Strategi Pengembangan Daya Tarik Wisata dan Pemberdayaan Masyarakat disekitar 15 Danau Prioritas

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN

PEMERINTAH KABUPATEN SINTANG

RENCANA TINDAK PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH PER KEMENTERIAN/LEMBAGA II.L.040.1

PENGELOLAAN DAYA DUKUNG DAN PEMASARAN PARIWISATA BERKELANJUTAN. Oleh : M. Liga Suryadana

BUPATI KLATEN PERATURAN DAERAH KABUPATEN KLATEN NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA INDUK PEMBANGUNAN KEPARIWISATAAN KABUPATEN KLATEN TAHUN

WALIKOTA SEMARANG - 1 -

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2015 NOMOR 17

PENGEMBANGAN KEPARIWISATAAN PROVINSI LAMPUNG

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. pengelolaan yang sejauh ini dilaksanakan hampir sebagian besar tidak sesuai

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. di Kabupaten Bangka melalui pendekatan sustainable placemaking, maka

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 50 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA INDUK PEMBANGUNAN KEPARIWISATAAN NASIONAL TAHUN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 50 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA INDUK PEMBANGUNAN KEPARIWISATAAN NASIONAL TAHUN

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB V ARAHAN PENGEMBANGAN WISATA KAMPUNG NELAYAN KELURAHAN PASAR BENGKULU

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR NOMOR 7 TAHUN 2011 TENTANG

oleh semua pihak dalam pengembangan dunia pariwisata.

BAB I PENDAHULUAN. Wisata alam dapat diartikan sebagai bentuk kegiatan wisata yang

BAB I PENDAHULUAN. dan kesempatan berusaha, serta meningkatkan pengenalan dan pemasaran produk

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN. rencana pembangunan jangka menengah daerah, maka strategi dan arah

PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BELITUNG TIMUR NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG DESA WISATA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 50 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA INDUK PEMBANGUNAN KEPARIWISATAAN NASIONAL TAHUN

BAB II DESKRIPSI LOKASI OBJEK PENELITIAN. Batang Hari. Candi ini merupakan peninggalan abad ke-11, di mana Kerajaan

PERATURAN MENTERI KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA NOMOR : KM.18/HM.001/MKP/2011 TENTANG

KAMARUDDIN HASAN TENAGA AHLI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

BAB I PENDAHULUAN. negaranya untuk dikembangkan dan dipromosikan ke negara lain.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PERATURAN MENTERI KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA NOMOR : PM.26/UM.001/MKP/2010 TENTANG

Sulawesi Selatan sebagai Tujuan Wisata Utama di Indonesia pada tahun 2018

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA, PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 45 TAHUN 2008

PEDOMAN UMUM PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI KEHUTANAN BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. dapat dijadikan sebagai prioritas utama dalam menunjang pembangunan

B A B 5 PROGRAM. BAB 5 Program Program SKPD

PEMERINTAH KOTA TANGERANG

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 16 TAHUN 2016 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN,

I. PENDAHULUAN. salah satunya didorong oleh pertumbuhan sektor pariwisata. Sektor pariwisata

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. 4.1 Kesimpulan. 1. Sektor yang memiliki keterkaitan ke belakang (backward linkage) tertinggi

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BENTUK PARTISIPASI MASYARAKAT TERHADAP ATRAKSI WISATA PENDAKIAN GUNUNG SLAMET KAWASAN WISATA GUCI TUGAS AKHIR

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Kasus Proyek

PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN NOMOR 8 TAHUN 2010 TENTANG KEPARIWISATAAN

1. PENDAHULUAN. jenis flora dan fauna menjadikan Indonesia sebagai salah satu mega biodiversity. peningkatan perekonomian negara (Mula, 2012).

RANCANGAN: PENDEKATAN SINERGI PERENCANAAN BERBASIS PRIORITAS PEMBANGUNAN PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2017

DEFINISI- DEFINISI A-1

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 36 TAHUN 2015 TENTANG

Holiday Resort, Senggigi-Lombok, 22 Mei 2017

BAB V. KEBIJAKAN PENGELOLAAN KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN DAERAH KABUPATEN ALOR

BAB I PENDAHULUAN. kekayaan alam sehingga banyak sekali objek wisata di Indonesia yang patut untuk

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TABALONG NOMOR 01 TAHUN 2015 TENTANG RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PARIWISATA DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

MATRIKS BUKU I RKP TAHUN 2011

I. PENDAHULUAN. keterbelakangan ekonomi, yang lebih dikenal dengan istilah kemiskinan, maka

LEMBARAN DAERAH KOTA BEKASI

V. SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya, maka

BAB I PENDAHULUAN. npembangunan nasional. Hal ini dilakukan karena sektor pariwisata diyakini dapat

GUBERNUR BALI PERATURAN DAERAH PROVINSI BALI NOMOR 10 TAHUN 2015 TENTANG RENCANA INDUK PEMBANGUNAN KEPARIWISATAAN DAERAH PROVINSI BALI TAHUN

kepada budi adi luhur masyarakat Bali sendiri. Penetapan pariwisata budaya yang

Oleh : Slamet Heri Winarno

Sistematika presentasi

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

Indonesia Climate Change Trust Fund Usulan Program Adaptasi & Ketangguhan

BAB II PERENCANAAN KINERJA

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 35 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 30 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN SUMBER DAYA DI WILAYAH LAUT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 30 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN SUMBER DAYA DI WILAYAH LAUT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUTIR-BUTIR KONSOLIDASI PENYATUAN LANGKAH AKSELERASI PENCAPAIAN SASARAN 2016 per-bidang PEMBANGUNAN KEPARIWISATAAN

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH

BAB V PENUTUP. Dari hasil penelitian sebagaimana disampaikan dalam bab-bab sebelumnya, terdapat beberapa kesimpulan yang dirumuskan sebagai berikut.

GUBERNUR LAMPUNG KEPUTUSAN GUBERNUR LAMPUNG NOMOR: G/ ;0 /V.23/HK/2017 TENTANG

IV.C.5. Urusan Pilihan Kepariwisataan

I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Tourism Center adalah 10,1%. Jumlah tersebut setara dengan US$ 67 miliar,

POTENSI DAN USAHA PENGEMBANGAN EKOWISATA TELUK PENYU CILACAP

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LUWU TIMUR NOMOR 08 TAHUN 2008 TENTANG

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 73 TAHUN 2016 TENTANG

I. PENDAHULUAN. Pariwisata merupakan salah satu sektor penyumbang devisa negara serta

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PROVINSI LAMPUNG PERATURAN DAERAH KOTA METRO NOMOR 03 TAHUN 2015 TENTANG RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PARIWISATA DAERAH KOTA METRO

BAB III STRATEGI PROMOSI DAN KERJASAMA DINAS PARIWISATA KEBUDAYAAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN SRAGEN

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

VII PRIORITAS STRATEGI PENGEMBANGAN EKOWISATA TN KARIMUNJAWA

BAB I PENDAHULUAN. Dusun Srowolan adalah salah satu Dusun di Desa Purwobinangun, UKDW

Conventional vs Sustainable Tourisms WISATA KONVENSIONAL 1. Satu tujuan: Keuntungan 2. Tak terencana 3. Berorientasi pada wisatawan 4. Kontrol oleh pi

BAB I PENDAHULUAN. segala potensi yang dimiliki. Pembangunan pariwisata telah diyakini sebagai

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN PATI NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG PEMBANGUNAN KAWASAN PERDESAAN

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

LAPORAN EXECUTIVE KAJIAN MODEL PENGEMBANGAN SENI DAN BUDAYA DAERAH KOTA BANDUNG (Kerjasama Kantor Litbang dengan PT. BELAPUTERA INTERPLAN) Tahun 2005

KONSEP PENGEMBANGAN KAWASAN WISATA BUDAYA

BAB I PENDAHULUAN. Dunia pariwisata saat ini membawa pengaruh positif bagi masyarakat yaitu meningkatnya taraf

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGIS DAN KEBIJAKAN

RANCANGAN STRATEGI DAN PROGRAM

Perjanjian Kerjasama Tentang Pengembangan dan Pemasaran Produk Ekowisata Taman Nasional Ujung Kulon.

BAB I PENDAHULUAN. 2007). Indonesia merupakan salah satu Negara kepulauan terbesar yang memiliki

PEMERINTAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA RANCANGAN PERATURAN DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR. TAHUN. TENTANG PENGELOLAAN TAMAN HUTAN RAYA BUNDER

17. URUSAN WAJIB KEBUDAYAAN

BAB VIII SIMPULAN DAN SARAN. Dari Penelitian Strategi pengembangan daya tarik wisata kawasan barat Pulau

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

U R A I A N JUMLAH PENDAPATAN 391,000, BELANJA BELANJA TIDAK LANGSUNG 31,911,581, BELANJA LANGSUNG 91,604,159,680.00

Transkripsi:

Strategi Pengembangan Daya Tarik Wisata dan Pemberdayaan Masyarakat disekitar 15 Danau Prioritas Di presentasikan pada : Konferensi Nasional Danau Indonesia (KNDI) II MINISTRY OF CULTURE AND TOURISM REPUBLIC OF INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PENGEMBANGAN DESTINASI PARIWISATA Semarang 14 Oktober 2011

Substansi Paparan 1. Strategi Pengembangan Daya Tarik Wisata Danau 2. Program - Program Kemenbudpar di 15 Danau Prioritas 3. Pengembangan Masyarakat Desa Wisata di sekitar danau 4. Program Pengembangan Desa Wisata 5. Rekomendasi dan Rencana Aksi Pengembangan Daya Tarik Wisata Danau

Tindak lanjut Kesepakatan 9 Menteri DALAM PENGELOLAAN DANAU BERKELANJUTAN KNDI 1, Bali 13 Agustus 2009...Prinsip keseimbangan ekosistem dan daya dukung lingkungan melalui : 1. Pengelolaan Ekosistem Danau, dengan melakukan upaya pengendalian pencemaran air, konservasi keanekaragaman hayati, pengaturan dan pengawasan kegiatan budidaya pada perairan, pengaturan dan penertiban tata guna lahan, pengaturan perijinan sertifikasi lahan bangunan, pengendalian tata ruang Daerah Tangkapan Air (DTA) dan pengendalian erosi 2. Pemanfaatan Sumber Daya Air Danau untuk berbagai pemenuhan kebutuhan air hanya dapat diizinkan setelah melakukan kajian mendalam berdasarkan azas-azas ilmu pengetahuan dan teknologi terhadap kondisi lingkungan, sosial dan ekonomi serta antisipasi terhadap dampak lingkungan yang dapat ditimbulkan. 3. Pengembangan Sistem Monitoring, Evaluasi dan Informasi Danau, dilakukan oleh instansi terkait dan pemerintah daerah untuk disebarluaskan kepada masyarakat, termasuk di dalamnya informasi peringatan dini kerusakan ekosistem danau dan potensi risiko bencana. 4. Penyiapan Langkah-Langkah Adaptasi dan Mitigasi Perubahan Iklim terhadap Danau, berdasarkan penerapan kaidah ilmu pengetahuan dan teknologi untuk mengantisipasi ancaman perubahan iklim global terhadap keberlanjutan fungsi danau sebagai sumber air tawar, keanekaragaman hayati danau dan jasa lingkungan lainnya. 5. Pengembangan Kapasitas, Kelembagaan dan Koordinasi dalam rangka sinkronisasi dan sinergisitas berbagai program/ kegiatan yang berkaitan dengan pengelolaan ekosistem danau 6. Peningkatan Peran Masyarakat, melalui pembinaan dan penyuluhan kepada masyarakat sekitar danau untuk menjaga kelestariannya. 7. Pendanaan Berkelanjutan, dengan penyediaan dana yang bersumber dari APBN, APBD, investasi swasta dan bantuan luar negeri serta swadaya masyarakat untuk meningkatkan pemanfaatan danau secara berkelanjutan.

Program Kegiatan Danau Berkelanjutan Lampiran Kesepakatan KNDI 1, Bali 13 Agustus 2009...Point (8) Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata, antara lain : 1) Inventarisasi dan identifikasi danau-danau yang berpotensi pariwisata 2) Pemberdayaan masyarakat di sekitar danau 3) Peningkatan daya tarik wisata danau berbasis ekowisata 4) Implementasi program Sapta Pesona di kawasan danau dan sekitarnya 5) Pembinaan teknis terhadap para pengusaha pariwisata di kawasan danau dan sekitarnya Bimbingan Teknis Pelayanan Prima Perhotelan Paket Ekowisata Lokal Working Group masyarkat Samosir

STRATEGI PENGEMBANGAN DAYA TARIK WISATA DANAU RAGAM BUDAYA DAN FESTIVAL DANAU DI INDONESIA Festival Danau Toba Festival Danau Poso Festival Danau Singkarak Festival Danau Sentani Festival Danau Maninjau Festival Danau Batur Festival Danau Sentarum Festival Danau Sentani 4

POTENSI DAYA TARIK WISATA DANAU Keindahan pemandangan dan Keunikan kawasan danau Setting Festival Budaya Danau Sebagai Potensi Seni Budaya Lokal Kehidupan Sosial Masyarakat Potensi Arsitektur Lokal

a) Mendorong pengembangan daya tarik wisata danau yang berwawasan lingkungan dan berkelanjutan Pemanfaatan lingkungan untuk perlindungan, Berintikan partisipasi aktif masyarakat, Bermuatan pendidikan, pembelajaran dan rekreasi, Berdampak negatif minimal, Memberikan sumbangan positif terhadap pembangunan ekonomi daerah, yang diberlakukan bagi kawasan lindung, kawasan terbuka, kawasan alam binaan, serta kawasan budaya. b) Peningkatan kapasitas stakeholders : Strategi pengembangan DTW Danau Masyarakat (dalam bidang kampanye sadar wisata dan lingkungan) Pelaku Pariwisata (dalam bidang kualitas pelayanan, pengembangan produk) Pemerintah (dalam bidang perencanaan, komunikasi dan leadersehip) c) Meningkatkan kualitas standar pelayanan Tata kelola destinasi pariwisata (Destination Management Organizations) Transportasi danau, Informasi (TIC, Signage, dll) dan Hospitality d) Meningkatkan Pemberdayaan Masyarakat sekitar danau pengembangan desa wisata berbasis ekowisata dan PNPM Mandiri Bidang Pariwisata e) Meningkatkan Pemasaran Promosi Pariwisata DTW Danau sesuai segmen pasar penyelenggaraan event pariwisata dan budaya dalam bentuk festival baik skala nasional / internasional, Peta Wisata, Website, Brosur, Pameran di Pasar Wisata nasional dan internasional

PROGRAM PROGRAM KEMENBUDPAR DI 15 DANAU PRIORITAS Danau Poso, Sulawesi Selatan Danau Tondano, Sulawesi Utara Danau Toba, Sumatera Utara TN Danau Sentarum, Kalbar Danau Maninjau, Sumatera Barat TN Danau Sentani, Papua Danau Singkarak, Sumatera Barat Danau Batur, Bali 7

Program Program Ditjen Pengembangan Destinasi Pariwisata dibeberapa Danau Prioritas TAHUN 2010 TAHUN 2011 TAHUN 2012 1. Penataan dan Revitalisasi kawasan danau Fisik (Tugas Pembantuan) berupa: Pembuatan board walk dan Pembuatan view points dan trotoar di Danau Sentarum, Kalbar 2. NON TP Inventarisasi dan Identifikasi Danau Yang Berpotensi Parwisata 1. Penataan Fisik (Tugas Pembantuan) berupa: Penataan Destinasi pariwisata sekitar kawasan Danau Toba (Kab. Simalungun dan Kab. Samosir) ---- 2. Implementasi Program Sapta Pesona Di kawasan Danau Kegiatan Aksi Membersihkan Enceng Gondok) 1. Penataan Fisik (Tugas Pembantuan) berupa: a. Pembuatan board walk lanjutan (1 Miliar) di Danau Sentarum, Kalbar b. Penataan kawasan etalase GEOPARK di Danau Batur, Bali 3. Program Fasilitasi Pendampingan Masyarakat dan Bantuan Desa Wisata berupa: Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Bidang Pariwisata, yaitu pemberdayaan masyarakat melalui upaya peningkatan kapasitas, usaha pariwisata dan partisipasi aktif masyarakat dalam pembangunan kepariwisataan di beberapa desa wisata sekitar kawasan danau antara lain : - Danau Toba, Sumatera Utara - Danau Maninjau, Sumatera Barat - Danau Batur, Bali - Danau Sentani, Papua - Danau Poso, Sulawesi Tengah - Rawa Pening, Jawa Tengah 4. Program Penyusunan Travel Pattern - Danau Toba, Sumatera Utara - Danau Sentarum, Kalimantan Barat 5. Sertifikasi Kompetensi Tenaga KerjaSektor Pariwisata bidang Hotel dan Restoran serta Pemandu Wisata - Danau Toba, Sumatera Utara - Danau Batur, Bali

Program Program Pengembangan Destinasi Pariwisata dibeberapa Danau Prioritas TAHUN 2010 TAHUN 2011 TAHUN 2012. Program kegiatan Destination Management Organizaztions (DMO ) atau Tata Kelola Destinasi Pariwisata 2010 s.d tahun 2014 di, Danau Toba, Sumatera Utara Danau Batur, Bali Best Practice DMO : Danau Toba, Sumatera Utara Stakeholders Meeting Bimbingan Teknis dan Sertifikasi Penyusunan Travel Pattern

Program Program Pengembangan Destinasi Pariwisata dibeberapa Danau Prioritas Best Practice : DTW Danau Toba, Sumatera Utara Program Clean Up Danau Toba

Program Kegiatan Lainnya Pemasaran dibeberapa Danau Prioritas TAHUN 2010 Famtrip di Danau Toba TAHUN 2011 1. FAMILIARIZATION TRIP (FAMTRIP) DUTCH SIFT (Sumatera International Travel Fair) kunjungan journalis dan travel agent Belanda ke daya tarik wisata Danau Toba, Sumatera Utara TAHUN 2012 Wisata budaya di Huta Siallagan, Samosir Batu Kursi Parsidangan, Ambarita, Samosir 2. KEGIATAN PROMOSI dibeberapa destinasi pariwisata dalam negeri, khususnya yang berlatar belakang lokasi danau yang berupa penyelenggaraan event tahunan skala nasional dan internasional antara lain : - Pesta Danau Toba, dan Horas Fiesta Samosir, Sumatera Utara - Festival Danau Sentani, Papua Event internasional - Festival Danau Kerinci, Jambi pariwisata dan olah raga - Tour de Singkarak, Sumatera Barat - Festival Danau Sentarum, Kalbar - Festival Danau Batur, Bali - Festival Danau Poso, Sulut

PENGEMBANGAN MASYARAKAT DESA WISATA DI SEKITAR DANAU MODEL PENGEMBANGAN Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Bidang Pariwisata Program-program pemberdayaan masyarakat melalui upaya peningkatan kapasitas, usaha pariwisata dan partisipasi aktif masyarakat dalam pembangunan kepariwisataan. Pariwisata memiliki keterkaitan lintas sektor dan mampu membangkitkan DAMPAK EKONOMI MULTI GANDA (multiplier effect) untuk penciptaan lapangan kerja dan peningkatan pendapatan masyarakat A. PENGEMBANGAN DESA WISATA B. PENGEMBANGAN DESA DI SEKITAR DAYA TARIK WISATA MODEL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN MELALUI PARIWISATA C. KEMITRAAN USAHA PARIWISATA Petani 1 Atraksi Kelompok Kesenian Petani 1 Supplier 2 (local) USAHA PARIWISATA Supplier 2 (local) Petani n Kelompok Kuliner Petani n

TUJUAN PNPM Mandiri Pariwisata : 1. Semakin berkembangnya akses masyarakat terhadap berbagai sumberdaya modal, skill/ ketrampilan, pengetahuan, teknologi dan juga wewenang untuk mengembangkan produk dan usaha kepariwisataan 2. Tumbuhnya kesadaran dan partisipasi aktif masyarakat dan pemangku kepentingan dalam pembangunan bidang kepariwisataan 3. Meningkatnya kemampuan berkarya, berusaha, dan kesejahteraan masyarakat 4. Masyarakat mampu menjadi tuan rumah dan pelaku usaha kepariwisataan yang baik SASARAN PNPM Mandiri Pariwisata : 1. Meningkatkan kemampuan masyarakat dalam menanggulangi kemiskinan melalui usaha kepariwisataan. 2. Membangun kesadaran dan partisipasi aktif masyarakat untuk menciptakan iklim yang kondusif bagi berkembangnya usaha kepariwisataan. 3. Meningkatkan akses permodalan, teknologi dan informasi kepada masyarakat dalam bidang kepariwisataan pengelolaan atraksi wisata / seni dan budaya, penyediaan cinderamata, makanan dan minuman, penginapan masyarakat, agrowisata, dan sebagainya. 4. Mendorong keterlibatan dan kerjasama dalam membangun kemandirian antar pemangku kepentingan

PROGRAM PENGEMBANGAN DESA WISATA Desa Wisata yaitu suatu wilayah pedesaan yang memiliki keunikan dan daya tarik yang khas (baik berupa daya tarik/ keunikan fisik lingkungan alam pedesaan maupun kehidupan sosial budaya kemasyarakatan) Melalui pengemasan & pengelolaan Pengembangan fasilitas pendukung Daya tarik tersebut mampu menggerakkan kunjungan wisatawan ke desa. Menggerakkan aktifitas ekonomi pariwisata yang meningkatkan kesejahteraan dan pemberdayaan masyarakat setempat Kriteria Desa Wisata a. Desa yang memiliki potensi pariwisata dan sudah dikunjungi wisatawan; b. Terdapat masyarakat miskin yang tinggal di desa/kelurahan tersebut; c. Sudah memiliki aktivitas kepariwisataan; d. Diprioritaskan desa/kelurahan telah memiliki RPJM Desa/Kelurahan atau Renstra Desa/Kelurahan; dan e. Diprioritaskan desa/kelurahan telah melaksanakan PNPM Mandiri dari sektor lain dan keberadaan LKM cukup aktif.

PROGRAM YANG DITAWARKAN DESA WISATA 1. HOMESTAY Rumah tinggal penduduk yang dipersiapkan untuk pengunjung / wisatawan 2. DAYA TARIK WISATA Keanekaragaman daya tarik wisata alam, buatan atau budaya

PROGRAM YANG DITAWARKAN Keramah tamahan pelayanan oleh tuan /pemilik rumah DESA WISATA 3. ATRAKSI DESA WISATA Wisata pendidikan Keseharian yang ada di desa/ kampung tersebut Olah raga Kerajinan tangan lokal Seni Budaya Kuliner (makanan setempat)

REKOMENDASI DAN RENCANA AKSI PENGEMBANGAN DAYA TARIK WISATA danau a) Pengembangan Danau berbasis ekowisata, Memberikan akses kegiatan pariwisata bagi wisatawan, Menyediakan fasilitas pendukung kegiatan pariwisata, Menjaga keberlangsungan lingkungan/ kawasan danau, Menjaga kelestarian alam dan budaya b) Meningkatkan Pemberdayaan Masyarakat sekitar danau, Dengan melalui program peningkatan kapasitas masyarakat, Pengadaan sarana dan prasarana pendukung kegiatan kepariwisataan, Peningkatan apresiasi seni budaya kepariwisataan, Biaya Operasional Program c) Peningkatan Kapasitas stakeholders (masyarakat, pelaku wisata dan pemerintah) sesuai dengan perannya.