Instruksi Kerja Laboratorium Kimia Tanah FP UB INSTRUKSI KERJA LABORATORIUM KIMIA TANAH

dokumen-dokumen yang mirip
INSTRUKSI KERJA PENGUKURAN PH, BAHAN ORGANIK, KTK DAN KB

INSTRUKSI KERJA LABORATORIUM KIMIA TANAH

III. METODE PENELITIAN

III. BAHAN DAN METODE

Lampiran 1. Kriteria penilaian beberapa sifat kimia tanah

III. MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilakukan pada bulan November Februari 2014.

Lampiran 1 Prosedur Analisis ph H2O dengan ph Meter Lampiran 2. Prosedur Penetapan NH + 4 dengan Metode Destilasi-Titrasi (ppm)=

Lampiran 1. Prosedur kerja analisa bahan organik total (TOM) (SNI )

METODE ANALISIS. ph H 2 O (1:5) Kemampuan Memegang Air (Water Holding Capacity)

LAMPIRAN 1. PROSEDUR ANALISIS CONTOH TANAH. Pertanian Bogor (1997) yang meliputi analisis ph, C-organik dan P-tersedia.

METODOLOGI PENELITIAN. sampel dilakukan di satu blok (25 ha) dari lahan pe rkebunan kelapa sawit usia

Lampiran 1. Prosedur Analisis

III. METODE PENELITIAN. Tengah. Sedangkan analisis dilaksanakan di Laboratorium Analisis Hasil

Lampiran 1. Prosedur penetapan kemasaman tanah (ph) H 2 O

III. BAHAN DAN METODE. Analisis kimia dilakukan di Laboratorium Tanah, dan Laboratorium Teknologi Hasil

BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Ilmu Tanah dan di Laboratorium Limbah

Lampiran 1. Laporan Hasil Pengujian Residu Pestisida

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Labolatorium Ilmu Tanah Jurusan Agroteknologi

Tabel klasifikasi United State Department of Agriculture (USDA) fraksi tanah (Notohadiprawiro, 1990).

III. MATERI DAN METODE

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. waterbath, set alat sentrifugase, set alat Kjedalh, AAS, oven dan autoklap, ph

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Lokasi Pengambilan Sampel dan Tempat Penenlitian. Sampel yang diambil berupa tanaman MHR dan lokasi pengambilan

BAB III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dari Bulan Januari sampai dengan bulan Juni 2015

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada Maret Juni 2012 bertempat di Bendungan Batu

mesh, kemudian dimasukkan kedalam erlenmeyer 500 ml selanjutnya diamkan selama 30 menit

Lampiran 1 Lay out penelitian I

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Desikator Neraca analitik 4 desimal

Lampiran 1. Prosedur Analisis Karakteristik Pati Sagu. Kadar Abu (%) = (C A) x 100 % B

BAB III METODE PENELITIAN

MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Penelitian Materi Prosedur Pembuatan MOL Tapai dan Tempe Pencampuran, Homogenisasi, dan Pemberian Aktivator

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan berdasarkan bagan alir yang ditunjukkan pada gambar 3.1

LAMPIRAN A PROSEDUR ANALISIS

Lampiran 1. Prosedur analisis karakteristik kompos

Metodologi Penelitian

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Ilmu Tanah Jurusan Agroteknologi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilakukan pada bulan Maret Mei Sampel Salvinia

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah Ilmu Kimia Analisis.

III. METODOLOGI PERCOBAAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari 2015 sampai Juni 2015 di

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Ubi jalar ± 5 Kg Dikupas dan dicuci bersih Diparut dan disaring Dikeringkan dan dihaluskan Tepung Ubi Jalar ± 500 g

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pengujian kali ini adalah penetapan kadar air dan protein dengan bahan

A = berat cawan dan sampel awal (g) B = berat cawan dan sampel yang telah dikeringkan (g) C = berat sampel (g)

Curah Hujan (mm) Intensitas Penyinaran (cal/cm 2 )

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Kecamatan Cangkringan Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta serta. B.

METODE PENELITIAN. pembuatan vermikompos yang dilakukan di Kebun Biologi, Fakultas

METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan April sampai September 2015 dengan

Pupuk dolomit SNI

Lampiran 1. Penentuan kadar ADF (Acid Detergent Fiber) (Apriyantono et al., 1989)

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dengan judul Produksi Volatil Fatty Acids (VFA), NH 3 dan

III. BAHAN DAN METODE. Kecamatan Natar, Kabupaten Lampung Selatan pada bulan Maret hingga Juli

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. hijau atau tauge. Nata yang dihasilkan kemudian diuji ketebalan, diukur persen

LAMPIRAN 1: Dokumentasi Penelitian. 1 Bulan. Mulsa

MATERI DAN METODE Tempat dan Waktu

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dan Analisis kandungan nutrient bahan pakan dilaksanakan di

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam pembuatan dan analisis kualitas keju cottage digunakan peralatan

Lampiran 1. Prosedur Karakterisasi Komposisi Kimia 1. Analisa Kadar Air (SNI ) Kadar Air (%) = A B x 100% C

dimana a = bobot sampel awal (g); dan b = bobot abu (g)

DAFTAR PEREAKSI DAN LARUTAN

Laporan Tugas Akhir Pembuatan Pupuk Organik dari Limbah Cair Etanol BAB III METODOLOGI

Lampiran 1. Perhitungan Nisbah C/N dan Kadar Air

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Instrumen Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA Universitas Pendidikan

Lampiran 1. Prosedur pengukuran nitrogen dan fosfat dalam air.

PENYEHATAN MAKANAN MINUMAN A

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Alur penelitian ini seperti ditunjukkan pada diagram alir di bawah ini:

3 Metodologi Penelitian

Bahan kimia : * Asam sulfat pekat 98%, Asam borat 2 % Natrium salisilat, Natrium nitroprusida, Natrium hypokhlorida, Natrium hidroksida, Kalium hidrog

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari hingga Juni 2013.

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini digunakan berbagai jenis alat antara lain berbagai

PENENTUAN KADAR NITROGEN TOTAL DENGAN METODE KJELDAHL

Air dan air limbah Bagian 13: Cara uji kalsium (Ca) dengan metode titrimetri

LAMPIRAN. Lampiran 1 Kandungan dan Dosis Pupuk

SOAL UJIAN OLIMPIADE SAINS NASIONAL 2014

III. BAHAN DAN METODE

III. METODE PENELITIAN. Alat yang digunakan yaitu pengering kabinet, corong saring, beaker glass,

BAB III METODE PENELITIAN Lokasi Pengambilan Sampel, Waktu dan Tempat Penelitian. Lokasi pengambilan sampel bertempat di sepanjang jalan Pacet-

Bab III Bahan dan Metode

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Lokasi Pengambilan Sampel, Waktu dan Tempat Penelitian

Lampiran 1. Analisis serapan P tanaman. Tahap I. Ekstraksi destruksi basah. A. Alat. Tabung reaksi. Penangas listrik. Corong. Labu ukur 50 ml.

BAB III TEKNIK PELAKSANAAN. Kegiatan ini dilaksanakan di Balai POM di Gorontalo, Jalan Tengah, Toto

Lampiran 2. Metode Analisa Sifat Fisika Tanah

Udara ambien Bagian 8: Cara uji kadar oksidan dengan metoda neutral buffer kalium iodida (NBKI) menggunakan spektrofotometer

LAMPIRAN I DATA PENGAMATAN. 1.1 Hasil Pengamatan Analisa Analisa Protein dengan Metode Kjeldahl Tabel 6. Hasil Pengamatan Analisa Protein

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian tentang efek pemanasan pada molases yang ditambahkan urea

Penentuan Kesadahan Dalam Air

PEMBUATAN REAGEN KIMIA

3 Metodologi Penelitian

Pupuk super fosfat tunggal

LAMPIRAN A PROSEDUR ANALISIS

BAB III METODE PENELITIAN

Udara ambien Bagian 1: Cara uji kadar amoniak (NH 3 ) dengan metoda indofenol menggunakan spektrofotometer

BAB III METODE PENELITIAN

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga BAB III METODE PENELITIAN. penelitian Departemen Kimia Fakultas Sains dan Teknologi Universitas


PENYISIHAN KESADAHAN dengan METODE PENUKAR ION

III. BAHAN DAN METODE

Pupuk kalium sulfat SNI

BAB 3 ALAT DAN BAHAN. 1. Gelas ukur 25mL Pyrex. 2. Gelas ukur 100mL Pyrex. 3. Pipet volume 10mL Pyrex. 4. Pipet volume 5mL Pyrex. 5.

Transkripsi:

INSTRUKSI KERJA LABORATORIUM KIMIA TANAH UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2011 1

Instruksi Kerja Laboratorium Kimia Tanah Jurusan Tanah Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya Kode Dokumen : 0040207200 Revisi : 2 Tanggal : 08 Juni 2011 Diajukan oleh : Tim Unit Jaminan Mutu Ketua, (ttd) Dr.Ir. Sugeng Prijono, SU Dikendalikan oleh : Sekretaris Jurusan (ttd) Dr.Ir. Sugeng Prijono, SU Disetujui oleh : Ketua Jurusan (ttd) Prof.Dr.Ir. Zaenal Kusuma, SU 2

DAFTAR ISI Halaman DAFTAR ISI... 3 1. PENETAPAN KADAR AIR KERING UDARA... 4 2. PENETAPAN BAHAN ORGANIK (WALKEY- BLACK)... 5 3. PENETAPAN REAKSI TANAH (ph)... 7 4. PENETAPAN NITROGEN TOTAL (Cara Kjeldhal)... 9 5. PENETAPAN FOSFOR TERSEDIA METODE OLSEN... 11 6. PENETAPAN FOSFOR TERSEDIA METODE Bray-1 DAN Bray-2... 14 7. PENETAPAN SUSUNAN KATION, KEJENUHAN BASA DAN KAPASITAS TUKAR KATION DENGAN PENYANGGA LARUTAN NH 4 OAc ph 7.0... 17 3

PENETAPAN KADAR AIR KERING UDARA 0040207201 1. Pendahuluan Kadar air kering udara berguna untuk mengetahui kadar air yang terkandung pada sampel tanah atau tanaman yang sudah dikering udarakan. Berfungsi sebagai faktor kadar air pada setiap perhitungan analisa. 2. Alat alat : - Timbangan analitik - Kaleng untuk kadar air - Oven - Desikator 3. Bahan : - Sampel tanah atau tanaman yang sudah kering udara. 4.Cara kerja : - Timbang kaleng kadar air (catat beratnya) - Timbang 2 g sampel tanah dan masukkan ke dalam kaleng kadar air. - Kemudian dioven pada suhu 110 o C selama 24 jam. - Setelah itu masukkan dalam desikator kalau sudah dingin ditimbang kaleng berserta tanahnya (catat beratnya). PERHITUNGAN KADAR AIR : KA (%) = Brt.sampel yg ditimbang ( Brt.sesudah oven Brt.kaleng ) x 100% ( Brt.sesudah oven Brt.kaleng ) PERHITUNGAN FAKTOR KADAR AIR : FKA = % Kadar air + 100 100 4

PENETAPAN BAHAN ORGANIK (WALKEY- BLACK) 0040207202 1. Pendahuluan Karbon sebagai senyawa organik akan mereduksikan K 2 Cr 2 O 7 menjadi Cr 2 (SO) 4. Dalam suasana asam, intensitas warna hijau yang terbentuk menyatakan kadar karbon dan dapat diukur dengan menitrasikan larutan FeSO 4 1 N. Reaksi : C-organik + 2K 2 Cr 2 O 7 + 8H 2 SO 4 2Cr 2 (SO 4 ) 3 + 2K 2 SO 4 + 8H 2 O + 3CO 2 Cr 6+ Cr 3+ 2.Alat alat : - Erlenmeyer 500ml - Pipet volume 10ml - Beaker glass - Gelas ukur 25ml - Buret makro - Gelas ukur 250ml - Pengaduk dan magnetik stirer - Labu ukur 500ml - Labu ukur 1 L 3.Bahan kimia : - H 3 PO 4 85% - K 2 Cr 2 O 7 - H 2 SO 4 Pekat - FeSO4.7H 2 O - Difenilamina 4.Pereaksi : # K2Cr2O7 1N : Timbang dengan tepat 49.04gr K 2 Cr 2 O 7 dilarutkan dalam 800ml H 2 O dan diencerkan hingga 1L. # Indikator Difenilamina : Timbang 0.5gr Difenilamina (P.A) dilarutkan dalam 20ml H 2 O dan tambahkan H 2 SO 4(P.A). # FeSO 4.7H 2 O 1N : 5

Timbang dengan tepat 278.0gr FeSO 4.7H 2 O dilarutkan dalam H 2 O yang mengandung 15ml H 2 SO 4(P.A) dan diencerkan hingga 1L. 5.Cara Kerja : Timbang 0.5gr tanah yang telah lolos ayakan 0.5mm (0.25gr untuk tanah yang organiknya tinggi dan 0.1 untuk bahan organik) masukkan labu erlenmeyer 500ml. Pipet 10ml K 2 Cr 2 O 7 1N ditambahkan ke dalam labu erlenmeyer. Tambahkan 20ml H 2 SO 4pekat ke dalam labu erlenmeyer dan kemudian digoyangkan supaya tanah bereaksi sempurna. Biarkan campuran tersebut selama 30 menit. Penambahan H 2 SO 4 dilakukan di ruang asam. Sebuah blanko (tanpa tanah) dikerjakan dengan cara yang sama. Kemudian campuran tadi diencerkan dengan H 2 O 200ml dan tambahkan 10ml H 3 PO 4 85%,tambahkan indikator Difenilamina 30 tetes. Setelah itu larutan dapat dititrasi dengan FeSO 4.7H 2 O 1N melalui buret. Titrasi dihentikan ditandai perubahan dari warna gelap menjadi hijau terang. Demikian juga dengan blanko. PERHITUNGAN C.organik : C.org(%) = ml.blanko ml.sampel x 3 x Fka ml.blanko x Brt. Sampel PERHITUNGAN BAHAN ORGANIK : Bhn.Org (%) = % C.org x 1.73 6

PENETAPAN REAKSI TANAH ( ph ) 0040207203 1. Pendahuluan Reaksi tanah (ph) merupakan sifat kimia yang penting dari tanah sebagai media pertumbuhan tanaman. Ketersediaan beberapa unsur hara essensial untuk pertumbuhan. Tanaman dipengaruhi oleh ph tanah. Reaksi tanah dirumuskan sebagai berikut : ph = -Log(H) + Kemasaman tanah dibedakan atas kemasaman aktif dan kemasaman cadangan ( Potensial ). Kemasaman aktif disebabkan oleh adanya ion-ion H + bebas di dalam larutan tanah, sedang kemasaman cadangan disebabkan oleh adanya ion-ion H + dan AL 3+ yang teradsorp pada permukaan kompleks adsorpsi. Pengukuran ph yang dianggap paling teliti ialah dengan menggunakan metode elektrometrik dengan menggunakan ph meter di Laboratorium. Perbandingan antara tanah dan larutan adalah 1:1 atau 1:2.5. Makin tinggi perbandingan ini makin tinggi pula nilai ph yang diperoleh. Kalau perbandingan ini terlalu rendah kontak antara larutan tanah dan elektroda tidak sempurna akibatnya akan mengurangi ketelitian. 2. Alat alat - Botol plastik 25 ml - ph meter dengan elektrode - Pengocok - Beaker glass - Labu ukur 1L - Gelas ukur 3. Bahan Kimia - KCl (P.A) - Aquadest 4. Pereaksi # KCl 1N : Timbang 74.55gr KCl (P.A) dilarutkan dalam Aquadest 800ml kemudian diencerkan hingga 1L. 5. Cara Kerja : Timbang 10 g tanah kering udara yang sudah lolos ayakan 2 mm kemudian masukkan dalam botol plastik. Tambahkan 10ml Aquadest (untuk penetapan ph H 2 O ). 7

Timbang 10 g tanah kering udara yang sudah lolos ayakan 2 mm kemudian masukkan dalam botol plastik.tambahkan 10ml KCl 1N (untuk penetapan ph KCl 1N ). Kocok dengan mesin pengocok selama 60 menit kemudian diukur menggunakan ph meter yang sudah dikalibrasi dengan larutan penyangga ph = 4 dan ph = 7. (catat ph yang ditampilkan pada ph meter ). 8

PENETAPAN NITROGEN TOTAL (Cara Kjeldahl) 0040207204 1.Pendahuluan Senyawa nitrogen dapat dioksidasikan oleh asam sulfat membentuk (NH 4 ) 2 SO 4. Ammonium sulfat yang terbentuk bila disulingkan dengan penambahan NaOH akan membebaskan NH 3 yang selanjutnya akan diikat oleh asam borat dan dapat dititir dengan H 2 SO 4. Reaksi : Senyawa N + H 2 SO 4 (NH 4 ) 2 SO 4 + H 2 O + CO 2 (NH 4 ) 2 SO 4 + NaOH Na 2 SO 4 +2NH 3 + H 2 O NH 3 + H 3 BO 3 NH 4 H 2 BO NH 4 H 2 BO 3 + H 2 SO 4 (NH 4 ) 2 SO 4 + H 3 BO 3 2.Alat alat : - Labu Kjeldahl - Alat destruksi / Aluminium blok - Beaker glass - Erlenmeyer 125ml - Buret mikro - Pengaduk dan magnetik stirer - Labu Ukur 1 Lt 3.Bahan Kimia : - H 2 SO 4(P.A) - K 2 SO 4 - CuSO 4 5H 2 O - Se - NaOH (teknis) - Brom kresol hijau - Metil merah - Etanol - H 3 BO 3(P. A) 4.Pereaksi : # Campuran Selen: K 2 SO 4 250gr + CuSO 4 5H 2 O 50gr + Se 5g,Campuran kemudian digerus. # Penunjuk campuran: 0.33gr Brom kresol hijau dan 0.165gr Metil merah dilarutkan dalam 500ml Etanol. 9

# Asam Borat + Penunjuk campuran: 20gr H 3 BO 3 dalam ± 700ml H 2 O panas, kemudian dinginkan. Pindahkan larutan yang telah dingin ke dalam labu 1 L yang sudah berisi 200ml Etanol dan 20ml penunjuk campuran, tambahkan H 2 O sampai tanda batas. Tambahkan beberapa tetes 0.05 NaOH sampai terjadi perubahan warna dari merah jambu menjadi hijau muda yang dapat diketahui bila 1ml larutan diberi 1ml air. # NaOH 40 % : Dilarutkan 400gr NaOH (teknis) dalam beaker glass dengan H 2 O sebanyak 600ml. # H 2 SO 4 0.01N : 11.4ml H2SO4 (P.A) dimasukkan dalam labu 1L kemudian tambahkan H 2 O sampai tanda batas dan distandarisir. # Standarisir H 2 SO 4 : Timbang 100mg Na 2 B 4 O 7.10H 2 O dilarutkan dalam 40ml H 2 O bebas CO 2 (H 2 O yang sudah didihkan dan dingin) tambahkan 3 tetes indikator conway kemudian dititrasi dengan larutan H 2 SO 4 tersebut. Sampai terjadi perubahan dari hijau mejadi rose. PERHITUNGAN : N H 2 SO 4 = mg boraks 190.685 x ml H 2 SO 4 yang digunakan 5. Cara Kerja : Ditimbang 0.5 g contoh tanah yang telah lolos ayakan 0.5mm (Untuk tanaman ditimbang 0,1 g yang telah digrinding halus),masukkan dalam labu Kjeldahl tambahkan 1 g campuran selen dan 5ml H 2 SO 4(P.A). Kemudian didestruksi pada temperatur 300 o C. Setelah sempurna didinginkan lalu diencerkan dengan H 2 O 50ml. Kemudian ditambah 20ml NaOH 40% lalu didestilasi dan hasil distilat ditampung dengan asam borat 20ml. Detilasi dihentikan sampai volume tampungan 50ml dan berwarna hijau. Dititrasi dengan H 2 SO4 sampai titik akhir titrasi ditandai dengan perubahan warna dari hijau menjadi merah anggur (warna boraks semula). PERHITUNGAN N.total : N.total(%) = ml.sampel ml.blanko x 0.014 x N.H 2 SO 4 x 100 x ka Berat sampel 10

PENETAPAN FOSFOR TERSEDIA METODE OLSEN 0040207205 1. Pendahuluan Fosfat dalam suasana netral/alkali dalam tanah akan terikat sebagai HPO 4 2-. Dengan menggunakan pengesktrak NaHCO 3 ph=8.5 maka akan terjadi pertukaran kation Sehingga membentuk PO 4 3-. Anion fosfat dalam ekstrak bereaksi dengan Ammonium molybdat dalam suasana asam membentuk asam Fosmo molybdat, selanjutnya direduksi oleh asam askorbat membentuk warna biru molybdat. Intensitas warna yang terbentuk dapat diukur dengan Spectronic 21 pada panjang gelombang 882nm. Reaksi : HPO 4 2- + NaHCO 3 PO 4 3- + H 2 O + CO 2 + Na + PO 4 3- + 12MoO 4 2- + 27H + H 7 (P(Mo 2 O 7 ) 6 ) + 10H 2 O H 7 (P(Mo 2 O 7 ) 6 ) + Vit.C Biru Molybden 2.Alat alat : - Botol plastik - Mesin pengocok - Beaker glass - Gelas ukur - Labu ukur 1L - Pengaduk - Tabung reaksi 50ml - Pipet Volum - Kertas saring Whatman 42 - Spectronic 21 - ph meter - Oven 3.Bahan kimia : - NaHCO 3(P.A) - KH 2 PO 4(P.A) - Ammonium molybdat / (NH 4 ) 6 Mo 7 O 24 - Kalium antimoniltartrat / KsbOC 4 H 4 O 6 - H 2 SO 4(P.A) - Askorbic/Vit.C - Aquadest 4. Pereaksi : # NaHCO 3 0.5M ph = 8.5 11

Timbang 44.3gr NaHCO 3 dilarutkan dalam 800ml Aquadest, ph larutan ditetapkan menjadi 8.5 dengan penambahan NaOH. # Larutan stock standard P Timbang 0.4393gr KH 2 PO 4 yang sudah dioven pada suhu 100 o C selama ± 1 jam dilarutkan dalam aquadest dan jadikan 1L pada labu ukur. Larutan stock ini mengandung 100 mgl -1 (100 ppm) P. Simpan dalam botol bekas HCl atau H 2 SO 4. # Pembuatan kurva larutan standard P Pipet tepat 5ml larutan stock standard P 100mgL -1 dan masukkan ke labu ukur 100ml, tambahkan aquadest sampai tanda batas.larutan ini mengandung 5 mgl - 1 P.Buat deret standard 0,0.1,0.2,0.4,0.6,0.8,1 mgl -1 Dengan memipet masing masing 0,1,2,4,6,8,10 ml dari larutan stock 5 mgl -1 P, masukkan dalam tabung reaksi dan tambahkan 20 ml aquadest dan 8 ml pereaksi Fosfat didiamkan selama 20 menit setelah itu tambahkan aquadest sampai tanda batas dan ukur absorban dengan spectronic 21 pada panjang gelombang 882 nm. # Pereaksi Fosfat Reagen A : 1. Timbang 12.0 g Ammonium molybdat dilarutkan dalam 250ml aquadest panas. 2. Timbang 0.2908 g Kalium antimoniltartrat dilarutkan dalam 100ml aquadest panas. 3. Dengan gelas ukur ambil 148 ml H 2 SO 4(P.A) dan tuang dalam labu ukur 2000 ml. Tambahkan aquadest ± 800 ml 4. Setelah dingin masukkan larutan 1,2 kedalam labu ukur 2000 ml, tambahkan aquadest sampai tanda batas. Simpan reagen dalam botol bekas HCl atau H 2 SO 4. Reagen B : 1. Larutkan 1.056 g kristal asam askorbic dalam 200 ml reagen A. Catatan : Campuran reagen B dibuat pada hari itu atau sesaat sebelum penetapan P. 5. Cara kerja : Ditimbang 2 g contoh tanah kering udara yang telah lolos ayakan 0.5 mm, masukkan botol kocok dan tambahkan 20 12

ml pengesktrak olsen (NaHCO 3 ) kemudian dikocok selama 2 jam pada mesin pengocok. Setelah selesai saring larutan dengan kertas saring whatman 42 dan filtrat saringan ditampung. Pipet 5 ml hasil saringan dan masukkan dalam tabung reaksi, tambahkan 20 ml aquadest dan reagen B sebanyak 8 ml, didiamkan selama 20 menit selanjutnya tetapkan absorban dengan spectronic 21 pada panjang gelombang 882 nm demikian juga dengan deret standard P. Konversi bacaan % absorban ke O.D dan hitung besarnya mgl -1 P berdasarkan garis regresi dari pada kurva standard P yang diperoleh. PERHITUNGAN P.tersedia : P. tersedia (mgl -1 ) = Bacaan sampel A x pengenceran x Fka B 13

PENETAPAN FOSFOR TERSEDIA METODE Bray-1 DAN Bray-2 0040207206 1.Pendahuluan Fosfat dalam suasana asam akan diikat sebagai garam H 2 PO 4 - yang dengan NH 4 F + HCl fosfat akan dibebaskan sebagai PO 4 3-. Ion fosfat dalam bentuk ekstrak akan bereaksi dengan ammonium molybdat selanjutnya akan direduksi oleh asam askorbat menghasilkan warna biru molybdat yang dapat diukur absorbannya dengan spectronic 21 pada panjang gelombang 882 nm. Reaksi : Fe-P + NH 4 F Fe 3+ + Al 3+ + NH 4 + + F - + PO4 3- Al-P + PO 4 3- + 2MoO 4 2- +27H + H 7 (P(Mo 2 O 7 ) 6 ) + 10H 2 O H 7 (P(Mo 2 O 7 ) 6 ) Biru molybden 2.Alat alat : - Botol plastik - Mesin pengocok - Beaker glass - Gelas ukur - Labu ukur 1L - Pengaduk - Tabung reaksi 50ml - Pipet Volume - Kertas saring Whatman 42 - Spectronic 21 - ph meter - Oven 3.Bahan Kimia : - NH 4 F (P.A) - HCl (P.A) - Ammonium molybdat / (NH 4 ) 6 Mo 7 O 24 - Kalium antimoniltartrat / KsbOC 4 H 4 O 6 - Askorbic/Vit.C - Aquadest - KH 2 PO 4(P.A) 4.Pereaksi : # Pengekstrak Bray dan Kurts 1 (Larutan 0.025N HCl + 0.03N NH 4 F) Timbang 1.11gr hablur NH 4 F dimasukkan 14

dalam labu 1L kemudian tambahkan 2.07ml HCl (P.A) pelan-pelan sampai NH 4 F larut sempurna dan encerkan dengan aquadest sampai tanda batas. # Pengekstrak Bray 2 Timbang 1.11 g hablur NH 4 F dimasukkan dalam labu 1L kemudian tambahkan 8.27 ml HCl (P.A) pelan-pelan sampai NH 4 F larut sempurna dan encerkan dengan aquadest sampai tanda batas. # Larutan stock standard P Timbang 0.4393 g KH 2 PO 4 yang sudah dioven pada suhu 100 o C selama ± 1 jam dilarutkan dalam aquadest dan jadikan 1L pada labu ukur. Larutan stock ini mengandung 100 mgl -1 (100 ppm) P. Simpan dalam botol bekas HCl atau H 2 SO 4. # Pembuatan kurva larutan standard P Pipet tepat 5 ml larutan stock standard P 100 mgl -1 dan masukkan ke labu ukur 100ml, tambahkan aquadest sampai tanda batas. Larutan ini mengandung 5 mgl -1 P. Buat deret standard 0,0.1,0.2,0.4,0.6,0.8,1 mgl -1 dengan memipet masing masing 0,1,2,4,6,8,10 ml dari larutan stock 5 mgl -1 P, masukkan dalam tabung reaksi dan tambahkan 20 ml aquadest dan 8 ml pereaksi Fosfat didiamkan selama 20 menit setelah itu tambahkan aquadest sampai tanda batas dan ukur absorban dengan spectronic 21 pada panjang gelombang 882 nm. # Pereaksi Fosfat Reagen A = 1.Timbang 12.0gr Ammonium molybdat dilarutkan dalam 250 ml aquadest panas. 2.Timbang 0.2908 g Kalium antimoniltartrat dilarutkan dalam 100 ml aquadest panas. 3. Dengan gelas ukur ambil 148 ml H 2 SO 4(P.A) dan tuang dalam labu ukur 2000ml. Tambahkan aquadest ± 800ml 4. Setelah dingin masukkan larutan 1,2 kedalam labu ukur 2000ml, tambahkan aquadest sampai tanda batas. Simpan reagen dalam botol bekas HCl atau H 2 SO 4. Reagen B = Larutkan 1.056gr kristal asam askorbic dalam 200 ml reagen A. 15

Catatan : Campuran reagen B dibuat pada hari itu atau sesaat sebelum penetapan P. V.5. Cara kerja : Ditimbang 2gr contoh tanah kering udara yang telah lolos ayakan 0.5mm, masukkan botol kocok dan tambahkan 20ml pengesktrak Bray 1 atau Bray 2 (ditentukan oleh ph tanah) kemudian dikocok selama 5 menit pada mesin pengocok. Setelah selesai saring larutan dengan kertas saring whatman 42 dan filtrat saringan ditampung. Pipet 5 ml hasil saringan dan masukkan dalam tabung reaksi,tambahkan 20 ml aquadest dan reagen B sebanyak 8ml, didiamkan selama 20 menit selanjutnya tetapkan absorban dengan spectronic 21 pada panjang gelombang 882nm demikian juga dengan deret standard P. Konversi bacaan % absorban ke O.D dan hitung besarnya mgl -1 P berdasarkan garis regresi dari pada kurva standard P yang diperoleh. PERHITUNGAN P.tersedia Bray 1 atau Bray 2 : P.tersedia (mgl -1 ) = Bacaan sampel A x pengenceran x Fka B 16

PENETAPAN SUSUNAN KATION, KEJENUHAN BASA DAN KAPASITAS TUKAR KATION DENGAN PENYANGGA LARUTAN NH 4 OAc ph 7.0 0040207207 1.Pendahuluan Koloid tanah (mineral liat dan humus) bermuatan negatif sehingga dapat menyerap kation kation. Kation kation tukar (seperti Ca 2+,Mg 2+,K + dan Na + ) dalam komplek jerapan tanah akan mengalami reaksi substitusi dengan pengekstrak (NH + 4 ). Kelebihan kation penukar dicuci dengan etanol 96%. Kation kation tukar K + dan Na + ditetapkan dengan Flame photometer, sedangkan Ca 2+ dan Mg 2+ ditetapkan dengan AAS atau cara titrasi dengan EDTA. Kapasitas Tukar Kation (NH + 4 ) ditetapkan dengan cara destilasi kjeldahl. Reaksi : Ca Mg + CH 3 COONH 4 NH + 4 + Ca 2+ + Mg 2+ + K + + Na + + CH3COO - K Na Mg 2+ Mg Ca 2+ Ca K + K Na + Na 2.Alat alat: - Tabung sentrifuge - Sentrifuge - Destilasi - Beaker glass - Labu ukur - Gelas ukur - Flame photometer - Pipet volume - Buret mikro - ph meter - Botol schot - Pengaduk dan magnetik stirer - Corong gelas 17

3.Bahan kimia: - CH 3 COOH (P.A) - NH 3(P.A) - Etanol (teknis) - KCl - NaCL - NaOH - H 2 SO 4(P.A) - NH 4 Cl - Titriplex III (C 10 H 14 N 2 Na 2 O 8.2H 2 O) - MgCl 2.6H 2 O - Brom Cresol Green - Metil Merah - Aquadest - KHP - Conway - KCN - Hydroksilamin Hydroklorid - Triethanolamine - Calcon - EBT(Eriokrom Black T) - HNO 3(P.A) - HCl (P.A) 4.Pereaksi: # NH 4 OAc 1N ph 7.0 60ml asam acetat glacial dicampurkan melalui corong dengan 75ml ammonia pekat diencerkan dengan aquadest, ph ditetapkan menjadi 7.0 menggunakan ph meter dengan penambahan asam acetat atau ammonia dan sampai tepat 1L. # H 2 SO 4 0.1N 2.78ml H 2 SO 4(P.A) diencerkan dengan aquadest dalam labu ukur 1L sampai tanda batas. # NaOH 0.1N Timbang 4gr NaOH dilarutkan dengan aquadest dan diencerkan dalam labu ukur 1L sampai tanda batas. Standarisir NaOH 0.1N : Timbang 0.4gr KHP larutkan dalam 25ml aquadest bebas CO 2 (aqudeast yang sudah didihkan). Tambahkan indikator PP 5 tetes, kemudian dititrasi dengan larutan 18

NaOH sampai terjadi perubahan dari pink menjadi hijau. Catat volume yang digunakan. PERHITUNGAN N.NaOH = 400 204.229 x ml NaOH yang digunakan # NaOH 40 % : Dilarutkan 400gr NaOH (teknis) dalam beaker glass dengan H 2 O sebanyak 600ml. # Indikator Conway Dilarutkan 0.1gr Metil Merah dan 0.15gr Brom Cresol Green dalam 200ml etanol. # KCN 1% Dilarutkan 1gr dalam aquadest 100ml. # Hydroksilamin Hydroklorid 5% Dilarutkan 5gr dalam aquadest 100ml # NaOH 10% Dilarutkan 10gr dalam aquadest 100ml # Indikator Calcon Dilarutkan 0.4gr dalam 10ml methanol # Indikator EBT Dilarutkan 0.02gr dalam 10ml methanol # Larutan EDTA Timbang 2gr Titriplex III dan 0.039gr MgCl 2.6H 2 O dilarutkan dalam Aquadest dan encerkan hingga tanda batas 1L. # Larutan Buffer CaMg Timbang 67.5gr NH 4 Cl larutkan dalam 200ml aquadest, tambahkan 570ml Ammonia pekat encerkan dengan aquadest sampai tanda batas 1L. # Larutan NH4OAc 1N ph 7 yang mengandung 1% NH 4 Cl 1N Campurkan 900ml NH4OAc 1N ph 7 dengan 100ml NH 4 Cl 1N # Larutan standard campuran 100 ppm K dan 100 ppm Na. Ditimbang 0.1906gr KCl (kering 105 o C) dan 0.2540 gr NaCl (kering 105 o C). Setelah itu masukkan kedalam labu ukur 1L dan dipenuhkan hingga tanda garis dengan ammonium acetat ph 4.8 yang telah diencerkan 10 kali. Deret standard campuran K dan Na yang masing masing mengandung: 0,1,2,4,6,8 dan 10 ppm K. 0,1,2,4,6,8 dan 10 ppm Na. 19

Dibuat dengan memipet berturut turut 0,1,2,4,6,8 dan 10 ml standard campuran 100 ppm K dan 100 ppm Na masukkan ke dalam labu ukur 100ml dan diencerkan dengan ammonium acetat ph 4.8 (yang sudah diencerkan 10 kali) sampai tanda batas. # Larutan Aqua Regia: Dibuat mencampurkan HNO 3(P.A) dan HCl (P.A) dengan perbandingan 1 bagian HNO 3(P.A) dan 3 bagian HCl (P.A). # Larutan HCl 6N Dibuat 100 ml HCl (P.A) dilarutkan dalam aquadest 100ml. VI.5.Cara kerja : A.Penetapan Kapasitas Tukar Kation 1.Timbang 1gr contoh tanah yang telah lolos ayakan 0.5mm masukkan dalam tabung sentrifuge. Tambahkan 10ml aquadest, kocok selama 30 menit dan setelah itu sentrifuge selama 10 menit. Lalu buang cairan hati hati jangan sampai tanah ikut terbuang. 2.Tambahkan 10ml NH 4 OAc ph 7 ke dalam tabung yang masih ada tanahnya, rotap dan dikocok pada mesin pengocok selama 60 menit. 3.Sentrifuge selama 10 menit, saring dengan kertas saring. Filtratnya ditampung. Hati hati tanah jangan ikut tertuang. 4. Tambahkan 10ml NH 4 OAc ph 7 ke dalam tabung, rotap dan sentrifuge selama 10 menit. Saring dan filtrat ditampung kembali ke wadah no.3 5. Tambahkan 10ml NH4OAc 1N ph 7 yang mengandung 1% NH 4 Cl 1N ke dalam tabung, rotap dan sentrifuge 10 menit. Saring dan filtrat ditampung kembali ke wadah no.3 6.Tambahkan 10ml etanol ke dalam tabung, rotap dan sentrifuge selama 10 menit. Cairan-cairan yang terpisah dibuang (tanah jangan sampai terbuang). Ulangi langkah ini sampai 3x. 7. Setelah dicuci etanol sebanyak 4x, kemudian dibuang. Endapan tanah yang tersisa ditambah Aquadest 10ml dirotap dan pindahkan ke tabung kjeldahl, tambahkan ± 50ml aquadest, 20ml NaOH 40% lalu segera didestilasi. Hasil destilasi ditampung dengan H 2 SO 4 0.1N 15ml yang ditambah 3 tetes indikator Conway. Detilasi dihentikan setelah volume tampungan mencapai ± 50ml. Hasil detilasi dititrasi dengan NaOH 20

yang sudah diketahui normalitasnya. Catat volume NaOH yang dibutuhkan untuk titrasi sampai terjadi perubahan warna dari merah menjadi hijau. 8.Demikian juga untuk blanko hanya menggunakan Aquadest. PERHITUNGAN KAPASITAS TUKAR KATION : KTK(me/100gr) = ml.blanko ml.sampel x N.NaOH x 100 x Fka B.Penetapan Untuk Basa Basa (K,Na,Ca,Mg) Dari Filtrat Kapasitas Tukar Kation NH4OAc ph 7. B.1. Penetapan unsur unsur K dan Na : Filtrat dari KTK (No.5) diukur menggunakan Flame photometer. Catat bacaan pada alat flame photo meter demikian juga untuk standard K dan Na. Konversi bacaan berdasarkan garis regresi dari pada kurva standard K dan Na yang diperoleh. PERHITUNGAN K.ters : K(me/100gr) = Bacaan sampel A B x Pengenceran x Fka PERHITUNGAN Na.ters : Na(me/100gr) = Bacaan sampel x Pengenceran x Fka B B.2. Penetapan unsur unsur Ca dan Mg : - Perlakuan pendahuluan terhadap filtrat tanah NH4OAc ph 7 1.Pipet 10ml filtrat tanah (No.5) dan masukkan beaker glass 100ml. 2.Uapkan sampai kering diatas hot plate pada suhu 200 o C. Setelah kering tambahkan 5ml larutan Aqua Regia dan diuapkan lagi sampai kering. 3.Endapan yang sudah kering ditambah 2ml HCl 6N dan tambahkan aquadest 23ml. # Cara penetapan Ca.ters : 1.Pipet 5ml filtrat bebas bahan organik dan NH 4 OAc masukkan dalam botol schot. 2.Tambahkan aqudest 20ml. 3.Tambahkan 10 tetes KCN 1%. 4.Tambahkan 10 tetes Hydroksilamin Hydriklorid 5%. 5.Tambahkan 10 tetes Triethanolamine 21

6.Tambahkan 2,5ml NaOH 2.5N (10%). 7.Tambahkan 2 tetes indikator calcon. Titrasi dengan EDTA 0.01N sampai terjadi perubahan warna dari violet menjadi biru (catat volume titrasi). # Cara penetapan CaMg (Mg.ters) : 1.Pipet 5ml filtrat bebas bahan organik dan NH 4 OAc masukkan dalam botol schot. 2.Tambahkan aqudest 20ml. 3.Tambahkan 10 tetes KCN 1%. 4.Tambahkan 10 tetes Hydroksilamin Hydriklorid 5%. 5.Tambahkan 10ml larutan buffer CaMg (penambahan dilakuakkan dalam ruang asam). 6.Tambahkan 2 tetes indikator EBT. Titrasi dengan EDTA 0.01N sampai terjadi perubahan warna dari violet menjadi biru (catat volume titrasi). PERHITUNGAN Ca.ters : Ca (me/100g) = ml.vol.titrasi Ca x pengenceran x 0.01 x 100 x Fka. 2 1 PERHITUNGAN Mg.ters : Mg (me/100g) = ml.vol.tirasi CaMg ml.vol.titrasi Ca x pengenceran x 0.01 x 100 x 1Fka. 22