Usulan Tata Letak Fasilitas Menggunakan Automated Layout Design Program Di Industri Hilir Teh PT. Perkebunan Nusantara VIII *

dokumen-dokumen yang mirip
Rancangan Tata Letak Fasilitas Bagian Produksi pada CV. VISA INSAN MADANI

USULAN PERANCANGAN TATA LETAK FASILITAS DENGAN MENGGUNAKAN METODE AUTOMATED LAYOUT DESIGN PROGRAM (ALDEP) DI CV. KAWANI TEKNO NUSANTARA *

RANCANGAN TATA LETAK LANTAI PRODUKSI FENDER MENGGUNAKAN AUTOMATED LAYOUT DESIGN PROGRAM DI PT. AGRONESIA DIVISI TEKNIK KARET*

USULAN RANCANGAN TATA LETAK FASILITAS DENGAN MENGGUNAKAN METODE AUTOMATED LAYOUT DESIGN PROGRAM (ALDEP) DI EDEM CERAMIC *

APLIKASI ALGORITMA BLOCK PLAN DAN ALDEP DALAM PERANCANGAN ULANG TATA LETAK FASILITAS PRODUKSI PABRIK PENGOLAHAN KARET

DESAIN ULANG TATA LETAK FASILITAS PRODUKSI MENGGUNAKAN METODE SYSTEMATIC LAYOUT PLANNING PADA PABRIK KELAPA SAWIT SUNGAI PAGAR

Rancangan Tata Letak Fasilitas Bagian Produksi pada CV. VISA INSAN MADANI *

PERANCANGAN ULANG TATA LETAK FASILITAS PABRIK PEMBUATAN RANGKA MEJA PING-PONG PADA CV SHIAMIQ TERANG ABADI

Perencanaan Tata Letak Fasilitas Produksi Menggunakan Pendekatan Kuantitatif Dengan Metode Alghoritma Craft (Studi Kasus CV. Graffity Labelindo)

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

SKRIPSI USULAN PERBAIKAN TATA LETAK FASILITAS LANTAI PRODUKSI GUNA MEMINIMUMKAN JARAK DAN ONGKOS MATERIAL HANDLING DI UD. SRI JAYA

USULAN PERBAIKAN LAYOUT PRODUKSI OBLONG PADA DIVISI GARMEN LOKAL DI PT MKF, LTD.

I. PENDAHULUAN. 37 Jurnal Rekayasa Sistem & Industri Volume 1, Nomor 1, Juli 2014

BAB 2 LANDASAN TEORI

PENGATURAN ULANG URUTAN TATA LETAK SERI ANTAR ETALASE

Perancangan Ulang Tata Letak Fasilitas Untuk Meminimasi Ongkos Material Handling

RELAYOUT TATA LETAK FASILITAS UNTUK MEMINIMASI ONGKOS MATERIAL HANDLING

ANALISIS TATA LETAK FASILITAS DENGAN MENGGUNAKAN METODE ACTIVITY RELATIONSHIP CHART PADA INDUSTRI MEBEL BAMBU KARYA MANUNGGAL YOGYAKARTA

Perancangan Tata Letak

ABSTRAK. Kata kunci : Tata Letak Fasilitas Produksi, Efisiensi, Total Jarak Perpindahan.

Optimalisasi Tata Letak Mesin Produksi Terhadap Kinerja Karyawan Pada CV. ABC Aceh Besar

BAB I PENDAHULUAN. Susunan mesin dan peralatan pada suatu perusahaan akan sangat

PERANCANGAN TATA LETAK FASILITAS DAN ALGORITMA BLOCPLAN

PERANCANGAN ULANG TATA LETAK AREA PRODUKSI PT X DENGAN METODE SYSTEMATIC PLANT LAYOUT

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENENTUAN RUTE DISTRIBUSI UNTUK MINIMASI BIAYA DISTRIBUSI TEH WALINI READY TO DRINK DI PT PERKEBUNAN NUSANTARA VIII (PERSERO) *

USULAN PERBAIKAN TATA LETAK FASILITAS LANTAI PRODUKSI PRODUK SEPATU PERLENGKAPAN DINAS HARIAN (STUDI KASUS PADA CV. MULIA)

BAB V ANALISIS DAN INTERPRETASI

PERANCANGAN TATA LETAK FASILITAS PERTEMUAN #2 TKT TAUFIQUR RACHMAN PERANCANGAN TATA LETAK FASILITAS

PERANCANGAN ULANG TATA LETAK PADA LANTAI PRODUKSI UNTUK PERCEPATAN PRODUKSI

SILABUS MATAKULIAH. Revisi : 4 Tanggal Berlaku : 4 September 2015

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Pembahasan

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

ANALISA PERANCANGAN TATA LETAK LANTAI PRODUKSI DIVISI WELDING UNTUK MENINGKATKAN KAPASITAS PRODUKSI DI PT. XX

BAB I PENDAHULUAN. ini tentunya dapat dilakukan dengan cara mengatur layout pabrik sedemikian rupa

BAB III METODE PENELITIAN

USULAN PERANCANGAN ULANG TATA LETAK FASILITAS PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE ALGORITMA CORELAP

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PERKULIAHAN SEMESTER (RPKPS)

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i LEMBAR PENGESAHAN... ii KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... viii DAFTAR GAMBAR... ix ABSTRAK...

BAB 2 LANDASAN TEORI

PDF Compressor Pro KATA PENGANTAR. Tekinfo --- Jurnal Ilmiah Teknik Industri dan Informasi -- 1

MODUL PEMBELAJARAN FROM TO CHART (FTC) TABEL SKALA PRIORITAS (TSP) ACTIVITY RELATIONSHIP DIAGRAM (ARD)

ANALISIS TATA LETAK FASILITAS (Studi Kasus: UKM Sandal AMORITA S)

Perancangan Ulang Fasilitas Produksi Menggunakan 2-OptAlgorithm Di PT. XYZ ABSTRAK

Perancangan Ulang Tata Letak Pabrik untuk Meminimalisasi Material Handling pada Industri Pembuat Boiler

Khristian Edi Nugroho; Dimas Rahmawan; Prayogo Adi Utomo

Perancangan Tata Letak

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, dunia industri khususnya industri pakaian (garment)

PERANCANGAN TATA LETAK GUDANG DENGAN METODE SHARED STORAGE

BAB 1 PENDAHULUAN. secara umum ditinjau dari sudut pandang produksi adalah susunan fasilitas produksi

PETA DARI KE & ONGKOS MATERIAL HANDLING PRAKTIKUM VI TIM ASISTEN PLO 2015

Rachel Yessica Winarti 1), Sriyanto 2) *)

DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN

BAB V ANALISIS DAN INTERPRETASI

Rancangan Tata Letak Fasilitas dengan Menggunakan Metode Blocplan (Studi Kasus PT. Kramatraya Sejahtera) *

Perancangan Ulang Tata Letak Fasilitas di PT. Dwi Komala dengan Metode Systematic Layout Planning

PERANCANGAN ULANG TATA LETAK FASILITAS PADA UKM ROTI SHENDY

Seminar Nasional IENACO 2016 ISSN: PERANCANGAN TATA LETAK FASILITAS PRODUKSI PT MITRA PRESISI PLASTINDO

PERANCANGAN ULANG TATA LETAK FASILITAS PRODUKSI PADA DEPARTEMEN PRODUKSI MESIN PACKAGING DENGAN BLOCPLAN

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

Penentuan Lokasi dan Perancangan Tata Letak Fasilitas Tempat Packaging PT.ABC

PERANCANGAN TATALETAK GUDANG DENGAN METODA DEDICATED STORAGE LOCATION POLICY (Studi Kasus : PT. X)

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

ASEP REZA ASOPIANA DEWI KANIA PRATIWI FARIED PRADHANA PUTRA RYAN ALVIANSYAH VISIT OUR BLOG

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

PERENCANAAN TATA LETAK GUDANG PENYIMPANAN PRODUK PT PIPA BAJA DENGAN METODE DEDICATED STORAGE

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Masalah

ABSTRAK. Kata kunci : tata tetak (layout), penataan mesin, meminimumkan jarak perpindahan, load distance. viii. Universitas Kristen Maranatha

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

RE-LAYOUT FASILITAS PRODUKSI INDUSTRI SHEET METAL WORKING BERBASIS JOB SHOP DENGAN PENDEKATAN LINEAR MIX INTEGER PROGRAMMING

Usulan Perbaikan Tata Letak Gudang Produk Drum Oli Menggunakan Metode Dedicated Storage Di PT XYZ

BAB I PENDAHULUAN. dampak semakin ketatnya persaingan perusahaan pada saat ini telah

Perancangan Ulang Tata Letak Mesin Mesin Produksi Di PT. Surya Bumi Kartika

Keuntungan. Perhitungan dapat dilakukan lebih cepat. Mampu menyelesaikan masalah yang kompleks. Proses perancangan lebih ekonomis

APLIKASI ALGORITMA GENETIKA UNTUK PENENTUAN TATA LETAK MESIN

BAB 3 METODE PEMECAHAN MASALAH

Usulan Perbaikan Tata Letak Fasilitas dengan Menggunakan Algoritma CRAFT

PANDUAN PRAKTIKUM PENANGANAN BAHAN DAN PERENCANAAN TATA LETAK FASILITAS

MINIMASI WASTE BERDASARKAN KONSEP LEAN MANUFACTURING MELALUI PERANCANGAN ULANG SHOP FLOOR LAYOUT PADA UNIT SKM PT. DJITOE ITC SURAKARTA

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL

TIN314 Perancangan Tata Letak Fasilitas. h t t p : / / t a u f i q u r r a c h m a n. w e b l o g. e s a u n g g u l. a c. i d

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1

USULAN TATA LETAK PABRIK DI PT DJARUM DIVISI WORKSHOP (MACHINE SHOP & FABRIKASI) AKIBAT PEMINDAHAN LOKASI PABRIK

Pendahuluan BAB I BAB I PENDAHULUAN

USULAN PERANCANGAN LAYOUT PERKANTORAN MENGGUNAKAN METODE CRAFT DI PT. XYZ

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

Prosiding Manajemen ISSN:

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi, bidang ekonomi merupakan bidang yang menjadi

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Tata letak pabrik merupakan landasan utama dalam pengaturan tata letak

REKAYASA DAN INOVASI TEKNOLOGI UNTUK PENINGKATAN KUALITAS HIDUP BANGSA

PERANCANGAN TATA LETAK BERBANTUAN KOMPUTER (COMPUTERIZED AIDED LAYOUT)

STUDI KASUS PERBANDINGAN PERANCANGAN TATA LETAK FASILITAS PABRIK PADA PT SENNATRA PENDAWATAMA SECARA MANUAL DAN DENGAN SOFTWARE VIP-PLANOPT10

II. TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Pengertian Tata Letak Pabrik

APLIKASI SIMULATED ANNEALING UNTUK PENENTUAN TATA LETAK MESIN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

Prosiding Manajemen ISSN:

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

Jurnal Metris, 14 (2013): 73 82

Transkripsi:

Reka Integra ISSN: 2338-5081 Teknik Industri Itenas No.1 Vol.1 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Juli 2013 Usulan Tata Letak Fasilitas Menggunakan Automated Layout Design Program Di Industri Hilir Teh PT. Perkebunan Nusantara VIII * HARIZ FAUZAN, FIFI HERNI MUSTOFA, HENDRO PRASSETIYO Jurusan Teknik Industri Institut Teknologi Nasional (Itenas) Bandung Email: hariz.fauzan@yahoo.com ABSTRAK Tata letak mesin dan fasilitas yang ada di industri hilir teh PT. Perkebunan Nusantara VIII pada lantai produksi untuk produk teh celup walini hitam, masih belum efektif dan efisien. Hal ini dapat dilihat dari peletakkan mesin dan fasilitas masih belum sesuai dengan aliran proses produksinya sehingga menimbulkan masalah. Hal tersebut mengakibatkan pemanfaatan jarak yang kurang optimal karena posisi antar mesin/fasilitas cenderung berjauhan. Masalah tersebut akan mengakibatkan terhambatnya aliran material dimana ongkos material handling juga akan menjadi tinggi. Dengan demikian dibutuhkan perancangan ulang (redesign) tata letak pada departemen yang berkaitan dengan proses produksi teh celup walini hitam tersebut dengan menggunakan algoritma Automated Layout Design Program (ALDEP) dengan kriteria meminimumkan total ongkos material handling (OMH). Kata Kunci: tata letak fasilitas, ALDEP, ongkos material handling (OMH) ABSTRACT The layout of machines and facilities in the downstream industries of tea PT. Nusantara Plantation VIII on the production floor for Walini black tea bags, are still not effectively and efficiently. It can be seen from laying machines and facilities are still not in line with the production process leading to problems. This resulted in a less than optimal utilization of distance because of the position between the engine / facilities tend to be far apart. Problem will result in delays in the flow of material in which the material handling costs will also be high. Thus the required redesign (re-design) layout of the department relating to the production of black tea bags Walini by using algorithms Automated Layout Design Program (ALDEP) by minimizing the total cost criteria for material handling (OMH). Keywords: facility layout, ALDEP, material handling cost * Makalah ini merupakan ringkasan dari Tugas Akhir yang disusun oleh penulis pertama dengan pembimbingan penulis kedua dan ketiga. Makalah ini merupakan draft awal dan akan disempurnakan oleh para penulis untuk disajikan pada seminar nasional dan/atau jurnal nasional. Reka Integra 185

Fauzan, dkk 1. PENDAHULUAN Perkembangan teknologi di berbagai bidang saat ini telah berkembang sangat pesat. Salah satu yang menjadi sorotan di dunia manufaktur adalah perkembangan industri yang terus meningkat dari waktu ke waktu. Hal ini menimbulkan persaingan antar perusahaan untuk menjadi yang terbaik di bidangnya. Perusahaan berlomba-lomba meningkatkan kualitas hasil produkmya dengan cara meningkatkan efektifitas dan efisiensi perusahaan. Salah satu cara yang dilakukan perusahaan adalah dengan melakukan perancangan tata letak fasilitas dengan baik, hal ini dilakukan demi tercapainya efektifitas perusahaan. Sementara efisiensi perusahaan dicapai dengan memanfaatkan segala sumber daya seperti tenaga kerja, mesin dan peralatan dengan semaksimal mungkin. Tujuan utama dari tata letak pabrik adalah mengatur area kerja dan segala fasilitas produksi yang paling ekonomis untuk operasi produksi aman, dan nyaman sehingga akan dapat menaikkan moral kerja dan performance dari operator (Wignjosoebroto,2000). Industri Hilir Teh PT. Perkebunan Nusantara VIII (selanjutnya disingkat menjadi IHT PTPN VIII) adalah badan usaha milik negara (BUMN) yang bergerak di bidang perkebunan. Produk yang dihasilkan oleh perusahaan ini adalah teh, kina, karet dan hasil perkebunan lainnya. IHT PTPN VIII menyadari bahwa kelancaran aliran produksi merupakan hal yang penting. Kelancaran aliran produksi tersebut merupakan faktor utama yang sangat berpengaruh terhadap efisiensi dan produktifitas perusahaan. Kelancaran proses produksi sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor salah satunya adalah tata letak atau tata cara pengaturan fasilitas-fasilitas fisik perusahaan. Pengaturan fasilitas-fasilitas yang tepat diharapkan mampu memanfaatkan luas tempat pemesinan dan fasilitas lainnya serta memperlancar gerakan perpindahan material sehingga diperoleh aliran proses kerja yang lancar, teratur dan aman. Masalah yang timbul di IHT PTPN VIII adalah terdapat pada tata letak fasilitas yang ada saat ini (existing layout ) yang menimbulkan beberapa masalah seperti penempatan stasiun kerja yang berjauhan dan terdapat fasilitas yang mengganggu aliran produksi. Salah satu metode yang dapat digunakan dalam mengatasi masalah ini adalah dengan menggunakan Algoritma ALDEP. Algoritma ALDEP ini dapat memberikan beberapa alternatif usulan sehingga perusahaan dapat mengetahui kekurangan maupun kelebihan dari masing-masing alternatifnya. 2. METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian dimulai dari mengidentifikasi masalah pada IHT PTPN VIII dan mencari metode yang sesuai untuk memecahkan masalah yang ada. Studi literatur digunakan dalam menunjang untuk mencari metode pemecahan masalah yang sesuai tersebut. Setelah metode pemecalahan masalah ditentukan, maka pengumpulan data dilakukan sesuai dengan kebutuhan yang diinginkan. Metode pemecahan masalah yang digunakan adalah dengan Algoritma ALDEP. Data yang dibutuhkan adalah data fasilitas produksi, peta proses operasi, dan spesifikasi alat material handling. Pengolahan data dibagi menjadi dua bagian yaitu pengolahan data tata letak saat ini dan pengolahan data tata letak alternatif usulan. Pengolahan data tata letak saat ini dimulai dengan menggambar tata letak yang ada saat ini (existing layout ) lalu dilanjutkan dengan menghitung ongkos material handling (OMH). Pengolahan data tata letak altenatif usulan dimulai dengan membuat from to chart (FTC). Langkah berikutnya adalah menggunakan algoritma ALDEP yang langkah-langkahnya akan dijelaskan berikut ini: Reka Integra 186

Usulan Tata Letak Fasilitas Menggunakan Automated Layout Design Program Di Industri Hilir Teh PT. Perkebunan Nusantara VIII 1. Prosedur Pemilihan a. Memilih departemen yang masuk pertama kali secara acak. b. Departemen kedua yang dipilih adalah departemen yang memiliki nilai hubungan kedekatan terkuat terhadap departemen pertama. Kemudian, pilih departemen berikutnya dari departemen yang memiliki nilai hubungan kedekatan tertinggi (bernilai A atau E). c. Jika tidak ada yang terpilih maka departemen yang selanjutnya masuk dipilih secara acak. d. Prosedur pemilihan diulangi sampai semua departemen terpilih untuk masuk ke dalam tata letak. 2. Prosedur Penempatan a. Penempatan dimulai dari pojok kiri atas dan dilanjutkan ke arah bawah. b. Menggunakan vertical sweep pattern (pola jalan vertikal). 3. Perhitungan Hasil Perhitungan hasil dari setiap layout adalah menghitung hubungan kedekatan antar setiap fasilitas yang bersinggungan di dalam layout. Output yang dihasilkan adalah layout score yang diperhitungkan dari nilai total hubungan-hubungan kedekatan tersebut. Nilai dari hubungan-hubungan kedekatan tersebut merupakan konversi dari kode-kode huruf yang digunakan. Konversi dari kode-kode huruf tersebut adalah: A = 64; E = 16; I = 4; O = 1; U = 0; dan X = -1024. Penggunaan software ALDEP adalah sebagai tool dari algoritma ALDEP. Output dari software ALDEP lalu ditransformasikan dengan model Area Allocation Diagram (AAD). Model AAD menunjukkan tata letak alternatif usulan dalam ukuran sebenarnya yang sudah mempertimbangkan lebar gang. Dari kedua bagian pengolahan data yang sudah dijelaskan di atas maka dilakukan analisis terhadap tata letak alternatif usulan. Kesimpulan dan saran merupakan langkah pengerjaan akhir dari penelitian ini. 3. PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA Isi penelitian ini berupa hasil dan pembahasan penelitan yang membandingkan antara kondisi tata letak saat ini (existing layout ) dengan tata letak alternatif usulan dengan kriteria minimasi total ongkos material handling (OMH). 3.1 Tata Letak Saat Ini (Existing Layout ) Pengolahan data tata letak saat ini dibagi menjadi dua langkah yaitu penggambaran tata letak awal (existing layout ) dan perhitungan ongkos material handling (OMH). 3.2 Penggambaran Tata Letak Awal (Existing Layout) Proses penggambaran tata letak awal dilakukan dengan melakukan pengamatan terhadap objek serta menghitung luas area dan jumlah fasilitas beserta ukurannya masing-masing. Selain itu juga, melakukan wawancara dengan kepala produksi yang berkaitan guna melengkapi kebutuhan informasi yang diperlukan. Tata letak awal di IHT PTPN VIII dapat dilihat pada Gambar 1. 3.3 Perhitungan Ongkos Material Handling (OMH) Tata Letak Awal Hasil penggambaran tata letak yang ada saat ini (Existing Layout) dapat memberikan inputan bagi langkah pengolahan data selanjutnya. Langkah selanjutnya adalah menghitung nilai ongkos material handling (OMH). Nilai ongkos material handling (OMH) didapatkan dari hasil perkalian antara jarak terhadap satuan OMH yang alat yang digunakan. Perhitungan OMH ini di dasarkan pada rute pemindahan seperti yang dipaparkan pada Tabel 1. Reka Integra 187

Fauzan, dkk Gambar 1. Tata Letak Fasilitas Saat Ini (Existing Layout ) Tabel 1. Perhitungan Ongkos Material handling Tata Letak Awal No Dari Ke 1 2 Gudang BB dan Kemasan Rak Bahan Baku Sementara Rak Bahan Baku Sementara Jarak (m) Ongkos/jarak (Rp/m) OMH (Rp) 22,5 2,03 45,675 Blending 20,3 2,03 41,209 3 Blending Pengepakan 42,9 0,30 12,87 4 Pengepakan OPP 18 0,45 8,1 5 OPP SK BJ 1 20,6 2,03 41,818 6 SK BJ 1 SK PK 15,7 2,03 31,871 7 SK PK Gudang B. Jadi 91,5 2,03 185,745 8 Gudang B. Jadi R.Seduh 69,6 0,30 20,88 Total OMH 388,168 3.4 Tata Letak Alternatif Usulan Pengolahan data tata letak alternatif usulan ini dibagi menjadi tiga langkah yaitu membuat from to chart (FTC), pengolahan data menggunakan algoritma ALDEP, dan perhitungan ongkos material handling (OMH). 1. Membuat From to Chart (FTC) From To Chart (selanjutnya FTC) kedekatan antar fasilitas digunakan sebagai salah satu input dari penggunaan software ALDEP. FTC ini akan menunjukkan hubungan prioritas kedekatan antar setiap fasilitas yang ditunjukkan dengan kode-kode huruf. Kode-kode huruf tersebut antara lain A (mutlak didekatkan), E (sangat penting untuk didekatkan), I (penting untuk didekatkan), O (kedekatan biasa), U (tidak ada hubungan kedekatan), dan X (tidak diharapkan dekat). From To Chart (FTC) di Industri Hilir Teh PTPN VIII dapat dilihat pada Tabel 2. Reka Integra 188

Usulan Tata Letak Fasilitas Menggunakan Automated Layout Design Program Di Industri Hilir Teh PT. Perkebunan Nusantara VIII Tabel 2. From To Chart (FTC) Di IHT PTPN VIII 2. Pengolahan Data Menggunakan Algoritma ALDEP Algoritma yang digunakan dalam menyelesaikan permasalahan tata letak ini adalah dengan menggunakan algoritma ALDEP yang dibantu dengan software sebagai tool nya yaitu software ALDEP. Automated Layout Design Program (ALDEP) merupakan salah satu jenis algoritma konstruksi. Menurut Tompkins (1996), perancangan dengan algoritma ALDEP terbagi atas dua prosedur, yaitu prosedur pemilihan dan prosedur penempatan. Setelah diperoleh beberapa alternatif layout, kemudian dihitung layout score dari masing-masing layout yang selanjutnya dibandingkan untuk memperoleh layout dengan score terbaik. Software ALDEP akan memproses pembuatan layout sebanyak 11 kali secara random. Namun pada kasus ini, hanya 4 buah alternatif layout saja yang dimunculkan oleh software sebagai output karena layout-layout tersebut memiliki layout score terbesar. Tujuh layout lainnya tidak dimunculkan oleh software karena memiliki layout score yang lebih rendah dari 4 layout lainnya. Empat layout yang merupakan output dari software dapat dilihat pada Gambar 2 hingga Gambar 5. Gambar 2. Tata Letak Alternatif Usulan 1 Reka Integra 189

Fauzan, dkk Gambar 3. Tata Letak Alternatif Usulan 2 Gambar 4. Tata Letak Alternatif Usulan 3 3. Perhitungan Ongkos Material Handling (OMH) Tata Letak Alternatif Usulan Berdasarkan pengolahan data yang telah dilakukan, maka diperoleh rekapitulasi yang ditunjukkan pada Tabel 3. Reka Integra 190

Usulan Tata Letak Fasilitas Menggunakan Automated Layout Design Program Di Industri Hilir Teh PT. Perkebunan Nusantara VIII Gambar 5. Tata Letak Alternatif Usulan 4 Tabel 3. Rekapitulasi Pengolahan Data Algoritma ALDEP No. Layout Layout Score OMH 1 Usulan Alternatif 1 658 Rp 167.81 2 Usulan Alternatif 2 734 Rp 334.002 3 Usulan Alternatif 3 764 Rp 280.128 4 Usulan Alternatif 4 890 Rp 267.79 4. KESIMPULAN Berdasarkan kriteria minimasi nilai ongkos material handling (OMH), maka tata letak usulan alternatif 1 layak untuk terpilih.tata letak usulan alternatif 1 disamping memiliki nilai OMH terkecil juga memiliki jarak tempuh pemindahan bahan yang paling minimum. Selain itu juga, dibandingkan dengan usulan lainnya, tata letak usulan alternatif 1 hanya memiliki 1 rute balik dan itupun tidak mengganggu aliran produksi.dengan demikian, aliran bahan pada tata letak ini cenderung lebih lancar dan waktu produksinya pun relatif lebih baik daripada tata letak awal (existing layout). REFERENSI Apple, James, M. (1990). Tata Letak Pabrik dan Pemindahan Bahan. Edisi Ketiga, Terjemahan Nurhayati, Mardiono. ITB. Bandung. Bagus, Hendrajid. (2011). Usulan Rancangan Tata Letak Menggunakan Software Automated Layout Design Program (ALDEP) dengan Kriteria Minimasi Ongkos Material Handling (OMH). Tugas Sarjana Program Studi Teknik Industri, Institut Teknologi Nasional, Bandung. Tompkins, White, Bozer, Frazelle, Tanchoco, Trevino. (1996). Facilities Planning 2 nd edition, John Wiley & Sons. New York. Reka Integra 191

Fauzan, dkk Wignjosoebroto, Sritomo. (2000). Tata Letak Pabrik dan Pemindahan Bahan. Edisi Ketiga. Penerbit Guna Widya. Surabaya. Reka Integra 192