HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI HIDUP BERSIH DAN TINGKAT KESEJAHTERAAN DENGAN PERILAKU IBU RUMAH TANGGA DALAM MEMELIHARA KEBERSIHAN LINGKUNGAN

dokumen-dokumen yang mirip
(Studi pada Siswa Kelas VI di Gugus IV Kecamatan Cikatomas Kabupaten Tasikmalaya)

dalam belajar tidak nyaman. Oleh karena itu kelestarian lingkungan sekolah perlu mendapat perhatian dari semua pihak, terutama pihak sekolah yang

di lingkungan sekolah, kepala sekolah jarang menegur siswa ataupun guru yang tidak memelihara kebersihan. Selain peranan kepala sekolah sebagai

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN PENATAAN LINGKUNGAN DAN MOTIVASI MENATA LINGKUNGAN DENGAN PERILAKU SISWA DALAM MENATA LINGKUNGAN HIDUP SEKOLAH

Key Word : the teacher competence, the teacher performance the student achievement in the environmental education

HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN F ASILITAS PEMBELAJARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP (PLH)

HUBUNGAN ANTARA KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN MOTIVASI HIDUP BERSIH DENGAN PERILAKU DALAM MEMELIHARA KEBERSIHAN LINGKUNGAN SEKOLAH

HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM SEKOLAH SEHAT DAN MOTIVASI HIDUP SEHAT DENGAN PERILAKU SISWA DALAM MEMELIHARA KESEHATAN LINGKUNGAN SEKOLAH

lingkungannya, juga dikembangakn tingkat kesadarannya serta didorong partisipasinya dalam melestarikan keseimbangan lingkungan.

HUBUNGAN ANTARA PELAKSANAAN PROGRAM SEKOLAH HIJAU (GREEN SCHOOL)

attitude toward environmental hygiene with the student behavior maintain environmental hygiene

HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KIAI DAN PARTISIPASI USTAD DALAM KEBERSIHAN DENGAN PERILAKU SANTRI MEMELIHARA KEBERSIHAN LINGKUNGAN PESANTREN

HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG SAMPAH DENGAN KREATIVITASNYA MEMBUAT MEDIA PEMBELAJARAN

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT KESEJAHTERAAN MASYARAKAT DENGAN ANGKA ANAK PUTUS SEKOLAH DAN ANGKA KAWIN USIA MUDA

Abstract. Keywords: Waste Recycling Relationships, Creativity Utilizing Garbage, Trash Managing Behavior. Abstrak

Oleh UWANG WANINGSIH NIM

Key words: Al-Qur an and Hadits Knowledge, motivation and bahavior, environment cleanliness.

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN EKSPERIMEN DAN PEMBELAJARAN LANGSUNG DENGAN MENGGUNAKAN IT

Kontribusi Kecerdasan Emosional Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran TIK Kelas XI di SMA PGRI 1 Padang

PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN IKLIM ORGANISASI TERHADAP KINERJA GURU SD NEGERI SE-KECAMATAN REMBANG KABUPATEN REMBANG

PUBLIKASI ILMIAH. Oleh: KRISTINAWATI A

NANA ISKANDAR ABSTRACT

Diajukan Oleh: RETNO LIA MAYASARI A

HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR IPS SISWA JURNAL. Oleh RIZKI RAMADHANI ERNI MUSTAKIM CUT ROHANI

(Studi Pada Siswa Kelas IV,V,VI SD Gugus IV Kecamatan Cipedes Kota Tasikmalaya) JURNAL

HUBUNGAN ANTARA MINAT BELAJAR DAN SIKAP TERHADAP PELAJARAN PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP DENGAN PERILAKU DALAM MEMELIHARA KEBERSIHAN LINGKUNGAN SEKOLAH

HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN AKTIVITAS BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR JURNAL. Oleh YOCIE CALLISTA PUTRI BAHARUDDIN RISYAK SYAIFUDDIN LATIF

Dosen Program Pendidikan Geografi PIPS, FKIP, UNS Surakarta, Indonesia. Keperluan korespondensi, HP : ,

HUBUNGAN PRESTASI BELAJAR IPA DAN SIKAP SISWA TERHADAP MAKANAN YANG MENGANDUNG BAHAN KIMIA DENGAN PERILAKUNYA MEMILIH MAKANAN JAJANAN DI SEKOLAH

KONTRIBUSI MINAT BACA TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS XI SMA NEGERI I KUOK KABUPATEN KAMPAR PROVINSI RIAU

PENGARUH GAYA BELAJAR DAN MOTIVASI TERHADAP PRESTASI BELAJAR MAHASISWA PADA MATAKULIAH ORGANISASI DAN ARSITEKTUR KOMPUTER

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

HUBUNGAN ANTARA MINAT BELAJAR DAN LINGKUNGAN BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA

JURNAL SKRIPSI. Disusun oleh : Taufiana C. Muna. Bambang Sutjiroso PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK SPIL DAN PERENCANAAN

WURI PRATIWI SILVIANI A

NASKAH PUBLIKASI MOTIVASI MASUK PG-PAUD BERHUBUNGAN DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA PG-PAUD FKIP UMS

ANALISIS PENGARUH MOTIVASI KERJA, LINGKUNGAN KERJA, DAN KOMPENSASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN (STUDI KASUS PADA SPBU

Selanjutnya perlu ditingkatkan upaya keserasian penduduk dengan lingkungannya, juga dikembangakn tingkat kesadarannya serta didorong partisipasinya

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN BALAI LATIHAN KERJA (BLK) PERTANIAN KLAMPOK DI BANJARNEGARA

PERILAKU PEDAGANG SAYUR DALAM MENGELOLA KEBERSIHAN LINGKUNGAN HIDUP., H.Oman Roesman, 1

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI DAN FASILITAS BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VA SDN SUMBERSARI 03 JEMBER

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BERPRESTASI PEMBUATAN POLA KONSTRUKSI DENGAN PRESTASI BELAJAR MENJAHIT SISWA SMK ADHI YUDYA KARYA PATEAN KENDAL JAWA TENGAH

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI PADANG

HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR MENULIS SISWA KELAS X SMA. Oleh

PERILAKU PEDAGANG SAYUR DALAM MENGELOLA KEBERSIHAN LINGKUNGAN HIDUP

KONTRIBUSI MOTIVASI BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR LOGIS TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA KELAS VII SMP

(Studi pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Sukaratu Kabupaten Tasikmalaya)

PERSREPSI MEMBER VIRENKA GYM FITNESS CENTER TERHADAP STRATEGI PEMASARAN

HUBUNGAN ANTARA KETERAMPILAN MENJELASKAN DAN BERTANYA GURU DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA JURNAL. Oleh

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN TENTANG KESEHATAN LINGKUNGAN DAN MOTIVASI HIDUP SEHAT DENGAN PERILAKU SISWA DALAM MEMELIHARA KESEHATAN LINGKUNGAN SEKOLAH

HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN SIKAP DISIPLIN DENGAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI BIDANG KEAHLIAN TEKNIK OTOMOTIF

HUBUNGAN LINGKUNGAN KERJA DENGAN MOTIVASI KERJA PEGAWAI BAGIAN SEKRETARIAT DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI PROVINSI SUMATERA BARAT

PENGARUH NILAI UJI KOMPETENSI KEJURUAN DAN INFORMASI DUNIA KERJA TERHADAP MINAT BEKERJA SISWA

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR DAN DISIPLIN DALAM BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP

KEPUASAN PELANGGAN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN DI PUSAT KEBUGARAN MERAPI VIEW GYM PERUMAHAN PESONA MERAPI SLEMAN YOGYAKARTA

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN KESEHATAN LINGKUNGAN DAN SIKAP TERHADAP KESEHATAN LINGKUNGAN DENGAN PERILAKU HIDUP SEHAT

PENGARUH MINAT DAN KEDISIPLINAN TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS TINGGI SDN GESI 1 TAHUN AJARAN 2015/2016

TANGGAPAN SISWA KELAS IV TERHADAP PROSES PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI DI SDN 1 KARANGREJO TAHUN 2017

Hubungan Antara Status Sosial Ekonomi Dan Pengetahuan Tentang Kesehatan Lingkungan Dengan Partisipasi Masyarakat Dalam Memelihara Kesehatan Lingkungan

PENGARUH LINGKUNGAN KERJA TERHADAP MOTIVASI KERJA PEGAWAI PERPUSTAKAAN DI UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

PENGARUH PENGETAHUAN SANITASI DAN HIGIENE TERHADAP PENGOLAHAN MAKANAN SEHAT KELUARGA LPKK

: FETI UTAMININGSIH NIMK

CIVED ISSN Vol. 3, Nomor 1, Maret

ISSN: X 111 PENGARUH IKLIM KELAS, SIKAP SISWA, DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI DI KOTA PALU

HUBUNGAN DISIPLIN BELAJAR DAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA DENGAN PERILAKUNYA DALAM MEMELIHARA KEBERSIHAN LINGKUNGAN KAMPUS

HUBUNGAN PRESTASI BELAJAR DAN KONDISI EKONOMI KELUARGA

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

ISSN: Vol. 4, No. 1, Maret 2017

Jurnal Pendidikan Teknik Sipil dan Perencanaan FT UNY Maret, 2015

PENGARUH KEPERCAYAAN DIRI SISWA DALAM BELAJAR MATEMATIKA TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMPN 1 TILATANG KAMANG

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR

ABSTRAK. Tingkat kinerja seorang karyawan dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor,

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kendari. Penelitian mulai dilaksanakan pada bulan Agustus sampai November. mengetahui pengaruh antar variabel yang ada.

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Gelar Sarjana Strata-1 Program studi Pendidikan Akuntansi

HUBUNGAN KUALITAS PELAYANAN BELLBOY DENGAN KEPUASAN TAMU DI HOTEL ROCKY PLAZA PADANG FAPENTA WASISTO /2011

ABSTRACT. Keywords : Auditor, Time Budget Pressure, Audit Complexity, Quality Audit. vii Universitas Kristen Maranatha

PERSEPSI PENGUNJUNG TERHADAP KEBERADAAN PEDAGANG KAKI LIMA DI OBJEK WISATA JAM GADANG BUKITTINGGI BAYU PERMANA PUTRA

Berkala Ilmiah Pendidikan Fisika Vol 3 no.2, Juni

PENGARUH INTENSITAS BIMBINGAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SOSIOLOGI PADA SISWA KELAS XI IPS DI SMAN 5 MAKASSAR

Esa Gunarti Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

HUBUNGAN FASILITAS BELAJAR DAN PERHATIAN ORANG TUA DI RUMAH DENGAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA SMAN 1 DANAU KEMBAR KABUPATEN SOLOK

Diajukan Oleh : NOVITA ELYSIA A

Mega Selvia 2), Drs. Khairudin, M.Si 1), Karmila Suryani, M.Kom 2)

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI PERHATIAN ORANG TUA DAN KEDISIPLINAN BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS X IPS SMA NEGERI 2 MAGELANG

HUBUNGAN KEPEMIMPINAN DENGAN MOTIVASI KERJA PEGAWAI DI BAGIAN ASISTEN PEMERINTAHAN KANTOR GUBERNUR SUMATERA BARAT ARTIKEL ILMIAH

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Dari hasil pengolahan data berdasarkan hasil pengisian angket tentang pola asuh orangtua

KONSTRIBUSI MOTIVASI BERPRESTASI DAN MINAT BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN KKPI SISWA SMK NEGERI 1 PADANG

ANALISIS PENGARUH PEMBERIAN KREDIT DARI BADAN KREDIT KECAMATAN (BKK) TERHADAP PENDAPATAN PEDAGANG KECIL DI SUKOHARJO TAHUN 2015

HUBUNGAN ANTARA PERHATIAN ORANG TUA DAN GAYA BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA

HUBUNGAN SIKAP SISWA DALAM PEMBELAJARAN TERHADAP HASIL BELAJAR IPA-BIOLOGI SISWA KELAS VII MTSN PARAK LAWAS PADANG

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRONIKA JURUSAN TEKNIK ELEKTRONIKA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI PADANG

HUBUNGAN PENGAWASAN DENGAN DISIPLIN KERJA PEGAWAI PADA DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN DHARMASRAYA

Abstrak. iii. Universitas Kristen Maranatha

ANALISIS PENGARUH IKLAN TV OLI TOP 1 TERHADAP MINAT MEMBELI MASYARAKAT PERUMNAS SIMALINGKAR MEDAN

PENGARUH ANTARA PENGELOLAAN KONFLIK DAN MOTIVASI KERJA DENGAN KOMITMEN ORGANISASI GURU SD NEGERI GUGUS 03 KECAMATAN TAMPAN KOTA PEKANBARU

BAB III METODE PENELITIAN

HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG PELAJARAN KIMIA DENGAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA SMA NEGERI 9 PEKANBARU

ANALISIS LINGKUNGAN SEKOLAH DAN MEDIA PEMBELAJARAN TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS XI IPS MAN 1 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2016/2017

Transkripsi:

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI HIDUP BERSIH DAN TINGKAT KESEJAHTERAAN DENGAN PERILAKU IBU RUMAH TANGGA DALAM MEMELIHARA KEBERSIHAN LINGKUNGAN (Studi di Desa Karangpari Kecamatan Rancah Kabupaten Ciamis) Oleh Tating Damayanti, H. Rudi Priyadi, H. Ebih Abdul Rahim Arhasy Program Studi Pendidikan Kependudukan dan Lingkungan Hidup Pascasarjana Universitas Siliwangi Tasikmalaya ABSTRACT The purpose of this research was to know relationship the cleanness life motivation with the housewife behavior maintain environmental cleanness; knowing relationship between the degree of walfare with the housewife behavior maintain environmental cleanness and to know the relationship between the cleanness life motivation and the degree of walfare with the housewife behavior maintain environmental cleanness. This research use descriptive method. The population were all the housewife in countryside Karangpari subdistrict Rancah Ciamis amounting to 1076 people. Sampel taken with Stratified Proporsional Random Sampling with the degree of walfare so that sum up sampel 110 people, technique of data collecting use test o the cleanness life motivation, quesioners the degree of walfare and the housewife behavior maintain environmental cleanness The Instrumen have calculated of validity and reliability o. Technique analyse data use linear analysis regresi and duplicate constructively program SPSS Version 16. Based to research result, founded that there were relationship between the cleanness life motivation with the housewife behavior maintain environmental cleanness with correlation coefficient equal to 0,444 which the low of category and give contribution equal to 19,7%, there were relationship between the degree of walfare with the housewife behavior maintain environmental cleanness with correlation coefficient equal to 0,537 which the very strong of category and give contribution 28,2%. that there were relationship between the cleanness life motivation and degree of walfare with the housewife behavior maintain environmental cleanness with correlation coefficient equal to 0,635 which th every stdrong of category and give contribution equal to 40,4%, Key Word : the cleanness life motivation, degree of walfare, the housewife behavior maintain environmental cleanness ABSTRAK Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara motivasi hidup bersih dengan perilaku ibu rumah tangga memelihara kebersihan lingkungan, mengetahui hubungan antara tingkat kesejahteraan dengan perilaku ibu rumah tangga memelihara kebersihan lingkungan, dan mengetahui hubungan antara motivasi hidup bersih dan tingkat kesejahteraan dengan ibu rumah tangga memelihara kebersihan lingkungan. Penelitian ini menggunakan metode deskriftif. Populasinya ibu rumah tangga Desa Karangpari Kecamatan Rancah Kabupaten Ciamis yang berjumlah 1076 orang. Sampel diambil dengan stratiified proporsional random sampling sebanyak 10 % berdasarkan tingkat kesejahteraan, sehingga jumlah sampel 110 orang. Teknik pengumpulan data menggunakan angket motivasi hidup bersih, tingkat kesejahteraan, dan perilaku ibu rumah tangga memelihara kebersihan lingkungan. Instrumen tersebut telah diujicobakan validitas dan reliabilitasnya. 1

Teknik analisis data menggunakan analisis regresi linier dan ganda dengan bantuan program SPSS versi 16. Berdasarkan hasil penelitian, maka ditemukan bahwa terdapat hubungan antara motivasi hidup bersih dengan perilaku ibu rumah tangga memelihara kebersihan lingkungan, dengan koefisien korelasi sebesar 0,444 yang termasuk kategori keeratan sedang dan memberikan kontribusi sebesar 19,7%, terdapat hubungan antara tingkat kesejahteraan dengan perilaku ibu rumah tangga memelihara kebersihan lingkungan dengan koefisien korelasi sebesar 0,537 yang termasuk kategori keeratan sedang dan memberikan kontribusi sebesar 28,8%., dan terdapat hubungan antara motivasi hidup bersih dan tingkat kesejahteraan dengan perilaku ibu rumah tangga memelihara kebersihan lingkungan dengan koefisien sebesar 0,635 yang termasuk kategori keeratan kuat dan memberikan kontribusi sebesar 40,4%. Kata Kunci : motivasi hidup bersih, tingkat kesejahteraan, perilaku memelihara kebersihan lingkungan. PENDAHULUAN ibu rumah tangga Di Indonesia sendiri upaya-upaya penyelamatan sumber daya alam telah menjadi komitmen bersama sejak Undang-undang Dasar 1945 diberlakukan, oleh sebab itu semua warga Indonesia mempunyai suatu kewajiban dan tanggung jawab bersama untuk memelihara dan menjaga alam sekitarnya. Peranan manusia, baik sebagai individu maupun sebagai kelompok ibu rumah tangga mempunyai hubungan lingkungan, tetapi sebaliknya lingkungan dapat pula memberi pengaruh kepada manusia. Pelaksanaan pembangunan menimbulkan perubahan yang dibuat manusia, oleh karena itu sangatlah penting untuk mengusahakan suatu cara, pola dan kebijaksanaan pembangunan yang minimal turut membina lingkungan yang lebih stabil dan dinamis seimbang membina lingkungan yang beragam. Lingkungan yang kondusif harus didukung oleh sumberdaya insani dalam artian setiap kegiatan dalam suatu wilayah akan mengakibatkan dampak atau gangguan terhadap komponen-komponen ekosistem atau lingkungan sehingga harus ada upaya yang dapat dilakukan yaitu dengan memaksimalkan dampak positif serta meminimalkan dampak negatif sehingga kerusakan dan pencemaran yang timbul dapat ditoleransi oleh lingkungan. Untuk mewujudkannya diperlukan adanya peran serta warga masyarakat, yang salah satunya adalah ibu rumah tangga. Ibu rumah tangga perlu memahami dan motivasinya dalam memelihara kesehatan lingkungan hidup pada lingkungan tempat tinggalnya, begitu pula dengan kesadaran dan pengetahuan setiap insan akan pentingnya lingkungan bagi kehidupan maka akan tercipta suasana lingkungan yang bersih dan sehat. Berdasarkan observasi awal di Desa Karangpari Kecamatan Rancah Kabupaten Ciamis masih ada yang berperilaku yang kurang baik terhadap lingkungan sekitar, 2

misalnya membuang sampah tidak pada tempatnya, belum menyediakan tempat sampah di pekarangan, belum tersedianya WC umum, di pekarangan dan di jalan berserakan sampah,membuang sampah ke sungai yang menimbulkan pendangkalan sungai dan air sungai menjadi kotor. Sehingga berdasarkan data Puskesmas Desa Karangpari ternyata akibat perilaku ibu rumah tangga yang kurang memperhatikan kebersihan lingkungan mengakibatkan mudahnya terkena penyakit akibat kondisi sanitasi lingkungan yang buruk seperti penyakit diare. Berdasarkan data Puskesmas Desa Karangpari ternyata penyakit diare menduduki peringkat kedua penyakit yang banyak diderita oleh masyarakat Desa Karangpari, penyakit diare yang timbul akibat kurangnya pemeliharaan kebersihan lingkungan sehingga kita bisa menyimpulkan bahwa perilaku ibu rumah tangga dalam memelihara kebersihan lingkungan di Desa Karangpari masih kurang. Perilaku ibu rumah tangga dalam memelihara kebersihan yang masih kurang dipengaruhi oleh banyak faktor, salah satunya adalah motivasi hidup bersih. Komponen pembentuk perilaku seseorang adalah motivasi. Motivasi hidup bersih merupakan komponen afektif yang akan juga menentukan perilaku ibu rumah tangga dalam memelihara kebersihan. Sehingga ibu rumah tangga yang mempunyai motivasi hidup bersih tentu akan berperilaku baik dalam memelihara kebersihan lingkungan. Motivasi merupakan pendorong atau pemberi semangat untuk memperoleh kesuksesan. Dengan adanya motivasi hidup bersih akan menimbulkan perilaku yang baik dalam memelihara kebersihan lingkungan. Motivasi terdiri dari motivasi instrinsik dan motivasi ekstrinsik. Motivasi intrinsik merupakan dorongan yang berasal dari dalam diri individu untuk berperilaku, sedangkan motivasi ekstrinsik adalah dorongan dari luar individu yang membantu menciptakan situasi yang kondusif bagi seseorang untuk berperilaku. Begitu juga dengan motivasi hidup bersih, ibu rumah tangga yang mempunyai motivasi hidup bersih cenderung akan mempunyai perilaku yang baik dalam memelihara Selain motivasi hidup bersih, perilaku ibu rumah tangga dalam memelihara kebersihan lingkungan dipengaruhi oleh tingkat kesejahteraan/pendapatannya. Untuk ibu rumah tangga yang mempunyai kelebihan penghasilan dapat mengupah orang lain untuk membantu pekerjaan para ibu. Mungkin disinilah bahwa tingkat pendapatan/ kesejahteraan dapat mempengaruhi kemampuan ibu rumah tangga dalam memelihara kebersihan lingkungan rumah. Walaupun para ibu itu sadar untuk menjaga kebersihan 3

rumah mereka, namun kebutuhan hidup membuat mereka terpaksa melakukan pekerjaan lain dan mengabaikan peran ini. Teori Lewrence Green dalam Notoatmodjo (2007:178) menyatakan bahwa faktor pembentuk perilaku adalah faktor predisposisi (presdisposing factor) terwujud dalam pengetahuan, pendidikan, sikap dan persepsi; faktor pendukung (enabling factor) yang terwujud dalam lingkup fisik, ketersediaan fasilitas dan sarana kesehatan, tingkat kesejahteraan dan lain-lain; faktor penguat (reinforcing factor) yang terwujud dalam sikap petugas, orang tua dan lain-lain.. Sehingga perilaku seseorang dipengaruhi oleh tingkat kesejahteraaan sebagai salah satu faktor pendukung (enabling factor) pembentuk perilaku. Tingkat kesejahteraan merupakansuatu tingkatan yang menyatakan kondisi terpenuhinya kebutuhan material, spiritual, dan sosial warga negara agar dapat hidup layak dan mampu mengembangkan diri, sehingga dapat melaksanakan fungsi sosialnya Sehingga semakin baik tingkat kesejahteraan maka semakin baik pula perilakunya dalam memelihara kebersihan lingkungan. Berdasarkan latar belakang masalah tersebut di atas, maka yang menjadi pokok permasalahan dalam penelitian ini adalah untuk mengkaji hubungan motivasi hidup bersih dan tingka kesejahteraan dengan perilakunya dalam memelihara kebersihan lingkungan. Maka penulis bermaksud untuk mengangkat permasalahan tersebut dengan penelitian yang berjudul Hubungan Motivasi Hidup Bersih dan Tingkat Kesejahteraan dengan Perilaku Ibu Rumah Tangga dalam Memelihara Kebersihan Lingkungan (Studi pada Ibu rumah tangga Desa Karangpari Kecamatan Rancah Kabupaten Ciamis). Berdasarkan paparan kajian terhadap pokok permasalahan berkenaan dengan kajian motivasi hidup bersih, tingkat kesejahteraan dan perilaku ibu rumah tangga memelihara kebersihan lingkungan, maka dapat dirumusan masalah pada penelitian ini sebagai berikut : 1. adakah hubungan motivasi hidup bersih dengan perilaku ibu rumah tangga dalam memelihara kebersihan lingkungan? 2. adakah hubungan tingkat kesejahteraan dengan perilaku ibu rumah tangga dalam memelihara kebersihan lingkungan? 3. adakah hubungan motivasi hidup bersih dan tingkat kesejahteraan dengan perilaku ibu rumah tangga dalam memelihara kebersihan lingkungan? 4

Tujuan secara khusus penelitian ini adalah untuk mengetahui, mengkaji dan menganalisis apakah ada hubungan antara : 1. motivasi hidup bersih dengan perilaku ibu rumah tangga dalam memelihara kebersihan lingkungan. 2. tingkat kesejahteraan dengan perilaku ibu rumah tangga dalam memelihara kebersihan lingkungan. 3. motivasi hidup bersih dan tingkat kesejahteraan dengan perilaku ibu rumah tangga dalam memelihara kebersihan lingkungan. METODE PENELITIAN Dalam penelitian yang dilaksanakan menggunakan metode deskriptif korelasional. Populasi dalam penelitian ini ibu rumah tangga yang merupakan anggota ibu rumah tangga Desa Karangpari Kecamatan Rancah Kabupaten Ciamis yang berjumlah orang, yang terdiri dari 1076 orang. Teknik pengambilan sampel menggunakan cara Stratified Proporsional Random sampling berdasarkan tingkat kesejahteraan. Sampel pada penelitian ini adalah 10% dari jumlah polulasi yaitu 110 orang ibu rumah tangga. Teknik pengumpulan data penelitian dilakukan dengan menggunakan instrumen yang di uji validitas dan reliabilitasnya, berupa angket untuk mengukur motivasi hidup bersih dan perilaku ibu rumah tangga sedangkan untuk tingkat kesejahteraan menggunakan data sekunder. Analisis data menggunakan program SPSS dimana untuk uji normalitas dilakukan dengan uji Kolmogorov-Smirnov. Persyaratan kedua dalam pengujian persyaratan analisis adalah uji linieritas regresi. Pengujian hipotesis mengunakan rumus korelasi Product momen, uji korelasi ini bertujuan untuk menguji hubungan antara dua variabel atau lebih yang bukan berarti hubungan fungsional atau hubungan sebab akibat. Sedangkan sifat korelasinya akan menentukan arah korelasinya. PEMBAHASAN 1. Motivasi Hidup Bersih Pengambilan data dilakukan pada sampel penelitian yang berjumlah 110 orang. Kemudian hasil dari tes diolah/dianalisis dengan menggunakan SPSS 16.0 yang menunjukan bahwa skor minimum sebesar 47 dan untuk skor maksimum yaitu sebesar 150. Dengan rata-rata (mean) 112,38 dengan standar deviasi 27,29 dan nilai tengahnya sebesar 115,5. Motivasi hidup bersih termasuk kategori sedang, hal ini terlihat dari nilai 5

rata-rata (mean) sebesar 112,39 > nilai skor min + 2 SD sebesar 101,58. Gambaran skor dapat dilihat pada histogram motivasi hidup bersih berikut: Gambar 1.1 Histogram Motivasi Hidup Bersih 2. Tingkat Kesejahteraan Pengambilan data dilakukan pada sampel penelitian yang berjumlah 110 orang. Diperoleh skor minimum 1 dan skor maksimum 4, rata-ratanya sebesar 1,76 standar deviasi sebesar 0,82 dan nilai tengahnya sebesar 2. Tingkat kesejahteraan termasuk kategori rendah, hal ini terlihat dari skor rata-rata mendekati mediannya dan nilai ratarata (mean) sebesar 1,76 < nilai skor min + 2 SD sebesar 2,64. Gambaran skor dapat dilihat pada histogram tingkat kesejahteraan berikut: Gambar 1.2 Histogram Tingkat Kesejahteraan 3. Perilaku Ibu Rumah Tangga Dalam Memelihara Kebersihan Lingkungan Pengambilan data dilakukan pada sampel penelitian yang berjumlah 110 orang. Diperoleh skor minimum sebesar 48 dan untuk skor maksimum yaitu sebesar 172. Dengan rata-rata (mean) 121,91 dengan standar deviasi 29,84 dan nilai tengah sebesar 121. Perilaku ibu rumah tangga dalam memelihara kebersihan lingkungan dapat dikategorikan sedang, hal ini dikarenakan nilai rata-rata (mean) 121,91 > nilai skor min + 2 SD sebesar 107,68. Gambaran skor dapat dilihat pada histogram perilaku ibu rumah tangga dalam memelihara kebersihan lingkungan berikut: 6

Gambar 1.3 Histogram Perilaku Ibu Rumah Tangga Dalam Memelihara Kebersihan Pengujian Hipotesis Lingkungan 1. Hubungan Antara Motivasi Hidup Bersih (X 1 ) Dengan Perilaku Ibu Rumah Tangga Dalam Memelihara Kebersihan Lingkungan (Y) Hipotesis pertama yang diajukan dalam penelitian adalah ada hubungan antara motivasi hidup bersih dengan perilaku ibu rumah tangga dalam memelihara kesehatan lingkungan. Pengujian hipotesis menggunakan regresi sederhana dan korelasi sederhana, umumnya dinyatakan dalam bentuk persamaan regresi yaitu Y= a + bx. Dari hasil analisis regresi linier sederhana terhadap data penelitian dihasilkan konstanta a sebesar 86,640 dan koefisien arah regresi b sebesar 18,045. Bentuk hubungan antara kedua variabel dapat disajikan oleh persamaan regresi Y = 86,640 + 18,045 X 1 rumah tangga Kekuatan hubungan antara motivasi hidup bersih (X 1 ) dengan perilaku dalam memelihara kebersihan lingkungan (Y) pada model persamaan Y= 86,640 + 18,045 X 1 dapat dilihat pada koefisien determinasi (R 2 ) adalah 19,7% Ini berarti motivasi hidup bersih memberikan konstribusi sebesar 19,7 terhadap perilaku ibu rumah tangga dalam memelihara kesehatan lingkungan, sisanya dipengaruhi oleh variabel lain diantaranya kebiasaan, motivasi, minat, dan lingkungan. Untuk lebih memperjelas gambaran mengenai hubungan linier antara variabel motivasi hidup bersih dengan perilaku ibu rumah tangga dalam memelihara kebersihan lingkungan, berikut ini disajikan dalam diagram linieritas antara kedua variabel tersebut: ibu 7

Y 300 280 260 240 Y=86,640+18,045X1 220 200 180 160 140 120 100 80 (r=0,444) 60 40 20 0 2 4 6 X1 Gambar 1.4 Hubungan Antara Motivasi Hidup Bersih Dengan Perilaku Ibu Rumah Tangga Dalam Memelihara Kebersihan Lingkungan Analisis korelasi terhadap pasangan data dari kedua variabel tersebut menghasilkan koefisien korelasi sebesar 0,444 yang termasuk kategori keeratan sedang. Dengan demikian hipotesis diterima, yaitu ada hubungan antara motivasi hidup bersih dengan perilaku ibu rumah tangga dalam memelihara kebersihan lingkungan. Motivasi merupakan pendorong atau pemberi semangat untuk memperoleh kesuksesan. Dengan adanya motivasi hidup bersih akan menimbulkan perilaku yang baik dalam memelihara kebersihan lingkungan. Motivasi terdiri dari motivasi instrinsik dan motivasi ekstrinsik. Motivasi berkaitan erat dengan perilaku. Ibu rumah tangga yang mempunyai motivasi hidup bersih cenderung akan mempunyai perilaku yang baik dalam memelihara kebersihan lingkungannya. 2. Hubungan Antara Tingkat Kesejahteraan (X 2 ) Dengan Perilaku Ibu Rumah Tangga Dalam Memelihara Kebersihan Lingkungan (Y) Hipotesis kedua yang diajukan dalam penelitian adalah ada hubungan antara tingkat kesejahteraan dengan perilaku ibu rumah tangga dalam memelihara kesehatan lingkungan. Pengujian hipotesis menggunakan regresi sederhana dan korelasi sederhana, umumnya dinyatakan dalam bentuk persamaan regresi yaitu Y= a + bx. Dari hasil analisis regresi linier sederhana terhadap data penelitian dihasilkan konstanta a sebesar 55,937 dan koefisien arah regresi b sebesar 0,587. Bentuk hubungan antara kedua variabel dapat disajikan oleh persamaan regresi Y = 55,937 + 0,587 X 2. Kekuatan hubungan antara tingkat kesejahteraan (X 2 ) dengan perilaku ibu rumah tangga dalam memelihara kebersihan lingkungan (Y) pada model persamaan Y = 55,937 + 0,587 X 2 dapat dilihat pada koefisien determinasi (R 2 ) adalah 0,288. Ini berarti tingkat kesejahteraan memberikan kontribusi sebesar 28,8% terhadap perilaku ibu 8

rumah tangga dalam memelihara kesehatan lingkungan, sisanya dipengaruhi oleh variabel lain diantaranya kebiasaan, minat, dan lingkungan. Untuk lebih memperjelas gambaran mengenai hubungan linier antara variabel tingkat kesejahteraan dengan perilaku ibu rumah tangga dalam memelihara kebersihan lingkungan berikut ini disajikan dalam diagram linearitas antara kedua variabel tersebut. Gambar 1.5 Hubungan Antara Tingkat Kesejahteraan (X 2 ) Dengan Perilaku Ibu Rumah Tangga Dalam Memelihara Kebersihan Lingkungan (Y) Analisis korelasi terhadap pasangan data dari kedua variabel tersebut menghasilkan koefisien korelasi sebesar 0,537 yang termasuk kategori keeratan sedang. Dengan demikian hipotesis diterima, yaitu ada hubungan antara perilaku ibu rumah tangga dalam memelihara kesehatan lingkungan. tingkat kesejahteraan dengan Lewrence Green menganalisa perilaku manusia berangkat dari tingkat kesehatan bahwa kesehatan masyarakat dipengaruhi oleh dua faktor perilaku dan faktor luar perilaku. Perilaku itu sendiri atau dibentuk dari 3 faktor berikut: 1. Faktor predisposisi (presdisposing factor) terwujud dalam pengetahuan, pendidikan, sikap dan persepsi 2. Faktor pendukung (enabling factor) yang terwujud dalam lingkup fisik, ketersediaan fasilitas dan sarana kesehatan pendapatan keluarga dan lain-lain 3. Faktor penguat (reinforcing factor) yang terwujud dalam sikap petugas, orang tua dan lain-lain. Yang merupakan kelompok referensi dari perilaku masyarakat. (Notoatmodjo, 2003:45). Dari teori Lewrence Green di atas terlihat bahwa tingkat pendapatan keluarga yang pada akhirnya menentukan tingkat kesejahteraan merupakan merupakan faktor pendukung yang akan membentuk perilaku seseorang, termasuk siswa. Sehingga secara sederhana dapat dikatakan terdapat hubungan antara tingkat kesejahteraan dengan perilaku ibu rumah tangga dalam memelihara kebersihan lingkungan. 9

3. Hubungan Antara Motivasi Hidup Bersih (X 1 ) Dan Tingkat Kesejahteraan (X 2 ) Dengan Perilaku Ibu Rumah Tangga Dalam Memelihara Kebersihan Lingkungan (Y) Hipotesis ketiga yang diajukan dalam penelitian adalah ada hubungan antara motivasi hidup bersih dan tingkat kesejahteraan dengan perilaku ibu rumah tangga dalam memelihara kesehatan lingkungan. Pengujian hipotesis menggunakan regresi dan korelasi berganda, umumnya dinyatakan dalam bentuk persamaan regresi yaitu Y= a + b 1 X 1 + b 2 X 2. Dari hasil analisis regresi linier sederhana terhadap data penelitian dihasilkan konstanta a sebesar 32,270 dan koefisien arah regresi b 1 sebesar 0,508 dan arah regresi b 2 sebesar 14,106. Bentuk hubungan antara ketiga variabel dapat disajikan oleh persamaan regresi Y = 32,270 + 0,508 X 1 + 14,106 X 2. Kekuatan hubungan antara motivasi hidup bersih (X 1 ) dan tingkat kesejahteraan (X 2 ) dengan perilaku ibu rumah tangga dalam memelihara kesehatan lingkungan.(y) pada model persamaan Y = 32,270 + 0,508 X 1 + 14,106 X 2 dapat dilihat pada koefisien determinasi (R 2 ) adalah 0,404. Ini berarti motivasi hidup bersih dan tingkat kesejahteraan memberikan kontribusi sebesar 40,4% terhadap perilaku ibu rumah tangga dalam memelihara kesehatan lingkungan, sisanya dipengaruhi oleh variabel lain diantaranya kebiasaan, motivasi, minat dan lingkungan. Analisis korelasi terhadap pasangan ketiga variabel tersebut menghasilkan koefisien korelasi sebesar 0,635 yang termasuk kategori keeratan sedang. Dengan demikian, hipotesis diterima, yaitu ada hubungan antara motivasi hidup bersih dan tingkat kesejahteraan dengan perilaku ibu rumah tangga dalam memelihara kesehatan lingkungan. Untuk membahas kebersihan lingkungan hidup, perlu diketahui pengertian dan kebersihan lingkungan, menurut pendapat Notoatmodjo (2007 : 147) menyatakan bahwa Kebersihan lingkungan adalah suatu kondisi atau keadaan lingkungan yang optimum sehingga berpengaruh positif terhadap terwujudnya suatu kebersihan yang optimum pula. Ruang lingkup kebersihan lingkungan antara lain mencakup perumahan, pembuangan kotoran manusia, penyebaran air bersih, pembuangan sampah, pembuangan air kotor (air limbah),. Usaha untuk memelihara kebersihan lingkungan 10

adalah suatu usaha untuk memperbaiki atau mengoptimumkan lingkungan hidup manusia agar terwujud kebersihan lingkungan sehingga manusia dapat hidup nyaman, bersih dan lestari di dalam lingkungan hidupnya. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Simpulan yang dapat ditarik dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Ada hubungan antara motivasi hidup bersih dengan perilaku ibu rumah tangga dalam memelihara kebersihan lingkungan. Hal ini dibuktikan dengan perolehan nilai koefisien korelasi (r) sebesar 0,444 yang termasuk kategori keeratan sedang dan memberikan kontribusi (R 2 ) sebesar 19,7%, artinya bahwa motivasi hidup bersih memberikan kontribusi sebesar 19,7% terhadap perilaku ibu rumah tangga dalam memelihara kebersihan lingkungan, sisanya dipengaruhi oleh variabel lain. Semakin baik motivasi hidup bersih, maka akan semakin baik perilaku ibu rumah tangga dalam memelihara kebersihan lingkungan. 2. Ada hubungan antara tingkat kesejahteraan dengan perilaku ibu rumah tangga dalam memelihara kebersihan lingkungan. Hal ini dibuktikan dengan perolehan nilai koefisien korelasi (r) sebesar 0,537 yang termasuk kategori keeratan sedang dan memberikan kontribusi (R 2 ) sebesar 28,8%, artinya tingkat kesejahteraa memberikan kontribusi sebesar 28,8% terhadap perilaku ibu rumah tangga dalam memelihara kebersihan lingkungan, sisanya dipengaruhi oleh variabel lain. Semakin baik tingkat kesejahteraan, maka akan semakain baik perilaku ibu rumah tangga dalam memelihara kebersihan lingkungan. 3. Ada hubungan antara motivasi hidup bersih dan tingkat kesejahteraan dengan perilaku Saran ibu rumah tangga dalam memelihra kebersihan lingkungan. Hal ini dibuktikan dengan perolehan nilai koefisien korelasi (r) sebesar 0,635 yang termasuk kategori keeratan kuat dan memberikan kontribusi (R 2 ) sebesar 40,4%, artinya motivasi hidup bersih dan tingkat kesejahteraan memberikan kontribusi sebesar 40,4% terhadap perilaku ibu rumah tangga dalam memelihara kebersihan lingkungan, sedangkan sisanya dipengaruhi faktor lain. Semakin baik motivasi hidup bersih dan tingkat kesejahteraan memelihara kebersihan lingkungan. maka akan semakin baik perilaku ibu rumah tangga dalam Berdasarkan pada simpulan di atas, saran-saran yang diajukan adalah : 11

1. Dalam upaya meningkatkan perilaku ibu rumah tangga dalam memelihara kebersihan lingkungan akan lebih baik dilakukan kerja sama yang lebih efektif lagi diantara semua unsur terkait baik yang berupa pemberian penyuluhan agar ibu rumah tangga dapat memelihara kebersihan lingkungan. 2. Dengan ditemukannya beberapa hasil penelitian ini, dimana pengetahuan kebersihan lingkungan masih kurang, maka diharapkan pemerintah mulai mengambil langkahlangkah untuk lebih bisa memberikan pemahaman untuk memelihara kebersihan lingkungan. 3. Sebaiknya ada peneliti lain yang melakukan penelitian lebih lanjut terhadap permasalahan ini mengingat luasnya permasalahan ini sehingga diharapkan dapat memberikan masukan untuk memecahkan permasalahan-permasalahan minimnya perilaku ibu rumah tangga dalam memelihara kebersihan lingkungan. DAFTAR PUSTAKA Notoatmodjo, Soekodjo (2007) Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku, Jakarta : Rineka Cipta. Walgito, Bimo (2011) Psikologi Sosial. Jogjakarta: Andi Ofset 12