MODEL PEMBELAJARAN CERITA PENDEK DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK DUA TINGGAL DUA TAMU DI KELAS VIII SMPN 2 KADUNGORA KABUPATEN GARUT TAHUN AJARAN

dokumen-dokumen yang mirip
MAKALAH. Oleh NURDIANTI

MAKALAH. Oleh : Tuti Nurhayati NPM :

Rika Kustina 1 dan Marhamah 2. Abstrak. Kata Kunci: Struktur Teks Cerpen, Number Heads Together, Pembelajaran Kooperatif

MODEL PEMBELAJARAN MEMBACA CERPEN DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN WHOLE LANGUANGE PADA SISWA KELAS VIII SMPN 1 TAROGONG TAHUN AJARAN 2011/2012 MAKALAH

Oleh : Wawan Setiawan

MODEL PEMBELAJARAN BERPIDATO DENGAN MENGGUNAKAN METODE MEMORITER PADA SISWA DI KELAS VIII SMPN 5 TAROGONG TAHUN AJARAN 2011/2012 MAKALAH

MODEL PEMBELAJARAN MEMBACA CERITA PENDEK DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK SINEKTIK DI KELAS VIII SMP YPI SUKAWENING KABUPATEN GARUT TAHUN PELAJARAN 2011/2012

M A S I D A H NPM PROGRAM STUDI PBS INDONESIA SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) SILIWANGI BANDUNG 2012

MAKALAH Oleh. Idin Jaenudin

MODEL PEMBELAJARAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN METODE SINEKTIK PADA SISWA KELAS VI SDN JAYARAGA 2 TAROGONG KABUPATEN GARUT TAHUN AJARAN 2011/2012

PEMBELAJARAN MENYIMAK CERPEN DENGAN MENGGUNAKAN METODE COOPERATIVE LEARNING. Oleh : Cece Gosul NIM

MODEL PEMBELAJARAN MENYIMAK INFORMASI DENGAN MENGGUNAKAN METODE TANYA JAWAB PADA SISWA KELAS X SMK SETIA BAKTI GARUT TAHUN PELAJARAN

MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF (KERJASAMA) DALAM MENULIS KREATIF NASKAH DRAMA PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 SINGAJAYA KABUPATEN GARUT TAHUN AJARAN

MAKAKALAH Oleh : Sari Napitapulu

MODEL PEMBELAJARAN BERBICARA DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK PETA PIKIRAN PADA SISWA KELAS IX SMPN 1 KADUNGORA KECAMATAN KADUNGORA

PEMBELAJARAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK AKROSTIK TEMATIK DIKELAS V SDN BAKTI KENCANA

MODEL PEMBELAJARAN MENULIS WACANA DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK INKUIRI DI KELAS VIII SMPN 1 SUKAWENING KABUPATEN GARUT TAHUN AJARAN 2011/2012 MAKALAH

MAKALAH. Oleh MIA KUSMIATI NPM :

DEVI SURYADI

MAKALAH. Oleh KARYATI

Oleh Sri Lestari Siregar Prof. Dr. Tiur Asi Siburian, M. Pd.

MODEL PEMBELAJARAN BERBICARA DENGAN METODE CONTEKSTUAL TEACHING and LEARNING PADA KELAS XI SMAN 1 TAROGONG KABUPATEN GARUT TAHUN AJARAN 2011/2012

Nama : Aris Jatnika Sujana NIM :

Oleh : ATENG SUDRAJAT NIM

MODEL PEMBELAJARAN MENYIMAK DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS VIII SMP GILANG KENCANA GARUT TAHUN PELAJARAN

MAKALAH. Oleh IWAN HERAWAN

2014 PENERAPAN METODE MENULIS BERANTAI DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS CERPEN

MODEL PEMBELAJARAN APRESIASI PUISI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK DEKLAMASI DI KELAS X MA. MUHAMMADIYAH KARANGPAWITAN GARUT TAHUN PELAJARAN 2011/2012

BAB 1 PENDAHULUAN. Bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan dan intelektual, sosial,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

MODEL PEMBELAJARAN APRESIASI PUISI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK ACTIVE LEARNING DI KELAS VIII SMPN 2 TAROGONG TAHUN AJARAN 2011/2012 MAKALAH

MODEL PEMBELAJARAN MENGARANG EKSPOSISI DENGAN MENGGUNAKAN METODE INKUIRI PADA SISWA KELAS X SMAN 1 KRANGPAWITAN GARUT TAHUN PELAJARAN 2011/2012

Oleh Rosmindo Sitorus Prof. Dr. Rosmawaty, M.Pd

PEMBELAJARAN MENULIS CERPEN DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK QUANTUM LEARNING SISWA DI KELAS VII SMP YPI SUKAWENING GARUT TAHUN AJARAN 2011/2012 MAKALAH

MODEL PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN ARGUMENTASI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK INKUIRI PADA SISWA KELAS IX

ABSTRAK. Kata kunci: Pembelajaran Elaborasi, Menulis cerpen. Mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

MODEL PEMBELAJARAN PROSA DESKRIPSI DENGAN PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME PADA SISWA KELAS IXA SMP PASUNDAN 2 KOTA BANDUNG TAHUN AJARAN

Oleh : Eneng Monawarotul Fuadah Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP Siliwangi Bandung ABSTRAK

PENERAPAN TEKNIK PIKIR PLUS DALAM PEMBELAJARAN MENULIS CERPEN. oleh Ima Siti Rahmawati Dosen Prodi Pendidikan Bahasa Indonesia ABSTRAK

PENGGUNAAN TEKNIK WAWANCARA DALAM PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN NARASI PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 3 CISURUPAN KABUPATEN GARUT TAHUN AJARAN

PEMBALAJARAN MENGIDENTIFIKASI UNSUR INTRINSIK NOVEL DENGAN MENGGUNAKAN METODE KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT AND DIVISION

MODEL PEMBELAJARAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK MEMBACA AKROSTIX

MODEL PEMBELAJARAN MENULIS CERITA PENDEK DENGAN TEKNIK QUANTUM TEACHING PADA SISWA KELAS V SDN WANASARI 12 KECAMATAN CIBITUNG KABUPATEN BEKASI

Ida Hamidah Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Kuningan

IMAS MASKIAH Program Studi Pendidikan Bahasa Dan sastra Indonesia Sekolah Tinggi Keguruan Ilmu Pendidikan (STKIP) Siliwangi Bandung 2012

MODEL PEMBELAJARAN BERBICARA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DRAMATISASI PADA SISWA KELAS X SMA YPI SUKAWENING GARUT TAHUN AJARAN 2011/2012 MALAKAH

TEKNIK BERMAIN PERAN DALAM PEMBELAJARAN APRESIASI CERPEN (Studi Eksperimen Kuasi pada Siswa Kelas X SMA)

RANI HANDAYANI NIM

MODEL PEMBELAJARAN KOSA KATA DASAR DENGAN TEKNIK BERMAIN KATA KELAS VII SMP NEGERI SUKAWENING KABUPATEN GARUT MAKALAH. Oleh: Imas Nurjanah 10.

BAB I PENDAHULUAN. berarti di dalamnya bernuansakan suasana kejiwaan sang pengarang, baik

Oleh Try Annisa Lestari ABSTRAK

Disusun dan Diajukan oleh : SRI PRATIWI NIM Telah Diverifikasi dan Dinyatakan Memenuhi Syarat untuk Diunggah pada Jurnal Online

PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN ARGUMENTASI DENGAN MENGGUNAKAN METODE COOPERATIVE LEARNING PADA SISWA KELAS V SDN CILALAWI

MODEL PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN NARASI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK FAST WRITING PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 14 GARUT TAHUN PELAJARAN 2011/2012

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra sebagai karya seni bersifat kreatif, artinya sebagai hasil ciptaan manusia

BAB 1 PENDAHULUAN. Tingkat Satuan Kurikulum Pendidikan (KTSP) merupakan penyempurna

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. pembelajaran Cooperative Learning Tipe STAD adalah 90 dan nilai terendah

MAKALAH PENELITIAN. Nama : ENDAH RUHAENDAH NIM :

MODEL PEMBELAJARAN MEMBACA DALAM HATI SECARA INTENSIF DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK DISCOVERY INQUIRY DI KELAS X SMK AL HIKMAH TAHUN PELAJARAN 2011/2012

MODEL PEMBELAJARAN BERBICARA MENCERITAKAN TOKOH IDOLA DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KOMUNIKATIF PADA SISWA KELAS VII SMPN 2

Menggunakan Teknik Cooperative Learning Tipe Jigsaw Pada Siswa Kelas V di SDN 1 Sindanglaya.

MAKALAH. Oleh DINI NURHAYATI NPM

UJI COBA PENGGUNAAN PENDEKATAN INTEGRATIF DALAM PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN ARGUMENTASI PADA SISWA KELAS 5 SDN KADUNGORA 1 GARUT MAKALAH.

BAB I PENDAHULUAN. pengarang serta refleksinya terhadap gejala-gejala sosial yang terdapat di

Nikke Permata Indah Pendidikan Bahasa Indonesia Sekolah Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia

PEMBELAJARAN MENULIS SURAT PRIBADI DENGAN MENGGUNAKAN METODE INQUIRY PADA SISWA KELAS VII SMPN 2 CIDAUN KABUPATEN CIANJUR

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah.

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan sekolah, keterampilan menulis selalu dibelajarkan. Hal ini disebabkan oleh menulis

BAB I PENDAHULUAN. Secara etimologi, sastra berasal dari bahasa latin, yaitu literatur

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Widya Lestari Koswara, 2013

PEMBELAJARAN MENULIS KREATIF PUISI DENGAN MENGGUNAKAN METODE SHOW NOT TELL DI MTs CAHAYA HARAPAN

MENINGKATKAN PEMAHAMAN PENULISAN KARANGAN EKSPOSISI DENGAN METODE CTL

M A K A L A H. Disusun oleh : WIWI WIYATI NIM

kreatif, dan inovatif. Untuk itu, PEMBELAJARAN penulis melakukan sebuah MEMPRODUKSI TEKS pembelajaran memproduksi teks ULASAN DRAMA DENGAN

PEMBELAJARAN MENULIS NASKAH DRAMA DENGAN MENGGUNAKAN METODE KONTEKSTUAL DI KELAS XI SMA NASIONAL BANDUNG TAHUN AJARAN ARTIKEL JURNAL

KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN MEDIA VCD UPIN DAN IPIN DALAM PEMBELAJARAN MENULIS CERITA PADA SISWA KELAS 5 SDN MALANGBONG 2 KECAMATAN MALANGBONG GARUT

BAB I PENDAHULUAN. Dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan SMP/MTs kelas VII terdapat

PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN NARASI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK KABUPATEN GARUT MAKALAH OLEH: DIDA LINDA NPM

BAB I PENDAHULUAN. sastra ini dapat disamakan dengan cat dalam seni lukis. Keduanya merupakan

PENERAPAN MODEL BERTUKAR PASANGAN DALAM PEMBELAJARAN MENULIS KEMBALI DONGENG PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 CIWARINGIN KABUPATEN CIREBON

MODEL PEMBELAJARAN MEMBACA CERITA PENDEK DENGAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING and LEARNING DI KELAS VII SMPN II TAROGONG TAHUN PELAJARAN 2011/2012

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS CERPEN DENGAN MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS X SMA WIDYA KUTOARJO

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam pengajaran bahasa dan sastra Indonesia terdapat empat keterampilan

MENULIS KARANGAN EKSPOSISI DENGAN MENGGUNAKAN METODE KONTRUKTIVISME DI SMA WARGA BAKTI

PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN NARASI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS VI

Pengaruh Kemampuan Menulis Puisi Menggunakan Metode Gambar Siswa Kelas VII SMP Tamansiswa Tapian Dolok Tahun Pelajaran 2014/2015

memiliki tujuan pembelajaran bahasa Indonesia di sekolah yakni siswa terampil berbahasa. Keterampilan berbahasa diajarkan kepada siswa agar mampu

Program Studi Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia Sekolah Tinggi keguruan Ilmu Pendidikan (STKIP) Siliwangi Bandung ABSTRAK

Buku Teks Bahasa Indoneia Siswa Kelas VII SMP Negeri 11 Kota Jambi. Oleh Susi Fitria A1B1O0076

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS CERPEN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN DEMONSTRASI SISWA KELAS VII/A SMP NEGERI 1 NOLING KABUPATEN LUWU

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran sastra disekolah. Salah satu tujuan pelajaran bahasa Indonesia di

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan sebuah keterampilan berbahasa. Keterampilan berbahasa terbagi

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Fungsi dan tujuan pembelajaran Bahasa Indonesia berdasarkan Kurikulum

MODEL PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN EKSPOSISI DENGAN MENGGUNAKAN METODE CONTEXTUAL TEACHING LEARNING (CTL)

PEMBELAJARAN MENULIS SURAT DINAS DENGAN MENGGUNAKAN METODE NUMBERED HEADS TOGETHER

PERBANDINGAN NILAI BUDAYA PADA NOVEL RONGGENG DUKUH PARUK KARYA AHMAD TOHARI DENGAN NOVEL JANGIR BALI KARYA NUR ST. ISKANDAR.

PEMBELAJARAN MENULIS CERPEN

BAB 1 PENDAHULUAN. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya anggapan bahwa keterampilan

ARTIKEL ILMIAH. Kemampuan Menulis Paragraf Deskripsi siswa Kelas X SMA Negeri 2. Tanah Sepenggal Kabupate Bungo Tahun Ajaran 2013/2014

Peningkatan Keterampilan Menulis Cerpen dengan Strategi Copy The Master Melalui Media Audio Visual pada Siswa Kelas IX-C SMPN 2 ToliToli

Transkripsi:

MODEL PEMBELAJARAN CERITA PENDEK DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK DUA TINGGAL DUA TAMU DI KELAS VIII SMPN 2 KADUNGORA KABUPATEN GARUT TAHUN AJARAN 2011-2012 MAKALAH Oleh Dedeh Widaningsih 1021.0869 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA SEKOLAH TINGGI KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) SILIWANGI BANDUNG 2012

MODEL PEMBELAJARAN CERITA PENDEK DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK DUA TINGGAL DUA TAMU DI KELAS VIII SMPN 2 KADUNGORA KABUPATEN GARUT TAHUN AJARAN 2011-2012 Dedeh Widaningsih 1021.0869 Program Studi Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia Sekolah Tinggi Keguruan Ilmu Pendidikan (STKIP) Siliwangi Bandung 2012 ABSTRAK Model Pembelajaran Apresiasi Cerpen dengan Mengggunakan Teknik Dua Tinggal Dua Tamu Kelas VIII SMPN 1 Tarogong Kaler Kabupaten Garut Tahun Ajaran 2009-2010. Siswa selalu menganggap bahwa pembelajaran sastra membosankan dan membuat mereka mengantuk. Para siswa cenderung tidak berkesempatan mengalami langsung, baik menikmati karya sastra (apresiasi) maupun berkarya sastra (kreasi). Oleh karena itu, perlu dicari upaya pembelajaran sastra yang menyenangkan oleh para pendidik, sehingga pembelajaran sastra menjadi suatu rekreasi yang kreatif bagi para siswa di dalam kelas maupun di luar kelas. Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka perumusan masalah pada penelitian ini sebagai berikut: 1. Apakah teknik dua tinggal dua tamu efektif digunakan dalam model pembelajaran apresiasi cerpen pada siswa kelas VIII SMPN 2 Kadungora? 2. Apakah model pembelajaran apresiasi cerpen dengan menggunakan teknik dua tinggal dua tamu pada siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Kadungora Garut dapat meningkatkan hasil belajar siswa? Tujuan penelitian ini adalah: 1. untuk rnengetahui keefektifan siswa dalam model pembelajaran apresiasi cerpen dengan menggunakan teknik dua tinggal dua tamu. 2. untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa melalui model pembelajaran apresiasi cerpen dengan menggunakan teknik dua tinggal dua tamu. Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini sebagai berikut: 1. Model pembelajaran apresiasi cerpen dengan menggunakan teknik dua tinggal dua tamu cukup afektif. 2. Terjadi peningkatan yang signifikan pada hasil belajar siswa dalam mengapresiasi cerpen dengan menggunakan teknik dua tinggai dua tamu. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen, dengan teknik penelitian terdiri atas: (1) obserasi, dan (tes uraian). Kata kunci: cerita pendek/teknik dua tinggal dua tamu PENDAHULUAN Sastra sebagai karya seni, merupakan karya cipta manusia melalui proses kreatif yang cukup panjang. Proses penciptaan apresiasi sastra biasanya dimulai dari ide, gagasan, pemikiran, perasaan, maupun pengalaman hidup manusia. Tetapi sebelum melaksanakan kegiatan mengapresiasi unsur-unsur intrinsik dalam teks tersebut, terlebih dahulu para calon apresiator harus melakukan kegiatan membaca, karena dengan membaca seseorang dapat memahami makna yang terkandung dalam teks tersebut (Aminuddin, 2002:15).

Selanjutnya, pada pembelajaran sastra peserta didik diharapkan memberikan penjelasan mengenai pikiran, gagasan, imajinasi para pengarang, sehingga siswa mengerti dan memahami isi cerita pendek, serta siswa dapat mengetahui lebih lanjut mengenai unsur-unsur intrinsik yang ada dalam cerpen Cerita pendek adalah suatu tulisan atau karangan yang bersifat fiksi atau khayalan dari seseorang yang diungkapkan dalam bentuk tulisan dan dibaca dalam sekali duduk, kira-kira berkisar antara setengah sampai dua jam (Nurgyantoro, 2005:10). Di samping itu, Sudjiman (1990:16) mengemukakan pula bahwa cerita pendek yaitu kisahan yang mempunyai tokoh, lakuan, dan alur yang dihasilkan oleh daya khayal atau imajinasi dalam ragam prosa. Cerita pendek merupakan karangan yang menuturkan kejadian atau peristiwa hasil imajinasi atau rekaan yang relatif pendek. Jadi, sebagai pendidik harus memikirkan bagaimana siswa menjadi aktif dalam pembelajaran sastra sesuai dengan tuntutan Kurikulum yang berlaku. Untuk mencapai tujuan yang diharapkan dalam pembelajaran apresiasi cerpen maka pengajar khususnya guru mata pelajaran bahasa Indonesia dituntut untuk memberikan metode pembelajaran yang tepat agar dapat digunakan sebagai sarana yang minimal untuk mendapatkan hasil yang maksimal. Hal ini tercantum dalam (Sagala, 2004:63) bahwa Sebagai pendidik harus memahami berbagai model pembelajaran yang dapat merangsang kemampuan siswa dalam menguasai materi pelajaran. Metode pembelajaran teknik dua tinggal dua tamu merupakan salah satu alternatif yang dapat ditempuh Peranan guru dalam teknik dua tinggal dua tamu adalah pembimbing belajar dan fasilitator belajar, serta tugas utama guru adalah memilih yang perlu diapresiasi untuk dipecahkan siswa dalam kelompok belajar. Model pembelajaran dengan teknik dua tinggal dua tamu dapat digunakan dalam bidang studi bahasa Indonesia yaitu apresiasi cerita pendek. Model pembelajaran tersebut dapat menumbuhkan kreatiitas belajar siswa, serta menuntut siswa untuk belajar aktif dalam mengembangkan dan meningkatkan keterampilan yang mereka butuhkan dalam kegiatan belajar mengajar. KAJIAN TEORI DAN METODE Model Pembelajaran Model yaitu pola, contoh, acuan, ragam, dari sesuatu yang akan di buat atau dihasilkan (Kamus Besar Bahasa Indonesia, hal:751). Di samping itu, Sagala (2005:175) mengemukakan pula bahwa model dapat diartikan sebagai kerangka konseptual yang digunakan sebagai pedoman dalam melakukan kegiatan. Dalam penelitian ini yang dimaksud model adalah pola, contoh, acuan, atau kerangka konseptual yang digunakan dalam pembelajaran apresiasi cerita pendek. Pembelajaran menurut Sagala (2005:64) adalah setiap kegiatan yang dirancang oleh guru untuk membantu seseorang mempelajari suatu kemampuan dan nilai yang baru dalam suatu proses yang sistematis melalui tahap rancangan, pelaksanaan, dan ealuasi dalam konteks kegiatan belajar mengajar. UUSPN No. tahun 2003 menyatakan bahwa pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Pengertian Cerita Pendek Cerita pendek (cerpen) adalah cerita fiksi rekaan yang diharapkan secara naratif yang bersifat imajiner, dan mengandung kebenaran yang mendramatisasikan hubungan-hubungan antarmanusia. Dalam penulisan cerpen, biasanya pengarang menuangkan pikirannya berdasarkan pengalaman dan pengamatan terhadap kehidupan di sekelilingnya dengan tujuan untuk menghibur dan memberikan penerangan terhadap pembaca tentang pengalaman kehidupan manusia. Pengertian Teknik Dua Tinggal Dua Tamu Teknik yaitu daya upaya, usaha, cara yang digunakan guru dalam mencapai tujuan langsung melalui pelaksanaan pembelajaran (Subana, hal:20) Teknik adalah suatu cara yang digunakan untuk melaksanakan suatu pekerjaan agar tercapai sesuai dengan yang ditentukan (KBBI, 2003:1024). Hal ini dijelaskan lebih lanjut oleh Hidayat (1995:60) bahwa dalam dunia pembelajaran, metode adalah suatu rencana penyajian bahan yang menyeluruh dan urutan yang sistematis berdasarkan pendekatan tertentu, sedangkan teknik adalah cara-cara atau alatalat yang digunakan guru di dalam kelas. Dua tinggal dua tamu merupakan memberi kesempatan kepada kelompok untuk membagikan hasil dan informasi dengan kelompok lain (Lie, 2004:61). Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa teknik dua tinggal dua tamu adalah suatu cara yang digunakan untuk memberi kesempatan kepada kelompok untuk membagikan hasil dan informasi kepada kelompok lain. Metode Penelitian Metode penelitian dapat diartikan sebagai cara yang digunakan peneliti dalam mengumpulkan data penelitian (Arikunto, 2006:160). Dengan demikian, metode penelitian merupakan cara pemecahan masalah penelitian yang dilaksanakan secara terencana dan cermat dengan maksud mendapatkan fakta dan simpulan agar dapat

memahami, menjelaskan, meramalkan, dan mengendalikan keadaan (Syamsuddin dan Damaianti, 2006:14). Teknik Penelitian Teknik yaitu cara-cara atau alat-alat yang digunakan guru di dalam kelas (Hidayat, 1995:60). Teknik penelitian merupakan salah satu usaha bagaimana cara (prosedur) yang harus ditempuh dengan menggunakan metode tertentu, agar tujuan sasaran yang diinginkan dalam suatu penelitian dapat tercapai (Suyatna, 2004:18). a. Tes Tes adalah teknik yang relaan dengan data yang akan dikumpulkan. Menurut Arikunto (2006:150) tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan untuk keterampilan, pengetahuan, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh indiidu atau kelompok. Tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah pretes dan postes. Pretes digunakan untuk mengetahui kemampuan siswa mengapresiasi cerpen sebelum mengadakan pembelajaran. Sedangkan postes digunakan untuk mengetahui apakah terdapat peningkatan dalam mengapresiasi cerpen setelah proses belajar mengajar dilaksanakan. b. Obserasi Obserasi atau pengamatan, meliputi kegiatan pemuatan perhatian terhadap suatu objek dengan menggunakan seluruh alat indra (Arikunto, 2006:156). Obserasi dilakukan untuk mengamati bagaimana kegiatan belajar mengajar berlangsung, cara guru mengajarkan materi pembelajaran, serta bagaimana respon siswa terhadap pembelajaran tersebut. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil obserasi menunjukan bahwa pemebelajaran Perilaku siswa dalam pembelajaran Ada / Ya Tidak Siswa mencari informasi Memanfaatkan sumber belajar yang ada Diskusi/ memecahkan masalah Mengajukan pendapat/komentar kepada guru atau siswa Mengerjakan tugas yang diberikan guru Penguasaan materi yang diberikan guru Bekerjasama dan berhubungan dengan siswa lain Ada usaha dan kemauan untuk mempelajari bahan pembelajaran/ stinulus yang diberikan guru Dapat menjawab pertanyaan guru pada saat berlangsung pembelajaran Menilai dan memperbaiki kesalahan cukup berhasil. Hal ini ditunjukkan oleh banyaknya perilaku positif yang dilakukan siswa selama proses pembelajaran. Perilaku positif itu diwakili oleh pernyataan ya dari setiap aspek yang dinilai. Pengujian Hipotesis Uji hipotesis memiliki tujuan untuk megetahui apakah model pembelajaran apresisi cerpen dengan menggunakan teknik dua tinggal dua tamu efektif dalam meningkatkan kemampuan apresiasi cerpen. Nilai yang diperoleh dari hasil pretes dan postes pada kelas VIII B SMPN 2 Kadungora Garut terdapat perbedaan baik pada tes awal (pretes) dan tes akhir (postes). Nilai rata-rata tes awal (pretes) adalah 4,3, sedangkan nilai rata-rata tes akhir (postes) adalah 7,1. Jelas sekali rata-rata nilai tes akhir (po stes) mengalami peningkatan nilai sebanyak 2,8. Berdasarkan pada hasil hitung, didapat bahwa t hitung lebih besar dari ttabei yaitu thitung (29,8) > ttabel (2,644). Penilaian ini, mengandung arti bahwa model pembelajaran apresiasi cerpen dengan menggunakan pemahaman siswa dalam kegiatan mengapresiasi cerpen, dengan taraf signifikan 0,01 dan taraf kepercayaan 0,995. Dari analisis data di atas, hipotesis penelitian ini diterima karena t hitung lebih besar dari pada ttabel yaitu (29,8) > (2,644). Maka hipote sis yang berbunyi. 1. Terjadi peningkatan yang signifikan pada kemampuan siswa dalam mengapresiasi cerpen dengan menggunakan teknik dua tinggal dua tamu. 2. Model pemebelajaran apresiasi cerpen dengan mengggunakan teknik dua tinggal dua tamu cukup efektif. Dalam penelitian ini terbukti dan diterima. Simpulan Berdasarkan hasil pengolahan data, serta pengujian hipotesis terhadap data yang dihasilkan instrumen tes pada bab sebelumnya, berikut penulis rumuskan kumpulan hasil penelitian yang telah dilakukan. 1. Efektifitas belajar terhadap pembelajaran apresiasi cerpen dengan menggunakan teknik dua tinggal dua tamu yang penulis terapkan, meningkatkan keefektifan belajar siswa dalam kegiatan pembelajaran. Perilaku positif itu diwakili oleh pertanyaan ya dari setiap aspek yang dinilai, pada tabel obserasi. Simpulan tersebut secara langsung dapat menjawab hipotesis penulis bahwa pembelajaran apresiasi dengan teknik dua tinggal dua tamu lebih meningkatkan efektifitas belajar siswa. 2. Tingkat pemahaman siswa terhadap pembelajaran apresiasi cerpen dengan menggunakan teknik dua tinggal dua tamu yang penulis terapkan, mengalami peningkatan (ada perbedaan signifikan antara hasil tes siswa

sebelum mendapatkan pembelajaran pretes dan sesudah mendapatkan pembelajaran apresiasi cerpen dengan menggunakan teknik dua tinggal dua tamu pastes). Artinya terbukti bahwa pembelajaran yang penulis terapkan turut mempengaruhi peningkatan pemahaman siswa tentang model pembelajaran apresiasi cerpen dengan menggunakan teknik dua tinggal dua tamu. Simpulan tersebut secara langsung dapat menjawab hipotesis penulis bahwa teknik dua tinggal dua tamu dalam pembelajaran apresiasi cerpen berhasil meningkatkan hasil belajar siswa. Hal ini dapat dilihat dari perhitungan uji t, berdasarkan rata-rata (mean) nilai pretes dan postes yaitu, t hitung 29,8 dan t tabel 2,64 dengan demikian 29,8 t 2,64 t hitung tabel DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian. Jakarta : PT Rineka Cipta Dahlan. 1984. Model-Model Mengajar. Bandung : CV Diponegoro. Datang Hilyati. 2004. Belajar Berbahasa Indonesia. Jakarta : Erlangga. Kosasih, E. 2006. Kompetensi Ketatabahasaan dan Kesusastraan. Bandung : CV YramaWidya. Lie, Anita. 2004. Cooperatie Learning. Jakarta : Grasindo. Maryani dan Mumu. 2005. Intisari Bahasa dan Sastra Indonesia. Bandung : CV Pustaka Setia. Nadaek, Wilson. 1085. Pengajaran Apresiasi Puisi. Bandung : CV Sinar Baru. Nurgiyantoro, Burhan. 2005. Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta : Gajah MadaUniersity Press. Nurhadi. 2005. Kurikulum 2004. Bandung : Grasindo. Sagala, Syaiful. 2005. Konsep dan Makna Pembelajaran. Jakarta : Alfabeta. Sanjaya, Wina. Strategi Pembelajaran. Jakarta : Kencana. Subana dan Sunarti. Strategi Belajar Mengajar Bahasa Indonesia. Bandung : Pustaka Setia. Sudjiman, Panuti. 1990. Kamus Istilah Sastra. Jakarta: Uniersitas Indonesia. Suhendar dan Supinah. 1993. Efektiitas Metode Pengajaran Bahasa Indonesia. Bandung: Pionar Jaya. Surakhman, Winarno. 1990. Pengantar Penelitian Ilmiah. Bandung : Tarsito. Suyatna, Amir. 2004. Pengantar Metodologi Penelitian Pendidikan dan Pengajaran Bahasa. Bandung : Uniersitas Pendidikan Indonesia. Syamsuddin dan Dimyati. 2006. Metode Penelitian Pendidikan Bahasa. Bandung : FKSS IKIP. Tim Redaksi Fokusmedia. 2005.Standar Nasional Pendidikan. Bandung: Fokus media Tim Penyusunan Kamus Pusat Bahasa. 2003. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Bandung: Balai Pustaka.