PERIKLANAN KOMUNIKASI PERSUASIF

dokumen-dokumen yang mirip
Persuasi dilakukan secara rasional dan secara emosional Secara rasional : Komponen kognitif pada diri seseorang dapat dipengaruhi.

Pendekatan Dasar Komunikasi Persuasi

BAB I PENDAHULUAN. harus disiarkan kepada seluruh umat manusia. Nabi Muhammad SAW pernah

Penulisanpesan-pesanpersuasif

dimengerti oleh penerima, dan secara nyata dapat dilaksanakan, sehingga tercipta interaksi dua arah.

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai daya tarik fisik dan mempunyai ikatan psikologis dengan audiens.

BAB III LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Penelitian saudara Ashari (2011) yang berjudul Pengaruh Desain Kemasan Produk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Iklan merupakan salah satu sarana komunikasi untuk menyampaikan informasi

BAB I PENDAHULUAN. salah satu faktor hakiki yang membedakan manusia dari makhluk lainnya.

Melisa Arisanty, S.I.Kom, M.Si

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Ilmu retorika mempunyai hubungan yang erat dengan dialektika yang

BAB II KAJIAN TEORI. yang terlibat di dalamnya saling mempengaruhi (Sugiyo, 2005). Komunikasi antar

Modul ke: Public Speaking. Ruang Lingkup Public Speaking. Fakultas ILMU KOMUNIKASI. Sujanti, M.Ikom. Program Studi Hubungan Masyarakat

KIP dan Perubahan Sikap

BAB II LANDASAN TEORI. ukuran iklan (air time untuk media penyiaran), penggunaan warna (spot atau full

PSIKOLOGI KOMUNIKATOR. Tine A. Wulandari, M.I.Kom.

TEKNIK KOMUNIKASI KUNCI KESUKSESAN

PERSIAPAN UNTUK PUBLIC SPEAKING

BAB I PENDAHULUAN. Iklan secara komprehensif merupakan semua bentuk aktivitas untuk menghadirkan dan

BAB I PENDAHULUAN. hingga sang manusia menutup mata untuk yang terakhir kalinya. Kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sebagai makhluk sosial, manusia membutuhkan interaksi dengan

Perkuliahan I dan II Public Speaking

SOURCE AND MESSAGE FACTORS IN PERSUASION K O M U N I K A S I P E R S U A S I F P E R T E M U A N 6

Perkembangan Ilmu Komunikasi

PENULISAN PR EKSTERNAL

Modul Komunikasi Bisnis

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP KREATIF

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai pengetahuan tentang kode bahasa, kode budaya dan kode sastra.

PROFESSIONAL IMAGE. Etiket dalam pergaulan (2): Berbicara di depan Umum, etiket wawancara. Syerli Haryati, S.S. M.Ikom. Modul ke: Fakultas FIKOM

Ketrampilan Memfasilitasi dan Mendengarkan

Perencanaan Pesan. Modul 4 Perencanaan Program Komunikasi UT Korea Selatan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Iklan merupakan salah satu kegiatan komunikasi. Iklan digunakan sebagai

BAB I PENDAHULUAN. dalam undang-undang nomor 20 tahun 2003 tentang sistem Pendidikan

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan pola penyajian narasi, deskripsi, dan ekspositoris. Pola penyajian laporan

MENDONGENG DI SEKOLAH Oleh: Eko Santosa

PERSEPSI MAHASIWA TERHADAP IKLAN LUX VERSI BANDAR UDARA ATIQAH HASIHOLAN. Ayu Maiza Faradiba. Universitas Paramadina

KARAKTER PETUGAS PENYULUH PROGRAM KELUARGA BERENCANA SEBAGAI AGEN PERUBAHAN

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI DENGAN MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS V SDN SAWOJAJAR V KOTA MALANG

ETIKA BERKOMUNIKASI. ALREFI, M.Pd UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2016

BAB I PENDAHULUAN. jenis kelamin, pendidikan, maupun status sosial seseorang. Untuk mendukung

iklan dapat menggunakan endorser seperti selebritis, atlet terkenal dan tokoh. Iklan dapat juga menggunakan humor untuk menarik pemirsanya, bahkan

PUBLIC SPEAKING (BERBICARA DI DEPAN UMUM)

BAB I PENDAHULUAN. Dalam bab pendahuluan ini akan diuraikan mengenai: (1) latar belakang; (2)

Fitri Rahmawati, MP. Jurusan Pendidikan Teknik Boga dan Busana Fakultas Teknik UNY.

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan penyajian dan analisis hasil penelitian diketahui, bahwa

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Komunikasi Bisnis Kelompok 7 1

BAB III MERENCANAKAN PESAN-PESAN BISNIS

BAB I PENDAHULUAN. dengan kelompok maupun suatu kelompok dengan kelompok lainnya.

Contoh keputusan. menyeleksi karyawan baru, dan mengevaluasi karyawan untuk kebutuhan pelatihan, pengembangan dan pembayaran

BAB I PENDAHULUAN. maka hampir dipastikan semua sektor akan berdampak kemacetan, oleh sebab itu

A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembelajaran Bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran

BAB V PENUTUP. Pada bab V ini penulis mengemukakan kesimpulan dan saran berkaitan

PROSES MENULIS PESAN BISNIS

Bagaimana Memotivasi Anak Belajar?

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN UKDW. memberikan perhatian lebih kepada usaha untuk menciptakan kepuasan

KOMUNIKASI BISNIS PESAN PERSUASIF DAN NEGATIF. Dosen : Fitria Nursanti SE., MPd. S1 Akuntansi. Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis.

Interpersonal Communication Skill

Komunikasi Interpersonal. Dwi Kurnia Basuki

PROFESSIONAL IMAGE. Modul ke: Fakultas FIKOM. Program Studi Public Relations.

BAB II KAJIAN TEORITIS

PENULISAN KAR K Y AR A Y ILMIAH

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II KAJIAN PUSTAKA

# Kemampuan Komunikasi # Komunikasi Jitu (1)

MERANCANG DAN MENGELOLA KOMUNIKASI PEMASARAN TERPADU MANAJEMEN PEMASARAN LANJUTAN

BAB I PENDAHULUAN. yang mudah untuk dicerna. Televisi secara universal juga mampu untuk menjangkau audiens

BAB I PENDAHULUAN. Menyimak (Listening Skill), Berbicara (Speaking Skill), Membaca (Reading Skill),

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Perkembangan pada dunia industri memaksa banyak produsen bisnis

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Apabila kita melihat sebuah iklan, kita sering melihat orang-orang yang

BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Landasan Teori Teori Publikasi

tetapi tidak akan menggambarkan kesatuan-kesatuan bahasa. Menulis merupakan representasi bagian dari kesatuan-kesatuan ekspresi bahasa.

BAB I PENDAHULUAN. siswa untuk berkomunikasi dalam bahasa Inggris yang baik dan benar secara lisan dan tulis.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan anak usia dini merupakan program pendidikan yang

BAB 4 KONSEP. 4.1 Landasan Teori Teori Psikologi Anak. Psikologis anak dan orang dewasa tentu berbeda, oleh karena itu

Standar Kompetensi Profesi Humas. Edited by: Sumartono, S.Sos., MSI

Pertemuan

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. pada bab-bab terdahulu, terdapat tiga kesimpulan pokok yang dapat diungkapkan

: Ainul Khilmiah, Ella yuliatik, Anis Citra Murti, Majid Muhammad Ardi SMART?: SEBUAH TAFSIR SOLUSI IDIOT ATAS PENGGUNAAN TEKNOLOGI

Interpersonal Communication Skill

Standar Kompetensi Profesi Humas

BENTUK DASAR KOMUNIKASI. mencakup berbagai macam bentuk komunikasi baik komunikasi verbal maupun non verbal

BAB I PENDAHULUAN. dan jasa baru untuk memenuhi kebutuhan konsumen (Puspitasari 2009).

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai mahluk sosial, manusia membutuhkan interaksi dengan manusia

PERSUADER DAN PENGEMASAN PESAN PERSUASIF MELISA ARISANTY, S.I.KOM, M.SI

BAB I PENDAHULUAN. dalam menjalin hubungan dengan luar. Indonesia adalah alat komunikasi paling penting untuk mempersatukan

BAB 4 KONSEP DESAIN. Jika berbicara tentang brand, pastilah selalu dihubungkan dengan corporate

KETERAMPILAN NEGOSIASI

Pengaruh Penggunaan Humor pada Iklan Televisi AXIS versi Cak Norris terhadap Brand Awareness

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. berkembangnya perekonomian. Keadaan inilah yang mendorong perusahaanperusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Iklan memegang peranan penting dalam dunia promosi, karena iklan

BABI. Meningkatnya partisipasi seorang wanita ke dunia karir merupakan topik. yang selalu aktual untuk dibicarakan. Pandangan tradisional cenderung

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

BAB I PENDAHULUAN. Menyadari fenomena, pemasaran merupakan suatu kegiatan pokok dalam

Transkripsi:

PERIKLANAN KOMUNIKASI PERSUASIF

KOMUNIKASI PERSUASIF Kata persuasi bersumber dari istilah persuasio (kata kerjanya persuadere), yang berarti membujuk, mengajak atau merayu. Komunikasi persuasi merupakan komunikasi yang bertujuan untuk mengubah atau mempengaruhi kepercayaan, sikap dan perilaku seseorang sehingga bertindak sesuai dengan apa yang diharapkan oleh komunikator.

TUJUAN KOMUNIKASI PERSUASIF Tujuan komunikasi persuasif secara bertingkat ada dua yaitu: 1. Mengubah atau memperkuat keyakinan (believe) dan sikap (attitude) audiens. 2. Mendorong audiens melakukan sesuatu/memiliki tingkah-laku (behaviour) tertentu yang diharapkan.

KOMUNIKASI PERSUASIF DALAM PERIKLANAN Komunikasi persuasif banyak dimanfaatkan dalam kegiatan pemasaran terutama dalam bidang periklanan. Dalam periklanan, komunikasi persuasif digunakan untuk membujuk khalayak agar menggunakan barang atau jasa yang ditawarkan. Bedanya, dalam periklanan, audiens tidak mengetahui secara pasti siapa komunikatornya. Keputusan yang mereka buat, tergantung pada seberapa kuat kemampuan komunikator mempengaruhi atau meyakinkan mereka.

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam proses komunikasi persuasif. Pertama, Komunikator. Komunikator atau sumber adalah orang-orang yang akan mengkomunikasikan suatu pesan kepada orang lain. Agar komunikasi yang dilakukan oleh komunikator menjadi persuasif, maka komunikator harus mempunyai kredibilitas yang tinggi; memiliki pengetahuan, terutama tentang apa yang disampaikannya.

Kedua, pesan. Pesan adalah hal-hal yang disampaikan oleh pengirim kepada penerima, dengan tujuan agar komunikan melakukan hal-hal yang disampaikan dalam pesan tersebut. Pesan-pesan yang disampaikan oleh komunikator harus sederhana dan mudah dimengerti. Artinya, komunikator harus menyesuaikan isi pesan yang disampaikan dengan audiensnya. Informasi yang diberikan harus disesuaikan dengan kebudayaan dan bisa jadi kepercayaan kelompok sasaran. Yang paling mudah kita lihat adalah dari segi bahasa.

Dalam mengembangkan pesan, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Di antaranya: Lugas, artinya, pesan tidak bertele-tele dan dilakukan pengulangan kata-kata tertentu yang dianggap perlu. Konsisten, artinya semua pesan harus terkait dengan tema yang akan disampaikan dan saling mendukung antara satu pesan dengan pesan lainnya. Nada dan daya tarik, ini berkaitan dengan style komunikator. Ketika komunikator menyampaikan pesan sedih, tentu disesuaikan dengan nada suaranya dan lain sebagainya. Bertanggungjawab, dalam hal ini sumber pesan yang dapat dipercaya akan berpengaruh pada diterima atau tidaknya pesan yang disampaikan.

Ketiga, media. Media adalah sarana yang digunakan supaya pesan dapat disampaikan oleh sumber kepada si penerima. Supaya komunikasi bisa persuasif, maka media yang digunakan harus tepat. Media harus mempertimbangkan karakteristik kelompok sasaran, baik budaya, bahasa, kebiasaan, maupun tingkat pendidikan dan lain-lain. Mengenali siapa yang ingin kita jangkau dapat membantu kita dalam mengembangkan pesan yang sesuai.

Keempat, penerima. Penerima adalah orang-orang yang menerima pesan dari komunikator, yang biasa disebut dengan komunikan. Dalam berkomunikasi, komunikan/audiens juga perlu menjadi perhatian. Bagaimana karakteristik kelompok sasaran, baik budaya, bahasa, kebiasaan, maupun tingkat pendidikan dll, sangat dibutuhkan dalam memformulasikan pesan yang akan disampaikan. Misal ketika kita berkomunikasi dengan masyarakat kelas bawah, maka bahasa yang digunakan harus disesuaikan dengan tingkat pendidikan masyarakat, tersebut. Jangan sampai kita menggunakan kata-kata yang tidak dimengerti oleh masyarakat tersebut, seperti: transparansi, akuntabilitas, fleksibel dsb. Sesuaikanlah bahasa sesuai dengan karakter audiensnya.

KOMPONEN KOMUNIKASI PERSUASIF Komponen dalam komunikasi persuasif meliputi: a. Claim yaitu pernyataan tujuan persuasi, baik yang tersurat (eksplisit) maupun tersirat (implisit). Eksplisit: iklan pada umumnya yang menyatakan dengan lugas ajakannya untuk membeli suatu produk atau jasa tertentu. Implisit: iklan rokok yang tidak pernah menyatakan terang-terangan untuk mengajak audience-nya merokok. Iklan tersebut biasanya dikemas secara kreatif menggunakan identifikasi fenomena yang menarik dan mudah diingat.

b. Warrant yaitu perintah yang dibungkus dengan ajakan atau bujukan sehingga terkesan tidak memaksa. Misalnya iklan yang diikuti dengan kata ayo, mari dsb. c. Data yaitu data-data atau fakta yang digunakan untuk memperkuat argumentasi keunggulan pesan dari komunikator. Iklan pembalut wanita yang menyatakan data 7 dari 10 wanita indonesia menggunakan pembalut wanita XXX. Iklan yang menampilkan foto sebelum dan sesudah.

TEORI SEGITIGA RETORIKA ARISTOTELES Aristoteles melihat fungsi retorika sebagai komunikasi persuasif, meskipun dia tidak menyebutkan hal ini secara tegas. Apabila metode dialectic Socrates merupakan metode diskusi tanya-jawab, one-on-one discussion, maka Aristoteles menyebutkan retorika adalah kebalikannya. Retorika adalah diskusi dari satu orang kepada banyak orang. Jika dialectic adalah upaya untuk mencari kebenaran, maka retorika mencoba menunjukkan kebenaran yang telah diketemukan sebelumnya. Menurutnya, retorika adalah seni untuk mengungkapkan suatu kebenaran kepada khalayak yang belum yakin sepenuhnya terhadap kebenaran tersebut, dengan cara yang paling cocok atau sesuai.

PENDEKATAN DASAR KOMUNIKASI PERSUASIF Aristoteles menyatakan ada 3 pendekatan dasar dalam komunikasi yang mampu mempengaruhi orang lain, yaitu; Logos (Logika) Yaitu penyampaian ajakan menggunakan argumentasi logika dan data. Data-data yang disajikan harus akurat dan tidak membingungkan. Informasi yang mendalam namun mudah dipahami. Rasionalitas dan fakta menjadi kunci dalam mempengaruhi audiens. Komunikasi yang rasional dan proporsional akan ditangkap dengan jelas oleh pikiran audiens. Kejelasan dari alasan-alasan serta bukti-bukti yang kuat akan mendorong pesan dan argumen menjadi semakin persuasif.

Ethos (Etika) Pembuktian etis (ethical proof) menurut Aristoteles berpulang kepada kredibilitas dari komunikator tersebut. Persuasi yang baik tidak hanya mengandalkan kata-kata yang baik semata, melainkan bahwa komunikatornya sendiri juga harus terlihat memiliki kredibilitas. Karena seringkali khalayak sudah cukup terpesona kepada seseorang, bahkan sebelum orang tersebut melakukan persuasi. Dalam teorinya, Aristoteles menyebutkan tentang tiga sumber kredibilitas yang baik, yaitu intelligence, character, dan goodwill.

Intelligence atau kecerdasan lebih kepada persoalan kebijaksanaan dan kemampuan dalam berbagi nilai atau kepercayaan antara komunikator dengan khalayaknya. Maksudnya adalah khalayak seringkali menilai kecerdasan komunikator dari sejauh mana mereka sepakat atau memiliki kesamaan cara pikir atau ide dengan komunikator tersebut. Komunikator yang cerdas, oleh karenanya mampu menyesuaikan diri atau mampu membaca cara berpikir khalayaknya, untuk kemudian disesuaikan dengan cara berpikirnya.

Character lebih kepada citra komunikator sebagai orang yang baik dan orang yang jujur. Jika seorang komunikator mampu memiliki citra sebagai orang yang baik dan jujur, apapun kata-kata yang disampaikan dalam persuasinya maka khalayak cenderung lebih mudah untuk percaya. Begitu pula sebaliknya, jika komunikator yang bersangkutan memiliki citra yang kurang baik maka sebaik apapun kata-kata yang disampaikannya tidak akan dipercaya oleh khalayaknya.

Good will atau niat baik, adalah penilaian positif yang coba ditularkan oleh komunikator kepada khalayaknya. Seorang komunikator mungkin mampu memperlihatkan kecerdasannya, menunjukkan karakter kepribadiannya, akan tetapi belum tentu mampu menyentuh hati khalayaknya. Niat baik ini biasanya dapat dirasakan oleh hati khalayak.

Pathos (Emosional) Pathos adalah sisi daya tarik emosional yang menyertai isi argumen. Penyampaian argumentasi dengan pathos inilah yang menguatkan unsur persuasinya. Pathos adalah penentu dari persetujuan terhadap pemaparan komunikator. Bujukan yang menyasar kepada segi emosi bisa berupa cara penyampaian pesan yang bersemangat dengan bentuk cerita, analogi, atau metafora untuk mengantarkan nilai-nilai secara empatik. Pembicara bisa juga menggunakan imajinasi, harapan, bahkan ketakutan dari audiens. Dapat dikemas secara humoris maupun serius.

Di sini komunikator dituntut untuk mampu menyesuaikan suasana emosional yang ingin dicapai dalam sebuah persuasi. Komunikator yang cerdas mampu mengendalikan suasana emosi yang diinginkan, bukan apa yang diinginkan khalayak, akan tetapi lebih kepada apa yang diinginkan oleh komunikator itu sendiri. Dengan mengetahui karakteristik khalayak, pemahaman yang mendalam terhadap berbagai macam karakter emosi, diharapkan persuasi yang dilakukan dapat berjalan efektif.

PENDEKATAN KOMUNIKASI PERSUASI YANG EFEKTIF Menurut Burgon & Huffner (2002), terdapat beberapa pendekatan yang dapat dilakukan agar komunikasi persuasi berjalan secara lebih efektif, yaitu: a. Pendekatan berdasarkan bukti, yaitu mengungkapkan data atau fakta yang terjadi sebaga bukti argumentatif agar berkesan lebih kuat terhadap ajakan. b. Pendekatan berdasarkan ketakutan, yaitu menggunakan fenomena yang menakutkan bagi audiens dengan tujuan mengajak mereka menuruti pesan yang diberikan komunikator. Misalnya, memperlihatkan dampak rokok kepada tubuh.

c. Pendekatan berdasarkan humor, yaitu menggunakan humor atau fantasi yang bersifat lucu dengan tujuan memudahkan audiens mengingat pesan karena mempunyai efek emosi yang positif. Contoh, iklan-iklan yang menggunakan bintang comedian atau menggunakan humor yang melekat di hati masyarakat. d. Pendekatan berdasarkan diksi, yaitu menggunakan pilihan kata yang mudah diingat (memorable) oleh audiens. Misalnya, iklan rokok dengan diksi nggak ada loe nggak rame. Namun keempat pendekatan tersebut dapat dikombinasikan sesuai dengan tujuan persuasi dari komunikator.

Aristotle, (Translated by George A. Kennedy). 1991. On Rethoric: A Theory of Civil Discourse. New York: Oxford University. Burgon & Huffner. 2002. Human Communication. London: Sage Publication. Griffin, Emory A. 2003. A First Look at Communication Theory. 5th edition. New York: McGraw-Hill.

TUGAS INDIVIDU Cari 1 topik sosial yang menurut anda menarik untuk dipersuasikan ke audiens. Contoh topik bisa berupa: ajakan berhenti merokok, melawan kemalasan, ketergantungan teknologi, global warming, taat aturan, anti golput, merumuskan kebahagiaan, toleransi, hidup sederhana, mengejar impian dsb. Target audiens anda adalah teman-teman kelas anda. Jadi carilah topik yang sesuai/dekat dengan target audiens namun juga penting bagi anda. Presentasikan persuasi anda di kelas dalam pertemuan berikutnya (23 April 2014), dengan mempertimbangkan dan menerapkan konsep logos, ethos dan pathos. Metode dan media bebas; dapat berupa lisan, menggunakan permainan, alat peraga, audio visual, power point dsb. Durasi persuasi maksimal 10 menit. Hasil yang dicari adalah audiens anda terpengaruh dan menyetujui pesan persuasi anda. Kriteria penilaian berdasarkan pada: Keunikan topik. Kreativitas dan penyampaian komunikasi. Kemampuan dalam menerapkan logos, ethos dan pathos dalam persuasi. Selamat mengerjakan.