LAPORAN PRAKTEK ALAT UKUR & PENGUKURAN (ELA 213 : 1 SKS) SEMESTER JANUARI JUNI 2008 Oleh : 1. NIM : NAMA : 2. NIM : NAMA : 3. NIM : NAMA : 4. NIM : NAMA : Dosen Pengampu Mata Kuliah: Yasdinul Huda, S.Pd Drs. H. Dharma Liza Said, M.T. Program Studi Teknik Elektronika (D3) JURUSAN TEKNIK ELEKTRONIKA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI PADANG PADANG 2008
Lisensi Dokumen Copyright 2008 Seluruh isi di Dokumen Labsheet Teknik Elektronika FT UNP Padang, dapat digunakan secara bebas oleh mahasiswa peserta Mata Kuliah AU&P untuk tujuan bukan komersial (nonprofit), dengan syarat tidak menghapus atau merubah atribut penulis dan pernyataan copyright yang disertakan dalam setiap dokumen. Tidak diperbolehkan melakukan penulisan ulang, kecuali mendapatkan ijin terlebih dahulu dari penulis naskah. Materi Kegiatan Minggu Pokok Bahasan Buku/ Ref. 01 02 03 04 05 06 07 08 09 10 11 12 13 14 15 16 Pendahuluan Gerakan Meter (Meter Movements) Ammeter Shunts (Ammeter Shunts) Pembebanan Ammeter (Ammeter Loading) Sensitivitas Voltmeter (Voltmeter Sensitivity) Pengali Tegangan meter (Voltmeter Multipliers) Pembebanan Voltmeter (Voltmeter Loading) Ohmmeter Seri (Series Ohmmeter) Ohmmeter Paralel/Shunt (Shunt Ohmmeter) Gaya Gerak Listrik dan Penurunan Tegangan(EMF and Voltage Drop) Teorema THEVENIN (THEVENIN S Theorem) Teorema NORTON (NORTON S Theorem) Kerugian Daya pada Rangkaian Seri (Power Dissipation in a Series Circuit) Kerugian Daya pada Rangkaian Paralel (Power Dissipation in a Parallel Circuit) Pembagi Tegangan (Voltage Devider) Analisa Rangkaian Jembatan (Bridge Circuit Analysis) Ujian Praktek
FAKULTAS TEKNIK UNP PADANG LAPORAN PRAKTEK 01/YD/08 TOPIK : RANGKAIAN DASAR ALAT UKUR KODE : ELA 213 JUDUL : GERAKAN METER Mengukur tahanan dalam dan sensitivitas dari gerakan meter 1. Multimeter 2. Basic Multimeter Circuits Unit 3. 1,5 Volt C Cell BTI 4. Komponen a. Dasar 1) Potensiometer R 1 2500 ohm, 2 watt 2) Kabel penghubung b. Tambahan 1) Potensiometer R 2 500 ohm, 2 watt 1. Atur rangkaian Gambar 1-1, sebelum dihubungkan jangan hubungkan garis putus-putus dahulu. Gambar 1-1 2. Masukan 1,5 volt baterai BTI ke dalam holder (tempatnya) 3. Sesuaikan R1 agar M1 menunjukan pada skala penuh 4. Hubungkan dan sesuaikan R2, M1 menunjukkan pada setengah skala penuh, kemudian lepaskan baterai 5. Lepaskan R2 dari rangkaian, dengan hati-hati jangan sampai mengganganggu setingnya, kemudian ukur dan catat tahanan dari R2 = ohm. Nilai ini haruslah sebanding dengan tahanan dalam meter. 6. Set rangkaian Gambar 1-2 dibawah ini dengan R1 diatur pada tahanan maksimum. Atur R1 agar supaya M1 menunjukkan pada skala penuh Perhatikan : Pastikan tombol selektor meter terpasang pada batas ukur arus tertinggi dengan. Jika perlu, turunkan jarak arus pada meter untuk mengukur arus rangkaian secara lebih tepat
7. Catat sensitivitas arus pada skala penuh dari gerakan meter secara langsung dari multimeter = Gambar 1-2 1. Bandingkan nilai dari tahanan dalam pada nilai dari R 2 yang telah disesuaikan, Jelaskan perbedaannya. 2. Jelaskan apa maksudnya penunjukan langsung dari multimeter pada langkah ke 7 3. Jelaskan sensitivitas meter dan gunakan analisa rangkaian
FAKULTAS TEKNIK UNP PADANG LAPORAN PRAKTEK 02/YD/08 TOPIK : RANGKAIAN DASAR ALAT UKUR KODE : ELA 213 JUDUL : AMMETER SHUNTS Menghitung dan verifikasi tahanan shunt yang dibutuhkan untuk simpangan batas ukur ammeter 1. Variable Power Supply 2. Basic Multimeter Circuits Unit 3. Multimeter 4. Komponen a. Dasar 1) Resistor R 1 15.000 ohm, 2 watt 2) Kabel penghubung b. Tambahan 1) Resistor, 1500 ohm, 1 watt 2) Potensiometer R 2 500 ohm, 2 watt RUMUS-RUMUS PENTING I s = I t - I m R s = dimana : I s I R s m E m = I m R m E s = R m N 1 Es = I s R s I s = arus yang melalui shunt I t = arus total I m = arus yang melalui meter E m = tegangan meter R m = tahanan dari meter E s = tegangan shunt R s = tahanan shunt N = nilai penunjukan skala penuh yang baru dibagi nilai penunjukan skala penuh yang lama 1. Rangkailah seperti Gambar 2-1, sebelum dihubungkan jangan merangkai garis putus-putus dahulu
Gambar 2-1 2. Gunakan sumber DC pelan-pelan sampai M1 menunjukan penyimpangan skala penuh. Ukur dan catat sumber tegangan = volt dan tegangan drop = volt melalui tahanan R1. 3. Hitung tegangan drop = volt melalui M1. Hitung tahanan dalam meter = ohm 4. Hitung dan catat tahanan shunt = ohm yang dibutuhkan untuk meningkatkan batas ukur dari 0 1 ma ke 0 10 ma. 5. Sesuaikan R2 pada tahanan shunt yang telah dihitung dan hubungkan secara parallel dengan meter M1, ulangi langkah 2. 6. Ganti beban R1 dengan resistor1500 ohm. Ulangi langkah 2. 1. Bandingkan tegangan yang diukur dengan pada langkah 2 dan 5. Jelaskan mengapa ada atau tidak adanya tegangan sama dengan rasio pada batas ukur meter. 2. Bandingkan tegangan yang diukur pada langkah 2 dan 6. Tentukan apakah tegangan tsb. Sama dengan rasio batas ukur meter, jelaskan, mengapa?
FAKULTAS TEKNIK UNP PADANG LAPORAN PRAKTEK 03/YD/08 TOPIK : RANGKAIAN DASAR ALAT UKUR KODE : ELA 213 JUDUL : PEMBEBANAN AMMETER Mengukur efek pembebanan rangkaian ammeter 1. Basic Multimeter Circuits Unit 2. Multimeter 3. 1,5 Volt C Cell BTI 4. Komponen a. Dasar 1) Resistor R 1 1500 ohm, 1 watt 2) Kabel penghubung b. Tambahan 1) Resistor, 15 kiloohm, 2 watt 1. Hubungkan peralatan seperti Gambar 3-1. Hitung dan catat arus = ma pada rangkaian 2. Ukur dan catat arus yang mengalir = ma 3. Lepaskan M 1 dan masukan multimeter pada tempatnya. Ukur dan catat arus yang mengalir = ma yang digunakan batas ukur 1 ma 4. Hubungkan M 1 secara parallel dengan mulimeter dan catat arus total pada rangkaian = ma. 5. Ganti resistor R 1 1500 ohm dan ulangi percobaan ini Gambar 3-1 1. Bandingkan hasil pembacaan pengukuran dengan nilai perhitungan. Jelaskan perbeda-annya. 2. Uraikan perubahan arus dalam meter dimana multimeter dihubungkan secara parallel. 3. Jelaskan efek pembebanan ammeter untuk pengukuran yang akurat.
FAKULTAS TEKNIK UNP PADANG LAPORAN PRAKTEK 04/YD/08 TOPIK : RANGKAIAN DASAR ALAT UKUR KODE : ELA 213 JUDUL : SENSITIVITAS VOLTMETER Mengukur sensitivitas voltmeter 1. Variable Power Supply 2. Basic Multimeter Circuits Unit 3. Multimeter 4. Komponen A. Dasar a. Resistor R 1 56.000 ohm, 1 watt b. Resistor R 2 2200 ohm, 1 watt c. Potensiometer R 3 2500 ohm, 2 watt d. Kabel penghubung RUMUS-RUMUS PENTING S r = E R dimana : S r = nilai sensitivitas (ohm per volt) R = tahanan dalam meter E = tegangan 1. Rangkai peralatan seperti Gambar 4-1 ini Gambar 4-1 2. Hidupkan sumber tenaga, atur S1 pada posisi OFF, T 1 berlawanan arah jarum jam, R 2 searah dengan arah jarum jam, dan M 1 pada posisi C + X 1 3. Atur R 3 untuk tahanan minimum antara jarum penunjuk dan hubungkan TAP pada sumber. 4. Gunakan sumber (minimum), kemudian atur R 3 untuk simpangan skala penuh dari M 1. Catat tegangan yang diperlihatkan oleh voltmeter. = volt
5. Hitung nilai Sensitivitas meter S, S r = E R =. Untuk R, gunakan tahanan dalam yang diukur pada Lembaran Kerja 01 (Gerakan meter) 1. Uraikan perbedaan yang mendasar antara voltmeter dan ammeter 2. Uraikan nilai sensitivitas antara ammeter dan voltmeter 3. Jelaskan guna nilai sensitivitas voltmeter dan ammeter.
FAKULTAS TEKNIK UNP PADANG LAPORAN PRAKTEK 05/YD/08 TOPIK : MULTIPLIER DAN LOADING KODE : ELA 213 JUDUL : PENGALI TEGANGAN METER Menghitung dan verifikasi tahanan pengali yang diperlukan simpangan batas ukur 1. Basic Multimeter Circuits Unit 2. Variable Power Supply 3. Multimeter 4. Komponen a. Potensiometer sama sebelumnya b. Resistor sama sebelumnya c. Kabel penghubung RUMUS-RUMUS PENTING R m = (E fs / I fs ) - R int dimana : R m = tahanan pengali R int = tahanan dalam meter E fs = penunjukkan skala penuh I fs = arus skala penuh 1. Hitung dan catat tahanan pengali = ohm yang dibutuhkan untuk merubah 1 ma (skala penuh) ammeter menjadi 10 volt (skala penuh) voltmeter. Ingat untuk memasukkan tahanan dalam dari gerakan meter. Catatan : Tahanan dalam dari gerakan meter telah ditentukan pada Lembaran Kerja 01. 2. Atur unit meter sebagai voltmeter dengan menghubungkan pengali yang telah dihitung dalam rangkaian seri dengan meter M 1. Pakai potesiometer dan resistor untuk tahanan pengali yang diperlukan. Catatan : Pemakaian suatu potensiometer membantu penyesuaian bagi penyimpangan skala penuh. 3. Pakai voltmeter yang dibuat dan voltmeter standar untuk mengukur output 10- volt dari sumber daya. Atur voltmeter yang dibuat pada simpangan skala penuh. 4. Matikan sumber, kemudian ukur dan catat tahanan pengali = ohm. 5. Tukar batas ukur dari voltmeter yang dibuat sehingga pengukuran 25 volt dapat dilakukan Catat tahanan pengali = ohm yang telah dihitung. 6. Ulangi langkah 3 dan 4 dengan output 25 volt dari sumber daya.
1. Bandingkan hasil pengukuran dengan perhitungan dengan memakai pengali. 2. Jelaskan dan tentukan batas ukur maksimum voltmeter 3. Jelaskan pertimbangan untuk tahanan seri yang tinggi pada voltmeter
FAKULTAS TEKNIK UNP PADANG LAPORAN PRAKTEK 06/YD/08 TOPIK : MULTIPLIER DAN LOADING KODE : ELA 213 JUDUL : PEMBEBANAN VOLTMETER Mengukur efek pembebanan rangkaian dari voltmeter 1. Variable Power Supply 2. Basic Multimeter Circuits Unit 3. Circuit Patching Unit 4. Multimeter 5. Komponen a. Resistor, 100.000 ohm, 1watt b. Resistor R 1, R 2, 1000 ohm, 5 watt c. Kabel penghubung 1. Ukur dan catat tahanan R 1 dan R 2 Catatan : Calc = hitung) Tabel 6-1 2. Hubungkan peralatan Gambar 6-1. Atur multimeter pada batas ukur 0-100 ma dan pakai 15 volt pada rangkaian Gambar 6-1 3. Catat penunjukan arus meter 4. Hubungkan unit meter (voltmeter) pada R 2 Catat, dalam sebuah tabel, arus dan tegangan yang ditunjukkan oleh meter. 5. Hitung dan catat arus rangkaian dan tegangan drop, menggunakan tegangan yang dipakai dan tahanan red, catat data dalam tabel diatas. 6. Hitung dan catat tegangan drop dihitung dengan menggunakan arus dan tahanan yang telah diukur, catat data dalam tabel diatas. 1. Bandingan tegangan yang diukur dan yang dihitung. 2. Uraikan efek dari penambahan komponen secara parallel dengan voltmeter pada rangkaian.
FAKULTAS TEKNIK UNP PADANG LAPORAN PRAKTEK 07/YD/08 TOPIK : ALAT UKUR TAHANAN KODE : ELA 213 JUDUL : OHMMETER SERI Merangkai Ohmmeter Seri dan digunakan untuk mengukur tahanan 1. Multimeter 2. Basic Multimeter Circuits Unit 3. 1,5 Volt C Cell BTI 4. Komponen A. Dasar a. Potensiometer R 6 2500 ohm, 2 watt b. Resistor R 7, 1000 ohm, 5watt c. Resistor R 2, 3300 ohm, 1watt d. Resistor R 1, 1500 ohm, 1watt e. Resistor R 4, 470 ohm, 1watt f. Resistor R 3, 150 ohm, 1watt g. Resistor R 5, 15 ohm, 1watt h. Kabel penghubung B. Tambahan a. Resistor, 16 ohm, 5%, 1watt b. Resistor R 8, 160 ohm, 5%, 1watt RUMUS-RUMUS PENTING RT Range = dimana : RM = tahanan dari gerakan meter RM R T = R M + tahanan dari batasan (R7) dan tahanan yang dibutuhkan pengaturan tahanan nol 1. Rangkai peralatan Gambar 7-1 dibawah ini. Pastikan baterai BTI terletak pada tempatnya. Jangan hubungkan garis putus-putus dahulu.
Gambar 7-1 2. Hitung dan catat tahanan seri = ohm yang dibutuhkan untuk membatas meter pada batas simpangan skala penuh, bilamana tegangan 1,5 volt Arus yang diperlukan untuk simpangan skala penuh pada unit meter adalah 1 ma. 3. Hubung singkat kabel unit meter. Atur ohms-adjust control (R 6 untuk simpangan skala penuh. 4. Lepaskan BTI dari rangkaian. Gunakan multimeter, ukur dan catat tahanan total = ohm dari unit meter dengan dan tanpa batasan dan tahanan ohms-adjust Catatan : Jika rangkaian tahanan total, termasuk gerakan meter, pembatas arus, dan ohmsadjust control melebihi 1500 ohms. Stop dan ulangi beberapa langkah dibawah ini dengan hati-hati, cek nilai-nilai pembacaan. Ingat bahwa suatu cell kering yang baru dapat mengeluarkan 1,6 volt ke rangkaian bukannya 1,5 volt yang diharapkan. 5. Pasangkan lagi baterai BTI pada unit meter. Kemudian gunakan unit meter untuk mengukur dan catat tahanannya R 1, R 2, R 3, R 4 dan R 5. Tabel 7-1 6. Tambahkan tahanan 160 ohm (R 8 ) secara paralel dengan rangkaian meter, kemudian ulangi langkah 3 sampai 5, catat hasilnya dalam Tabel 7-1. 7. Tukar tahanan 160 ohm dengan tahanan 16 ohm dan ulangi langkah 3, 4 dan 5. Catat hasil pada Tabel 7-1. 1. Jelaskan nilai tahanan luar dimana ohmmeter seri menunjukkan simpangan skala penuh dari gerakan meter.
2. Uraikan jumlah dari simpangan yang dihasilkan. Dimana tahanan luar cocok dengan tahanan gerakan meter. 3. Jelaskan pertimbangan dari ohms-adjust dimana batas ukur diganti.
FAKULTAS TEKNIK UNP PADANG LAPORAN PRAKTEK 08/YD/08 TOPIK : ALAT UKUR TAHANAN KODE : ELA 213 JUDUL : OHMMETER SHUNT Merangkai Ohmmeter Shunt dan digunakan untuk mengukur tahanan 1. Basic Multimeter Circuits Unit 2. Circuit Patching Unit 3. 1,5 Volt C Cell BTI 4. Komponen a. Potensiometer, 500 ohm, 2 watt b. Resistor, 1000 ohm, 1 watt c. Resistor, 56 ohm, 1watt d. Resistor,10 ohm, 1 %, 1watt e. Resistor, 1 ohm, 1 %, 1watt f. Resistor R 1, 1500 ohm, 1watt g. Resistor R 2, 150 ohm, 1watt h. Resistor R 3, 15 ohm, 1watt 1. Rangkai peralatan seperti Gambar 8-1. Atur ohms-adjust control maksimum. Gambar 8-1 2. Cocokkan ohms-adjust control meter menunjukkan nol. 3. Sentuh kabel penghubung dan catat tahanan = ohm yang ditunjukkannya. 4. Ukur dan catat secara terpisah tahanan dari R 1, R 2, dan R 3. Tabel 8-1
Catatan :Pembacaan secara langsung tidak dapat diperoleh pada M 1. Perhitungan secara porporsional harus dilakukan untuk memperoleh nilai yang tepat. Tahanan yang tidak diketahui Tahanan dalam meter --------------------------------------- = ------------------------------- Penunjukan meter (ma) Penunjukan meter (ma) 5. Susun Basic Multimeter Circuits Unit seperti Gambar 8-2. Cocokkan ohms-adjuts control meter pada posisi nol. Gambar 8-2 6. Ukur dan catat Tahanan dari R 1, R 2, dan R 3. Catat hasil seperti pada tabel 8-1. 1. Jelaskan mengapa ohmmeter shunt simpangannya berlawanan arah dengan ohmmeter seri 2. Bandingkan pengukuran pada langkah 4 dan 6, jelaskan perbedaanya. 3. Jelaskan efek penambahan shunt pada rangkaian. 4. Bandingkan pembacaan yang akurat antara jenis ohmmeter shunt dan seri.jelaskan perbedaanya.
FAKULTAS TEKNIK UNP PADANG LAPORAN PRAKTEK 09/YD/08 TOPIK : GGL DAN PENURUNAN TEGANGAN KODE : ELA 213 JUDUL : GGL & PENURUNAN TEGANGAN Membandingkan pengosongan sumber tegangan dengan tegangan drop dalam rangkaian 1. Variable Power Supply 2. Circuit Patching Unit 3. Multimeter 4. Komponen a. Lampu DS1, 7 watt b. Lampu soket c. Saklar kunci S1 d. Kabel penghubung 1. Rangkai peralatan pada Gbr 9-1. Sumber pada kondisi OFF. Saklar S1 pada kondisi terbuka. Gambar 9-1 2. Atur sumber pada posisi saklar ON dan atur tegangan output pada 50 volt DC. M 1 menunjukkan EMF sebelumnya daya dihasilkan dengan sumber rangkaian sungguhpun tidak lengkap yang dihubungkan dengan terminal. 3. Tutup saklar. Catat pengukuran pada mater M 1 dan M 2. Ternyata lampu menyala sebagai tanda arus mengalir pada rangkaian Tegangan drop yang dihasilkan berlawanan dengan lampu dan buka saklar dan lepaskan sumber. 1. Defenisikan EMF dan tegangan drop 2. Jelaskan penunjukan pada M 1 sebelum dan sesudah saklar ditutup pada langkah 3. 3. Jelaskan penunjukan dari meter M 1 dan M 2 pada langkah 3. 4. Saat pengukuran tegangan drop yang melaui lampu, apakah polaritas dari hubungan dari meter penting, jelaskan jawaban sdr.
FAKULTAS TEKNIK UNP PADANG LAPORAN PRAKTEK 10/YD/08 TOPIK : TEOREMA-TEOREMA KODE : ELA 213 JUDUL : TEOREMA THEVENIN Penggunaan teorema Thevenin untuk menghasilkan sumber tegangan yang konstan 1. Variable Power Supply 2. Circuit Patching Unit 3. Voltmeter 4. Multimeter 5. Komponen a. Resistor R 1, 1500 ohm, 1 watt 1. Hubungkan rangkaian Gambar 10-1 di bawah ini. Atur sumber untuk 10 volt. Gambar 10-1 2. Ukur dan catat tegangan rangkaian terbuka dari dua terminal = volt. Lepaskan beban tahanan R 4 untuk langkah ini.. 3. Ukur dan catat tegangan drop = volt dan arus = ma melalui masing-masing tahanan. Hitung tahanan total = ohm efektif. (R T =. ). Tabel 10-1 4. Ukur dan catat arus = ma yang melalui beban (R 4 ). Hitung R ekivalen = ohm. 5. Gambar diagram dari arus ekivalen, kemudian atur arus ekivalen dan cek tegangan = volt yang berlawanan arah dan arus = ma melalui beban (R 4 ). 1. Bandingkan tahanan efektif dan tahanan ekivalen pada rangkaian. Jelaskan perbedaannya. 2. Bandingkan arus yang mengalir dan tegangan yang lewat beban (R 4 ) pada langkah 4 dan 5. Jelaskan perbedaannya. 3. Jelaskan maksud dari Rangkaian ekilvalen
FAKULTAS TEKNIK UNP PADANG LAPORAN PRAKTEK 11/YD/08 TOPIK : TEOREMA-TEOREMA KODE : ELA 213 JUDUL : TEOREMA NORTON Penggunaan teorema Norton untuk menghasilkan sumber arus yang konstan 1. Variable Power Supply 2. Circuit Patching Unit 3. Voltmeter 4. Multimeter 5. Komponen a. Resistor R 1, 1500 ohm, 1 watt b. Resistor R 2, 3300 ohm, 1 watt c. Resistor R 3, R 4, 2200 ohm, 1 watt 1. Hubungkan rangkaian Gambar 11-1. Gunakan sumber 10 volt untuk rang kaian ini. Gambar 11-1 2. Ukur & catat tegangan dan arus yang lewat melalui masing-masing tahanan. Tabel 11-1 3. Lepaskan tahanan R 4 dan ukur tegangan rangkaian terbuka = volt 4. Hubung singkat jaringan terminal output,kemudian ukur dan catat arus = ma hubungan singkat. 5. Hitung = ma, kemudian gambar rangkaian ekivalen dalam ketentuan dengan teorema Norton. 1. Terangkan metoda yang anda gunakan untuk menentukan rangkaian tegangan dan arus. 2. Jelaskan mengapa ini tidak praktis untuk menganalisa rangkaian pada rangkaian Norton ekivalen.
FAKULTAS TEKNIK UNP PADANG LAPORAN PRAKTEK 12/YD/08 TOPIK : KERUGIAN DAYA PADA RANGKAIAN KODE : ELA 213 JUDUL : RANGKAIAN SERI Menghitung perbandingan dan mengukur kerugian daya pada rangkaian seri 1. Variable Power Supply 2. Circuit Patching Unit 3. Multimeter 4. Komponen A. Dasar a. Resistor R 1, 18.000 ohm, 1 watt b. Resistor R 2, 22.000 ohm, 1 watt c. Resistor R 3, 10.000 ohm, 1 watt d. Kabel penghubung B. Tambahan Resistor R 4 47.000 ohm, 1 watt RUMUS-RUMUS PENTING P = EI = E 2 R = I 2 R 1. Ukur dan catat tahanan dari semua resistor 2. Rangkai peralatan Gambar 12-1 dibawah ini. Tabel 12-1 Gambar 12-1
3. Atur suplai tegangan output pada 100 volt 4. Ukur arus rangkaian = ma kemudian hitung power disipasi = watt dengan masing-masing resistor Catat power yang dihitung pada tabel 12-1 5. Ukur tegangan drop masing-masing tahanan, kemudian hitung power disipasi dengan masingmasing tahanan Catat pengukuran anda dan power yang telah dihitung pada tabel 12-1. 6. Hubung R4, tahanan 47.000 ohm, ke dalam rangkaian seri dengan R3 dan ulangi langkah 2 sampai 5. Catat data pada tabel 12-2 Tabel 12-2 1. Bandingkan nilai yang bervariasi dari power disipasi. Jelaskan perbedaannya. 2. Jelaskan mengapa satu tahanan disipasi besar dengan yang lainnya. 3. Uraikan efek dari penambahan R4, tahanan 47.000 ohm, pada power disipasi dengan masingmasing tahanan.
FAKULTAS TEKNIK UNP PADANG LAPORAN PRAKTEK 13/YD/08 TOPIK : KERUGIAN DAYA PADA RANGKAIAN KODE : ELA 213 JUDUL : RANGKAIAN PARALEL Menghitung perbandingan dan mengukur kerugian daya pada rangkaian paralel 1. Variable Power Supply 2. Circuit Patching Unit 3. Multimeter 4. Komponen a. Resistor R 1, 18.000 ohm, 1 watt b. Resistor R 2, 22.000 ohm, 1 watt c. Resistor R 3, 47.000 ohm, 1 watt d. Resistor R 4, 10.000 ohm, 1 watt e. Kabel penghubung RUMUS-RUMUS PENTING E 2 P = EI = R, dimana : P = daya E = tegangan I = arus R = tahanan 1. Rangkai peralatan Gambar 13-1 di bawah ini. Atur sumber output pada 20 volt. Gambar 13-1 2. Ukur dan catat arus total pada rangkaian = ma 3. Hitung dan catat power disipasi total pada rangkaian = watt. 4. Hitung dan catat power disipasi dengan masing-masing tahanan. 5. Lepaskan tahanan R 4 dan ulangi langkah 2, 3 dan 4. 1. Bandingkan jumlah dari power disipasi dengan masing-masing tahanan dan power disipasi total pada rangkaian. Jelaskan perbedaannya. 2. Uraikan apa yang diharapkan tingkat untuk power dimana R 4 dilepas.
FAKULTAS TEKNIK UNP PADANG LAPORAN PRAKTEK 14/YD/08 TOPIK : PEMBAGI TEGANGAN KODE : ELA 213 JUDUL : PEMBAGI TEGANGAN Mendisain pembagi tegangan dan mengukur efek pembebanan dalam operasinya 1. Variable Power Supply 2. Circuit Patching Unit 3. Multimeter 4. Komponen a. Resistor R 1, 1000 ohm, 1 watt b. Resistor R 2, R 3, 22.000 ohm, 1 watt c. Kabel penghubung 1. Ukur & catat R dari 5 tahanan. Pastikan anda membedakan antara dua R 2200 ohm Tabel 14-1 2. Rangkai Gambar 14-1. Jangan hubungkan dengan rangkaian garis putus-putus dahulu. Gambar 14-1 3. Atur tegangan sumber 20 volt, kemudian ukur arus rangkaian dan tegangan drop yang melalui kombinasi R 2 R 3 dan R 3. 4. Tambahkan tahanan 4700 ohm (R L ) dalam hubungan paralel dengan R 3 Ulangi untuk pengukuran arus dan tegangan. Langkah 3,4 dan 5 catat data pada tabel 14-1. 5. Tukar R L dari 4700 ohm dengan 470000. Ulangi untuk pengukuran arus dan tegangan. 6. Dengan asumsi arus rangkaian pada 10 ma, tahanan beban 2200 ohm dan tegangan sumber 20 volt, dibuat rangkaian pembagi dimana akan disediakan 20 volt untuk R L 7. Coba rangkaian yang anda disain. Catat hasil pengukuranmu pada tabel 14-2 Tabel 14-2 1. Uraikan perbedaan antara perhitungan disain dan pengukuran rangkaian percobaan. 2. Uraikan efek dari tahanan drop pada jaringan pembagi.
FAKULTAS TEKNIK UNP PADANG LAPORAN PRAKTEK 15/YD/08 TOPIK : RANGKAIAN JEMBATAN KODE : ELA 213 JUDUL : ANALISA RANGKAIAN JEMBATAN Mengukur tegangan, arus dan tahanan pada rangkaian jembatan 1. Variable Power Supply 2. Circuit Patching Unit 3. Multimeter 4. Komponen a. Resistor R 1, R 4, 2200 ohm, 1 watt b. Resistor R 2, R 3, 1000 ohm, 5 watt c. Kabel penghubung 1. Rangka Gambar 15-1 di bawah ini. Atur sumber taganan output pada 10 volt. Gambar15-1 2. Ukur dan catat tegangan antara terminal A dan B = volt. Catatan : Nilai akan rendah, selalu kurang dari 0,5 volt. Ini tergantung pada deviasi tahanan aktual dari nilai kode warna. Pembacaan yang rendah menandakan jembatan adalah seimbang untuk semua pemakaian dalam prakteknya. Tabel 15-1
3. Susun rangkaian sedemikian rupa sehingga R 1 = R 2, R 3 = R 4, kemudian ulangi langkah 2. 4. Susun rangkaian sedemikian rupa sehingga R 1 = R 3, dan R 2 = R 4, kemudian ulangi langkah 2. 5. Susun rangkaian pada konfigurasi semula (R 1 = R 4 dan R 2 = R 3 ), kemudian subsitusi 4700 ohm untuk tahanan R 2. ulangi langkah 2. 1. Bandingkan pengukuran tegangan yang didapat dengan konfigurasi jaringan. Jelaskan perbedaannya. 2. Jelaskan kenapa terdapat tegangan yang sangat rendah yang diukur antara titik-titik A dan B dalam rangkaian jembatan yang dibuat seimbang. 3. Jelaskan penggunaan dari rangkaian jembatan 4. Jelaskan mengapa rangkaian jembatan banyak digunakan untuk rangkaian pengukuran yang presisi tinggi. Biografi Dosen Pengampu: Yasdinul Huda. Lahir di Tanjung Ampalu, Sawahlunto/Sijunjung, 01 Juni 1979. Menyelesaikan program S1 Jurusan Pendidikan Teknik Elektronika di Universitas Negeri Padang, pada tahun 2004. Dosen tetap Teknik Elektronika Fakultas Teknik Universitas Negeri Padang. Kompetensi inti adalah pada bidang Elektronika Audio Video & Telekomunikasi, khususnya bidang Display and Televisi, Sistem Komunikasi Nirkabel dan Bergerak, Mobile Computing dan, E-Commerce. Pada Semester Januari Juni 2008 sebagai Dosen Mata Kuliah Telekomunikasi Seluler pada Program Kerjasama BJJ FT UNP Padang dengan P4TK/VEDC Medan.