KATA PENGANTAR. Manggar, Oktober Tim Penyusun

dokumen-dokumen yang mirip
IV. KONDISI UMUM PROVINSI RIAU

PENDAHULUAN. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. langsung persoalan-persoalan fungsional yang berkenaan dengan tingkat regional.

Perkembangan Ekonomi Makro

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN. bujur timur. Wilayahnya sangat strategis karena dilewati Jalur Pantai Utara yang

5 GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

1. PERTANIAN, KEHUTANAN, KELAUTAN, PERIKANAN, PETERNAKAN & PERKEBUNAN. Tabel 1.1.1C

Profil Kabupaten Aceh Singkil

GAMBARAN UMUM. Wilayah Sulawesi Tenggara

Profil Kabupaten Aceh Tamiang

3. KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN. Letak Geografis

I. PENDAHULUAN. nasional yang diarahkan untuk mengembangkan daerah tersebut. Tujuan. dari pembangunan daerah adalah untuk meningkatkan kesejahteraan

Analisis keterkaitan sektor tanaman bahan makanan terhadap sektor perekonomian lain di kabupaten Sragen dengan pendekatan analisis input output Oleh :

KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN

STATISTIK DAERAH KECAMATAN AIR DIKIT.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN DAN KARAKTERISTIK RESPONDEN. wilayah kilometerpersegi. Wilayah ini berbatasan langsung dengan

PENDAHULUAN Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. perekonomian nasional. Peran terpenting sektor agribisnis saat ini adalah

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pemerintahan Daerah dan Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Tanggamus merupakan salah satu kabupaten di Propinsi Lampung yang

Magrobis Journal 41 EVALUASI PEMBANGUNAN BIDANG PERTANIAN DI KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA TAHUN 2013 ABSTRAK BAB I. PENDAHULUAN

I. PENDAHULUAN. 1 Kementerian Pertanian Kontribusi Pertanian Terhadap Sektor PDB.

KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Belitung yang terbentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2003 sejak

GAMBARAN UMUM PROVINSI LAMPUNG dan SUBSIDI PUPUK ORGANIK

4.1. Letak dan Luas Wilayah

PENDAHULUAN A. Latar Belakang

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Tulang Bawang adalah kabupaten yang terdapat di Provinsi

Ditulis oleh Administrator Senin, 11 November :47 - Terakhir Diperbaharui Jumat, 29 November :16

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Lampung Selatan adalah salah satu dari 14 kabupaten/kota yang terdapat di Provinsi

KEADAAN UMUM LOKASI. Tabel 7. Banyaknya Desa/Kelurahan, RW, RT, dan KK di Kabupaten Jepara Tahun Desa/ Kelurahan

V. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

4 GAMBARAN UMUM KABUPATEN BLITAR

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Provinsi Lampung terletak di ujung tenggara Pulau Sumatera. Luas wilayah

IV. GAMBARAN UMUM Letak Wilayah, Iklim dan Penggunaan Lahan Provinsi Sumatera Barat

IV. KEADAAN UMUM KABUPATEN SLEMAN. Berdasarkan kondisi geografisnya wilayah Kabupaten Sleman terbentang

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PROV. SULAWESI TENGAH 2016

POTENSI DAN PELUANG INVESTASI. Kabupaten belitung

STATISTIK DAERAH KECAMATAN TERAS TERUNJAM 2014

GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Secara geografis, Kabupaten OKU Selatan terletak antara sampai

LEMBAR KERJA INDIKATOR PERTANIAN 2012/2013. Produksi Tanaman Pangan Menurut Jenis Tanaman. Luas Panen Tanaman Pangan Menurut Jenis Tanaman

I. PENDAHULUAN. Tabel 1. Sebaran Struktur PDB Indonesia Menurut Lapangan Usahanya Tahun

BAB I PENDAHULUAN. pertanian di Wilayah Distrik Sorong Timur

A. Realisasi Keuangan

Bupati Murung Raya. Kata Pengantar

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

GAMBARAN UMUM SISTEM NERACA SOSIAL EKONOMI (SNSE) KABUPATEN INDRAGIRI HILIR

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Kabupaten Kulon Progo merupakan salah satu dari lima daerah otonom di

BAB I PENDAHULUAN. dalam pembangunan nasional, khususnya yang berhubungan dengan pengelolaan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

LEMBAR KERJA INDIKATOR PERTANIAN 2013/2014. Produksi Tanaman Pangan Menurut Jenis Tanaman. Luas Panen Tanaman Pangan Menurut Jenis Tanaman

I. PENDAHULUAN. tinggi secara langsung dalam pemasaran barang dan jasa, baik di pasar domestik

Statistik Konsumsi Pangan 2012 KATA PENGANTAR

PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

V. GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN

Posisi Pertanian yang Tetap Strategis Masa Kini dan Masa Depan Jumat, 22 Agustus 2014

4 GAMBARAN UMUM LOKASI

I. PENDAHULUAN. pembentukan Gross National Product (GNP) maupun Produk Domestik Regional

I. PENDAHULUAN. kontribusi positif terhadap pertumbuhan Produk Domestik Bruto Indonesia.

KATA PENGANTAR. Atas dukungan dari semua pihak, khususnya Bappeda Kabupaten Serdang Bedagai kami sampaikan terima kasih. Sei Rampah, Desember 2006

LAPORAN AKHIR PENELITIAN TA 2009 MODEL PROYEKSI JANGKA PENDEK PERMINTAAN DAN PENAWARAN KOMODITAS PERTANIAN UTAMA

IV. KONDISI UMUM DAERAH PENELITIAN

Batas-batas Desa Pasir Jambu adalah sebagai berikut:

PROFIL KECAMATAN TOMONI 1. KEADAAN GEOGRAFIS

kaurkab.bps.go.id Statistik Daerah Kecamatan Padang Guci Hilir 2016 Halaman i

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Tabel 1.1. Letak geografi dan administratif Kota Balikpapan. LS BT Utara Timur Selatan Barat. Selat Makasar

I. PENDAHULUAN Industri Pengolahan


IV. GAMBARAN UMUM KOTA DUMAI. Riau. Ditinjau dari letak geografis, Kota Dumai terletak antara 101 o 23'37 -

agribisnis untuk mencapai kesejahteraan wilayah pedesaan (prospherity oriented) (Bappeda Kabupaten Lampung Barat, 2002). Lebih lanjut Bappeda

I. PENDAHULUAN. pangan dan rempah yang beraneka ragam. Berbagai jenis tanaman pangan yaitu

DATA SISTEM INFORMASI PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN KARANGANYAR SAMPAI DENGAN SEMESTER I TAHUN 2016

IV. GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. Globalisasi dan liberalisasi perdagangan memberikan peluang. peluang karena pasar komoditas akan semakin luas sejalan dengan

BAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN. A. Balai Pelaksana Teknis Bina Marga Wilayah Magelang

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kecamatan Sragi merupakan salah satu kecamatan dari 17 Kecamatan yang

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian nasional. Hal ini dapat dilihat dari kontribusi yang dominan, baik

5.1. Analisa Produk Unggulan Daerah (PUD) Analisis Location Quotient (LQ) Sub Sektor Pertanian, Perkebunan, Peternakan, Perikanan, dan Kehutanan

Profil Kabupaten Aceh Barat

POTENSI DAN PELUANG PENGEMBANGAN TERNAK SAPI DI LAHAN PERKEBUNAN SUMATERA SELATAN

IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN. DIY. Secara geografis, Kabupaten Bantul terletak antara 07 44' 04" ' 27"

diperoleh melalui sistem pendataan pengunjung. dilihat pada tabel

PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO KABUPATEN YAHUKIMO, TAHUN 2013

PERANAN SEKTOR PERTANIAN KHUSUSNYA JAGUNG TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI KABUPATEN JENEPONTO Oleh : Muhammad Anshar

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Kemiling, Kota Bandarlampung. Kota

Statistik Daerah Kabupaten Bintan

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat secara ekonomi dengan ditunjang oleh faktor-faktor non ekonomi

IV. KEADAAN UMUM KABUPATEN KARO

Transkripsi:

KATA PENGANTAR Puji syukur atas rahmat Tuhan Yang Maha Kuasa sehingga Pemetaan Wilayah Potensi Pangan Daerah Kabupaten Belitung Timur telah selesai disusun. Laporan Akhir merupakan Laporan Tahap Ketiga pada pelaksanaan penyusunan Pemetaan Wilayah Potensi Pangan Daerah Kabupaten Belitung Timur, sebagaimana yang telah ditetapkan dalam dokumen Kerangka Acuan Kerja maupun dokumen pelaksanaan anggaran pada Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Belitung Timur. Laporan ini berisikan, 1. Latar Belakang Perencanaan 2. Gambaran Umum Kabupaten Belitung Timur 3. Gambaran Umum Bahan Pangan 4. Analisis Pangan 5. Strategi dan Kebijakan Dalam Pengembangan Wilayah Potensi Pangan Terima kasih, yang sebesarbesarnya atas koreksi dan masukan terhadap laporan ini, semoga laporan ini memberikan manfaat yang sebesarbesarnya bagi kemajuan Kabupaten Belitung Timur. Manggar, Oktober 2013 Tim Penyusun i

DAFTAR ISI Kata Pengantar... Daftar Isi... Daftar Tabel... Daftar Gambar... BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang... 1.2 Perumusan Masalah... 1.3 Maksud, Tujuan, dan Keluaran... 1) Maksud... 2) Tujuan... 3) Sasaran... 1.4 Ruang Lingkup... 1) Lokasi... 2) Lingkup Kegiatan... 1.5 Keluaran... 1.6 Dasar Hukum... 1.7 Sistematik Pelaporan... BAB II. GAMBARAN UMUM KABUPATEN BELITUNG TIMUR 2.1. Sifat dan Kondisi Tanah di Wilayah Kabupaten Belitung Timur... 2.2. Agroklimat Kabupaten Belitung Timur... 2.3. Topografi Kabupaten Belitung Timur... 2.4. Luas Lahan Produksi Bahan Pangan Saat Ini... 1) Tanaman Pangan/Pertanian... 2) Perkebunan... 3) Hortikultura... 4) Perikanan... 5) Peternakan... 2.5. Pelaksanaan Usaha Tani Tanaman Pangan... 2.6. Data Demografi, Pendidikan, dan Pendapatan per Kapita 1) Demografi... Hal. i ii iv vi I1 I4 I7 I7 I8 I8 I8 I8 I9 I9 I10 I10 II3 II4 II6 II7 II7 II12 II15 II17 II19 II21 II22 II22 ii

2) Pendidikan... 3) Pendapatan per Kapita... BAB III. GAMBARAN UMUM BAHAN PANGAN 3.1. Perpindahan Bahan Pangan Antar Wilayah... 3.2. Sistem Distribusi Pangan... 1) Distribusi bahan pangan dari produksi setempat... 2) Distribusi bahan pangan pasokan dari luar... 3) Distribusi bahan pangan pemberian/hibah... 3.3. Daftar Konversi Bahan Pangan... 3.4. Ketersediaan Bahan Pangan... 1) Padipadian... 2) Makanan berpati... 3) Gula... 4) Buah/Bji Berminyak... 5) Buahbuahan dan sayuran... 6) Daging... 7) Telur... 8) Ikan... BAB IV. ANALISIS PANGAN 4.1 Umum... 4.2 Peta sebaran potensi pangan di Kabupaten Belitung Timur... 1) Padi... 2) Jagung... 3) Ubi Kayu... 4) Ketela Rambat... 5) Hortikultura... 6) Buahbuahan... 7) Hasil Perikanan... 8) Hasil Peternakan... 4.3 Sebaran Tanaman Perkebunan... 1) Karet... 2) Lada... II23 II25 III1 III2 III2 III3 III5 III6 III8 III9 III11 III12 III13 III13 III16 III17 III18 IV1 IV5 IV5 IV6 IV6 IV7 IV7 IV8 IV9 IV11 IV12 IV12 IV12 iii

3) Kelapa Sawit... IV13 BAB V. STRATEGI DAN KEBIJAKAN DALAM PENGEMBANGAN WILAYAH POTENSI PANGAN 5.1. Bahan Pangan... 5.2. Hortikulturan dan Buahbuahan... 5.3. Perikanan... 5.4. Peternakan... V1 V2 V3 V4 BAB VI. KESIMPULAN DAN SARAN 6.1. Kesimpulan... 6.2. Saran... VI1 VI1 iv

DAFTAR TABEL BAB II. GAMBARAN UMUM KABUPATEN BELITUNG TIMUR 2.1. Batas Wilayah Kecamatan di Kabupaten Belitung Timur Tahun 2011... 2.2. Kondisi Tekstur Tanah di Kabupaten Belitung Timur... 2.3. Curah Hujan, Hari Hujan, Suhu (bulanan) di Kabupaten Belitung Timur... 2.4. Kelembaban dan Tekanan Udara di Kabupaten Belitung Timur... 2.5. Lahan Pertanian dan Non Pertanian... 2.6. Kondisi Ketinggian Wilayah Kabupaten Belitung Timur... 2.7. Kemiringan Lereng di Kabupaten Belitung Timur... 2.8. Proyeksi Kebutuhan Beras dan Jumlah Produksi Padi Tahun 20112012... 2.9. Luas tanam, panen, produksi, dan ratarata produksi padi sawah menurut kecamatan di Kabupaten Belitung Timur Tahun 2011... 2.10. Luas tanam, panen, produksi, dan ratarata produksi padi ladang menurut kecamatan di Kabupaten Belitung Timur Tahun 2011... 2.11. Luas tanam, panen, produksi, dan ratarata produksi Jagung menurut kecamatan di Kabupaten Belitung Timur Tahun 2011... 2.12. Luas tanam, panen, produksi, dan ratarata produksi Ubi kayu menurut kecamatan di Kabupaten Belitung Timur Tahun 2011... 2.13. Luas Tanam, Panen, Produksi, dan Ratarata Produksi Ketela Rambat Menurut Kecamatan di Kabupaten Belitung Timur Tahun 2011... 2.14. Luas Areal, Produksi dan Penambahan/Pengurangan Tanaman Perkebunan Rakyat (Komoditi Karet) di Kabupaten Belitung Timur Tahun 2011... II2 II3 II4 II5 II5 II7 II7 II8 II9 II10 II10 II11 II12 II13 v

2.15. Luas Areal, Produksi dan Penambahan/Pengurangan Tanaman Perkebunan Rakyat (Komoditi Lada) di Kabupaten Belitung Timur Tahun 2011... 2.16. Luas Areal, Produksi dan Penambahan/Pengurangan Tanaman Perkebunan Rakyat (Komoditi Kelapa Sawit) di Kabupaten Belitung Timur Tahun 2011... 2.17. Luas Areal Tanaman Perkebunan Rakyat di Kabupaten Belitung Timur... 2.18. Luas Tanam, Luas Panen, dan Produksi Tanaman Sayursayuran dan Ratarata Produksi di Kabupaten Belitung Timur Tahun 2011... 2.19. Luas Tanam, Jumlah Pohon, Luas Panen, Jumlah Pohon Panen dan Produksi Tanaman Buahbuahan di Kabupaten Belitung Timur Tahun 2011... 2.20. Rekapitulasi Produksi Hasil Perikanan di Kabupaten Belitung Timur Tahun 2011... 2.21. Jumlah Perusahaan Industri dirinci menurut klasifikasi Tenaga Kerja di Kabupaten Belitung Timur Tahun 2012... 2.22. Populasi Ternak Besar dan Kecil menurut jenis Ternak dan Kecamatan di Kabupaten Belitung Timur... 2.23. Populasi Unggas menurut Jenis Unggas menurut Kecamatan di Kabupaten Belitung Timur Tahun 2012... 2.24. Jumlah Produksi Daging dan Telur Unggas menurut Kecamatan di Kabupaten Belitung Timur Tahun 2012... 2.25. Jumlah dan Kepadatan Penduduk Menurut Kecamatan di Kabupaten Belitung Timur Akhir Tahun 2011... 2.26. Jumlah penduduk dan Ketenagakerjaan di Kabupaten Belitung Timur Akhir Tahun 2011... 2.27. Jumlah Sarana dan Prasarana Pendidikan di Kabupaten Belitung Timur Akhir Tahun 2011... 2.28. Jumlah Siswa/Mahasiswa di Kabupaten Belitung Timur Akhir Tahun 2011... II14 II14 II15 II16 II16 II17 II18 II20 II20 II21 II22 II23 II24 II25 vi

BAB III. GAMBARAN UMUM BAHAN PANGAN 3.1. Ketergantungan Komoditas Bahan Pangan di Kabupaten Belitung Timur Tahun 2011... 3.2. Jumlah Kepala Keluarga dan Beras miskin di Kabupaten Belitung Timur Tahun 2011... 3.3. Daftar Besaran Konversi Bahan Makanan... 3.4. Ketersediaan Konsumsi Beras per Kapita Tahun 2009 2011... 3.5. Ketersediaan Konsumsi per Kapita Padipadian Kabupaten Belitung Timur Tahun 2011... 3.6. Ketersediaan Konsumsi per Kapita Makanan Berpati Kabupaten Belitung Timur Tahun 2011... 3.7. Ketersediaan Konsumsi per Kapita Buahbuahan Kabupaten Belitung Timur Tahun 2011... 3.8. Ketersediaan Konsumsi per Kapita Sayuran Kabupaten Belitung Timur Tahun 2011... 3.9. Ketersediaan Konsumsi per Kapita Daging Kabupaten Belitung Timur Tahun 2011... 3.10. Ketersediaan Konsumsi per Kapita Telur Kabupaten Belitung Timur Tahun 2011... 3.11. Ketersediaan Konsumsi per Kapita Ikan Kabupaten Belitung Timur Tahun 2011... BAB V. STRATEGI DAN KEBIJAKAN DALAM PENGEMBANGAN WILAYAH POTENSI PANGAN 5.1. Alokasi Wilayah untuk Pengembangan Bahan Pangan... 5.2. Usulan Sebaran Pengembangan Sayuran dan Buahan di Kabupaten Belitung Timur... III4 III5 III6 III9 III11 III11 III14 III15 III16 III18 III19 V1 V3 vii

DAFTAR GAMBAR BAB II. GAMBARAN UMUM KABUPATEN BELITUNG TIMUR 2.1. Peta administrasi Kabupaten Belitung Timur... II1 viii

Pemetaan Wilayah Potensi Pangan Kabupaten Belitung Timur Tahun 2013 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam rangka pelaksanaan UndangUndang nomor 22 tahun 1999 tentang Otonomi Daerah dan UndangUndang nomor 25 tahun 1999 tentang Perimbangan Keuangan Pemerintah Pusat dan Daerah, dimana setiap daerah di Indonesia diberikan hak untuk melakukan otonomi daerah dengan memberikan kewenangan yang luas, nyata dan bertanggung jawab yang dapat menjamin perkembangan daerah dan mengoptimalkan penggalian segenap potensi daerah yang ada guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Dimana setiap wilayah harus mampu mengembangkan berbagai sektor yang potensial untuk meningkatkan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) daerah. Berbagai sektor yang potensial diupayakan untuk dikembangkan, baik oleh swasta maupun oleh Pemerintah Daerah itu sendiri. Sebagai negara dengan sebagian besar penduduk bekerja pada sektor pertanian, Indonesia hendaknya mewujudkan sektor pertanian sebagai unggulan (basis) ekonomi nasional demi peningkatan kesejahteraan rakyat. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kontribusi sektor pertanian terhadap PDRB dan sekaligus sebagai sektor penggerak pertumbuhan ekonomi wilayah adalah dengan mengembangkan potensi/komoditas pangan unggulan. Pengembangan potensi/komoditas pangan unggulan secara terintegrasi dalam sistem I 1 P a g e

Pemetaan Wilayah Potensi Pangan Kabupaten Belitung Timur Tahun 2013 agribisnis, mulai dari sektor hulu sampai dengan hilir diharapkan mampu memberikan kontribusi bagi pertumbuhan ekonomi wilayah, peningkatan pendapatan masyarakat dan penyerapan tenaga kerja. Oleh karena itu disetiap daerah harus mampu memberdayakan potensi daerahnya dan memperkuat pembangunan ekonomi yang berkelanjutan melalui pemberdayaan ekonomi yang bersumber pada potensi yang memiliki daya saing tinggi, berorientasi ekspor dan bertumpu pada potensi/komoditas unggulan daerah dengan memanfaatkan sumber daya alam yang ada di daerahnya sebagai andalan bahan baku yang menjamin kelangsungan usahanya. Pada era otonomi daerah, pembangunan ekonomi daerah menghadapi berbagai tantangan, baik dari dalam daerah maupun faktor eksternal, seperti masalah kesenjangan dan isu globalisasi. Isu globalisasi ini menuntut tiap daerah untuk mampu bersaing di dalam dan luar negeri. Kesenjangan dan globalisasi berimplikasi kepada provinsi dan kabupaten/kota, untuk melaksanakan percepatan pembangunan ekonomi daerah secara terfokus melalui pengembangan kawasan dan produk andalannya. Pengembangan wilayah berbasis potensi/komoditas unggulan diharapkan dapat memacu pertumbuhan suatu wilayah yang pada akhirnya dapat meningkatkan pendapatan masyarakat. Pemanfaatan potensi daerah unggulan dan potensial secara optimal dan terpadu merupakan syarat yang perlu diperhatikan agar kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat dapat dicapai. I 2 P a g e

Pemetaan Wilayah Potensi Pangan Kabupaten Belitung Timur Tahun 2013 Prinsip penting dalam pelaksanaan pendekatan pembangunan wilayah yang utuh dan terpadu adalah kemampuan menemukenali potensi wilayah yang ada untuk dikembangkan dengan berbagai masukan program pembangunan. Salah satu strategi yang dapat digunakan dalam pengembangan ekonomi daerah melalui sektor pertanian saat ini adalah melalui pengembangan komoditas unggulan daerah. Kabupaten Belitung Timur sebagai bagian wilayah Provinsi Bangka Belitung yang luasnya mencapai 2.506,91 km 2 memiliki potensi sumber daya alam yang besar dan tersebar di 7 (tujuh) kecamatan, namun belum sepenuhnya dikelola secara optimal. Berdasarkan sumber daya alam yang ada di masingmasing wilayah memiliki keunggulan komparatif dan keunggulan kompetitif yang berbedabeda. Oleh karena itu, perlu kegiatan penanaman modal/investasi untuk memberdayakan potensi sumber daya alam menjadi potensi ekonomi riil. Agar potensi unggulan tersebut dapat menjadi komoditi riil maka perlu dikembangkan melalui kegiatan pasar yang mampu memberdayakan perekonomian secara keseluruhan. Dalam rangka penggalian potensi daerah, maka sangatlah tepat dilakukan pemetaan potensi unggulan di wilayah kecamatan di Kabupaten Belitung Timur. Pemetaan ini dilakukan untuk mengadakan suatu penyesuaian antara dokumendokumen perencanaan yang telah ada dengan kondisi ekonomi saat ini, serta sarana dan prasarana pendukung. Dengan pemetaan ini di harapkan dapat diperoleh temuantemuan potensi ekonomi daerah dalam rangka meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan kesejahteraan masyarakat. I 3 P a g e

Pemetaan Wilayah Potensi Pangan Kabupaten Belitung Timur Tahun 2013 1.2 Perumusan Masalah Pertumbuhan ekonomi daerah pada dasarnya dipengaruhi oleh keunggulan komparatif suatu daerah, spesialisasi wilayah, serta potensi ekonomi dan alam yang dimiliki oleh daerah tersebut. Oleh karena itu pemanfaatan dan pengembangan seluruh potensi ekonomi dan alam menjadi prioritas utama yang harus digali dan dikembangkan dalam melaksanakan pembangunan ekonomi daerah secara berkelanjutan guna meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat. Kabupaten Belitung Timur merupakan kabupaten yang baru berkembang dan memiliki potensi alam yang cocok untuk pengembangan sektor pertanian, perkebunan, kehutanan dan sebagainya, namun belum dikelola secara maksimal. Berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun 2010 tentang pembentukan Kecamatan Damar, Kecamatan Simpang Renggiang, dan Kecamatan Simpang Pesak maka wilayah Kabupaten Belitung Timur saat ini terdiri atas 7 (tujuh) kecamatan, yaitu: 1. Kecamatan Dendang; 2. Kecamatan Simpang Pesak; 3. Kecamatan Gantung; 4. Kecamatan Simpang Renggiang; 5. Kecamatan Manggar; 6. Kecamatan Damar; dan 7. Kecamatan Kelapa Kampit. Sektor pertanian sebagai penggerak perekonomian di Kabupaten Belitung Timur perlu dikembangkan guna meningkatkan pendapatan dan I 4 P a g e

Pemetaan Wilayah Potensi Pangan Kabupaten Belitung Timur Tahun 2013 kesejahteraan masyarakat. Kenyataan ini dapat dilihat dari besarnya kontribusi yang diberikan sektor pertanian terhadap pembentukan PDRB tahun 2011 di Kabupaten Belitung Timur yaitu sebesar 25,93% atas dasar harga berlaku dan 31,03% atas dasar harga konstan tahun 2000 menurut lapangan usaha tahun 2005 2011 dibanding sektor lainnya. Luas Areal Tanaman Perkebunan Rakyat Tahun 2011 untuk komoditi karet seluas 1.576,54 ha, lada seluas 3.104,55 ha, dan kelapa sawit seluas 1.181,06 ha. Belitung Timur Dalam Angka (BTDA) menyatakan bahwa, lapangan usaha yang berperan dalam PDRB Kabupaten Belitung Timur adalah: 1. Pertanian; 2. Pertambangan dan Penggalian; 3. Industri Pengolahan; 4. Listrik, Gas, dan Air Bersih; 5. Bangunan; 6. Perdagangan, Hotel dan Restoran; 7. Pengangkutan dan Komunikasi; 8. Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan; dan 9. Jasajasa. Sektor pertanian menjadi tulang punggung pendapatan masyarakat meskipun terdapat sektorsektor lain yang masih berkontribusi terhadap perekonomian masyarakat di Kabupaten Belitung Timur. Besarnya peran sektor pertanian terhadap sumbangan kontribusi pada PDRB Kabupaten Belitung Timur atas dasar harga berlaku menurut lapangan usaha tahun 2005 2011 sebesar Rp. 695.859.000.000,. Oleh sebab itu peningkatan I 5 P a g e

Pemetaan Wilayah Potensi Pangan Kabupaten Belitung Timur Tahun 2013 sektor pertanian pada umumnya mampu meningkatkan pendapatan sebagian besar penduduk di Kabupaten Belitng Timur. Peningkatan pendapatan masyarakat salah satunya dapat dilakukan dengan peningkatan sektor pertanian melalui pengembangan komoditi unggulan daerah. Hal ini perlu dilakukan karena komoditi unggulan daerah merupakan komoditi yang memiliki keunggulan baik secara jumlah produksi maupun daya saing produk dipasaran. Keunggulan dalam jumlah produksi dilihat berdasarkan kuantitas atau produksi ratarata per luas tanam, sedangkan daya saing produk di pasaran dilihat berdasarkan kualitas atau mutu produk yang dihasilkan. Selain kuantitas dan kualitas produk yang dihasilkan, komoditi yang menjadi unggulan dan memiliki prospek yang baik untuk dikembangkan juga dapat dilihat dari besarnya kontribusi komoditi tersebut terhadap PDRB daerah. Kontribusi terhadap PDRB daerah ini diukur berdasarkan permintaan dan penawaran serta harga terhadap komoditi tersebut. Dalam upaya peningkatan pendapatan masyarakat melalui sektor pertanian, maka perlu dilihat wilayah mana yang menjadi basis dari komoditi unggulan terpilih dan programprogram apa saja yang telah dilakukan oleh pemerintah daerah terkait dengan komoditi unggulan tersebut. Oleh karena itu perlu dilakukan pemetaan untuk melihat wilayah mana yang menjadi basis dari komoditi unggulan terpilih. Selain itu juga perlu dilihat programprogram apa saja yang akan dilakukan oleh pemerintahan daerah terkait dengan komoditi unggulan terpilih dalam upaya peningkatan pendapatan masyarakat khususnya I 6 P a g e

Pemetaan Wilayah Potensi Pangan Kabupaten Belitung Timur Tahun 2013 masyarakat petani melalui pengembangan komoditi unggulan sektor pertanian. Dengan adanya preferensi program berdasarkan perkembangan potensi wilayah diharapkan tidak terjadi generalisasi program pembangunan untuk masingmasing wilayah yang ada. Dengan pendekatan spesialisasi program yang proporsional pada gilirannya diharapkan pelaksanaan berbagai program pengembangan wilayah akan dapat dilakukan secara efisien. Berdasarkan latar belakang dan perumusan masalah diatas, maka perlu melakukan pemetaan atau penetapan potensi/komoditi unggulan disetiap wilayah kecamatan di Kabupaten Belitung Timur khususnya sektor pertanian dalam upaya peningkatan perekonomian Kabupaten Belitung Timur. 1.3 Maksud, Tujuan, dan Sasaran 1) Maksud Maksud dari kegiatan Pemetaan Wilayah Potensi Pangan di Kabupaten Belitung Timur yaitu: a. Terpetakannya potensi/komoditi pangan yang dapat dikembangkan di seluruh wilayah Kabupaten Belitung Timur. b. Tersusunnya konsep, arah kebijakan, dan strategi pengembangan potensi yang ada dalam keterkaitan konteks pembangunan wilayah dengan memperhatikan faktor keberadaan sumber daya ekonomi, pola dampak kegiatan ekonomi dan peningkatan kesejahteraan masyarakat. I 7 P a g e

Pemetaan Wilayah Potensi Pangan Kabupaten Belitung Timur Tahun 2013 2) Tujuan Secara umum pemetaan ini bertujuan untuk melakukan kegiatan penjajakan dalam rangka menggali potensi ekonomi di kabupaten Belitung Timur. Secara khusus, pemetaan ini bertujuan untuk: a. Mengidentifikasi dan menganalisa potensi wilayah yang ada di Kabupaten Belitung Timur. b. Menetapkan komoditi/potensi pangan unggulan disetiap wilayah kecamatan di Kabupaten Belitung Timur. 3) Sasaran Sasaran kegiatan ini adalah teridentifikasinya potensi pangan di 7 (tujuh) Kecamatan di wilayah Kabupaten Belitung Timur. 1.4. Ruang Lingkup 1) Lokasi Adapun lokasi kegiatan ini adalah wilayah di Kabupaten Belitung Timur yang terbentuk berdasarkan UndangUndang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2003 Tentang Pembentukan Kabupaten Bangka Selatan, Kabupaten Bangka Tengah, Kabupaten Bangka Barat, dan Kabupaten Belitung Timur. Dimana wilayah Kabupaten Belitung Timur, terdiri dari 7 (tujuh) kecamatan, yakni (1) Kecamatan Dendang, (2) Kecamatan Simpang Pesak, (3) Kecamatan Gantung, I 8 P a g e

Pemetaan Wilayah Potensi Pangan Kabupaten Belitung Timur Tahun 2013 (4) Kecamatan Simpang Renggiang, (5) Kecamatan Manggar, (6) Kecamatan Damar dan (7) Kecamatan Kelapa Kampit. Kabupaten Belitung Timur mempunyai batas wilayah: a. Sebelah Utara berbatasan dengan Laut Natuna b. Sebelah Timur berbatasan dengan Selat Karimata c. Sebelah Selatan berbatasan dengan Laut Jawa d. Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Belitung 2) Lingkup Kegiatan Ruang lingkup kegiatan ini secara khusus mencakup: a. Melakukan survey sekunder dan primer dalam memetakan potensi pangan yang ada di Kabupaten Belitung Timur. b. Menentukan sumber daya alam / komoditi / potensi unggulan di wilayah kecamatan di Kabupaten Belitung Timur. c. Menyusun profil dan penyebaran potensi pangan unggulan. 1.5. Keluaran Adapun keluaran (output) yang ingin didapatkan dari kegiatan Pemetaan Potensi Pangan Kabupaten Belitung Timur adalah: a. Dokumen informasi tentang terpetakannya wilayah Potensi Pangan di Kabupaten Belitung Timur. b. Tersusunnya konsep, arah kebijakan, dan strategi dalam pengembangan wilayah potensi pangan di Kabupaten Belitung Timur. I 9 P a g e

Pemetaan Wilayah Potensi Pangan Kabupaten Belitung Timur Tahun 2013 1.6. Dasar Hukum Kegiatan Pemetaan Wilayah Potensi Pangan Kabupaten Belitung Timur berdasarkan pada: 1) UndangUndang Dasar Tahun 1945; 2) UndangUndang No. 39 tahun 1999 Tentang Hak Azasi Manusia; 3) UndangUndang No. 17 Tahun 2003 Tentang Keuangan Negara; 4) UndangUndang No. 25 Tahun 2004 Tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional; 5) UndangUndang No. 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintah Daerah sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan UndangUndang No. 12 Tahun 2008; 6) UndangUndang No. 33 Tahun 2004 Tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintahah Pusat dan Pemerintah Daerah; 7) UndangUndang No. 17 Tahun 2007 Tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota; 8) UndangUndang No. 11 Tahun 2009 Tentang Kesejahteraan Sosial; 9) UndangUndang No. 18 Tahun 2012 Tentang Pangan; dan 10) Peraturan Pemerintah No. 68 Tahun 2002 Tentang Ketahanan Pangan; 1.7. Sistematik Pelaporan Penulisan laporan pendahuluan pemetaan wilayah potensi pangan daerah Kabupaten Belitung Timur disusun menurut tata urutan I 10 P a g e

Pemetaan Wilayah Potensi Pangan Kabupaten Belitung Timur Tahun 2013 pemahaman dan pendalaman materi serta kaidahkaidah penyusunan laporan. Adapun secara sistematik, laporan ini mencakup: BAB I Pendahuluan menguraikan tentang latar belakang perlunya pemetaan wilayah potensi pangan di Kabupaten Belitung Timur, rumusan masalah, maksud, tujuan, sasaran, ruang lingkup, keluaran (output), dasar hukum dan sistematika pelaporan. BAB II Gambaran Umum Kabupaten Belitung Timur menguraikan sifat kondisi tanah, agroklimat, topografi, demografi, luas lahan produksi pangan wilayah Kabupaten Belitung Timur, dan pelaksanaan usaha tani tanaman pangan. Bab III Gambaran Umum Bahan Pangan menguraikan perpindahan bahan pangan antar wilayah, daftar konversi dan ketersediaan bahan pangan. BAB IV Analisis Pangan menguraikan kondisi, asumsi maupun perhitungan yang dilakukan dalam penyusunan Pemetaan Wilayah Potensi Pangan di Kabupaten Belitung Timur. BAB V Strategi dan Kebijakan dalam pengembangan wilayah potensi pangan menguraikan strategi dan kebijakan dalam upaya mencari solusi dari permasalahan pangan di Kabupaten Belitung Timur. BAB VI Kesimpulan dan Saran I 11 P a g e

BAB II GAMBARAN UMUM KABUPATEN BELITUNG TIMUR Kabupaten Belitung Timur merupakan bagian dari wilayah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung hasil pemekaran dari Kabupaten Induk yaitu Kabupaten Belitung yang terbentuk berdasarkan UndangUndang nomor 5 tahun 2003 dengan Ibukota Kecamatan Manggar. Secara Geografis Kabupaten Belitung Timur terletak antara 107 0 45 BT sampai 108 0 18 BT dan 02 0 30 LS sampai 03 0 15 LS dengan luas daratan mencapai 250.691 ha atau kurang lebih 2.506,91 km 2 dan luas wilayah laut 15.461,03 km 2. Secara Geografis, batasbatas administrasi Kabupaten Belitung Timur dapat dilihat pada Gambar 2.1. Gambar 2.1. Peta Administrasi Kabupaten Belitung Timur II 1 P a g e

Kabupaten Belitung Timur berada pada posisi Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) sesuai dengan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 37 Tahun 2002, dengan batasbatas administrasi sebagai berikut: Sebelah Barat : Kabupaten Belitung Sebelah Timur : Selat Karimata Sebelah Selatan : Laut Jawa Sebelah Utara : Laut Natuna Tabel 2.1. Batas Wilayah Kecamatan di Kabupaten Belitung Timur Tahun 2011 Kecamatan 1. Dendang Utara Selatan Timur Barat 2. Simpang Pesak Utara Selatan Timur Barat 3. Gantung Utara Selatan Timur Barat : : : : : : : : : : : : Batas Wilayah Kec. Badau Kab. Belitung Kec. Simpang Pesak Kec. Simpang Renggiang Kec. Membalong Kab.Belitung Kec. Dendang Laut Jawa Kec. Gantung Kec. Membalong Kab.Belitung Kec. Simpang Renggiang Selat Karimata Kec. Manggar Kec. Simpang Pesak 4. Simpang Renggiang Utara Selatan Timur Barat : : : : Kec. Kelapa Kampit Kec. Dendang Kec. Manggar & Kec. Damar Kec. Gantung 5. Manggar Utara Selatan Timur Barat 6. Damar Utara Selatan Timur Barat : : : : : : : : Kec. Gantung & Kec. Damar Laut Jawa Selat Karimata Kec. Gantung & Kec. Simpang Renggiang Kec. Kelapa Kampit Kec. Manggar Selat Karimata Kec. Simpang Renggiang 7. Kelapa Kampit Utara Selatan Timur Barat : : : : Laut Cina Selatan Kec. Simpang Renggiang Kec. Damar Kec. Sijuk Kab. Belitung Sumber : BTDA, 2012 II 2 P a g e

2.1. Sifat dan Kondisi Tanah di Wilayah Kabupaten Belitung Timur Keadaan tanah di Kabupaten Belitung Timur banyak mengandung mineral biji timah dan bahan galian seperti pasir, pasir kwarsa, batu granit, kaolin, tanah liat dan lainlain. Hal ini terlihat dari tekstur tanah yang ada di Kabupaten Belitung Timur yang di dominasi oleh partikel bertekstur sedang (lempung). Komposisi partikel bertekstur sedang (lempung) mencapai 48,45%, tekstur kasar (pasir) sebesar 27,43% dan sisanya 24,12% bertekstur halus (debu). Tabel 2.2. memperlihatkan komposisi partikelpartikel tersebut di setiap kecamatan. Tabel 2.2. Kondisi Tekstur Tanah di Kabupaten Belitung Timur Kecamatan Luas (hektar) Dendang 24.330 Simpang Pesak 36.220 Gantung 54.630 Simpang Renggiang 39.070 Manggar Damar 46.590 Kelapa Kampit 49.850 Partikel halus Partikel sedang Partikel Kasar Tanah Rusak 170 49.552 10.657 171 43.243 7.168 41.153 2.136 9.193 64.741 16.966 5.540 Jumlah/Total 250.690 52.606 121.461 68.776 7.847 Sumber : BTDA, 2012 II 3 P a g e

2.2. Agroklimat Kabupaten Belitung Timur Kabupaten Belitung Timur mempunyai iklim tropis dan basah dengan variasi curah hujan bulanan pada tahun 2011 antara 26,9 mm sampai 502,0 mm dengan jumlah hari hujan antara 7 hari sampai 27 hari setiap bulannya. Ratarata temperatur udara yang terjadi pada tahun 2011 bervariasi antara 25,1 0 C sampai 27,4 0 C. Sementara itu, kelembaban udaranya bervariasi antara 77% sampai 91% dan tekanan udara antara 1.007,2 mb sampai dengan 1.010,1 mb. BULAN Table 2.3 Curah Hujan, hari hujan, suhu (bulanan) di Kabupaten Belitung Timur Suhu Udara ( o C) Maximum Minimum Ratarata Curah Hujan Hujan Hari HUjan (1) (2) (3) (4) (5) (6) 1. Januari 30,8 22,1 26,0 263,9 21 2. Februari 32,2 21,2 26,1 141,2 9 3. Maret 32,4 21,0 25,9 233,6 22 4. April 32,0 21,7 26,1 207,9 24 5. Mei 33,4 22,4 26,3 285,8 17 6. Juni 33,4 20,0 26,6 125,0 11 7. Juli 32,8 21,6 26,3 92,8 11 8. Agustus 33,9 20,0 27,2 0 9. September 34,9 21,4 27,4 26,9 7 10. Oktober 33,8 21,9 25,7 254,6 27 11. Nopember 33,2 22,0 25,1 502,0 27 12. Desember 32,0 21,8 26,0 498,3 27 Sumber : BTDA, 2012 II 4 P a g e

Table 2.4. Kelembaban dan Tekanan Udara di Kabupaten Belitung Timur Angin Ratarata BULAN Tekanan Udara (mb) Kelembaban (%) Kecapatan Arah (derajat) (1) (2) (3) (4) (5) 1. Januari 1008,0 88 330 6 2. Februari 1008,5 87 340 6 3. Maret 1007,2 89 330 3 4. April 1008,9 90 270 3 5. Mei 1008,9 90 120 3 6. Juni 1008,9 86 90 5 7. Juli 1009,8 84 90 6 8. Agustus 1010,1 77 90 8 9. September 1010,0 77 90 7 10. Oktober 1010,1 90 90 3 11. Nopember 1008,2 88 90 3 12. Desember 1009,2 91 270 4 Sumber : BTDA, 2012 Tabel 2.5. Lahan Pertanian dan Non Pertanian No Jenis Lahan Luas Lahan Pertanian 1. Padi Sawah 585 ha 2. Padi Ladang 47,50 ha 3. Jagung 94 ha 4. Ubi Kayu 91 ha 5. Ketela Rambat 21 ha 6. Kacang Tanah 65 ha 7. BuahBuahan 1.329,80 ha 8. SayurSayuran 366 ha 9. Perkebunan Karet 1.576,54 ha II 5 P a g e

10. Perkebunan Lada 3.104,55 ha 11. Perkebunan Cengkeh 0 ha 12. Perkebunan Kopi 10,45 ha 13. Perkebunan Jambu Mete 35,96 ha 14. Perkebunan Aren 19,83 ha 15. Perkebunan Kelapa 590,53 ha 16. Perkebunan Kelapa Sawit 1.181,06 ha Lahan Non Pertanian 1. Kaolin 850 ha 2. Pasir kuarsa 5.254,71 ha 3. Tanah Liat 1.252,96 ha 4. Pasir bangunan 837,70 ha 5. Batu Besi 1.536,20 ha Sumber : BTDA, 2012 2.3. Topografi Kabupaten Belitung Timur Keadaan alam Kabupaten Belitung Timur sebagian besar merupakan dataran rendah dengan ketinggian antara 0100 m diatas permukaan laut dan sisinya sebagian kecil merupakan pegunungan dan perbukitan. Adapun keadaan topografi di setiap kecamatan dapat dilihat pada Tabel 2.6. II 6 P a g e

Tabel 2.6. Kondisi Ketinggian Wilayah Kabupaten Belitung Timur Kecamatan Dendang Simpang Pesak Gantung Simpang Renggiang Manggar Damar Luas (hektar) 24.330 36.220 54.630 39.070 46.590 Kelapa Kampit 58.741 Ketinggian Wilayah (dpl) 010 m 1025 m 25100 m 100500 m 5.752 5.571 48.337 890 5.622 8.171 76.459 3.448 25.819 19.616 46.702 4.303 Jumlah/Total 250.691 37.193 33.358 171.498 8.641 Sumber : Profil Daerah Kabupaten Belitung Timur Table 2.7. Kemiringan Lereng di Kabupaten Belitung Timur Kecamatan Luas (hektar) Dendang 24.330 Simpang Pesak 36.220 Gantung 54.630 Simpang Renggiang 39.070 Manggar Damar 46.590 Kelapa Kampit 49.850 0 2 % 2 15 % 15 40 % >40 % 19.070 36.417 3.350 1.713 16.154 65.974 6.700 4.872 16.160 71.021 4.849 4.411 Jumlah/Total 250.690 52.606 121.461 68.776 7.847 Sumber : Profil Daerah Kabupaten Belitung Timur 2.4. Luas Lahan Produksi Bahan Pangan Saat ini 1) Tanaman Pangan/Pertanian Di Kabupaten Belitung Timur, program kerja sub sektor tanaman pangan pada saat ini adalah program pembangunan dan pengembangan yang diprioritaskan pada kegiatan yang dititik beratkan pada swasembada II 7 P a g e

beras. Realisasi produksi padi di Kabupaten Belitung Timur pada tahun 2011 berjumlah 3.114,85 ton GKG, dengan konversi total produksi padi ke beras 63,2% maka di dapat jumlah beras sebesar 1.968,58 ton, sedangkan kebutuhan beras penduduk Kabupaten Belitung Timur 96,7 kg/kapita/tahun (susenas 2011) dengan jumlah penduduk 113.315 pada tahun 2011 maka total kebutuhan beras sebesar 10.957,56 ton. Produksi padi di Kabupaten Belitung Timur hanya mencukupi 17,96% kebutuhan beras penduduk. Tabel 2.8. Proyeksi Kebutuhan Beras dan Jumlah Produksi Padi Tahun 20112012 Uraian 2011 2012 Target Realisasi Target Kebutuhan beras per tahun (ton) 10.837 10.958 11.358 Jumlah produksi padi (ton GKG) 6.197 3.115 4.937 konversi produksi padi ke beras (ton) 3.917 1.969 3.120 Kebutuhan luas areal tanam padi (ha) 22,976 632,5 987,40 Sumber : MPKD Kabupaten Belitung Timur Tahun 2012 Dengan asumsi pertumbuhan penduduk ratarata pertahun 3,65% dan produksi padi sekitar 3.114,85 juta ton, maka untuk mencapai swasembada beras pada tahun 2015 diperlukan trend peningkatan produksi sebesar 58,5% pertahun. Target produksi padi sebanyak 19.659 ton pada tahun 2015 dengan asumsi produksi 5 ton/ha maka dibutuhkan luas areal tanam padi seluas 3.931,74 hektar. Kebutuhan luas areal II 8 P a g e

tanam dapat dicapai melalui perluasan areal sawah dan optimalisasi lahan. Produksi pertanian tanaman pangan yang meliputi padi sawah, padi ladang, jagung, ubi kayu, dan ketela rambat, selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 2.9 sampai 2.13. Tabel 2.9. Luas tanam, panen, produksi, dan ratarata produksi padi sawah menurut kecamatan di Kabupaten Belitung Timur Tahun 2011 Kecamatan Luas Tanaman (ha) Luas Panen (ha) Produksi (ton) Ratarata Produksi (ton/ha) (1) (2) (3) (4) (5) 1.Dendang 0.00 0.00 0.00 0.00 2.Simpang Pesak 0.00 0.00 0.00 0.00 3.Gantung 561.00 561.00 2,917.20 5.20 4.Simpang Renggiang 21.00 21.00 90.30 4.30 5.Manggar 3.00 3.00 9.30 3.10 6.Damar 0.00 0.00 0.00 0.00 7.Kelapa Kampit 0.00 0.00 0.00 0.00 Jumlah/Total 585.00 585.00 3,016.80 5.16 2010 562.00 562.00 2,922.40 5.20 2009 551.00 551.00 2,479.50 4.50 2008 545.00 545.00 2,234.50 4.10 2007 445.00 439.00 1,797.20 4.09 Sumber : MPKD Kabupaten Belitung Timur Tahun 2012 Dari Tabel 2.9 terlihat bahwa produksi padi di Kabupaten Belitung Timur pada tahun 2011 terus mengalami peningkatan dari tahuntahun sebelumnya. Dibanding tahun 2010, terjadi kenaikan 3,23% pada padi sawah dari 2.922,4 ton menjadi 3.016,8 ton. II 9 P a g e

Tabel 2.10. Luas tanam, panen, produksi, dan ratarata produksi padi ladang menurut kecamatan di Kabupaten Belitung Timur Tahun 2011 Kecamatan Luas Tanaman (ha) Luas Panen (ha) Produksi (ton) Ratarata Produksi (ton/ha) (1) (2) (3) (4) (5) 1.Dendang 0,00 0,00 0,00 0,00 2.Simpang Pesak 0,00 0,00 0,00 0,00 3.Gantung 3,00 3,00 6,30 2,10 4.Simpang Renggiang 34,00 34,00 71,40 2,10 5.Manggar 4,00 4,00 8,00 2,00 6.Damar 6,50 6,50 12,35 1,90 7.Kelapa Kampit 0,00 0,00 0,00 0,00 Jumlah/Total 47,50 47,50 98,05 2,06 2010 121,00 121,00 251,00 2,07 2009 159,00 159,00 315,60 1,97 2008 213,00 213,00 395,70 1,86 2007 99,00 94,00 170,10 1,81 Sumber : MPKD Kabupaten Belitung Timur Tahun 2012 Namun pada Tabel 2.10 terlihat bahwa penurunan juga terjadi sebesar 60,94% pada padi ladang, dari 251 ton menjadi hanya 98,05 ton. Tabel 2.11. Luas tanam, panen, produksi, dan ratarata produksi Jagung menurut kecamatan di Kabupaten Belitung Timur Tahun 2011 Kecamatan Luas Tanaman (ha) Luas Panen (ha) Produksi (ton) Ratarata Produksi (ton/ha) (1) (2) (3) (4) (5) 1.Dendang 8,00 8,00 21,60 2,70 2.Simpang Pesak 9,00 9,00 27,00 2,90 3.Gantung 50,00 50,00 155,00 3,10 4.Simpang Renggiang 7,00 7,00 18,90 2,90 5.Manggar 4,00 4,00 12,00 2,80 6.Damar 10,00 10,00 28,00 2,90 7.Kelapa Kampit 6,00 6,00 17,40 2,90 Jumlah/Total 94,00 94,00 279,90 2,98 2010 57,00 57,00 167,70 2,94 2009 57,00 57,00 167,70 2,87 2008 67,00 67,00 175,60 2,62 2007 44,00 38,00 101,30 2,67 Sumber : BTDA, 2012 II 10 P a g e

Dari Tabel 2.11 terlihat bahwa produksi jagung di Kabupaten Belitung Timur pada tahun 2011 terus mengalami peningkatan dari tahuntahun sebelumnya. Tabel 2.12. Luas tanam, panen, produksi, dan ratarata produksi Ubi kayu menurut kecamatan di Kabupaten Belitung Timur Tahun 2011 Kecamatan Luas Tanaman (ha) Luas Panen (ha) Produksi (ton) Ratarata Produksi (ton/ha) (1) (2) (3) (4) (5) 1.Dendang 12,00 12,00 104,40 8,70 2.Simpang Pesak 11,00 11,00 27,00 8,40 3.Gantung 20,00 20,00 182,00 9,10 4.Simpang Renggiang 18,00 18,00 18,90 8,29 5.Manggar 14,00 14,00 117,60 8,40 6.Damar 5,00 5,00 28,00 9,70 7.Kelapa Kampit 11,00 11,00 17,40 8,90 Jumlah/Total 91,00 91,00 279,90 8,70 2010 103,00 103,00 805,40 7,82 2009 165,00 165,00 1.291,20 7,82 2008 170,00 170,00 1.233,00 7,25 2007 79,00 71,00 514,80 7,25 Sumber : BTDA, 2012 Dari Tabel 2.12 terlihat bahwa produksi ubi kayu di Kabupaten Belitung Timur pada tahun 2011 terus mengalami penurunan dari tahun ke tahun hal ini dikarenakan petani beralih menanam komoditas lain yang lebih bernilai ekonomi tinggi. II 11 P a g e

Tabel 2.13. Luas tanam, panen, produksi, dan ratarata produksi Ketela Rambat menurut kecamatan di Kabupaten Belitung Timur Tahun 2011 Kecamatan Luas Tanaman (ha) Luas Panen (ha) Produksi (ton) Ratarata Produksi (ton/ha) (1) (2) (3) (4) (5) 1.Dendang 0,00 0,00 0,00 0,00 2.Simpang Pesak 0,00 0,00 0,00 0,00 3.Gantung 13,00 13,00 79,30 6,10 4.Simpang Renggiang 3,00 3,00 17,40 5,80 5.Manggar 0,00 0,00 0,00 0,00 6.Damar 2,00 2,00 10,20 5,10 7.Kelapa Kampit 3,00 3,00 15,60 5,20 Jumlah/Total 21,00 21,00 122,50 5,83 2010 21,00 21,00 108,50 5,17 2009 28,00 28,00 146,20 5,07 2008 38,00 37,00 226,00 6,11 2007 33,00 28,00 140,60 5,02 Sumber : BTDA, 2012 Dari Tabel 2.13. terlihat bahwa produksi ketela rambat di Kabupaten Belitung Timur pada tahun 2011 terus mengalami peningkatan dari tahun 2010 namun jika dibandingkan dengan tahun 2009 produksi ketela rambat menurun hal ini dikarenakan alih fungsi lahan ketela rambat untuk perkebunan juga karena petani beralih menanam komoditas lain yang lebih bernilai ekonomi tinggi. 2) Perkebunan Secara umum sektor pertanian di Kabupaten Belitung Timur didukung oleh industry perkebunan swasta, perkebunan rakyat dan pertanian tanaman panganhortikultura. Wilayah Belitung Timur tampaknya sangat cocok untuk pengembangan perkebunan khususnya kelapa sawit, karet dan lada. Budidaya karet mencakup luasan sekitar 1.576,54 ha dengan produksi getah 257,22 ton, sedangkan lada mencapai II 12 P a g e

produksi tertinggi sebanyak 1.107,74 ton dengan luas 3.104,55 ha, diikuti oleh kelapa sawit sebesar 788,70 ton dengan luas 1.181,06 ha. Terjadi penurunan produksi tanaman perkebunan rakyat pada tahun 2011 untuk komoditi karet, jambu mete, aren, kelapa dan kopi, antara lain karena penurunan luas tanaman menghasilkan karena banyaknya luas penanaman baru, sedangkan yang mengalami peningkatan produksi hanya komoditi lain lada dan sawit. Tabel 2.14. Luas Areal, Produksi dan Penambahan/Pengurangan Tanaman Perkebunan Rakyat (Komoditi Karet) Di Kabupaten Belitung Timur Tahun 2011 Kecamatan Tanaman Muda Tanaman Menghasilkan Luas Areal (Ha) Tanaman Tua/Rusak Jumlah Areal Jumlah Produksi (Ton) (1) (2) (3) (4) (5) (6) 1. Dendang 191,58 77,49 6,81 275,88 49,92 2. Gantung 348,81 59,52 15,60 423,93 40,81 3. Manggar 98,77 80,37 11,82 190,95 82,03 4. Kelapa Kampit 136,63 11,80 0,00 148,43 7,60 5. Simpang Pesak 127,72 51,66 4,54 183,92 33,28 6. Simpang Renggiang 232,54 39,68 10,40 282,62 27,20 7. Damar 51,59 17,13 2,09 70,81 16,38 J u m l a h / Total 1.187,64 337,65 51,26 1.576,54 257,22 2010 887,09 303,45 41,75 1.232,29 359,88 2009 708,10 250,19 23,15 981,44 192,11 Sumber : BTDA, 2012 II 13 P a g e

Kecamatan Tabel 2.15. Luas Areal, Produksi dan Penambahan/Pengurangan Tanaman Perkebunan Rakyat (Komoditi Lada) Di Kabupaten Belitung Timur Tahun 2011 Tanaman Muda Tanaman Menghasilkan Luas Areal (Ha) Tanaman Tua/Rusak Jumlah Areal Jumlah Produksi (Ton) (1) (2) (3) (4) (5) (6) 1. Dendang 107,46 488,10 200,88 796,44 409,98 2. Gantung 117,69 405,24 162,84 685,77 80,90 3. Manggar 53,00 159,55 31,88 244,42 105,91 4. Kelapa Kampit 97,76 174,36 5,20 277,32 132,00 5. Simpang Pesak 71,64 325,40 133,92 530,96 273,32 6. Simpang Renggiang 78,46 270,16 108,56 457,18 53,94 7. Damar 33,79 71,75 6,93 112,46 51,69 J u m l a h / Total 559,80 1.894,56 650,21 3.104,55 1.107,74 2010 506,40 1.857,20 639,90 3.003,50 803,79 2009 468,25 1.814,60 560,05 2.842,90 1.429,60 Sumber : BTDA, 2012 Tabel 2.16. Luas Areal, Produksi dan Penambahan/Pengurangan Tanaman Perkebunan Rakyat (Komoditi Kelapa Sawit) Di Kabupaten Belitung Timur Tahun 2011 Kecamatan Tanaman Muda Luas Areal (Ha) Tanaman Menghasilkan Tanaman Tua/Rusak Jumlah Areal Jumlah Produksi (Ton) (1) (2) (3) (4) (5) (6) 1. Dendang 166,95 33,15 0,30 200,40 83,40 2. Gantung 180,48 70,56 1,80 252,84 146,82 3. Manggar 44,63 0,00 0,00 44,63 0,00 4. Kelapa Kampit 91,72 204,80 2,00 298,52 324,00 5. Simpang Pesak 111,30 22,10 0,20 133,60 55,60 6. Simpang Renggiang 120,32 47,04 1,20 168,56 97,88 7. Damar 30,81 51,20 0,50 82,51 81,00 Jumlah / Total 746,21 428,85 6,00 1.181,06 788,70 2010 428,13 297,46 4,00 729,59 526,42 2009 360,15 279,25 6,50 645,90 519 Sumber : BTDA, 2012 II 14 P a g e

Tabel 2.17. Luas Areal Tanaman Perkebunan Rakyat di Kabupaten Belitung Timur Luas Areal (Ha) No Komoditi Tahun 2011 Tahun 2012 TBM TM TT/TR Jumlah TBM TM TT/TR Jumlah 1. Kelapa Sawit 746,20 428,85 6,00 1.181,05 1.017,76 535,80 9,23 1.562,79 2. Karet 1.187,64 337,65 51,25 1.576,54 1.545,06 482,57 74,32 2.101,95 3. Lada 559,80 1.894,55 650,20 3.104,55 669,14 1.972,35 640,51 3.282,00 4. Kelapa 237,45 316,60 36,28 590,33 370,27 318,61 39,82 728,70 Total 6.452,47 7.675,44 Sumber : Dinas Pertanian dan Kehutanan Kab. Beltim 3) Hortikultura Subsektor hortikultura mencakup tanaman sayuran dan buahbuahan. Sub sektor ini masih belum dikembangkan secara optimal di Kabupaten Belitung Timur. Tanaman sayuran di Kabupaten Belitung Timur di dominasi oleh Kangkung dengan luas tanam 79 ha, produksi 790 ha dan produktivitas 10 ton/ha, ketimun dengan luas tanam 79 ha, produksi 790 ha dan produktivitas 10 ton/ha, terong dengan luas tanam 36 ha, produksi 504 ha dan produktivitas 14 ton/ha, sedangkan untuk buahbuahan di dominasi oleh Pisang dengan luas 60 ha, produksi 417,30 ton, Rambutan dengan luas 263,60 ha produksi 333,15 ton dan Manggis dengan luas 292 ha produksi 296,17 ton. Pada tahun 2011 ini sub sektor hortikultura mengalami kenaikan jumlah pohon yang ditanam dan luas panen dibandingkan tahun sebelumnya, hal ini memberi pengaruh pada produksi tanaman dimana produksinya mengalami peningkatan. II 15 P a g e

Tabel 2.18. Luas Tanam, Luas Panen, dan Produksi Tanaman Sayursayuran dan Ratarata Produksi di Kabupaten Belitung Timur Tahun 2011 Jenis Tanaman Luas Tanaman (ha) Luas Panen (ha) Produksi (ton) Ratarata Produksi (ton/ha) (1) (2) (3) (4) (5) 1.Kubis 0,00 0,00 0,00 0,00 2.Sawi 34,00 34,00 273,00 8,03 3.Tomat 2,00 2,00 18,00 9,00 4.Bawang Daun 22,00 22,00 154,00 7,00 5.Wortel 0,00 0,00 0,00 0,00 6.Lobak 0,00 0,00 0,00 0,00 7.Buncis 8.Kangkung 9.Bayam 10.Kacang panjang 11.Terong 12.ketimun 13.lombok/cabe 14.bawang merah 15.lainlain 0,00 79,00 19,00 52,00 36,00 57,00 60,00 0,00 5,00 0,00 79,00 19,00 52,00 36,00 57,00 60,00 0,00 5,00 0,00 790,00 22,80 130,00 504,00 741,00 150,00 0,00 17,50 0,00 10,00 1,20 2,50 14,00 13,00 2,50 0,00 3,50 Jumlah/Total 366,00 366,00 2.800,30 7,65 2010 232,00 232,00 706,64 3,05 2009 339,00 339,00 1.020,34 2,95 2008 421,00 338,00 820,78 22,64 2007 291,00 252,00 678,90 2,69 Sumber : BTDA, 2012 Tabel 2.19. Luas tanam, Jumlah Pohon, Luas Panen, Jumlah Pohon dipanen dan Produksi Tanaman buahbuahan di Kabupaten Belitung Timur Tahun 2011 Jenis Tanaman Luas Tanaman (ha) Jumlah Pohon ditanam Luas Panen (ha) Jumlah Pohon di panen Produksi (ton) (1) (2) (3) (4) (5) 1.Jeruk siam 23,22 0,00 4,50 1.703,00 38,25 2.Duku/langsat 53,00 120,00 15,10 1.513,00 31,71 3.Durian 103,68 418,00 29,80 2.980,00 68,54 4.Mangga 106,55 391,00 42,70 4.269,00 42,70 5.Nenas 21,50 50.040,00 4,50 113.048,00 247,50 6.Pisang 60,00 9.490,00 32,10 32.180,00 417,30 7.Pepaya 8.Manggis 9.Rambutan 10.sawo 5,25 292,00 263,20 12,00 693,00 0,00 110,00 30,00 2,00 197,45 111,05 5,15 2.034,00 19.745,00 11.105,00 515,00 106,00 296,17 333,15 12,87 II 16 P a g e

11.Nangka 12.Jambu Bol 13.Jambu air 14.Jeruk lainnya 15.Melinjo 16.Lainnya 168,00 0,00 4,50 6,50 4,00 206,40 0,00 0,00 80,00 0,00 150,00 0,00 32,80 0,00 14,00 0,90 5,46 0,00 3.280,00 0,00 1.401,00 290,00 546,00 0,00 65,60 0,00 28,00 5,40 10,92 0,00 Jumlah/Total 1.329,80 61.552,00 2.800,30 194.609,00 1.704,11 2010 1.251,30 24.698,00 706,64 135.719,00 1.145,50 2009 1.251,30 51.784,00 1.020,34 159.795,00 1.323,50 2008 1.228,80 656.918,00 820,78 159.795,00 890,50 Sumber : BTDA, 2012 4) Perikanan Kabupaten Belitung Timur dengan wilayah kepulauannya merupakan salah satu daerah sentra atau penghasil utama perikanan di kepulauan Bangka Belitung. Besarnya potensi perikanan dikarenakan lokasi daerah ini secara geografis dikelilingi oleh laut dan selat. Pada tahun 2011 terjadi peningkatan produksi ikan laut, ikan air tawar, udang, kepiting dan cumicumi dibandingkan tahun 2010. Tabel 2.20. Rekapitulasi Produksi Hasil Perikanan di Kabupaten Belitung Timur Tahun 2011 Kecamatan Ikan Laut Ikan Air Tawar Produksi (Ton) Udang Kepiting Teripang Cumicumi (1) (2) (3) (4) (5) (6) (6) 1. Dendang 221,322 6,255 29,659 128,483 7,150 2. Gantung 2.163,098 51,084 114,574 671,691 504,216 3. Manggar 26.907,187 26,574 137,538 40,698 261,818 4. Kelapa Kampit 1.040,461 26,227 83,417 110,891 132,966 5. Simpang Pesak 2.780,909 24,249 602,629 1.018,979 1.039,492 6. Simpang Renggiang 0,000 18,844 0,000 0,000 0,000 7. Damar 683,673 2,331 12,539 10,903 147,543 J u m l a h 33.796,650 155,564 980,356 1.981,645 0,000 2.093,185 2010 29.443,959 115,862 837,548 1.824,273 0,000 1.738,978 2009 28.889,770 1.640,000 796,920 2.147,740 1.919,820 2008 23.305,094 221,100 780,229 1.985,728 2.086,394 Sumber : BTDA, 2012 II 17 P a g e

Tabel 2.21. Jumlah Perusahaan Industri dirinci menurut Klasifikasi Tenaga kerja di Kabupaten Belitung Timur Tahun 2012 Jenis Industri Jumlah Perusahaan (Unit) Jumlah Buruh (Orang) (1) (2) (3) A. INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH INDUSTRI PANGAN 1. Penggaraman/Pengeringan Ikan 17 42 2. Pembekuan Biota Air 10 51 3. Pembekuan dan Pengawetan Ikan Lainnya untuk Ikan 4 4 4. Tempe Kedelai 27 51 5. Tahu Kedelai 18 24 6. Minyak Goreng Kelapa 11 16 7. Makaronie, Mie dan Produk Sejenis 16 23 8. Gula Merah 12 15 9. Produk Roti dan Kue 31 78 10. Penggilingan dan pembersihan Padipadian dan bijibijian 2 3 11. Produksi Es 5 16 12. Bumbu Masak dan Penyedap Masakan Lainnya 17 20 13. Kerupuk, Keripik, Peyek dan sejenisnya 74 177 14. Kue Basah 217 292 15. Pengolahan dan Pengawetan Produk Daging dan Daging Unggas 4 6 16. Air Minum dan Air Mineral 59 77 INDUSTRI SANDANG Jumlah 1 s.d 16 524 895 17. Penjahit dan Pembuat Pakaian sesuai Pesanan 40 69 18. Penyempurnaan Kain 8 31 Jumlah 17 s.d 18 48 100 INDUSTRI KBB 19. Barang dari Semen 87 210 20. Barang Bangunan dari Kayu 21. Pupuk alam/non sintesis hara makro primer 22. Pengasapan karet 72 216 1 1 4 4 Jumlah 19 s.d 22 164 431 II 18 P a g e

INDUSTRI KRALM 23. Anyaman dari tanaman bukan rotan dan bambu 84 139 24. Anyaman dari rotan dan bambu 78 139 Jumlah 23 s.d 24 162 278 INDUSTRI LOGAM 25. Perkakas Tangan yang digunakan dalam Rumah Tangga 11 24 26. Reparasi dan Perawatan Sepeda Motor 19 85 27. Reparasi Mobil 17 153 28. Reparasi Barang Rumah Tangga dan Pribadi lainnya 6 18 29. Industri Kapal dan Perahu 4 9 30. Jasa Reparasi motor listrik, Generator dan Transformator 1 3 31. Jasa Industri untuk berbagai Pengerjaan 11 91 Khusus Logam dan Barang dari Logam Jumlah 25 s.d 31 69 383 II. INDUSTRI AGRO 1. Minyak Goreng Kelapa Sawit 2 4260 Sub Jumlah 2 4260 III. BASIS INDUSTRI MANUFAKTUR 1. Industri Pembuatan Logam dasar bukan Besi 1 83 2. Industri Produk dari hasil Kilang Minyak Bumi 1 30 Sub Jumlah 2 113 JUMLAH TOTAL 971 6.460 2011 925 2.470 2010 858 2.054 Sumber : BTDA, 2013 5) Peternakan Populasi ternak besar yang terdiri dari: sapi, kerbau, kambing dan babi pada tahun 2011 secara berturutturut adalah 1.349 ekor, 106 ekor, 494 ekor dan 174 ekor. pada tahun 2011 produksi hasil peternakan II 19 P a g e

mengalami peningkatan dibandingkan tahun 2010. Terjadi peningkatan populasi untuk semua jenis unggas yaitu itik, ayam kampong dan ayam ras ditahun 2011 ini. Hal ini menyesuaikan kondisi permintaan pasar yang juga semakin tinggi. Tabel 2.22. Populasi Ternak Besar dan ternak Kecil menurut Jenis Ternak Kecamatan di Kabupaten Belitung Timur Tahun 2012 Jumlah Ternak (ekor) Kecamatan Sapi Kerbau Kuda Kambing Domba Babi (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) 1. Dendang 134 0 0 14 0 0 2. Gantung 502 101 0 34 0 40 3. Manggar 405 0 0 362 0 81 4. Kelapa Kampit 54 0 0 53 0 25 5. Simpang Pesak 39 0 0 0 0 0 6. Simpang Renggiang 48 0 0 0 0 0 7. Damar 167 5 0 31 0 28 J u m l a h 1.349 106 0 494 0 174 2010 1.242 338 0 443 0 190 2009 1.153 238 0 449 0 205 2008 852 331 411 212 2007 887 340 448 233 Sumber : BTDA, 2013 Tabel 2.23. Populasi Unggas menurut Jenis Unggas menurut Kecamatan di Kabupaten Belitung Timur Tahun 2012 Kecamatan Jumlah Unggas (ekor) Ayam Ras Ayam Kampung I T I K (1) (2) (3) (4) 1. Dendang 1.600 17.310 92 2. Gantung 7.800 33.400 1.810 3. Manggar 14.200 60.880 652 4. Kelapa Kampit 7.900 25.900 164 5. Simpang Pesak 1.700 8.510 62 6. Simpang Renggiang 2.600 10.820 133 7. Damar 3.100 13.630 130 J u m l a h 38.900 170.450 3.043 2011 38.100 180.980 3.245 2010 26.400 191.000 1.520 Sumber : BTDA, 2013 II 20 P a g e

Tabel 2.24. Jumlah Produksi Daging dan Telur Unggas menurut Kecamatan di Kabupaten Belitung Timur Tahun 2012 Jenis Unggas Produksi Daging (Kg) Produksi Telur (Kg) (1) (2) (3) 1. Ayam Ras 721.380,0 199.069,8 2. Ayam Bukan Ras 29.535,0 26.471,9 3. I t i k 37,5 4.555,4 Jumlah / Total 750.952,5 230.097,1 Sumber : BTDA, 2013 2.5. Pelaksanaan Usaha Tani Tanaman Pangan Di Kabupaten Belitung Timur program kerja sub sektor tanaman pangan pada saat ini adalah program pembangunan dan pengembangan yang diprioritaskan pada kegiatan yang dititikberatkan pada swasembada beras. Pembangunan pertanian meliputi pertanian tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, kehutanan, peternakan dan perikanan. Pembangunan pada sektor pertanian ini bertujuan untuk meningkatkan pendapatan petani dan pembangunan pedesaan. Upaya yang sudah dijalankan pemerintah ke arah itu adalah dengan menerapkan program intensifikasi, ekstensifikasi, diversifikasi dan rehabilitasi. Peningkatan kualitas jaringan pendukung irigasi di kawasan Danau Nujau nantinya diharapkan menunjang target ketahanan pangan dan pelaksanaan usaha tani tanaman pangan. Danau Nujau dan Danau Meranteh adalah sentra penanaman padi di Kabupaten Belitung Timur, selain terus membekali masyarakat untuk bertanam padi perlu di dukung dengan irigasi yang baik. Selain itu ekstensifikasi lahan persawahan yang II 21 P a g e

sudah dikerjakan perlu segera ditindaklanjuti dengan penanaman oleh masyarakat. 2.6. Data Demografi, Pendidikan, dan Pendapatan Perkapita 1) Demografi Berdasarkan dokumen Belitung Timur Dalam Angka jumlah penduduk Kabupaten Belitung Timur tahun 2011 sebanyak 113.315 jiwa dengan penambahan jumlah penduduk sebesar 3.000 orang atau 2,72% dibanding tahun sebelumnya. Penduduk di Kabupaten Belitung Timur di dominasi oleh penduduk lakilaki dengan jumlah 58.406 jiwa atau 51,54% dan sisanya 54.909 jiwa atau 48,46% adalah perempuan. Jumlah penduduk terkonsentrasi di Kecamatan Manggar dengan jumlah tertinggi diantara kecamatan lainnya, yaitu sebanyak 36.533 jiwa dan kepadatan tertinggi juga di Kecamatan Manggar yaitu 101,20 jiwa/km2 sebagaimana terlihat pada Tabel 2.10. NO. Tabel 2.25. Jumlah dan Kepadatan Penduduk menurut kecamatan di Kabupaten Belitung Timur akhir tahun 2011 KECAMATAN LUAS WILAYAH (km 2 ) Penduduk Lakilaki Perempuan Jumlah Kepadatan Penduduk Tahun 2011 (jiwa / km 2 ) 1 2 3 4 5 6 7 1. MANGGAR 18.830 17.703 36.533 465,9*) 2. DAMAR 5.902 5.651 11.553 101,20 3. GANTUNG 546,3 12.419 11.707 24.126 44,16 4. DENDANG 243,3 4.968 4.509 9.477 38,95 5. KELAPA KAMPIT 498,5 8.780 8.321 17.101 34,30 6. SIMPANG RENGGIANG 390,7 3.398 3.179 6.577 16,83 7. SIMPANG PESAK 362,2 4.109 3.839 7.948 21,94 JUMLAH 2.509,9 58.406 54.909 113.315 45,20 Sumber : Data Dasar Belitung Timur tahun 2012 II 22 P a g e

Tabel 2.26. Jumlah Penduduk dan Ketenagakerjaan di Kabupaten Belitung Timur Akhir Tahun 2011 Sektor Usaha Jumlah Tenaga Kerja Total Jumlah Tenaga Perusahaan Lakilaki Kerja Perempuan (1) (2) (3) (4) (5) Pertanian, Perkebunan, & Perikanan 9 3.870 1.581 5.451 Pertambangan & Penggalian 20 803 59 862 Industri Pengolahan 3 124 5 129 Bangunan 1 65 4 69 Perdagangan 3 26 39 65 Jasa & Koperasi 31 186 279 465 Jumlah Total 67 5.074 1.967 7.041 Sumber : Data Dasar Belitung Timur tahun 2012 2) Pendidikan Salah satu faktor pendukung keberhasilan pembangunan adalah adanya sumberdaya manusia yang berkualitas. Di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung khususnya Kabupaten Belitung Timur pembangunan sektor pendidikan semakin penting dengan ditetapkannya titik berat pembangunan pada bidang ekonomi yang diiringi dengan peningkatan sumber daya manusia. Melalui jalur pendidikan, pemerintah berupaya untuk menghasilkan sumber daya manusia yang memiliki kemampuan memanfaatkan, mengembangkan dan menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi yang diperlukan untuk mendukung pembangunan ekonomi, sosial budaya dan berbagai bidang lainnya. II 23 P a g e