BAB I PENDAHULUAN. D. Tujuan

dokumen-dokumen yang mirip
Lampiran Surat Edaran Menteri PANRB Nomor : 09 Tahun 2014 Tanggal : 20 Oktober 2014 BAB I PENDAHULUAN

MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA SURAT EDARAN NOMOR 09 TAHUN 2014

MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA

MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR 15 TAHUN 2015

KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahu

2018, No Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 112, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5038); 2. Peraturan Pemerintah Republik Indo

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA,

PANDUAN KOMPETISI INOVASI PELAYANAN PUBLIK KABUPATEN SITUBONDO TAHUN 2017

MENTER! PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA SURAT EDARAN NOMOR 09 TAHUN 2014

KOMPETISI INOVASI PELAYANAN PUBLIK DILINGKUNGAN SKPD/UNIT KERJA PEMERINTAH KOTA SAMARINDA

MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA

PEDOMAN KOMPETISI INOVASI PELAYANAN PUBLIK BAB I PENDAHULUAN

Panduan Peserta Penjaringan Kreativitas dan Inovasi Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Blora.

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES YOGYAKARTA

GUBERNUR SUMATERA BARAT PERATURAN DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT NOMOR 6 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PELAYANAN PUBLIK

INOVASI PELAYANAN PUBLIK. Lamongan, 7 Juni 2017 BIRO ORGANISASI SETDA PROV. JAWA TIMUR

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN RETRIBUSI PERSAMPAHAN. Uraikan situasi yang ada sebelum inovasi pelayanan publik ini dimulai

GUBERNUR PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

LEMBARAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

PEDOMAN TEKNIS KOMPETISI INOVASI PELAYANAN PUBLIK TAHUN 2014

2015, No Mengingat : perlu dilanjutkan dengan Rencana Aksi Nasional Hak Asasi Manusia Tahun ; e. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagai

BUPATI LOMBOK UTARA PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN BUPATI LOMBOK UTARA NOMOR TAHUN 2016 TENTANG

MENTERI PERTANIAN PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13/Permentan/KP.450/3/2015 ntan/ot.140/4/2012 TENTANG

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA Nomor : P.5/Menhut-II/2012 TENTANG

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 064 TAHUN 2014 TENTANG PELAKSANAAN PELAYANAN PUBLIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI SUMBA BARAT DAYA PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMBA BARAT DAYA NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG

RANCANGAN PERATURAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR TAHUN 2017 TENTANG TATA KELOLA PEMERINTAHAN BERBASIS SISTEM ELEKTRONIK

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG

2016, No Peraturan Pemerintah Nomor 96 Tahun 2012 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik (Lembaran

PERATURAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 38 TAHUN 2012

LEMBARAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 3 TAHUN 2015

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 13 TAHUN 2013 TENTANG PENANAMAN MODAL DI KABUPATEN PURBALINGGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LAMPIRAN PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 75 TAHUN 2015 TANGGAL 22 JUNI 2015 RENCANA AKSI NASIONAL HAK ASASI MANUSIA TAHUN BAB I

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

BUPATI KEPULAUAN SELAYAR

BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

Oleh : S u p a n d i, SE (Kabid Pengembangan BKD Kab. Kolaka) A. Pendahuluan

PEMERINTAH KOTA KEDIRI

BAB III PENYUSUNAN, PEMANTAUAN, EVALUASI, DAN PELAPORAN PELAKSANAAN RANHAM

WALIKOTA PEKALONGAN PERATURAN DAERAH KOTA PEKALONGAN NOMOR 8 TAHUN 2012 TENTANG PENANAMAN MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

2012, No BAB I PENDAHULUAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR 20 TAHUN 2012 TENTANG PERCEPATAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KEBUMEN,

Berdasarkan Peraturan Menpan dan RB No. 30/2014 Tentang Pedoman Inovasi Pelayanan Publik, serta Kebutuhan Inovasi LAN

BUPATI WONOGIRI PERATURAN DAERAH KABUPATEN WONOGIRI NOMOR 14 TAHUN 2011 TENTANG PENANAMAN MODAL DI KABUPATEN WONOGIRI

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR 7 TAHUN 2010 TENTANG PENANAMAN MODAL DI PROVINSI JAWA TENGAH

BUPATI JEPARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEPARA NOMOR 14 TAHUN 2012 TENTANG PENANAMAN MODAL DI KABUPATEN JEPARA

MENTERI NEGARA PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK REPUBLIK INDONESIA PERATURAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (S O P) FORUM LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2018 TENTANG STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN KEDOKTERAN

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 81 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA

PEMERINTAH KABUPATEN MUKOMUKO

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2013 NOMOR 6 SERI E

BUPATI GUNUNGKIDUL BUPATI GUNUNGKIDUL,

6.1. Strategi dan Arah Kebijakan Pembangunan

BUPATI HULU SUNGAI TENGAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

Rio Deklarasi Politik Determinan Sosial Kesehatan Rio de Janeiro, Brasil, 21 Oktober 2011.

Penerapan E-Government Untuk Integrasi dan Transformasi Pemerintahan

WALIKOTA PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN DAERAH KOTA PASURUAN NOMOR 1 TAHUN 2014 PENANAMAN MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LAMPIRAN PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 2-H TAHUN 2013 TENTANG STRATEGI PENANGGULANGAN KEMISKINAN DAERAH KOTA SURAKARTA BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Birokrasi yang berbelit dan kurang akomodatif terhadap gerak ekonomi mulai

KOTA SURAKARTA PRIORITAS DAN PLAFON ANGGARAN SEMENTARA (PPAS) TAHUN ANGGARAN 2016 BAB I PENDAHULUAN

RANGKUMAN HASIL KONFERENSI

WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR : 49 TAHUN 2016 TENTANG

11 Program Prioritas KIB II

BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB I P E N D A H U L U A N

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1604, 2014 BNPB. Penanggulangan. Bencana. Gender. Pengarusutamaan.

PANDUAN KOMPETISI KINERJA DAN INOVASI PELAYANAN KECAMATAN KABUPATEN PEKALONGAN

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

PERATURAN DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT NOMOR 6 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PELAYANAN PUBLIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TENGAH,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KUDUS

BUPATI BLORA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BLORA,

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO NOMOR 5 TAHUN 2011 TENTANG PENANAMAN MODAL DI KABUPATEN SUKOHARJO

BUPATI MALANG PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 20 TAHUN 2011 TENTANG MEKANISME TAHUNAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN KABUPATEN MALANG BUPATI MALANG,

PENGHARGAAN ADIUPAYA PURITAMA KELOMPOK INDIVIDU/ORGANISASI TAHUN 2009

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 28 TAHUN 2014 TENTANG STRATEGI PENANGGULANGAN KEMISKINAN DAERAH KOTA MALANG TAHUN

PROSES PENCAPAIAN TUJUAN DAN SASARAN REFORMASI BIROKRASI

KABUPATEN CIANJUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIANJUR NOMOR 08 TAHUN 2011 TENTANG SISTEM PERENCANAANN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN CIANJUR

- 1 - PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG PENANAMAN MODAL

PEMERINTAH KABUPATEN PROBOLINGGO

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN PATI NOMOR 6 TAHUN 2016 TENTANG PENYELENGGARAAN PENANAMAN MODAL

Septiana Dwiputrianti Kepala Pusat Inovasi Administrasi Negara LAN RI

Isu Strategis Kota Surakarta

BERITA DAERAH KOTA SAMARINDA SALINAN

Kata Pengantar. Kerja Keras Kerja Lebih Keras Kerja Lebih Keras Lagi 1

Standar Operasional Prosedur (SOP) Percepatan. Program Inovasi Desa (PID)

2012, No Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 67, Tambahan Lembaran

BUPATI MURUNG RAYA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI MURUNG RAYA NOMOR 11 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI LOMBOK BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2015 NOMOR 43

Rencana Pembangunan Jangka Menengah strategi juga dapat digunakan sebagai sarana untuk melakukan tranformasi,

TAHAPAN PENGEMBANGAN KLA

PERATURAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR TAHUN 2017 TENTANG TATA KELOLA PEMERINTAHAN BERBASIS ELEKTRONIK

Transkripsi:

Lampiran I Surat Edaran Nomor : / /ORG Tentang Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (entebenovik) Tahun 2015 di lingkup Pemerintah Daerah Provinsi, Kabupaten/Kota di Nusa Tenggara Barat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam rangka implementasi Peraturan Gubernur Nusa Tenggara Barat Nomor: 34 Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan Pelayanan Publik dan upaya melaksanakan gerakan One Agency, One Innovation guna mempercepat peningkatan kualitas pelayanan publik melalui pembangunan dan pengembangan inovasi pelayanan publik secara kompetitif di lingkungan Pemerintah Daerah (Provinsi/Kabupaten/Kota), bekerjasama dengan pihak-pihak terkait melaksanakan Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (entebenovik) Tahun 2015. B. Pengertian 1. One Agency, One Innovation adalah gerakan yang mewajibkan kepada setiap Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) lingkup Pemerintah Daerah (Provinsi/Kabupaten/Kota) untuk menciptakan minimal 1 (satu) inovasi pelayanan publik setiap tahun. 2. Inovasi Pelayanan Publik (entebenovik) adalah terobosan jenis pelayanan baik yang merupakan gagasan/ide kreatif orisinal dan/atau adaptasi/modifikasi yang memberikan manfaat bagi masyarakat, baik secara langsung maupun tidak langsung. Dengan kata lain, inovasi pelayanan publik sendiri tidak mengharuskan suatu penemuan baru, tetapi dapat merupakan suatu pendekatan baru yang bersifat kontekstual dalam arti inovasi tidak terbatas dari tidak ada kemudian muncul gagasan dan praktik inovasi, tetapi dapat berupa inovasi hasil dari perluasan maupun peningkatan kualitas pada inovasi yang ada. 3. Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (entebenovik) adalah kegiatan seleksi, penilaian, dan pemberian penghargaan yang diberikan kepada inovasi pelayanan publik yang dilakukan oleh Pemerintah Daerah (Provinsi/Kabupaten/Kota se-nusa Tenggara Barat). 4. Administrator Biro Organisasi Setda Provinsi Nusa Tenggara Barat yang selanjutnya disebut Admin Provinsi adalah Tim Sekretariat yang ditugaskan oleh Kepala Biro Organisasi Setda Provinsi Nusa Tenggara Barat untuk mengelola sistem informasi kompetisi inovasi pelayanan publik (entebenovik) Tingkat Provinsi Nusa Tenggara Barat. C. Prinsip Prinsip kompetisi inovasi pelayanan publik adalah: 1. Akuntabilitas. proses kompetisi inovasi pelayanan publik (entebenovik) harus memenuhi aspek-aspek akuntabilitas sehingga hasilnya dapat dipertanggungjawabkan. 2. Transparansi. proses kompetisi inovasi pelayanan publik (entebenovik) dapat diakses secara terbuka baik oleh pengusul maupun penilai. 3. Independen. proses kompetisi inovasi pelayanan publik (entebenovik) dilakukan tidak berpihak dan bebas dari kepentingan. D. Tujuan Penyelenggaraan kompetisi inovasi pelayanan publik (entebenovik) bertujuan untuk: 1. Menjaring inovasi pelayanan publik dari SKPD lingkup Pemerintah Daerah (Provinsi/Kabupaten/Kota). 2. Menetapkan inovasi pelayanan publik yang diberikan penghargaan dalam rangka pengembangan inovasi pelayanan publik. 3. Memeriahkan Peringatan HUT ke 57 Provinsi Nusa Tenggara Barat, 17 Desember 2015

E. Ruang Lingkup Ruang lingkup kompetisi inovasi pelayanan publik (entebenovik) meliputi: 1. Organisasi, peserta dan sarana. 2. Jenis, kategori dan kriteria. 3. Peningkatan kapasitas pelayanan publik. 4. Pemantauan dan evaluasi peningkatan kualitas pelayanan publik secara berkelanjutan. BAB II ORGANISASI, PESERTA DAN SARANA A. Organisasi Penyelenggaraan Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik Organisasi penyelenggaraan kompetisi inovasi pelayanan publik terdiri dari: 1. Biro Organisasi Setda Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat adalah penyelenggara kompetisi inovasi pelayanan publik (entebenovik) Tahun 2015. 2. Dalam rangka menyelenggarakan kompetisi inovasi pelayanan publik (entebenovik), Biro Organisasi Setda Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat bertugas memfasilitasi proses penjaringan, penyeleksian, dan penilaian inovasi pelayanan publik, serta membentuk sekretariat, tim penilai/tim evaluasi dalam rangka penyelenggaraan kompetisi inovasi pelayanan publik. 3. Sekretariat bertugas melayani kesekretariatan penyelenggaraan inovasi pelayanan publik serta bertindak sebagai administrator sistem informasi inovasi pelayanan publik (Admin SiNoviK). 4. Tim Penilai/Tim Evaluasi, yaitu Tim yang ditetapkan oleh Kepala Biro Organisasi Setda Provinsi Nusa Tenggara Barat yang terdiri antara lain dari akademisi yang kompeten di bidang pelayanan publik yang bertugas melakukan penilaian administrasi dan proposal inovasi pelayanan publik serta proses presentase, wawancara dan penilaian lapangan. B. Peserta Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik 1. Peserta kompetisi inovasi pelayanan publik (entebenovik) adalah SKPD lingkup Pemerintah Daerah (Provinsi/Kabupaten/Kota) atau Pegawai Negeri Sipil lingkup Pemprov/Kabupaten/Kota di Nusa Tenggara Barat. 2. Pimpinan SKPD lingkup Pemerintah Daerah (Provinsi/Kabupaten/Kota)dapat menugaskan unit atau satuan kerja di lingkungannya dalam memberikan fasilitasi proses pengajuan inovasi pelayanan publik dalam kompetisi inovasi pelayanan publik, sekaligus bertindak sebagai administrator lalu lintas pengajuan inovasi dalam sistem inovasi pelayanan publik (SiNoviK). 3. Unit atau satuan kerja atas inisiatif sendiri dan/atau permintaan pimpinan SKPD lingkup Pemerintah Daerah (Provinsi/Kabupaten/Kota)mengajukan inovasi pelayanan publik. 4. Setiap instansi/unit/satuan kerja dapat mengajukan lebih dari satu inovasi pelayanan publik, baik atas nama institusi (SKPD) maupun perseorangan (Pegawai Negeri Sipil). C. Sarana Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (entebenovik) Proses kompetisi inovasi pelayanan publik (entebenovik) secara umum dilakukan secara online melalui Email ntbnovik@ntbprov.go.id BAB III JENIS, KATEGORI DAN KRITERIA A. Jenis Inovasi Jenis inovasi dapat berupa: 1. Pelayanan langsung kepada masyarakat, yaitu pelayanan yang dilakukan dengan cara kontak langsung antara pemberi dan pengguna layanan. 2. Pelayanan tidak langsung, yaitu upaya pembaharuan penyelenggaraan administrasi pemerintahan yang mempunyai pengaruh terhadap peningkatan kualitas pelayanan publik. 3. Wujud pelayanan langsung dan pelayanan tidak langsung berupa: a. Proses, yaitu perubahan dalam proses penyediaan layanan; dan/atau b. Administrasi, yaitu penggunaan instrumen kebijakan atau sebagai hasil dari perubahan kebijakan; dan/atau

c. Sistem, yaitu sistem baru atau perubahan yang mendasar dari sistem yang ada dengan membentuk institusi baru, interaksi ataupun partisipasi; dan/atau d. Konsep, yaitu perubahan dalam paradigma. B. Kategori Kompetisi inovasi tersebut dikelompokan ke dalam 3 kategori, yaitu; 1. Perbaikan Pemberian Pelayanan kepada Masyarakat. 2. Memperkuat Partisipasi Masyarakat dalam Pembuatan Kebijakan melalui Mekanisme yang Inovatif. 3. Mendorong Pemerintahan Berbasis Pendekatan Kolaboratif dalam Era Informasi. Dalam rangka pengelompokan kategori tersebut, keikutsertaan dapat dilakukan sebagai berikut: 1. Satu inovasi hanya dapat diajukan dalam satu kategori berdasarkan kriteria yang harus dipenuhi; atau 2. Beberapa inisiatif kemungkinan dapat memenuhi lingkup lebih dari satu kategori, namun dapat memilih berdasarkan kriteria yang paling dominan. C. Kriteria Kriteria dari setiap kategori inovasi pelayanan publik (entebenovik), sebagai berikut: a. Perbaikan Pemberian Pelayanan kepada Masyarakat Meningkatkan Efisiensi KRITERIA DESKRIPSI - Merampingkan proses; - Mengurangi kerumitan birokrasi; - Memperbaiki koordinasi; dan - Tindakan-tindakan lain dalam rangka meningkatkan efisiensi. Memberikan Pelayanan yang Berkualitas Meminta Umpan Balik dari Warga Memperbaiki Akses dan Mempromosikan Keadilan Mempromosikan Kemitraan Transformasi Administrasi/ birokrasi Memperkenalkan Konsep Baru - Memberikan pelayanan publik dengan tepat waktu, sopan, mudah dan berorientasi pada pengguna pelayanan; dan - Mengurangi beban masyarakat dalam pekerjaan administrasi dan beban pekerjaan lain untuk memenuhi ketentuan. Secara aktif meminta masukan dan umpan balik dari warga mengenai kepuasan terhadap pelayanan publik. - Mempromosikan keadilan dalam pemberian pelayanan kepada kelompok rentan (misalnya kelompok miskin, perempuan, minoritas, pemuda, lansia, penyandang cacat, dan lain-lain) dan/atau - Memberikan pelayanan kepada penduduk yang lebih luas, terutama melalui mekanisme yang mempromosikan keterlibatan masyarakat. Mempromosikan kemitraan antara sektor publik, masyarakat sipil dan sektor swasta dalam rancangan dan pelaksanaan pelayanan publik. Transformasi sebagian atau seluruhnya administrasi/birokrasi pelayanan dari aspek organisasi, sumberdaya manusia aparatur, sistem dan prosedur, dan budaya kerja dalam rangka perbaikan pemberian pelayanan kepada masyarakat. Memperkenalkan gagasan yang unik, pendekatan yang baru dalam penyelesaian masalah, atau kebijakan atau desain pelaksanaan yang unik, dalam rangka transparansi, akuntabilitas dan responsivitas dalam rangka perbaikan pemberian pelayanan kepada masyarakat.

b. Memperkuat Partisipasi Masyarakat dalam Pembuatan Kebijakan melalui Mekanisme yang Inovatif Kriteria Uraian Mempromosikan Responsivitas - Meningkatkan responsivitas pemerintah terhadap permintaan dan kebutuhan warga masyarakat; - Mendorong partisipasi masyarakat terhadap penyelenggaraan tugas pemerintahan; dan - Adanya mekanisme keterbukaan publik dalam penyusunan kebijakan. Mempromosikan Melaksanakan proses dan mekanisme dalam Partisipasi melalui menyalurkan permintaan dan pandangan dari Mekanisme masyarakat yang mencakup sistem pendukung Kelembagaan yang Baru keputusan, jaringan pemerintah dan mekanisme konsultasi yang menghasilkan pembuatan kebijakan dan pelaksanaan yang lebih efektif, serta pendekatan holistik dalam penyelenggaraan dan pengelolaan pelayanan Memfasilitasi Partisipasi Transformasi Administrasi/Birokrasi Memperkenalkan Konsep Baru publik. - Menyediakan sarana dan/atau mekanisme dalam rangka mendukung pemerintah pembuat kebijakan dan pejabat publik untuk berinteraksi secara lebih baik dengan publik, terutama warga masyarakat secara individu, dan memungkinkan warga masyarakat, misalnya mengungkapkan kebutuhan mereka secara lebih baik, berpartisipasi dalam dan mempengaruhi pembuatan kebijakan; - Memberikan komentar tentang pelaksanaan kebijakan; - Menyampaikan umpan balik tentang pelayanan pemerintah (pelayanan online dan offline); dan - Mengelola pengaduan. Transformasi sebagian atau seluruhnya administrasi/birokrasi pelayanan dari aspek organisasi, sumberdaya manusia aparatur, sistem dan prosedur, dan budaya kerja dalam rangka memperkuat pastisipasi masyarakat dalam pembuatan kebijakan melalui mekanisme yang inovatif. Memperkenalkan gagasan yang unik, pendekatan yang baru dalam penyelesaian masalah, atau kebijakan atau desain pelaksanaan yang unik, dalam rangka transparansi, akuntabilitas dan responsivitas dalam rangka memperkuat partisipasi masyarakat dalam pembuatan kebijakan melalui mekanisme yang inovatif. c. Mendorong Pemerintahan Berbasis Pendekatan Kolaboratif dalam Era Informasi Kriteria Uraian Mempromosikan Kerangka Regulasi - Menyelaraskan secara jelas visi pembangunan holistik dan Kelembagaan pemerintah dengan strategi, tujuan, peranan dan tanggung untuk Menyelaraskan jawab antar lembaga; Kebijakan dan Program dan - Mempromosikan kerjasama horizontal dan vertikal Mengintegrasikan diantara berbagai tingkat pemerintahan, memberikan Pelayanan pelayanan yang terpadu; dan - Menetapkan kerangka dan mekanisme kelembagaan yang menjamin keseimbangan yang tepat antara kerjasama Meningkatkan Kepemimpinan, Kapasitas Sumber Daya Manusia dan Budaya Organisasi Kolaboratif lintas sektoral dan akuntabilitas sektoral. - Mempunyai visi yang jelas, kemauan politik dan pemahaman tentang perangkat Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) untuk meningkatkan fungsi-fungsi pemerintah dan kapasitas sumber daya manusia untuk bekerja di lintas batas organisasi melalui pembelajaran, pelatihan dan kegiatan peningkatan kapasitas lain secara berkelanjutan; dan - Mempromosikan budaya organisasi yang mendorong kerjasama untuk mewujudkan tujuan dan hasil bersama guna meningkatkan nilai publik.

Meningkatkan Kinerja Organisasi, Interoperabilitas danstandar SecaraTerbuka - Meningkatkan kinerja organisasi dengan mengintegrasikan pelayanan vital pemerintah di berbagai instansi dengan menggunakan standar dan data secara terbuka dan mendorong penggunaan sistem bersama seperti komputasiawan untuk integrasi yang mulus (seamless integration); - Meminimalkan tumpang tindih upaya dan mengurangi biaya melalui pertukaran pengetahuan dan pertukaran data, penempatan sumber daya yang lebih efektif melalui integrasi operasi back-end office, pemanfaatan saluran dan perangkat yang inovatif seperti perangkat TIK, dan dengan menyediakan, antara lain, layanan satu atap, situs online dan bergerak yang menghimpun pelayanan pemerintah agar mudah ditemukan dan diakses; dan - Memungkinkan sistem-sistem yang berbeda bertukar informasi, menggabungkan informasi dengan sumber informasi lain dan selanjutnya mengolah informasi dengan cara yang bermakna, secara horisontal maupun vertikal. Mempertimbangkan isu privasi dan keamanan seraya mewujudkan interoperabilitas antar sistem. Kriteria Mempromosikan Keikutsertaan Masyakarat dan Kolaborasi antara Instansi Pemerintah dan Masyarakat Transformasi Administrasi Memperkenalkan Konsep Baru Uraian - Mempromosikan keikutsertaan masyarakat dengan menjangkau penduduk rentan yang meliputi (i) kelompok miskin; (ii) perempuan; (iii) penyandang cacat; (iv) penyandang tuna aksara; (v) pemuda; (vi) lansia; (vii) penduduk migran; dan (viii) masyarakat adat; - Meningkatkan komunikasi dan interaksi antara instansi pemerintah dan masyarakat dengan tujuan untuk meningkatkan arus informasi, transparansi dan akuntabilitas; dan - Melibatkan saluran-saluran untuk partisipasi warga secara aktif dan mekanisme pemantauan dan evaluasi terhadap pengelolaan pembangunan dalam upaya bersama untuk menciptakan nilai publik menuju tata kelola pemerintahan publik. Transformasi sebagian atau seluruhnya administrasi/birokrasi pelayanan dari aspek organisasi, sumberdaya manusia aparatur, sistem dan prosedur, serta budaya kerja dalam rangka mendorong pemerintahan berbasis pendekatan kolaboratif dalam era informasi. Memperkenalkan gagasan yang unik, pendekatan yang baru dalam penyelesaian masalah, atau kebijakan atau desain pelaksanaan yang unik, dalam rangka transparansi, akuntabilitas dan responsivitas dalam rangka mendorong pemerintahan berbasis pendekatan kolaboratif dalam era informasi. BAB IV PROPOSAL INOVASI PELAYANAN PUBLIK A. Penyusunan Proposal Proposal inovasi pelayanan publik (entebenovik) disusun berdasarkan uraian mengenai inovasi pelayanan publik yang diajukan dalam kompetisi inovasi pelayanan publik (entebenovik) yang kolomnya sudah tersedia dan difasilitasi oleh Tim Sekretariat Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (entebenovik). Hal yang dinilai, bobot penilaian dan penjelasannya sebagaimana matriks sebagai berikut:

Hal Yang Dinilai dan Bobot Penilaian A. Analisis Masalah (5%) 1. Apa masalah yang dihadapi sebelum dilaksanakannya inisiatif ini? B. Pendekatan Strategis (25 %) 2. Siapa saja yang telah mengusulkan pemecahannya dan bagaimana inisiatif ini telah memecahkan masalah tersebut? C. Pelaksanaan dan Penerapan (30 %) 3. Dalam hal apa inisiatif ini kreatif dan inovatif? 4. Bagaimana strategi ini dilaksanakan? 5. Siapa saja pemangku kepentingan yang terlibat dalam pelaksanaan? Deskripsi - Uraikan situasi yang ada sebelum inisiatif ini dimulai, paling banyak 500 kata; - Apa saja masalah utama yang perlu diselesaikan? - Kelompok sosial mana saja, misalnya kelompok miskin, buta huruf, penyandang cacat, manula, imigran, perempuan, pemuda, minoritas etnis, yang terpengaruh; dan - dalam hal apa? - Paling banyak 600 kata, ringkaskan inisiatif ini tentang apa dan bagaimana inisiatif ini telah memecahkan masalah yang dihadapi; dan - Uraikan strategi yang telah dilakukan, termasuk tujuan utama dan kelompok sasarannya. - Paling banyak 200 kata, ilustrasikan apa yang menjadikan inisiatif ini unik; - Bagaimana inisiatif ini telah menyelesaikan masalah dengan cara-cara yang baru dan berbeda; dan - Sebutkan pendekatan-pendekatan kreatif dan inovatif yang membuat inisiatif ini berhasil. - Paling banyak 600 kata, uraikan unsur-unsur rencana aksi yang telah dikembangkan untuk melaksanakan strategi ini, termasuk perkembangan dan langkah-langkah kunci, kegiatankegiatan utama serta kronologinya; dan - Unggah rencana pelaksanaan anda (ukuran file maksimum 2MB atau kurang dari 5 halaman). - Paling banyak 300 kata, sebutkan siapa saja yang telah berkontribusi untuk desain dan/atau pelaksanaan inisiatif ini, termasuk pegawai negeri yang relevan, instansi pemerintah, organisasi, warga masyarakat, LSM, sektor swasta dan lain-lain.

Hal Yang Dinilai dan Bobot Penilaian 6. Sumber daya apa saja yang diguna-kan untuk inisiatif ini dan bagaima-na sumber daya itu dimobilisasi? 7. Apa saja keluaran (output) yang paling berhasil? 8. Sistem apa yang diterapkan untuk memantau kemajuan dan mengevaluasi kegiatan? 9. Apa saja kendala utama yang diha-dapi dan bagai-mana kendala tersebut dapat diatasi? Deskripsi - Paling banyak 500 kata, sebutkan biaya untuk sumber daya keuangan, teknis dan manusia yang berkaitan dengan inisiatif ini; dan - Bagaimana proyek ini dibiayai dan siapa yang mendukung pembiayaan tersebut? Paling banyak 400 kata, sebutkan paling banyak lima keluaran konkrit yang mendukung keberhasilan inisiatif ini. Paling banyak 400 kata, uraikan bagaimana anda memantau dan mengevaluasi pelaksanaan strategi ini. Paling banyak 300 kata, uraikan masalah utama yang dihadapi selama pelaksanaan serta cara penanggulangan dan penyelesaiannya. D. Dampak dan Keberlanjutan (40 %) 10. Apa saja manfaat utama yang dihasilkan inisiatif ini? 11. Apakah inisiatif ini berkelanjutan dan direplikasi? 12. Apa saja pembelajaran yang dapat dipetik? - Paling banyak 700 kata, uraikan dampak dari inisiatif ini; - Berikan beberapa contoh konkrit bagaimana inisiatif ini berhasil membuat perubahan dalam penyelenggaraan pelayanan publik; - Uraikan bagaimana perbaikan pelayanan publik tersebut telah memberikan dampak positif kepada masyarakat; dan - Jelaskan bagaimana dampak tersebut diukur. - Paling banyak 500 kata, uraikan bagaimana inisiatif ini sedang dilanjutkan (misalnya, dalam hal berkelanjutan secara keuangan, sosial dan ekonomi, budaya, lingkungan, kelembagaan dan peraturan); dan - Jelaskan apakah inisiatif ini sedang direplikasi atau didiseminasi untuk seluruh pelayanan publik di tingkat nasional dan/atau internasional dan/atau bagaimana inisiatif ini dapat direplikasi. Paling banyak 500 kata, uraikan pengalaman umum yang anda peroleh dalam melaksanakan inisiatif ini, pembelajarannya serta rekomendasi anda untuk masa depan.

B. Pengajuan Proposal Pengajuan proposal dilakukan sebagai berikut: 1. Proposal diajukan oleh unit pelayanan secara online dari Administrator SKPD lingkup Pemerintah Daerah (Provinsi/Kabupaten/Kota) melalui Email resmi Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (entebenovik), Biro Organisasi Setda Provinsi Nusa Tenggara Barat dengan alamat Email ntbnovik@ntbprov.go.id 2. Unit pelayanan dapat berupa satuan kerja terendah sampai dengan satuan kerja tertinggi di SKPD Lingkup Pemerintah Daerah (Provinsi/Kabupaten/Kota), dengan catatan inovasi memberikan dampak bagi Pemerintah Daerah (Provinsi/Kabupaten/Kota) yang bersangkutan. 3. Administrator Pemerintah Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat adalah Pejabat yang diberi wewenang sebagai Tim Sekretariat Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (entebenovik) Tahun 2015. 4. Setelah proposal diterima oleh Administrator dan waktu pengajuan ditutup, maka Tim Sekretariat akan mencatat : a. Judul proposal yang sudah diterima; b. Nama program; dan c. Tanggal dan waktu diterima. BAB V MEKANISME DAN SELEKSI A. Mekanisme Seleksi 1. Seleksi Administrasi Untuk dapat memenuhi kualifikasi sebagai nominasi, praktik inovasi yang diusulkan akan melalui seleksi administrasi. Seleksi administrasi dilakukan oleh Tim Evaluasi/Tim Penilai dengan memperhatikan: a. Relevan dengan salah satu kategori penghargaan; b. Kelengkapan proposal yang dikirim melalui email; c. Secara penuh telah diimplementasikan minimal 1 (satu) tahun; (khusus bagi SKPD). Sedangkan bagi peserta perorangan (PNS) dapat berupa ide/gagasan inovasi saja. d. Menyertakan rencana aksi dalam satu tahun terakhir; (khusus bagi SKPD dan perorangan) 2. Penilaian Proposal Tahap I Penilaian proposal tahap I merupakan tahap penilaian oleh Tim Penilai terhadap proposal yang secara administrasi berhak untuk dinilai dari substansi sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan. Penilaian proposal tersebut dilakukan sebagai berikut: a. Dilakukan secara individual dan atau secara bersama oleh Tim Penilai. b. Nilai rata-rata yang diberikan sesuai urutan besaran nilai dan ditetapkan yang mempunyai nilai tertinggi, dengan mempertimbangkan jumlah proposal yang masuk serta keterwakilan kelompok SKPD lingkup Pemerintah Daerah (Provinsi/Kabupaten/Kota). c. Administrator Biro Organisasi Setda Provinsi Nusa Tenggara Barat menyampaikan hasil penilaian proposal melalui alamat email yang bersangkutan. 3. Penilaian Presentasi dan Wawancara Penilaian presentasi dan wawancara dilakukan terhadap inovasi yang dinyatakan lolos untuk mengikuti Tahap Presentasi dan Wawancara sebagai berikut: a. Administrator Biro Organisasi Setda Provinsi Nusa Tenggara Barat menyampaikan undangan kepada inovasi pelayanan publik yang lolos untuk menyampaikan presentasi sekaligus wawancara dihadapan Tim Penilai. b. Tim Penilai memberikan waktu untuk melakukan presentasi selama 20 menit yang dilanjutkan dengan wawancara. c. Masing-masing anggota Tim Penilai memberikan penilaian secara individual. d. Hasil penilaian presentasi dan wawancara merupakan nilai rata-rata yang diberikan oleh Tim Penilai.

Penilaian Komponen dan unsur dalam presentasi dan wawancara dilakukan sesuai dengan matriks sebagai berikut: No Komponen (K) Unsur (U) 1 Presentasi dan Wawancara (20%) 2 Materi (50%) a. Pemenuhan/pengaturan waktu penyajian presentasi serta kejelasan penyampaian dan penyajian presentasi (10%) b. Pengetahuan mengenai inovasi pelayanan publik yang disampaikan (10%) a. Unsur inovasi (20%) b. Kemanfaatan (15%) c. Replikasi dan Keberlanjutan (15%) Nilai (N) (maksimal 100) Perhitungan (KxUxN) Hasil Jumlah 5. Penilaian Lapangan Penilaian lapangan, yaitu verifikasi dan observasi secara terbuka dan/atau tertutup mengenai keadaan dan kondisi untuk memberikan, meyakinkan hasil presentasi dan wawancara tersebut. Dalam hal secara terbuka, Tim Penilai melakukan verifikasi dan observasi dengan mengedepankan integritas, profesionalitas, dan akuntabilitas. Dalam hal secara tertutup Tim Penilai melakukan observasi secara tertutup atau diam-diam, melihat kondisi nyata inovasi pelayanan publik yang diajukan. 6. Penilaian Tahap Akhir Penilaian tahap akhir merupakan sidang Panel Tim Penilai untuk menentukan peringkat terbaik inovasi pelayanan publik (entebenovik) dengan komposisi mempertimbangkan jumlah proposal yang masuk dan keterwakilan SKPD lingkup Pemerintah Daerah (Provinsi/Kabupaten/Kota). BAB VI PUBLIKASI DAN BIMBINGAN TEKNIS Biro Organisasi Setda Provinsi Nusa Tenggara Barat bersama pihak terkait melakukan publikasi melalui berbagai mekanisme, mengumumkan dan mendiseminasikan penyelenggaraan kompetisi inovasi pelayanan publik, yaitu: 1. Surat Edaran. Pemberitahuan melalui Surat Edaran kepada seluruh SKPD lingkup Pemerintah Daerah (Provinsi/Kabupaten/Kota) untuk mengajukan inovasi di tiap unit kerja dalam lingkup wilayahnya; 2. Pemberitaan di sejumlah media; 3. Sosialisasi pada level Pemerintah Daerah (Provinsi/Kabupaten/Kota) dilakukan untuk mensosialisasikan instrumen kompetisi inovasi pelayanan publik (entebenovik) Tahun 2015.

Lampiran II Surat Edaran Nomor : / /ORG Tentang Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (entebenovik) Tahun 2015 di lingkup Pemerintah Daerah Provinsi, Kabupaten/Kota di Nusa Tenggara Barat Daftar penerima penghargaan inovasi pelayanan publik dari Kementerian PAN RB RI, yang dapat dijadikan referensi inovasi bagi Pemerintah Daerah Provinsi dan Kabupaten Kota se-nusa Tenggara Barat: 1. Sembilan Top Inovasi Nasional Tahun 2014 (Nama Inovasi/daerah) No Judul Inovasi Instansi 1 Format Kendali Hulu Hilir Pemprov Aceh 2 GMRMS Kota Surabaya 3 Kampung Media Penyebarluasan Informasi Berbasis Komunitas Provinsi NTB 4 KM 0 (Nol) Pro Poor Jabar Provinsi Jawa Barat 5 Pelayanan Karantina Ikan Pasti (Profesional, Akuntabel, Santun, Transparan, Integritas) 6 Pembangunan Jalan Besar Tanpa Bayar Kota Banjar Baru 7 Sistem Pembayaran Jaminan Fidusia Online Kemenkum HAM 8 Surabaya Single Windows (SSW) Kota Surabaya 9 Upaya Aksi Mewujudkan Wilayah Bebas dari Korupsi pada Jembatan Timbang 2. 25 Top Inovasi Nasional Tahun 2015 (Nama Inovasi/daerah) Kementerian Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Timur No Judul Inovasi Instansi 1 Layanan Tujuh Menit (LANTUM) Kementerian Agraria dan Tata Ruang/BPN 2 Pelayanan Penjangkauan (Outreching) Melayani Penyandang Kementerian Sosial Disabilitas di Lingkungan Masyarakat 3 Pengesahan Badan Hukum versi AHU Online Kementerian Hukum dan HAM 4 ATM SAMSAT Jatim Merubah Kantor Menjadi Mesin Provinsi Jawa Timur 5 Ayo Kerja Provinsi Jawa Timur 6 JOGJAPLAN Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta 7 Sistem Pengendalian Inflasi Provinsi Kalimantan Tengah 8 Taman Budaya Jambi Provinsi Jambi 9 Asparagus Ditanam Ekonomi Mapan Kabupaten Badung 10 Gebrakan SUSI Turunkan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kabupaten Lumajang Kematian Bayi (AKB) 11 Inovasi Pala Sambutan untuk Mendukung Rehabilitasi Kebun Kabupaten Aceh Selatan Pala Rakyat yang Terserang Penyakit 12 Kantornya Orang Miskin Kabupaten Sragen 13 Lahir Procot Pulang Bawa Akte Kabupaten Banyuwangi 14 ODHALINK Kabupaten Pasuruan 15 Paket Kebijakan Investasi (PaKSi) Kabupaten Pinrang 16 Program Pengendalian Malaria melalui Sistem EDAT Kabupaten Teluk Bintuni 17 Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Sampah Wisata Edukasi Kabupaten Malang Talangagung Kepanjen 18 UPT-PU Kecamatan sebagai Solusi Penyelesaian Infrastruktur Kabupaten Penajam Paser Utara Daerah 19 E-Health Kota Surabaya 20 Emas Hitam Di balik Tumpukan Sampah Kota Malang 21 KEUR Hanya 26 Menit Menuju Resolusi Keselamatan Berlalu Kota Denpasar Lintas 22 Klinik Lansia Puskesmas Putri Ayu Kota Jambi 23 Lembaga Perlindungan Perempuan Anak dan Remaja (LP-PAR) Kota Pekalongan 24 Penyimpangan Positif dalam Upaya Peningkatan Sumber kota Lubuklinggau Daya Manusia melalui Program BLC (Broadband Learning Center) 25 Program Kartu Insentif Anak (KIA) dan Sistem Relasi Pencatatan Kelahiran Kota Surakarta