BAB 1 - MODEL, TEORI dan MATEMATIKA dalam EKONOMI

dokumen-dokumen yang mirip
PENDAHULUAN BAB ILMU EKONOMI 1.2. PENGERTIAN EKONOMI MIKRO

Pengantar Ekonomi Mikro. Modul ke: 7FEB. Review Bab 1-6. Fakultas. Febrina Mahliza, SE, M.Si. Program Studi Manajemen

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan membangunan ekonomi setiap negara adalah tercapainya. pembangunan ekonomi yang adil dan merata. Pembangunan ekonomi adalah

S2-Ek.Per Unlam BAGIAN 1 PENGANTAR EKONOMI. 1. Lingkup dan Metode dari Ilmu Ekonomi. 2. Masalah Ekonomi: Kelangkaan dan Pilihan

Pertemuan Ke 1 dan 2. Pengantar Ilmu Ekonomi FP UNJA

PENDAHULUAN. Ekonomi Mikro 1

Konsep Dasar Elastisitas Elastisitas Permintaan ( Price Elasticity of Demand Permintaan Inelastis Sempurna (E = 0) tidak berpengaruh

Pengantar Ekonomi Makro. Oleh Ruly Wiliandri, SE., MM

TEORI EKONOMI MIKRO PENDAHULUAN

Pendahuluan. Pengantar Ekonomi. -Ekonomi Mikro. -Ekonomi Makro

I. PENDAHULUAN. pertumbuhan ekonomi banyak dilakukan di beberapa daerah dalam

Pengantar Ekonomi Makro. Oleh Ruly Wiliandri, SE., MM

Tugas Ekonomi Pengantar 2 (Drs. Ari Sudarman, M.Ec.) Makroekonomi (N. Gregory Mankiw) Priciples of Economics (Asian Edition) (N.

BAB 1 PENDAHULUAN. ekonomi dan perkembangan tekhnologi yang pesat. Hal tersebut membawa dampak pada

Analisis dalam teori mikro ekonomi pada umumnya meliputi bagian-bagian kecil dari keseluruhan kegiatan perekonomian, mis. Kegiatan seorang konsumen,

PENGANTAR ILMU EKONOMI PENDAHULUAN

Materi 2 Ekonomi Mikro

TEORI EKONOMI MIKRO PENDAHULUAN. Anwar Cahyadi, SE., MSi.

Dasar-dasar Ilmu Ekonomi. Pertemuan 1

KISI-KISI PENULISAN SOAL USBN. Pelaku Kegiatan Ekonomi (Konsumen dan Produsen)

PENGANTAR EKONOMI MAKRO. Masalah Utama dalam perekonomian, Alat Pengamat Kegiatan Ekonomi dan Kebijakan Ekonomi Makro

Modul ke: Pendahuluan. Fakultas FAK. EKONOMI & BISNIS. Cecep W. Program Studi. S-1 Manajemen.

Teori & Hukum Permintaan & Penawaran + Kurva

Pengantar Ekonomi Mikro EKI 106. Chapter I: PENDAHULUAN: RAP dan Prinsip-Prinsip Dasar Ekonomi

BAB II URAIAN TEORITIS

BAB 1: EKONOMI KONSEP DASAR EKONOMI

Modul 1: Pendahuluan, Metodologi Dalam Ilmu Ekonomi PENDAHULUAN

KERANGKA PEMIKIRAN TEORITIS

BAB II PERAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH DALAM PEMBANGUNAN NASIONAL A. STRUKTUR PEREKONOMIAN INDONESIA

Pemanfaatan DATA Statistik Dalam Perencanaan Pembangunan Daerah

BAB I PENDAHULUAN. nominal ini tidak mampu meningkatkan daya beli masyarakat secara signifikan

Pengantar Ekonomi Mikro

BAB II TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

Pengantar Ekonomi Mikro

Bab I Pendahuluan Latar Belakang Masalah

CAKUPAN DAN METODE ILMU. Ilmu ekonomi adalah studi tentang bagaimana individu dan masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan sosial, yaitu berupa kegiatan-kegiatan yang dilakukan suatu negara

Pengantar Ekonomi Makro. Oleh Ruly Wiliandri, SE., MM

BAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS. Sebagai bahan pertimbangan dalam penelitian ini maka dicantumkan

BAB I PENDAHULUAN. Usaha logam mempunyai peranan strategis pada struktur perekonomian

1. Penyebab permasalahan pokok ekonomi tentang banyaknya barang dan jasa yang harus diproduksi adalah

ANALISIS KENDALA INVESTASI BAGI PENANAM MODAL UNTUK INDUSTRI PENGOLAHAN HASIL PERIKANAN ORIENTASI EKSPOR FEBRINA AULIA PRASASTI

BAB I PENDAHULUAN. Kemiskinan merupakan salah satu masalah utama yang dihadapi hampir

BAB I Pengertian & Ruang Lingkup

Pengantar Makro Ekonomi. Pengantar Ilmu Ekonomi

Gambar 1. Kurva Permintaan

EKONOMI MIKRO RINA FITRIANA,ST,MM

PUSAT TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI PENDIDIKAN

PENGERTIAN DASAR ILMU EKONOMI

III. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder rangkai waktu (Time

C. TEORI PERUSAHAAN D. PENGUKURAN LABA - Pengukuran Profitabilitas Perusahaan - Perbedaan Profitabilitas Dari Berbagai Perusahaan

PERTEMUAN 5 dan 6 PERTUMBUHAN EKONOMI DAN PERUBAHAN STRUKTUR EKONOMI

Berikut merupakan contoh dari production possibilities Frontier

V. TEORI INFLASI Pengertian Inflasi

EKONOMI MIKRO PAB243-3(3-0)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan perekonomian dalam suatu negara dipengaruhi oleh tingkat inflasi. Inflasi

DAFTAR ISI. : 1. Metha Herwulan Ningrum 2. Ir. Wieta B. Komalasari, Msi 3. Sri Wahyuningsih, S.Si 4. Rinawati, SE 5. Yani Supriyati, SE. 2.

BAB II KAJIAN PUSTAKA. materi tersebut disampaikan secara berurutan, sebagai berikut.

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

Kata Pengantar. Pertama kami panjatkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, dengan telah terbitnya Modul Ekonomi untuk SMA dan MA ini.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penelitian terdahulu yang berkaitan dengan yang akan diteliti.

BAB 2 LANDASAN TEORI

PENGANTAR ILMU EKONOMI MAKRO BAB 1 RUANG LINGKUP ANALISIS MAKROEKONOMI

TEORI ORGANISASI UMUM -EKONOMI- PERMINTAAN DAN PENAWARAN

TABEL MATRIK REALISASI CAPAIAN KINERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH YANG TERKAIT LANGSUNG DENGAN TARGET RPJMD KABUPATEN PEKALONGAN

1. Pengertian dan fungsi ekonomi, 2. MAKRO. 3. MIKRO

MICROECONOMICS INTRODUCTON TO ECONOMICS MARIA PRAPTININGSIH, S.E., M.S FE.

SILABUS. Materi Kegiatan Pembelajaran Indikator Penilaian Waktu Bahan/ Pembelajaran

PERMINTAAN DAN PENAWARAN AGREGAT

5. PROFIL KINERJA FISKAL, PEREKONOMIAN, DAN KEMISKINAN SEKTORAL DAERAH DI INDONESIA

PERILAKU KONSUMEN. A. Pengertian Konsumen dan Perilaku Konsumen


MODUL 1 EKONOMI MIKRO

Catatan Atas Harga BBM: Simulasi Kenaikan Harga, Sensitivitas APBN dan Tanggapan terhadap 3 Opsi Pemerintah

= Inflasi Pt = Indeks Harga Konsumen tahun-t Pt-1 = Indeks Harga Konsumen tahun sebelumnya (t-1)

BAB I PENDAHULUAN. mampu meningkatkan kualitas dari produk hasil dari pertanian.

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dan meningkatnya tingkat kemiskinan. suatu negara. Gambar 1.1 dibawah ini menunjukkan tingkat inflasi yang terjadi di

KISI-KISI PENULISAN SOAL UJIAN NASIONAL ASOSIASI GURU EKONOMI INDONESIA

BAB 4. HASIL dan ANALISIS PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. integral dan menyeluruh. Pendekatan dan kebijaksanaan sistem ini telah

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan dilakukan bertujuan untuk mengentaskan pengangguran dan

V. PEMBAHASAN. perekonomian daerah. Pemerintah daerah diberikan kewenangan untuk

IV. KINERJA MONETER DAN SEKTOR RIIL DI INDONESIA Kinerja Moneter dan Perekonomian Indonesia

Jenis-Jenis Inflasi. Berdasarkan Tingkat Keparahan;

BAB I PENDAHULUAN. Kesejahteraan masyarakat merupakan salah satu tujuan dari pembangunan

GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP) JURUSAN AKUNTANSI - PROGRAM STUDI S1 AKUNTANSI FAKUTAS EKONOMI UNIVERSITAS GUNADARMA

BAB II TELAAH TEORITIS DAN PENGEMBANGAN MODEL PENELITIAN. Volatilitas (volatility)berasal dari kata dasar volatile(restiyanto, 2009).

PENGERTIAN ILMU EKONOMI

INDIKATOR MAKROEKONOMI KABUPATEN PAKPAK BHARAT

Kuliah I-Dasar-dasar Permintaan & Penawaran

BAB I PENDAHULUAN. Kesempatan kerja merupakan salah satu indikator pembangunan ekonomi.

BAB I PENDAHULUAN. Inflasi adalah fenomena yang selalu ada di setiap negara dan merupakan

Pengantar Ekonomi Mikro. Modul ke: 1FEB. Konsep Ilmu Ekonomi. Fakultas. Febrina Mahliza, SE, M.Si. Program Studi Manajemen

SILABUS OLIMPIADE EKONOMI. : 120 menit tingkat kabupaten/kota dan provinsi. 150 menit tingkat nasional

BAB I PENDAHULUAN. fiskal maupun moneter. Pada skala mikro, rumah tangga/masyarakat misalnya,

Pendapatan Nasional dan Perhitungannya. Oleh Ruly Wiliandri, SE., MM

Daftar Isi. Daftar Isi... i Daftar Tabel... iii Daftar Gambar... vii 1. PENDAHULUAN...1

PERMINTAAN DALAM EKONOMI MIKRO. Yopi Nisa Febianti Dosen Pend. Ekonomi FKIP Unswagati ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. lebih terbuka (openness). Perekonomian terbuka dalam arti dimana terdapat

Boks: Dampak Gempa terhadap Masyarakat Dunia Usaha DIY

Transkripsi:

BAB 1 - MODEL, TEORI dan MATEMATIKA dalam EKONOMI 1. PENGERTIAN TEORI EKONOMI MIKRO Membahas tentang perilaku ekonomi dari masing-masing unit individu. Berbagai unit individu ini bisa merupakan orang per orang sebagai konsumen, investor, pekerja, maupun badan usaha atau prusahaan. Kajian mikro ekonomi akan membahas bagaimana masing-masing unit individu membuat keputusan ekonomi. Misalnya, bagaimana konsumen membuat keputusan pada saat melakukan pembelian terhadap berbagai barang dan jasa yang diinginkan, dan bagaimana menentukan pilihan atas barang dan jasa yang hendak di beli. Bagaimana konsumen menentukan pilihan atas barang dan jasa yang hendak di beli didasarkan ketika terjadi perubahan harga dan pendapatan; bagaimana seorang investor membuat keputusan bisnis dan jenis usaha apa yang akan dikelola. 2. ASPEK KELANGKAAN DALAM ILMU EKONOMI Tidak semua keinginan manusia dapat dipenuhi. Fakta ini 1

berlaku untuk semua orang. Berkaitan dengan fakta tersebut, mikro ekonomi mengkaji tentang keterbatasan. Ketika individu menghadapi keterbatasan sumber daya, maka ia harus membuat pilihan ( choice) dalam memenuhi kebutuhan ekonominya. Apapun yang sekarang kita dapatkan dibatasi oleh waktu, pendapatan yang terbatas, dan oleh berbagai tingkat harga yang harus kita bayarkan. Ketidakmampuan orang untuk memenuhi apa yang inginkan disebut dengan kelangkaan ( scarcity ). Segala sesuatu yang diinginkan, tetapi sulit dicapai; maka hal itu akan memunculkan nilai ekonomi yang tinggi. Sebaliknya, segala sesuatu yang diinginkan dan hal itu mudah untuk didapatkan; maka hal itu akan memunculkan nilai ekonomi yang rendah. 3. PERNYATAAN POSITIF DAN NORMATIF Pernyataan positif digunakan untuk memberikan penjelasan dan prediksi tentang gejala ekonomi, sedangkan pernyataan normatif akan menjelaskan tentang apa yang seharusnya terjadi pada sebuah gejala ekonomi. Misalnya; pemerintah menetapkan untuk menaikkan pajak 2

kendaraan bermotor. Apa pengaruh penetapan pajak tersebut terhadap volume penjualan, harga dan produksi kendaraan bermotor?. Pernyataan ini berkaitan dengan analisis positif, yaitu sebuah pernyataan yang menggambarkan keterkaitan antar variabel, sebab dan akibat. Pada saat yang lain, seringkali kita juga ingin memperoleh gambaran dan prediksi untuk menjawab pertanyaan: mana yang terbaik? Pernyataan ini merupakan bagian dari analisis normative, yang juga penting karena dapat digunakan perusahaan untuk membuat kebijakan internal perusahaan. 4. PROBLEMATIKA EKONOMI Apa yang di produksi dan bagaimana? Apa yang dikonsumsi dan oleh siapa? Berapa besar tingkat pengangguran dan laju inflasi? Apakah kapasitas produksi meningkat? 3

5. TEORI DAN MODEL DALAM MIKRO EKONOMI Sebagai sebuah ilmu pengetahuan, ilmu ekonomi juga bermaksud untuk menjelaskan dan membuat prakiraan tentang suatu gejala ekonomi. Pada ilmu ekonomi, sebagaimana bidang ilmu yang lain, penjelasan dan prakiraan terhadap gejala ekonomi dilakukan dengan didasarkan pada teori. Teori-teori dikembangkan untuk menjelaskan gejala dari suatu fenomena dengan didasarkan pada hukum-hukum dasar dan berbagai asumsi. Misalnya, teori tentang perusahaan, diawali dengan asumsi dasar bahwa perusahaan didirikan untukmencapai tingkat keuntungan yang maksimum. Teori menggunakan asumsi tersebut untuk menjelaskan bagaimana perusahaa menggunakan tenaga kerja, modal dan bahan baku yang digunakan untuk memproduksi barang dan jasa.hal ini juga ditetapkan dengan mempertimbangkan harga input, seperti tenaga kerja, bahan baku dan barang modal lainnya. Teori ekonomi juga digunakan sebagai dasar untuk membuat prediksi. Teori tentang perusahaan akan memberikan 4

penjelasan, misalnya: apakah output yang dihasilkan akan meningkat atau berkurang apabila harga bahan baku meningkat sedangkan upah tenaga kerja relatif tetap. Oleh karena itu dalam ilmu ekonomi juga digunakan berbagai model matematis yang didasarkan pada teori ekonomi. Misalnya: kita akan mengembangkan model yang menjelaskan tentang keterkaitan antara volume penjualan dengan harga bahan baku yang meningkat. Kajian dalam mikroekonomi biasanya juga dilakukan dengan menggunakan asumsi atau anggapan. Anggapan yang lazim digunakan sering disebut sebagai Ceteris Paribus, adalah apabila faktor-faktor lain di luar fator yang sedang dikaji dianggap konstan. 6. HARGA PASAR Keberadaan pasar memungkinkan penjual dan pembeli melakukan transaksi. Barang dan jasa akan ditransaksikan pada tingkat harga tertentu. Pada pasar persaingan sempurna, harga pasar akan terjadi melalui proses tarik menarik antara penjual dan pembeli. Apabila jumlah barang dan jasa yang 5

dijual lebih banyak bila dibandingkan dengan permintaan total dipasar, dengan menggunakan asumsi ceteris paribus maka harga barang akan turun. Pada sebuah pasar yang tingkat persaingannya tidak sempurna, masing-masing penjual barang dimungkinkan untuk menjual barang dan jasa pada tingkat harga yang berbeda. Pada kondisi yang demikian, harga pasar akan didapatkan melalui penetapan rata-rata harga barang yang ditransaksikan oleh berbagai penjual. 7. HARGA RIIL DAN HARGA NOMINAL Harga sebuah barang dan jasa dapat dihitung dengan menggunakan ukuran harga nominal ( absolut ) dan harga riil. Harga riil adalah tingkat harga yang sudah dihitung dengan mempertimbangkan laju inflasi. Dengan demikian harga riil mencerminkan harga barang dengan nilai yang sesungguhnya. Contoh: Harga nominal sepeda motor pada tahun 2000 Rp 3.000.000,-, tahun 2005 sebesar Rp 8.000.000,- dan pada tahun 2011 sebesar Rp 12.000.000,-. Misal, diketahui koefisien IHK ( Index Harga Konsumen ) tahun 6

2000 sebesar 40, dan meningkat menjadi 80 pada tahun 2005. Maka harga sepeda motor pada tahun 2005 bila dihitung pada tahun 2000 adalah sebesar: 40 / 80 x Rp 8.000.000,- = Rp 4.000.000,-. Bila digunakan harga dasar tahun 2000, secara relatif harga sepeda motor pada tahun 2005 lebih mahal sebesar Rp 1.000.000,-. Secara absolute harga sepeda motor pada tahun 2005 dibandingkan dengan tahun 2000 lebih mahal sebesar Rp 5.000.000,- Harga riil sebuah produk pada tahun ke n dibandingkan dengan harga dasar tahun ke x adalah sebesar: IHK x / IHK n X ( Harga nominal tahun n ) Misalnya: harga roti pada tahun 1990 sebesar Rp 500,-, tahun 2000 sebesar Rp 1000,-, tahun 2007 sebesar Rp 1.500,- dan 1 tahun 2010 sebesar Rp 2.500,- dari BPS diketahui besaran IHK 1990 sebesar 20, IHK 2000 sebesar 30, IHK 2007 sebesar 50 dan IHK 2010 sebesar 80. Hitunglah berapa harga riil roti bila digunakan tahun dasar 1990, 2000, dan 2007! 1 7