EVALUASI SISTEM ANGGARAN SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN MANAJEMEN STUDI KASUS DI RUMAH SAKIT UMUM KARDINAH TEGAL. Inayah Adi Sari ABSTRAK

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II FUNGSI ANGGARAN DALAM PERUSAHAAN. satuan kuantitatif. Penyusunan anggaran sering diartikan sebagai

BAB II LANDASAN TEORI. atupun mata uang lainnya yang meliputi seluruh kegiatan untuk jangka waktu. Definisi anggaran menurut M. Nafirin ( 2000:9 )

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. manfaat saat ini atau di masa yang akan datang bagi organisasi. Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2009:26), biaya adalah

KAJIAN ANGGARAN KAS KAITANNYA DENGAN PENGENDALIAN KEUANGAN TAHUNAN Studi Kasus Pada PT. Enseval Putera Megatrading Tbk.

PENERAPAN AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN BIAYA PRODUKSI SEBAGAI ALAT PENILAIAN PRESTASI MANAJER PRODUKSI PADA PDAM KABUPATEN MALANG

BAB I PENDAHULUAN. yang efektif bagi perusahaan untuk melakukan perencanaan dan. pengendalian atas aktivitas perusahaan.

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), proses adalah

BAB II BAHAN RUJUKAN

ANALISIS PROSEDUR DAN VARIANS ANGGARAN PENJUALAN PADA CV. AGUNG JAYA ART PALEMBANG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS PENGENDALIAN BIAYA DAN VARIANS ANGGARAN DENGAN REALISASI PENJUALAN PADA PT. VINAYAKA ABADI

BAB II BAHAN RUJUKAN. memiliki ciri khas tersendiri, oleh karena anggaran perusahaan tersebut

II. TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Anggaran

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. diperoleh dan dipakai selama periode waktu tertentu. jangka waktu tertentu dan umumnya dinyatakan dalam satuan uang.

BAB II KERANGKA TEORI. Kata anggaran merupakan terjemahan dari kata budget dalam bahasa

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORITIS

BAB II BAHAN RUJUKAN. Anggaran adalah suatu rencana keuangan periodik yang disusun

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan perkembangan dunia usaha dan pertumbuhan. pembangunan yang cukup pesat di Indonesia menyebabkan banyak perusahaan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Gambaran Umum Tentang Anggaran Pengertian Anggaran

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Penganggaran Perusahaan 1 BAB 1 ANGGARAN

Jurnal FASILKOM Vol.2 No.2, 1 Oktober 2004 PERAN SISTEM INFORMASI DALAM MEMBUAT ANGGARAN SEBAGAI ALAT PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN LABA

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III FUNGSI ANGGARAN SEBAGAI ALAT PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PADA FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA KERJA DAN ANGGARAN

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

PENYUSUNAN ANGGARAN OPERASIONAL SEBAGAI ALAT PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PADA HOME INDUSTRY JOGJACART Vivian Angelia Ch. Rusiti

2013, No d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, dan huruf c, perlu menetapkan Peraturan Menteri Keuangan

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai peranan anggaran

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III FUNGSI ANGGARAN SEBAGAI ALAT PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PADA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) KOTA TEBING TINGGI

PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian dan Manfaat Dari Akuntansi Pertanggungjawaban

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB II URAIAN TEORITIS. biaya telah banyak dibahas dalam buku-buku akuntansi khususnya akuntansi biaya. Menurut pendapat Carter dan Usry (2006 : 33) :

BAB I PENDAHULUAN. harus dimiliki oleh manusia. Kesadaran akan arti pentingnya. apa yang mereka inginkan dan butuhkan (Mudayana dan

BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Anggaran Ellen, dkk (2002;1) Pengertian Anggaran Ellen, dkk (2002;1)

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. Pengertian anggaran menurut Mardiasmo (2004:62) menyatakan bahwa :

PENYUSUNAN ANGGARAN A. Hakikat Anggaran

ANALISIS ANGGARAN BIAYA OVERHEAD PABRIK SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI PT. PAYUNG PUSAKA MANDIRI PERIODE SKRIPSI

BAB II BAHAN RUJUKAN Tinjauan Umum Atas Anggaran Biaya Produksi. Kondisi yang selalu berubah ubah sanagat membawa dampak yang

BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Gambaran Umum Tentang Anggaran Pengertian Anggaran

BAB II LANDASAN TEORI. manusia, benda, situasi dan organisasi. Dalam organisasi pengendalian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan, serta melaksanakan rencana pengembangannya. Pada era globalisasi

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. disusun manajemen dalam jangka waktu satu tahun untuk membawa perusahaan

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam dunia usaha, tujuan utama dari suatu perusahaan sebagaimana yang

BAB I PENDAHULUAN. Pada umumnya tujuan utama setiap perusahaan adalah meningkatkan dan mengoptimalkan

SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN

BAB II BAHAN RUJUKAN

WALIKOTA TASIKMALAYA

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 92/PMK.05/2011 TENTANG RENCANA BISNIS DAN ANGGARAN SERTA PELAKSANAAN ANGGARAN BADAN LAYANAN UMUM

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS BIAYA STANDAR SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI (Studi pada PT. Malang Indah Genteng Rajawali)

BAB II BAHAN RUJUKAN

1 of 6 18/12/ :41

BERITA DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN WALIKOTA SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi saat ini persaingan-persaingan antar perusahaan

ANALISIS LANJUTAN ANALISIS MANAJEMEN SECARAN UMUM

BAB II KAJIAN PUSTAKA Pengertian Anggaran dan Karakteristik Anggaran

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Dampak dari hal tersebut adalah semakin ketatnya persaingan antara dunia usaha

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 92/PMK.05/2011 TENTANG RENCANA BISNIS DAN ANGGARAN SERTA PELAKSANAAN ANGGARAN BADAN LAYANAN UMUM

WALIKOTA TASIKMALAYA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Persaingan usaha yang semakin ketat dewasa ini menuntut

BAB I PENDAHULUAN. salah satu tolak ukur penilaian kinerja manajemen. penyusunan anggaran dapat dilakukan dengan cara top down (imposed budget),

BAB II LANDASAN TEORI. penerimaan dengan pengeluaran, tetapi dengan semakin

KUESIONER Peranan Controller dalam Pengendalian Penjualan Guna Menunjang Efektivitas Penjualan A. PERTANYAAN UMUM

BAB IV PENUTUP. terdahulu penulis dapat membuat kesimpulan dan saran sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

TUGAS POKOK DAN FUNGSI BAGIAN KEUANGAN RUMAH SAKIT

BAB I PENDAHULUAN. Sikap bertanggung jawab merupakan syarat mutlak berjalannya suatu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

KONSEP DASAR SISTEM PENGGARAN MENYELURUH

BAB II ANGGARAN OPERASIONAL SEBAGAI ALAT PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakat, pemerintah melakukan berbagai usaha

BAB II DASAR TEORI Anggaran Definisi Anggaran. Anggaran menurut Henry Simamora (1999) merupakan suatu

BAB II LANDASAN TEORI

ISI DAN PEMBAHASAN. Penganggaran adalah penciptaan suatu rencana kegiatan yang dinyatakan

PERATURAN DEPARTEMEN AUDIT INTERNAL

BAB II BAHAN RUJUKAN

ANALISIS PENERAPAN ANGGARAN PENJUALAN SEBAGAI ALAT BANTU MANAJEMEN DALAM PENGELOLAAN LABA PERUSAHAAN PADA PT. DUNIA SAFTINDO SURABAYA

Transkripsi:

EVALUASI SISTEM ANGGARAN SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN MANAJEMEN STUDI KASUS DI RUMAH SAKIT UMUM KARDINAH TEGAL Inayah Adi Sari ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana praktek-praktek penyusunan dan pelaksanaan anggaran di Rumah Sakit Umum Kardinah Tegal dan sejauhmana efektifitas penyusunan anggaran tersebut. Data yang dianalisis, yaitu : a) Struktur Organisasi perusahaan, b) Proses penyusunan anggaran, c) Pelaksanaan anggaran, d) Penyimpangan atau selisih anggaran dan realisasinya, dengan membuat bagan kendali Shewart sebagai alat bantu untuk mengetahui apakah penyimpangan biaya masih terkendali dan terakhir dengan fungsi anggaran. Dari hasil analisis ini dapat diketahui apakah hasil evaluasi tersebut menunjukkan feedback yang baik terhadap fungsi anggaran yang sesungguhnya atau belum. Hasil dari penelitian ini adalah Struktur organisasi Rumah Sakit Kardinah Tegal telah mengadakan pembagian tanggung jawab fungsional. Disamping itu struktur organisasi tersebut juga menggambarkan adanya pembagian wewenang dan tanggung jawab seperti dalam penyusunan anggaran serta pertanggungjawaban pelaksanaan anggaran, Proses penyusunan anggaran telah menggunakan sistem bottom up, Pelaksanaan anggaran dapat berjalan dengan baik, sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan, Proses penganggaran di Rumah Sakit Umum Kardinah Tegal masih berada dalam kendali, Fungsi-fungsi anggaran di Rumah Sakit Umum Kardinah Tegal belum semuanya berjalan dengan baik. Fungsi perencanaan, koordinasi, komunikasi, motivasi dan pendidikan telah berjalan dengan baik. Fungsi perencanaan, koordinasi, komunikasi, motivasi dan pendidikan telah berjalan dengan baik kecuali fungsi pengendalian dan evaluasi. Berdasarkan beberapa hal diatas dapat diambil kesimpulan bahwa anggaran di Rumah Sakit Umum Kardinah Tegal belum efektif digunakan sebagai alat pengendalian manajemen. Kata kunci : anggaran biaya dan realisasi (kendali Shewhart) A. LATAR BELAKANG Rumah Sakit sebagai salah satu jenis organisasi nirlaba non pemerintah, memiliki perkembangan yang cukup pesat. Banyak sekali pembangunan rumah sakit yang tersebar sampai di pelosok desa yang dilaksanakan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat banyak. Organisasi nirlaba adalah organisasi yang tujuannya bukan menghasilkan laba rugi pemiliknya, melainkan menyediakan layanan (jasa) bagi masyarakat. Walaupun tidak mencari laba, organisasi nirlaba tetap harus dikelola secara efektif dan efisien. Prinsip pengendalian manajemen pada perusahaan yang berorientasi pada laba berlaku juga pada organisasi nirlaba, hanya cara melaksanakan prinsip tersebut yang berbeda. Dalam usaha pengendalian manajemen, penganggaran adalah proses yang lebih penting dari proses yang lain dan paling banyak diterapkan oleh organisasi nirlaba. Sistem anggaran adalah : Suatu rencana terinci yang dinyatakan secara formal dalam ukuran kuantitatif, biasanya dalam satuan uang untuk menunjukkan perolehan dan penggunaan sumber-sumber organisasi dalam jangka waktu tertentu yang biasanya 1 tahun.

B. PERMASALAHAN Mengingat pentingnya sistem anggaran dalam organisasi nirlaba, maka sistem anggaran perlu dievaluasi untuk mengetahui apakah sistem anggaran yang telah diterapkan cukup efektif digunakan sebagai alat pengendalian manajemen. Oleh karena itu peneliti merumuskan masalah sebagai berikut, Apakah di Rumah Sakit Umum Kardinah Tegal, hasil realisasi anggaran biaya cukup efektif digunakan sebagai alat pengendalian manajemen selama lima tahun terakhir (2002-2006)? C. METODE PENELITIAN a. Jenis dan Sumber Data Dalam penelitian ini peneliti menggunakan data-data yang bersumber dari dalam perusahaan, yaitu struktur organisasi, mekanisme penyusunan anggaran, data akuntansi (data rencana anggaran dan perekaman hasil realisasi), dan data-data lain yang menunjang penelitian ini. b. Metode Pengumpulan Data Pengumpulan data dilakukan dengan cara : 1. Wawancara langsung dengan pihak-pihak yang berkaitan untuk memperoleh datadata yang dibutuhkan. 2. Observasi langsung dan pencatatan secara sistematis terhadap hal-hal yang diselidi dan yang akan dibahas. c. Metode Analisis Data Untuk dapat mengetahui apakah anggaran yang diterapkan oleh Rumah Sakit Umum Kardinah Tegal sudah efektif digunakan sebagai alat pengendalian manajemen atau belum, maka peneliti mengadakan analisis terhadap : 1. Struktur Organisasi perusahaan, untuk mengetahui apakah perusahaan mempunyai organisasi yang sehat, yang mencerminkan pembagian wewenang dan tanggung jawab seperti yang dimaksud dalam penyusunan dan pertanggungjawaban anggaran. 2. Proses penyusunan anggaran, guna mengetahui apakah dalam penyusunan anggaran telah menerapkan sistem bottom up, yaitu bahwa anggaran dibuat dengan melibatkan bagian-bagian dari level terendah. Pelaksanaan anggaran, untuk mengetahui apakah tindakan nyata dalam melaksanakan anggaran sudah sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan oleh perusahaan. 3. Penyimpangan atau selisih anggaran dan realisasinya, dengan membuat bagan kendali Shewart sebagai alat bantu untuk mengetahui apakah penyimpangan biaya masih terkendali. 4. Fungsi anggaran, merupakan analisis terakhir yang dilakukan setelah mengetahui keempat hasil evaluasi tersebut. Dari hasil analisis ini dapat diketahui apakah hasil evaluasi tersebut menunjukkan feedback yang baik terhadap fungsi anggaran yang sesungguhnya atau belum. D. GAMBARAN UMUM RUMAH SAKIT UMUM KARDINAH TEGAL a. Sejarah Singkat Rumah Sakit Umum Kardinah (RSUK) Kota Tegal bermula di Balai Pengobatan yang didirikan pada than 1927 oleh Raden Ajeng Kardinah (Istri Bupati Tegal pada masa itu) beliau merupakan adik kandung dari Raden Ajeng Kartini tokoh nasional

perintis emansipasi wanita yang sangat peduli dengan nasib rakyat, khususnya dalam hal pengobatan yang masih sangat tradisional. Dengan modal awal 16.000 golden hasil penjualan buku karangan beliau ditambah batuan Residen Pekalongan, maka didirikan Balai Pengobatan yang bertujuan untuk memberikan bantuan pengobatan kepada rakyat yang kurang mampu. Pada tahun 1971 setelah Raden Ajeng Kardinah, wafat, Balai Pengobatan yang sudah mengalami berbagai peningkatan sarana dan prasarana diserahkan kepada Pemerintah Daerah Tingkat II Kota Madya Tegal dan kemudian berubah menjadi rumah sakit yang kemudian diberi nama Rumah Sakit Umum Kardinah Tegal. Pada tahun 1983, dengan Surat Keputusan Walikota Madya Dati II Tegal Nomor 61/1/1004/1983 ditetapkan sebagai Rumah Sakit Umum Kardinah Tegal Tipe C, selanjutnya pada tahun 1955 dengan Surat Keputusan Menteri Kesehatan No. 92/Menkes/SK/I/1955 ditetapkan sebagai Rumah Sakit Umum Daerah Tipe B Non Pendidikan. Lulus akreditasi dengan sertifikat akreditasi Rumah Sakit lima pelayanan dasar pada tahun 1998, dan pada tahun 2002 lulus akreditasi 12 pelayanan. b. Uraian Mengenai Penyusunan Anggaran di RSUD Kardinah Tegal Fungsi dan Tujuan Anggaran Anggaran merupakan pencerminan dari rencana kegiatan usaha pelayanan RS yang dinyatakan dalam nilai uang (Rupiah) yang menyangkut perkiraan-perkiraan tentang pendapatan dan biaya, kas masuk dan kas keluar, untuk aktivitas operasional maupun investasi. Anggaran yang telah disusun dan disetujui diharapkan bisa digunakan oleh manajemen di semua bagian sebagai pedoman untuk melaksanakan kegiatan secara terencana. Melalui anggaran dapat diproyeksikan kondisi keuangan tahun yang akan datang sehingga keputusan-keputusan yang menyangkut pengeluaran uang dapat direncanakan secara lebih baik. Anggaran 1) Hal-hal yang harus diperhatikan Dalam menyusun anggaran tahunan, pihak penyusun anggaran selalu memperhatikan hal-hal berikut ini : - Realisasi anggaran tahun lalu, berikut asumsi-asumsinya - Realisasi kegiatan usaha pelayanan tahun berjalan - Estimasi hasil kegiatan usaha pelayanan yang dapat dicapai dalam tahun berjalan - Rencana jangka panjang - Pertimbangan penting lainnya Di RS Umum Kardinah Tegal penyusunan anggaran dipengaruhi/ditentukan oleh proyeksi target-target yang akan dicapai ataupun ketentuan-ketentuan manajemen yang berkaitan dengan penyusunan anggaran, meliputi : - Bed Ocupancy Ratio (BOR) yang diharapkan - Kondisi tarif tahun mendatang - Asumsi tingkat inflasi ataupun kebijaksanaan-kebijaksanaan baru manajemen - Langkah-langkah yang perlu dilaksanakan dalam mencapai target-target yang mendukung tercapainya realisasi anggaran tahunan secara keseluruhan.

2) Anggaran yang harus susun Anggaran tahunan yang disusun RS Umum Kardinah Tegal harus mencakup anggaran/proyeksi sebagai berikut : anggaran hasil, anggaran biaya, anggaran investasi Proses Penyusunan Anggaran Proses Penyusunan Anggaran yang selama ini berlaku di RS Umum Kardinah Tegal adalah sebagai berikut : Pada awal bulan September tahun berjalan, direktur sebagai manajemen puncak memberikan pengarahan kepada kabid Keuangan sebagai penyusun anggaran dalam suatu rapat staff, tentang dasar-dasar penyusunan anggaran dan batasan-batasan untuk membuat formulir tentang daftar usulan program dan dikirimkan kepada semua kepala bagian untuk diisi dan diserangkan paling lambat pada akhir bulan September. Atas dasar evaluasi tahun berjalan dan pertimbangan-pertimbangan relevan lainnya serta usulan dari masing-masing bagian, Kabid Keuangan merakit perincian proyeksi anggaran tahun depan untuk masing-masing bagian. Proyek ini menjadi draft anggaran yang akan dibahas dengan direktur dan Dewan Legislatif Pemkot Tegal dan kemudian akan dinegoisasikan dengan para kabid sebagai pelaksana anggaran. Hasil pembahasan tersebut menjadi konsep anggaran tahun depan, yang akan segera dibukukan dan disahkan oleh direktur menjadi anggaran yang sah. Selanjutnya anggaran tersebut yang akan didistribusikan kepada masing-masing kepala bagian sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan. Perlu diketahui bahwa penyusunan anggaran di RS Umum Kardinah Tegal menggunakan metode Accrual Basic. E. ANALISIS DATA Berikut ini adalah hasil evaluasi yang meliputi : a. Struktur Organisasi RS Umum Kardinah Tegal secara garis besar telah menyusun struktur organisasi dengan baik, yaitu dengan telah ditetapkannya wewenang dan tanggung jawab dengan jelas dan tegas pada tiap tingkatan manajemen. Tugas dan tanggung jawab setiap jabatan tampak pada deskripsi jabatan dari masing-masing bagian. Struktur organisasi RS Umum Kardinah Tegal sudah mengadakan pembagian tanggung jawab fungsional. Struktur semacam ini memberikan kemungkinan untuk mencapai suatu efisiensi karena karyawan pimpinannya melaksanakan fungsinya di bagiannya masing-masing. Disamping itu struktur organisasi tersebut telah menggambarkan pembagian wewenang dan tanggung jawab untuk merencanakan besarnya anggaran serta untuk mempertanggungjawabkan penggunaan dana anggaran kepada pihak yang berwenang, yaitu manajemen puncak. b. Proses Penyusunan Anggaran Dari hasil penelitian tentang proses penyusunan anggaran di RS Umum Kardinah Tegal, dapat dikatakan bahwa secara garis besar proses penyusunan anggaran tersebut sudah cukup baik dan telah menerapkan sistem bottom up (dari bawah ke atas). Hal ini dapat dilihat dari langkah-langkah yang ditempuh dalam penyusunan anggaran, yaitu :

1. Penyusunan perencanaan strategik dan program Proses ini telah berjalan dengan semestinya, karena dibuat oleh pihak yang berwenang yaitu manajemen puncak. Penyusunan perencanaan strategik dan program ini pun didasarkan pada informasi yang cukup relevan. Hal ini akan membuat perencanaan yang disusun menjadi realistik dan logis. 2. Penyusunan usulan anggaran Setiap kepala bagian menyusun daftar usulan program dengan pedoman yang telah disiapkan oleh manajemen puncak. Hal ini menunjukkan bahwa RS Umum Kardinah Tegal telah menerapkan sistem bottom up (dari bawah ke atas) atau sistem partisipatif, karena para pelaksana anggaran dilibatkan secara langsung yaitu dengan menyusun sendiri usulan program untuk bagiannya sendiri-sendiri. Sistem ini akan memberikan manfaat bagi perusahaan yaitu : keakuratan atau ketepatan penyusunan anggaran setidaknya dapat dicapai, motivasi untuk bekerja lebih meningkat dan semangat kerja akan semakin tinggi. 3. Pelaksanaan revisi usulan anggaran Kegiatan ini dilaksanakan oleh kepala bagian keuangan dengan jalan mengadakan konsolidasi terhadap usulan-usulan program yang telah terkumpul. Hal ini dilakukan untuk menghindari adanya overlap atau duplikasi antar anggaran dari tiap-tiap bagian. 4. Proses negoisasi Dalam proses ini anggaran yang telah dirakit atau disusun oleh kepala bagian keuangan akan dinegoisasikan dengan para kabag sebagai pelaksana dan pengusul (pembuat) anggaran. Hal ini perlu dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui pendapat dari tiap-tiap kabag tentang anggaran yang telah disusun dan untuk mengetahui kesanggupan mereka dalam melaksanakan anggaran tersebut. Proses negoisasi ini telah berjalan dengan baik karena didukung oleh sistem kerja yang terjalin melalui komunikasi dua arah antar perakit anggaran dan pelaksana anggaran. 5. Pengesahan anggaran Anggaran yang telah direvisi disahkan oleh manajemen puncak dan didistribusikan kepada tiap-tiap kabag, sebagai pedoman pelaksaaan kegiatan sekaligus sebagai alat pengendalian. Dengan demikian para kabag dapat memantau hasil kerja bagiannya sendiri berdasarkan anggaran tersebut. c. Pelaksanaan Anggaran Berdasarkan penelitian dan observasi yang dilakukan, dapat diketahui bahwa dalam pelaksanaan anggaran di RS Umum Kardinah Tegal, masih terdapat kekurangan. Dalam pelaksanaan anggaran tidak semua program dapat dilaksanakan sesuai dengan rencana yang telah ditentukan. Banyak program yang ditunda atau dibatalkan pelaksaannya. Adapula program yang sebenarnya tidak terdapat dalam perencanaan tetapi dapat dilaksanakan. Berdasarkan hal tersebut dapat diketahui bahwa anggaran dalam pelaksanaannya bersifat sangat fleksibel (lentur), dapat disesuaikan dengan keadaan yang sedang berlangsung saat itu. Hal ini disebabkan karena pelayanan kesehatan di RS Umum

Kardinah Tegal sangat tergantung dengan jumlah pasien yang tidak bisa diramalkan sebelumnya, dan dipengaruhi oleh kondisi ekonomi yang tidak menentu. Salah satu pertimbangan dalam administrasi anggaran adalah revisi anggaran. Di RS Umum Kardinah Tegal revisi anggaran belum pernah dilakukan. Hal ini disebabkan karena : 1. Revisi anggaran memerlukan waktu, biaya dan pemikiran 2. Banyaknya kondisi-kondisi yang mudah berubah dan tidak dapat diramalkan sebelumnya. 3. Jika terjadi perubahan kondisi, cukup ditunjukkan dalam laporan analisis penyimpangan antara anggaran dengan realisasinya. Tahap akhir dari proses pengendalian manajemen adalah tahap pelaporan dan analisis. Tahap pelaporan dan analisis yang diterapkan oleh RS Umum Kardinah Tegal belum dapat dikatakan baik. Pelaporan mengenai pelaksanaan anggaran hanya dilakukan secara lisan saja dalam suatu rapat staff. Pelaporan ini tidak dibuat dalam format yang terinci menimbulkan kesulitan untuk menilai prestasi para pelaksana anggaran. Dengan demikian untuk analisa lebih lanjut mengenai penyimpanganpenyimpangan yang timbul juga belum dilakukan. Oleh karena itu, sistem pelaporan yang diterapkan oleh RSUD Kardinah Tegal ini belum memenuhi kriteria sebagai sistem pelaporan yang baik, yaitu : 1. Laporan anggaran merinci varians-varians prestas aktual dari anggaran berdasarkan faktor-faktor penyebab dan unit organisaasi yang bertanggung jawab. 2. Laporan ini mencakup ramalan tahunan. 3. Laporan ini mencantumkan penjelasan Mengenai : a. Sebab varians (penyimpangan) b. Tindakan d. Penyimpangan atau Selisih Antara Anggaran Biaya dan Realisasnya Untuk mengetahui apakah penyimpangan antara anggaran biaya dan reaslisasnya terkendali atau tidak, oleh karena itu penulis menggunakan alat bantu berupa bagan kendali Shewhart. Berikut ini adalah data anggaran biaya dan realisasinya. Tabel 1.1. Data anggaran biaya dan realisasi di RS Umum Kardinah Tegal Tahun Anggaran Biaya Realisasi 2002 13.885.920.000 11.616.620.951 2003 22.363.192.000 20.578.159.039 2004 25.814.426.000 22.984.653.223 2005 31.163.357.000 29.678.723.329 2006 36.628.894.000 35.409.369.338 Dengan data yang tersedia di atas, dapat dibuat perhitungan sebagai berikut :

Tabel 1.2 Tabel perhitungan mencari nilai x dan n x x x x x 1 12.885.920.000-12.885.920.000 166.029.353.162.549.000.000 2 22.363.192.000-3.407.965.800 11.624.230.893.969.600.000 3 25.814.426.000 43.268.200 1.872.137.131.240.000 4 31.163.357.000 5.392.199.200 29.075.812.212.480.600.000 5 36.628.894.000 10.857.736.200 117.890.435.388.790.000.000 128.855.789-324.611.703.794.921.000.000 2 Sehingga diperoleh nilai x dan sebagai berikut : x = x = x x n 1 2 324.611.703.794.921.000.000 4 x = 9.008.491.880 x = x = n x 128.955.789.000 5 x = 25.771.157.800 Berdasarkan perjitungan di atas, dapat ditentukan : - UCL (batas kendali atas) : = x + 3 x = 25.711.157.800 + 3. (9.008.191.880) = 25.711.157.800 + 27.025.475.640 = 52.796.633.440 - LCL (batas kendali bawah) : = x + 3 x = 25.711.157.800-3. (9.008.191.880) = 25.711.157.800-27.025.475.640 = - 1.254.317.840 Berdasarkan perhitungan diatas, dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa ditarik suatu kesimpulan bahwa penyimpangan atau selisih antara anggaran biaya dan realisasinya masih terkendali, karena realisasi biaya masih berada dalam batas kendali atas dan batas kendali bawah. Hal ini berarti bahwa penyimpangan antara anggaran biaya dan realisasinya masih dapat ditolerir oleh perusahaan, karena penyimpangan tersebut ternyata tidak material bagi perusahaan. Penyimpangan-penyimpangan yang terjadi itu lebih dikarenakan oleh naik turunnya pelayanan kesehatan yang diberikan kepada pasien yang jumlahnya tidak dapat diramalkan sebelumnya.

KESIMPULAN Dari hasil evaluasi terhadap anggaran di Rumah Sakit Kardinah Tegal, dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Struktur organisasi Rumah Sakit Kardinah Tegal telah mengadakan pembagian tanggung jawab fungsional. Disamping itu struktur organisasi tersebut juga menggambarkan adanya pembagian wewenang dan tanggung jawab seperti dalam penyusunan anggaran serta pertanggungjawaban pelaksanaan anggaran. 2. Proses penyusunan anggaran telah menggunakan sistem bottom up, dengan melibatkan para pelaksana anggaran untuk menyusun program-program di bagiannya sendiri-sendiri. 3. Pelaksana anggaran dapat berjalan dengan baik, sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan. Hal ini ditunjukan oleh banyaknya program kerja yang ditunda atau dibatalkan pelaksanaannya dan pelaporan hasil kerja belum dilakukan dalam format resmi secara tertulis. 4. Proses penganggaran di Rumah Sakit Kardinah Tegal masih berada dalam kendali. Hal ini dapat dilihat dari bagan kendali shewhart yang menggambarkan realisasi anggaran berada dalam batas kendali bawah dan batas kendali atas. 5. Fungsi-fungsi anggaran di Rumah Sakit Kardinah Tegal belum semuanya berjalan dengan baik. Fungsi perencanaan koordinasi, komunikasi, motivasi dan pendidikan telah berjalan dengan baik kecuali fungsi pengendalian dan evaluasi. Hal ini disebabkan karena unjuk kerja keuangan aktual belum dilaksanakan secara berkala sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan dan tidak adanya umpan balik atau tindakan evaluasi yang berarti antara rencana anggaran dan realisasinya. DAFTAR PUSTAKA Anthony, Dearden, Bedford, Sistem Pengendalian Manajemen, Jilid I, Edisi keenam, Jakarta : Binarupa Aksara, 1993. Djka Surasa dkk, Rancangan Standar Akuntansi untuk Organisasi Nirlaba,Surakarta : Universitas Sebelas Maret, 1994. Eugene L, Grant, Richard S. learvenworth, Pengendalian Mutu Statistis, Jilid I, Edisi keenam, Jakarta : Erlangga, 1989. Gibson, Ivancevic, Donnely, Organisasi : Perilaku, Struktur dan Proses, Jilid II, Edisi keenam, Jakarta : Binarupa Aksara, 1997. Gunawan Adisaputro dan Marwan Asri, Anggaran Perusahaan, Buku I, Edisi Ketiga, Yogyakarta : BPFE UGM, 1995. Munandar, Budgeting : Perencanaan Kerja, Pengkoordinasian Kerja, Pengawasan Kerja, Edisi kesatu, Yogyakarta : BPFE UGM, 1995. Muhduh M. Hanafi, Manajemen, Yogyakarta : Unit Penerbitan dan Percetakan Akademi Manajemen Perusahaan YKPN, 1997. Supriyono, Mulyadi, Akuntansi Manajemen, : Proses Pengendalian Manajemen, Yogyakarta : BPFE UGM, 1998. Supriyono, R.A. Proses Pengendalian Manajemen : BPFE, 1989.