SKRIPSI. Diajukan oleh : Suci Masrica /FE/AK

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. perusahaan. Suatu perusahaan menjalankan bisnisnya tidak hanya untuk

BAB I PENDAHULUAN. Keberadaan suatu entitas bisnis merupakan ciri dari sebuah lingkungan

BAB I PENDAHULUAN. melibatkan manipulasi akuntansi. Peristiwa ini pernah terjadi pada beberapa

BAB I PENDAHULUAN. cukup waktu untuk menyelesaikan usaha dan perjanjian-perjanjian usahannya.

BAB 1 PENDAHULUAN. Keadaan perkonomian suatu negara bisa dilihat melalui perkembangan dunia

BAB I PENDAHULUAN. dalam menyusun laporan keuangan suatu entitas sehingga jika suatu entitas

BAB I PENDAHULUAN. pengambilan keputusan ekonomi. (Standar Akuntansi Keuangan, 2012).

BAB I PENDAHULUAN. bertujuan untuk dapat survive melainkan harus mampu memiliki keunggulan bersaing

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Keberadaan entitas bisnis telah banyak diwarnai oleh kasus hukum

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Geus (1997) mengungkapkan fakta yang menarik tentang rata-rata harapan

BAB I PENDAHULUAN. Kelangsungan hidup perusahaan selalu dihubungkan dengan kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. (going concern) usahanya melalui asumsi going concern. Tujuan dari keberadaan

BAB I PENDAHULUAN. tidak terbatas (Syahrul,2000). Asumsi going concern memiliki arti bahwa

BAB I PENDAHULUAN. Audit adalah kegiatan pengumpulan dan evaluasi terhadap bukti-bukti yang


BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. berdiri sendiri yang terpisah dari pemiliknya. Perusahaan yang telah didirikan

BAB 1 PENDAHULUAN. perekonomian adalah kemampuan perusahaan-perusahaan di Indonesia dalam

BAB I PENDAHULUAN. suatu daya tarik bagi para investor. Investor biasanya menginvestasikan dananya pada

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Krisis global yang terjadi akhir-akhir ini sebagai rangkaian dari krisis

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendapatan suatu negara merupakan hal yang sangat penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. Dari pernyataan di atas menarik untuk ditelusuri mengapa asumsi going concern

BAB I PENDAHULUAN. (Riyatno, 2007). Untuk menghasilkan integritas yang baik atas suatu laporan

Kata Kunci : Disclosure, Debt Default, Kualitas Audit, Opini audit tahun sebelumnya, Going Concern.

BAB I PENDAHULUAN. dianggap memberikan informasi yang salah. (going concern). Auditor perlu memberikan suatu pernyataan mengenai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seorang kreditor memiliki kemampuan untuk menginvestasikan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia, mengakibatkan permintaan akan laporan keuangan perusahaan

BAB I PENDAHULUAAN UKDW. sistem keuangan semua negara di dunia tak terkecuali di Indonesia. Krisis ini

BAB I PENDAHULUAN. Auditor eksternal akan menghasilkan opini audit. Going concern merupakan salah

BAB I PENDAHULUAN. masalah keuangan (financial distress) yang dihadapi suatu perusahaan. Financial

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan besar seperti Enron, Worldcom, Xerox dan lain-lain yang pada

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, pertumbuhan perusahaan sangat meningkat di Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. mengomunikasikan informasi keuangan kepada pihak-pihak di luar perusahaan.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Kelangsungan hidup perusahaan, menjadi sorotan penting bagi pihak-pihak

BAB I PENDAHULUAN. pergerakan dunia bisnis di Negara tersebut. Dunia bisnis dapat dijadikan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Laporan keuangan merupakan instrumen penting yang harus disajikan oleh

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan didirikan dengan tujuan untuk memperoleh laba atau profit

BAB I PENDAHULUAN. lembaga-lembaga keuangan menurun akibat ketidakpercayaan dari konsumen.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I pengecualian (Unqualified Opinion), namun pada tahun 2001

PENGARUH TEKANAN KETAATAN, KOMPLEKSITAS TUGAS DAN KEAHLIAN AUDIT TERHADAP AUDIT JUDGMENT (Studi Empiris pada Kantor Akuntan Publik di Surabaya)

PENGARUH KEAHLIAN AUDIT, INDEPENDENSI, KOMPETENSI, DAN PENGETAHUAN AUDITOR TERHADAP OPINI AUDIT SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan merupakan laporan yang diharapkan dapat memberikan

BAB I PENDAHULUAN. kasus ini melibatkan banyak pihak dan berdampak cukup luas. Tucker et al.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perusahaan merupakan mesin perekonomian yang sangat berperan

BAB I PENDAHULUAN. yang saling bertolak belakang. Selain profit yang tinggi salah satu yang menjadi

BAB I PENDAHULUAN. usaha dan mempertahankan kelangsungan usaha (going concern). Salah satu cara

BAB I PENDAHULUAN. Going concern adalah kelangsungan hidup suatu badan usaha. Going

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan adalah suatu penyajian terstruktur dari posisi keuangan dan

BAB I PENDAHULUAN. bermasalah (Petronela, 2004 dalam Santosa dan Wedari 2007). Going concern. (Syahrul, 2000 dalam Rahman dan Siregar, 2012).

BAB I PENDAHULUAN. Dari waktu ke waktu perkembangan dunia usaha terus semakin meningkat yang

PENGARUH KEAHLIAN AUDIT, INDEPENDENSI DAN KOMPETENSI TERHADAP KUALITAS AUDIT PADA KANTOR AKUNTAN PUBLIK DI SURABAYA SKRIPSI.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kondisi perekonomian suatu negara dapat ditandai dengan pergerakan dunia

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. terdahulu, kerangka pemikiran, dan hipotesis penelitian. Masing-masing akan

BAB I PENDAHULUAN. dampak yang begitu besar bagi perekonomian dunia. Dalam hal ini auditor. antara pihak dalam dengan pihak auditor.

BAB 1 PENDAHULUAN. Laporan keuangan menurut PSAK no.1 revisi 2009 (IAI, 2012) adalah suatu

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan kelangsungan hidupnya melalui asumsi going concern (

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam SPAP SA 341 dijelaskan bahwa terkait opini going concern, auditor

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan kelangsungan hidup (going concern) entitas bisnis tersebut.

BAB 1 PENDAHULUAN. dapat diprediksi (Ariffandita dan Sudarno, 2012). auditor untuk mengeluarkan kembali opini audit going concern pada tahun

BAB I PENDAHULUAN. keberanian mengungkapkan kelangsungan (going concern) perusahaan klien.

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan kelangsungan hidupnya (going concern). Kelangsungan. melebihi suatu periode akuntansi.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BABl PENDAHULUAN. Keberadaan entitas bisnis telah banyak diwarnai kasus hukum yang

BAB I PENDAHULUAN. kelangsungan hidup usahanya. Going concern merupakan asumsi dasar dalam. manajemen untuk menstabilkan kondisi keuangan perusahaan.

BAB I. utama dari suatu entitas bisnis dari sejak berdirinya entitas bisnis tersebut,

BAB I PENDAHULUAN. melibatkan manipulasi akuntansi. Kasus bangkrutnya perusahaan pertelevisian

diamanati oleh pemilik modal (shareholder) untuk mengelola perusahaan dengan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian ini menggunakan teori kontijensi sebagai teori pemayung (grand

BAB I PENDAHULUAN. informasi laporan keuangan, yang nantinya akan dinilai dan dievaluasi kinerjanya

BAB I PENDAHULUAN. pada perusahaan besar, seperti Enron dan WorldCom di Amerika yang UKDW

BAB I PENDAHULUAN. terus beroperasi secara berkesinambungan untuk suatu masa yang tidak tertentu

BAB I PENDAHULUAN. publik menjadi kritikan karena diasumsikan memberikan informasi yang salah, hal

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULAN. hanya untuk menghasilkan keuntungan seoptimal mungkin, tetapi juga bertujuan

BAB I PENDAHULUAN. Tidak lama lagi, ASEAN Economic Community (AEC) akan segera

BAB 1 PENDAHULUAN. Sejak terjadinya krisis moneter yang berlanjut dengan krisis ekonomi dan

SKRIPSI. Diajukan untuk memenuhi syarat guna mencapai gelar Sarjana Akuntansi di Fakultas Ekonomi Universitas Katolik Soegijapranata Semarang

FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP KEAHLIAN AUDIT PADA PROFESI AKUNTAN PUBLIK DI SURABAYA SKRIPSI. Oleh : ARIF RAHMAN HAKIM /FE/EA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Going concern adalah kelangsungan hidup suatu badan usaha dan

BAB I PENDAHULUAN. menjadi tujuan perusahaan adalah dapat mempertahankan kelangsungan

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan kelangsungan hidup usahanya (going concern). Dalam ilmu

BAB 1 PENDAHULUAN. Banyak pihak menempatkan auditor sebagai pihak yang paling. mengeluarkan opini going concern. Auditor dalam mengeluarkan opini,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. pertama atau tepatnya pada tahun 1920-an akibat kondisi pasca perang.

BAB I PENDAHULUAN. menanamkan modal pada perusahaan apabila investasinya dapat menghasilkan

BAB I PENDAHULUAN. erat dengan perusahaan yaitu sebagai salah satu stakeholder. Dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. untuk memberikan informasi kepada pihak yang berkepentingan seperti investor.

BAB I PENDAHULUAN. usaha (going concern). Salah satu cara untuk mempertahankan. kelangsungan hidup usaha selalu dihubungkan dengan kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. Banyaknya kasus manipulasi data keuangan yang dilakukan oleh perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN. kelangsungan hidup (going concern) usahanya melalui asumsi going. concern. Kelangsungan hidup usaha selalu dihubungkan dengan

PENGARUH KOMPONEN ARUS KAS DAN LABA BERSIH TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN PERTAMBANGAN YANG TERDAFTAR DI BEI (BURSA EFEK INDONESIA) SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. tujuan dari keberadaan suatu entitas bisnis ketika didirikan. Kelangsungan hidup

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sekitar tahun 2007, di Amerika Serikat terjadi krisis keuangan global

BAB I PENDAHULUAN. dipercaya sangat penting guna untuk pengambilan keputusan baik dari pihak

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN...

Transkripsi:

1 ANALISIS PENGARUH DEBT DEFAULT, OPINI AUDIT SEBELUMNYA, DAN PERTUMBUHAN PERUSAHAAN TERHADAP POTENSI PENERIMAAN OPINIAUDIT DENGAN PENJELASAN GOING CONCERN SKRIPSI Diajukan oleh : Suci Masrica 0813010003/FE/AK Kepada FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN JAWA TIMUR 2012

2 ANALISIS PENGARUH DEBT DEFAULT, OPINI AUDIT SEBELUMNYA, DAN PERTUMBUHAN PERUSAHAAN TERHADAP POTENSI PENERIMAAN OPINIAUDIT DENGAN PENJELASAN GOING CONCERN SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan dalam Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Akuntansi Diajukan oleh : Suci Masrica 0813010003/FE/AK Kepada FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN JAWA TIMUR 2012

3 SKRIPSI ANALISIS PENGARUH DEBT DEFAULT, OPINI AUDIT SEBELUMNYA, DAN PERTUMBUHAN PERUSAHAAN TERHADAP POTENSI PENERIMAAN OPINI AUDIT DENGAN PENJELASAN GOING CONCERN Disusun Oleh : Suci Masrica 0813010003/FE/AK Telah dipertahankan dihadapan dan diterima oleh Tim Penguji Skripsi Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Timur pada Tanggal 24 Februari 2012 Pembimbing : Tim Penguji : Pembimbing Utama Ketua Drs. Ec. Sjafii, Ak, MM Drs. Ec.H.Munari,MM Sekretaris Drs.Ec.Sjafii, Ak, MM Anggota Drs.Ec. Muslimin, Msi Mengetahui Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Timur Dr. Dhani Ichsanuddin Nur, SE,MM NIP. 030.202.389

5 KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah- Nya sehingga dapat menyelesaikan penulisann skripsi yang merupakan salah satu persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Ekonomi jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Timur dengan judul Analisis Pengaruh Debt Default, Opini Audit Sebelumnya, dan Pertumbuhan Perusahaan Terhadap Potensi Penerimaan Opini Audit Dengan Penjelasan Going Concern. Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada pihak pihak yang telah membantu baik secara langsung maupun tidak langsung baik dalam bentuk dukungan, do a maupun bimbingan yang telah diberikan. Secara khusus penulis dengan rasa hormat mengucapkan terima kasih kepada : 1. Bapak Dr. Ir. Teguh Sudarto, MP, selaku Rektor Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Timur. 2. Bapak Dr. Dhani Ichsanudin Nur, SE. MM, selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Timur. 3. Bapak Drs. Ec. Rahman A. Suwaidi, Msi, selaku Wakil Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Timur.

6 4. Ibu Dr. Sri trisnaningsih, SE. Msi, selaku Ketua Program Studi Akuntansi Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Timur. 5. Bapak Drs. Ec. Sjafii, AK, MM, selaku Dosen Pembimbing penulis dalam mengerjakan skripsi 6. Bapak Drs. Saiful Anwar, Msi, selaku Dosen Wali Penulis. 7. Kedua orangtua penulis, Bapak dan Ibu yang selalu memberikan doa dan dukungannya kepada penulis, serta keluarga besar. 8. Seluruh teman teman yang turut memberikan motivasi kepada penulis. 9. Serta pihak pihak yang telah membantu yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih belum sempurna. Oleh karena itu, segala kritik dan saran sangat penulis harapkan guna meningkatkan mutu dari penulisan skripsi ini. penulis juga berharap, skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan. Surabaya, 20 februari 2012 Penulis

7 DAFTAR ISI BAB I : PENDAHULUAN...1 1.1. Latar Belakang...1 1.2. Perumusan Masalah...7 1.3. Tujuan Penelitian...7 1.4. Manfaat Penelitian...7 BAB II : TINJAUAN PUSTAKA...9 2.1. Penelitian Terdahulu...9 2.2. Landasan Teori...12 2.2.1. Teori Agensi...12 2.2.2. Laporan Keuangan...13 2.2.3. Laporan Audit...15 2.2.4. Going Concern...16 2.2.5. Opini Audit...17 2.2.6. Opini Audit Dengan Penjelasan Going Concern...20 2.2.7. Finansial Distress...23 2.2.8 Debt Default...24 2.2.9. Opini Audit Sebelumnya...26 2.2.10. Pertumbuhan Perusahaan...28 2.3. Kerangka Pikir......29

8 2.4. Hipotesis... 30 BAB III : METODE PENELITIAN...31 3.1. Devinisi Operasional dan Pengukuran Variabel...31 3.1.1. Variabel Dependen...31 3.1.2 Variabel Independent... 32 3.2. Teknik Penentuan Sampel...34 3.3. Teknik Pengumpulan Data...37 3.3.1. Jenis dan Sumber Data...37 3.3.3. Prosedur Pengumpulan Data...37 3.4. Teknik Analisis dan Uji Hipotesis...37 3.4.1. Teknik Analisis...37 3.4.2. Uji Hipotesis...38 BAB IV : HASIL PENELITIAN dan PEMBAHASAN...42 4.1. Deskripsi Objek Penelitian...43 4.1.1. Sejarah Bursa Efek Indonesia...43 4.1.2 Deskripsi Sampel Penelitian... 45 4.2. Deskripsi Hasil Penelitian...46 4.2.1. Opini Audit Dengan Penjelasan Going Concern...44 4.2.2. Debt Default... 47 4.2.3. Opini Audit Sebelumnya... 50 4.2.4. Pertumbuhan Perusahaan... 52 4.3. Analisis Regresi Logistik...54 4.3.1. Uji Serentak...54

9 4.3.2. Uji Kesesuaian Model...55 4.3.3 Koefisien Determinasi... 56 4.3.4 Ketepatan Klasifikasi... 56 4.3.5 Uji Hipotesis... 57 4.4. Pembahasan Hasil Penelitian... 60 4.4.1. Debt Default Terhadap Penerimaan Opini Audit...60 4.4.2. Opini Audit Sebelumnya Terhadap Penerimaan Opini Audit... 61 4.4.3. Pertumbuhan Perusahaan Terhadap Penerimaan Opini Audit... 64 BAB V : KESIMPULAN dan SARAN...65 5.1. Kesimpulan...65 5.2. Keterbatasan Penelitian... 66 5.3. Saran...66 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

10 DAFTAR TABEL Tabel 3.2.1. Proses Seleksi Sampel...35 Tabel 3.2.2 Daftar nama perusahaan yang menjadi sampel penelitian...36 Tabel 4.1 Tabel 4.2 Tabel 4.3 Tabel 4.4 Rekapitulasi Opini Audit Dengan Penjelasan Going Concern...47 Rekapitulasi Status Debt Default...48 Tabulasi Silang Default Dan Opini Audit Going Concern...49 Rekapitulasi Opini Audit Sebelumnya...50 Tabel 4.5 Rekapitulasi Laba Perusahaan Manufaktur...52 Tabel 4.7 Tabel 4.8 Tabel 4.9 Tabel 4.10 Tabel 4.11 Tabel 4.12 Nilai Rata-Rata Laba dan Pertumbuhan Perusahaan GC dan NGC.53 Hasil Uji Serentak...54 Hasil Uji Kesesuaian Model...55 Nilai R 2 Nagelkerke...56 Ketepatan Klasifikasi...57 Hasil Uji Wald...58

4 Analisis Pengaruh Debt Default, Opini Audit Sebelumnya danpertumbuhan Perusahaan Terhadap Potensi Penerimaan Opini Audit Dengan Penjelasan Going Concern Oleh : Suci Masrica Abstraksi Penelitian ini bertujuan menguji faktor- faktor yang dapat mempengaruhi penerimaan opini audit dengan penjelasan going concern. Faktor yang diuji adalah debt default, opini audit sebelumnya dan pertumbuhan perusahaan. Sampel dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang mengalami perolehan laba bersih negatif terdaftar di BEI periode 2008 2010 yang berjumlah 35 perusahaan. Regresi logistik digunakan untuk menguji faktor faktor yang diduga berpengaruh terhadap penerimaan opini audit dengan penjelasan going concern. Hasil penelitian menunjukkan pengaruh debt default dan opini audit sebelumnya adalah negatif signifikan terhadap penerimaan opini audit dengan penjelasan going concern. Hasil penelitian ini berbeda dengan penelitian terdahulu (Alexander Ramadhany 2004, Praptitorini dan Januarti 2007). Dan untuk pertumbuhan perusahaan tidak berpengaruh terhadap penerimaan opini audit dengan penjelasan going concern. Hasil ini konsisten dengan penelitian terdahulu (Santosa dan Wedari 2007, serta Rudyawan dan Badera 2007). Kata kunci : opini audit dengan penjelasan going concern, debt default, regresi logistik, pertumbuhan perusahaan.

11 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan pertumbuhan bisnis secara global dan banyaknya perusahaan yang memutuskan untuk go public diharapkan akan membawa dampak positif untuk perekonomian negara. Dampak positif tersebut tentu bukan untuk sesaat yang hanya bertahan beberapa tahun kedepan melainkan dapat bertahan seterusnya. Perusahaan didirikan dengan asumsi going concernyakni bahwa bisnis tersebut akan terus bertahan hidup selama mungkin. Namun tidak menutup kemungkinan banyak perusahaan besar yang kemudian tidak mampu menghadapi persoalanekonomi yang ada hingga diragukan kelangsungan hidupnya (going concern) di masa mendatang, beberapa diantaranya mengarah pada likuidasi atau kebangkrutan. Kelangsungan hidup (going concern) suatu entitas selalu dihubungkan dengan kemampuan manajemen dalam menjalankan bisnisnya. Kegagalan bisnis merupakan gambaran gagalnya manajemen dalam menjalankan peran dan tanggungjawabnya untuk mengatur bisnisnya dengan baik sehingga wajar jika kesalahan atas terjadinya likuidasi tertuju kepada pihak manajemen selaku pengelola bisnis. Namun, tuduhan kesalahan juga dapat berpotensi mengarah

12 hingga ke auditor selaku penilai atas kewajaran suatu laporan keuangan melalui opini yang dituangkan dalam laporan audit. Bangkrutnya perusahaan energi Enron merupakan salah satu contoh terjadinya kegagalan bisnis di Amerika. Enron merupakan salah satu perusahaan yang terbesar dalam bidang listrik, gas alam, komunikasi dan kertas. Enron menjadi sorotan pada akhir 2001, ketika terungkap bahwa kondisi keuangan yang dilaporkannya didukung terutama oleh penipuan akuntansi sistematis, terlembaga dan direncanakan secara kreatif.enron mengaku penghasilannya pada tahun 2000 berjumlah sekitar $121milyar dan diketahui menerima opini wajar tanpa pengecualian pada tahun sebelum terjadinya kebangkrutan (Tucker et al., 2003 dalam Rudyawan dan Badera, 2007). Fakta ini memunculkan pertanyaan mengapa perusahaan yang memperoleh laba begitu besar dan dinyatakan bersih dengan mendapat opini wajar tanpa pengecualian bisa berhenti beroperasi. Hal ini terungkap karena adanya skandal akuntansi yang melibatkan pihak manajemen dan auditor eksternal.arthur Andersen dipersalahkan dalam kasus kebangkrutan Enron dan divonis pihak pengadilan karena melakukan mark up pendapat dan menyembunyikan hutang lewat business partnership (Kompas, 16 Juni 2002 dalam Ramadhany, 2004). Kasus Enron (Woldcom, Xerox) sangat mencoreng profesi akuntan terutama akuntan publik, saat opini yang dibuat ternyata tidak sesuai dengan keadaan perusahaan yang sebenarnya mengakibatkan penilaian masyarakat akan tugas dan profesi auditor menjadi buruk dan dapat mengurangi kepercayaan masyarakat terhadap auditor independen. Hal ini dapat dipahami karena auditor

13 merupakan pihak yang paling bertanggungjawab dalam menilai kewajaran laporan keuangan perusahaan melalui pernyataan pendapat yang diberikan. Auditor juga bertanggungjawab untuk menilai apakah terdapat kesangsian besar terhadap kemampuan entitas dalam mempertahankan kelangsungan hidupnya (going concern) dalam periode waktu yang pantas, tidak lebih dari satu tahun sejak tanggal laporan keuangan yang sedang diaudit (SPAP Seksi 341, 2011).Auditor harus memiliki keberanian untuk mengungkapkan permasalahan mengenai kelangsungan hidup (going concern) perusahaan klien (Rudyawan& Badera, 2007). Ketika kondisi ekonomi merupakan suatu yang tidak pasti, para investor mengharapkan auditor memberikan early warning akan kegagalan keuangan perusahaan (Chen dan Church, 1996) dalam Praptitorini (2007), karena opini auditor menjadi salah satu pertimbangan penting bagi investor dalam mengambil keputusan berinvestasi. Oleh karena itu, auditor sangat diandalkan dalam memberikan informasi yang berkualitas dalam laporan auditnya. Laporan audit merupakan produk akhir auditor dalam melakukan tugasnya untuk menilai kewajaran laporan keuangan suatu entitas. Apabila auditor menetapkan bahwa ada kesangsian yang signifikan terhadap kemampuan perusahaan untuk melanjutkan usahanya sebagai going concern, auditor diharuskan untuk memperoleh informasi tentang rencana manajemen dalam mengurangi dampak kondisi tersebut. Jika rencana manajemen dirasa efektif dan klien mengungkapkan keadaan tersebut dalam catatan atas laporan keuangan maka auditor menyatakan pendapat unqualified(wajar tanpa pengecualian) dan jika klien menolak mengungkapkan keadaan tersebut dalam catatan atas laporan

14 keuangan maka diberikan adverse opinion(pendapat tidak wajar). Sementara itu disclaimer opinion(tidak mengeluarkan pendapat) dikeluarkan oleh auditor jika manajemen tidak memiliki rencana untuk mengurangi dampak tersebut atau rencana manejemen tersebut dirasa tidak efektif (SPAP Seksi 341). Pengeluaran opini audit dengan penjelasan going concern ini sangat berguna bagi para pemakai laporan keuangan khususnya pihak eksternal sebagai dasar informasi untuk membuat keputusan yang tepat baik dalam keputusan pemberian kredit maupun dalam berinvestasi, terlebih bagi calon investor, ia perlu mengetahui dengan baik kondisi perusahaan terutama yang menyangkut kelangsungan hidup perusahaan tersebut agar dana yang diinvestasikan tidak menjadi sia-sia. Hal ini membuat auditor mempunyai tanggungjawab yang besar untuk mengeluarkan opini audit dengan penjelasangoing concern yang konsisten dengan keadaan yang sesungguhnya. Untuk itu, pemberian status going concern bukanlah suatu tugas yang mudah bagi auditor (Koh dan Tan, 1999 dalam Praptitorini dan Januarti, 2007). Masalah going concern merupakan hal yang kompleks. Bagaimanapun juga hampir tidak ada panduan yang jelas yang bisa menjadi acuan pemilihan tipe opini audit dengan penjelasan going concern yang harus dipilih (Lasalle dan Anandarajan, 1996 dalam Fanny dan Saputra, 2005). Namun auditor harus tetap memberikan opini auditsesuai dengan keadaan perusahaan yang sebenarnya. Oleh karena itu, penting bagi auditor meyakini kemampuan perusahaan dalam mempertahankan kelangsungan hidup usahanya.

15 Opini audit dengan penjelasan going concern diberikan auditor jika perusahaan auditee diragukan kemampuannya dalam mempertahankan kelangsungan hidup usahanya. Opini ini pada dasarnya diterima oleh perusahaan dengan kondisi tren negatif, mengalami kesulitan keuangan, ataupun menghadapi masalah internal yang kemudian menimbulkan keraguan subtansial akan kelangsungan hidup di masa mendatang. Namun pada kenyataannya indikator lain muncul dan dapat menjadi faktor yang mengindikasikan masalah going concerndan menjadi pertimbangan auditor dalam mengeluarkan opini audit dengan penjelasan going concern. Debt default atau didefinisikan sebagai kegagalan perusahaan dalam membayar hutang pokok dan bunganya pada waktu jatuh tempo, memberikan kekuatan penjelas yang signifikan untuk keputusan opini audit dengan penjelasan going concern. Pada umumnya informasi yang secara signifikan berlawanan dengan asumsi kelangsungan hidup suatu entitas adalah berhubungan dengan ketidakmampuan perusahaan dalam memenuhi kewajibannya pada saat jatuh tempo atau default (SA Seksi 341).Lenard et. al. (1998) menyatakan bahwa auditor harus mempertimbangkan kondisi ekonomi yang mempengaruhi perusahaan, kemampuan membayar hutang dan kebutuhan likuiditas di masa yang akan datang. Opini audit dengan penjelasan going concerntahun sebelumnya juga mempengaruhi dikeluarkannya opini serupa. Setyarno et.al.(2006) dalam Santosa dan Wedari (2007) menyatakan bahwa auditor dalam menerbitkan opini audit dengan penjelasangoing concern akan mempertimbangkan opini serupa yang telah

16 diterima oleh auditee pada tahun sebelumnya. Jika perusahaaan telah menerima opini audit dengan penjelasangoing concern pada tahun sebelumnya maka besar kemungkinanan akan menerima opini yang sama tahun berikutnya, kecuali jika perusahaan mampu menunjukkan peningkatan keuangan yang signifikan. Pertumbuhan perusahaan dapat dilihat dari pertumbuhan laba yang tinggi. Laba yang tinggi pada umumnya menandakan arus kas yang tinggi (Weston dan Bringham, 1993) dalam Santosa dan Wedari (2007 : 146). Pada perusahaan yang memiliki pertumbuhan negatif (negative growth) mengindikasikan kecenderungan yang lebih besar kearah kebangkrutan yang kemudian dapat dijadikan sebagai salah satu dasar oleh auditor untuk memberikan opini audit dengan penjelasan going concern (Alman, 1968) dalam Santosa dan Wedari (2007 : 146). Berdasarkan uraian diataspeneliti ingin melakukan pengujian terhadapdebt default, opini audit tahun sebelumnya dan pertumbuhan perusahaan yang cenderung dapat mempengaruhi penerimaan opini audit dengan penjelasan going concern. Adapun alasan faktor-faktor tersebut dipilih sebagai variabel independent dalam penelitian ini karena peneliti tertarik untuk membuktikan kekonsistenan dengan hasil penelitian-penelitian terdahulu.dalam penelitian ini, peneliti mengunakan judul ANALISISPENGARUH DEBT DEFAULT, OPINI AUDIT SEBELUMNYA, DAN PERTUMBUHAN PERUSAHAAN TERHADAP POTENSI PENERIMAAN OPINIAUDIT DENGAN PENJELASAN GOING CONCERN. 1.2 Perumusan Masalah

17 Melihat dari latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya, maka rumusan masalah yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah apakah debt default, opini audit tahun sebelumnya, dan pertumbuhan perusahaan berpengaruh terhadap kemungkinan penerimaan opini audit dengan penjelasan going concern pada perusahaan manufaktur? 1.3 Tujuan Penelitian Sesuai dengan perumusan masalah diatas, maka penelitian ini bertujuan untuk membuktikan apakah faktor debt default, opini audit tahun sebelumnya dan pertumbuhan perusahaan mempengaruhi kemungkinan penerimaan opini audit dengan penjelasan going concern pada perusahaan manufaktur. 1.4 Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dan memberikan kontribusi kepada pihak- pihak yang berkepentingan. 1. Bagi peneliti Dapat menambah pengetahuan peneliti dalam hal opini audit dengan penjelasan going concern yang diberikan auditor untuk auditee. 2. Bagi akademisi Diharapkan dapat memberikan kontribusi pengetahuan di bidang akuntansi terutama mata kuliah auditing dan untuk bahan referensi penelitian selanjutnya. 3. Bagi praktisi

18 a. praktisi akuntan publik (auditor) Diharapkan audior lebih seksama dalam memberikan penilaian keputusan opini audit yang mengacu pada kelangsungan hidup entitas dengan memperhatikan tingkat kesehatan perusahaan selama ini. b. Bagi pihak eksternal (investor, kreditor, supplier) Diharapkan menjadi masukkan untuk lebih memahami kondisi perusahaan berkaitan dengan kelangsungan hidup perusahaan sebelum memutuskan menjalin kerjasama dalam jangka waktu yang tidak pendek. c. Bagi perusahaan Diharapkan penelitian ini dapat menjadi wacana bagi pihak manajemen untuk lebih memperhatikan hal hal yang dapat mempengaruhi kelangsungan hidup perusahaannya sehingga opini going concern dapat dihindari.