I. PENDAHULUAN. menggerakan roda perekonomian (Undang-Undang No.7 tahun 1992 pasal 1).

dokumen-dokumen yang mirip
III. METODOLOGI PENELITIAN

PERAN KELEMBAGAAN PERBANKAN DALAM PENGEMBANGAN USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH NASIONAL BANK MANDIRI

BAB I PENDAHULUAN. sulit untuk mengetahui, meniru dan menyusun cara-cara untuk mematahkan. terhadap produk atau jasa yang ditawarkan perusahaan.

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pendukung dan penggerak laju pertumbuhan ekonomi. Kebijakan-kebijakan

I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tabel 1

LANDASAN TEORI. konsumen untuk mendapatkan kebutuhan dan keinginan dari masing-masing

BAB I PENDAHULUAN. dan objek penelitian terdapat sub bab perumusan masalah, tujuan masalah dan

BAB I PENDAHULUAN. tolak ukur kemajuan negara tersebut. Menurut Kasmir (2014) bank adalah

BAB I PENDAHULUAN. kelebihan dana (surplus of fund) dengan masyarakat yang membutuhkan dana (lack of

PENDAHULUAN. modal kerja dan usaha, perdagangan, dan distribusi banyak ditentukan oleh ada

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat penting dalam mengalokasikan sumber-sumber ekonomi untuk

Dr. Harry Azhar Azis, MA. WAKIL KETUA KOMISI XI DPR RI

BAB I PENDAHULUAN. Dalam rangka memperoleh pengetahuan yang cukup secara terus. potensial dengan produk atau jasa yang ditawarkan.

BAB I PENDAHULUAN. Upaya membangun suatu unit usaha bank mikro yang melayani. masyarakat golongan kecil memerlukan suatu cara metode berbeda dengan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Dalam UU No.10 tahun 1998 dikatakan bahwa bank adalah badan usaha. yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan

BAB I PENDAHULUAN. dan atau bentuk-bentuk lainnya, dalam rangka meningkatkan taraf hidup. kepada masyarakat yang kekurangan dana (Abdullah, 2005:17).

BAB I PENDAHULUAN. dibuka tetapi dapat dilihat dari munculnya produk-produk baru dengan segala

DAFTAR ISI. Halaman KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... iii DAFTAR TABEL... vi DAFTAR GAMBAR... viii DAFTAR LAMPIRAN... ix

BAB I PENDAHULUAN. dibutuhkan terutama untuk meningkatkan profitabilitas perusahaan.

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Banyaknya jumlah bank menjadikan masyarakat semakin leluasa di dalam

BAB I PENDAHULUAN. Usaha Micro Kecil dan Menengah (UMKM) merupakan salah satu sektor

BAB 1 PENDAHULUAN. bagian yang tidak dapat dipisahkan dari pembangunan ekonomi. Bank adalah lembaga keuangan yang kegiatan utamanya adalah

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kelangsungan pembangunan ekonomi nasional. Bank berfungsi. menghimpun dana dari masyarakat (to receive deposit) dan kemudian

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan pendapatan yang merata. Namun, dalam

BAB I PENDAHULUAN. Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) merupakan kegiatan usaha yang

I. PENDAHULUAN. bentuk investasi kredit kepada masyarakat yang membutuhkan dana. Dengan

1 PENDAHULUAN. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Industri perbankan memegang peranan penting dalam menunjang kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. Sektor perekonomian adalah salah satu sektor yang menjadi fokus

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dalam bentuk kredit atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka

BAB I PENDAHULUAN. dalam masalah pembiayaan semakin beragam pula produk bank yang di tawarkan,

BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian Industri perbankan saat ini mengalami pertumbuhan kredit secara

I. PENDAHULUAN. Tabel 1. Penyaluran Kredit Perbankan Tahun (Rp Miliar).

BAB I PENDAHULUAN. menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan selanjutnya

BAB 1 PENDAHULUAN. pelayanan keuangan, maka usaha jasa perbankan selain mengedepankan

BAB 1 PENDAHULUAN. sangat pesat. Kemajuan perekonomian mencakup semua sektor, baik sektor

BAB I PENDAHULUAN. dijumpai pada setiap Negara, salah satunya Indonesia. Pada umumnya Usaha

BAB I PENDAHULUAN. Hal ini juga terjadi di Indonesia. Pesatnya kemajuan didunia perbankan membuat

BAB I PENDAHULUAN hingga tahun 2012 terlihat cukup mengesankan. Di tengah krisis keuangan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan perekonomian dan bisnis di dunia sangat ini berlangsung

BAB 1 PENDAHULUAN. saat ini saling bersaing untuk meningkatkan pelayanannya. Bank sebagai perusahaan

Menuju UKM Mandiri. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan setiap bank dalam menghimpun dana masyarakat, baik berskala

BAB I PENDAHULUAN. aktivitas perbankan selalu berkaitan dengan bidang keuangan. Seperti telah

I. PENDAHULUAN. yang memiliki peran penting dalam menopang perekonomian nasional. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. berasal dari bahasa latin credere atau credo yang berarti kepercayaan

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi di Indonesia dewasa ini mengalami perkembangan dan

Diskusi dan Analisis Manajemen

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. memiliki fungsi intermediasi yaitu menghimpun dana dari masyarakat yang

I. PENDAHULUAN. Lembaga keuangan perbankan adalah instrumen penting dalam memperlancar

BAB I PENDAHULUAN. suatu negara. Hal ini seperti tertuang dalam Pasal empat (4) Undang-Undang

UKURAN KINERJA PERUSAHAAN DENGAN ANALISIS BSC DAN SWOT PADA PT BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) TBK, KCU BEKASI

BAB I PENDAHULUAN. perbankan, juga tidak lepas dari pengaruh perkembangan di luar dunia bank,

BABI PENDAHULUAN. Pemasaran adalah kegiatan manus1a yang diarahkan untuk memenuhi. kebutuhan dan keinginan melalui proses pertukaran.

BAB I PENDAHULUAN. Namun seiring dengan tuntutan persaingan bisnis, Bank XYZ pun melakukan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Pembiayaan perekonomian suatu Negara membutuhkan suatu institusi

BAB I PENDAHULUAN. bergerak di bidang keuangan. Pengertian bank menurut Undang-Undang Nomor

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan industri perbankan saat ini di Indonesia mempunyai

1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Proses penyehatan perbankan di dalam negeri saat ini masih terus

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perkembangannya, perbankan Indonesia telah mengalami pasang

BAB I PENDAHULUAN. krisis ekonomi, politik dan krisis multi dimensi yang berkepanjangan. Krisis

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

PERKEMBANGAN TERKINI

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Tentang Perubahan atas Undang Undang Nomor 7 Tahun 1992 Tentang

I. PENDAHULUAN. Sektor perbankan merupakan salah satu sektor yang memegang. peranan penting dalam pelaksanaan pembangunan terutama dalam

BAB I PENDAHULUAN. individu berusaha untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Bank-bank yang ada

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Pertumbuhan UMKM dan Usaha Besar. Mikro, Kecil dan Menengah ,55 47, ,93 47, ,75 46,25

BAB I PENDAHULUAN. menjalankan strateginya, perusahaan akan mengalami suatu kegagalan apabila

BAB 1 PENDAHULUAN. pemasaran yang berorientasi pada pelanggan. Dengan demikian strategi

I. PENDAHULUAN. di dunia, kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi berperan penting dalam. memengaruhi pembangunan nasional demi kemajuan suatu bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian melalui pengembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah. perekonomian negara. Upaya Pemerintah terhadap pengembangan UMKM

I. PENDAHULUAN. Persaingan antar Bank sebagai industri jasa keuangan semakin tajam. Bank-bank

RINGKASAN EKSEKUTIF : : :

BAB I PENDAHULUAN. Suksesnya suatu bisnis atau produk tergantung pada kemampuan dalam

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Suku Bunga dari 2013 s/d 2014

BAB I PENDAHULUAN. nasabahnya. Banyak sekali strategi-strategi perbankan yang di tonjolkan

BAB 1 PENDAHULUAN. Dengan globalisasi yang melanda dunia saat ini, dunia bisnis tidak lagi mengenal

BAB I PENDAHULUAN. menyalurkan dana, dan memberikan jasa bank lainnya. Kegiatan menghimpun

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian Nama Bank Total Asset (triliun) Latar Belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. Industri perbankan memegang peranan penting dalam menunjang kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. perantara keuangan antara pihak-pihak yang memiliki kelebihan dana (surplus unit)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian (Kotler, 2000) Kotler et al (2002)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini industri perbankan pasca krisis multidimensi yang melanda

BAB I PENDAHULUAN. (financial intermediary) antara pihak-pihak yang memiliki dana (surplus unit)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Dengan repositioning yang dilakukan Bank Mandiri sejak berdiri sampai

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. maka perusahaan dapat mempertahankan posisi pasarnya di tengah-tengah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Keberhasilan suatu perusahaan dalam mencapai tujuannya sangat

I. PENDAHULUAN. ketat. Saat ini di Indonesia terdapat sekitar 131 bank yang masih bertahan di

EKUITAS LAPORAN LABA RUGI. Ekuitas

Transkripsi:

I. PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang Perbankan adalah lembaga intermediasi yang berfungsi sebagai pengumpul dana masyarakat untuk kemudian disalurkan kembali kepada masyarakat dalam rangka menggerakan roda perekonomian (Undang-Undang No.7 tahun 1992 pasal 1). Sebagai lembaga intermediasi, salah satu kegiatan utama bank adalah menyalurkan kredit. Ini terbukti dari pendapatan bank di Indonesia yang sebagian besar bersumber dari pendapatan bunga kredit serta fee provisi dan administrasi kredit. (Info Bank : Juni 2012). Naik turunnya laba bank dipengaruhi oleh kualitas kredit di suatu bank tersebut. Bila kualitas kredit tersebut berada di golongan lancar (atau disebut kolektibilitas 1), maka pihak perbankan tetap diwajibkan oleh Bank Indonesia untuk mencadangkan kerugian atas piutang tak tertagih atau yang disebut cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN) yakni sebesar 1% dari limit kredit yang diberikan dan bila kualitas pinjaman tersebut turun ke golongan kredit bermasalah (macet) maka bank harus mencadangkan kerugian sebesar 100% dari limit kredit, sementara untuk penyelesaian kredit bermasalah melalui penjualan (lelang) agunan membutuhkan waktu yang cukup lama dan menempuh prosedur yang cukup lama dan selama itu juga total kewajiban debitur tersebut mengurangi 1

pendapatan bank sampai dengan dilakukannya hapus buku lakunya agunan yang dilakukan penjualan secara lelang agunan. Dewasa ini bank-bank nasional berlomba-lomba untuk menyalurkan kredit kepada masyarakat, yang menyebabkan semakin ketatnya persaingan di bisnis perbankan, sementara prinsip kehati-hatian dalam penyaluran kredit harus tetap dikedepankan Kondisi demikian mendorong profesionalisme perbankan, pada akhirnya akan mengarah kepada efisiensi dan peningkatan kualitas pelayanan. Di tengah ketatnya persaingan dalam mencari dan mempertahankan debitur, serta adanya resiko kerugian akibat kredit yang telah disalurkan menjadi bermasalah, sangatlah penting untuk mengetahui tingkat kepuasan debitur atas layanan kredit yang diberikan. Kepuasan pelanggan adalah suatu kondisi dimana apa yang menjadi harapan pelanggan dapat terpenuhi, bahkan melampaui harapan atas pengorbanan mereka dalam mengkonsumsi produk atau layanan yang diberikan. Kepuasan akan terpenuhi apabila proses penyampaian jasa kepada pelanggan sesuai dengan apa yang dipersepsikan oleh pelanggan (Husein Umar, 2002 :53). Proses ini merupakan evaluasi yang dilakukan pelanggan pada saat pasca pembelian (Craven & Piercy, 2006 : 80). Dalam dunia perbankan, kepuasan pelanggan atas pelayanan jasa bank ditunjukkan antara lain dengan penggunaan jasa dan produk bank lebih sering, dengan semakin bertambahnya jumlah uang yang disimpan dan yang disalurkan serta semakin bertambahnya jumlah rekening/account pelanggan. 2

Salah satu program pemasaran adalah menciptakan hubungan kemitraan dengan pelanggan sebagai salah satu cara mencapai tujuan perusahaan (Craven & Piercy, 2006 : 2). Kemitraan dalam dunia perbankan antara lain membentuk loyalitas nasabah, hal ini berarti mempertahankan dan memelihara nasabah yang telah ada lebih ditekankan daripada menciptakan nasabah baru. Di pihak lain, nasabah adalah salah satu faktor eksternal perusahaan yang tidak dapat dikontrol. Sehingga kepuasan nasabah merupakan salah satu tolak ukur keberhasilan program pemasaran di suatu perusahaan perbankan. Kepuasan nasabah merupakan ukuran untuk mengetahui kualitas jasa yang ditawarkan suatu bank. Hal tersebut berarti bahwa jika kepuasan nasabah tercapai berarti pula kualitas jasa dapat memenuhi harapan nasabah sehingga menyebabkan nasabah melakukan pembelian ulang dan meningkatkan penjualan. PT Mandiri (Persero) Tbk sebagai salah satu bank terbesar di Indonesia saat ini yang didirikan pada 2 Oktober 1998, sebagai bagian dari program restrukturisasi perbankan yang dilaksanakan oleh pemerintah Indonesia. Pada bulan Juli 1999, empat bank pemerintah yaitu Bank Bumi Daya, Bank Dagang Negara, Bank Ekspor Impor Indonesia dan Bank Pembangunan Indonesia -- dilebur menjadi Bank Mandiri. Proses transformasi yang telah dijalankan sejak tahun 2005 hingga tahun 2010 telah secara konsisten berhasil meningkatkan kinerja Bank Mandiri. PT Bank Mandiri Tbk salah satu Perbankan yang menyalurkan permodalan berupa pembiayaan kredit kepada sektor UKM meraih penghargaan sebagai the best bank dengan penyaluran kredit Usaha Kecil dan Menengah (UKM) Terbaik dalam ajang The SME Award yang digelar Majalah Ekonomi The 3

Asset di Hong Kong, 21 Maret 2012. Bank ini saat ini memiliki unit Business Banking yang khusus menangani UKM dengan limit kredit di atas Rp100 juta sampai Rp10 miliar. Untuk mendorong pertumbuhan kredit UKM sampai dengan tahun 2014, Bank Mandiri berencana menambah 30 jaringan kantor layanan UKM menjadi 214 kantor dan optimalisasi 1.537 kantor cabang melalui penerapan konsep Sales Point. Hal ini tentu sejalan dengan strategi corporate, dimana fokus Bank Mandiri kedepan yaitu fokus pada wholesale transaction, retail payment deposit, dan retail loan. Sejak 2011 Bank Mandiri sudah menyadari perlunya menggeser ekspansi dari dominasi corporate ke segmen retail. Memperhatikan strategi bank Mandiri guna meningkatkan keuntungan salah satunya adalah fokus pada segmentasi kredit retail, dimana unit Business Banking selaku unit ujung tombak pembiayaan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) dan Koperasi dengan pembiayaan limit kredit umum diatas Rp200 juta sampai dengan Rp. 10 milyar dan Koperasi maksimal 250 milyar, maka hal ini merupakan fenomena yang menarik untuk dibahas. Kredit segmen Business Banking adalah kredit yang diberikan dengan segmentasi sebagai berikut : a. Perorangan yang memperoleh fasilitas kredit untuk tujuan usaha dengan limit diatas Rp. 200 Juta s.d Rp. 10 Miliar, b. Perusahaan swasta, badan dan atau bukan badan hukum yang mempunyai GAS Rp. 50 Miliar dengan limit diatas Rp. 200 Juta s.d Rp. 10 Miliar.. c. Koperasi untuk tujuan produktif dan anggota Koperasi untuk tujuan konsumtif d. Kredit Program Pemerintah lainnya (KUR, KKPE, KUPS) dan Penyaluran kredit dengan perusahaan modal Ventura, pola joint financing dan channeling. e. Perkebunan plasma. 4

Adapun kategori/ tiering maksimum pinjaman UKM yang ada di Bank Mandiri BBC secara keseluruhan adalah sebagai berikut : f. Maksimum kredit > Rp 200 juta sampai dengan Rp 500 juta (low line) g. Maksimum kredit > Rp. 500 juta sampai dengan Rp. 2Milyar h. Maksimum kredit > Rp.2 milyar Tabel 1.1 Perkembangan portofolio product Nasabah Kredit Pada UMKM Bank Mandiri BBC Lampung Sampai Dengan Juni Tahun 2013 31 Desember 2012 31 Desember 2012 30 Juni 2013 Bade Jlh Deb NPL % Bade Jlh Deb NPL % Bade Jlh Deb NPL % Kredit Umum (KMK & K I) 454.42 806 2.39 683.3 1,057 2.0 808.9 1,163 2.2 Kredit Koperasi 81.21 19-16.5 6-50.1 4 - Kredit Agunan Deposito 38.72 52-56.9 49-10.4 41 - KKPE 4.35 12 100 9.0 6-12.3 6 - Kredit Program Wirausaha 211.13 290 3 166.8 214 3.6 154.40 186 4.05 Total 789.8 1.179 2.9 932.6 1,332 2.2 1,036.5 1,400 2.7 Sumber : Data Bank Mandiri Tabel 1.2 Perkembangan Tiering per limit kredit BBC Bandar lampung adalah sbb : TIER 31 Des 2011 31 Des 2012 30 Juni 2013 Limit Acc Limit Acc Limit Acc >10M 70.79 5 49.00 3 30.10 2 >5M s.d 10 M 5.50 1 7.80 1 7.26 7 >2M s.d 5 M 114.64 33 133.60 40 138.56 42 Limit > 2 M 190.93 39 190.40 44 175.92 51 >1M sd 2 M 241.15 145 310.20 188 390.13 240 >500 jt s.d 1 M 222.97 278 284.50 365 335.34 435 500 juta<limit<=2m 464.12 423 594.70 553 725.47 675 >200 juta sd 500 juta 259.18 852 291.48 927 294.99 929 >200 s.d 500juta (low line) 259.18 852 291.48 927 294.99 929 Grand Total 914.23 1,314 1,076.58 1,524 1,199.38 1,655 Sumber : Data Bank Mandiri 5

Tabel 1.3 Perkembangan Market Share Bank Mandiri Kantor Wilayah II Palembang Business banking 3.872 4.632 Rp. Milyar Commercial Banking 4.164 4.520 Kanwil 2 Palembang 17.136 20.396 Posisi (Palembang, Lampung, Desember 2013 Bengkulu, Jambi, Babel & Padang Perbankan Wilayah 2 108 158 Rp. Trilyun Market Share 10.81% 15.0% Sumber : Data Bank Mandiri 1. 2. Identifikasi Masalah. Unit Bisnis Banking Center (BBC) Bank Mandiri Bandar Lampung sebagai salah satu unit bisnis di Bank Mandiri yang dalam usahanya meningkatkan ekspansi kredit ditengah persaingan Perbankan yang ketat saat ini, dituntut untuk dapat tampil dengan kualitas pelayanan bank yang baik. Berdasarkan Tabel 1.1 dan 1.2 terlihat jumlah debitur pada setiap tiering cendrung tidak merata, dimana penyebaran limit kredit masih terkonsentrasi pada limit kredit dibawah Rp. 2 milyar, sehingga untuk untuk mengetahui permasalahan tersebut maka perlu dilakukan penelitian tanggapan nasabah terhadap bauran pemasaran terhadap Loyalitas nasabah. Berdasarkan uraian diatas, dapat dirumuskan masalah sebagai berikut : a. Bagaimana persepsi nasabah atas bauran pemasaran Bank Mandiri BBC Bandar Lampung? b. Bangaimana pengaruh bauran pemasaran terhadap loyalitas nasabah kredit Bank Mandiri BBC Bandar Lampung? 6

1. 3. Tujuan Penelitian. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : a. Persepsi nasabah atas bauran pemasaran Bank Mandiri BBC Bandar Lampung. b. Pengaruh bauran pemasaran terhadap loyalitas nasabah kredit Bank Mandiri Bandar Lampung. 1. 4. Kegunaan Penelitian. Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna untuk : 1. Sarana penerapan teori yang penulis peroleh selama kuliah dalam dunia praktek. 2. Memberikan masukan pada manajemen PT Bak Mandiri (Persero) Tbk dalam menyusun strategi penyaluran kredit. 1. 5. Kerangka Pemikiran Konsep pemasaran dewasa ini berorientasi pada kebutuhan dan keinginan konsumen, serta pengembangan produk dan jasa yang bertujuan untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen. Nasabah adalah salah satu dari pelaku dan kekuatan pasar perbankan yang tidak dapat dikontrol. Oleh karena itu kunci bagi bank untuk dapat tetap mempertahankan profitabilitas dan pertumbuhannya dalam lingkungan pemasaran dengan tingkat persaingan tinggi adalah kemampuan bank untuk mengidentifikasi dan memuaskan kebutuhan serta 7

keinginan nasabah lebih baik dan lebih cepat dari pesaingnya. Salahsatu cara untuk mengidentifikasi kebutuhan dan keinginan nasabah adalah melalui riset perilaku nasabah. Salahsatu program pemasaran bank adalah menciptakan hubungan kemitraan dengan nasabah sebagai salahsatu cara mencapai tujuan perusahaan. Kemitraan antara lain membentuk loyalitas nasabah, hal ini berarti mempertahankan dan memelihara nasabah yang telah ada lebih ditekankan daripada menciptakan nasabah baru. Di pihak lain, nasabah adalah salahsatu faktor eksternal perusahaan yang tidak dapat dikontrol. Dalam kondisi perekonomian dan perbankan yang saat ini sedang mengalami deregulasi dan restrukturisasi, perilaku nasabah bank semakin sulit untuk diprediksi, sehingga tugas para pemasar jasa bank semakin sulit. Kualitas jasa yang dirasakan nasabah pada dasarnya merupakan tingkat kepuasan nasabah (customer satisfaction). Karena itu kepuasan nasabah merupakan ukuran untuk mengetahui kualitas jasa yang ditawarkan perusahaan. Hal tersebut berarti bahwa jika kepuasan nasabah tercapai berarti pula kualitas jasa dapat memenuhi harapan nasabah sehingga menyebabkan nasabah melakukan pembelian ulang dan meningkatkan penjualan. Dalam hal pengukuran kepuasan debitur yang ada, penulis berupaya mendasarkan penelitian pada penerapan bauran pemasaran yang ada sehingga berguna dalam rangka perumusan kembali bauran pemasaran yang lebih efektif. Berikut bauran pemasaran yang dilakukan pengukuran kepuasan nasabah : 8

1. Produk a. Besarnya maksimum pinjaman kredit b. Jangka waktu pinjaman kredit 2. Harga a. Tingkat suku bunga yang dikenakan b. Persentase biaya provisi c. Pembebanan biaya administrasi 3. Jaringan Distribusi a. Lokasi bank mudah dijangkau b. Jaringan kantor (online/unit) luas untuk melakukan transaksi 4. Promosi a. Pembuatan brosur pinjaman kredit b. Komunikasi personal oleh karyawan bank 5. Manusia a. Ketrampilan petugas kredit b. Keramahan dan kesopanan petugas kredit c. Perhatian dalam penanganan keluhan debitur oleh petugas kredit 6. Proses a. Kemudahan memperoleh pelayanan pinjaman kredit b. Kesederhanaan prosedur kredit c. Kecepatan pelayanan pinjaman kredit 7. Tampilan Fisik a. Kebersihan dan kenyamanan ruangan bank b. Kenyamanan fasilitas ruang tunggu 9

c. Kemudahan dan luas areal parkir. Terdapat 3 (tiga) hal yang mempengaruhi seseorang dalam mengkonsumsi jasa antara lain informasi langsung yang diperoleh dari orang lain (word of mouth), kebutuhan perorangan yang diperlukan serta pengalaman dalam pemakaian jasa. Menciptakan loyalitas nasabah berarti memelihara motivasi nasabah agar tetap menggunakan jasa bank yang kita tawarkan, dan memotivasi nasabah untuk melakukan pembelian ulang bahkan meningkatkan pembelian. Salahsatu cara bank untuk tetap memelihara motivasi nasabah adalah memberikan kualitas bank yang sesuai dengan keinginan dan kebutuhan nasabah sehingga dapat memuaskan nasabah. Kepuasan diperoleh apabila tidak ada kesenjangan antara harapan nasabah dengan kualitas pelayanan yang diterimanya. Kepuasan yang dirasakan oleh nasabah pada penggunaan jasa bank sebelumnya, diharapkan menjadi pengalaman yang dapat mendorong atau memotivasi nasabah untuk tetap menggunakan jasa bank yang ditawarkan. Dengan kata lain kepuasan nasabah merupakan salah satu faktor yang menentukan tingkat motivasi nasabah untuk dapat meminjam kembali. Berikut kerangka operasi penelitian ini : Bauran Pemasaran 1. Produk 2. Harga 3. Distribusi 4. Promosi 5. Proses 6. People 7. Tampilan Fisik Loyalitas Nasabah Gambar 1.1 Kerangka Operasi Penelitian 10

1. 6. Hipotesis Hipotesis dalam penelitian ini adalah bauran pemasaran berpengaruh signifikan terhadap loyalitas nasabah. 1. 7. Pembatasan Masalah. Agar penelitian menjadi lebih fokus dan terarah maka penulis menggunakan pembatasan masalah sebagai berikut: Variabel bauran pemasaran yang diukur adalah produk, harga, distribusi, promosi, manusia, proses dan tampilan fisik. Nasabah yang dimaksud adalah orang atau badan usaha yang sudah menjadi nasabah kredit di UMKM di Bank Mandiri Bandar Lampung. 11