Skripsi. Oleh: GAMALIEL SEPTIAN AIRLANDA K

dokumen-dokumen yang mirip
PENERAPAN BLENDED LEARNING DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS

PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN PARTISIPASI SISWA PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI MELALUI PENERAPAN INKUIRI TERBIMBING DI KELAS X

PENERAPAN GUIDED INQUIRY

Skripsi. Oleh: Puput Dwi Maret Tanti K

Gamaliel Septian Airlanda Program Studi Pendidikan Biologi, Universitas Kristen Satya Wacana

PENERAPAN ACTIVE LEARNING DENGAN SILENT DEMONSTRATION UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA KELAS VIII D SMP NEGERI 14 SURAKARTA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INDUCTIVE THINKING BERBASIS KETERAMPILAN PROSES SAINS UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN BIOLOGI SISWA KELAS X

RAHMAT FAUZI NIM. K

PENINGKATAN KEAKTIFAN SOSIAL DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI DI SMA NEGERI KARANGPANDAN MELALUI STRATEGI TEAM QUIZ DISERTAI MODUL

PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN GUIDED INQUIRY

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARANACTIVE KNOWLEDGE SHARINGUNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN BERTANYA BIOLOGISISWA KELAS XI IPA 1 SMA NEGERI 1 NGEMPLAKTAHUN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CLASS-WIDE PEER TUTORING (CWPT)

Pendidikan Biologi Volume 4, Nomor 1 Januari 2012 Halaman

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN MOTIVASI SISWA DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI DENGAN STRATEGI TEAM QUIZ, MEDIA AUDIO VISUAL, DISERTAI MODUL PEMBELAJARAN

Skripsi. Oleh: Dwi Listiawan X

PEGGUNAAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA PADA SISWA KELAS III SD NEGERI TANJUNGREJO TAHUN AJARAN 2012/2013

Peningkatan Motivasi Belajar dan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Pada Materi Ekosistem Melalui Penerapan Model Inkuiri Terbimbing

LINDA ROSETA RISTIYANI K

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED INQUIRY UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR RASIONAL SISWA KELAS VIII-F SMP NEGERI 5 SURAKARTA TAHUN AJARAN

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF GROUP INVESTIGATION

PENERAPAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP GAYA

PENGARUH PENERAPAN SERVICE LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2011/2012

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING

PENINGKATAN KEMAMPUAN KOGNITIF DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS MELALUI MODEL PREDICT, OBSERVE, EXPLAIN (POE)

PENERAPAN METODE INKUIRI DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

Uni Harnika 1), Chumdari 2), Hasan Mahfud 3) PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret, Jalan Selamet Riyadi 449 Surakarta 1)

Oleh : ADITYA WEGA PRIMANDIKA NIM. K FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION

: RANI PURWATI K

PENGARUH PENERAPAN SAVI TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2011/2012

Pendidikan Biologi, FITK, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2) MTsN II Pamulang koresponden: Abstrak

DWI UNTARI NINGSIH X

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE (5E) TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS BIOLOGI SISWA KELAS X SMA AL ISLAM 1 SURAKARTA

SKRIPSI PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF MIND MAPS TERHADAP PEMAHAMAN, SIKAP DAN KETERAMPILAN DARI HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS XI IPA

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP GAYA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TWO STAY TWO STRAY (TSTS)

PENGGUNAAN MEDIA BENDA MANIPULATIF UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI PENJUMLAHAN BILANGAN PECAHAN

PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW

PENERAPAN MODEL PAIKEM UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS FISIKA SISWA KELAS VIII MTs ISHLAHUL ANAM TAHUN PELAJARAN 2013/2014

Meningkatkan Keterampilan Berbicara Melalui Model Pembelajaran Talking Stick

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SCIENCE, ENVIRONMENT, TECHNOLOGY, AND SOCIETY (SETS) UNTUK MENINGKATKAN SIKAP ILMIAH PADA PEMBELAJARAN IPA

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SIFAT-SIFAT CAHAYA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING (SFE) PADA SISWA SEKOLAH DASAR

: ARNIKA ANDRIANI K

Rahmawati et al., Metode Problem Solving...

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SUMBER DAYA ALAM MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENERAPKAN PENGGUNAAN ENERGI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED LEARNING

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERCERITA MELALUI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN PAIRED STORYTELLING

PENGARUH MODEL GUIDED INQUIRY DISERTAI FISHBONE DIAGRAM TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI

Peningkatan Aktifitas Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Jigsaw

ARTIKEL PENELITIAN. Oleh RANTI EFRIZAL NPM

UPAYA PENINGKATAN KEAKTIFAN SISWA MELALUI IMPLEMENTASI BLENDED LEARNING PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI KELAS XI SMAIT NUR HIDAYAH KARTASURA

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN BIOLOGI MELALUI PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING LEARNING

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA

PENGGUNAAN MEDIA BENDA KONKRIT BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI

PENERAPAN METODE INKUIRI DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS DESKRIPSI

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN BLENDED LEARNING

PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VII-C SMP NEGERI 3 LINGSAR PADA MATERI SEGIEMPAT MELALUI MODEL DISCOVERY LEARNING

: AYU PERDANASARI K

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED INQUIRY

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMELAJARAN IPS MELALUI METODE PROBLEM SOLVING DI SD NEGERI 03 KOTO KACIAK MANINJAU

XI MIA 2 SMA NEGERI 2 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP DAUR AIR MELALUI MODEL PEMBELAJARAN SCIENCE, ENVIRONMENT, TECHNOLOGY, AND SOCIATY (SETS)

Akbar et al., Peningkatan Minat dan Hasil Belajar...

PENERAPAN MODEL LEARNING CYCLE 7E UNTUK MENINGKATKAN PEMBELAJARAN IPA TENTANG GAYA PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 2 SIDOHARUM TAHUN AJARAN 2016/2017

KALAM CENDEKIA, Volume 5, Nomor 2.1, hlm

PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN ACTIVE KNOWLEDGE SHARING

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ACCELERATED INSTRUCTION (TAI) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PECAHAN

Skripsi OLEH: REDNO KARTIKASARI K

PENERAPAN PENDEKATAN PROBLEM SOLVING

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR FISIKA MENGGUNAKAN MODEL INKUIRI DI SMP

PENGARUH PENERAPAN QUANTUM LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X SMA NEGERI 4 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2011/2012

Oleh : AYUB RIDWAN SYAH K

BAB I PENDAHULUAN. manajemen, dan sumber daya manusia (SDM). Untuk memenuhi hal tersebut

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TIPE GROUP INVESTIGATION

PENERAPAN METODE PEMBERIAN TUGAS PEMBUATAN MIND MAPPING UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SISWA

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN REKA CERITA GAMBAR

BIOEDUKASI Jurnal Pendidikan Biologi e ISSN Universitas Muhammadiyah Metro p ISSN

PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN INQUIRING MINDS WANT TO KNOW (IMWK)

PENGGUNAAN MODEL OPEN ENDED LEARNING

1) Mahasiswa Prodi PGSD FKIP UNS 2), 3), Dosen Prodi PGSD FKIP UNS

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) DENGAN MEDIA VIDEO UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENYIMAK CERITA

PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V.E DENGAN MENGGUNAKAN MODEL WORD SQUARE DI SD KARTIKA I-10 PADANG

PENERAPAN MODEL GROUP INVESTIGASI DENGAN MEDIA FILM

PENGGUNAAN METODE MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PETA

PENERAPAN PENDEKATAN JOYFUL LEARNING

PENINGKATAN KETERAMPILAN BEREKSPERIMEN MENGGUNAKAN MODEL PROJECT BASED LEARNING (PjBL) PADA SISWA KELAS IV SDIT NUR HIDAYAH SURAKARTA TAHUN 2015/2016

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR DAN BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS X MIA 5 SMA BATIK 1 SURAKARTA PADA MATERI EKOSISTEM MELALUI PENERAPAN INKUIRI TERBIMBING

EFEKTIFITAS MODEL PEMBELAJARAN TALKING CHIPS UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI

SKRIPSI. Oleh: EVY NURYANI K FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN (MOODLE) BUDIDAYA JAMUR KUPING PADA POKOK BAHASAN FUNGI TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA KELAS X SMA NEGERI 3 SURAKARTA

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYELESAIKAN SOAL CERITA MELALUI MULTIMEDIA INTERAKTIF BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK

PENERAPAN PENDEKATAN SAVI UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI JOHO 02 SUKOHARJO TAHUN 2015/2016

Keywords: Scientific, Concrete Media, Mathematics

Pendidikan Biologi Volume 4, Nomor 3 September 2012 Halaman 73-80

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP GAYA MAGNET MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PBL (PROBLEM BASED LERANING) PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PENERAPAN MODEL RME DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA KELAS V

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SIFAT-SIFAT BANGUN RUANG MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH PADA SISWA SEKOLAH DASAR

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan keterampilan sepanjang hayat (Rustaman, 2006: 1). Sistem

Transkripsi:

PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI MELALUI BLENDED LEARNING PADA SISWA KELAS XI IPA 3 PUTRA SMA RSBI PONDOK PESANTREN MODERN ISLAM ASSALAAM SUKOHARJO TAHUN PELAJARAN 2011 / 2012 Skripsi Oleh: GAMALIEL SEPTIAN AIRLANDA K4308017 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012

ABSTRAK Gamaliel Septian Airlanda. PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI MELALUI BLENDED LEARNING PADA SISWA KELAS XI IPA 3 PUTRA SMA RSBI PONDOK PESANTREN MODERN ISLAM ASSALAAM SUKOHARJO TAHUN PELAJARAN 2011/2012. Skripsi. Surakarta, April 2012. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan proses sains (KPS) siswa melalui penerapan Blended learning dalam pembelajaran biologi.penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research) yang terdiri dari empat siklus dan tiap siklus terdiri dari 4 tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Subyek penelitian adalah siswa kelas XI IPA 3 Putra SMA RSBI Pondok Pesantren Modern Islam Assalaam Sukoharjo tahun pelajaran 2011/2012 yang berjumlah 22 orang. Teknik pengumpulkan data meliputi tes yang berupa tes tertulis dan non tes yang berupa angket, observasi dan wawancara. Analisis data yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Validitas data yang digunakan adalah triangulasi metode. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata capaian presentase indikator keterampilan proses sains (KPS) dari lembar observasi untuk siklus I 67.52%, siklus II 73.27%, siklus III 79.37%, dan siklus IV 86.61%. Rata-rata capaian indikator KPS dari hasil angket untuk siklus I 64.76%, siklus II 67.40%, siklus III 71.06%, dan siklus IV 75.10%. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa Blended learning dalam pembelajaran biologi dapat meningkatkan keterampilan proses sains siswa kelas XI IPA 3 Putra SMA RSBI Pondok Pesantren Modern Islam Assalaam Sukoharjo. Kata kunci : Blended learning, Keterampilan Proses Sains

ABSTRACT Gamaliel Septian Airlanda. BIOLOGY S SCIENCE PROCESS SKILL IMPROVEMENT THROUGH BLENDED LEARNING TOWARDS SECOND GRADE STUDENT OF MALE SCIENCE 3 AT SMA RSBI PONDOK PESANTREN MODERN ISLAM ASSALAAM SUKOHARJO IN ACADEMIC YEAR 2011/2012. Thesis. Surakarta, April 2012 This research is aimed to ascertain blended learning implementation in biological learning process that able to improve student s science process skill. This research belongs to classroom action research consist of four cycle and each have four phases, namely planning, actuating, observing, and reflecting. The subject of this research is 2 nd grade 22 males student of science 3 at SMA RSBI Pondok Pesantren Modern Islam Assalaam Sukoharjo 2011/2012. Test and non test methods were used to collect the data. It was carried out by using question test, observation sheet, questionnaire, and interview. The obtained data were analyzed using descriptive approach and validated trough using triangulation method. The result showed that the average of percentage of science process skill indicator from observation sheet, such as in the first cycle 67.52%, the second cycle 73.27%, the third cycle 79.37%, and the fourth cycle 86.61%. The average percentage of science process skill from questionnaire, in the first cycle 64.76%, the second cycle 67.40%, the third cycle 71.06%, and the fourth cycle 75.10%. Therefore, it can be concluded that blended learning in biological learning process could make science process skill improvement at 2 nd grade males student of science 3 at SMA RSBI Pondok Pesantren Modern Islam Assalaam Sukoharjo 2011/2012. Key words : Blended learning, Science process skill

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Era globalisasi memberikan dampak yang besar dalam perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK). Munculnya berbagai macam teknologi hasil karya manusia menandakan persaingan global semakin ketat. Dalam era globalisasi yang berkembang sangat pesat, diperlukan praktek pembelajaran kreatif dan inovatif. Pembelajaran sains sangat penting peranannya dalam mendorong kemajuan IPTEK. Dalam konteks pembelajaran sains negara-negara maju di dunia telah mentargetkan peningkatan hingga mencapai level 6 yaitu: siswa dapat mengidentifikasi masalah, menjelaskan dan mengaplikasikan sains dalam kehidupan sehari-hari, menganalisis setiap informasi yang ada serta menggunakannya dalam pemecahan masalah, mendemontrasikan kerja ilmiah secara logis dan mampu memanfaatkan teknologi, pernyataan ini diambil dari data programme for international student assessment (PISA, 2006) Biologi sebagai bagian dari sains juga harus mengikuti perkembangan di era globalisasi tanpa meninggalkan hakikat sains yang meliputi: pengembangan kemampuan berpikir (mind on), keterampilan (hands on), serta sikap ilmiah (heart on). Pemerintah Indonesia telah menyikapi hal ini dengan memberlakukan pendidikan bertaraf internasional. Pendidikan bertaraf internasional adalah pendidikan yang diselenggarakan setelah memenuhi Standar Nasional Pendidikan dan diperkaya dengan standar pendidikan negara maju (Aqip. 2010). Sedangkan dalam PP nomor 17 tahun 2010 dijelaskan bahwa satuan pendidikan bertaraf internasional merupakan satuan pendidikan yang telah memenuhi Standar Nasional Pendidikan dan diperkaya dengan standar pendidikan negara maju. Melalui pendidikan bertaraf internasional diharapkan muncul inisiatif, kreativitas, dan kualitas dalam pembelajaran biologi yang baik, sehingga dapat meningkatan keterampilan proses sains siswa.

Data PISA tahun 2006 menunjukkan bahwa 61,6% pelajar Indonesia memiliki pengetahuan sains yang sangat terbatas, sedangkan yang memiliki kemampuan melakukan penelitian sederhana sebanyak 27,5%. Presentase pelajar yang memiliki kemampuan mengidentifikasi masalah-masalah ilmiah hanya 9,5%, sedangkan yang mampu memanfaatkan sains untuk kehidupan sehari-hari hanya 1,4%. Data target tingkat kelulusan siswa di level 6 untuk negara : Finlandia 3,9%, Cina 2,1%, dan Australia 2,8% Indonesia 0%. Berdasarkan jumlah skor science, didapatkan bahwa siswa di Indonesia hanya mendapatkan score 383. Sedangkan skor negara-negara lain seperti : Cina 520, Australia 527, Organization for Economic Cooperation and Development (OECD) yang beranggotakan Belanda, Swiss, Jepang, Kanada, New Zealand, dan beberapa negara lain 501, Finlandia mencapai nilai tertinggi dengan score 554 (PISA, 2009). SMA RSBI Pondok Pesantren Modern Islam Assalaam Sukoharjo merupakan salah satu SMA penyelenggara program RSBI (Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional). Perintisan Sekolah Bertaraf Internasional adalah sekolah nasional yang menyiapkan peserta didik berbasis Standar Nasional Pendidikan (SNP) Indonesia berkualitas internasional dan lulusannya berdaya saing dalam era globalisasi. SMA ini melengkapi prasyarat sekolah perintisan SBI, seperti adanya : perangkat multimedia yang mendukung kegiatan pembelajaran, menggunakan bahasa pengantar bahasa Inggris atau bahasa asing lainnya yang digunakan dalam forum internasional bagi mata pelajaran tertentu, serta proses pembelajaran yang menerapkan pendekatan pembelajaran berbasis teknologi informasi dan komunikasi, aktif, kreatif, efektif, menyenangkan, dan kontekstual. Hasil observasi di SMA RSBI Pondok Pesantren Modern Islam Assalaam Sukoharjo menunjukkan bahwa pembelajaran biologi cenderung mengarah pada pembelajaran berupa transfer of knowledge materi pada siswa. Presentase siswa yang bertanya mengenai materi yang diajarkan hanya sebesar 13,64%, siswa yang menjawab pertanyaan guru setelah ditunjuk oleh guru sebelumnya sebesar 18,18%, sedangkan sebesar 86,36% siswa menggunakan sumber belajar yang terbatas pada buku paket dari sekolah, dan siswa yang memahami cara

menggunakan alat-alat laboratorium biologi hanya sebesar 22,73%. Fakta lain dapat dilihat dari penerapan instrument pembelajarannya yang kurang optimal yaitu: penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) pada bagian indikator yang tidak menyentuh ketiga ranah: kognitif, psikomotor dan afektif, sehingga keterampilan proses sains siswa kurang dikembangkan; aspek penilaian yang hanya mengacu pada kemampuan kognitif saja, terlihat dalam RPP hanya tersedia penilaian uji kompetensi tertulis dan laporan hasil eksperimen; Sumber belajar materi biologi terbatas pada buku pelajaran dan buku kerja laboratorium saja, sedangkan pemanfaatan teknologi informasi sangat terbatas; Kegiatan pembelajaran cenderung monoton yaitu melakukan diskusi dan tanya-jawab. Kurangnya waktu pelajaran yang diberikan untuk menyelesaikan beban materi dalam kurikulum, juga menjadi masalah yang dihadapi guru di lapangan. Ditinjau dari jumlah beban belajar kegiatan tatap muka untuk mata pelajaran biologi sesuai Permendiknas No. 22 Tahun 2006 adalah untuk kelas X jumlah jam pembelajaran per tatap muka hanya 2x45 menit. Sedangkan untuk kelas XI dan XII jumlah jam pembelajaran per tatap muka hanya 4x45 menit (Khaerudin & Machfud Jumaedi, 2007). Sehingga di lapangan, guru biologi lebih fokus pada pengembangan aspek kognitif daripada aspek psikomotor dan afektif. Aspek psikomotor yang kurang dikembangkan, mengakibatkan keterampilan proses sains siswa kurang optimal. Kondisi ini jika berlangsung terus menerus akan berakibat pada inisiatif, kreativitas, kualitas pembelajaran, dan pemanfaatan teknologi informasi di sekolah yang tidak tercapai secara optimal. Pembelajaran biologi yang berfokus pada transfer konsep materi hanya akan menyentuh ranah kemampuan berpikir (mind on), sedangkan ranah keterampilan (hands on) dan sikap ilmiah (heart on) kurang tersentuh (Rustaman,2011). Dampak dari peristiwa di atas adalah kurangnya keterampilan proses sains siswa dan pemanfaatan teknologi informasi dalam materi biologi. Berangkat dari permasalahan di atas maka, diperlukan pembelajaran yang mengakomodasi penggunaan teknologi informasi dan keterampilan proses sains siswa. Blended learning merupakan pembelajaran tatap muka yang dikombinasikan dengan penggunaan teknologi internet sebagai sarana pendukung

dalam penjelasan materi, pemberian tugas, serta latihan (Garrison & Vaughan, 2008). Blended learning menggunakan berbagai macam sumber belajar seperti buku paket, moodle, blog, email, jurnal lokal atau internasional, serta sumber belajar on line dan off line. Keuntungan pembelajaran melalui blended learning adalah siswa dapat menemukan berbagai macam sumber belajar sebagai sarana mengembangkan keterampilan proses sains. Penerapan pembelajaran biologi yang mengacu pada blended learning diharapkan dapat menjadi salah satu alternatif guru untuk meningkatan keterampilan proses sains (science process skill) peserta didik. Berdasarkan uraian di atas, penelitian dilakukan dalam rangka memberi solusi permasalahan di SMA RSBI Pondok Pesantren Modern Islam Assalaam Sukoharjo dengan judul : PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI MELALUI BLENDED LEARNING PADA SISWA KELAS XI IPA 3 PUTRA SMA RSBI PONDOK PESANTREN MODERN ISLAM ASSALAAM SUKOHARJO TAHUN PELAJARAN 2011/2012. B. Perumusan Masalah Sesuai dengan latar belakang yang telah dikemukakan di atas, maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut : 1. Apakah Blended learning dalam pembelajaran biologi dapat diterapkan pada siswa kelas XI IPA 3 Putra SMA RSBI Pondok Pesantren Modern Islam Assalaam Sukoharjo tahun pelajaran 2011/2012? 2. Apakah Blended learning dalam pembelajaran biologi dapat meningkatkan keterampilan proses sains siswa kelas XI IPA 3 Putra SMA RSBI Pondok Pesantren Modern Islam Assalaam Sukoharjo tahun pelajaran 2011/2012?

C. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk megetahui : 1. Penerapan Blended learning dalam pembelajaran biologi pada siswa kelas XI IPA 3 Putra SMA RSBI Pondok Pesantren Modern Islam Assalaam Sukoharjo tahun pelajaran 2011/2012 2. Penerapan Blended learning dalam pembelajaran biologi terhadap peningkatan keterampilan proses sains siswa kelas XI IPA 3 Putra SMA RSBI Pondok Pesantren Modern Islam Assalaam Sukoharjo tahun pelajaran 2011/2012 D. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan bermanfaat dalam pendidikan baik secara langsung maupun tidak langsung. Manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Bagi Guru a. Memberikan sumbangan pemikiran bagi guru sebagai alternatif teknik pembelajaran yang aktif dan inovatif. b. Sebagai bahan kajian dan acuan dalam meningkatkan kualitas pembelajaran dan mengembangkan metode pembelajaran yang sesuai dengan kondisi siswa. c. Memberikan solusi terhadap kendala pengembangan pembelajaran biologi yang berbasis keterampilan proses sains. d. Memberikan masukan dalam rangka meningkatkan profesionalisme guru. 2. Bagi Siswa a.mengaktifkan keterampilan proses sains siswa dalam penguasaan konsep mata pelajaran biologi. b. Memberikan suasana baru dalam pembelajaran biologi sehingga siswa lebih tertarik dalam belajar biologi. c.mengaktifkan sikap ilmiah siswa sebagai kelanjutan dari pengembangan keterampilan proses sains siswa.

3. Bagi Sekolah a. Memberikan masukan atau saran dalam upaya mengembangkan suatu proses pembelajaran yang mampu meningkatkan keterampilan proses sains siswa di sekolah. b. Memberikan masukan dalam rangka meningkatkan sumber daya tenaga pendidik untuk medukung kualitas sekolah. c. Memberikan masukan dalam rangka menyiapkan lulusan yang berdaya saing internasional demi peningkatan kualitas sekolah. d. Mengoptimalkan IT Based Learning dalam kegiatan akademik sebagai pengembangan sekolah bertaraf internasional. 4. Lembaga Pengembang Tenaga Kependidikan (LPTK) a. Menjalin kemitraan dengan sekolah RSBI dalam rangka perwujudan TRI DHARMA perguaruan tinggi. b. Memberikan wahana pelatihan bagi mahasiswa LPTK, untuk terjun langsung ke dalam dunia kerja yang sebenarnya. c. Meningkatkan profesionalisme kompetensi lulusan dari LPTK.

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN A. SIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa : 1. Blended learning dalam pembelajaran biologi dapat diterapkan pada siswa kelas XI IPA 3 Putra SMA RSBI Pondok Pesantren Modern Islam Assalaam Sukoharjo tahun pelajaran 2011/2012 2. Blended learning dalam pembelajaran biologi dapat meningkatkan ketrampilan proses sains siswa kelas XI IPA 3 Putra SMA RSBI Pondok Pesantren Modern Islam Assalaam Sukoharjo tahun pelajaran 2011/2012 B. IMPLIKASI 1. Implikasi Teoritis Hasil penelitian ini secara teoritis dapat dijadikan sebagai referensi dalam pengembangan penelitian tindakan kelas (PTK) lebih lanjut dalam rangka meningkatkan ketrampilan proses sains dan teknologi informasi siswa. 2. Implikasi Praktis Hasil penelitian ini secara praktis dapat diterapkan pada proses pembelajaran biologi dalam rangka meningkatkan ketrampilan porses sains serta teknologi informasi siswa. C. SARAN 1. Guru diharapkan untuk : a. Berperan aktif membimbing siswa dalam pembelajaran sehingga mampu memunculkan ide atau gagasan mengenai materi yang sedang dibahas. b. Membimbing siswa lebih percaya diri dalam mengemukakan pendapat, bertanya, atau menanggapi pendapat siswa lain. c. Membimbing siswa mampu mengembangkan sumber belajar biologi selain dari guru.

d. Membimbing siswa untuk mengaplikasikan materi yang telah diterima melalui pembelajaran di kelas dalam kehidupan sehari-hari. e. Membimbing siswa mampu membagi waktu dengan baik antara kegiatan di luar jam pelajaran dengan kegiatan pembelajaran di dalam kelas. f. Memahami pentingnya aspek psikomotor dengan mengembangkan ketrampilan proses sains. g. Memahami pentingnya praktikum dalam pembelajaran biologi. h. Membekali diri dengan ketrampilan teknologi informasi (TI) yang dapat menunjang pembelajaran. i. Menyadari perannya di dalam pembelajaran adalah sebagai motivator siswa. 2. Peneliti lain diharapkan : a. Melakukan penelitian sejenis dengan cakupan materi lain yang lebih kompleks sehingga dapat diketahui sejauh mana penerapan blended learning dapat meningkatkan ketrampilan proses sains siswa. b. Melakukan pengembangan instrument yang digunakan terkhusus media yang berhubungan dengan teknologi informasi atau internet.