PERSAINGAN EKSPOR KOPI INDONESIA DI PASAR INTERNASIONAL. Nuhfil Hanani, Rosihan Asmara dan Fahriyah. Abstrak

dokumen-dokumen yang mirip
DAYA SAING KARET INDONESIA DI PASAR INTERNASIONAL. Nuhfil Hanani dan Fahriyah. Abstrak

KOMPARASI TRANSMISI HARGA KARET ALAM INDONESIA DENGAN MALAYSIA DAN THAILAND. Rosihan Asmara dan Nuhfil Hanani. Abstrak

KOMPARASI EKONOMI JAGUNG INDONESIA DENGAN NEGARA PRODUSEN UTAMA PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. melimpah. Memasuki era perdagangan bebas, Indonesia harus membuat strategi yang

KOPI ANDALAN EKSPOR INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pertumbuhan perekonomian suatu negara tentunya tidak terlepas dari

V. GAMBARAN UMUM. 5.1 Luas Areal Perkebunan Kopi Robusta Indonesia. hektar dengan luas lahan tanaman menghasilkan (TM) seluas 878.

I. PENDAHULUAN. penyediaan lapangan kerja, pemenuhan kebutuhan konsumsi dalam negeri, bahan

BAB I PENDAHULUAN. salah satu komoditas penting yang diperdagangkan secara luas di dunia. Selama

I. PENDAHULUAN. Kopi merupakan salah satu komoditas ekspor unggulan subsektor perkebunan

I. PENDAHULUAN. Indonesia menjadi salah satu negara yang memiliki areal perkebunan yang luas.

ANALISIS POSISI EKSPOR KOPI INDONESIA DI PASAR DUNIA EXPORT POSITION ANALYSIS OF COFFEE INDONESIA IN THE WORLD MARKET

1 PENDAHULUAN. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. diperbaharui, dalam kata lain cadangan migas Indonesia akan semakin menipis.

I. PENDAHULUAN. Kopi merupakan salah satu komoditas andalan dan termasuk dalam kelompok

I. PENDAHULUAN , , , ,3 Pengangkutan dan Komunikasi

I. PENDAHULUAN. penyerapan tenaga kerja dengan melibatkan banyak sektor, karena

I. PENDAHULUAN. Sektor pertanian merupakan salah satu sektor andalan dalam mengembangkan

ANALISIS DAYA SAING KOMODITAS KOPI INDONESIA DAN FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DAYA SAING KOMODITAS KOPI INDONESIA TAHUN JURNAL

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara produsen kopi keempat terbesar dunia setelah

BAB 1 PENDAHULUAN. Karet merupakan komoditi ekspor yang mampu memberikan kontribusi di dalam

VI. PERKEMBANGAN EKSPOR KARET ALAM INDONESIA Perkembangan Nilai dan Volume Ekspor Karet Alam Indonesia

V. EKONOMI GULA. dikonsumsi oleh masyarakat. Bahan pangan pokok yang dimaksud yaitu gula.

DAYA SAING KARET ALAM INDONESIA DI PASAR DUNIA COMPETITIVENESS OF INDONESIAN NATURAL RUBBER AT WORLD MARKET

I. PENDAHULUAN. Untuk tingkat produktivitas rata-rata kopi Indonesia saat ini sebesar 792 kg/ha

I. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Indonesia merupakan negara agraris dengan keanekaragaman sumberdaya hayati yang tinggi. Sektor pertanian merupakan

VIII. DAYA SAING EKSPOR KARET ALAM. hanya merujuk pada ketidakmampuan individu dalam menghasilkan setiap barang

V. PERKEMBANGAN PRODUKSI DAN EKSPOR KOMODITI TEH INDONESIA. selama tahun tersebut hanya ton. Hal ini dapat terlihat pada tabel 12.

BAB I PENDAHULUAN. Kopi merupakan salah satu komoditas perkebunan yang mempunyai peranan

PENDAHULUAN 1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. nasional. Badan Pusat Statistik Indonesia mencatat rata-rata penyerapan tenaga

I. PENDAHULUAN. Perekonomian merupakan salah satu indikator kestabilan suatu negara. Indonesia

I. PENDAHULUAN. Sektor pertanian tampaknya masih menjadi primadona perekonomian di

ANALISIS KEUNGGULAN KOMPARATIF LADA INDONESIA DI PASAR INTERNASIONAL

BAB I PENDAHULUAN. maupun luar negeri. Sebagian besar produksi kopi di Indonesia merupakan

Materi Minggu 12. Kerjasama Ekonomi Internasional

OUTLOOK KOMODITAS PERTANIAN PERKEBUNAN

BAB I PENDAHULUAN. Pertanian dan perkebunan merupakan sektor utama yang membentuk

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Gambar 1. Luasan lahan perkebunan kakao dan jumlah yang menghasilkan (TM) tahun

I. PENDAHULUAN. Indonesia terkenal dengan sebutan negara agraris, yang ditunjukkan oleh luas

BAB I PENDAHULUAN. Produk Domestik Bruto (PDB) yang cukup besar, yaitu sekitar 14,43% pada tahun

I. PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Neraca Perdagangan Komoditas Pertanian, Semester I 2014 Ekspor Impor Neraca

I. PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang

BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

1 Universitas Indonesia

I. PENDAHULUAN. Gaya hidup pada zaman modern ini menuntun masyarakat untuk mengkonsumsi

Analisis Daya Saing Biji Kakao (Cocoa beans) Indonesia di Pasar Internasional

BAB I PENDAHULUAN. nasional adalah melalui perdagangan internasional. Menurut Mankiw. (2003), pendapatan nasional yang dikategorikan dalam PDB (Produk

BAB I PENDAHULUAN. penting diantara rempah-rempah lainnya; sehingga seringkali disebut sebagai

BAB I PENDAHULUAN. suatu negara adalah perdagangan internasional. Perdagangan internasional

ISS N OUTLOOK TEH Sekretariat Jenderal Kementerian Pertanian Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2015

PRODUKSI PANGAN DUNIA. Nuhfil Hanani AR

I. PENDAHULUAN. Peran ekspor non migas sebagai penggerak roda perekonomian. komoditas perkebunan yang mempunyai peran cukup besar dalam

ANALISIS KINERJA EKSPOR 5 KOMODITAS PERKEBUNAN UNGGULAN INDONESIA TAHUN

PERKEMBANGAN EKONOMI KAKAO DUNIA DAN IMPLIKASINYA BAGI INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. dalam membangun perekonomian. Pembangunan ekonomi diarahkan

ISSN OUTLOOK KAPAS 2015 OUTLOOK KAPAS

BAB I PENDAHULUAN. sebagai sentra bisnis yang menggiurkan. Terlebih produk-produk tanaman

I. PENDAHULUAN. di bidang pertanian. Dengan tersedianya lahan dan jumlah tenaga kerja yang

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai perkebunan kelapa sawit terluas disusul Provinsi Sumatera. dan Sumatera Selatan dengan luas 1,11 juta Ha.

Tabel 1.1. Konsumsi Beras di Tingkat Rumah Tangga Tahun Tahun Konsumsi Beras*) (Kg/kap/thn)

IV. GAMBARAN UMUM 4.1 Perkebunan Dunia

ANALISIS DAYA SAING EKSPOR KOMODITAS KAKAO INDONESIA ANDRI VENO UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

I. PENDAHULUAN. perekonomian nasional bagi banyak negara di dunia. Semakin terbuka suatu

BAB 1 PENDAHULUAN. Sektor pertanian, peternakan, kehutanan, dan perikanan memberikan

BAB I PENDAHULUAN. jenis tanaman yang banyak dimanfaatkan sebagai bumbu dapur atau juga diolah

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI LADA DI INDONESIA FACTORS THAT INFLUENCE THE PRODUCTION OF PEPPER IN INDONESIA

OUTLOOK KOMODITI KAKAO

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kesejahteraan sebuah negara. Hal ini serupa dengan pendapat yang

V. KERAGAAN INDUSTRI GULA INDONESIA

V. GAMBARAN UMUM RUMPUT LAUT. Produksi Rumput Laut Dunia

BAB I. PENDAHULUAN. Sektor pertanian memegang peran strategis dalam pembangunan

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

I. PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

I. PENDAHULUAN. Tabel 1.1. Ekspor, Impor, dan Neraca Perdagangan Komoditas Pertanian Menurut Sub Sektor, 2014 Ekspor Impor Neraca

I. PENDAHULUAN. penyumbang devisa, kakao (Theobroma cacao) juga merupakan salah satu

PENDAHULUAN 1. Latar Belakang

V. TINJAUAN UMUM RUMPUT LAUT DI INDONESIA

BAB I. PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

PELUANG INVESTASI BISNIS KELAPA SAWIT DI INDONESIA. Makalah. Disusun Oleh : Imam Anggara

I. PENDAHULUAN. Industri TPT merupakan penyumbang terbesar dalam perolehan devisa

I. PENDAHULUAN. pertanian berperan besar dalam menjaga laju pertumbuhan ekonomi nasional. Di

I. PENDAHULUAN A. Latar belakang Pertanian merupakan salah satu sektor yang memegang peranan penting di Indonesia. Sektor pertanian merupakan

ANALISIS PERDAGANGAN BIJI KAKAO INDONESIA

ANALISIS PERDAGANGAN BIJI KAKAO INDONESIA

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang memiliki kekayaan alam yang. melimpah dan dikenal dengan sebutan negara agraris, sehingga pertanian

Kata Kunci: Nilai Ekspor, GDP Amerika Serikat, Kurs Nominal, Surpus Konsumen, Surplus Produsen

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

IV. METODOLOGI PENELITIAN. Pertanian, BPS, Gapkindo, ITS (International Trade Statistics), statistik FAO,

PRODUKSI PANGAN INDONESIA

I. PENDAHULUAN. Indonesia menurut lapangan usaha pada tahun 2010 menunjukkan bahwa sektor

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Kopi Indonesia merupakan salah satu komoditas perkebunan yang telah di ekspor

ISSN OUTLOOK JERUK 2016 OUTLOOK JERUK. Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian Sekretariat Jenderal - Kementerian Pertanian

V GAMBARAN UMUM EKSPOR UDANG INDONESIA

ISSN OUTLOOK CABAI 2016 OUTLOOK CABAI

BAB I PENDAHULUAN. untuk kemudian didatangkan ke negara tersebut dengan tujuan untuk memenuhi

I. PENDAHULUAN. besar penduduk, memberikan sumbangan terhadap pendapatan nasional yang

I. PENDAHULUAN Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Kegunaan... 5

I. PENDAHULUAN. Karet di Indonesia merupakan salah satu komoditas penting perkebunan. selain kelapa sawit, kopi dan kakao. Karet ikut berperan dalam

Transkripsi:

1 PERSAINGAN EKSPOR KOPI INDONESIA DI PASAR INTERNASIONAL Nuhfil Hanani, Rosihan Asmara dan Fahriyah Abstrak Tujuan penelitian ini adalah melihat kinerja ekonomi kopi Indonesia dan menganalisis tingkat persaingan ekpor Indonesia di pasar internasional. Penelitian menggunakan data sekunder dari berbagai sumber data. Analisis data menggunakan pendekatan statistik deskriptif untuk melihat kinerja ekonomi dan statistik trend line dengan membandingkan dengan negara ekportir utama, sedangkan tingkat persaingan ekspor kopi Indonesia dianalisis dengan market share model Indonesia menempati urutan negara terbesar ketiga dalam mengekspor kopi setelah Brazil dan Vietnam. Share ekspor kopi Indonesia akan meningkat sejalan dengan peningkatan luas areal dan produktivitas, namun tergantung pada kekuatan share ekpor kopi Brazil, Columbia, dan India. Kata kunci : Kopi, market share, ekspor PENDAHULUAN Kopi merupakan salah satu komoditas andalan dalam mendatangkan devisa negara. Luas areal kopi di Indonesia menempati urutan kedua terbesar setelah Brazil. Luas areal kopi di Indonesia pada tahun 211 diperkirakan sebesar 1 254 921 hektar, dimana umumnya diusahkan oleh perkebunan rakyat 95.94%, perkebunan negara 1.77%, dan perkebunan swasta 2.29%. Dtinjau dari produksi, Indonesia menempati urutan ketiga setelah Brazil dan Vietanam. Keadaan ini terjadi karena produktivitas kopi Indonesia jauh lebih rendah dibandingkan dengan Vietnam. Rendahnya produktivitas kopi Indonesia karena sebagian besar diusahatan oleh perkebunan rakyat dengan keterbatasan modal dan akses terhadap teknologi.

2 Negara eksportir biji kopi di dunia sangat banyak dengan beragam jenisnya yang diperkirakan ada 38 negara eksportir kopi, begitu pula dengan negara pengimpornya sehingga dapat dianggap pasar kopi internasional bersifat persaingan sempurna. Tahun 21 negara pengespor kopi gterbesar ditempai oleh Brazil dengan pangsa pasar ekpor 27.22%, diikuti Vietnam 18.51%, sedangkan Indonesia menempati urutan ketiga dengan pangsa 6.58%, dan Columbia 6.23 %. Usaha peningkatan ekspor kopi Indonesia di pasar internasional perlu dilakukan tidak hanya memperhatikan aspek produksi namun juga perlu memperhatikan tingkat persaingan ekspor dengan negara pesaing utamanya. Berdasarkan kenyataan pasar kopi di dunia cenderung dalam kondisi pasar persaing, maka menyebabkan terjadinya persaingan antar negara eksportir yang selanjutnya berakibat saling subsititusi ekspor kopi antar negara eskportir kopi. Berdasarkan fakta ini, maka penelitian ini bertujuan : (1) melihat dan menganalisis kinerja ekonomi kopi Indonesia, dan (2) menganalisis tingkat persaingan ekspor kopi Indonesia di pasar internasional. METODE PENELITIAN Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan data sekunder dari berbagai sumber. Sumber data diperoleh dari Food and Agriculture Organization, International Trade Centre, Biro Pusat Statistik dan Kementerian Pertanian Indonesia. Analisis data untuk melihat kinerja ekonomi kopi Indonesia menggunakan pendekatan statistik dikriptif dengan membandingkan dengan negara ekportir utama, yakni Brazil dan Vietnam. Sedangkan analisis tingkat persaingan kopi Indonesia di pasar internasional menggunakan Model Pangsa Pasar Ekspor. Model mengasumsikan bahwa kekuatan ekspor tergantung pada aspek domestik dan kekuatan persaingan dengan negara eksportir utama. Dalam aspek domestik poetensi ekspor dipengaruhi oleh produksi dan konsumsi dimestik, dimana dalam aspek produksi ditentukan oleh pertumbuhan areal dan produktivitas. Sedangkan dalam aspek internasional diasumsikan kopi Indonesia bersaing dengan negara besar utama pengekspor kopi, yakni: Brazil (XBR), Vietnam (XVT), Colombia (XCO), dan India (XID). Oleh karena itu model pangsa ekspor Indonesia dirumuskan sebagai berikut : SXINA = a+a1*lina+a2*yina+a3*dina+a4* SXBR+a5*SXVT+a6*SXCO+a7*SIND Dimana : SXINA = pangsa ekspor kopi Indonesia

3 LINA YINA DINA SXBR SXVT SXCO SIND = Areal kopi Indonesia = Produktivitas kopi Indonesia = permintaan kopi Indonesia = Pangsa ekspor kopi Brazil = Pangsa ekspor kopi Vietnam = Pangsa ekspor kopi Columbia = Pangsa ekspor kopi India Model dietimasi dengan persamaan regresi berganda, dimana parameternya diestimasi dengan metode Ordinary Least Squarer. Parameter a1,a2 diduga positif, sedangkan parameter a3, a4, a5, a6, dan a7 diduga bernilai negative. HASIL DAN PEMBAHASAN Kinerja Ekonomi Kopi Indonesia Indonesia saat ini (tahun 21) menempati urutan negara terbesar ketiga sebagai negara produsen dan pengekspor kopi di dunia. Sedangkan negara pengekspor kopi yang menjadi pesaing lainnya Colombia, India, Etiopia, Peru, Guatemala, Mexico dan Honduras (Gambar 1). Perkembangan produksi kopi Indonesia dibandingkan dengan negara negara produsen utama (Brazil dan Vietnam) disajikan dalam Gambar 2. Perkembangan produksi kopi Indonesia mengikuti trend yang linier, sedangkan negara Barzil dan Vietnam mengikuti trend yang non linier. Semenjak tahun 2 produksi kopi Indonesia di bawah Vietnam karena laju peningkatan produksinya jauh lebih tinggi dibandingkan Indonesia.

Ton Ribu ton 4 1 Negara Produsen Kopi dunia 35 3 25 2 15 1 5 Brazil Viet Nam Indonesia Colombia India Ethiopia Peru Sumber : Diolah dari FAO, 212 Guatemal a Mexico Gambar 1. Negara Produsen dan Pengekspor Kopi Terbesar di Dunia Honduras Produksi 296.32 1217.868 684.76 514.128 289.6 27 264.65 254.915 253.8 229.368 Ekspor 1791.64 115.7 432.781 41.493 177.926 211.84 229.654 235.41 12.61 214.967 3,5, 3,, y = 1727.5x 2-7E+6x + 7E+9 R² =.5547 2,5, 2,, 1,5, y = 13x - 3E+7 R² =.9566 1,, 5, Sumber : Diolah dari FAO, 212 Gambar 2. Perkembangan Produksi Kopi Indonesia, Brazil dan Vietnam y = 1E-115e.1387x R² =.8727 196 1964 1968 1972 1976 198 1984 1988 1992 1996 2 24 28 212 Brazil Viet Nam Indonesia

Hektar 5 Perkembangan produksi kopi sangat ditentukan oleh perluasan dan produkstivitas. Perkembangan luas areal dan produktivitas kopi Indonesia dibandingkan dengan Brazil dan Vietnam disajikan dalam Gambar 3 dan 4. Dilihat dari segi luar areal Indonesia mempunyai luas areal yang terbesar kedua di dunia, setelah Brazil. Perkembangan luas areal kopi Indonesia dan Vietnam terus meningkat antar waktu, sementara Brazil mengalami penurunan (Gambar3). Luar areal kopi Indonesia yang lebih besar dibandingkan dengan Vietnam tidak dikuti dalam produksi kopi, dimana produksi kopi Vietnam lebih tinggi dibandingkan dengan Indonesia (Gambar 2). Hal ini terjadi karena produktivitas kopi Indonesia jauh lebih rendah dibandingkan dengan Vietnam (Gambar 4). Keadaan ini mengindikasikan bahwa pengolaan usahatani kopi Vietnam lebih baik dibandingkan dengan Indonesia. 5,, 4,5, 4,, 3,5, 3,, 2,5, 2,, 1,5, 1,, 5, y = -127.69x 3 + 761997x 2-2E+9x + 1E+12 R² =.674 y = 2615x - 5E+7 R² =.9263 y = 1E-7e.865x R² =.7164 196 1964 1968 1972 1976 198 1984 1988 1992 1996 2 24 28 212 Brazil Viet Nam Indonesia Sumber : Diolah dari FAO, 212 Gambar 3. Perkembangan Luas Areal Kopi Indonesia, Brazil dan Vietnam Gambar 4 menunjukkan bahwa laju pertumbuhan produktivitas kopi Indonesia sangat lambat bahkan mengalami penurunan, sebaliknya Brazil dan Vietnam mempunyai laju pertumbuhan produktivitas dengan non linier..

Kg/hektar 6 3,5 3, 2,5 y = 8E-43e.522x R² =.8919 2, 1,5 1, y =.568x 2-1999.4x + 2E+6 R² =.7161 5 y = -1.4772x + 3483.2 R² =.2823 196 1964 1968 1972 1976 198 1984 1988 1992 1996 2 24 28 212 Brazil Viet Nam Indonesia Sumber : Diolah dari FAO, 212 Gambar 4. Perkembangan Produktivitas Kopi Indonesia, Brazil dan Vietnam Perbandingan produktivitas kopi Indonesia dengan Brazil, dan Vietnam pada tahun 21 sebagaimana disajikan dalam Gambar 5. Tampak bahwa produktivitas kipi Indonesia sangat rendah dibandingkan kedua negara pesaing utama tersebut. Produksi kopi Indonesia capainnya baru mencapai sekitar 5 kg/ha, sementara Vietnam sudah menpai lebih dari 2 ton/ha. Keadaan ini diduga kuat karena umumnya kopi di Indonesia diproduksi oleh petani dengan teknologi yang sangat sederhana dan kurangnya usaha-usaha peremajaan tanaman. Berdasarkan fakta ini, maka usaha peningkatan akses petani terhadap sumber pembiayaan dan teknologi patut dikembangkan, serta tanaman kopi yang sudah berumur tua dan kurang produktif patut diremajakan secara bertahap. Di samping itu penemuan-penemuan inovasi untuk peningkatan produkstivitas melalui penelitian dan pengembangan harus terus dilakukan agar kopi Indonesia mempunyai daya saing yang lebih baik.

Produktivitas (kg/ha) 7 25 2 15 1 5 Brazil Vietnam Indonesia Perkebunan Rakyat Indonesia Perkebunan Negara Indonesia Perkebunan Swasta Sumber : Diolah dari FAO dan BPS, 212 Gambar 5. Perbandingan Produktivitas Kopi Indonesia, Brazil dan Vietnam Tingkat Persaingan Kopi Indonesia di Pasar Internasional Tingkat persaingan suatu komoditas tercermin dalam market share (pangsa pasar), oleh karena itu jika suatu negara yang memiliki pangsa pasar ekspor yang tinggi maka dapat dianggap mempunyai tingkat daya saing yang tinggi pula pada komoditas tertentu. Perkembangan pangsa ekspor Indonesia dibandingkan dengan Brazil dan Vietnam disajikan dalam Gambar 6. Pangsa ekspor kopi Indonesia walaupun mengalami peningkatan antar waktu, tetapi laju pertumbuhannya sangat lambat dibandingkan dengan negara pesaing utamanya. Ada kecenderungan laju pertumbuhan pangsa ekspor Brazil dan Vietnam terus meningkat mengikuti pila non linier, sebaliknya Indonesia mengikuti pola yang linier. Pangsa pasar kopi di pasar Eropa sangat rendah dibandingkan dengan negara-negara pesaing utama. Berdasarkan kasus laju pertumbuhan pangsa ekspor dari negara Brazil dan Vietnam yang sangat tinggi, disisi pangsa pasar ekspor kopi Indonesia yang sangat rendah di pasar Eropa, maka menjadi ancaman terhadap ekonomi Indonesia pada masa datang. Oleh karena itu usaha-usa diantisipasi patut dilakukan secara terencana.

Autria Belgia Dern mark Finlandia Perancis German Yunani Irlandia Italy Belanda Norwegia Portugal Spanyol Swiss Inggris Swedia Pangsa ekspor (%) Pangsa Ekspor (%) 8 4. 35. 3. 25. y =.21x 2-83.472x + 8382 R² =.734 2. 15. y = 1E-139e.169x R² =.9216 1. 5. y = 3E-19e.223x R² =.63. 196 1964 1968 1972 1976 198 1984 1988 1992 1996 2 24 28 212 Brazil Indonesia Viet Nam Sumber : Diolah dari FAO, 212 Gambar 6. Perkembangan Pangsa Pasar Ekspor Kopi Indonesia, Brazil dan Vietnam 8 7 6 5 4 3 2 1 Brazil Vietnam Indonesia Sumber : diolah European Coffee Report 21/11 Gambar 7. Pangsa Pasar Ekspor Kopi Indonesia, Brazil dan Vietnam di Negara Eropa

9 Usaha untuk meningkatkan pangsa pasar ekspor kopi dapat dilakukan melalui faktorfaktor yang mempengaruhinya. Berdasarkan hasil analisis dengan model fungsi pangsa pasar ekspor dapat diidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi pangsa ekspor kopi Indonesia. Tabel 1 menunjukkan bahwa pangsa pasar ekspor Indonesia dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal. Faktor internal yang berpengaruh adalah luas areal, produktivitas dan permintaan kopi domestik. Sedangkan faktor eksternal yang berpengaruh adalah ekspor kopi negara-negara produsen utama. Tabel 1. Hasil Estimasi Fungsi Pangsa Pasar Ekspor Kopi Indonesia Variabel Koefisien regresi Standar Eror t hitung Selang uji Intersep -8.125 6.731-1.27.234 Areal Indonesia.13.4 3.57.1 Produktivitas Indonesia.35.11 3.254.2 Permintaan Indonesia -.13.6-2.251.3 Pangsa ekspor Brazil -.184.82-2.232.31 Pangsa ekspor Vietnam -.96.192 -.53.617 Pangsa ekspor Columbia -.312.23-1.534.132 Pangsa ekspor India -1.621.836-1.94.59 F hitung = 8.31 R 2 =.762 Peningkatan luas areal kopi patut dilakukan karena berpengaruh terhadap peningkatan pangsa ekspor kopi, namun dengan belajar pada pengalaman usaha-usaha peningkatan produktivitas kopi per satuan hektar patut diprioritaskan. Hal ini karena produktivitas kopi Indonesia sangat rendah dan baru mencapai 25% dari produktivitas potensialnya. Pengendalian permintaan kopi di pasar domestik patut dikendalikan karena apabila terjadi peningkatan permintaan akan menurunkan pangsa pasar ekspor kopi di pasar internasional. Pangsa ekspor kopi Indonesia sangat dipengaruhi oleh kekuatan eskpor dari negara Brazil, Columbia, dan India. Oleh karena itu lobi-lobi dagang pada negara negara pengimpor patut dilakukan melalui insentif harga maupun non harga.

1 KESIMPULAN 1. Indonesia menempati urutan negara terbesar ketiga setelah Brazil dan Vietnam dalam aspek produksi dan ekspor kopi biji 2. Indonesia mempunyai luas areal kopi yang terbesar kedua di dunia setelah Brazil, namun jumlah produksi dan ekspor kopi Indonesia lebih rendah dibandingkan Vietnam lebih karena faktor produktivitas kopi Indonesia baru mencapi 25% dari potensi produksinya. 3. Ekspor kopi Indonesia bersaing dengan negara Brazil, Colombia, dan India PUSTAKA Athanasoglou, P. and I. Bardaka.21. New Trade Theory, Non-Price Competitiveness and Export Performance. Economic Modelling, 27, 217-228. European Coffee Federation (ECF). 212. European Coffee Report 21/11. Netherland European Commission. 29. Competitiveness Developments within the Euro Area. Quarterly Report on the Euro Area, Vol. 8 No. 1. Food and Agriculture Organization. 212. Production and Trade. Faostat.org. http://www.fao.org International Trade Centre. 212. http://www.intracen.org Market Data and Information. ITC for Exporter.