Modul Manajemen Strategis

dokumen-dokumen yang mirip
Resume Chapter 2: Charting a Company s Direction: Its Vision, Mission, Objectives, and Strategy

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. lebih lanjut dalam perencanaan dan perumusan strategi bisnis. Jadi akan di jabarkan

PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP MANAJEMEN STRATEGIK

Modul Manajemen Strategis 2013

MANAJEMEN STRATEGIK PERTANYAAN KRITIS KONSEP DASAR KONTEKS PERISTIWA NASIONAL

MANAJEMEN STRATEGIK KONTEKS PERISTIWA NASIONAL LINGKUP DAN PERKEMBANGAN MANAJEMEN STRATEJIK

FUNGSI PERENCANAAN. Eni Widiastuti

BAB I. Manajemen Strategi : - Tidak lagi terbatas bagi kalangan militer - Bukan hanya sekedar bagaimana merancang bentuk strategi yang efektif saja.

MENGEMBANGKAN STRATEGI SI/TI Titien S. Sukamto

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini, banyak perusahaan yang muncul dan berkembang untuk

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN

BAB III METODOLOGI. Dalam penulisan tesis ini digunakan strategi analisis situasi dimana

Strategic Human Resources Management and Planning Manajemen Sumber Daya Manusia Strategik dan Perencanaan. Pertemuan ke-2

BAB 1: Proses Manajemen Strategik

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan adalah suatu keadaan yang sangat sulit untuk diramalkan,

Manajemen Strategik: Gambaran Umum

PENGANTAR MANAJEMEN STRATEGIK

Manajemen Stratejik. Dosen: Pristiana Widyastuti

III. METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Human Resource Management

Penerapan Analisis SWOT dalam Penyusunan Rencana Stratejik (Renstra) pada Pendidikan dan Pelatihan Kepemimpinan Tingkat III Badan Pusat Statistik

Human Resource Management

Implementasi Strategi BAB 10

BAB I PENDAHULUAN. Perencanaan Strategik (Strategic Planning) merupakan salah satu kunci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Human Resource Management

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

III KERANGKA PEMIKIRAN

PERENCANAAN SKENARIO DAN PERENCANAAN STRATEGIS. Proses Perencanaan Semester 2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Purnomo dan Zulkieflimansyah (2000 : 8), istilah strategi berasal dari bahasa Yunani

BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN

KULIAH 7 MANAJEMEN STRATEGIS

BAB II ANALISIS LINGKUNGAN

MANAGEMENT SUMMARY CHAPTER 9 STRATEGIC MANAGEMENT

ANALISA KONSEP PERENCANAAN STRATEGIS

Manajemen Strategik dalam Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Di tengah persaingan bisnis yang semakin ketat, perusahaan haruslah

BAB 1 PENDAHULUAN. yang paling besar di dunia. Menurut Wikipedia, negara Indonesia adalah negara

Sistem Informasi Manajemen dan Perencanaan Strategis SI/TI (Pertemuan Pertama) Perencanaan Strategis Sistem Informasi (Ward-Peppard)

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN. teoretik. Manajemen strategi didefinisikan sebagai ilmu tentang perumusan

BAB 1 PENDAHULUAN. mencapai tujuan perusahaan adalah dengan perencanaan strategik. Perencanaan strategik membantu perusahaan dalam mengembangkan

BAB 2 LANDASAN TEORI. tetapi juga harus didukung oleh lingkungan internal yang baik. Lingkungan internal

Proses Manajemen Stratejik. Dosen: Pristiana Widyastuti, S.AB.,M.AB.,MBA

BAB 2 LANDASAN TEORI. Pearce dan Robinson (2008, p2) menyatakan bahwa strategi merupakan suatu

BAB 2 LANDASAN TEORI

PENGARUH PERUMUSAN DAN IMPLEMENTASI STRATEGI TERHADAP KINERJA KEUANGAN (Survei pada BUMN yang Menderita Kerugian) Eddy Mulyadi Soepardi **

Modul Pertemuan 01 Perkenalan Mata Kuliah Distinctive Strategic Management

PERENCANAAN STRATEGIS. Proses Perencanaan Semester 2

BAB I PENDAHULUAN. kompetitif dalam setiap aspek kehidupan manusia, misalnya kegiatan

RINGKASAN EKSEKUTIF TESIS

BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB I PENDAHULUAN. industri tersebut sangat membutuhkan informasi dan kreativitas dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam kemajuan teknologi yang tinggi pada masa kini dan masa yang

STRATEGIC PLANNING Dindin Abdul Muiz Lidinillah

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai potensi pertumbuhan ekonomi yang relatif stabil. Fundamental

Dr. Vanessa Gaffar, SE.Ak, MBA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB 3 METODE PENELITIAN

MANAJEMEN STRATEGIK Formulasi, Implementasi dan Pengendalian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Melalui fungsi transformasi sumberdaya manusia, iptek dan sosial, perguruan

PERENCANAAN SUMBERDAYA MANUSIA YANG EFEKTIF: STRATEGI MENCAPAI KEUNGGULAN KOMPETITIF

PENGARUH PENGENDALIAN AKUNTANSI, PENGEDALIAN PERILAKU DAN PENGENDALIAN PERSONAL TERHADAP KINERJA MANAJERIAL PADA PT. KERTA RAJASA RAYA SIDOARJO

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. kelangsungan hidupnya, saat ini persaingan yang semakin ketat dan tajam

Rencana Pembelajaran Semester (RPS)

Internal Assessment. The Nature of an Internal Audit. Chapter 4

Materi Minggu 3. Model Deskriptif Manajemen Strategik (Bagian 1) Menurut David (1999) dalam proses manajemen strategik ada tiga tahap, yaitu:

MATERI 1 ARTI PENTING PERENCANAAN STRATEGIS

BAB 1 PENDAHULUAN. menerus dalam dunia usaha. Perubahan ini terjadi karena adanya pergeseran dari

BAGAIMANA STRATEGI BERKEMBANG DI DALAM ORGANISASI? Oleh: Tri Widodo W. Utomo Pengantar Pembahasan mengenai hal ini berkisar sekitar dasar-dasar

TUJUAN DAN STRATEGI : SEBUAH PANDANGAN PENGENDALIAN MANAJEMEN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

DASAR-DASAR PENYUSUNAN BUSINESS PLAN

MANAJEMEN BIAJA DAN ETRATEGI

Muhammad Bagir, S.E.,M.T.I. Pengelolaan Strategik SI/TI

I. PENDAHULUAN. makin ketat, sejalan dengan kecenderungan globalisasi perekonomian dan

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB 1 PENDAHULUAN. kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman yang dimiliki agar mengetahui,

01/10/2010. Pertemuan 1. Process. People. Technology

BAB I PENDAHULUAN. ini. Hal ini akan menuntut tanggung jawab lembaga pendidikan untuk

21/09/2011. Pertemuan 1

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi dan perkembangan teknologi informasi mengharuskan para pelaku

ANALISIS STATEGIS SISTEM TEKNOLOGI INFORMASI DENGAN PENDEKATAN ANALISIS SWOT (Studi Kasus: Divisi IT Rumah Sakit Mata Cicendo Bandung)

Strategic Management for Government Organization. Yodhia Antariksa. Pusdiklat Spimnas. Bidang Kepemimpinan.

IV. METODE PENELITIAN

6 SIMPULAN DAN SARAN Simpulan 104 Saran 105 DAFTAR PUSTAKA 106 LAMPIRAN 111 RIWAYAT HIDUP

BAB I PENDAHULUAN. saat ini secara langsung sangat berpengaruh terhadap kinerja perusahaan-perusahaan di

Distinctive Strategic Management

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RERANGKA PENELITIAN

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH

Dimensi Ekologi/Lingkungan

PENTINGNYA PERUMUSAN STRATEGI DALAM SISTEM MANAJEMEN STRATEGIK. Edi Purwanto STIE Wijaya Mulya Surakarta ABSTRAK

JENIS STRATEGI ... That set of managerial decisions and actions that determines the long-run performance of a corporation. Wheelen dan Hunger, 1998)

BEST PRACTICES ITG di Perusahaan. Titien S. Sukamto

BAB I PENDAHULUAN. keunggulan bersaing (competitive advantage). Keunggulan bersaing diperoleh dengan

Universitas Indonesia

KELAYAKAN USAHA. Ahmad Ma ruf Inspect Yogyakarta

Transkripsi:

Dedeng Abdul Gani A., SE., MS.i Page 1

BAB I KONSEP DASAR MANAJEMEN STRATEGIK Tujuan Pembelajaran : 1. Mengetahui keuntungan manajemen stratejik 2. Menjelaskan pengaruh globalisasi dan sistem perdagangan elektronik mempengaruhi manajemen stratejik 3. memahami model-model dasar manajemen stratejik 4. mengiditentifikasi faktor-faktor pedorong perubahan startejik 5. memahami model-model pembuatan keputusan stratejik Latar Belakang Dunia memasuki era baru yang diindikasikan dengan ditinggalkannya era manual dan era industri kepada era pengetahuan (knowledge era), perubahan ini mendorong perubahan dunia menjadi lebih progressive yang kemudian mendorong perusahaan untuk mengalihkan orientasi bisnis yang berbasis sumber daya (resources-based business) menuju knowledge based business/company (bisnis berdasarkan pengetahuan), perubahan orientasi ini di tandai dengan membesarnya investasi pada sumber daya manusia (SDM), teknologi informasi, penelitian dan pengembangan (Rn D). Re-orientasi tersebut diyakini sebagai upaya pencapaian sustainable competitive advantage atau pencapaian daya saing berkelanjutan (Dedeng, 2010). Pencapaian daya saing berkelanjutan merupakan upaya dalam meningkatkan nilai ekonomis sumber daya yang dihasilkan melalui pengelolaan asset tidak berwujud, yang dalam bahasa lain sering di sebut knowledge atau intellectual Capital (Ramirez, 2007). Kecepatan perubahan bisnis menuntut organisasi membuka diri terhadap perubahan tersebut jika tidak ingin tertinggal dalam persaingan, maka kemampuan perusahaan dalam menyesuaikan lingkungan bisnis menjadi sangat strategis sebagai upaya penyusunan langkah strategi dan kebijakan bisnis, maka tujuan utama yang harus dicapai oleh perusahaan adalam mempertahankan keunggulan kompetitif. Keunggulan kompetitif berkelanjutan Dedeng Abdul Gani A., SE., MS.i Page 2

atau sustainable competitive advantage bagi organisasi hanya dapat di capai dengan langkah-langkah strategis. Kunci perumusan pembuatan strategi yang tepat sangat tergantung pada kemampuan perusahaan melakukan analisis lingkungannya, baik lingkungan eksternal atau lingkungan internal. Perubahan lingkungan bisnis eksternal yag cepat menjadi faktor penentu arah perubahan organisasi, padahal lingkungan eksternal merupakan faktor yag sulit untuk dikendalikan oleh perusahaan, yang kondisinya berbeda dengan lingkungan internal yang relative mudah dikendalikan oleh perusahaan. Lingkungan eksternal dan internal perusahaan menjadi faktor penentu bagi kemampuan bersaing perusahaan juga tidak terlepas dari kemampuan menganalisis dan mendiagnosis sebagai bahan perencanaan dan pembuatan strategi perusahaan. Kekuatan dan kelemahan organisasi sebagai hasil analisis lingkungan internal, atau organizational analysis, terkonsentrasi pada analisis terhadap identifikasi dan pengembangan sumber daya organisasi dan kompetensinya (Wheelan, Hunger, 2008:106) artinya faktor strategi internal juga akan menentukan bagi upaya organisasi dalam mencapai keunggulan bersaing yag berkelanjutan. Resources atau sumber daya organisasi merupakan aset-aset dasar pembentukan organisasi, yag terdiri dari aset-aset phisik, seperti gedung, peralatan dan lokasi, sumber daya manusia dalam artian jumlah dan kemampuannya, dan aset-aset organisasi seperti budaya dan reputasi (Wheelan, Hunger, 2008:106), dari pandangan di atas maka setidaknya sumber daya organisasi di bagi menjadi dua bagian besar yaitu aset-aset fisik dan nonfisik, atau dalam istilah lain disebut sumberdaya berwujud dan sumber daya tidak berwujud (Jhonson and Kaplan, 1987:202 dalam Richard Hall, 1993). Ketika kemudian arah perkembangan lingkungan eksternal membutuhkan organisasi generic, yang cepat meyesuaikan diri maka sumber daya yang dibutuhkanya lebih besar pada sumber daya tidak berwujud, karena karakteristiknya sangat fleksibel dan cepat berubah. Rumitnya adalah sumber daya ini relative sulit diukur, beda dengan sumber daya berwujud yang nilainya mudah diukur, tetapi kemudian sumber daya tidak berwujud ini yang mampu Dedeng Abdul Gani A., SE., MS.i Page 3

untuk membuat sumber daya berwujud menjadi lebih berarti dan mampu menciptakan keuntungan bagi organisasi. Degan kata kata lain adalah organisasi harus mampu meningkatkan penguasaan dan kemampuan (capability) sumber daya tidak berwujud untuk mendorong organisasi memilki kemampuan mencapai keuggulan kompetitif berkelanjutan. Perubahan bisnis yang sangat cepat berdampak pada peta persaingan usaha yang sangat cepat berubah, sampai dengan awal 1990-an kita setiap hari dikenalkan dengan produk-produk eletronik buatan jepang yang era sebelumnya dikuasai oleh Eropa dan Amerika, dewasa ini produk-produk Asia Timur seperti Korea Selatan dan RRC juga mulai menggeser pasar elektronik Jepang di pasar Indonesia. Perebutan pasar yang sangat kentara dan bergantian saling mendominasi tidak terlepas dari bagaimana perusahanperusahaan tersebut membuat dan melaksanakan strategi-strategi jitu dan berorientasi jauh kedepan. Tidaklah mengherankan ketika kelengahan dan General Motor yang dahulu mendominasi penjualan mobil kemudian di geser oleh Honda dan Toyota bahkan di kampungnya sendiri Amerika Serikat, atau bergesernya dominasi Xerox produsen mesin foto copy terbesar oleh Canon yang unggul dalam inovasi dan variasi produk yang dihasilkannya. Contoh dalam kenyataan menjukan bahwa perusahaan yang meminpin dapat dengan cepat tertinggal karena kesulitan beradaptasi dengan perubahan, atau yang lebih buruk, gagal menciptakan perubahan. Setidaknya manajemen organisasi ditantang untuk senantiasa berada dan siap dengan perubahan. Menjadi awal jawaban kita bahwa perusahaan yang mampu bersaing pada era bisnis dewasa ini adalah perusahaan yang dibangun dan dikelola secara strategis. Perusahaan tidak hanya berjalan dengan aturan-aturan lama dan baku, perhitungan-perhitungan trend hasil observasi pasar, tapi perusahaan yang mampu melihat masa yang akan datang dan mampu merencanakan tujuan bisnis yang lebih luas dan lebih strategis. Konsepsi sederhana tentang organisasi perusahaan strategis adalah perusahaan yang mampu menjawab dengan jelas tiga pertanyaan kunci strategis yaitu : Dedeng Abdul Gani A., SE., MS.i Page 4

1. Dimana organisasi sekarang? (bukan apa yang sungguh-sungguh kita harapkan!) 2. Jika tidak ada perubahan yang dibuat, dimana perusahaan akan berada dalam satu tahun ini; dua tahun; tiga tahun; lima tahun; sepuluh tahun?, Apakah jawaban dapat di terima? 3. Jika jawaban tidak dapat diterima, tindakan khusus apa yang sebaiknya dilakukan oleh manajemen? resiko dan hasil apa yang dilibatkan? Bidang Ilmu Manajemen Strategis Strategic management is that set of managerial decisions and actions that determines the long-run performance of a corporation, includes environment scanning, strategy formulation, strategy implementation, and evaluation and control. (Wheelan&Hunger, 2010:3). Manajemen Strategis adalah ilmu dan seni untuk pembuatan (formulating), penerapan (implementing) dan evaluasi (evaluating) keputusan-keputusan strategis antar fungsi yang memungkinkan sebuah organisasi mencapai tujuan dimasa yang akan datang. (Husein Umar, 2002:17) Kebijakan Bisnis : berorientasi pada manajemen umum dan cenderung melihat kedalam dan lebih menekankan pada integrasi yang sesuai banyak aktifitas fungsional dalam perusahaan. Manajemen strategis sebagai suatu bidang ilmu menggabungkan kebijakan bisnis dengan lingkungan dan tekanan strategis, oleh karena itu istilah manajemen strategis menggantikan istilah kebijakan bisnis sebagai suatu bidang ilmu. Dedeng Abdul Gani A., SE., MS.i Page 5

Evolusi Manajemen Strategis Banyak konsep dan teknik dalam manajemen strategis, awalanya manajemen strategis lebih banyak digunakan oleh perusahaan-perusahaan besar yang beroperasi di banyak industri, dewasa ini manajer-manajer professional disemua organisasi menggunakan manajemen strtegis dalam menghilangkan resiko dari kesalahan, kesalam pembiayaan dan menghadapi kondisi krisis ekonomi, dan menjaga organisasi dalam kondisi competitive. Manajemen strategi dalam perusahaan berkembang melalui tahapan : Tahap 1- Perencanaan Keuangan Dasar: mencari pengendalian operasional yang lebih baik melalui pemenuhan anggaran Tahap 2- Perencanaan berbasis peramalan: mencari perencanaan yang lebih efektif untuk pertumbuhan dengan mencoba meramalkan masa yang akan dating, melebihi dari tahun berikutnya Tahap 3- Perencanaan berorientasi keluar (perencanaan strategis): mencari cara untuk meningkatkan respon terhadap pasar dan persaingan dengan mencoba berfikir lebih strategis Tahap 4- Manajemen Strategis: mencari cara untuk mengelola sumua sumber daya guna mengembangkan keunggulan kompetitif dan membantu kesuksesan di masa yang akan datang. Keuntungan Manajemen Strategis Banyak hasil penelitian yang menunjukan bahwa perusahaan yang menggunkan manajemen strategis lebih baik kinerjanya disbanding yang tidak, dengan kata lain terdapat hubungan atau pengaruh antara sumber daya organisasi dan strategis, struktur dan proses secara positif dengan kinerja organisasi. Dedeng Abdul Gani A., SE., MS.i Page 6

Hasil survey menunjukan keuntungan manajemen strategis antara lain : Pemahaman yang jelas dari visi perusahaan Fokus yang kuat terhadap kepentingan strategis Meningkatkan pemahaman bersama terhadap perubahan lingkungan Tantangan Manajemen Strategis 1. Dampak globalisasi Sekarang segala sesuatu telah berbah, globalisasi mendorong perusahaan dalam melakukan bisnis pada pasar internasional. Untuk meraih skala ekonomis dilakukan dengan cara meminimalkan biaya, yang nantinya meminimalkan harga yang selama ini digunakan untuk dapat berkompetisi, perusahaan sekarang mulai berfikir global (mendunia) dengan pasar internasional. Sebagai perusahaan yang berorientasi global, manajemen strategis menjadi jalan yang penting untuk menjaga supaya jalan pengembangan pasar internasional dan posisi perusahaan memiliki keunggulan kompetitif dalam jangka panjang 2. Electronic commerce Electronic commerce adalah perdagangan dengan menggunkan internet sebagai alat untuk mengatur bisnis Globalisasi dan perdagangan elektronik merupakanantangan yang nyata bagi bisnis dan manajemen strstegis sekarang, perusahaan harus dapat menyesuikan diri dengan lingkungannya, teori population ecology bertujuan untuk bagaimana suatu perusahaan dapat stabil dalam lingkungan persaingan, yaitu ketika perusahaan mengadaptasi dan dan merubah kondisi. Manajemen strategis sekarang menjadi pendorong untuk memperolah poin penting yang menolong operasional perusahaan sukses pada lingkungan yang dinamis dan kompleks. Fleksibilitas strategis memerlukan komitment jangka panjang untuk membangun dan memberdayakan sumberdaya utma, kebutuhan ini yang menjadikan perusahaan menjadi organisasi pembelajar (learning organization an organization skilled at creating, acquiring, and Dedeng Abdul Gani A., SE., MS.i Page 7

transferring knowledge and at modifying its behavior to reflect new knowledge and insight). Organisasi pembelajar merupakan komponen utama yang membuat organisasi dapat berkompetisi dalam lingkungan yang dinamis. Learning organization, dilakukan dengan : 1. Memecahkan masalah dengan sistematis 2. Uji coba dengan pendekatan-pendekatan baru 3. Belajar dari pengalaman sendiri dan pengalaman sejarang orang lain 4. Transper pengetahuan dengan cepat dan efisien dalam organisasi Model Dasar Manajemen Strategik Environmental scanning Strategy formulation Strategy implementation Evaluation and control (source : Wheelen & Hunger (2010:11) Elemen dasar Manajemen strategis : - Analisis lingkungan - Formulasi strategi - Implementasi strategi - Kontrol dan Evaluasi 1. Environmental scanning (Analisis lingkungan) Environmental scanning, is the monitoring, evaluating, and disseminating of information from the external and internal environments to key people within the corporation. (analisis lingkunga merupakan proses pengamatan, evaluasi dan pengayaan informasi dari luar dan dari dalam sebagai kunci bagi pelaksana perusahaan) Tujuan analisis lingkungan adalam mengidentifikasi faktor strategis (strategic factor-external and internal elements that will determine the future of the corporation), langkah mudah untuk Dedeng Abdul Gani A., SE., MS.i Page 8

melakukan analisis lingkungan adalah dengan menggunakan SWOT Analysis-Strengths, Weaknesses, Opportunities, and Treats. Gambar 1.2 Variabel lingkungan source : Wheelen & Hunger (2012:16) 2. Strategy formulation (Perumusan Strategi) Strategy formulation is the development of long-range plans for the effective management of environmental opportunities and threats, in light of corporate strengths and weaknesses (SWOT). Includes : mendefinisikan misi perusahaan, mendorong tujuan spesifik, membangun strategis dan menyusun arah kebijakan 3. Strategy implementation Strategy implementation, merupakan proses dimana strategi dan kebijakan dilaksanakan, proses ini dilakukan dengan menyusun Dedeng Abdul Gani A., SE., MS.i Page 9

program-program, anggaran dan prosedur. Proses ini harus meliputi perubahan kultur, strktur dan atau manajemen system dalam organisasi. 4. Evaluation and control Evaluation and control, merupakan proses memonitor aktivitas perusahaan dan kinerja yang dihasilkannya, kinerja sekarang dibandingkan dengan kinerja masa lalu, manajer dalam seluruh tingkatan menyampaikan informasi hasil sebagai bahan koreksi dan pemecahan masalah. Penyusunan Keputusan Strategis Keputusan strategis tidak seperti keputusan-keputusan lain dalam organisasi, keputusan strategis dibuat untuk pandangan jauh kedepan bagi organisasi, untuk itu keputusan yang dibuat harus memiliki ciri : 1. Rare : keputusan-keputusan strategis yang tidak biasa dan khusus, yang tidak dapat ditiru. 2. Consequential : keputusan-keputusan strategis yang memasukan sumber daya penting dan menuntut banyak komitment 3. Directive : keputusan-keputusan strategis yang menetapkan keputusan yang dapat ditiru dan dijadikan dasar bagi keputusankeputusan lain dan tindakan-tindakan lain di masa yang akan datang untuk organisasi secara keseluruhan. Model Pembuatan Keputusan Strategis Mintzberg s Modes (Pendekata penyususan keputusan strategis Minzberg) : 1. Entrepreneurial mode, strategi dibuat oleh seorang penguasa. Focus strategi pada kesempatan; masalah dinomor duakan. Strategi dipandu oleh visi langsung dari pemilik usaha, bersifat langsung dan keputusan yang mutlak. Tujuan dominan adalah pertumbuhan usaha. Dedeng Abdul Gani A., SE., MS.i Page 10

2. Adaptive mode, Model adaptif lebih cenderung merupakan reaktif dalam pemecahan masalah yang timbul dari pada proaktif terhadap kesempatan. Strategy yang dibuat lebih cenderung pada perubahan perlahan. 3. Planning Mode, model perencanaan merupakan model pembuatan keputusan strategis yang mengandalkan informasi untuk menganalisas situasi, dan menyusun langkah alternative strategi, dan memilihnya dengan lebih rasional. Pendekatan ini menekankan pada dua pendekatan proaktif mencari kesempatan dan raktif memecahkan masalah yang timbul. 4. Logical incrementalism (Quinn), pendekatan ini merupakan gabungan dari pendekatan sebelumnya, dalam model ini top manajer memiliki ide sendiri untuk misi dan tujuan perusahaan, dalam model ini masih bersifat parsial dan coba-coba belum merupakan formula total strategis. Proses penyusunan keputusan strategis Pendekatan-pendekatan model penyusunan strategi di atas masingmasing memiliki kekuatan dan kelemahan, untuk mendorong penyusunan rencana strategis lebih baik, berikut langkah-langkahnya : 1. Evaluate current performance, yaitu langkah evaluasi kinerja saat ini meliputi (a) return on investment, profitability dan (b) menilai dan mengeavluasi misi, tujuan, strategi dan kebijakan sekarang. 2. Review corporate governance, yaitu menilai kinerja dewan direksi dan top manajemen 3. Scan and assess the external environment untuk factor-faktor strategis yang menadi peluang dan hambatan 4. Scan assess the internal corporate environment untuk menilai factor strategis seperti kekuatan (hususnya core competensi) dan kelemahan. Dedeng Abdul Gani A., SE., MS.i Page 11

5. Analize Strategic (SWOT) factor untuk (a) penentuan titik utama masalah dan (b) review dan merevisi misi dan tujuan perusahaan. 6. Generate, evaluate, and select the best alternative strategy untk menindaklanjuti hasil analisis tahap seleumnya. 7. Implement selected strategies melalui program, anggaran dan prosedur 8. Evaluate implemented strategies melalui system upan balik dan kendali aktifitas untuk meminimumkan penyimpangan dari rencana. Dedeng Abdul Gani A., SE., MS.i Page 12