BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Memasuki Bab II maka akan dibahas mengenai tinjauan pustaka yang terdiri dari

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Dalam aktivitas sehari-hari kita sering menjumpai iklan dan berbagai macam

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Obyek yang digunakan dalam penelitian ini adalah kartu operator seluler XL Axiata

PENGARUH FORMAT IKLAN KOMPARATIF DAN NON KOMPARATIF TERHADAP RESPON KOGNITIF DAN NIAT PERILAKU. Bikorin

BAB 5 INTERPRETASI DAN KESIMPULAN

BAB I PENDAHULUAN. konsumennya yang ada sekarang dan konsumen yang potensial. Setiap pemasar tidak

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. berhasil untuk menarik minat konsumen untuk membeli produknya pada akhirnya

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. 4.1.Hipotesis Pertama : Pengaruh Kreativitas Iklan Terhadap Minat Beli

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Pelaku bisnis beroperasi dalam perekonomian global, yakni segala sesuatu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

1. PENDAHULUAN. Universitas Indonesia. Hubungan Sikap..., Ferina Rahmawati, F.PSI UI, 2008

Gambar 2.1 Cognitive Response Model (Model Respon Kognitif)

BAB 5 PENUTUP 5.1 Interpretasi Data Intepretasi Variabel Respons Khalayak pada Iklan Televisi Universitas Indonesia

Sikap adalah sekelompok keyakinan dan perasaan yang melekat tentang. objek tertentu dan kecenderungan untuk bertindak terhadap objek tersebut

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB II LANDASAN TEORI

Disusun oleh: Mochammad Yulistiano F BAB I PENDAHULUAN. dampak bagi dunia bisnis produk komersial maupun jasa. Kehadiran

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi (population) yaitu wilayah generalisasi yang terdiri atas sekelompok

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. UU Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran dikeluarkan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Loyalitas erat hubungannya dengan perkembangan media massa dan selalu

BAB I PENDAHULUAN. dan pengambilan keputusan pembelian tanpa rencana atau impulsive buying.

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Fenomena mengenai perilaku konsumen dapat di lihat dalam kehidupan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pikir, selera, keinginan dan kebutuhan konsumen. konsumennya dimana salah satu wujudnya adalah melalui periklanan.

Pengaruh Terpaan Peringatan Pesan pada Iklan Rokok terhadap Sikap untuk Berhenti Merokok pada Remaja. Skripsi

BAB II KAJIAN PUSTAKA. mengenai posisi studi ini dibandingkan penelitian-penelitian terdahulu

SEBUAH PENGANTAR DALAM BELAJAR TEORI-TEORI SIKAP 1. Neila Ramdhani 2

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sejalan dengan perkembangan suatu perusahaan, perubahan

BAB I PENDAHULUAN. Individu sebagai makhluk sosial memiliki berbagai macam kebutuhan,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perilaku pembelian seseorang dapat dikatakan sesuatu yang unik,

PENGARUH FORMAT IKLAN KOMPARATIF DAN NON KOMPARATIF TERHADAP RESPON KOGNITIF DAN NIAT PERILAKU

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai tanggapan yang negatif. Studi Nye et al., (2008) tentang iklan komparatif dalam konteks lintas negara, sikap

BAB I PENDAHULUAN. terbaru sampai kemudahan proses transaksi. Akhirnya teknologi berbasis online

BAB I PENDAHULUAN. Newell (2000) adalah dengan memahami hubungan antara minat beli konsumen

II. LANDASAN TEORI. Menurut Kotler, Philip dan Gary Armstrong (2008:6) Definisi tersebut memunculkan pengertian bahwa tujuan pemasaran adalah untuk

BAB I PENDAHULUAN. persaingan yang saat ini semakin lama semakin ketat. Terdapat berbagai. konsumen untuk menggunakan suatu produk.

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

Bab 2. Landasan Teori

BAB 3 METODE PENELITIAN. Pendekatan objektif menganggap perilaku manusia disebabkan oleh

BAB I PENDAHULUAN. beli di internet. Hingga pengguna internet meningkat mencapai 500 miliar pada

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. semakin selektif dalam melakukan pemilihan produk yang akan digunakan

BAB I PENDAHULUAN. yang akan dikonsumsi atau digunakannya. Banyak faktor yang digunakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. tergantung dengan harga produk dan tingkat resikonya. Jenis produk yang beresiko

BAB I PENDAHULUAN. Bagi konsumen wanita, kosmetik adalah salah satu kebutuhan yang tidak

BAB II KERANGKA TEORITIS. Para pemasar mendefinisikan perilaku konsumen sebagai interaksi dinamis antara

BAB I PENDAHULUAN. gambaran menakutkan (Mangkuprawira, 2011). Hal itu biasanya muncul pada

BAB 2 MODEL DAN KERANGKA KERJA PERILAKU KONSUMEN

BAB I PENDAHULUAN 1 BAB I PENDAHULUAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. iklan interaktif di media sosial youtube. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Permasalahan

KASUS IKLAN CAT TEMBOK AVIAN DAN POMPA AIR SHIMIZU

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dalam mengkombinasikan fungsi-fungsi pemasaran. produk tersebut dipasaran. Salah satunya adalah bagaimana perusahaan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian mengenai pengaruh periklanan terhadap

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Intensi Merokok

iii Universitas Kristen Maranatha

BAB III METODE PENELITIAN

KERANGKA PEMIKIRAN Kerangka Pemikiran Teoritis

I. PENDAHULUAN. dengan semakin sering munculnya iklan-iklan baru dari merek-merek lama di

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. bergerak di bidang industri, perdagangan maupun jasa. Selain itu banyak produk

III KERANGKA PEMIKIRAN

BAB I PENDAHULUAN. dengan perlindungan yang tepat. ( Godokusumo, Brand Manager Pond s. (

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB 4 ANALISA DATA 4.1 PELAKSANAAN SURVEI

BAB III. Metode Penelitian

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Metode Penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. muncul industri-industri serta perusahaan-perusahaan baru, salah satunya bidang

BAB I PENDAHULUAN. wanita. Kondisi ini sangat membantu aktivitas para wanita sehari-hari. Dengan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia mempunyai kesempatan untuk mendapatkan perangkat lunak ilegal.

I PENDAHULUAN. barang, dan jasa. Pengusaha tidak hanya menerapkan strategi positioning sebuah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. masyarakat pengguna telepon genggam atau handphone. Fenomena yang muncul

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Desain Penelitian dan Metode Penelitian

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Analisis Regresi Sederhana

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian mengenai aplikasi Stikom Institutional

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. memainkan strategi pemasaran yang cerdik untuk dapat bertahan dan terus

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dalam berinteraksi dengan lingkungannya. dan berinteraksi di dunia. Menurut Assael, gaya hidup adalah A mode of

BAB I PENDAHULUAN. fungsi standar menjadi hadirnya sebuah telepon seluler pintar atau smartphone

METODE PENELITIAN. Konsumen, khususnya konsumen yang membeli dan menggunakan handphone

BAB III METODE PENELITIAN. permasalahan yang akan diteliti. Penelitian yang akan dilakukan yaitu jenis

PENGARUH SIKAP KONSUMEN TERHADAP IKLAN DAN KEYAKINAN AKAN MEREK PRODUK PADA PEMBENTUKAN SIKAP KONSUMEN TERHADAP MEREK PRODUK

Pertemuan PEMBENTUKAN SIKAP. Mei 2013-YDI

BAB I PENDAHULUAN. bagian yang penting dari kehidupan manusia. Hal ini dikarenakan komunikasi

BAB I PENDAHULUAN. Dalam konteks teori perilaku konsumen, kepuasan lebih banyak

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. 1. Celebrity Endorsement. (McCracken,1989). Kata celebrity mengacu pada seseorang yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Periklanan merupakan fenomena sosial yang menjadi salah satu cara

BAB 1 PENDAHULUAN. Berdasarkan data yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik (BPS),

BAB I PENDAHULUAN. Harus diakui, memang sulit mencapai keselarasan dalam. iklan yang berhasil memadukan dampak komersial dan sosial budaya, akan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. involvement. Adapun hasil penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

Transkripsi:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Memasuki Bab II maka akan dibahas mengenai tinjauan pustaka yang terdiri dari landasan teori, hasil penelitian terdahulu, hipotesis, dan model penelitian. A. Landasan Teori 1. Iklan Komparatif Menurut Belch & Belch (2004) periklanan komparatif adalah praktek periklanan baik secara langsung maupun tidak langsung dalam membandingkan satu atau lebih ciri yang spesifik. Menurut kacamata bisnis, hal tersebut merupakan sebuah persaingan yang kurang baik. Iklan komparatif bertentangan dengan Undang-Undang Perlindungan Konsumen No. 8 tahun 1999, Pasal 17 Ayat (1) a yang berbunyi Pelaku usaha periklanan dilarang memproduksi iklan yang mengelabui konsumen mengenai kualitas, kuantitas, bahan, kegunaan dan harga barang dan/atau tarif jasa serta ketepatan waktu penerimaan barang dan/atau jasa. Iklan komparatif juga bertentangan dengan etika beriklan yang sudah diatur dalam Tata Krama dan Tata Cara Periklanan Indonesia Bab II B No. 3 Ayat b yang berbunyi: Iklan harus dijiwai oleh asas persaingan yang sehat. Perbandingan tidak langsung harus didasarkan pada kriteria yang tidak menyesatkan konsumen. Selain itu juga dalam Bab II B Ayat c yang berbunyi Iklan tidak boleh secara langsung ataupun tidak langsung merendahkan produk-produk lain (Pppi, 2003) 2. Respon Kognitif Respon kognitif adalah sebuah teori untuk mengenali proses kognisi, melalui tahap pengolahan informasi, perubahan sikap terhadap merek, yang pada akhirnya menuju pada

keputusan pembelian. Proses kognitif bertujuan untuk menjelaskan bagaimana informasi eksternal diberi pemaknaan menjadi sebuah pemikiran dan penilaian. Sebuah pemikiran adalah sebagai hasil dari proses kognitif atau sebagai respon yang berasal dari pengalaman masa lalu dan membentuk penolakan atau penerimaan dari pesan yang diterima (Belch & Belch, 2004). Efek dari iklan kartu operator seluler terkait informasi eksternal dan pengalaman dari konsumen akan membentuk pemahaman positif dan negatif terhadap iklan serta terhadap merek. Respon konsumen yang positif maupun negatif akan mempengaruhi keputusan pembelian produk oleh konsumen. Para peneliti membedakan respon kognitif menjadi tiga bagian yaitu, product/message thought (pemikiran soal produk/pesan), pemikiran ini berasal dari pesan iklan yang diterima oleh konsumen. Pesan iklan yang diterima konsumen belum tentu sesuai dengan pesan yang ingin disampaikan produsen. Source oriental thought (pemikiran soal sumber) respon kognitif dari sumber informasi atau produsen. Advertisement execution thought (pemikiran soal iklan) konsep ini berkaitan dengan pemahaman yang dirasakan individu setelah melihat iklan. Ketiga proses ini, terkadang melebur menjadi satu tidak terpisahkan bahkan sering kali tidak terlihat hubungan ketiganya ini (Belch & Belch, 2004). Tiga tahap kognitif akan berkembang menjadi proses afeksi yaitu attitude toward the advertisiment (sikap konsumen pada iklan), menggambarkan kesukaan atau ketidaksukaan terhadap iklan. Sebuah iklan bisa dinilai efektif bila iklan diterima atau disukai oleh konsumen. Attitude toward the brand (sikap konsumen pada merek), menggambarkan sikap menerima atau menolak terhadap merek. Sikap terhadap merek ini, terkait dengan unsur-unsur tangible dan intangible yang disampaiakan lewat iklan (Belch & Belch, 2004).

Dalam penelitian ini, akan diteliti respon kognitif konsumen pada iklan kartu operator seluler apakah mempengaruhi niat perilaku. Hal ini dilakukan karena ingin membuktikan bahwa pemahaman dan pemilihan (respon kognitif) konsumen pada merek adalah salah satu alasan kuat yang mendasari niat perilaku. Reaksi dari proses afeksi konsumen terhadap iklan dapat beralih menjadi kesukaan atau ketidaksukaan terhadap merek kemudian berlanjut terhadap niat perilaku setiap konsumen. 2. Need For Cognition Need for cognition (NFC) didefinisi sebagai perbedaan dalam kecenderungan seseorang untuk melakukan dan menikmati aktivitas kognitif (Cacioppo et al, 1984). NFC adalah kecenderungan individual untuk melibatkan diri dan menikmati aktivitas berpikir (Cacioppo et al, 1984; Petty dan Cacioppo, 1984). Riset tentang NFC menyatakan, karakteristik ini berhubungan dengan cara seseorang menghadapi tugas dan informasi sosial yang diterimanya (Cacioppo et al, 1984). NFC merupakan konstruk yang dapat menjelaskan berbagai fenomena. NFC dapat dianggap sebagai salah satu penentu motivasi konsumen untuk memproses informasi. NFC juga memiliki potensi berkontribusi pada pemahaman perilaku konsumen yang belum sepenuhnya diungkap. Beberapa variabel yang diketahui dipengaruhi oleh NFC adalah pemrosesan informasi, sikap dan pengambilan keputusan. NFC juga diketahui memiliki pengaruh pada pengambilan keputusan etis, penerimaan terhadap harga dan pengaruh normatif (Fatmawati, 2015). 3. Niat Perilaku Konsep niat merupakan keinginan dari seseorang untuk melakukan atau tidak melakukan suatu perilaku dan niat merupakan penentu langsung dari perilaku. Individu

akan bertindak sesuai dengan niat-niat mereka sendiri (Hartono, 2007). Pada konteks penelitian ini, keinginan tersebut bisa diartikan sebagai keinginan untuk menerima dan mengimplementasikan pengaruh dari respon kognitif yang telah dimoderasi oleh NFC tersebut. Konsep perilaku berarti tindakan nyata yang dilakukan oleh individu karena individu mempunyai niat atau keinginan untuk melakukan perilaku tersebut dan niat perilaku akan menentukan tindakan nyata dari individu itu sendiri (Ajzen & Fishbein, 1980) Hartono (2007) menyatakan bahwa jika niat diyakini sebagai penentu langsung dari perilaku maka seharusnya berkorelasi kuat dengan perilaku dibandingkan dengan faktorfaktor penentu yang lainnya. Terkait dengan pengaruh iklan komparatif dan non komparatif terhadap respon kognitif dan berlanjut ke niat perilaku, individu akan mengimplementasikan niat perilaku dengan cara melakukan pembelian, terus setia menggunakan bahkan merekomendasikan kartu operator seluler tersebut kepada orang lain. B. Hasil Penelitian Terdahulu Beberapa penelitian terdahulu yang diacu dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Adriyanto, Pradekso dan Setyabudi (2013) telah melakukan penelitian mengenai efektivitas iklan komparatif dan non kompartaif. Penelitian melibatkan 120 peserta (60 pria dan 60 wanita), yang ditugaskan menjadi 4 (empat) kelompok perlakuan. Stimuli yang digunakan dalam penelitian adalah iklan non-komparatif dan iklan komparatif tidak langsung yang digunakan oleh merek "Adem Sari" pada periode pertengahan 2012 sampai pertengahan 2013. Selanjutnya, data teknik analisis yang digunakan sebagai alat uji hipotesis adalah Uji Two-Ways ANOVA, Uji Mann-Whitney U, Uji Friedman Two-Ways ANOVA By Rank dan Model Persamaan Struktural Berbasis Varian (Komponen) dengan

metode alternatif Partial Least Square (PLS). Penelitian menyimpulkan bahwa iklan non komparatif lebih efektif dari pada iklan komparatif tidak langsung, juga menyatakan bahwa iklan komparatif tidak langsung lebih bermanfaat pada segmen pria, sedangkan iklan non komparatif lebih bermanfaat pada segmen wanita. Dewi (2009) telah melakukan penelitian mengenai pengaruh sikap konsumen. Penelitian menganalisis pengaruh sikap konsumen pada iklan cetak Twinings Tea Four Red Fruits terhadap keputusan pembelian, serta bagaimana pengaruh sikap pada merek terhadap hubungan antara keduanya, berdasarkan model respon kognitif, Hierarchy of Effects dan teori pembuatan keputusan pembelian. Penelitian menggunakan paradigma positivist dengan pendekatan kuantitatif dan bersifat eksplanatif, teknik pengumpulan data menggunakan metode survei dengan teknik purposive sampling. Penelitian menyimpulkan bahwa konsumen memiliki sikap positif terhadap iklan dan merek, namun hal tersebut belum tentu menyebabkan pembelian, masih ada faktor-faktor lainnya yang dapat mempengaruhi keputusan pembelian konsumen. Cacioppo, Petty dan Haugtvedt (1992) telah melakukan penelitian mengenai efek dari NFC dalam konteks iklan karena ingin mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang bagaimana proses stimuli konsumen dan lebih lanjut tentang kepribadian konstruk. Meskipun ada psikologi sosial yang digunakan sebagai dasar untuk prediksi, peneliti percaya jenis penelitian ini diperlukan karena sikap terhadap produk, rangsangan iklan, dan paparan waktu sering berbeda dari jenis sikap, rangsangan dan paparan waktu yang digunakan dalam awal pengujian konstruk. Selain itu, peneliti berpendapat bahwa variabel kepribadian yang mungkin paling berguna untuk meneliti konsumen ketika mereka secara hati-hati terkait dengan proses yang ditentukan oleh kerangka teoritis. Peneliti percaya pendekatan semacam ini memberikan cara lain untuk mengembangkan alat yang dapat

mereka coba untuk lebih memahami mekanisme dimana individu mengembangkan dan mempertahankan sikap dan keyakinan tentang orang, benda, atau masalah. Yudantara (2014) telah melakukan penelitian mengenai niat perilaku. Penelitian meneliti tentang niat perilaku dan perilaku penggunaan sistem informasi berbasis teknologi di hotel, oleh pekerja di hotel dalam penerimaan sistem informasi berbasis teknologi. Kajian dilakukan melalui ulasan penelitian secara menyeluruh dan melakukan pembahasan secara deskriptif atas penelitian-penelitian sebelumnya yang melakukan penelitian tentang penerimaan sistem di hotel. Hasil penelitian memberikan jawaban bagaimana niat perilaku dan juga menunjukkan bahwa konstruk-konstruk yang digunakan merupakan determinan yang dapat mengukur niat perilaku dan perilaku penggunaan pekerja di hotel dan juga menjadi determinan yang dapat memprediksikan dan menjelaskan niat perilaku dan perilaku penggunaan di hotel. C. Hipotesis Penelitian Penelitian ini akan meneliti tentang pengaruh iklan komparatif dan non komparatif yang termoderasi oleh variabel NFC terhadap respon kognitif dan niat perilaku konsumen. Berdasarkan penjelasan sebelumnya maka hipotesis yang dapat diturunkan adalah sebagai berikut: 1. Pengaruh Antara Iklan Komparatif dan Non Komparatif Terhadap Respon Kognitif Iklan komparatif adalah praktek periklanan baik secara langsung maupun tidak langsung dalam membandingkan satu atau lebih ciri yang spesifik. Sedangkan iklan non komparatif adalah iklan yang hanya menampilkan fitur/keunggulan salah satu produk. Sedangkan respon kognitif adalah sebuah teori untuk mengenali proses kognisi, melalui

tahap pengolahan informasi, perubahan sikap terhadap merek, yang pada akhirnya menuju pada keputusan pembelian. Penelitian yang dilakukan oleh Adriyanto, Pradekso, dan Setyabudi (2013) menunjukkan bahwa iklan non komparatif lebih efektif daripada iklan komparatif tidak langsung, juga menyatakan bahwa iklan komparatif tidak langsung lebih bermanfaat pada segmen pria, sedangkan iklan non komparatif lebih bermanfaat pada segmen wanita. Selain itu penelitian yang dilakukan oleh Dewi (2009) menyimpulkan bahwa konsumen memiliki sikap positif terhadap iklan dan merek, namun hal tersebut belum tentu menyebabkan pembelian, masih ada faktor-faktor lainnya yang dapat mempengaruhi keputusan pembelian konsumen. H1: Terdapat perbedaan respon kognitif antara konsumen yang mendapat stimuli iklan komparatif dan iklan non komparatif 2. NFC Memoderasi Pengaruh Iklan Komparatif dan Non Komparatif Terhadap Respon Kognitif Need for cognition (NFC) didefinisi sebagai perbedaan dalam kecenderungan seseorang untuk melakukan dan menikmati aktivitas kognitif. Sedangkan respon kognitif adalah sebuah teori untuk mengenali proses kognisi, melalui tahap pengolahan informasi, perubahan sikap terhadap merek, yang pada akhirnya menuju pada keputusan pembelian. Penelitian yang dilakukan oleh Cacioppo, Petty dan Haugtvedt (1992) menunjukkan efek dari kebutuhan kognisi dalam konteks iklan mempengaruhi stimuli konsumen dan lebih lanjut tentang kepribadian konstruk. Selain itu penelitian yang dilakukan oleh Dewi (2009) menyimpulkan bahwa konsumen memiliki sikap positif terhadap iklan dan merek,

namun hal tersebut belum tentu menyebabkan pembelian, masih ada faktor-faktor lainnya yang dapat mempengaruhi keputusan pembelian konsumen. H2: NFC memoderasi pengaruh stimuli iklan komparatif dan non komparatif terhadap respon kognitif 3. Pengaruh Respon Kognitif Terhadap Niat Perilaku Konsumen Respon kognitif adalah sebuah teori untuk mengenali proses kognisi, melalui tahap pengolahan informasi, perubahan sikap terhadap merek, yang pada akhirnya menuju pada keputusan pembelian. Konsep niat merupakan keinginan dari seseorang untuk melakukan atau tidak melakukan suatu perilaku dan niat merupakan penentu langsung dari perilaku. Individu akan bertindak sesuai dengan niat-niat mereka sendiri. Konsep perilaku berarti tindakan nyata yang dilakukan oleh individu karena individu mempunyai niat atau keinginan untuk melakukan perilaku tersebut dan niat perilaku akan menentukan tindakan nyata dari individu itu sendiri Penelitian yang dilakukan oleh Dewi (2009) menyimpulkan bahwa konsumen memiliki sikap positif terhadap iklan dan merek, namun hal tersebut belum tentu menyebabkan pembelian, masih ada faktor-faktor lainnya yang dapat mempengaruhi keputusan pembelian konsumen. Selain itu penelitian yang dilakukan oleh Yudantara (2014) menyimpulkan bahwa penelitian ini dapat memberikan jawaban bagaimana niat perilaku dan juga menunjukkan bahwa konstruk-konstruk yang digunakan merupakan determinan yang dapat mengukur niat perilaku dan perilaku penggunaan pekerja di hotel dan juga menjadi determinan yang dapat memprediksikan dan menjelaskan niat perilaku dan perilaku penggunaan di hotel. H3: Respon kognitif berpengaruh positif terhadap niat perilaku konsumen

D. Model Penelitian Berdasarkan uraian diatas, maka model penelitian yang ingin diteliti: Stimuli (Komparatif / H1 Respon Kognitif H3 Niat Perilaku Non H2 NFC (Rendah / Tinggi) 2.5. Gambar Model Penelitian Pengaruh Format Iklan Komparatif dan Non Komparatif Terhadap Respon Kognitif dan Niat Perilaku Berdasarkan Gambar 2.5. model penelitian dalam penelitian ini terdapat empat variabel. Variabel-variabel yang akan digunakan yaitu variabel independen yang terdiri dari iklan komparatif dan non komparatif yang mempengaruhi respon kognitif. Selanjutnya NFC akan memoderasi pengaruh stimuli iklan terhadap respon kogitif. Kemudian respon kognitif tersebut akan mempengaruhi niat perilaku konsumen. Maka dalam penelitian ini akan menguji tiga hipotesis, guna mencari pengaruh iklan komparatif dan non komparatif terhadap respon kognitif yang sebelumnya termoderasi NFC terhadap niat perilaku konsumen.