A. EFEK RUMAH KACA Efek rumah kaca (green house effect) memegang peranan penting dalam melindungi kelangsungan makhluk hidup di muka bumi.

dokumen-dokumen yang mirip
SMA/MA IPS kelas 10 - GEOGRAFI IPS BAB 5. DINAMIKA ATMOSFERLATIHAN SOAL 5.5. La Nina. El Nino. Pancaroba. Badai tropis.

Iklim Perubahan iklim

lingkungan untuk kepentingan generasi sekarang dan mendatang.

Unsur gas yang dominan di atmosfer: Nitrogen : 78,08% Oksigen : 20,95% Argon : 0,95% Karbon dioksida : 0,034%

PEMANASAN GLOBAL: Dampak dan Upaya Meminimalisasinya

TIN206 - Pengetahuan Lingkungan Materi #10 Genap 2016/2017. TIN206 - Pengetahuan Lingkungan

RADIASI MATAHARI DAN TEMPERATUR

PEMANASAN BUMI BAB. Suhu dan Perpindahan Panas. Skala Suhu

PEMANASAN GLOBAL. Efek Rumah Kaca (Green House Effect)

Pemanasan Bumi. Suhu dan Perpindahan Panas

BAB I PENDAHULUAN. banyak sekali dampak yang ditimbulkan oleh pemanasan global ini.

Perubahan iklim dunia: apa dan bagaimana?

Udara & Atmosfir. Angga Yuhistira

SMP kelas 9 - FISIKA BAB 4. SISTEM TATA SURYALatihan Soal 4.10

Skema proses penerimaan radiasi matahari oleh bumi

BAB I PENDAHULUAN. Agro Klimatologi ~ 1

Geografi. Kelas X ATMOSFER VII KTSP & K Iklim Junghuhn

PEMANASAN GLOBAL. 1. Pengertian Pemanasan Global

Wiwi Widia Astuti (E1A012060) :Pengetahuan Lingkungan ABSTRAK

Atmosfer Bumi. Ikhlasul-pgsd-fip-uny/iad. 800 km. 700 km. 600 km. 500 km. 400 km. Aurora bagian. atas Meteor 300 km. Aurora bagian. bawah.

ATMOSFER I. A. Pengertian, Kandungan Gas, Fungsi, dan Manfaat Penyelidikan Atmosfer 1. Pengertian Atmosfer. Tabel Kandungan Gas dalam Atmosfer

SMA/MA IPS kelas 10 - GEOGRAFI IPS BAB 5. DINAMIKA ATMOSFERLATIHAN SOAL 5.1. argon. oksigen. nitrogen. hidrogen

KISI-KISI SOAL UJI COBA TES. : Efek Pemanasan Global : 3.9 Menganalisis gejala pemanasan global dan dampaknya bagi kehidupan dan lingkungan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 4. Kepadatan Populasi Hubungannya dengan LingkunganLatihan Soal 4.2

Atmosphere Biosphere Hydrosphere Lithosphere

seribu tahun walaupun tingkat emisi gas rumah kaca telah stabil. Ini mencerminkan besarnya kapasitas panas dari lautan.

APA ITU GLOBAL WARMING???

APA & BAGAIMANA PEMANASAN GLOBAL?

FIsika PEMANASAN GLOBAL. K e l a s. Kurikulum A. Penipisan Lapisan Ozon 1. Lapisan Ozon

PENDAHULUAN. Latar Belakang. Rataan suhu di permukaan bumi adalah sekitar K (15 0 C ), suhu

Luas Luas. Luas (Ha) (Ha) Luas. (Ha) (Ha) Kalimantan Barat

SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 8. FOTOSINTESISLatihan Soal ph (derajat keasaman) apabila tidak sesuai kondisi akan mempengaruhi kerja...

4. Apakah pemanasan Global akan menyebabkan peningkatan terjadinya banjir, kekeringan, pertumbuhan hama secara cepat dan peristiwa alam atau cuaca yan

15B08063_Kelas C SYAMSUL WAHID S. GEJALA PEMANASAN GLOBAL (Kelas XI SMA) PROGRAM PASCA SARJANA UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR STRUKTUR MATERI

HIDROMETEOROLOGI TATAP MUKA KEEMPAT (RADIASI SURYA)

Kita awali fenomena geosfer dari yang pertama: Atmosfer

PEMANASAN GLOBAL PENYEBAB PEMANASAN GLOBAL

ATMOSFER BUMI A BAB. Komposisi Atmosfer Bumi

BAB I PENDAHULUAN. utama yang dihadapi dunia saat ini. Pemanasan global berhubungan dengan proses. infra merah diserap oleh udara dan permukaan bumi.

STRUKTURISASI MATERI

Atmosfer Bumi. Meteorologi. Peran Atmosfer Bumi dalam Kehidupan Kita. Atmosfer Bumi berperan dalam menjaga bumi agar tetap layak huni.

HIDROMETEOROLOGI Tatap Muka Ketiga (ATMOSFER)

BAB I PENDAHULUAN I.1

ATMOSFER & PENCEMARAN UDARA

BAB I PENDAHULUAN. dipancarkan lagi oleh bumi sebagai sinar inframerah yang panas. Sinar inframerah tersebut di

SAINS ARSITEKTUR II Iklim (Tropis Basah) & Problematika Arsitektur

Seputar ATMOSFER Asal katanya dari atmos dan shaira (bahasa Yunani), yang artinya atmos : uap, shaira : bulatan. Jadi, atmosfer adalah lapisan gas

ATMOSFER BUMI A. Pengertian Atmosfer Bumi B. Lapisan Atmosfer Bumi

Dampak Kegiatan Manusia Terhadap Perubahan Siklus Air Yang Memicu Kelangkaan Air Dunia

MAKALAH FISIKA PEMANASAN GLOBAL DAN EFEK RUMAH KACA

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. (terutama dari sistem pencernaan hewan-hewan ternak), Nitrogen Oksida (NO) dari

SMP kelas 7 - FISIKA BAB 4. Kalor dan PerpindahannyaLatihan Soal 4.3

PEMBELAJARAN IPTEK IPS SMP KELAS VII. Tim Penyusun: Dr. Wanjat Kastolani Iwan Setiawan, SPd., Msi. Yani Rachmayani, SPd. Dra. Hj.

FENOMENA GAS RUMAH KACA

HIDROMETEOROLOGI Tatap Muka Kelima (SUHU UDARA)

EVALUASI BAB IX EFEK RUMAH KACA DAN PEMANASAN GLOBAL : MUHAMMAD FIRDAUS F KELAS : 11 IPA 3

4.1 PENGERTIAN DAUR BIOGEOKIMIA

SUHU UDARA DAN KEHIDUPAN

Laporan Kegiatan. Fasilitasi Perubahan Iklim dan Pemanasan Global di SD 001 Kampung Long Laai, Kecamatan Segah

Suhu Udara dan Kehidupan. Meteorologi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

besarnya energi panas yang dapat dimanfaatkan atau dihasilkan oleh sistem tungku tersebut. Disamping itu rancangan tungku juga akan dapat menentukan

BAB VII TATA SURYA. STANDAR KOMPETENSI : Memahami Sistem Tata Surya dan Proses yang terjadidi dalamnya.

MENGURANGI EMISI GAS RUMAH KACA

Global Warming. Kelompok 10

DAMPAK PEMBANGUNAN PADA KOMPONEN IKLIM

MAKALAH GLOBAL WARMING PEMBAHASAN

02. Jika laju fotosintesis (v) digambarkan terhadap suhu (T), maka grafik yang sesuai dengan bacaan di atas adalah (A) (C)

KALOR. Peta Konsep. secara. Kalor. Perubahan suhu. Perubahan wujud Konduksi Konveksi Radiasi. - Mendidih. - Mengembun. - Melebur.

BAB I PENDAHULUAN. bahasa, kepulauan tidak hanya berarti sekumpulan pulau, tetapi juga lautan yang

SOAL KEMAMPUAN KOGNITIF C1 C3. Pilihlah satu jawaban yang paling tepat dengan memberi tanda silang (x) pada huruf a, b, c,!

TUGAS PRESENTASI ILMU PENGETAHUAN BUMI & ANTARIKSA ATMOSFER BUMI

TINJAUAN PUSTAKA. udara pada saat tertentu dan di wilayah tertentu yang relatif sempit pada jangka

SOAL KEMAMPUAN KOGNITIF C1 C3. Pilihlah satu jawaban yang paling tepat dengan memberi tanda silang (x) pada huruf a, b, c,!

Nitratit (NaNO3) mempunyai struktur kristal yang mirip dengan kalsit dan mudah larut dalam

STRUKTUR BUMI. Bumi, Tata Surya dan Angkasa Luar

Oleh: ANA KUSUMAWATI

STUDI PREFERENSI MIGRASI MASYARAKAT KOTA SEMARANG SEBAGAI AKIBAT PERUBAHAN IKLIM GLOBAL JANGKA MENENGAH TUGAS AKHIR

PEMANASAN GLOBAL Dampak terhadap Kehidupan Manusia dan Usaha Penanggulangannya

Beranda SK-KD Indikator Materi Latihan Soal Uji Kompetensi Referensi Penyusun. Rela Berbagi Ikhlas Memberi

Dampak Pemanasan Global Terhadap Perubahan Iklim di Indonesia Oleh : Ahkam Zubair

SUHU UDARA, SUHU TANAH Dan permukaan laut

SMA/MA IPS kelas 10 - GEOGRAFI IPS BAB 6. DINAMIKA HIDROSFERLATIHAN SOAL 6.1. tetap

Ikhlasul-pgsd-fip-uny/iad. Bumi, Berlian biru alam semesta

BAB 13 STRUKTUR BUMI DAN STRUKTUR MATAHARI

Horizontal. Kedalaman. Laut. Lintang. Permukaan. Suhu. Temperatur. Vertikal

Indeks Vegetasi Bentuk komputasi nilai-nilai indeks vegetasi matematis dapat dinyatakan sebagai berikut :

PENIPISAN LAPISAN OZON

Aditya Rahmandari. Arnoldi Maylus Tanti. Arum Putri Sholihati. Dyah Kumala Sari. Eki Ruskartina

STAF LAB. ILMU TANAMAN

SISTEM KERJA ALAM TEMPAT KITA TINGGAL

II. TINJAUAN PUSTAKA. Nanas merupakan tanaman buah semak yang memiliki nama ilmiah Ananas

Air dalam atmosfer hanya merupakan sebagian kecil air yang ada di bumi (0.001%) dari seluruh air.

TANYA-JAWAB Pemanasan Global dan Perubahan Iklim

SMP kelas 9 - FISIKA BAB 9. KALOR DAN PERPINDAHANNYALatihan Soal 9.3

LKS EFEK RUMAH KACA, FAKTA ATAU FIKSI. Lampiran A.3

Suhu, Cahaya dan Warna Laut. Materi Kuliah 6 MK Oseanografi Umum (ITK221)

BAB I PENDAHULUAN. intensitas ultraviolet ke permukaan bumi yang dipengaruhi oleh menipisnya

SD kelas 6 - ILMU PENGETAHUAN ALAM BAB 10. PELESTARIAN LINGKUNGANLatihan soal 10.4

Transkripsi:

A. EFEK RUMAH KACA Efek rumah kaca (green house effect) memegang peranan penting dalam melindungi kelangsungan makhluk hidup di muka bumi. Disebut sebagai pelindung, karena gas karbondioksida, metana dan jenis lain, termasuk uap air, dalam konsentrasi seimbang berfungsi menahan energi panas matahari yang memancarkan sinarnya ke bumi, sehingga permukaannya selalu dalam kondisi hangat. Tanpa ada gas dan uap air, bisa jadi bumi beserta makhluk hidup yang menghuninya akan membeku. Namun, rumah kaca juga akan menjadi bencana bila terjadi peningkatan konsentrasi gas. Peningkatan konsentrasi ini terjadi karena penggunaan sumberdaya fosil (minyak bumi, gas alam dan batubara, misalnya), penggundulan dan pembakaran hutan yang dilakukan secara berlebihan. Efek yang ditimbulkan adalah perubahan iklim secara global. Selama 200 tahun terakhir, konsentrasi gas itu di udara naik sepertiga dari sebelumnya. Ini mengakibatkan, suhu udara juga meningkat hingga 0,5 sampai 1 derjat Celcius. Jika konsetrasi ini tidak segera diatasi, maka abad ke-21, kenaikannya diperkirakan mencapai 2-6 derajat Celcius. Penggundulan dan pembakaran hutan yang berlangsung hari - hari ini, terutama yang terkonsentrasi di Pulau Sumatera, termasuk Riau dan Jambi, memberi sumbangan yang besar pada peningkatan konsetrasi gas-gas itu di atmosfer. Saat ini dampaknya sudah dirasakan hampir sepanjang tahun, misalnya polusi udara. Kota Pekanbaru dan bahkan juga negara tetangga seperti Singapura, Malaysia dan Brunei darussalam, sudah terganggu dengan polusi udara itu. Dampak yang lebih mencemaskan dari meningkatnya suhu udara adalah peningkatan permukaan laut, yang pada akhirnya akan menggenangi kawasan yang berada di dataran rendah, seperti wilayah yang berada di bagian timur Pulau Sumatera, terutama Propinsi Riau. Bisa dibayangkan jika suhu global kemudian meningkat hingga 2,5 derjat Celcius. Jangankan wilayah Riau yang memiliki topografi landai dan pernah berada di bawah permukaan laut, negara-negara di Samudera Pasifik pun bisa lenyap Tetapi, apakah sebenarnya yang dimaksud dengan efek rumah kaca? Dan, apakah efek rumah kaca adalah sesuatu yang buruk? Jawaban singkatnya adalah

efek rumah kaca adalah proses masuknya radiasi dari matahari dan terjebaknya radiasi di dalam atmosfer akibat GRK sehingga menaikkan suhu permukaan bumi. Justru pada proporsi tertentu, efek rumah kacalah yang memberikan kesempatan kehidupan berbagai makhluk di planet ini. Artinya efek rumah kaca bukan sesuatu yang buruk, namun justru memberikan manfaat bagi kehidupan. Setiap benda dengan suhu permukaan di atas 0 K memancarkan radiasi, dan setiap radiasi mempunyai sifat gelombang. Suhu permukaan menentukan kisaran panjang gelombang energi yang dipancarkan. Misalnya saja, radiasi dari matahari yang sampai ke bumi termasuk radiasi dengan panjang gelombang pendek, antara 0,2 sampai dengan 4,0 mikrometer (µm). Sementara itu, radiasi dari permukaan bumi dalam bentuk gelombang infra merah - mempunyai gelombang yang lebih panjang, yaitu antara 4,0 sampai dengan 100,0 µm. Gas-gas yang membentuk atmosfer seperti uap air dan GRK relatif transparan terhadap radiasi-radiasi bergelombang pendek, tetapi. tidak, terlalu transparan terhadap radiasi bergelombang panjang. Oleh karenanya, gas-gas tersebut membiarkan setengah radiasi matahari masuk ke permukaan bumi, tetapi menjebak 80-90 persen radiasi di dalam atmosfer. Radiasi yang terjebak inilah yang memberi kehangatan bagi semua makhluk hidup di permukaan bumi. Gambar 1. Proses terjadinya efek rumah kaca

Gambar 2. Proses gas gas yang dapat meningkatkan efek rumah kaca Efek terjebaknya radiasi inilah yang disebut efek rumah kaca. Efek rumah kaca sebenarnya bukanlah sesuatu yang buruk - bahkan justru efek inilah yang memberikan kesempatan adanya kehidupan di muka bumi. Kalau saja tidak ada efek rumah kaca, make suhu rata-rata permukaan bumi bukanlah 15 C seperti sekarang ini, melainkan -18 C. Proses terjadinya efek rumah kaca ini berkaitan dengan daur aliran panas matahari. Kurang lebih 30% radiasi matahari yang mencapai tanah dipantulkan kernbali ke angkasa dan diserap oleh uap, gas karbon dioksida, nitrogen, oksigen, dan gas-gas lain di atmosfer. Sisanya yang 70% diserap oleh tanah, laut, dan awan. Pada malam hari tanah dan badan air itu relatif lebih hangat daripada udara di atasnya. Energi yang terserap diradiasikan kembali ke atmosfer sebagai radiasi inframerah, getombang panjang atau radiasi energi panes. Sebagian besar radiasi inframerah ini akan tertahan oleh karbon dioksida dan uap air di atmosfer. Hanya sebagian kecil akan lepas ke angkasa luar. Akibat keseluruhannya adalah bahwa permukaan bumi dihangatkan oleh adanya molekul uap air, karbon dioksida, dan semacamnya. Pengaruh rumah kaca terbentuk dari interaksi antara atmosfer yang jumlahnya meningkat dengan radiasi solar. Meskipun sinar matahari terdiri atas bermacammacam panjang gelombang, kebanyakan radiasi yang mencapai permukaan bumi

terletak pada kisaran sinar tampak. Hal ini disebabkan ozon yang terdapat secara normal di atmosfer bagian atas, menyaring sebagian besar sinar ultraviolet. Uap air atmosfer dan gas metana dad pembusukan - mengabsorbsikan sebagaian besar inframerah yang dapat dirasakan pada kulit kite sebagai panes. Kira-kira sepertiga dari sinar yang mencapai permukaan bumi akan direfleksikan kembali ke atmosfer. Sebagian besar sisanya akan diabsorbsikan oleh benda-benda lainnya. Sinar yang diabsorbsikan tersebut akan diradiasikan kembali dalam bentuk radiasi inframerah dengan gelombang panjang atau panas jika bumi menjadi dingin. Sinar dengan panjang gelombang lebih tinggi tersebut akan diabsorbsikan oleh karbon dioksida atmosfer dan membebaskan panas sehingga suhu atmosfer akan meningkat. Karbon dioksida berfungsi sebagai filter satu arah, tetapi menghambat sinar dengan panjang gelombang lebih untuk melaluinya dari arah yang berlawanan. Aktivitas filter dari karbon dioksida mengakibatkan suhu atmosfer dan bumi akan meningkat. Pengaruh karbon dioksida yang dihasilkan dari pencemaran udara berbentuk gas yang salah satunya adalah dari rumah kaca. Karbon dioksida mempunyai sifat menyerap sinar (panas) matahari yaitu sinar inframerah - sehingga temperatur udara menjadi lebih tinggi karenanya. Apabila kadar yang lebih ini merata di seluruh permukaan bumi,.temperatur udara rata-rata di seluruh permukaan bumi akan sedikit naik, dan ini dapat mengakibatkan meleburnya es dan salju di kutub dan di puncakpuncak pegunungan, sehingga permukaan air laut naik. B. EFEK GREEN HOUSE TERHADAP IKLIM MIKRO Secara umum efek bangunan greenhouse tefiadap iklim mikro adalah sebagai berikut : 1. SIFAT OPTIK BAHAN COVERING DAN DAUN TANAMAN Penutup terang atau berwarna putih, mempunyai Radiation Photosynthesis Active/RPA cukup besar + 35-75 persen, dan refleksi konstan 10-20 persen. Sedangkan untuk penutup gelap atau selain warna putih mempunyai RPA + 55-70 persen. Gelombang inframerah daun merefleksikan 70 persen radiasi yang diterima tegak lurus di permukaan daun. Gelombang visible merefleksikan 6-12 persen. Sinar

hijau (500-600) nanometer refleksinya lebih besar 10-12 persen, sinar orange dan merah (600-700) nanometer refleksinya 3-10 persen. 2. EFEK GREENHOUSE TERHADAP SUHU DAN KELENGASAN UDARA Temperatur udara dalam suatu greenhouse akan meningkat sekitar 37 0 C - 48 0 C pada waktu penyinaran matahari sedang berlangsung. Penutup plastik mempengaruhi kenaikan suhu dan akan menurun mengikuti suhu tanaman. Pukul 06.00 pagi hari suhu akan meningkat, pukul 02.00 siang hari suhu menurun dan pukul 20.00 malam suhu semakin konstan disebabkan energi matahari yang diterima akan semakin besar sesuai dengan sudut jatuh radiasi matahari. Suhu di atas tanaman menunjukkan kenaikan lebih tinggi dan jam 20.00 malam suhunya semakin kanstan. Kondisi panas dalam greenhouse dibagi menjadi 2 yaitu : pada ketinggian 0-100 cm mempunyai gradien vertikal suhu yang relatif rendah dan pada ketinggian di atas tanaman 100-300 cm maka gradien vertikal temperatur relatif besar. Tanaman dapat berfungsi sebagai stabilisator udara yaitu berperan sebagai penyumbat suhu udara di sekelilingnya, sehingga kalor atau panas di atas tanaman kurang stabil. Udara di dalam greenhouse pada siang hari dipanasi oleh tariaman dan didinginkan kembali oleh tanaman pada malam hari. Bertambahnya udara panas di dalam greenhouse akibat aerodinamik dari tanaman terhadap pertukaran udara secara konveksi. Iklim tetap di dalam greenhouse disebabkan oleh keseimbangan antara penerimaan dan kehilangan panas. Sedangkan kelembaban udara di dalam greenhouse yang bertanaman, pada umumnya tinggi dan lengas udara meningkat pada pukul 18.00 dan mulai konstan pada pukul 24.00 malam. Hal ini disebabkan pemanasan udara yang dilakukan oleh tanah atau bumi, sehingga terjadi penguapan lengas tanah dan kemudian karena tanaman yang mendinginkan udara maka uap air semakin besar. 3. EFEK GREENHOUSE TERHADAP TEMPERATUR TANAH Suhu udara di permukaan tanah berfluktuasi dan cenderung menurun seiring dengan bertambahnya umur tanaman, karena tanaman bertambah tinggi dan jumlah serta luas daun semakin besar, sehingga radiasi matahari yang sampai di permukaan tanah terhambat atau terhalang oleh covering dan menyebabkan

evaporasi tanah terhambat. Mulai kedalaman 15 cm - 45 cm, temperatur tanah stabil pada kadar lengas tanah yang tinggi. Keseimbangan energi di dalam tanah dapat dirumuskan sebagai berikut: Rn=1E+H+f dimana: Rn : Radiasi netto (W/m2), IE : laju panas penguapan (W/m2), H : laju panas sensible antara udara dan tanah (W/m2), f : laju konduksi di dalam tanah (W/m2). Sebagian besar energi sudah digunakan untuk laju panas penguapan. Pada persamaan energi tersebut diatas, energi yang ada digunakan terlebih dahulu untuk laju panas penguapan air IE kemudian H dan f. Laju panas penguapan merupakan hasil kali laju evaporasi (gr/m2), dengan panas laten penguapan untuk setiap satuan jumlah air yang diuapkan (callgr). Panas laten memberikan arti bahwa panas tersebut diperlukan untuk merubah air menjadi uap tanpa menaikkan suhunya. Panas sensible (H) digunakan untuk menaikkan suhu bahan. Radiasi netto yang diterima pada greenhouse sekitar 40-70 persen sehingga hanya sebagian kecil energi yang dipergunakan untuk H dan f, sehingga perubahan temperatur pada kedalaman 0 cm rendah. Akibat perbedaan suhu antara kedalaman 0 cm dengan lapisan di bawahnya juga rendah. Intensitas radiasi matahari yang rendah, arnplitudo suhu permukaan tanah akan menurun`, sesuai dengan bertambahnya kedalaman tanah dan konduktivitas tanah dipengaruhi oleh porositas, lengas tanah dan Pahan organik. 4. EFEK GREENHOUSE TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN Pertumbuhan tinggi tanaman dipengaruhi oleh faktor klimatik lingkungan seperti temperatur, RH, radiasi matahari, kecepatan angin dan curah hujan. Pertumbuhan tanaman dalam greenhouse akan semakin cepat dan jumlah daun akan lebih banyak apabila fotosintesis berlangsung dengan baik, jumlah radiasi gelombang 400-700 nanometer yang diterima cukup dan aerasi di dalam tanah serta kandungan air tanahnya cukup baik dan kelembaban udara tinggi. Gelombang radiasi yang diterima adalah RPA yang digunakan aktif untuk fotosintesis. Pertukaran C02 di tingkat daun, meningkatnya pencahayaan akan menaikkan suhu daun sehingga air

menguap dengan cepat. Naiknya suhu membuat udara mampu membawa lebih banyak kelembaban dan akibatnya transpirasi meningkat. Usaha untuk merekayasa iklim mikro dalam greenhouse, ada berbagai cara antara lain dengan mendesain type greenhouse sesuai dengan jenis tanaman hortikultura yang diinginkan. C. PENUTUP Bertambahnya GRK di atmosfer - seperti COZ dari kendaraan bermotor, gas metan dari lahan pertanian dan limbah yang tidak diproses, dan CFC alias freon dari hair spray - menahan lebih banyak radiasi daripada yang dibutuhkan kehidupan di bumi. Alhasil, terjadi gejala-gejala pemanasan global (global warming) yaitu naiknya suhu permukaan bumi. Gejala ini juga diikuti oleh naiknya suhu air laut, perubahan pola iklim seperti naiknya curah hujan dan perubahan frekuensi dan intensitas badai, dan naiknya tinggi permukaan air laut akibat mencairnya es di kutub. Perubahan iklim ini akan menyebabkan kerugian yang tidak sedikit, bukan hanya bagi industri pertanian, perikanan, dan turisme, tetapi juga bagi kita semua dalam bentuk krisis air bersih, meningkatnya frekuensi penyakit tertentu, dan sebagainya. D. DAFTAR PUSTAKA Agung, Firdaus,. drr. (2009), Menyiasati Perubahan Iklim Di Wilayah Pesisir Dan Pulau Pulau Kecil, Sarana Komunikasi Utama, Bogor Asdak, Chay,. (2002). Hidrologi Dan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai, Gadjah Mada University Press Djamal Irwan, Zoer aini,. (2005).Tantangan Lingkungan Dan Lansekap Hutan Kota, Bumi Aksara, Jakarta Herawan, Dedi,. (2006). Ekologi Umum, Universitas Siliwangi Tasikmalaya Tyler Miller, G,. (1985). Living In The Environment, Wadsworth Publishing Company,Belmont California