Standar Pemeriksaan Tipe Pengujian Pendekatan Pengujian. tedi last 10/16

dokumen-dokumen yang mirip
Tinjauan Konseptual Perencanaan Standar Pelaksanaan Tahapan Perencanaan. tedi last 09/16

Tinjauan Konseptual Perencanaan Standar Pelaksanaan Tahapan Perencanaan Audit Keuangan Hubungan Asersi Manajemen dengan Tujuan Audit Terinci

Penetapan Materialitas Penetapan Risiko. tedi last 09/16

Chapter 13 Keseluruhan Rencana Audit dan Program Audit

Pengujian Substantif Atas Transaksi Prosedur Review Analitis Pengujian Rinci Atas Saldo Pengujian Kepatuhan Penyelesaian Penugasan Audit

PENGEMBANGAN TEMUAN AUDIT

BAB 6 Pertanggungjawaban & Tujuan Audit. Amir Fasichurochman Ayu Mawada Muhammad Syukri Duwila Rahmat Setiawan

ABSTRAK. Kata kunci : Penilaian atas Piutang Dagang dan Luas pemeriksaan pada akun Piutang Dagang. Universitas Kristen Maranatha

Chapter 19 Audit terhadap Siklus Pembelian dan Pembayaran: Tests of Controls, Substantive Tests of Transactions, dan Hutang Usaha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

Chapter 22 Audit terhadap Siklus Perolehan dan Pembayaran Kembali Capital

Tujuan Auditing. AUDITING 1 (Pemeriksaan Akuntansi 1) REFERENSI: Arens/Elder/Beasley, Auditing, Prentice Hall Business Publishing (BOOK)

The Capital Acquisition & Repayment Cycle. KELOMPOK E Elly Juliaty Ranita Wijaya Ratna Yani Rika Christin Yoshanti Andikasari

AUDIT I Developing the overhall audit plan and audit program EKONOMI DAN BISNIS AKUNTANSI

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II LANDASAN TEORI. Alvin A. Arens, at all (2011:4) menjelaskan bahwa: orang yang kompeten dan independen.

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut American Accounting Association (AAA) Siti Kurnia Rahayu

OLEH : ROBBY JULIANTO GUNAWAN

Audit 2 - Sururi Halaman 1

APA DAN MENGAPA KUALITAS BUKTI AUDIT?

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

BULETIN TEKNIS NOMOR 01 PELAPORAN HASIL PEMERIKSAAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH

BAB II LANDASAN TEORI

Standar Audit SA 402. Pertimbangan Audit Terkait dengan Entitas yang Menggunakan Suatu Organisasi Jasa

BAB I PENDAHULUAN. Negara mengelola dana yang sangat besar dalam penyelenggaraan pemerintahannya.

BAB I PENDAHULUAN. Tahun 2008 diatur bahwa pengawasan intern pemerintah dilaksanakan oleh

Standar Audit (SA) 700. Perumusan suatu Opini dan Pelaporan atas Laporan Keuangan

FIELDWORK (Pekerjaan Lapangan/Teknis)

CHAPTER VI. Nyoman Darmayasa, Ak., CPMA., CPHR., BKP., CA., CPA. Politeknik Negeri Bali 2014

Tujuan Auditing. AUDITING 1 (Pemeriksaan Akuntansi 1) REFERENSI: Arens/Elder/Beasley, Auditing, Prentice Hall Business Publishing (BOOK)

BAB I PENDAHULUAN. Pada tahun 2006 perekonomian Indonesia memasuki tahun yang berat,

Bukti Audit. AUDITING 1 (Pemeriksaan Akuntansi 1) REFERENSI: Arens/Elder/Beasley, Auditing, Prentice Hall Business Publishing (BOOK)

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Menurut Agoes (2004:3) pengertian auditing adalah Audit adalah suatu

BAB 11 AUDIT SEKTOR PUBLIK. Prof. Indra Bastian, Ph.D, MBA, Akt

ABSTRAK. Kata-kata kunci: risiko pengendalian, sistem pengendalian intern, pengujian substantif atas saldo persediaan.

BAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu perusahaan yang berorientasi untuk mendapatkan laba adalah

Audit objective (Tujuan audit)

AUDIT ATAS TRANSAKSI PEMBELIAN BAHAN BAKU PADA PT XYZ OLEH: NOVIA WIDIANA

Pengauditan 1 Bab VI

Ch.8. Mempertimbangkan Pengendalian Internal

PROSEDUR PENGUJIAN SUBSTANTIF TRANSAKSI DAN PENGUJIAN TERPERINCI SALDO (STUDI PRAKTIK KERJA PADA KAP BUNTARAN DAN LISAWATI)

ABSTRAK. i Universitas Kristen Maranatha

PELAKSANAAN PENUGASAN

Melengkapi Tes dalam Siklus Penjualan Dan Pengaihan : Rekening Piutang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Perhatian utama masyarakat pada sektor publik atau pemerintahan adalah

AUDIT II Modul ke: AUDIT SAMPLING UNTUK TEST OF CONTROL & SUBSTANTIF TEST OF TRANSACTION. Afly Yessie, SE, Msi. Fakultas EKONOMI DAN BISNIS

PANDUAN AUDIT SISTEM INFORMASI

Chapter 20-a Audit terhadap Aktiva Tetap Berwujud (Tangible Assets)

PERTIMBANGAN AUDITOR ATAS FUNGSI AUDIT INTERN DALAM AUDIT LAPORAN KEUANGAN

PEMAHAMAN STRUKTUR PENGENDALIAN INTERN

BAB II LANDASAN TEORI. Ada beberapa pendapat dari para ahli mengenai pengertian audit.

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) PROGRAM STUDI S1 AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SEBELAS MARET

`EFEKTIVITAS SISTEM PENGENDALIAN INTERN PADA PENGUJIAN PENGENDALIAN: KAJIAN KONSEPTUAL AUDIT LAPORAN KEUANGAN Oleh: Amalia Ilmiani

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut Arens, Beasley dan Elder (2011: 4)

PROSES AUDIT TAHAP 3 : REPORTING. Agustinus Harries

BAB II LANDASAN TEORI

LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Standar Audit SA 330. Respons Auditor terhadap Risiko yang Telah Dinilai

AUDITING. Ahmad Try Handoko ( ) Magister Akuntansi SOAL MATRIKULASI

MODUL-3 INTERNAL AUDITING

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut Arens, Elder dan Beasley yang diterjemahkan oleh Wibowo,

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi di Indonesia merupakan salah satu sarana untuk

AUDIT I Modul ke: Audit risk and materiality. Afly Yessie, SE, Msi, Ak, CA. 11Fakultas EKONOMI DAN BISNIS. Program Studi AKUNTANSI

BAB II LANDASAN TEORI. pengevaluasian bahan bukti tentang informasi yang dapat diukur mengenai suatu entitas

SAMPLING AUDIT UNTUK PENGUJIAN TERINCI ATAS SALDO

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Bab ini akan membahas mengenai latar belakang penelitian, rumusan

Standar Audit SA 510. Perikatan Audit Tahun Pertama Saldo Awal

STANDAR AUDIT ( SA ) 700 PERUMUSAN SUATU OPINI DAN PELAPORAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

Chapter 16 Penyelesaian Pengujian Audit Siklus Penjualan dan Penagihan Piutang (Detailed Test of Balances & Prosedur Analitik)

EVALUASI PELAKSANAAN PENGUJIAN PENGENDALIAN TERHADAP TRANSAKSI PENJUALAN KREDIT PT. Z OLEH KAP WARTONO

SISTEM PENGENDALIAN INTERN BPJS KETENAGAKERJAAN SK DIREKSI NO KEP/213/072014

Risiko bahwa auditor tanpa disadari tidak memodifikasi pendapatnya sebagaimana mestinya

STANDAR PELAKSANAAN AUDIT KINERJA

Pengujian Substantif Piutang Usaha. Imam Nazarudin Latif, SE., Akt Akuntansi Untag 45 Samarinda

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi dan sistem informasi dewasa ini menuntut perusahaan-perusahaan

TUJUAN AUDIT, BUKTI AUDIT, & KERTAS KERJA. Tujuan audit Bukti Audit Prosedur Audit Kertas Kerja

Overview Risk Based Audit (Audit Berbasis Risiko)


audit dapat memberikan bukti audit yang cukup untuk mencapai keyakinan memadai bahwa laporan keuangan bebas dari salah saji material.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. Sejalan dengan perkembangan zaman, teknologi, dan perekonomian dunia

Standar Audit SA 530. Sampling Audit

PERTEMUAN 2: CAKUPAN AUDIT

PEMAHAMAN STURKTUR PENGENDALIAN INTERN PENGERTIAN

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. sistematik mendapatkan dan mengevaluasi bukti-bukti secara objektif sehubungan

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ASERSI DALAM LAPORAN KEUANGAN DAN MATERIALITAS. Tugas Mata Kuliah. Auditing 1

Ch.7 Materialitas & Risiko Audit SUCAHYO HERININGSIH, SE., MSI., AK., CA.

BAB I PENDAHULUAN. terutama pelaksanaan kegiatan dalam perusahaan. Sehingga apabila terjadi

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

KONSEP DASAR PENGENDALIAN INTERNAL

AUDIT & ATESTASI SA 530 SAMPLING AUDIT

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan dituntut untuk dapat menyesuaikan diri dengan kondisi

PROSES KONFI RMASI. SA Seksi 330. Sumber: PSA No. 07 PENDAHULUAN DAN KETERTERAPAN

BAB II KUALITAS AUDIT, AKUNTABILITAS DAN PENGETAHUAN. dan standar pengendalian mutu.

BAB II LANDASAN TEORI

BABl PENDAHULUAN. Perkembangan dalam praktik akuntansi sektor publik akhir-akhir ini

Transkripsi:

Standar Pemeriksaan Tipe Pengujian Pendekatan Pengujian tedi last 10/16

STANDAR PEMERIKSAAN NO 02 STANDAR PELAKSANAAN PEMERIKSAAN KEUANGAN Standar Pelaksanaan Pemeriksaan Keuangan yang berkaitan dengan konsep strategi audit dan perancangan pengujian : Pekerjaan harus direncanakan sebaik-baiknya dst PSP 02 (03.a) Pemahaman yang memadai atas pengendalian intern harus diperoleh untuk merencanakan audit dan menentukan sifat, saat, dan lingkup pengujian yang akan dilakukan PSP 02 (03.b) Bukti audit yang kompeten harus diperoleh melalui inspeksi, pengamatan, pengajuan pertanyaan dan konfirmasi sebagai dasar memadai dst. PSP 02 (03.c) Merancang pemeriksaan untuk mendeteksi terjadinya penyimpangan dari ketentuan peraturan perundang-undangan, fraud, serta abuse PSP 02 (05.c)

TIPE PENGUJIAN. Dalam praktek, perencanaan audit secara rinci lebih difokuskan pada setiap siklus transaksi, dimana setiap siklus memiliki program audit tersendiri yang dirancang berdasarkan tipe pengujian yang akan dilakukan. Tipe pengujian, yaitu : 1. Prosedur untuk memperoleh pemahaman atas Pengendalian Internal Procedures to Obtain an understanding of Internal Control) Prosedur Penilaian Risiko Risk Assesment Procedures 2. Pengujian Pengendalian Tests of Control 3. Prosedur Analitis Analytical Procedures 4. Pengujian Substantif atas transaksi Substantive Tests of Transactions 5. Pengujian terinci atas saldo Tests of Details of Balances.

Dalam konteks pemeriksaan keuangan negara, auditor juga harus melakukan pengujian ketaatan (compliance test), yaitu prosedur audit untuk mendeteksi salah saji material yang disebabkan oleh ketidakpatuhan terhadap batasan hukum dan regulasi. Dasar pertimbangan : 1. SPKN - SPPK 02(19.a) menyatakan bahwa auditor harus merancang pemeriksaan untuk memberikan keyakinan yang memadai guna mendeteksi salah saji material yang disebabkan oleh ketidakpatuhan terhadap ketentuan peraturan perundang-undangan (BPK RI, 2007). 2. GAO - Financial Audit Manual (s.410.01) mensyaratkan bahwa selama fase pengujian, auditor harus mengumpulkan bukti audit yang berkenaan salah satunya adalah kepatuhan entitas auditan terhadap peraturan perundang-undangan (Rahmadi dkk, 2012). 3. GAAS - AU-C 935-10 mencantumkan audit kepatuhan pada sektor publik (pemerintahan) bertujuan untuk memperoleh bukti audit guna mendukung opini, dan pelaporan mengenai tingkat kepatuhan entitas terhadap peraturan perundang-undangan (Flood, 2015).

Catatan : 1. Procedures to obtain an understanding of internal control procedures used by the auditor to gather evidence about the design and implementation of specific controls. 2. Tests of controls audit procedures to test the effectiveness of controls in support of a reduced assessed control risk 3. Analytical procedures evaluations of financial information through analysis of plausible relationships among financial and nonfinancial data 4. Substantive tests of transactions audit procedures testing for monetary misstatements to determine whether the six transactionrelated audit objectives have been satisfied for each class of transactions 5. Tests of details of balances audit procedures testing for monetary misstatements to determine whether the eight balance-related audit objectives have been satisfied for each significant account balance Sumber : Arens et al (2014)

KETERKAITAN ANTARA TIPE PENGUJIAN DAN BUKTI AUDIT. Sumber : Arens et al (2014)

KETERKAITAN TUJUAN AUDIT DENGAN TIPE PENGUJIAN DAN BUKTI AUDIT PADA SETIAP FASE AUDIT. Sumber : Arens et al (2014)

KEYAKINAN AUDIT YANG DIPEROLEH DARI HASIL PENGUJIAN PADA BERBAGAI TINGKAT EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL. Sumber : Arens et al (2014)

RISIKO AUDIT DAN TIPE PENGUJIAN Keterkaitan antara teknik pengujian dan risiko audit dapat disajikan sbb : Sumber : Arens et al (2014)

Pemilihan jenis-jenis pengujian yang akan digunakan dan seberapa luas pengujian akan dilakukan dipengaruhi oleh : 1. Tingkat efektifitas pengendalian intern, 2. Tingkat Risiko Bawaan (dapat berbeda untuk setiap siklus transaksi). Kombinasi dari kelima jenis pengujian untuk setiap siklus transaksi biasa disebut evidence mix. Catatan : Evidence mix the combination of the types of tests to obtain sufficient appropriate evidence for a cycle; there are likely to be variations in the mix from cycle to cycle depending on the circumstances of the audit (Arens et al., 2014)

lanjutan Contoh 1 : Auditan adalah organisasi yang besar dengan pengendalian intern yang memadai dan risiko bawaan yang rendah. Maka rancangan pengujian :

lanjutan Contoh 2 : Auditan adalah organisasi berukuran sedang (medium sized) dengan pengendalian intern yang tidak terlalu memadai dan risiko bawaan yang rendah. Maka rancangan pengujian :

lanjutan Contoh 3 : Auditan adalah organisasi yang berukuran sedang tetapi memiliki sedikit pengendalian intern yang efektif, dan risiko bawaan yang signifikan. Manajemen beranggapan bahwa tidak efektif dari segi biaya untuk memiliki pengendalian intern yang lebih baik. Maka rancangan pengujian :

lanjutan Contoh 4 : Rencana awal dalam audit ini adalah menggunakan pendekatan dalam Contoh 2. Tetapi auditor menemukan deviasi yang besar dari pengujian pengendalian dan salah saji yang signifikan ketika melakukan pengujian substantif atas transaksi dan prosedur analitis. Karena itu auditor menyimpulkan bahwa pengendalian intern adalah tidak efektif. Maka rancangan pengujian :

PENDEKATAN PERANCANGAN PENGUJIAN. Sumber : Arens et al (2014)

PROGRAM AUDIT Setelah auditor menentukan pengujian-pengujian apa yang harus diperluas, program audit khusus harus dirancang untuk setiap jenis pengujian. Program audit dirancang dalam 3 (tiga) bagian yaitu : 1. Pengujian Pengendalian dan Pengujian Substantif atas Transaksi, 2. Prosedur analitis, 3. Pengujian terinci atas saldo. Contoh : Siklus belanja dan pembayaran diperlukan program audit utk : Pengujian pengendalian dan pengujian substantif atas transaksi untuk belanja dan pengeluaran kas, Prosedur analitis untuk siklus belanja dan pembayaran, Pengujian terinci atas saldo atas kas, utang, dan belanja.

. tedi.doc