Berikut ini, contoh pengolahan hasil belajar yang diperoleh siswa dari ulangan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB VII BUKU RAPOR SMP BERDASARKAN KURIKULUM 2013

Penetapan Kriteria Ketuntasan Minimal

PENYUSUNAN LAPORAN HASIL BELAJAR (LHB) PESERTA DIDIK SMA

Memberikan Skor dan Nilai. Saiful Rahman Yuniarto, S.Sos, MAB

Kriteria Ketuntasan Minimal

PENYUSUNAN LAPORAN HASIL BELAJAR (LHB) PESERTA DIDIK SD

RANCANGAN PENILAIAN HASIL BELAJAR DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009 DEPDIKNAS DIT. PEMBINAAN SMA

RAPOR RAPOR PETUNJUK PENGELOLAAN PETUNJUK PENGELOLAAN

KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL (KKM)

MEKANISME PENETAPAN KKM

BAB I PENDAHULUAN. kenyataan bahwa pemerintah dalam hal ini diwakili lembaga yang

DAFTAR ISI KKM. Intake Siswa. Pengertian. Kriteria Penetapan KKM dg Rentang Nilai. Tujuan & Fungsi KKM. Kriteria Penetapan KKM dg Poin

Departemen Pendidikan Nasional. Sosialisasi KTSP

Kriteria Ketuntasan Minimal

Kriteria Ketuntasan Minimal

Kriteria Ketuntasan Minimal

PROGRAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SEKOLAH DASAR KELAS IV SEMESTER 1

BAB IV. IMPLEMENTASI KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL (KKM) DI MTs AGUNG ALIM BLADO. A. Kriteria Ketuntasan Minimal di MTs Agung Alim Blado

LAPORAN HASIL BELAJAR SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA ( SMP

b. KKM tidak dicantumkan dalam buku hasil belajar, melainkan pada buku penilaian guru.

PELATIHAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN MATERI PELATIHAN: PRAKTIK PENGOLAHAN DAN PELAPORAN HASIL BELAJAR

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 22 B. TUJUAN 22 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 22 D. UNSUR YANG TERLIBAT 23 E. REFERENSI 23 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 23

LAPORAN HASIL BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR

: SD KARTIKA VIII-7 : Komplek TNI Jl. Lagoa Kanal, Kecamatan Tanjung Priok

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting untuk menjamin

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu tujuan negara yang tercantum dalam Pembukaan Undang-

LAPORAN HASIL PENCAPAIAN KOMPETENSI PESERTA DIDIK SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP)

SURAT KEPUTUSAN KEPALA SMK NEGERI 1 BLITAR Nomor : 420 / 631.a / / 2017

PANDUAN PENYUSUNAN LAPORAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK)

BAB II KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL (KKM) DI MADRASAH

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KOTA SERANG DINAS PENDIDIKAN

desentralisasi pendidikan. Dalam pelaksanaannya menggunakan prinsip Kesatuan dalam kebijakan dan keragaman dalam pelaksanaan. Kesatuan dalam kebijakan

Penetapan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)

KriteriaKetuntasan Minimal

LAPORAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK SEKOLAH MENENGAH ATAS... Alamat Sekolah:... LOGO PEMDA /SEKOLAH. Nama Peserta Didik :...

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 22 B. TUJUAN 22 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 22 D. UNSUR YANG TERLIBAT 23 E. REFERENSI 23 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 23

BAB I PENDAHULUAN. Pelajaran matematika merupakan pelajaran yang sangat penting dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

PENILAIAN HASIL BELAJAR DAN PENGELOLAAN NILAI

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 66 TAHUN 2013 TENTANG STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN

MKF403: S1 PTI & PTE Pertemuan ke-2

Kegiatan Belajar 4: Menelaah Tes Hasil Belajar

BAB I PENDAHULUAN. pihak dapat memperoleh informasi dengan cepat dan mudah dari berbagai

PERATURAN AKADEMIS SMA NEGERI 2 MADIUN TAHUN PELAJARAN 2011/2012. C. Landasan

SALINAN LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 20 TAHUN 2007 TANGGAL 11 JUNI 2007 STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN

Lampiran 1. Instrumen ini digunakan sebagai penggalian data pengembangan kurikulum tingkat satuan pendidikan menurut pedoman penyusunan KTSP dari

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Pendidikan berfungsi membantu peserta didik dalam mengembangkan

DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN BREBES SMA NEGERI 1 BUMIAYU website :

SATUAN ACARA PERKULIAHAN

Teori bilangan. Nama Mata Kuliah : Teori bilangan Kode Mata Kuliah/SKS : MAT- / 2 sks. Deskripsi Mata Kuliah. Tujuan Perkuliahan.

BAB I PENDAHULUAN. lebih tinggi maupun dalam masyarakat. Saat ini, dunia pendidikan kita masih

1. PELAKSANAAN PROSES PEMBELAJARAN - Proses Pembelajaran dilaksanakan dalam satu tahun pelajaran. - Satu tahun pelajaran dilaksanakan dalam 2

BAB I PENDAHULUAN. A. LatarBelakangMasalah. Pendidikan merupakan modal dasar bagi sebuah bangsa dalam

BAB III METODE PENELITIAN. pelajaran 2013/2014 selama 3 (tiga) bulan mulai dari bulan Juli sampai

STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Peraturan akademik ini disusun untuk meningkatkan kualitas layanan pengelolaan dan penyelenggaraan pendidikan di SMA Negeri 1 Pare.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) B. Kompetensi Dasar 1.1 Menggunakan sifat-sifat operasi hitung termasuk operasi campuran, FPB, dan KPK

Bab I Pendahuluan. A. Latar Belakang

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) A. Standar Kompetensi : 1. Melakukan operasi hitung bilangan bulat dalam pemecahan masalah.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

TUGAS EVALUASI PROSES & HASIL PEMBELAJARAN KIMIA

Penetapan Kriteria Ketuntasan Minimal

BIMTEK PENDAMPINGAN K13 PENILAIAN HASIL BELAJAR

PEMERINTAH KOTA KENDARI DINAS PENDIDIKAN NASIONAL

STANDAR PENILAIAN BADAN STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN (BSNP)

STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN BAB I PENDAHULUAN

2 Penilaian Proses dan Kompetensi secara Utuh. 4 Penilaian Kompetensi Pengetahuan. Prinsip

CONTOH TES BAGI CALON SERTIFIKASI GURU TAHUN 2012


FAKTOR DAN KELIPATAN KELAS MARS SD TETUM BUNAYA

PROGRAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SEKOLAH DASAR KELAS IV SEMESTER 2

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

DAFTAR ISI. Contents A. LATAR BELAKANG B. TUJUAN C. RUANG LINGKUP KEGIATAN D. UNSUR YANG TERLIBAT E. REFERENSI...

2. Pengurangan pada Bilangan Bulat

BAB III METODE PENELITIAN

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 12 B. TUJUAN 12 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 12 D. UNSUR YANG TERLIBAT 12 E. REFERENSI 13 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 13

Bab IV Analisis Hasil Penelitian

PANDUAN TEKNIS PENILAIAN DI MADRASAH IBTIDAIYAH PENILAIAN DI MADRASAH IBTIDAIYAH

PROGRAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SEKOLAH DASAR KELAS VI SEMESTER 2

I. PENDAHULUAN. Sistem Pendidikan Nasional pasal 37). Matematika juga disebutkan sebagai salah

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Bahan Bacaan 2 Analisis dan Tindak Lanjut Penilaian

BAB III METODE PENELITIAN

37. Mata Pelajaran Matematika untuk Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI)

I. PENDAHULUAN. cara bertingkah laku yang sesuai dengan kebutuhan dan tujuan pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. didik. Penilaian hasil belajar dilakukan oleh pendidik, satuan pendidikan dan

PERATURAN AKADEMIK SMAN 1 KENDARI BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1

PROGRAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SEKOLAH DASAR KELAS V SEMESTER

08. Mata Pelajaran Matematika A. Latar Belakang B. Tujuan

DAFTAR ISI. Halaman i ii KATA PENGANTAR DAFTAR ISI. I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Tujuan C. Ruang Lingkup

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA. A. Standar Isi BSNP yang diterapkan di SD Kreatif The naff

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. (dalam Norep, 2012) Prestasi adalah hasil dari suatu kegiatan yang telah

PERATURAN AKADEMIK SMA NEGERI 1 WARUNGKIARA TAHUN PELAJARAN 2010 /2011. Digunakan untuk kalangan sendiri SMA NEGERI 1 WARUNGKIARA

Transkripsi:

A. Pengolahan dan Analisis Hasil Belajar Berikut ini, contoh pengolahan hasil belajar yang diperoleh siswa dari ulangan harian: 1. Nilai ulangan harian diperoleh dari hasil tes lisan atau tertulis dan dari pengamatan atau tes praktik/perbuatan. 2. Hasil ulangan harian yang diperoleh melalui tes lisan, tertulis, dan praktik/perbuatan, setelah dikoreksi diberi nilai (skor) 1-100. 3. Cara menghitung nilai tes tertulis dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut: a. Pilihan ganda, setiap soal diberi skor 1 b. Menjodohkan, setiap soal diberi skor 1 c. Isian, setiap soal diberi skor 2 d. Uraian, setiap soal diberi skor sesuai dengan bobot soal. (Pada contoh di bawah ini, skor soal uraian ditetapkan 3) Contoh hasil pekerjaan tes Amir dalam mata pelajaran Matematika sebagai berikut. Tabel 8.1 Contoh Hasil Tes Matematika No. Bentuk Soal Jumlah Soal Skor Skor Maksimal Skor Perolehan 1. Pilihan Ganda 10 1 10 7 2. Menjodohkan 5 1 5 3 3. Isian 10 2 20 10 4. Uraian 5 3 15 12 Jumlah 50 32 Keterangan Analisis dan Pelaporan Hasil Penilaian 204

Nilai ulangan Amir dapat dihitung dengan rumus: Skor Perolehan SkorMaksimal x100 Jadi nilai ulangan untuk mata pelajaran Matematika yang diperoleh Amir adalah: 32 x100 = 64 50 Hasil penilaian belajar dianalisis untuk mendapatkan umpan balik tentang berbagai komponen dalam proses pembelajaran. Analisis hasil penilaian dilakukan dengan memperhatikan nilai yang diperoleh siswa pada ulangan harian, tengah semester, akhir semester, dan ulangan kenaikan kelas. Tes tersebut dapat berbentuk: tes tertulis, lisan, praktik/perbuatan dan sikap, tugas, serta produk. Analisis untuk ulangan harian dengan tengah semester ditekankan untuk memperoleh informasi tentang latar belakang dan faktor penyebab mengapa siswa memperoleh nilai kurang. Bagi anak yang memperoleh nilai kurang dari batas minimal ketuntasan belajar diberikan remedial, sedangkan bagi anak yang nilainya telah mencapai batas ketuntasan minimal diberikan pengayaan. B. Langkah-langkah Menentukan KKM Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) ditentukan dengan mempertimbangkan tingkat kemampuan rata-rata peserta didik, kompleksitas kompetensi, serta kemampuan sumber daya pendukung meliputi warga sekolah, sarana dan prasarana dalam penyelenggaraan pembelajaran. Satuan pendidikan diharapkan meningkatkan kriteria ketuntasan belajar minimal secara terus menerus untuk mencapai kriteria ketuntasan ideal. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam menentukan KKM adalah sebagai berikut: 1. Hitung jumlah Kompetensi Dasar (KD) setiap mata pelajaran setiap kelas. Analisis dan Pelaporan Hasil Penilaian 205

2. Tentukan kekuatan/nilai untuk setiap aspek/komponen, sesuaikan dengan kemampuan masing-masing aspek: a. Aspek Kompleksitas Semakin komplek (sukar) KD maka nilainya semakin rendah, tetapi semakin mudah KD maka nilainya semakin tinggi. b. Aspek Sumber Daya Pendukung Semakin tinggi sumber daya pendukung maka nilainya semakin tinggi. c. Aspek Intake Semakin tinggi kemampuan awal siswa (intake) maka nilainya semakin tinggi. 3. Jumlahkan nilai setiap komponen, selanjutnya dibagi 3 untuk menentukan KKM setiap KD. 4. Jumlahkan seluruh KKM KD, selanjutnya dibagi dengan jumlah KD untuk menentukan KKM mata pelajaran. 5. KKM setiap mata pelajaran pada setiap kelas tidak sama, tergantung pada kompleksitas KD, daya dukung, dan potensi siswa. Analisis dan Pelaporan Hasil Penilaian 206

Tabel 8.2 Contoh Menentukan KKM Matematika Mata Pelajaran : Matematika Kelas : IV Semester : 1 Jumlah KD : 10 STANDAR KOMPETENSI 1. Bilangan 1.Memaha mi dan menggunakan sifatsifat operasi hitung bilangan dalam pemecahan masalah KOMPETENSI DASAR SUMBER DAYA PENDUKUNG INTAKE KOMPLEK SITAS Sarana (POTENSI Pendidik Prasarana SISWA) *) **) 40-100 40-100 40-100 40-100 KETUNTASAN KD (%) 1.1 Mengidentifi kasi sifatsifat operasi hitung 80 70 70 60 70 1.2 Mengurutkan bilangan 70 70 70 60 67,5 Analisis dan Pelaporan Hasil Penilaian 207

STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR 1.3 Melakukan operasi perkalian dan pembagian SUMBER DAYA PENDUKUNG INTAKE KOMPLEK KETUNTASAN Sarana (POTENSI SITAS Pendidik KD (%) Prasaran SISWA) *) a **) 40-100 40-100 40-100 40-100 60 70 70 60 65 1.4 Melakukan operasi hitung campuran 70 80 70 70 72,5 1.5 Melakukan penaksiran dan pembulatan 70 80 70 70 72,5 2. Memahami dan menggunakan faktor dan kelipatan dalam pemecahan masalah 1.6 Memecahkan masalah yang melibatkan uang 2.1 Mendeskripsi kan konsep faktor dan kelipatan 60 80 70 60 67,5 80 80 70 70 75 Analisis dan Pelaporan Hasil Penilaian 208

STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR 2.2 Menentukan kelipatan dan faktor bilangan SUMBER DAYA PENDUKUNG INTAKE KOMPLEK Sarana (POTENSI SITAS Pendidik Prasaran SISWA) *) a **) 40-100 40-100 40-100 40-100 KETUNTASAN KD (%) 80 80 70 70 75 2.3 Menentukan kelipatan persekutuan terkecil (KPK) dan faktor persekutuan terbesar (FPB) 2.4 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan KPK dan FPB 70 70 70 70 70 60 70 70 60 65 Jumlah 10 KD 700 KKM Mat Kls IV Semester 1 700 : 10 = 70 Keterangan *) Pendidik : Evaluasi terhadap kemampuan diri sendiri **) Sarana prasarana : Alat Peraga, Media, Buku Teks, Lingkungan Rentang nilai antara 40 100, merupakan nilai yang dapat ditentukan oleh sekolah untuk menentukan berapa besar kekuatan untuk masing-masing aspek/komponen. Rentang Nilai: 80 100 : Tinggi 60 79 : Sedang 40 59 : Rendah Analisis dan Pelaporan Hasil Penilaian 209

Tindak lanjut diberikan sebagai suatu tindakan terhadap analisis hasil penilaian. Tindak lanjut yang diberikan antara lain remedial atau pengayaan. Contoh, jika kriteria minimal ketuntasan belajar yang ditetapkan oleh sekolah untuk mata pelajaran Matematika 75%, maka siswa yang pencapaian kompetensinya kurang dari 75%, perlu mendapatkan remedial untuk indikator-indikator yang belum dikuasai. Sebaliknya bila seorang anak sudah mencapai kompetensi 75%, maka anak tersebut perlu mendapatkan pengayaan. Tindak lanjut remedial atau pengayaan dilakukan atas dasar analisis hasil evaluasi perorangan. Pendidik juga perlu melakukan analisis pencapaian kompetensi kelas, dan menemukan sebab-sebab yang mempengaruhi ketidaktercapaian ketuntasan minimal yang telah ditetapkan. Misalnya, kurangnya jam belajar yang tersedia, kurangnya sarana prasarana, suasana belajar yang kurang kondusif dan sebagainya yang bisa ditindaklanjuti dengan kebijakan sekolah maupun pemerintah daerah. C. Unsur Penilaian Hasil Belajar Hasil dari setiap kegiatan penilaian hasil belajar dicantumkan dalam buku daftar nilai. Unsur penilaian hasil belajar yang dicantumkan dalam buku daftar nilai adalah sebagai berikut: a. Ulangan Harian b. Ulangan Tengah Semester c. Tugas (seperti penugasan, produk, pengamatan) d. Ulangan Akhir Semseter e. Ulangan Kenaikan Kelas Analisis dan Pelaporan Hasil Penilaian 210

Formulasi Penilaian Rapor Semester I: Nilai rapor semester I diperoleh dari hasil pengolahan dan analisis Ulangan Harian, Ulangan Tengah Semester, Tugas dan Ulangan Akhir Semester. Pada dasarnya pendidik dalam menentukan nilai rapor dapat menggunakan berbagai formula, tergantung dari standar kompetensi dan kompetensi dasar, serta bobot ulangan. Sebagai contoh penilaian rapor semester I menggunakan formula sebagai berikut: Nilai rapor semester I = Ulhar UTS UAS Tugas 4 Pendidik juga dapat melakukan pembobotan pada jenis ulangan atau tugas tertentu. Misalnya memberikan bobot 2 pada UAS, maka formulasi penilaian di atas menjadi: Nilai rapor Semester I = Semester II: Ulhar UTS 2( UAS) Tugas 5 Nilai rapor semester II diperoleh dari hasil pengolahan dan analisis Ulangan Harian, Ulangan Tengah Semester, Tugas dan Ulangan Kenaikan Kelas. Pada dasarnya pendidik dalam menentukan nilai rapor dapat menggunakan berbagai formula. Sebagai contoh penilaian rapor semester II menggunakan formula sebagai berikut: Nilai rapor semester II = Ulhar UTS UKK Tugas 4 Pendidik juga dapat melakukan pembobotan pada jenis ulangan atau tugas tertentu. Misalnya memberikan bobot 2 pada UKK, maka formulasi penilaian di atas menjadi: Nilai rapor Semester II = Pembulatan Nilai Akhir. Ulhar UTS 2( UKK ) Tugas 5 Penulisan nilai rapor diisi angka skala 100 tanpa desimal. Analisis dan Pelaporan Hasil Penilaian 211

Aturan pembulatan sebagai berikut : Apabila kurang dari 0,5 dibulatkan ke bawah, misal 69,43 dibulatkan menjadi 69. Apabila 0,5 atau lebih dibulatkan ke atas, misal 75,82 dibulatkan menjadi 76. Tabel 8.3 Contoh Pengolahan Nilai Rapor Semester I Semester I Jenis Bentuk Tulis Lisan Praktik/ Perbuatan Rata-rata Ulangan Harian HT1 : 80 HL1 : 60 HT2 : 75 75 HL2 : 60 HT3 : 70 60 HP1 : 66 66 67 UTS TS : 69 TL : 60 TP : 60 63 UAS AS : 70 AP : 66 68 Tugas Nilai Rapor P1 : 70 P2 : 74 P3 : 60 68 68 Nilai Rapor Semester I = Ulhar UTS UAS Tugas 4 = 67 63 68 68 67 4 Nilai ini dibulatkan menjadi: 67 Keterangan: HT : Nilai ulangan harian dalam bentuk tes tertulis HL : Nilai ulangan harian dalam bentuk tes lisan HP : Nilai ulangan harian dalam bentuk tes praktik/perbuatan TS : Nilai ulangan tengah semester (UTS) dalam bentuk tes tertulis TL : Nilai ulangan tengah semester (UTS) dalam bentuk tes lisan TP : Nilai ulangan tengah semester (UTS) dalam bentuk tes praktik/perbuatan AS : Nilai ulangan akhir semester (UAS) dalam bentuk tes tertulis AL : Nilai ulangan akhir semester (UAS) dalam bentuk tes lisan AP : Nilai ulangan akhir semester (UAS) dalam bentuk tes praktik/perbuatan P : Nilai tugas (dapat diperoleh dari nilai penugasan, pengamatan atau produk) UKK: ulangan kenaikan kelas Analisis dan Pelaporan Hasil Penilaian 212

Semester II Jenis Bentuk Tabel 8.4 Contoh Pengolahan Nilai Rapor Semester II Tulis Lisan Praktik/ Perbuatan Rata-rata Ulangan Harian HT1 : 80 HL1 : 80 HT2 : 60 72 HL2 : 70 HT3 : 75 75 HP1 : 65 65 71 UTS TS : 70 TL : 65 TP : 69 68 UKK AS : 75 AL : 70 AP : 75 73 Tugas Nilai Rapor P1 : 70 P2 : 75 P3 : 65 70 70 Nilai rapor = Ulhar UTS UKK Tugas 4 = 71 68 73 70 71 4 Nilai ini dibulatkan menjadi: 71. Pendidik dapat melakukan pembobotan pada jenis ulangan atau tugas tertentu. Misalnya memberikan bobot 2 pada UAS atau memberikan bobot 2 pada UKK, maka formulasi penilaian di atas menjadi: Nilai rapor semester I: Nilai rapor = Ulhar UTS 2( UAS) Tugas 67 63 2(68) 68 = 5 5 66,8 Nilai rapor ini dibulatkan menjadi : 67. Nilai rapot semester II: Nilai rapor = Ulhar UTS 2( UKK ) Tugas 5 = 71 68 2(73) 70 71 5 Nilai ini dibulatkan menjadi: 71. Analisis dan Pelaporan Hasil Penilaian 213

D. Kriteria Kenaikan Kelas Siswa dinyatakan naik kelas ke tingkat di atasnya bila memenuhi persyaratan sebagai berikut : 1. Jumlah mata pelajaran yang belum tuntas tidak boleh lebih dari 25% dari jumlah mata pelajaran yang diajarkan di kelasnya masing-masing. 2. Memiliki nilai minimal baik pada aspek kepribadian. 3. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran pada dua semester pada kelas yang diikuti. E. Pelaporan Hasil Belajar Laporan kemajuan hasil belajar siswa merupakan sarana komunikasi dan hubungan kerjasama antara sekolah, siswa, dan orang tua siswa. Proses pelaporan penilaian hasil belajar siswa, merupakan suatu tahapan dari serangkaian suatu proses pendidikan di sekolah yang harus dilewati. Pada pelaksanaannya, pelaporan harus memperhatikan beberapa hal sebagai berikut. 1. Konsisten dengan pelaksanaan penilaian di sekolah. 2. Memuat rincian hasil belajar siswa berdasarkan kriteria yang telah ditentukan dan dikaitkan dengan penilaian yang bermanfaat bagi pengembangan siswa. 3. Menjamin orang tua siswa akan informasi permasalahan anaknya dalam belajar. 4. Mengandung berbagai cara atau strategi komunikasi. 5. Memberikan informasi yang benar, jelas, dan akurat. Secara garis besar tujuan pelaporan hasil belajar siswa yaitu: 2. Memberikan informasi yang tepat dan jelas tentang kemajuan hasil belajar siswa dalam kurun waktu tertentu. Analisis dan Pelaporan Hasil Penilaian 214

3. Memberikan umpan balik bagi siswa dalam mengetahui kelebihan dan kekurangannya sehingga menimbulkan motivasi untuk belajar. 4. Menetapkan kemajuan hasil belajar siswa secara individual dalam pencapaian kompetensi. Agar peran serta masyarakat dalam dunia pendidikan semakin meningkat, bentuk laporan kemajuan siswa harus disajikan secara sederhana, mudah dibaca, dipahami, komunikatif, serta menampilkan profil atau tingkat kemajuan siswa. Dengan demikian orang tua atau pihak yang berkepentingan (stakeholder) dengan mudah mengidentifikasi kompetensi yang harus ditingkatkan. Laporan pencapaian kemajuan belajar secara menyeluruh, menggambarkan kualitas pribadi siswa sebagai internalisasi dan kristalisasi belajar melalui sebagian kegiatan baik intra maupun ekstrakurikuler pada kurun waktu satu semester. Berikut ini salah satu contoh format laporan pencapaian hasil belajar siswa. Analisis dan Pelaporan Hasil Penilaian 215

LAPORAN HASIL BELAJAR SISWA Nama Siswa :.. Kelas :.. Nomor Induk Nama Sekolah Alamat Sekolah :.. Semester : I (satu) :.. Tahun Pelajaran : 20 / 20. :...... No. Mata Pelajaran Nilai Siswa KKM A. Muatan Nasional 1. Pendidikan Agama 2. Pendidikan Kewarganegaraan 3. Bahasa Indonesia 4. Matematika 5. Ilmu Pengetahuan Alam 6. Ilmu Pengetahuan Sosial 7. Seni Budaya dan Keterampilan 8. Pendidikan Jasmani Olah Raga dan Kesehatan B. Muatan Lokal 1. 2. 3. Jumlah Nilai Prestasi Hasil Belajar : (.) No. Kepribadian Nilai Ketidakhadiran Hari 1. Sikap Izin 2. Kerajinan Sakit 3. Kebersihan dan Kerapian Tanpa Keterangan Keterangan: A = Baik Sekali (86 100) B = Baik (71 85) C = Cukup (56 70) D = Kurang (41 55) E = Sangat Kurang ( < 40) KKM = Kriteria Ketuntasan Minimal Analisis dan Pelaporan Hasil Penilaian 216

CATATAN TENTANG PENGEMBANGAN DIRI CATATAN Orang Tua/Wali, Guru Kelas ( ) ( ) Analisis dan Pelaporan Hasil Penilaian 217

LAPORAN HASIL BELAJAR SISWA Nama Siswa :.. Kelas :.. Nomor Induk Nama Sekolah Alamat Sekolah :.. Semester : II (dua) :.. Tahun Pelajaran : 20 / 20. :...... No. Mata Pelajaran Nilai Siswa KKM A. Muatan Nasional 1. Pendidikan Agama 2. Pendidikan Kewarganegaraan 3. Bahasa Indonesia 4. Matematika 5. Ilmu Pengetahuan Alam 6. Ilmu Pengetahuan Sosial 7. Seni Budaya dan Keterampilan 8. Pendidikan Jasmani Olah Raga dan Kesehatan B. Muatan Lokal 1. 2. 3. Jumlah Nilai Prestasi Hasil Belajar : (.) No. Kepribadian Nilai Ketidakhadiran Hari 1. Sikap Izin 2. Kerajinan Sakit 3. Kebersihan dan Kerapian Tanpa Keterangan Keterangan: A = Baik Sekali (86 100) B = Baik (71 85) C = Cukup (56 70) D = Kurang (41 55) E = Sangat Kurang ( < 40) Analisis dan Pelaporan Hasil Penilaian 218

CATATAN TENTANG PENGEMBANGAN DIRI CATATAN Keputusan berdasarkan hasil yang dicapai pada semester I dan II, maka ditetapkan: Naik ke kelas : (..) Tinggal kelas : (..), Orang Tua/Wali Kepala Sekolah Guru Kelas ( ) ( ) ( ) Analisis dan Pelaporan Hasil Penilaian 219