BAB III PERALIHAN WALI NASAB KE WALI HAKIM DI KUA KEC. PARAKAN KAB. TEMANGGUNG. A. Sekilas tentang KUA Kec. Parakan Kab.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III PENENTUAN WALI HAKIM DI KUA KEC. TAYU KAB. PATI. 21 KUA Kecamatan yang ada di Kabupaten Pati, yang

Penutup. Sekapur Sirih

BAB I PENDAHULUAN. Sudah menjadi sunatullah seorang manusia diciptakan untuk hidup

KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN TEMANGGUNG

hari atau rata-rata 10,33 hari/bulan. hutan, perkebunan dan lahan lainnya. atas sebagaimana tergambar pada tabel 2.9.

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan yang dilaksanakan dalam suatu wilayah pada hakekatnya

Tabel Jenis dan Kawasan Potensi Bencana Alam Kabupaten Temanggung

BAB II GAMBARAN UMUM Letak, luas dan batas wilayah Kabupaten Temangung

terendah pada tahun ) Penyelesaian pengaduan perlindungan perempuan dan anak dari tindakan kekerasan

1) Struktur Ekonomi Daerah. terbesar dalam penyusunan PDRB.

pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak, keluarga berencana dan keluarga sejahtera, sosial, tenaga kerja, koperasi

MEMUTUSKAN: Menetapkan KESATU

HASIL SIDANG PLENO PENYUSUNAN PRIORITAS USULAN PNPM MANDIRI PERDESAAN INTEGRASI SPP-SPPN TA 2015 KAB.TEMANGGUNG

BABA V PENUTUP A. KESIMPULAN. Dari beberapa penjelasan yang diuraikan di muka terhadap

KEPENDUDUKAN DAN KETENAGAKERJAAN

BAB II DISKRIPSI OBJEK PENELITIAN

BUPATI TEMANGGUNG PERATURAN BUPATI TEMANGGUNG NOMOR 42 TAHUN 2012 TENTANG PENATAAN TOKO MODERN DI KABUPATEN TEMANGGUNG

LAPORAN AKHIR. Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Studio Perencanaan (TKP 437P) Oleh Kelompok 1A :

KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Gambaran Umum Kabupaten Temanggung bujur timur dan LS. Kabupaten Temanggung

IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. yang terbaik bagi kepentingan anak, tanpa ada diskriminasi. Salah satu isu

yaitu 44 partai seperti tercantum pada tabel

BAB IV ANALISIS YURIDIS TERHADAP PENCATATAN PERKAWINAN ANAK ANGKAT DI KUA KEC. SAWAHAN KOTA SURABAYA

Perencanaan Pembangunan JUMLAH REALISASI DINAS PENDIDIKAN DINAS KESEHATAN R S U D P U BAPPEDA DINHUBKOMINFO B L H

BAB III PRAKTIK PERALIHAN WALI NASAB KE WALI HAKIM. di KUA KECAMATAN WONOPRINGGO KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. mengenai anak sah diatur dalam Undang-undang Nomor 1 Tahun 1974

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TEMANGGUNG,

BAB III GAMBARAN UMUM DAN PROSEDUR PERNIKAHAN WANITA HAMIL DI LUAR NIKAH DI KUA KECAMATAN CERME KABUPATEN GRESIK

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK PERKAWINAN DAN PENCATATAN PERKAWINAN ANAK ADOPSI DI KUA KEC. PRAJURIT KULON KOTA MOJOKERTO

BUPATI TEMANGGUNG PERATURAN BUPATI TEMANGGUNG NOMOR 16 TAHUN 2012 TENTANG RENCANA PENEMPATAN MENARA TELEKOMUNIKASI DI KABUPATEN TEMANGGUNG

a. Gaji dan Tunjangan Belanja Sosial a. Jaminan Kesehatan Temanggung Belanja Hibah Urusan Kesehatan

P E N E T A P A N Nomor 127/Pdt.P/2010/PA Tse BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. Perkawinan merupakan kebutuhan kodrat manusia, setiap manusia

BAB III KUA KECAMATAN SUKODONO

SIMULASI PELAKSANAAN AKAD NIKAH

pendapatan masyarakat. h. Jumlah Rumah Tangga Miskin status kesejahteraan dapat dilihat pada tabel 2.42.

BAB III PENDAFTARAN PENCATATAN PERKAWINAN DALAM MASA IDDAH. A. Profil Kantor Urusan Agama Kecamatan Karangpilang Kota Surabaya

SALINAN PENETAPAN Nomor : 461/Pdt.P/2010/PA.TSe. BISMILLAAHIRRAHMAANIRRAHIIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

posyandu di tiga kecamatan tersebut. Pembantu Per Satuan Penduduk

PENETAPAN BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

PENGATURAN PERKAWINAN SEAGAMA DAN HAK KONSTITUSI WNI Oleh: Nita Ariyulinda Naskah diterima : 19 September 2014; disetujui : 3 Oktober 2014

BAB I PENDAHULUAN. bermakna perbuatan ibadah kepada Allah SWT, dan mengikuti Sunnah. mengikuti ketentuan-ketentuan hukum di dalam syariat Islam.

Dengan Persetujuan Bersama DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN TEMANGGUNG dan BUPATI TEMANGGUNG

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan merupakan kebutuhan utama bagi setiap penduduk yang hidup

Kepastian Hukum Itsbat Nikah Terhadap Status Perkawinan, Status Anak dan Status Harta Perkawinan Oleh: Prof. Dr. H. Suparman Usman, S.H.

BAB III TINJAUAN TEORITIS TENTANG ISBAT NIKAH. Mengisbatkan artinya menyungguhkan, menentukan, menetapkan

Pencapaian sasaran dan indikator pada misi III ini dapat dilihat pada tabel sebagai berikut: Tabel 3.21 Pencapaian Misi III dan Indikator

BAB I PENDAHULUAN. menuju zaman modern. Ziauddin Sardar menyebut zaman modern merupakan

BAB IV ANALISIS TERHADAP PERNIKAHAN DENGAN MEMALSUKAN IDENTITAS WALI NIKAH DI KUA KEC. TAYU KAB. PATI

TINJAUAN YURIDIS ANAK DILUAR NIKAH DALAM MENDAPATKAN WARISAN DITINJAU DARI UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 1974 TENTANG PERKAWINAN

BAB IV ANALISIS TERHADAP PROSES PENYELESAIAN WALI ADHAL DI. PENGADILAN AGAMA SINGARAJA NOMOR. 04/Pdt.P/2009/PA.Sgr

1. Balerejo 2. Candisari 3. Kerokan 4. Sriwungu 5. Tanjungsari 6. Tlogomulyo. 1. Kranggan 2. Nguwet 3. Badran 4. Pendowo 5.

BAB I PENDAHULUAN. Hukum Perdata dengan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang

dengan 7 (tujuh), sedangkan target nomor 8 (delapan) menjadi Angka kematian ibu per kelahiran hidup turun drastis

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA. Perkara Permohonan, yang diajukan oleh : 1. S U B A R I,Umur 49 tahun,pekerjaan Karyawan Swasta ;

BAB IV SISTEM PERNIKAHAN ADAT MASYARAKAT SAD SETELAH BERLAKUNYA UU NO. 1 TAHUN A. Pelaksanaan Pernikahan SAD Sebelum dan Sedudah UU NO.

Kinerja Anggaran Tahun 2012 Prakiraan Maju Rencana Tahun 2015

BAB I. Pendahuluan. Perkawinan beda agama adalah suatu perkawinan yang dilakukan oleh

ب س م الله ال رح م ن ال رح ی م

BAB IV. ANALISIS DASAR DAN PERTIMBANGAN MAJELIS HAKIM DALAM PENETAPAN PENGADILAN AGAMA BLITAR NO. 0187/Pdt.P/2014/PA.BL

LETAK GEOGRAFIS DAN KEADAAN ALAM

BAB III PENETAPAN WALI HAKIM OLEH KEPALA KUA DIWEK JOMBANG TANPA UPAYA MENGHADIRKAN WALI NASAB

BAB V PENUTUP. hasil analisis yang telah dilakukan, maka dapat diambil kesimpulan sebagai

PENETAPAN Nomor 0010/Pdt.P/2015/PA.Pkc

BAB IV WALI NIKAH PEREMPUAN HASIL PERNIKAHAN SIRI MENURUT UNDANG-UNDANG PERKAWINAN. Undang-undang perkawinan di Indonesia, adalah segala

3.1.1.Kondisi Ekonomi Daerah Tahun 2013 dan Perkiraan Tahun. perekonomian regional, perekonomian nasional bahkan

BESARAN ADD YANG DITERIMA TIAP DESA KABUPATEN TEMANGGUNG TAHUN ANGGARAN 2017

melakukan pernikahan tetap dikatakan anak. 1

BISMILLAHIRRAHMAANIRRAHIIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA TENTANG DUDUK PERKARANYA

BAB IV ANALISIS TERHADAP PENETAPAN HAKIM PENGADILAN AGAMA. MALANG NOMOR 0038/Pdt.P/2014/PA.Mlg

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG HUKUM PERKAWINAN DI INDONESIA. Perkawinan di Indonesia diatur dalam Undang-Undang Perkawinan

BAB I PENDAHULUAN. Program pembangunan nasional sebagaimana dalam Undang-Undang no 25. perdagangan yang merupakan inti sistem pembangunan.

PEMERINTAH KABUPATEN TEMANGGUNG DINAS.PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAHRAGA Jalari Pahlawan No 100, Telp/Facs , Kode Pos TEMANGGUNG

PENETAPAN Nomor : 04/Pdt.P/2010/PA.Gst BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

PENETAPAN. Nomor 7/Pdt.P/2017/PA.Kras. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA. penetapan dalam perkara pengesahan nikah yang diajukan oleh:

PENTINGNYA PENCATATAN PERKAWINAN MENURUT UNDANG- UNDANG NO.1 TAHUN 1974 TENTANG PERKAWINAN

BAB IV ANALISIS HUKUM TERHADAP PERKAWINAN DI BAWAH UMUR TANPA DISPENSASI KAWIN PENGADILAN AGAMA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. TINJAUAN UMUM TENTANG PERKAWINAN

BAB III PENETAPAN DISPENSASI USIA NIKAH MENURUT PERATURAN MENTERI AGAMA NOMOR 11 TAHUN 2007 TENTANG PENCATATAN NIKAH

BAB IV ANALISIS PERNIKAHAN DALAM MASA IDDAH. A. Analisis Pemikiran Pernikahan dalam Masa Iddah di Desa Sepulu Kecamatan

BAB III TRADISI NGALOSE DALAM PERSPEKTIF MASYARAKAT DESA KEPUH TELUK KECAMATAN TAMBAK BAWEAN KABUPATEN GRESIK

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sebagaimana diketahui bahwa perkawinan adalah satu jalan yang

BISMILLAHIRRAHMAANIRRAHIIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA TENTANG DUDUK PERKARANYA

SALINAN PENETAPAN Nomor : 005/Pdt.P/2013/PA.Pkc DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P E N E T A P A N Nomor : 06/Pdt.P/2012/PA.Kbm BISMILLAAHIRRAHMAANIRRAHIIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

DAU DISPERINDAGKOP UMKM

RATA-RATA NILAI UJIAN SEKOLAH/MADRASAH TIAP SD/MI KABUPATEN TEMANGGUNG TAHUN PELAJARAN 2015/2016

P U T U S A N Nomor : 659/Pdt.G/2010/PAJP. BISMILLAHIRRAHMAANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

Lembaran Informasi untuk Pernikahan di Indonesia/Pernikahan di Jerman

BAB III PRAKTIK PEMILIHAN CALON SUAMI DENGAN CARA UNDIAN DI DESA KEMADUH KEC. BARON KAB. NGANJUK

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN DAN ANALISA DATA

PENETAPAN. Nomor 0009/Pdt.P/2015/PA.Pkc DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. mewujudkan kehidupan rumah tangga yang sakinah, mawadah wa rahmah. 3 Agar

Oleh : TIM DOSEN SPAI

ب س م الله ال رح م ن ال رح ی م

BAB III Rukun dan Syarat Perkawinan

Penatatan ruang daerah bertujuan mewujudkan ruang kabupaten berbasis. pertanian yang didukung industri, perdagangan, pariwisata dan sosial

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN

Transkripsi:

BAB III PERALIHAN WALI NASAB KE WALI HAKIM DI KUA KEC. PARAKAN KAB. TEMANGGUNG A. Sekilas tentang KUA Kec. Parakan Kab. Temanggung Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Parakan adalah salah satu dari 20 KUA Kecamatan yang ada di Kabupaten Temanggung, 42 yang bertempat di Jl. Kosasih No. 23 Kauman Parakan Temanggung, dengan jarak tempuh + 9.8 KM dari ibu kota Kabupaten Temanggung dan + 47.4 KM dari ibu kota Provinsi Jawa Tengah (Semarang). KUA Parakan mempunyai lingkup kerja 16 Desa/Kelurahan dan 50.906 jiwa, yang terdiri atas 46.413 jiwa memeluk Agama Islam, 2.113 jiwa memeluk Agama Protestan, 776 jiwa pemeluk Agama Katolik, 45 jiwa pemeluk Agama Hindu serta 44 jiwa memeluk Agama Budha. Didukung pula oleh sarana tempat ibadah seperti Masjid 54 buah, Langgar/Musholla 99 buah, Gereja Kristen 6 buah, gereja Katholik 1 buah, Wihara 1 buah, Pura 1 buah. 43 Dari sisi jumlah pendidikan dan tradisi keagamaan yang ada di wilayah Kecamatan Parakan dapat dikatakan sebagai daerah yang Agamis dengan tumbuhnya tradisi kehidupan keagamaan seperti pengajian antar masjid dan antar pesantren yang setiap hari dan setiap saat bisa dipastikan ada kegiatan 42 Dua puluh wilayah kecamatan tersebut adalah Kecamatan Bansari, Kecamatan Bejen, Kecamatan Bulu, Kecamatan Parakan, Kecamatan Kledung, Kecamatan Temanggung, Kecamatan Tlogomulyo, Kecamatan Tembarak, Kecamatan Selopampang, Kecamatan Kranggan, Kecamatan Pringsurat, Kecamatan Kaloran, Kecamatan Kandangan, Kecamatan Kedu, Kecamatan Ngadirejo, Kecamatan Jumo, Kecamatan Gemawang, Kecamatan Candiroto, Kecamatan Tretep, Kecamatan Wonoboyo. 43 Data Form Instrumen Data KUA Kecamatan Parakan tahun 2010. 34

35 pengajian bagi masyarakat Parakan. Sehingga dari tradisi yang telah tumbuh sejak puluhan bahkan ratusan tahun lamanya itu membuat masyarakat Parakan dikenal dengan wilayah santri di daerah Kabupaten Temanggung. Sebagai daerah yang terkenal dengan sebutan daerah santri, tidak menjamin masyarakatnya selalu patuh pada aturan agama yaitu al-qur an dan al-hadis. Hal tersebut, sejalan dengan adanya kasus nikah hamil yang mengakibatkan kesulitan bagi para PPN (Pegawai Pencatat Nikah) dalam menentukan wali nikah bagi anak yang dilahirkan akibat nikah hamil. Dalam pelaksanaan hukum perkawinan di Indonesia, eksistensi seorang penghulu yang bertugas di Kantor Urusan Agama sangatlah penting. Oleh karena itu, sebuah Kantor Urusan Agama tidak cukup hanya seorang pegawai saja. Seperti halnya Kantor-kantor Urusan Agama yang lain, KUA Parakan mempunyai beberapa pegawai yang mempunyai jabatan masingmasing. Tabel Formasi Pegawai KUA Kec. Parakan Kab. Temanggung No. Nama, NIP Pangkat/GOL Jabatan 1. Sujari, S.Ag. Penata ( 3 c ) Kepala / PPN 150 220 867 2. Machfut Arifin, S.Ag. Penata Muda Tk. I ( 3 b ) Penghulu 150 321 404 3. Mirza Ahmadi Penata Muda Tk. I ( 3 b ) Staf 150 206 928 4. Eko Yuli Saputro - Wiyata Bakti 5. Ortri Mauraya Taulita - Wiyata Bakti

36 B. Praktek Peralihan Wali Nikah Yang Dilakukan Oleh KUA Kec. Parakan Dari catatan peristiwa pernikahan yang terjadi di KUA Kecamatan Parakan pada bulan Januari sampai bulan Juli 2011, tercatat sebanyak 261 peristiwa, yang terdiri atas 250 peristiwa nikah dengan wali nasab dan 11 peristiwa nikah dengan wali hakim. Tabel jumlah peristiwa nikah Kec. Parakan Kabupaten Temanggung Januari-Juli 2011 No Satuan Organisasi Wali Nasab Hakim 1. Parakan Wetan 23 1 2. Wanutengah 17 0 3. Campursalam 16 0 4. Nglondong 9 1 5. Parakan Kauman 56 4 6. Dangkel 12 0 7. Mandisari 27 2 8. Tegalroso 13 1 9. Bagusan 6 0 10. Traji 17 1 11. Watukumpul 12 0 12. Ringinanom 12 0 13. Depokharjo 2 0 14. Caturanom 13 1 15. Sunggingsari 6 0 16. Glapansari 9 0 Jumlah 250 11 Sumber: Laporan Bulanan (Januari-Juni 2011) KUA Parakan Dari jumlah peristiwa nikah yang tercatat di KUA kec. Parakan tidak semuanya berjalan lancar, ada beberapa peristiwa nikah yang pada awalnya ada kendala-kendala hukum yang membutuhkan kearifan dan kejelian para penghulu untuk menyelesaikanya. Apalagi pelayanan masyarakat di bidang pernikahan membutuhkan pelayanan yang tepat, cepat dan sesuai dengan

37 aturan hukum yang ada. Belum lagi tuntutan pelayanan yang harus sesuai dengan kehendak masyarakat dan adat istiadat yang mereka yakini termasuk masalah waktu pelaksanaan. 44 Satu hal yang menjadikan tidak lancarnya pernikahan tersebut adalah penentuan wali nikah bagi anak yang lahir kurang dari batas minimal usia kandungan. Penentuan wali nikah bagi anak perempuan yang lahir kurang dari 6 bulan adalah problem tersendiri. Ketika wanita hamil karena zina ini akhirnya menikah dengan laki-laki yang menghamilinya maka masalah berikutnya adalah siapa yang nantinya berhak menjadi wali nikah, jika anak yang terlahir dari perkawinan tersebut adalah seorang gadis. Hal inilah yang kemudian menjadi polemik antara aturan fiqh dan undang-undang. Polemik ini berawal dari penentuan status anak yang terlahir dari pernikahan tersebut. Apakah anak ini dinasabkan kepada bapak ibunya atau hanya kepada ibunya saja. Jika ia dinasabkan kepada bapaknya maka sang bapak bisa menjadi wali nikah, namun jika tidak maka yang berhak menjadi wali nikah adalah wali hakim. Menentukan siapa yang berhak menjadi wali nikah adalah hal yang sangat penting bagi sebuah perkawinan. Oleh karenanya, dibutuhkan kejelian dan kehati-hatian para penghulu untuk menentukanya. Penentuan wali nikah terhadap anak yang lahir kurang dari 6 bulan adalah problem yang sangat besar bagi seorang PPN (Pegawai Pencatat Nikah). Karena apabila salah 44 Hasil wawancara dengan Sujari (Kepala KUA Kec. Parakan) pada tanggal 10 Agustus 2011, di Kantor KUA Kec. Parakan

38 menentukan wali terhadap calon istri tersebut, itu akan mengakibatkan tidak sahnya perkawinan mereka. Seorang wanita berinisial ER bertempat tinggal di Ngodoringin RT/RW 03/02 Ringinanom Parakan, mengalami problem penunjukan wali nikah, ketika ingin menikah dengan AM (nama samara) yang beralamat Nglorog Wetan RT/RW 04/03 campursalam Parakan. Ketika diperiksa oleh PPN (Pegawai Pencatat Nikah) wanita tersebut lahir empat bulan setelah pernikahan kedua orang tuanya. Kedua orang tuanya menikah pada tanggal 09 Oktober 1993 yang tercatat dalam kutipan akta nikah, sedangkan ER dalam akta kelahiran tercatat lahir pada tanggal 19 Februari 1994. 45 Dalam menjawab pertanyaan yang dilontarkan oleh PPN, kedua orang tuanya mengakui sudah melakukan hubungan sebelum menikah. Masalah susahnya penunjukan wali nikah juga dialami oleh SFK (inisial) yang tinggal di Besaran RT/RW 02/07 Kauman Parakan, ketika ingin menikah dengan AC (inisial) dengan alamat Perum Telaga Mukti Temanggung. Dalam kutipan akta nikah, tercatat 11 Agustus 1988 kedua orang tuanya melangsungkan pernikahan. Lima bulan tujuh belas hari kemudian Safurok lahir yaitu pada tanggal 09 Februari 1989. 46 Kedua orang tuanya juga mengakui kalau sudah melakukan hubungan sebelum menikah. Daftar pemeriksaan nikah dari kedua calon pengantin tersebut, tertulis wali nasab yang bertindak sebagai wali nikahnya. Hal ini yang melatar belakangi penulis untuk melakukan penelitian tetang bagaimana Penghulu 45 Kutipan akta nikah dan akta kelahiran terlampir. 46 Data terlampir.

39 KUA Parakan memutuskan atau menetukan wali nikah bagi calon pengantin yang bermasalah tersebut. Keputusan menentukan wali nasab terhadap calon pengantin tersebut di atas tidak semata-mata ditentukan oleh penghulu. Namun, penetuan tersebut diambil setelah melalui proses pemeriksaan berkas administrasi kehendak nikah dari calon istri dan wali nikah. 47 PPN atau Penghulu tidak hanya memeriksa berkas administrasi semata, pemeriksaan juga dilakukan kepada kedua calon pengantin dan wali nikahnya. Setelah dilakukan pemeriksaan baik secara administrasi maupun secara individual, maka PPN baru biasa menentukan siapa wali nikah dari calon pengantin yang lahir kurang dari 6 bulan tersebut. Penentuan apakah calon pengantin wanita adalah anak hasil nikah hamil kedua orang tuanya pada waktu itu adalah pekerjaan yang paling sulit. Hal ini dikarenakan tidak ada catatan khusus dalam kutipan Akta Nikah ketiganya yang menunjukkan bahwa mereka dulunya menikah dalam keadaan hamil, bahkan dalam Register Nikah pun tidak tertulis peristiwa tersebut. Di samping itu, kebanyakan orang tua calon pengantin putri akan merasa malu bila peristiwa terdahulu akan diungkit-ungkit lagi, apalagi jika orang tuanya tersebut adalah orang penting di desanya atau seorang pejabat negara. Oleh karenanya mereka akan menutupi serapat munkin. 48 47 Depag RI, Pedoman Pegawai Pencatat Nikah (PPN), Jakarta: Badan Kesejahteraan Masjid,1992, hlm.6. 48 Penjelasan dari Sujari dan Machfut Arifin saat diwawancarai, pada tanggal 10 Agustus 2011.

40 Cara yang bisa dilakukan penghulu untuk mengetahui apakah calon pengantin wanita adalah hasil dari hubungan luar nikah hanya dengan cara mencocokkan antara tahun kelahirannya yang tertera pada Akta Kelahiran dengan tahun menikahnya kedua orang tuanya yang tertera pada Kutipan Akta Nikah. Ditambah dari proses pemeriksaan dengan calon pengantin wanita dan walinya yang datang ke Kantor Urusan Agama saat mendaftar untuk melakukan pernikahan, yang dilakukan dengan cara mewawancarainya. Menurut penghulu KUA Parakan (Machfut), keputusan yang diambilnya adalah sesuai dengan undang-undang yang menyatakan anak tersebut adalah anak sah dari bapaknya. Disamping itu, jika anak tersebut tidak bisa intisab kepada bapaknya mengapa fiqih dan undang-undang memperbolehkan nikah hamil?. Menurutnya jika nikah hamil diperbolehkan maka konsekuensinya anak yang lahir pun bisa intisab kepada bapaknya. 49 Berbeda dengan pengakuan Sujari (Kepala/PPN KUA Kec. Parakan), wali dari kedua pengantin tersebut adalah wali hakim. Ia lebih memilih pandangan fiqh dari pada undang-undang. Menurut pandangan Jumhur Ulama, apabila bayi yang lahir kurang dari enam bulan sejak masa perkawinan, maka anak tersebut tidak dapat dihubungkan kekerabatannya dengan bapaknya kendatipun lahir dalam perkawinan yang sah. Anak tersebut hanya memiliki hubungan nasab dengan ibunya saja. Akan tetapi, penulisan dalam Daftar Pemeriksaan Nikah adalah wali nasab, ini hanya untuk menutupi agar tidak menjadikan masalah administrative dan menyalahi peraturan 49 Hasil wawancara dengan Machfut Arifin (Penghulu KUA Kec. Parakan) yang pernah menikahkan seorang wanita yang lahir dari peristiwa nikah hamil orang tuanya dan menentukan wali nikahnya adalah wali nasab.

41 undang-undang yang telah dibuat oleh pemerintah. 50 Akan tetapi, hal tersebut sudah dimusyawarahkan dengan wali dan kedua calon pengantin yang akan melangsungkan akad nikah. Melihat dari uraian di atas maka timbullah pertanyaan baru, mengapa dalam satu instansi pemerintahan yaitu KUA terdapat 2 keputusan?. Setelah diwawancarai, Machfut Arifin menjelaskan bahwa seorang pejabat pemerintahan itu harus mematuhi aturan-aturan dari Negara oleh sebab itu penentuan wali nikah terhadap calon pengantin wanita hasil nikah hamil tersebut adalah wali nasab. Hal ini sesuai dengan UUP dan KHI. Berbeda dengan Sujari yang lebih memilih aturan fiqih dalam pelaksanaan akad nikah dari calon pengantin wanita hasil nikah hamil yaitu wali hakim. Beliau menjelaskan bahwa pertanggung jawaban di akhirat itu lebih berat dari pada pertanggung jawaban di dunia. Akan tetapi, agar tidak terjerat hukum maka saya menutupinya dengan cara menulis wali nasab, jelasnya. 2011. 50 Pengakuan Sujari (Kepala KUA Parakan) saat diwawancarai, pada tanggal 10 Agustus

42 C. Dasar Hukum dan Argumentasi Yang Digunakan Oleh KUA Kec. Parakan dalam Praktek Peralihan Wali Nikah Penentuan wali nikah bagi anak perempuan hasil nikah hamil adalah problem tersendiri dari diperbolehkanya nikah hamil. Ketika wanita hamil karena zina ini akhirnya menikah dengan laki-laki yang menghamilinya maka masalah berikutnya adalah siapa yang nantinya berhak menjadi wali nikah, jika anak yang terlahir dari perkawinan tersebut adalah seorang gadis. Hal inilah yang kemudian menjadi polemik antara aturan fiqh dan undang-undang. Polemik ini berawal dari penentuan status anak yang terlahir dari pernikahan tersebut. Apakah anak ini dinasabkan kepada bapak ibunya atau hanya kepada ibunya saja. Jika ia dinasabkan kepada bapaknya maka sang bapak bisa menjadi wali nikah, namun jika tidak maka yang berhak menjadi wali nikah adalah wali hakim. Menentukan siapa yang berhak menjadi wali nikah adalah hal yang sangat penting bagi sebuah perkawinan. Oleh karenanya dibutuhkan kejelian dan kehati-hatian para penghulu untuk menentukanya. Penetapan wali nasab dari calon pengantin yang lahir dari hasil nikah hamil itu tidak semata ditetapkan oleh Penghulu yang mempunyai kebebasan mengambil keputusan sendiri. Disamping itu, penentuan wali nikah terhadap pengantin hasil nikah hamil ditentukan sesuai aturan-aturan yang telah berlaku. Menurut Machfut Arifin (Penghulu KUA Parakan), 51 wali nikah dari SFK yang lahir lima bulan setelah kedua orang tuanya menikah adalah tetap 51 Penghulu yang menetapkan wali nasab dari wanita hasil nikah hamil. (Penjelasannya saat diwawancarai).

43 bapaknya bukan wali hakim. Jika undang-undang menganggap sah nikah hamil maka konsekwensinya anak yang dilahirkan pun juga dianggap sah. Hal ini sesuai dengan UUP No.1/1974 pasal 42 dan KHI pasal 99 bahwa Anak yang sah adalah anak yang dilahirkan dalam atau sebagai akibat perkawinan yang sah. Lebih lanjut pasal 55 ayat (1) menegaskan bahwa asal-usul seorang anak hanya dapat dibuktikan dengan Akta kelahiran yang autentik, yang dikeluarkan oleh pejabat yang berwenang. Berpijak dari aturan undang-undang di atas maka mereka mengambil keputusan bahwa meskipun jarak antara pernikahan dan kelahiran anak kurang dari batas minimal usia kandungan sebagaimana dijelaskan oleh fiqh, namun selama bayi yang dikandung tadi lahir pada saat ibunya dalam ikatan perkawinan yang sah, maka anak tersebut adalah anak sah. Undang-undang tidak mengatur batas minimal usia kandungan, baik dalam pasal-pasalnya maupun dalam penjelasanya. Oleh karenanya wali nikahnya tetap bapaknya bukan wali hakim. Berbeda dengan Sujari selaku Kepala KUA Kec. Parakan, yang mengambil dua keputusan yaitu melangsungkan pernikahan antara ER dengan AM menggunakan wali hakim dan menulis di Daftar Pemeriksaan Nikah dengan wali nasab. Keputusan ini diambil karena berpegang pada aturan fiqh yang menegaskan bahwa seorang anak supaya dapat dianggap sebagai anak yang sah dari suami ibunya, anak itu harus lahir sekurang-kurangnya enam bulan sesudah pernikahan atau di dalam tenggang iddah selama empat bulan sepuluh hari sesudah perkawinan terputus. Oleh karenanya, apabila bayi lahir

44 kurang dari enam bulan sejak masa perkawinan, maka anak tersebut tidak dapat dihubungkan kekerabatanya dengan bapaknya kendatipun lahir dalam perkawinan yang sah. Ia hanya memiliki hubungan nasab dengan ibunya saja. Oleh karenanya jika anak yang lahir dari pernikahan tersebut adalah seorang gadis maka wali nikahnya adalah wali hakim bukan bapaknya. Dan penulisan wali nasab di Daftar Pemeriksaan Nikah itu semata untuk menutupi kesalahan administrative agar tidak menyalahi aturan pemerintah karena seorang pejabat pemerintahan itu harus mematuhi aturan yang telah dibuat oleh pemerintah. 52 2011. 52 Keterangan dari Sujari saat penulis melakukan wawancara, pada tanggal 10 Agustus