Berita Pers Implementasi Single Investor Identity Menuju Transparansi Pasar Modal Indonesia

dokumen-dokumen yang mirip
Berita Pers Single Investor Identity dan Pemisahan Rekening Dana Investor, akses menuju transparansi pasar modal Indonesia

Berita Pers Kartu AKSes sebagai Identitas Tunggal Investor di Pasar Modal Indonesia

Berita Pers Babak Baru Implementasi SID, Kartu AKSes dan Pemisahan Rekening Dana Nasabah

Berita Pers Berbagai Pengembangan Layanan Jasa KSEI: Mewujudkan Pasar Modal yang Kredibel

Berita Pers Kartu AKSes, kontribusi KSEI sebagai Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian yang berdaya Saing Global

Berita Pers Inisiatif Pengembangan Infrastruktur KSEI untuk Pendalaman dan Likuiditas Pasar Modal

Berita Pers Pengembangan Infrastruktur KSEI untuk Pasar Modal yang Lebih Efisien dan Teratur

HUT PASAR MODAL INDONESIA KE-32

Berita Pers Tahun Depan, Pembukaan Sub Rekening Efek di KSEI Semakin Mudah dan Cepat

PRESS RELEASE Akhir Tahun 2009

PRESS RELEASE Akhir Tahun 2007

PRESS RELEASE Akhir Tahun 2008

Berita Pers Pengembangan Infrastruktur Pasar Modal Investor Kini Bisa Tarik Dana RDN Lewat ATM

Berita Pers KSEI beri Penghargaan kepada Perusahaan Efek dan Jurnalis

LAPORAN KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND

Siaran Pers Akhir Tahun 2011 Diterbitkan: 30 Desember 2011

Laporan Kinerja Bulanan

Peraturan KSEI No. I-B Tentang Rekening Efek Utama (Lampiran Surat Keputusan Direksi KSEI No. KEP-0036/DIR/KSEI/0816 tanggal 25 Agustus 2016)

INVESTASI DI PASAR MODAL SYARIAH

MENGENAL PASAR MODAL SYARIAH TRAINING OF TRAINER MODUL

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal di Indonesia saat ini semakin berkembang, dengan

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 22 /POJK.04/2017 TENTANG PELAPORAN TRANSAKSI EFEK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Laporan Kinerja Bulanan

KEPUTUSAN DIREKSI PT KUSTODIAN SENTRAL EFEK INDONESIA Nomor : KEP-016/DIR/KSEI/1209 TENTANG PERUBAHAN PERATURAN JASA KUSTODIAN SENTRAL

LAPORAN KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND

Laporan Kinerja Bulanan

LAPORAN KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND

Peraturan KSEI No. I-C Tentang Sub Rekening Efek (Lampiran Surat Keputusan Direksi KSEI No. KEP- 0029/DIR/KSEI/1217 tanggal 22 Desember 2017)

PERATURAN KSEI NO. X-B Tentang Tata Cara Penggunaan Sistem Pengelolaan Investasi Terpadu di KSEI

PERTUMBUHAN SIMPANAN *) BANK UMUM POSISI NOVEMBER 2011

BAB I PENDAHULUAN. transaksi jual beli saham yang terjadi di bursa. Berbeda dengan transaksi Over The

PRUlink Newsletter Kuartal I 2009

Laporan Kinerja Bulanan

Daftar Isi Peraturan Jasa Kustodian Sentral

Laporan Kinerja Bulanan

Mei LABA RUGI (dalam jutaan / audited) Mei 2015

I. PENDAHULUAN. investor. Para investor yang menginvestasikan dananya, pasti akan. mengharapkan return (tingkat pengembalian) berupa capital gain, dan

Melalui Sinergi Perbankan dan Pasar Modal, Investor Di Bandung Bisa Tarik Dana Lewat ATM

STIE DEWANTARA Pasar Modal

JASA KUSTODIAN SENTRAL

PERTUMBUHAN SIMPANAN *) BANK UMUM POSISI JANUARI 2012

Laporan Kinerja Bulanan

LAPORAN KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND

PERTUMBUHAN SIMPANAN *) BANK UMUM POSISI FEBRUARI 2012

PRUlink Newsletter Kuartal I 2010

BAB IV PEMBAHAS AN. Pedoman Akuntansi Perusahaan Efek (Bapepam). Penerapan Pengakuan Pendapatan Perusahaan. ketentuan dalam kontrak.

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN SALINAN

USD FIXED INCOME FUND

PERTUMBUHAN SIMPANAN *) BANK UMUM POSISI APRIL 2012

LAPORAN KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND

2016, No Harta Wajib Pajak ke dalam Wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia dan Penempatan pada Instrumen Investasi di Pasar Keuangan dala

LAPORAN KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND

LAPORAN KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND

DATA DISTRIBUSI SIMPANAN PADA BPR DAN BPRS

Afiliasi 1 hubungan keluarga karena perkawinan dan keturunan sampai derajat kedua, baik secara horizontal maupun vertikal;

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 141/PMK.08/2017 TENTANG

PERTUMBUHAN SIMPANAN PADA BPR DAN BPRS

Kamus Istilah Pasar Modal

Memonitor Portofolio Investasi Lewat AKSes Mobile

PERKEMBANGAN REKSA DANA SYARIAH REKSA DANA SYARIAH. Per 30 Maret 2012

Laporan Kinerja Bulanan

BAB 1 KETENTUAN UMUM

PERKEMBANGAN REKSA DANA SYARIAH REKSA DANA SYARIAH. Per 30 September Jumlah Reksa Dana Syariah

BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN. Kegiatan jual beli saham dan obligasi dimulai pada abad-19. Menurut

2017, No Tahun 2011 Nomor 111, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5253); MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN OTORITAS JASA KEUANG

PERATURAN KSEI NOMOR IV-D TENTANG CORPORATE ACTION UNTUK EFEK BERAGUN ASET DI KSEI

PRUlink Newsletter Kuartal II 2010

Kamus Pasar Modal Indonesia. Kamus Pasar Modal Indonesia

PT PHILLIP SECURITIES INDONESIA

LAPORAN KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND

PRUlink Newsletter Kuartal II 2009

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR / POJK.04 / 2016 TENTANG PELAPORAN TRANSAKSI EFEK

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. bertahan dari terpaan krisis tersebut. Tabel 1 di bawah ini menunjukkan. Tabel 1

2 PT. Jamsostek (Persero) terus berjalan dalam bentuk Manfaat Layanan Tambahan yang terintegrasi dalam program jaminan sosial bidang ketenagakerjaan.

2016 ANALISIS PERBAND INGAN TINGKAT PROFITABILITASD AN LIKUID ITAS PERUSAHAAN SEBELUM D AN SESUD AH PENERBITAN SUKUK KORPORASI

PERATURAN KSEI NOMOR II-D TENTANG PENDAFTARAN EFEK BERAGUN ASET DI KSEI

PRUlink Quarterly Newsletter

Bagaimana Menjadi Investor Saham

2. Batasan Transaksi (Trading Limit) adalah nilai maksimum Transaksi Bursa bagi setiap Anggota Kliring yang ditetapkan oleh KPEI.

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN SALINAN : KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL

LAPORAN Januari 2016 KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND

Tujuan dan Kebijakan Investasi Kebijakan Investasi: Informasi Fund. Grafik Kinerja Portofilo

Tujuan dan Kebijakan Investasi. Informasi Fund

PRUlink Quarterly Newsletter

BAB I PENDAHULUAN. akibat inflasi di masa depan. Dari semua hal di atas, dapat disimpulkan bahwa

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi makro, maka dari itu kondisi ekonomi makro yang stabil dan baik

TINGKAT KUPON pa gross (PER TAHUN)

PERKEMBANGAN REKSA DANA SYARIAH Jan Feb Mar Apr REKSA DANA SYARIAH.

PERKEMBANGAN REKSA DANA SYARIAH Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul REKSA DANA SYARIAH

TINGKAT KUPON. Bila USD LIBOR 3M diantara Floor & Cap

CARLINK PRO SAFE Januari 2015

PRUlink Newsletter. Sekilas Ekonomi dan Pasar Modal Indonesia. Kuartal II Beberapa Catatan Ekonomi Penting selama Kuartal II 2008

X-TRA Fixed Rate Market Linked Deposit Denominasi USD & IDR

X-TRA Fixed Rate Market Linked Deposit Denominasi USD & IDR

X-TRA Fixed Rate Market Linked Deposit Denominasi USD & IDR

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Sekilas Ekonomi dan Pasar Modal Indonesia

Perkembangan Reksadana Syariah Jan feb. Jumlah Reksadana Syariah REKSA DANA SYARIAH

TINGKAT KUPON pa gross (PER TAHUN)

Transkripsi:

Berita Pers Implementasi Single Identity Menuju Transparansi Pasar Modal Indonesia Jakarta, 10 Agustus 2011 - Sebagai salah satu Self Regulatory Organization (SRO) bersama dengan PT Bursa Efek Indonesia (BEI) dan PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI) di pasar modal Indonesia, PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) senantiasa berperan aktif dalam mengembangkan industri pasar modal yang kredibel, nyaman dan berdaya saing global. Pada Konperensi Pers Tengah Tahun di Gedung Bursa Efek Indonesia hari ini, Rabu (10/8), Ananta Wiyogo, Direktur Utama KSEI, melaporkan peningkatan kinerja KSEI sejak Juli 2010 hingga Juli 2011. Total aset yang dikelola KSEI pada akhir Juli 2011 adalah sebesar Rp 2.401,39 triliun atau meningkat 52,31% dari periode yang sama tahun 2010. Sementara itu, jumlah Sub Rekening Efek yang tersimpan di KSEI sebanyak 346.864, meningkat 16,28% dibanding Juli 2010 sebanyak 298.322. Selain peningkatan kinerja tersebut, agenda utama KSEI di tahun 2011 ini berkaitan dengan penerapan Identitas Tunggal Pemodal (Single ID) sebagaimana disyaratkan dalam Peraturan Bapepam-LK No.V.D.3 yang terbit pada 28 Desember 2010. Peraturan tersebut mewajibkan Single ID sebagai syarat investor untuk bertransaksi di pasar modal mulai Februari 2012. Penerapan Single ID sejalan dengan program Pengembangan Infrastruktur Pasar Modal Indonesia yang dicanangkan Bapepam-LK bersama SRO (BEI, KPEI dan KSEI). Peluncuran Fasilitas AKSes pada 18 Juni 2009 yang merupakan perlindungan investor dalam berinvestasi di pasar modal melalui keterbukaan informasi atas portofolio investasinya yang disimpan di KSEI, merupakan langkah awal implementasi Single ID. Dengan adanya Kartu AKSes, investor dapat melakukan pengawasan secara mandiri untuk mengurangi risiko penyalahgunaan Efek investor oleh pihak yang tidak bertanggung jawab. Mengenai manfaat nyata Kartu AKSes yang dapat dirasakan langsung oleh investor, Ananta menyatakan, Bursa Efek Indonesia mulai menerapkan penggunaan Identitas Tunggal (Single ID) dalam seluruh kegiatan pasar modal Indonesia pada tahun 2012. Kartu AKSes merupakan rintisan Single ID tersebut, karena telah memuat nomor Single ID di dalamnya. Dalam paparannya disampaikan juga tentang pemisahan rekening dana investor dan rekening dana Perusahaan Efek yang dapat diakses melalui website Kartu AKSes, hal mana juga sejalan dengan ketentuan Peraturan Bapepam-LK No. V.D.3. Adanya pemisahan rekening dana ini secara langsung akan terkait dengan fungsi monitoring yang dimiliki Kartu AKSes untuk mencapai peningkatan transparansi industri pasar modal Indonesia dan secara khusus membangun kredibilitas Perusahaan Efek yang solid. Penerapan ketentuan pemisahan rekening dana ini juga merupakan pengembangan Single ID yang akan memberikan kontrol pengawasan lebih besar bagi investor. Langkah awal implementasi tersebut dilakukan KSEI dengan 4 (empat) Bank Pembayaran, yaitu: PT Bank Central Asia Tbk, PT Bank CIMB Niaga Tbk, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, dan PT Bank Permata Tbk, melalui penandatanganan Perjanjian Kerjasama Pemisahan Rekening Dana Nasabah tanggal 3 Maret 2011 lalu. 1/5

Sebagai sarana informasi fungsi Single ID untuk transparansi bagi investor dan guna meningkatkan kepemilikan Kartu AKSes, sejak Juni 2010 dilakukan sosialisasi Kartu AKSes di Jakarta dan beberapa daerah. Sosialisasi tersebut menghasilkan peningkatan yang cukup signifikan pada jumlah kepemilikan Kartu AKSes. Berdasarkan data KSEI per akhir Juli 2011, total jumlah Sub Rekening Efek sebanyak 346.864 dengan jumlah kepemilikan Single ID sebanyak 262.212. Dari jumlah tersebut, yang telah memiliki Kartu AKSes sebanyak 93.301. Jika dibandingkan dengan data per akhir Juli 2010, jumlah Sub Rekening Efek sebanyak 298.322 dengan jumlah investor yang telah memiliki Kartu AKSes 23.860. Sehubungan dengan telah berakhirnya kerja sama Bank Pembayaran periode 2009-2011, maka KSEI kembali melakukan penunjukkan Bank Pembayaran. Sebagai lembaga non-bank, KSEI membutuhkan dukungan Bank Pembayaran untuk melakukan transaksi pemindahbukuan dana pada pemakai jasanya. Berdasarkan proses seleksi secara transparan oleh Tim Seleksi KSEI, maka terpilih 5 (lima) bank yang menjadi Bank Pembayaran KSEI untuk periode 2011-2015, yaitu: PT Bank Central Asia Tbk, PT Bank CIMB Niaga Tbk, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, dan PT Bank Permata Tbk, dan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. Sebagai pengesahan proses penunjukkan tersebut, dilakukan penandatanganan perjanjian pada tanggal 7 Juli 2011. Beberapa kegiatan yang dilaksanakan oleh KSEI selama semester I tahun 2011 turut mendukung peningkatan layanan jasa KSEI, antara lain: dipertahankannya Sertifikasi ISO 9001:2008, partisipasi pada pameran Indonesia Financial Expo & Forum 2011, Seminar kepada Emiten KSEI yang membahas tentang fasilitas pajak baru untuk Emiten dan kegiatan Team Building Pemakai Jasa di Solo - Jawa Tengah. Terkait dengan hari jadi pasar modal Indonesia yang ke-34, Ananta menyatakan sikap optimisnya mengenai perkembangan pasar modal Indonesia yang terus maju dan berkembang. Informasi lebih lanjut, silahkan menghubungi: Bagian Komunikasi Perusahaan PT Kustodian Sentral Efek Indonesia Media Contact: Zylvia Thirda Phone. (021) 5299 1062 Fax. (021) 5299 1199 ***** 2/5

Data Statistik Perkembangan Kegiatan Operasional KSEI 1. Total Asset yang tercatat di C-BEST Secara keseluruhan total aset yang tercatat di C-BEST sampai dengan tanggal 29 Juli 2011 sebesar Rp 2.401,39 triliun, meningkat 52,31% dibanding dengan data per 30 Juli 2010 sebesar Rp 1.576,73 triliun. Berikut rincian asset untuk masing-masing Efek: No. Jenis Efek Asset per Juli 2010 Asset per Juli 2011 (dalam Rupiah) (dalam Rupiah) 1. Saham 1.438.467.340.653.770 2.223.126.734.762.960 2. Obligasi Korporasi 98.410.843.513.393 129.183.279.347.247 3. Obligasi Pemerintah 12.604.471.000.000 12.800.694.000.000 4. Waran 2.073.994.609.486 4.972.658.209.598 5. HMETD 19.555.463.801 196.607.338.744 6. Medium Term Notes 11.503.372.429.688 15.137.950.285.052 7. Promissory Notes 19.000.000.000 24.100.000.000 8. Sertifikat Bank Indonesia 6.400.000.000 0 9. Sukuk 6.021.000.000.000 5.876.000.000.000 10. Surat Berharga Syariah Negara 6.874.860.000.000 8.759.531.000.000 11. Efek Beragun Aset 386.760.645.601 888.883.050.474 12. Reksa Dana 343.021.306.611 427.977.718.484 Total 1.576.730.619.622.350 2.401.394.415.712.560 2. Total asset untuk Saham dan Obligasi Korporasi serta Obligasi Korporasi Syariah (Sukuk) yang dimiliki oleh investor lokal dan asing. Total asset Saham yang tercatat di C-BEST sampai dengan tanggal 29 Juli 2011 masih didominasi oleh investor asing, dimana secara nilai mengalami peningkatan sebesar 42,55% dari Rp 966,23 triliun pada tanggal 30 Juli 2010 menjadi Rp 1.377,35 triliun pada tanggal 29 Juli 2011, namun secara prosentase mengalami penurunan dari 67% pada 30 Juli 2010 menjadi 62% pada 29 Juli 2011. Sementara itu, untuk kepemilikan Saham oleh investor lokal baik secara nilai dan prosentase juga mengalami peningkatan yaitu sebesar 79,10% dari Rp 472,23 triiun (33%) pada 30 Juli 2010 menjadi Rp. 845,76 triliun (38%) pada 29 Juli 2011. Total aset Obligasi Korporasi dan Sukuk yang telah tercatat di C-BEST sampai dengan 29 Juli 2011 masih di dominasi oleh investor lokal yaitu sebesar Rp 128,32 triliun. Jumlah tersebut meningkat 25,78% dibandingkan pada 30 Juli 2010 sebesar Rp 102,02 triliun. Namun secara prosentase mengalami penurunan dari 98% pada 30 Juli 2011 menjadi 95% pada 29 Juli 2011. Sedangkan untuk asset Obligasi Korporasi dan Sukuk yang dimiliki investor asing per 29 Juli 2011 secara nilai dan prosentase mengalami peningkatan menjadi sebesar Rp 6,73 triliun (5%) atau meningkat 179,26% dibandingkan pada 30 Juli 2010 sebesar Rp 2,41 triliun (2%). 3/5

Data per 29 Juli 2011 (dalam triliun Rupiah) Saham Obligasi Korporasi dan SUKUK 845,76 38% 1,377,35 62% 128,32 95% 6,73 5% Data per 30 Juli 2010 (dalam triliun Rupiah) 472,23 33% Saham 966,23 67% 102,02 98% Obligasi Korporasi dan SUKUK 2,41 2% 3. Jumlah Efek yang tercatat di C-BEST Secara keseluruhan, jumlah Efek yang tercatat sampai akhir Juli 2011 mengalami kenaikan dibandingkan data akhir Juli 2010. Hingga akhir Juli 2011 tercatat sejumlah 940 Efek dibandingkan data per akhir Juli 2010 sebanyak 847 atau naik sebesar 10,98% Berikut jumlah Efek yang tercatat di C-BEST: No. Jenis Efek Jumlah Efek Jumlah Efek (per 30 Juli 2010) (per 29 Juli 2011) 1. Saham 441 468 2. Waran 41 34 3. HMETD 2 2 4. Exchange Traded Fund 0 0 5. Obligasi Korporasi 214 252 Sukuk 31 31 Obligasi Pemerintah 30 33 6. Sertifikat Bank Indonesia 1 0 7. Surat Berharga Syariah Negara 6 6 8. Medium Term Notes 59 75 9. Promissory Notes 1 1 10. Efek Beragun Aset 2 3 11. Reksa Dana 19 35 Total 847 940 4/5

4. Total Sub Rekening Efek Total Sub Rekening Efek per 29 Juli 2011 mengalami peningkatan dari sebanyak 298.322 per 30 Juli 2010 menjadi 346.864 pada 29 Juli 2011 atau meningkat sebesar 16,28%. Berikut grafik jumlah Sub Rekening Efek (30 Juli 2010-29 Juli 2011): 360,000 350,000 340,000 338,227 341,253 343,275 344,279 344,325 346,864 330,000 320,000 319,215 321,521 323,655 310,000 306,427 300,000 298,322 300,210 299,219 290,000 280,000 270,000 Jul' 10 Aug' 10 Sep' 10 Okt' 10 Nov' 10 Des' 10 Jan' 11 Feb' 11 Mar' 11 Apr' 11 Mei' 11 Jun' 11 Jul' 11 5. Kegiatan Corporate Action Selama periode Januari - 29 Juli 2011 total dana corporate action yang telah didistribusikan KSEI sebanyak Rp 60,19 triliun dan USD 40,01 juta, berupa dividen dan exercise Efek Bersifat Ekuitas serta bunga/pokok Efek Bersifat Utang. Jumlah dana tersebut mengalami peningkatan dibandingkan dengan distribusi dana melalui KSEI selama periode Januari - 30 Juli 2010, dimana total dana corporate action sebesar Rp 42,86 triliun dan USD 23,62 juta. Sementara itu, total Efek yang telah didistribusikan selama periode Januari - 29 Juli 2011 sebanyak 133,03 miliar unit Efek dalam bentuk saham, waran dan HMETD, menurun dibandingkan periode Januari - 30 Juli 2010 sebesar 197,69 miliar unit Efek. Untuk kegiatan RUPS dan RUPO, pada periode Januari - 29 Juli 2011 telah dilaksanakan sebanyak 523 kali, meningkat 4,19% dibandingkan periode yang sama di tahun 2010 (Januari - 30 Juli 2010) sebanyak 502 kali kegiatan. Januari - Juli 2010 Januari - Juli 2011 Dana Jumlah Jumlah Triliun Rupiah Jutaan USD Triliun Rupiah Jutaan USD Equity (dividend & exercise) 23,73 16,02 40,11 29,45 Debt (bunga & pokok) 19,13 7,60 20,08 10,56 Total 42,86 23,62 60,19 40,01 Efek Jumlah (Unit Efek) Jumlah (Unit Efek) Saham 75.990.326.334 45.323.522.374 Waran 10.837.711.551 675.703.381 HMETD 110.871.488.795 87.035.336.611 Total 197.699.526.680 133.034.562.366 Kegiatan RUPS/RUPO Frekuensi Frekuensi RUPS/RUPO 502 523 ---***--- 5/5