PENGEMBANGAN BAHAN AJAR FISIKA DILENGKAPI PROYEK PADA POKOK BAHASAN OPTIKA GEOMETRI UNTUK PESERTA DIDIK SMA/MA KELAS X

dokumen-dokumen yang mirip
PENGEMBANGAN BAHAN AJAR FISIKA BERBASIS SAINS TEKNOLOGI MASYARAKAT POKOK BAHASAN GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK UNTUK KELAS X SMAN 10 MALANG

BAB III METODE PENELITIAN

Iwan Arisanto 1, Agus Suyudi 2, Lia Yuliati 3

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR DAN ALAT-ALAT PERAGA FISIKA MATERI FLUIDA STATIS UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS X SMA/MA

PENGEMBANGAN MODUL FISIKA BERBASIS GUIDED INQUIRY PADA MATERI SUHU DAN KALOR UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA SMA KELAS X

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR FISIKA BERBASIS MASALAH MATERI PEMANASAN GLOBAL UNTUK SMA KELAS XI

PENGEMBANGAN VIDEO ANIMASI KARTUN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA MATERI USAHA DAN ENERGI KELAS XI SMAN 3 MALANG

PENGEMBANGAN BUKU PETUNJUK UNTUK GURU DALAM MELAKSANAKAN KEGIATAN PROYEK BERBASIS ONLINE PADA MATERI OPTIK GEOMETRI

PENGEMBANGAN BUKU PANDUAN UNTUK GURU DALAM MERENCANAKAN PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS BLENDED LEARNING MENGGUNAKAN MOODLE

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF BERBASIS METAKOGNISI SEBAGAI PENUNJANG PEMAHAMAN KONSEP DAN PENALARAN SISWA SMA POKOK BAHASAN SUHU DAN KALOR

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBANTUAN KOMPUTER (CAI) FISIKA BERBASIS MASALAH UNTUK MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN PROBLEM SOLVING FISIKA SISWA KELAS X

Kata kunci: e-scaffolding, pembelajaran hibrid, kerja ilmiah, prestasi belajar fisika

PENGEMBANGAN MODUL FISIKA BERBASIS POTENSI LOKAL KERAJINAN GERABAH KASONGAN YOGYAKARTA PADA MATERI USAHA DAN ENERGI UNTUK SISWA SMA

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN REMEDIAL (Remedial Teaching) BERBANTUAN KOMPUTER MENGGUNAKAN PROGRAM CAMTASIA PADA MATERI OPTIKA GEOMETRI UNTUK SMA

PENGEMBANGAN MODEL FASILITASI KEGIATAN SISWA MENANYA DALAM PEMBELAJARAN FISIKA SMA BERBASIS SCIENTIFIC APPROACH

Mahardika Intan Rahmawati

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Kajian Pengembangan Modul Pembelajaran Fisika

Hari AnggitCahyoWibowo, EndangPurwaningsih, Yudyanto Universitas Negeri Malang

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MANDIRI BERBASIS MULTIMEDIA POKOK BAHASAN GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA SMA KELAS X

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR FISIKA BERBASIS MASALAH PADA MATERI GETARAN DAN GELOMBANG

Shokhibul Huda (1), Winarto (2) dan Chusnana (2) Jurusan Fisika, FMIPA, Universitas Negeri Malang (1)

BAB III METODE PENELITIAN

ISSN Jurnal Exacta, Vol. IX No.2 Desember 2011

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian dan

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR FISIKA BERMUATAN SCIENCE ENVIRONMENT TECHNOLOGY SOCIETY (SETS) POKOK BAHASAN FLUIDA STATIS UNTUK SISWA SMA/MA KELAS X

Kata kunci: bahan ajar berbasis masalah, PCK, kemampuan pemecahan masalah

Iwan Arisanto 1, Agus Suyudi 2, Lia Yuliati 3

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS INFORMATION AND COMMUNICATION TECHNOLOGY (ICT) MATERI LISTRIK DINAMIS UNTUK SISWA SMA KELAS X

Mochamad Kholid Syaifudin (1), Supriyono Koes H., Sentot Kusairi Jurusan Fisika,FMIPA,Universitas Negeri Malang

Pengembangan Bahan Ajar Berbasis 3D ebook sebagai Buku Penunjang Siswa SMP/ MTs Materi Fisika Listrik Dinamis

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode penelitian

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian dan pengembangan atau Research and Development (R&D)

Muhammad Amil Busthon Universitas Negeri Malang Kata kunci: simulasi, sketchup, fisika zat padat, model tiga dimensi

Pengembangan modul pembelajaran fisika berbasis PBL (problem based learning)

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR FISIKA POKOK BAHASAN INTERFERENSI CAHAYA BERBASIS DISCOVERY-INQUIRY UNTUK SISWA KELAS XII IPA MAN 3 MALANG

PENGEMBANGAN PAKET PEMBELAJARAN MEKANIKA FLUIDA BERBASIS INQUIRY TRAINING UNTUK MENUMBUHKAN KETERAMPILAN KERJA ILMIAH

Pengembangan Buku Petunjuk Praktikum Fisika Berbasis Inkuiri Terbimbing untuk Meningkatkan Keterampilan Proses Siswa SMA Kelas X

III.METODE PENGEMBANGAN. A. Metode Pengembangan dan Subjek Pengembangan. Metode pengembangan yang digunakan pada pengembangan ini adalah penelitian

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN FISIKA SMA MATERI ALAT-ALAT OPTIK BERBASIS MULTIMEDIA SWISHMAX 4 BERDASARKAN PENDEKATAN SAINTIFIK

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN VIDEO TERANIMASI PADA MATERI ELASTISITAS UNTUK SISWA KELAS X SMA

B. Model Pengembangan Model yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian pengembangan (research and development/r&d) yang mengacu pada model

PENGEMBANGAN KIT PEMBELAJARAN DENGAN LKS MENGGUNAKAN LANGKAH 5M UNTUK PEMBELAJARAN BIOLOGI SISTEM REGULASI MANUSIA KELAS XI SMAN 1 PAKEL TULUNGAGUNG

BAB III METODE PENELITIAN A. MODEL PENGEMBANGAN Penelitian ini termasuk penelitian pengembangan inovasi pembelajaran yang menggunakan metode

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS PENDIDIKAN KARAKTER OLEH MAHASISWA CALON GURU FISIKA

PENGEMBANGAN WEBSITE OFFLINE INTERAKTIF BERBASIS CLAROLINE POKOK BAHASAN OPTIKA FISIK UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN FISIKA DASAR MAHASISWA FISIKA

Kata kunci: media pembelajaran interaktif, swish max-4, gerak melingkar beraturan.

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK TERHADAP KEMAMPUAN ARGUMENTASI ILMIAH SISWA SMA PADA MATERI PENGUKURAN

PENGARUH MODEL DISCOVERY LEARNING TERHADAP PRESTASI BELAJAR FISIKA SISWA KELAS X SMAN 02 BATU

PENGEMBANGAN MODEL PENILAIAN AUTENTIK BERBASIS KURIKULUM 2013

BAB III METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN. model pengembangan Research and Development (R&D) yang dikembangkan

Cipti Januarita 1, Dwi Haryoto 2, Yudyanto 3 Jurusan Fisika FMIPA, Universitas Negeri Malang

BAB III METODE PENELITIAN

PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS SCIENTIFIC APPROACH PADA POKOK BAHASAN USAHA DAN ENERGI UNTUK SISWA MA. Yenita Endriska

BAB III METODE PENELITIAN

PENGEMBANGAN INSTRUMEN ASSESSMENT KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN BERBASIS KETERAMPILAN PROSES SAINS.

METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Model pengembangan modul pada mata pelajaran Bimbingan Konseling ini

BAB III METODE PENELITIAN. and Development (R&D). Menurut Sugiyono (2011: 297) Research and

Universitas Sebelas Maret, Surakarta, Universitas Sebelas Maret, Surakarta, Universitas Sebelas Maret, Surakarta, 57126

PENGEMBANGAN MODUL PRAKTIKUM TELESKOP REFLEKTOR BERBASIS MODEL PDEODE

Konstruksi Soal Keterampilan Berpikir Kritis pada Materi Alat Optik untuk Siswa SMA/MA Kelas X

Kata kunci : Modu Fislika, Model POE, Motivasi Belajar.

BAB III METODE PENELITIAN. program linear. Metode penelitian pengembangan merupakan metode penelitian

Novita Uswatun Khasanah, Widjianto, dan Nuril Munfaridah Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Malang

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODUL DENGAN PENDEKATAN CTL TERHADAP KEBERHASILAN PENGAJARAN REMEDIAL KELAS VIII

KOMPARASI HASIL BELAJAR PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN OUTDOOR ACTIVITY DAN PROBLEM SOLVING PADA SISWA SMP KELAS VIII POKOK BAHASAN CAHAYA

Dewi Fitria Cholida, Muntholib, & Aman Jurusan Kimia FMIPA Universitas Negeri Malang

III. METODOLOGI PENELITIAN. Subjek penelitian ini terdiri dari subjek studi lapangan, subjek penelitian, dan subjek

Siti Nurlailiyah 1, H. Winarto 2, Sugiyanto 3

Heri Andriyani Anwar, Sentot Kusairi 1), Parno 2) Universitas Negeri Malang

Jurnal EduFisika Vol. 02 No. 01, Juli 2017 E-ISSN:

Pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) IPA Berbasis Multiple Intelligences Pada Materi Suhu dan Perubahannya di Kelas VII

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN IPA FISIKA BERBASIS MULTIMEDIA FLASH

PENGEMBANGAN PANDUAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR 1 BERBASIS GUIDED INQUIRY

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Eka Puji Astutik Jurusan Fisika, FMIPA, Universitas Negeri Malang

PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES LITERASI SAINTIFIK UNTUK SISWA KELAS XI MIA SMA/MA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Hasil utama dari penelitian dan pengembangan ini adalah modul berbantuan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan atau Research and

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian dan

Unnes Physics Education Journal

Pengembangan Modul Berbasis Project Based Learning untuk Mengoptimalkan Life Skills pada Siswa Kelas X SMA N 1 Petanahan Tahun Pelajaran 2013/2014

III. METODE PENELITIAN. LKS kimia model inkuiri terpimpin pada materi pokok kelarutan dan hasil kali

III. METODE PENELITIAN. Pengembangan yang dilakukan adalah pengembangan media pembelajaran berupa

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BUKU BERJENDELA SEBAGAI PENDUKUNG IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN BERBASIS SCIENTIFIC APPROACH PADA MATERI JURNAL KHUSUS

Pengembangan Modul Fisika pada Pokok Bahasan Listrik Dinamis dengan Menggunakan Model Discovery Learning di SMAN 5 Banjarmasin

PENGEMBANGAN BUKU FISIKA MULTI REPRESENTASI PADA MATERI GELOMBANG DENGAN PENDEKATAN BERBASIS MASALAH

BAB III METODE PENELITIAN. satu metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan dan menguji

III. METODOLOGI PENELITIAN. (Research and Development). Pada penelitian ini menggunakan metode penelitian

Jurusan Fisika FMIPA, Universitas Negeri Malang. Mahasiswa Fisika Universitas Negeri Malang. Dosen Fisika Universitas Negeri Malang

BAB IV HASIL PENGEMBANGAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan suatu penjelasan tentang sebuah gejala yang dapat dipercaya. Ada

Seminar Nasional Evaluasi Pendidikan Tahun 2014

BAB III METODE PENGEMBANGAN. Penelitian yang peneliti lakukan merupakan penelitian pengembangan dengan

III. METODOLOGI PENELITIAN. (LKS) stoikiometri berbasis keterampian proses sains. Oleh karena itu, metode

STUDENT WORKSHEETS DEVELOPMENT BASED SCIENCE PROCESS SKILLS ON MATERIAL FACTORS AFFECTING CHEMICAL EQUILIBRIUM

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS MODEL PEMBELAJARAN PROYEK MATERI ALAT-ALAT OPTIK UNTUK KELAS X SMA

Ayu Surya Agustin, Supriyono Koes H., dan Purbo Suwasono Universitas Negeri Malang

III. METODOLOGI PENELITIAN. dan pengembangan atau Research and Development (R&D). Sukmadinata (2011)

Keywords: scientific approach, constructivist, Environmental Education, module.

Transkripsi:

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR FISIKA DILENGKAPI PROYEK PADA POKOK BAHASAN OPTIKA GEOMETRI UNTUK PESERTA DIDIK SMA/MA KELAS X Siti Asmaul Khusna, Lia Yuliati, Agus Suyudi Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Malang Email : sitiasmaulkhusna93@gmail.com Abstrak : Pelaksanaan pembelajaran memerlukan bahan ajar yang sesuai dengan kurikulum. Studi pendahuluan menunjukkan bahan ajar yang dipergunakan dalam pembelajaran belum sesuai dengan kriteria Kurikulum 2013. Perlu adanya bahan ajar yang sesuai dengan kriteria Kurikulum 2013 yakni bahan ajar fisika dilengkapi proyek, agar peserta didik dapat melakukan kegiatan proyek dalam proses belajarnya. Kompetensi dasar pokok bahasan optika geometri mengarah pada proyek sehingga diperlukan peran bahan ajar fisika dilengkapi proyek untuk mencapai kompetensi dasar tersebut. Penelitian dan pengembangan ini bertujuan untuk menghasilkan bahan ajar fisika dilengkapi proyek dan mendeskripsikan kelayakannya. Penelitian ini menggunakan model penelitian Borg and Gall dengan mengambil 5 langkah awal, yakni penelitian dan pengumpulan informasi, perencanaan, pengembangan draft produk, uji coba lapangan awal, revisi produk awal. Kelayakan diukur dengan menggunakan uji validitas oleh 7 guru bidang studi fisika, serta uji coba terbatas oleh lima belas peserta didik MA Bilingual Batu. Teknik analisis data yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian dan pengembangan bahan ajar ini adalah teknik analisis deskriptif kualitatif dan teknik perhitungan rata-rata. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bahan ajar fisika dilengkapi proyek memperoleh nilai rata-rata 3,57 dari penilaian tim ahli yang berarti layak. Hasil uji coba pada peserta didik, diperoleh nilai rata-rata 3,61 yang berarti layak. Nilai tersebut menunjukkan bahwa bahan ajar fisika dilengkapi proyek sesuai dan layak untuk digunakan dalam pembelajaran fisika. Kata Kunci : bahan ajar, proyek, optika geometri 1. Pendahuluan Pelaksanaan pembelajaran memerlukan bahan ajar yang sesuai dengan kurikulum dan dapat digunakan oleh peserta didik maupun guru. Bahan ajar merupakan seperangkat bahan yang memuat materi (pengetahuan, keterampilan, dan sikap) yang dipelajari oleh peserta didik dalam rangka mencapai kompetensi yang telah ditentukan (Toharudin dkk, 2011:191). Kerangka kompetensi abad 21 menggambarkan bahwa kesuksesan membutuhkan lebih dari pengetahuan dasar. Kompetensi pada masa kini menekankan aplikasi nyata dari pengetahuan dan pengembangan kompetensi abad 21 seperti kreativitas, penyelesaian masalah, komunikasi dan pemanfaatan informasi, dan kolaborasi (Vockley, 2008:13). Perlu adanya Kurikulum yang mempersiapkan peserta didik menghadapi tantangan 1

2 masa depan. Kurikulum dalam sistem pendidikan nasional digunakan sebagai seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu (UU No. 20 Tahun 2003). Penyempurnaan pola pikir pada kerangka dasar dan struktur Kurikulum 2013 meliputi pembelajaran yang berpusat pada peserta didik, pembelajaran interaktif (interaktif guru-peserta didik-masyarakat-lingkungan alam, sumber/media lainnya), pembelajaran jejaring (peserta didik dapat menimba ilmu dari siapa saja dan dari mana saja yang dapat dihubungi serta diperoleh melalui internet), pembelajaran aktif-mencari, berbasis tim, dan pembelajaran ilmu pengetahuan jamak (multidisiplines). Oleh karena itu, untuk mewujudkan beberapa poin tersebut, dapat dilakukan dengan memberikan tugas proyek kepada peserta didik. Suparno (2013:135-136) menyatakan bahwa peserta didik dapat belajar fisika lebih mendalam dan bekerjasama dengan teman di kelas bahkan di luar sekolah serta tidak terbatas pada jam sekolah melalui kegiatan proyek. Pembelajaran pada Kurikulum 2013 menggunakan pendekatan saintifik, mendorong kemampuan peserta didik menghasilkan karya kontekstual, baik individual maupun kelompok maka digunakan pendekatan pembelajaran yang menghasilkan karya melalui proyek (Kemendikbud, 2013). Penelitian Cakici (2013) yang menginvestigasi tentang dampak dari kegiatan proyek terhadap hasil belajar dan sikap sains peserta didik diperoleh hasil bahwa kegiatan proyek merupakan strategi yang efektif dan memotivasi bagi peserta didik. Selain itu pada kegiatan proyek, rasa tanggung jawab guru meningkat serta peserta didik merasa nyaman dan dapat belajar secara efektif di lingkungan melalui kegiatan proyek. (Kubiatko, 2011) menyatakan bahwa kegiatan proyek dapat mengembangkan kemampuan peserta didik dalam hal berpikir, menciptakan solusi, mengembangkan kemampuan kerjasama, menemukan literatur yang tersedia, dan menyajikan informasi serta mengevaluasi temuannya sendiri. Kaitannya dengan pembelajaran fisika sebagai suatu proses, kemampuan yang dikembangkan tersebut peserta didik dapat menyelesaikan berbagai permasalahan yang terdapat pada proses pembelajaran. Kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa bahan ajar yang dipergunakan dalam pembelajaran belum sesuai dengan

3 kriteria Kurikulum 2013. Hasil observasi yang dilakukan di beberapa sekolah menengah di kota Malang, menunjukkan bahwa 80% dari angket keseluruhan menyatakan bahwa bahan ajar yang digunakan peserta didik belum memenuhi tuntutan Kurikulum 2013. Bentuk tugas fisika yang diberikan guru hampir 88% berupa soal hitungan. Dalam bahan ajar belum memuat kegiatan proyek yang dapat dilakukan peserta didik dalam pembelajaran. Bahan ajar yang ada belum menampilkan percobaan yang mengajak peserta didik untuk menunjukkan keterampilan kerja. Padahal sebagian besar peserta didik menginginkan kegiatan penugasan dapat dikerjakan di luar kelas. Hal tersebut menunjukkan perlu adanya bahan ajar yang sesuai dengan kriteria Kurikulum 2013 yakni bahan ajar fisika dilengkapi proyek sehingga peserta didik dapat melakukan kegiatan proyek dalam mencapai kompetensi yang telah dirumuskan. Pengembangan bahan ajar fisika dilengkapi proyek dipilih pokok bahasan optika geometri. Untuk mencapai kompetensi dasar optika geometri diperlukan aktivitas belajar yang mengarahkan penyajian ide/rancangan sebuah alat optik. Berdasarkan permasalahan tersebut, perlu dilakukan penelitian pengembangan bahan ajar fisika dilengkapi proyek. Tujuan dari penelitian dan pengembangan ini adalah menghasilkan dan mendeskripsikan kelayakan bahan ajar fisika dilengkapi proyek pada pokok bahasan optika geometri untuk peserta didik SMA/MA kelas X. 2. Metode Pengembangan Langkah penelitian dan pengembangan bahan ajar fisika dilengkapi proyek untuk peserta didik SMA/MA kelas X menggunakan 5 langkah dari 10 langkah model pengembangan Borg and Gall. Langkah penelitian dan pengembangan yang digunakan yakni (1) penelitian dan pengumpulan informasi, (2) perencanaan, (3) pengembangan draft produk tahap awal, (4) uji coba lapangan awal, (5) perbaikan produk awal. Instrumen pengumpulan data berupa angket validasi untuk tujuh guru bidang studi fisika sebagai validator ahli dan angket uji coba terbatas untuk lima belas peserta didik. Jenis data yang diperoleh dalam penelitian dan pengembangan bahan ajar fisika dilengkapi proyek berupa data kualitatif dan data kuantitatif. Data kualitatif berupa komentar dan saran dari

4 validator dan subjek uji coba berdasarkan hasil angket kelayakan bahan ajar fisika dilengkapi proyek (untuk validator) dan hasil angket uji keterbacaan (untuk subjek uji coba). Data kuantitatif berupa nilai yang digunakan untuk analisis hasil persentase skor diperoleh dari angket validasi dan uji coba. Penilaian dilakukan dengan menggunakan skala Likert yaitu 1,2,3, dan 4. Teknik analisis data yang digunakan adalah perhitungan nilai rata-rata dan teknik analisis deskriptif kualitatif. Teknik perhitungan rata-rata untuk menganalisis data kuantitatif dari angket kelayakan dari produk bahan ajar yang telah dikembangkan. Kriteria kelayakan produk diperoleh setelah dilakukan analisis nilai rata-rata. Teknik analisis deskriptif kualitatif digunakan untuk mendeskripsikan produk pengembangan bahan ajar dan mengolah data yang berupa kritik dan saran yang diperoleh dari angket validasi dan angket uji coba. Hasil analisis deskriptif digunakan peneliti untuk memperbaiki bahan ajar fisika dilengkapi proyek berdasarkan data kualitatif. 3. Hasil dan Pembahasan Hasil pengembangan bahan ajar fisika dilengkapi proyek pada pokok bahasan optika geometri untuk peserta didik SMA/MA kelas X adalah bahan ajar cetak berupa buku siswa dan buku guru. Secara garis besar isi bahan ajar dapat dijabarkan sebagai berikut. a. Bagian Pendahuluan Bagian pendahuluan terdiri atas halaman muka atau cover, kata pengantar, karakteristik buku, dan daftar isi. b. Bagian Isi Bagian isi berisi uraian materi tentang pokok bahasan. Dalam uraian materi terdapat beberapa komponen seperti kolom Problem, kolom Kegiatan, kolom Quick Note, kolom Contoh Soal, kolom Latihan, kolom Pertanyaan Konseptual, kolom Mengembangkan Sikap Spiritual, kolom Proyek, kolom Bintang Fisika, dan kolom Web Physics. Pokok bahasan bahan ajar fisika dilengkapi proyek adalah optike geometri. Pokok bahasan optika geometri terdiri dari 3 sub pokok bahasan yakni Pemantulan Cahaya, Pembiasan Cahaya, dan Alat-Alat Optik.

5 c. Bagian Penutup Bagian penutup terdiri atas evaluasi, daftar pustaka, dan glosarium. Hasil analisis uji validitas kelayakan bahan ajar fisika dilengkapi proyek diperoleh kelayakan sebesar 3,57 yang dapat diartikan bahwa bahan ajar layak digunakan. Hasil penilaian bahan ajar menunjukkan bahwa bahan ajar layak untuk digunakan, namun masih perlu revisi berdasarkan komentar dan saran dari validator. Setelah dilakukan revisi berdasarkan komentar saran dari validator, maka selanjutnya melakukan uji coba terbatas pada peserta didik. Analisis uji coba bahan ajar terhadap peserta didik digunakan untuk mengetahui keterbacaan dan kelayakan bahan ajar. Hasil analisis data uji coba untuk peserta didik kelas X MA Bilingual Batu yang berjumlah 15 peserta didik diperoleh rata-rata 3,61 berarti bahan ajar memiliki keterbacaan yang baik. Analisis deskriptif kualitatif juga dilakukan untuk perbaikan bahan ajar berdasarkan komentar dan saran dari peserta didik sebagai subjek uji coba terbatas. Komentar dan saran dari peserta didik digunakan sebagai pertimbangan perbaikan bahan ajar. 4. Kesimpulan dan Saran Kesimpulan penelitian dan pengembangan bahan ajar fisika dilengkapi proyek pada pokok bahasan optika geometri untuk peserta didik SMA/MA kelas X yaitu pada dihasilkan bahan ajar fisika dilengkapi proyek yang terdiri atas buku siswa dan buku guru. Dari hasil uji validasi yang dilakukan oleh guru tentang kelayakan bahan ajar, nilai rata-rata yang didapatkan adalah 3,57 dari penilaian tim ahli yang berarti layak, dan nilai rata-rata yang diperoleh dari peserta didik adalah 3,61 yang berarti layak. Dari kedua nilai menunjukkan bahwa bahan ajar fisika dilengkapi proyek yang dikembangkan sudah layak untuk digunakan sebagai bahan ajar yang digunakan oleh peserta didik dan guru dalam mencapai tujuan pembelajaran. Saran peneliti tentang bahan ajar yang dikembangkan adalah bahan ajar fisika dilengkapi proyek dapat menjadi alternatif bahan ajar yang digunakan dalam pembelajaran fisika pada Kurikulum 2013. Hal tersebut didukung oleh hasil pengembangan bahan ajar yang termasuk dalam kategori layak. Produk bahan ajar belum diketahui dan dibaca oleh pengguna produk secara umum yaitu

6 peserta didik. Oleh karena itu, bahan ajar ini dapat diimplementasikan dalam penelitian lanjutan seperti penelitian eksperimen sehingga bahan ajar teruji secara empiris. 5. Daftar Pustaka Cakici, Yilmaz & Turkmen, Nihal. 2013. An Investigation of the Effect of Project-Based Learning Approach on Children s Achievement dan Attitude in Science.The Online Journal of Science an Tecnology, 3 (2): 9-17. Kubiatko, Milan & Vaculova, Ivana. 2011. Project-Based Learning: Characteristic and The Experiences with Application in The Science Subjects. Journal Energy Education Science and Technology Part B: Social and Educational Studies, 3(1): 65-74. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 103 Tahun 2014 Tentang Pembelajaran Pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah Pedoman Pelaksanaan Pembelajaran. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 69 Tahun 2013 Tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah. Sukmadinata. 2011. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Suparno, Paul. 2013. Metodologi Pembelajaran Fisika Konstruktivistik dan Menyenangkan. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Toharudin, dkk. 2011. Membangun Literasi Sains Peserta Didik. Bandung: Humaniora. Vockley, Martha & Lang, Vockley. 2008. 21st Century Skills, Education & Competitiveness. American: Partnership For 21st Century Skills.