MAKSI Jurnal Ilmiah Manajemen & Akuntansi

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH BRAND IMAGE TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN HANDPHONE NOKIA ABSTRAK. Anik Solimah Universitas Muhammadiyah Purworejo

PENGARUH WORD OF MOUTH COMMUNICATION TERHADAP MINAT BELI KONSUMEN KARTU SELULER PRABAYAR IM3 (Studi Pada Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Purworejo)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Iklan berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian Handphone Dual

BAB III. Metode Penelitian

PENGARUH CELEBRITY ENDORSER TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SEPEDA MOTOR MEREK HONDA VARIO

PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN (Survei kepada Konsumen Kendaraan Merek Toyota di Univeritas Brawijaya Malang)

Bisma, Vol 1. No. 10, Februari 2017 PENGARUH BRAND EQUITY TERHADAP LOYALITAS NASABAH TABUNGAN BISNIS PADA PT BANK PANIN, Tbk. CABANG UTAMA PONTIANAK

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif verifikatif yang

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN KONSUMEN DALAM MENGGUNAKAN JASA BUS ROSALIA INDAH

Bisma, Vol 1, No. 6, Oktober 2016 PENGARUH HARGA, PROMOSI DAN FASILITAS PENDUKUNG TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA HOTEL KINI DI PONTIANAK

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. objektif, valid, dan reliabel tentang suatu hal (variabel tertentu). Subjek adalah

Bisma, Vol 1, No. 9, Januari 2017 PENGARUH KEBIJAKAN PROMOSI TERHADAP MINAT MEMBELI KONSUMEN PADA CV SOLID BANGUN PERSADA DI PONTIANAK

FAKTOR-FAKTOR PSIKOLOGIS YANG MEMENGARUHI KONSUMEN DALAM KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK AIR MINUM DALAM KEMASAN MEREK AQUA DI KOTA BEKASI

Volume II No. 2, Juni 2016 ISSN :

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Penelitian ini dilakukan terhadap produk membership Celebrity Fitness

BAB I PENDAHULUAN. cukup pesat adalah kartu perdana (Starterpark). Banyak produk kartu perdana

ANALISIS PENGARUH PRODUK, PROMOSI, DAN HARGA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN OBAT HERBAL UD. TAZAKKA SUKOHARJO

ANALISIS PERSEPSI MEREK TERHADAP PERILAKU KONSUMEN PRODUK INDOSAT (Studi Kasus Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Singaperbangsa Karawang)

II. LANDASAN TEORI. Menurut Asosiasi Pemasaran Amerika, dalam Kotler, dan Keller ( 2009: 6):

PENGARUH KUALITAS PRODUK, KUALITAS LAYANAN DAN CERITA KE CERITA TERHADAP LOYALITAS MEREK KARYA ILMIAH

ANALISIS PENGARUH DESAIN, KUALITAS PRODUK DAN HARGA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN HANDPHONE SAMSUNG. (Studi Pada Mahasiswa FEB UMS)

PENGARUH DEAD ENDORSER PADA KEPRIBADIAN MEREK PADA IKLAN KUKU BIMA ENER G DI TELEVISI (Survei pada Konsumen Kuku Bima Ener G di Purworejo)

PENGARUH VARIABEL RETAIL MIX TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN DI RITA PASARAYA KEBUMEN. Oleh: Didik Darmanto Manajemen

DAFTAR PUSAKA. Alma, Buchari Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa. Bandung :

PENGARUH PSIKOLOGI KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN MENGGUNAKAN LAYANAN JASA PERBANKAN (Studi pada nasabah BRI dan Bank Jateng di Purworejo)

ANALISIS PENGARUH KEMASAN, PROMOSI PRODUK, DAN KUALITAS PRODUK TERHADAP PENGARUH KEPUTUSAN MEMBELI JAJANAN KHAS OLEH-OLEH KOTA KEDIRI

PENGARUH MOTIVASI, PERSEPSI, DAN SIKAP KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA DISTRO INSPIRED 27 SOEKARNO HATTA MALANG SKRIPSI

Grace Mandasari Suharyono Sunarti Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang

PENGARUH BRAND IMAGE TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN (Survei Pada Konsumen KFC Kawi Malang)

BAB I PENDAHULUAN. bisnis sekarang sudah sangat pesat dan dapat menembus batasan batasan

MAKSI Jurnal Ilmiah Manajemen & Akuntansi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada era globalisasi saat ini, tingkat persaingan bisnis sangat ketat sehingga

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah deskriptif yaitu

Noer Rafikah Zulyanti *) Universitas Islam Lamongan ABSTRAKSI

PENGARUH HARGA, KUALITAS PRODUK, DAN MEREK SPAREPART HONDA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA TOKO SPAREPART PAKDE MIEJLING MOTOR NGANJUK

ANALISIS PENGARUH PROMOSI DAN INOVASI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK BATIK BUNGO PADA RUMAH BATIK VINTO MUARA BUNGO

DAFTAR PUSTAKA. Ali Hasan, Marketing Dan Kasus-Kasus Pilihan, CAPS, Yogyakarta, 2013

DIPONEGORO JOURNAL OF SOCIAL AND POLITICAL Tahun 2017, Hal 1-6

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum Objek dan Subjek Penelitian

PENGARUH TINGKAT ATTRACTIVENESS CELEBRITY ENDORSER TERHADAP BRAND IMAGE

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Apabila kita melihat sebuah iklan, kita sering melihat orang-orang yang

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP PEMBELIAN ULANG LAPTOP PADA MAHASISWA UNIVERSITAS GUNADARMA KALIMALANG. Fanny Liliana Wati

PENGARUH STRATEGI BAURAN PEMASARAN JASA TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN

PENGARUH KUALITAS PRODUK, HARGA DAN KEMASAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KECAP CAP SAWI (STUDI KASUS MASYARAKAT KENDAL DOYONG NGADILUWIH)

Tlasih Wulandari Fakultas Ekonomi, Program Studi Manajemen Universitas Muhammadiyah Purworejo Abstrak

BAB III METODE PENELITIAN. (Sugiyono, 2008). Subyek dalam penelitian ini adalah konsumen yang membeli

ANALISIS KUALITAS JASA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN JASA RENTAL STUDIO MUSIK 21 KARAWANG

ANALISIS BEBERAPA FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN PELANGGAN. (Studi Pada: Bengkel Mandiri Tekhnik Klaten)

PENGARUH KUALITAS PRODUK TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN DENGAN KEPUASAN SEBAGAI VARIABEL MODERASI

BAB7 SIMPULAN DAN SARAN

PENGARUH PROMOSI, DESAIN PRODUK, DAN FITUR PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK SMARTPHONE MERK OPPO DI KEDIRI ARTIKEL ILMIAH

[JURNAL ECOBISMA] Vol. 4 No. Jan

JURNAL PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Ekonomi Akuntansi

PENGARUH VISIBILITY, CREDIBILITY, ATTRACTION, DAN POWER CELEBRITY ENDORSER TERHADAP BRAND IMAGE WARDAH COSMETICS

BAB V PENUTUP. 5.1 Kesimpulan. Dari hasil analisa data dan pembahasan dapat disimpulkan hasil penelitian. ini, antara lain :

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISIS PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN BEDAK WARDAH OLEH MAHASISWA PROGRAM STUDI MANAJEMEN UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI

Annisa Resti Darmawanti 3EA

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN BISNIS RETAIL DI LOTTEMART SURAKARTA

BAB II. Tinjauan Pustaka. produk ke produk lain tapi dari kategori yang sama (Sarvat Afzal et al, 2013). Terdapat

PENGARUH GAYA HIDUP SEHAT, HARGA, DAN KELOMPOK REFERENSI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SUSU ANLENE DI KEBUMEN

DAFTAR PUSTAKA. Hassibuan, Malayu S.P. (1997). Manajemen sumber daya manusia : dasar dan kunci keberhasilan. Jakarta : Toko gunung agung

PENGARUH HARGA, KUALITAS PRODUK, DAN SALURAN DISTRIBUSI TERHADAP VOLUME PENJUALAN ROTI KACANG DI UD. TIDAR SKRIPSI

DWI RAHMAWATI PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI

ANALISIS PENGARUH MEDIA IKLAN TELEVISI TERHADAP PENGAMBILAN KEPUTUSAN MEMBELI MINUMAN FANTA KEMASAN PADA MASYARAKAT PURWOREJO

JURNAL DIMENSI VOL 1 NO UNIVERSITAS RIAU KEPULAUAN BATAM ANALISIS PENGARUH BRAND IMAGE TERHADAP KEPUTUSAN KONSUMEN PADA BPR SEJAHTERA BATAM

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pada populasi besar atau kecil tetapi data dari sampel diambil dari populasi

PENGARUH KUALITAS PRODUK TERHADAP LOYALITAS KONSUMEN YANG DIMEDIASI OLEH KEPUASAN KONSUMEN PENGGUNA KARTU AS

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH PRODUCT BUNDLING TERHADAP PEMBELIAN HANDPHONE MEREK NEXIAN DI KALANGAN MAHASISWA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOREJO

BAB III METODE PENELITIAN. sedangkan obyek dari penelitian ini adalah produk Eiger. Data yang digunakann dalam penelitian ini adalah data primer,

ANALISIS PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMBELIAN AIR MINUM DALAM KEMASAN (Studi Pada PT Sariguna Prima Tirta) Oleh: Lilly Ibrahim (Dosen FE Unismuh Makassar)

AWAN SETIYAWAN NIM. B

FAKTOR KUALITAS LAYANAN TERHADAP LOYALITAS NASABAH KREDIT PADA PT. BANK PANIN TBK SURABAYA

PENGARUH KUALITAS PRODUK DAN CITRA MERK TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN PADA PRODUK EIGER DI SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Diagram Alir Berikut ini merupakan diagram alur penelitian yang digunakan dalam penelitian ini.

Tri Y. Evelina 1. Sekolah Tinggi Informatika dan Komputer Indonesia Malang. ABSTRAK ABSTRACT

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Objek Perkebunan Teh Kaligua merupakan kawasan wisata agro dataran

Harry Christian Barus

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MAHASISWA GUNADARMA DALAM KEPUTUSAN PEMBELIAN SMARTPHONE ANDROID MEREK SAMSUNG.

PENGARUH 4P (PRODUCT, PRICE, PROMOTION & PLACE) BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK SUSU ZEE DI KOTA BEKASI

PENGARUH IKLAN MEDIA TELEVISI DAN ATRIBUT PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN KONSUMEN UNTUK MELAKUKAN PEMBELIAN. Nurul Komaryatin

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Selebriti endorser memiliki pengaruh positif terhadap citra merek Honda

PENGARUH EKUITAS MEREK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SABUN MANDI ANTISEPTIK MEREK DETTOL DI FOODMART SAMARINDA

PENGARUH CITRA MEREK DAN HARGA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA RAMAI SWALAYAN PETERONGAN SEMARANG

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh: HAMBAR PUJO UTOMO B

NASKAH PUBLIKASI PENGARUH CITRA MEREK, HARGA DAN KUALITAS PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SMARTPHONE

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan pemasaran perusahaan bersaing semakin ketat terutama

PENERAPAN GREEN MARKETING MELALUI DESAIN PRODUK DAN PROMOSI TERHADAP BRAND IMAGE DAN KEPUTUSAN PEMBELIAN ABSTRAK

Kata kunci: Citra Merek, Desain Produk, Fitur Produk dan Keputusan Pembelian

PENGARUH IKLAN TERHADAP DAYA TARIK KONSUMEN DALAM MEMILIH PRODUK PADA IKLAN SHAMPOO PANTENE

KATA KUNCI: kebijakan brand image, atribut produk, atribut tak berwujud, manfaat bagi pelanggan, harga relatif

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU PEMBELIAN PONSEL BERBASIS TEKNOLOGI ANDROID DI KABUPATEN PURWOREJO

PENGARUH STRATEGI DIFERENSIASI, PROMOSI DAN POSITIONING

ELEMEN EKUITAS MEREK DALAM KEPUTUSAN PEMBELIAN LAPTOP

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH MOTIVASI KONSUMEN, KUALITAS PRODUK, DAN KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN TELEPON SELULAR PADA COUNTER IWAN CELL KERTOSONO

PENGARUH MOTIVASI DAN PEMBELAJARAN KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN MEMILIH KULIAH MAHASISWA STP AVIASI JAKARTA. Anita Dyah Juniarti

PENGARUH ELEMEN-ELEMEN BRAND EQUITY TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN NOTEBOOK TOSHIBA. Gesit Sukma Arif Wibowo

Transkripsi:

PENGARUH CELEBRITY ENDORSER DAN ASOSIASI MEREK TERHADAP CITRA MEREK PRODUK IM3 (Studi Kasus Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Majalengka) Oleh : HAFNI RIZANUDDIN NUR, ST., MM (Dosen Tetap Fakultas Teknik Universitas Majalengka) ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh celebrity endorser terhadap citra merek, pengaruh asosiasi merek terhadap citra merek dan pengaruh celebrity endorser dan asosiasi merek terhadap citra merek. Metode yang digunakan yaitu metode survey dengan menggunakan teknik analisis deskriptif dan verifikatif. Sampel pada penelitian ini sebanyak 91 orang dengan menggunakan teknik Nonprobability Sampling. Teknik pengumpulan data yaitu dengan kuesioner. Pengujian instrumen data dilakukan dengan uji validitas dan uji reliabilitas, sedangkan analisis datanya adalah analisis regresi berganda, koefisien determinasi, dan uji hipotesis. Berdasarkan hasil penelitian terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara celebrity endorser terhadap citra merek. Hasil penelitian menunjukkan bahwa celebrity endorser termasuk kategori cukup, asosiasi merek termasuk kedalam kategori tidak baik dan citra merek termasuk kategori sangat baik. Secara parsial diperoleh bahwa variabel celebrity endorser mempunya pengaruh positif dan signifikan terhadap asosiasi merek, dan variabel asosiasi merek mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap citra merek. Secara simultan variabel celebrity endorser dan asosiasi merek juga mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap citra merek produk IM3. Kata kunci: Celebrity Endorser, Asosiasi Merek dan Citra Merek 82

I. PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian Perkembangan dunia bisnis di Indonesia yang begitu pesat akhirakhir ini, menyebabkan persaingan perusahaan-perusahaan menjadi lebih ketat. Hal ini dikarenakan banyaknya produk yang ditawarkan namun semakin sedikit konsumen yang membeli, serta jelinya konsumen dalam melakukan pembelian sehingga membuat perusahaan berlomba-lomba untuk memperebutkan perhatian konsumen dan berusaha mempengaruhi konsumen untuk membeli produk yang mereka tawarkan. Menurut Keller dalam Ferrinadewi (2008:165). Citra merek adalah persepsi tentang merek yang merupakan refleksi memori konsumen akan asosiasinya pada merek tersebut. Mengelola merek berarti menciptakan asosiasi terhadap merek tersebut sehingga sebuah produk atau merek dapat menancap di benak konsumen sebagai akibat komunikasi yang dilakukan. Strategi merek juga merupakan proses dimana tawaran diposisikan dalam benak konsumen yang akan menghasilkan persepsi yang bermanfaat. Produk yang memiliki nilai merek yang jelas dapat lebih mudah dikomunikasikan dan mudah di terima oleh pelanggan. Oleh karena itu, perusahaan di tuntut untuk tidak lagi berfikir tentang cara merebut pasar tetapi lebih di arahkan kepada cara menciptakan pasar baru dengan kekuatan merek yang lebih unggul dari pada kekuatan merek pesaing. Dalam menggunakan media iklan televisi, para perusahaan memilih secara selektif model-model yang dirasa mampu mewakili produknya agar pesan yang terdapat dalam iklan tersebut bisa diterima dengan baik oleh konsumen. Menurut Shimp (2003:357), fungsifungsi periklanan bagi perusahaan bisnis dan organisasi antara lain: informing (memberi informasi), Persuasing (mempersuasi), remainding (mengingatkan), adding value (memberikan nilai tambah), dan assisting (mendampingi). Di zaman modern saat ini telah 83

membawa kita pada kemudahan berkomunikasi dengan orang lain. Proses komunikasi tidak harus lagi tatap muka (face to face) antara komunikator dengan komunikan. Dengan handphone (telepon genggam). Yang di sebut juga telepon seluler, akan menjadikan komunikasi antara satu orang dengan yang lain menjadi mudah meskipun dengan jarak yang berbeda. Di Indonesia sendiri banyak bermunculan penyelenggara yang menawarkan jasa telekomunikasi melalui ponsel, diantaranya : PT. Telkomsel Tbk., PT.XL Aciata Tbk, PT. Indosat Tbk., PT. Axis Telkom Indonesia, dan lain lain. Indosat adalah satu perusahaan penyedia jasa telekomunikasi dan jaringan telekonmunikasi di Indonesia. Perusahaan ini menawarkan saluran telekomunikasi untuk pengguna telepon genggam dengan pilihan prabayar maupun pascabayar dengan merek jual metrix, mentari dan IM3. Peneliti memilih kartu seluler prabayar IM3 sebagai objek penelitian karena IM3 sebagai kartu seluler prabayar pertama yang di tunjukan untuk kalangan anak muda dengan tarif layanan yang terjangkau. Disamping itu, yang menjadi alasan peneliti memilih kartu seluler prabayar IM3 sebagai objek penelitian adalah karena kartu seluler prabayar IM3 selalu memilih celebrity endorser yang sedang popular sebagai bintang iklan untuk mempromosikan iklan kartu seluler tersebut. Menurut Surachman (2008:172), Celebrity Endorser adalah pendukung yang kuat dalam rangka membangun emosional antara pelanggan dengan produk merek. Ketetapan memilih Celebrity Endorser merupakan upaya lain yang perlu di pertimbangkan sejak awal atas ketetapan antara produk merek, nilai-nilai yang terkandung di dalam produk merek, segmen pasar, caracara komunikasi dengan kebutuhan dan keinginan pelanggan. Perusahaan yang memiliki asosiasi merek yang kuat dapat lebih mudah merebut peluang bisnis yang ada di bandingkan perusahaan yang tidak memiliki asosiasi merek yang kuat. Asosiasi merek yang kuat akan 84

membentuk konsumen pada suatu produk, sehingga produk tersebut memiliki posisi yang kuat di benak konsumen. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang mengingat tidak mungkin meneliti semua faktor yang mempengaruhi citra merek, maka peneliti merumuskan masalah dalam penelitian ini adalah : 1. Bagaimana celebrity endorser produk IM3 pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Majalengka. 2. Bagaimana asosiasi merek produk IM3 pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Majalengka. 3. Bagaimana citra merek produk IM3 pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Majalengka. 4. Bagaimana pengaruh celebrity endorser terhadap citra merek produk IM3 pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Majalengka. 5. Bagaimana pengaruh asosiasi merek terhadap citra merek IM3 Studi Kasus Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Majalengka. 6. Bagaimana pengaruh celebrity endorser dan asosiasi merek terhadap citra merek produk IM3 pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Majalengka. Tujuan Penelitian Adpun tujuan dari penelitian ini adalah : 1. Untuk menganalisis celebrity endorser produk IM3 pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Majalengka. 2. Untuk menganalisis asosiasi merek produk IM3 Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Majalengka. 3. Untuk menganalisis citra merek produk IM3 Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Majalengka. 4. Untuk menganalisis dan mengetahui bagaimana celebrity endorser dan citra merek produk IM3 pada Fakultas Ekonomi Univeritas Majalengka. 85

5. Untuk menganalisis dan mengetahui bagaimana asosiasi merek terhadap citra merek produk IM3 pada Fakultas Ekonomi Universitas Majalengka. 6. Untuk menganalisis dan mengetahui bagaimana celebrity endorser dan asosiasi merek terhadap citra merek produk IM3 pada Fakultas Ekonomi Universitas Majalengka. II. KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS Kajian Pustaka Pemasaran (Marketing) Banyak yang berpikiran bahwa kegiatan pemasaran hanya sebatas menjual produk, namun sebenarnya kegiatan pemasaran lebih luas dari penjualan dan penjualan merupakan bagian dari kegiatan pemasaran. Menurut J. Paul Peter dan James H. Donnelly (2009:4) pemasaran adalah bahwa organisasi harus berusaha untuk membuat keuntungan dengan melayani kebutuhan kelompok pelanggan. Sedangkan menurut Kotler dan Amstrong (2010;29) pengertian pemasaran adalah proses dimana perusahaan menciptakan nilai bagi pelanggan dan membangun hubungan pelanggan yang kuat untuk menangkap nilai dari pelanggan sebagai imbalan. Dari pengertian di atas maka dapat disimpulkan bahwa pemasaran berhubungan dengan penciptaan keinginan dan kebutuhan konsumen. Memahami, menciptakan, mengkomunikasikan, dan memberikan nilai serta kepuasan kepada konsumen adalah inti pemikiran dan praktek pemasaran modern. Dua sasaran pemasaran yang utama adalah menarik konsumen dan menjanjikan nilai yang unggul dan mempertahankan konsumen saat ini dengan memberikan kepuasan. Strategi pemasaran yang tepat memberikan kekuatan pada perusahaan untuk bersaing dengan perusahaan lainnya sehingga memberikan keuntungan pada perusahaan tersebut. 86

Celebrity Endorser Para pemasang iklan dengan bangga menggunakan kaum selebrity didalam periklanan karena atribut popular yang mereka miliki termasuk kecantikan, katampanan, bakat, jiwa olahraga, keanggunan, kekuasaan, daya tarik seksual, sering kali merupakan pemikat yang di inginkan untuk merek-merek yang mereka dukung. Asosiasi berulang dari suatu merek dengan seorang selebritis akhirnya membuat konsumen berfikir bahwa merek tersebut memiliki sifat-sifat yang di miliki oleh selebriti. Pengguanaan selebriti sebagai endorser atau alat promosi di pandang efektif bila sang bintang identik dengan personality merek. Identitas produk akan cepat terbentuk bila personality artis mendukung, dan sebaliknya jika personality selebritis sangat bertentangan dengan personality produk maka persepsi yang dimunculkan pada iklan akan bertentangan, bahkan melemahkan brand produk itu sendiri, hal itu dapat membingungkan konsumen yang akan dibidik (Royan, 2004:25). Selebriti yaitu pribadi (bintang film, penghibur, atau atlit) yang di kenal oleh masyarakat karena kemampuannya dalam bidang tertentu yang dapat mendukung produk yang di iklankan. Selebriti memiliki kekuatan untuk menghentikan (stopping power) mereka dapat menarik perhatian atas pesan iklan di tengah banyaknya iklan ini (Bealch & Bealch, 2004 : 12 dalam Rini, et.al., 2012:5). Menurut Surachman (2008:172), Celebrity Endorser adalah pendukung yang kuat dalam rangka membangun emosional antara pelanggan dengan produk merek. Ketetapan memilih Celebrity Endorser merupakan upaya lain yang perlu di pertimbangkan sejak awal atas ketetapan antara produk merek, nilai-nilai yang terkandung di dalam produk merek, segmen pasar, caracara komunikasi dengan kebutuhan dan keinginan pelanggan. Menurut Royan (2004:15-19) indicator Celebrity Endorser adalah : 1. Popularitas 87

Seberapa tinngi rating seorang selebriti dalam mengiklankan suatu produk. 2. Keahlian Keahlian bersangkutan dengan pengetahuan selebriti tentang produk yang diiklankan. 3. Objektivitas Objektivitas lebih merujuk pada kemampuan selebriti untuk memberi keyakinan atau percaya diri pada konsumen suatu produk. 4. Likebility Tingkat disukai audience 5. Similiarity Tingkat kesamaan dengan personality yang diinginkan pengguna produk. 6. Brand purchase intention Menginformasikan bahwa seorang selebriti yang di gunakan dalam iklan harus memiliki kekuatan untuk memerintahkan target audience untuk membeli. Asosiasi Merk Asosiasi merek adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan merek dalam ingatan atau sekumpulan merek yang berasosiasi memiliki hubungan yang di bentuk oleh konsumen atau terbentuk dalam pikirannya. Menurut Ferrinadewi (2008:167) Asosiasi merek merupakan tindakan konsumen untuk membuat asosiasi berdasarkan pengetahuan mereka akan merek baik itu pengetahuan yang sifatnya factual maupun yang bersumber dari pengalaman dan emosi. Indikator asosiasi merek menurut Shimp (2003:10) adalah: 1. Non product related Hal-hal yang tidak berhubungan dengan produk (contoh: harga, kemasan, pemakai dan citra penggunaan) 2. Product related Hal-hal yang berhubungan produk ( contoh: warna, ukuran, desain). 3. Functional (Fungsional) Berusaha untuk menyediakan solusi bagi masalah-masalah konsumsi atau potensi permasalahan yang dapat dihadapi oleh konsumen, dengan mengkonsumsikan bahwa suatu merek memiliki manfaat 88

spesifik yang dapat memecahkan masalah-masalah tersebut. 4. Symbolic (simbolis) Diarahkan kepada keinginan konsumen dalam upaya memperbaiki diri, dihargai sebagai anggota dari suatu kelompok, afiliasi, dan rasa memiliki. Pemenuhan manajemen konsep merek yang ditujukan bagi pemenuhan kebutuhan simbolis ini berupaya mengasosiasikan kegunaan merek dengan kelompok, peran, atau citra diri yang diinginkan. 5. Experiental (pengalaman) Konsumen merupakan representasi dari keinginan mereka akan produk yang dapat memberikan rasa senang, puas, keanekaragaman, dan stimulasi kognitif. Citra Merk Menurut Siswanto (2004:7) dalam Rini et.al., (2012:5) bahwa citra merek adalah pancaran atau produksi jati diri dari suatu merek. Citra merek juga dapat diartikan sebagai persepsi masyarakat terhadap jati diri sebuah merek. Citra merek adalah persepsi tentang merek yang merupakan refleksi memori konsumen pada merek akan asosiasinya pada merek tersebut (Keller dalam Ferrinadewi, 2008:165). Dapat juga di katakana bahwa citra merek merupakan konsep yang diciptakan oleh konsumen karena alasan subyektif dan emosi pribadinya. Oleh karena itu, dalam hal ini persepsi konsumen menjadi lebih penting daripada keadaan sesumgguhnya (Dobni & Zinkhan dalam Ferrinadewi 2008:16). Konsumen lebih mempercayai produk dengan merek tertentu daripada produk tanpa merek meskipun manfaat yang di tawarkan serupa. Ketika konsumen menggunakan merek tertentu maka mereka akan terhubung dengan merek tersebut, artinya konsumen akan membawa serta citra dari pemgguna sekaligus karakteristik merek itu sendiri. Indikator citra merek menurut Ferrinadewi (2008:166) adalah : 1. Atribut produk Atribut berkaitan dengan produk, misalkan harga dan kemasan atau atribut yang berhubungan 89

dengan produk, misalkan warna, ukuran, desain, dan fitur-fitur lain. 2. Kemasan Bagian terluar yang membungkus suatu produk. 3. Keinginan Keinginan bahwa merek tertentu dapat memenuhi keinginannya. 4. Keyakinan Keyakinan bahwa merek tersebut sesuai dengan harapan konsumen. 5. Harga Biaya/tarif yang ditetapkan atas suatu produk. 6. Manfaat produk Kemampuannya dalam memuaskan kebutuhan konsumen. 7. Perbedaan terhadap merek lain Yakni suatu produk memiliki perbedaan yang signifikan dibandingkan merek lainnya. Kerangka Pemikiran Dalam pasar modern peruasahaan lebih menyukai melakukan promosi melalui media periklanan, terlebih menggunakan media televisi yang dapat memberikan pesan secara audio visual secara langsung kepada konsumen sesuai pengharapan dari perusahaan tersebut. Iklan tentunya akan mudah diingat oleh masyarakat jika iklan tersebut memiliki keunikan terlebih iklan tersebut dibintangi oleh seseorang yang dikenal luas dan memiliki pencitraan positif yang baik di masyarakat. Strategi periklanan yang sudah lama dilakukan oleh banyak peruasahaan dengan menggunakan celebrity endorser yang dirasa mampu mewakili produk dan dapat menarik minat beli konsumen. Seorang selebriti yang mempunyai daya tarik sendiri akan mudah menciptakan pembentukan citra merek di benak konsumen. Setelah diuraikan dalam kerangka pemikiran, maka dapat digambarkan paradigma penelitian tentang pengaruh celebrity endorser dan asosiasi merek terhadap citra merek yaitu sebagai berikut: 90

Celebrity Endorser Hipotesis 1. Popularitas 2. Keahlian 3.Objektivitas 4. Likebility 5. Kemasan(similiarity) 6. Brand purchase intention (Royan, 2004) Asosiasi merek 1. Non product related 2.Product related 3.Functional (fungsional) 4.Symbolic (simbolis) 5.Experiental (pengalaman) (Shimp 2003) H1 H2 H3 ε Citra Merek 1.Atribut produk 2.kemasan 3.keinginan 4.keyakinan 5.Harga 6.Manfaat produk 7.perbedaan terhadap merek. (Ferrinadewi,2008)) H1 : Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara celebrity endorser terhadap citra merek. H2 : Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara asosiasi merek terhadap citra merek. H3 : Variabel celebrity endorser dan asosiasi merek secara bersama-sama memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap citra merek. III. METODE PENELITIAN Metode yang digunakan merupakan teknik atau cara-cara yang dapat digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data. Metode (cara atau teknik) menunjuk suatu kata yang abstrak dan tidak diwujudkan dalam benda, tetapi hanya dapat dilihatkan penggunaannya melalui: angket, wawancara, pengamatan, ujian (test), dokumentasi dan lainnya. Peneliti dapat menggunakan salah satu atau 91

gabungan tergantung dari masalah yang dihadapi (Riduwan 2010:24). Jenis Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis survey dengan pendekatan analisis deskriptif dan analisis verifikatif. Metode Deskriptif merupakan metode yang digunakan untuk membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, factual dan akurat mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat serta hubungan antara fenomana yang diselidiki. Menurut Sugiyono (2010:11) Metode Penelitian deskriptif adalah metode penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih tanpa membuat perbandingan, atau menghubungkan antara variabel satu dengan variabel yang lain. Sedangkan metode verifikatif adalah metode penelitian untuk meneliti hubungan antar variabel yang diteliti selanjutnya dianalisis secara statistik untuk memperoleh suatu kesimpulan. IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian Analisis Deskriptif Data hasil tanggapan responden diuraikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi untuk mengetahui proporsi dari tanggapan respondensi pada setiap masingmasing butir pertanyaan yang diakumulasikan untuk mendapatkan gambaran tentang variable yang sedang diteliti. Uji Validitas dan Reliabilitas Uji Validitas Uji validitas dilakukan untuk mengetahui tingkat kevalidan indikator yang digunakan sebagai alat ukur variabel. Pengujian validitas menggunakan korelasi bivariat yang dilakukan dengan menghitung korelasi antara skor masing-masing butir pertanyaan dengan total skor variabel, dengan kententuan sig. 0,05 berarti valid dan sig. > 0,05 berarti tidak valid. Berikut ini hasil uji validitas masingmasing indikator : 92

Tabel Hasil Uji Validitas Variabel Nilai Korelasi Sign. Keterangan Celebrity Endorser Indikator X1.1 0,724 0,000 Valid Indikator X1.2 0,782 0,000 Valid X1 Indikator X1.3 0,806 0,000 Valid Indikator X1.4 0,684 0,000 Valid Indikator X1.5 0,805 0,000 Valid Indikator X1.6 0,787 0,000 Valid Asosiasi Merek Indikator X2.1 0,792 0,000 Valid Indikator X2.2 0,784 0,000 Valid X2 Indikator X2.3 0,804 0,000 Valid Indikator X2.4 0,777 0,000 Valid Indikator X2.5 0,793 0,000 Valid Citra Merek Indikator Y.1 0,804 0,000 Valid Indikator Y.2 0,753 0,000 Valid Indikator Y.3 0,844 0,000 Valid Y Indikator Y.4 0,743 0,000 Valid Indikator Y.5 0,720 0,000 Valid Indikator Y.6 0,759 0,000 Valid Indikator Y.7 0,764 0,000 Valid Berdasarkan tabel hasil uji Uji Reliabilitas validitas dapat diketahui bahwa semua item pertanyaan/indikator variabel celebrity endorser, asosiasi merek dan citra merek dinyatakan valid karena dari hasil korelasi antara hasil jawaban responden pada tiap item pertanyaan/indikator dengan skor total di dapat hasil yang signifikan, yaitu nilai sig. < 0,05. 93 Uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui apakah instrumen/indikator yang digunakan dapat dipercaya atau handal sebagai alat ukur variabel, apabila nilai cronbach s alpha ( α ) suatu variabel 0,60 maka indikator yang digunakan oleh variabel tersebut reliabel, sedangkan nilai cronbach s alpha (α) suatu variabel < 0,60 maka indikator yang digunakan oleh variabel tersebut tidak reliabel. Hasil uji reliabilitas adalah sebagai berikut:

Tabel Hasil Uji Reliabilitas Variabel Cronbach s Alpha Keterangan Celebrity Endorser (X1) 0,858 > 0,60 Reliabel Asosiasi Merek (X2) 0,849 > 0,60 Reliabel Citra Merek (Y) 0,885 > 0,60 Reliabel Hasil uji reliabilitas Ho : Tidak ada pengaruh yang memperlihatkan nilai cronbach s alpha semua variabel di atas 0,60, sehingga dapat disimpulkan indikator yang digunakan oleh variabel celebrity endorser, asosiasi merek dan citra merek dapat dipercaya atau handal untuk digunakan sebagai alat ukur variabel. Pengujian Hipotesis Untuk pengujian hipotesis, yang kemudian diuji dengan uji t dan uji F, hipotesis bisa dikemukakan sebagai berikut : signifikan antara variabel independen terhadap variabel dependen. Ha : Ada pengaruh yang signifikan 1. Uji t antara variabel independen terhadap variabel dependen. Uji t ini digunakan untuk membuktikan adanya pengaruh yang signifikan antara celebrity endorser dan asosiasi merek terhadap citra merek secara parsial. Ketentuan t tabel (Nurgiyantoro, dkk, 2004:192) : α = 0,05 (dua sisi) ; n 2 = 91 2 = 89, maka t tabel = 1,987 (lihat Lampiran). Ketentuan penerimaan hipotesis yaitu : Ha ditolak bila sig. > 0,05 atau t hitung < t tabel Ha diterima bila sig. 0,05 atau t hitung > t tabel Berdasarkan hasil pengolahan dengan program SPSS maka di dapat hasil uji t, yang hasilnya dirangkum pada tabel berikut ini: Tabel Hasil Uji-t Variabel t hitung t tabel Sig. Celebrity Endorser (X1) 7,073 1,987 0,000 Asosiasi Merek (X2) 3,652 1,987 0,000 Sumber : Hasil Pengolahan SPSS 21.0 94

Hasil uji - t dari variabel celebrity endorser (X1) dan asosiasi merek (X2) diperoleh nilai sig. lebih kecil (<) dari 0,05 dan t hitung > t tabel, sehingga hipotesis yang menyatakan bahwa variabel celebrity endorser dan asosiasi merek berpengaruh signifikan terhadap citra merek secara parsial diterima. df1 = m = 2 df2 = n m 1 = 91 2 1 = 88 Keterangan : n = sampel m = variabel bebas maka F tabel = 2,3113 (Lihat Lampiran). Ketentuan penerimaan hipotesis yaitu Ha ditolak bila sig. > 0,05 atau F hitung < F tabel 95 2. Uji F Uji F ini digunakan untuk membuktikan adanya pengaruh yang signifikan antara celebrity endorser (X1) dan asosiasi merek (X2) terhadap citra merek (Y) secara simultan. Ha diterima bila sig. 0,05 atau F hitung > F tabel Ketentuan F tabel : (Usman dan Akbar, dkk, 2006:245), Berdasarkan hasil pengolahan dengan program SPSS maka di dapat hasil uji F, yang hasilnya dapat dilihat sebagai berikut: Tabel Hasil Uji F Variabel Fhitung Ftabel Sig. Celebrity Endorser (X1) Asosiasi Merek (X2) 380,263 3,10 0,000 Sumber : Hasil Pengolahan SPSS 21.0 Hasil uji - F sebesar 380,263 dengan sig. 0,000. Nilai sig. Diperoleh nilai lebih kecil (<) dari 0,05 dan F hitung > F tabel, sehingga membuktikan hipotesis yang menyatakan bahwa celebrity endorser dan asosiasi merek berpengaruh signifikan terhadap citra merek secara bersama-sama diterima. Pembahasan Celebrity endorser produk IM3 pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Majalengka

Berdasarkan hasil tanggapan responden terhadap variabel celebrity endorser yang tertera pada tabel 4.9, diperoleh total skor untuk seluruh item pernyataan sebesar 2131. Hal ini membuktikan bahwa hasil penelitian mengenai celebrity endorser produk IM3 pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Majalengka dalam kriteria cukup. Asosiasi merek produk IM3 pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Majalengka Berdasarkan tanggapan responden terhadap lima pernyataan untuk variabel asosiasi merek (X2), diperoleh total skor sebesar 1806 hal ini menunjukan bahwa hasil penelitian mengenai asosiasi merek produk kartu prabayar IM3 berada pada kriteria tidak baik. Citra merek produk IM3 pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Majalengka Hasil tanggapan respoden terhadap tujuh pernyataan untuk variabel citra merek (Y), diperoleh total skor sebesar 2506 hal ini menunjukan bahwa hasil penelitian mengenai Citra Merek kartu prabayar IM3 berada pada kriteria baik. Pengaruh celebrity endorser terhadap citra merek produk IM3 pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Majalengka Dari hasil analisis yang telah dilakukan, dapat diketahui bahwa Celebrity Endorser berpengaruh secara signifikan terhadap citra merek produk IM3. Hal ini dibuktikan dari hasil analisis regresi yang menunjukkan tingkat signifikansi sebesar 0,000 yang berada di bawah batas maksimum toleransi kesalahan, yaitu 0,05 atau 5%. Dengan demikian H1 dapat diterima. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang telah dilakukan oleh Endang Sulistya Rini dan Dina Widya Astuti (2012) yang menyatakan bahwa selebriti pendukung Agnes Monica berpengaruh positif dan signifikan terhadap pembentukan Brand Image Honda Vario. Pengaruh asosiasi merek terhadap citra merek produk IM3 pada 96

Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Majalengka Hasil analisis yang telah dilakukan, dapat diketahui bahwa asosiasi merek berpengaruh secara signifikan terhadap citra merek produk IM3. Hal ini dibuktikan dari hasil analisis regresi yang menunjukkan tingkat signifikansi sebesar 0,000 yang berada di bawah batas maksimum toleransi kesalahan, yaitu 0,05 atau 5%. Dengan demikian H2 dapat diterima. Dalam penelitian ini, responden terpengaruh terhadap produk IM3, karena dipengaruhi oleh ingatannya tentang produk IM3. PT. Indosat berhasil membangun asosiasi-asosiasi dari produk IM3 yang disampaikan melalui berbagai media komunikasi baik cetak maupun elektronik dan dapat diterima dibenak konsumen secara konsisten dan terus menerus sehingga konsumen selalu mengingatnya. Kesan-kesan yang ditanamkan PT. Indosat dalam produk IM3 dimulai dari atribut produk sampai pada manfaatnya dapat melekat pada benak konsumen, sehingga dapat membantu proses penyusunan informasi dalam membedakan produk IM3 dengan produk kartu prabayar lainnya dan sebagai alasan konsumen untuk mengambil keputusan membeli dan menggunakannya. Pengaruh celebrity endorser dan asosiasi merek terhadap citra merek produk IM3 pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Majalengka Hasil uji secara simultan menunjukkan bahwa kedua variabel independen berpengaruh signifikan terhadap citra merek. Pengaruh yang diberikan positif artinya jika celebrity endorser dan asosiasi merek meningkat maka akan berdampak yang positif pula terhadap citra merek produk IM3. Hal tersebut ditunjukan dari hasil uji F hitung sebesar 380,263 yang signifikan dengan tingkat kesalahan 5%. Besarnya variabel independen dapat menjelaskan pengaruhnya terhadap citra merek sebesar 89,4%. Hal ini jika celebrity endorser dan asosiasi merek dipadukan dengan 97

porsi yang sesuai maka akan berdampak lebih baik lagi terhadap citra merek produk IM3 pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Majalengka. V. KESIMPULAN Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan, maka kesimpulan yang dapat dikemukakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara celebrity endorser terhadap citra merek. Hal tersebut ditunjukan dari hasil uji t hitung sebesar 7,073 yang signifikan dengan tingkat kesalahan 5%. Semakin bagus celebrity endorser yang digunakan dalam sebuah iklan produk maka akan meningkatkan citra merek, begitu pula sebaliknya. 2. Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara asosiasi merek terhadap citra merek. Hal tersebut ditunjukan dari hasil uji t hitung sebesar 3,652 yang signifikan dengan tingkat kesalahan 5%. Semakin bagus asosiasi merek yang mampu diciptakan oleh produk IM3 maka akan menimbulkan citra merek yang semakin tinggi, begitupun sebaliknya. 3. Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara celebrity endorser dan asosiasi merek terhadap citra merek. Hal tersebut ditunjukan dari hasil uji F hitung sebesar 380,263 yang signifikan dengan tingkat kesalahan 5%. Semakin bagus celebrity endorser yang digunakan dalam sebuah iklan dan semakin bagus asosiasi merek yang mampu diciptakan oleh produk IM3 maka akan mempengaruhi citra merek yang positif. Nilai Adjusted R Square sebesar 0,894, yang artinya variabel celebrity endorser dan asosiasi merek mampu menjelaskan citra merek produk IM3 sebesar 89,4%, sementara sisanya sebesar 10,6% (100%-89,4%) citra merek dijelaskan oleh faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. 98

DAFTAR PUSTAKA Agung Nugroho, 2005. Strategi Jitu memilih Metode statistic Penelitian dengan SPSS, Jogyakarta. Andi. Basu Swastha dan Irawan. 2003. Manajemen Pemasaran Modern, edisi kedua cetakan ke sebelas. Yogyakarta : Liberty Offset. Belch, George E. & Michael E. Belch. 2004. Advertising and Promotion: An Integrated. Marketing. Bandung: Remaja Rosdakarya. Buchari Alma. 2007. Manajemen Pemasaran & Pemasaran Jasa. Bandung: CV. Alfabeta. Djaslim Saladin, 2003, Manajemen Pemasaran, Bandung: Linda Karya. Endan Sulistya Rini & Dina Widya Astuti. 2012. Pengaruh Agnes Monica sebagai Celebrity Endorser terhadap Pembentukan Brand Image Honda Vario. Jurnal Bisnis & Manajemen Vol. 6 No. 1 Januari 2012. Universitas USU, Medan. Evelina, L. 2007. Event Organizer Pameran. Jakarta: Indeks. Fandy Tjiptono. 2006. Manajemen Pelayanan Jasa. Yogyakarta : Andi. Ferrinadewi, Erna. 2008. Merek & Psikologi Konsumen : Implikasi pada Strategi Pemasaran. Edisi Pertama, Cetakan Pertama, Penerbit : Graha Ilmu, Yogyakarta. Frans M. Royan, 2004, Marketing Selebriti Selebriti dalam Iklan dan Strategi Selebriti Memasarkan Diri Sendiri, Jakarta: Alex Media Komputindo. Hasan, Ali. 2013. Marketing dan Kasus Kasus Pilihan, Yogyakarta: CAPS. Keller, Kevin Lane. 2008. Strategic Brand Management, 3th Edition, Prentice Hall, New Jersey. Kotler, Philip dan Gary Armstrong. 1997. Prinsip-prinsip pemasaran Jilid I, Erlangga, Jakarta.. 2010. Principles Of Marketing. 13 Edition. New Jersey. Upper Saddle River: Pearson Prentice Hall. Kotler, Philip. 2005. Manajamen Pemasaran, Jilid 1 dan 2. Jakarta: PT. Indeks. 99

Kotler, Philip & Kevin Lane Keller, 2009, Manajemen pemasaran, Edisi 13 Jilid 1. Jakarta. Pane, Oon Boy M S dan Endang Sulistya Rini. (2012). Pengaruh Brand Equity Flash Disk Merek Kingston Terhadap Keputusan Pembelian Pada Mahasiswa Amik MBP Medan. Vol 14, No. 3. Peter, J. Paul., Donnelly, James H. 2009. Marketing Management. Edisi kesepuluh. New York: McGraw-Hill. Riduwan. 2010. Dasar-dasar Statistika. Bandung : Alfabeta. Schiffman, Leon, & Kanuk, Leslie Lazar. 2008. Consumer Behaviour 7 th. Edition. (Perilaku Konsumen). Jakarta: PT. Indeks. Siswanto, Sutojo. 2004. Membangun Citra Perusahaan. Jakarta : Damar Mulia Pustaka. Situmorang, dkk, 2008. Analisis Data Penelitian (Menggunakan Program SPSS). Penerbit USU Press, Medan Shimp, T. A. 2003. Periklanan Promosi - Aspek Tambahan Komunikasi Pemasaran Terpadu Jilid 1& 2. Jakarta: Erlangga. Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung : Alfabeta.. 2013. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D. Bandung: Alfabeta. Surachman, 2008. Dasar-dasar Manajemen Merek. Malang: Bayumedia Publishing. Tri Y. Eveline. 2007. Peranan Brand Association dalam membentuk Brand image pada produk multilevel Marketing Twenty One Network Amyway. Program Studi Teknik Komputer. Skripsi Sekolah Tinggi Informatika dan Komputer Indonesia, Malang. 100