BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Shendy Dwiguna, 2013

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. mempunyai dampak yang besar terhadap pembangunan di bidang kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. merupakan pola menyusui yang dianjurkan (Suradi, 1995).

BAB I PENDAHULUAN. satu-satunya makanan yang terbaik untuk bayi, karena memiliki. komposisi gizi yang paling lengkap untuk pertumbuhan dan

DAFTAR ISI PERNYATAAN...

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN PENDIDIKAN IBU DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI KELURAHAN PURWOSARI KECAMATAN LAWEYAN

BAB I PENDAHULUAN. bersifat alamiah. ASI mengandung berbagai zat gizi yang dibutuhkan dalam proses

Karya Tulis Ilmiah. Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan Diploma III Gizi. Disusun Oleh: MUJI RAHAYU J.

BAB I PENDAHULUAN. yang harus ditangani dengan serius. Ditinjau dari masalah kesehatan dan gizi, terhadap kekurangan gizi (Hanum, 2014).

, 2014 GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG MANAJEMEN LAKTASI DI KAMPUNG KERAJAN DESA SUKAHAJI KECAMATAN CIASEM KABUPATEN SUBANG

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. ASI merupakan susu yang tepat untuk bayi karena susu ini khusus diproduksi ibu

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Air susu Ibu (ASI) merupakan pemberian air susu kepada bayi yang langsung

BAB I PENDAHULUAN. harus dipelajari kembali, karena menyusui sebenarnya tidak saja memberikan

BAB I PENDAHULUAN.

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI HASIL PENELITIAN. Kesimpulan penelitian Manfaat Penyuluhan Gizi dalam Upaya Peningkatan

BAB I PENDAHULUAN. seorang ibu yang baru saja melahirkan dan diberikan kepada bayi langsung

BAB I PENDAHULUAN. Kehamilan merupakan masa yang menggembirakan bagi calon orang tua dan

BAB I PENDAHULUAN. ASI merupakan nutrisi alamiah terbaik bagi bayi karena mengandung

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. biskuit, bubur nasi dan nasi tim. Setelah 6 bulan baru dimulai diberikan. berusia 2 tahun atau lebih. ( Weni, 2009 : 23 )

BAB I PENDAHULUAN. dan menurunnya prevalensi gizi kurang pada anak balita. World Health

BAB I PENDAHULUAN. Secara global angka pemberian ASI eksklusif pada bayi 0-6 bulan masih

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan dan perkembangan anak secara optimal serta melindungi anak dari

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kebutuhan bayi akan zat gizi sangat tinggi untuk mempertahankan

BAB I PENDAHULUAN. Air Susu Ibu (ASI) eksklusif adalah air susu yang diberikan kepada bayi sejak

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI EKSKLUSIF DENGAN PERILAKU PEMBERIAN ASI DI PUSKESMAS NGUTER

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. penuh perjuangan bagi ibu yang menyusui dan bayinya (Roesli, 2003).

I. PENDAHULUAN. terdapat di dalam pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. kurang dalam hal pemberian makanan yang baik (Akhsan, 2007).


BAB I PENDAHULUAN. Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas merupakan unsur penting

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. operasional, pertanyaan penelitian dan hipotesis serta manfaat penelitian.

BAB 1 PENDAHULUAN. dan sudah tercantum dalam Firman Allah SWT Al-Qur an, QS. Al- penyusuan dan apabila keduanya ingin menyapih (sebelum 2 tahun)

BAB I PENDAHULUAN. sedangkan ASI eksklusif atau pemberian ASI secara eksklusif adalah bayi

1

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. angka kesakitan dan kematian anak, United Nation Children Fund (UNICEF) dan

BAB I PENDAHULUAN. terhadap kesehatan perlu mendapatkan perhatian, diantaranya mengenai kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. Akibatnya, program pemberian ASI ekslusif tidak berlansung secara optimal

ARIS SETYADI J

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia yang berkualitas dalam pembangunan Bangsa

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan bayi akan zat gizi sangat tinggi untuk mempertahankan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perkembangan yang pesat dalam ilmu pengetahuan dan teknologi

KONTRIBUSI PERSEPSI DAN MOTIVASI IBU DALAM MENINGKATKAN KEBERHASILAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH PEDESAAN. Lilik Hidayanti 1, Nur Lina

BAB I PENDAHULUAN. Bayi sejak lahir harus mendapatkan Air Susu Ibu (ASI) secara Eksklusif, sesegera mungkin

BAB 1 PENDAHULUAN. sangat penting diperhatikan oleh ibu. Pemberian Air Susu Ibu (ASI) pada bayi

BAB I PENDAHULUAN. terbaik bagi bayi karena mengandung unsur-unsur gizi yang dibutuhkan oleh

BAB 1 PENDAHULUAN. Manusia (SDM) yang berkualitas agar masyarakat Indonesia dapat melanjutkan

BAB I PENDAHULUAN. Makanan yang terbaik untuk bayi usia 0 6 bulan adalah ASI. Keunggulan

BAB 1 : PENDAHULUAN. individu, dimulai sejak janin masih dalam kandungan, bayi, balita, anak-anak,

Kata Kunci: Sikap Ibu, Dukungan Suami, Pemberian ASI Eksklusif

BAB V PEMBAHASAN. kesehatan ibu, yang akhirnya akan memengaruhi perilaku hidup sehat (Rossen et

PENDAHULUAN. dalam kandungan disertai dengan pemberian Air susu ibu (ASI) sejak usia

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam upaya pencapaian derajat kesehatan yang optimal untuk meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. penting yaitu memberikan air susu ibu kepada bayi segera dalam waktu 30

BAB III METODE PENELITIAN

Hak Anak. Pengarusutamaan Hak Anak

BAB I PENDAHULUAN. bagi bayi hingga berusia 6 bulan. ASI cukup mengandung seluruh zat gizi yang

KELUARGA DENGAN SIKAP IBU DALAM MEMBERIKAN KOLOSTRUM DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KECAMATAN KARTASURA

BAB I PENDAHULUAN. enam bulan pertama kehidupan bayi (Saleha, 2009).

BAB I PENDAHULUAN. dalam kehidupan seorang anak selain memperoleh nutrisi yang berkualitas

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perwujudan kualitas sumber daya manusia merupakan proses jangka

PENGETAHUAN 1. Apakah ibu tahu apa yang dimaksud dengan ASI eksklusif? a. Ya b. Tidak 2. Apa yang dimaksud dengan ASI eksklusif? a.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Lampiran Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. kandungan zat gizi yang cukup dan sesuai untuk kebutuhan bayi sehingga

Jurnal Keperawatan, Volume XII, No. 2, Oktober 2016 ISSN

BAB I PENDAHULUAN. manusia (SDM) yang sehat dan berkualitas. Upaya dari United Nation untuk

BAB I PENDAHULUAN. nutrisi yang baik pada balita (Dinkes, 2007). Perwakilan UNICEF di Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. bulan pertama kehidupan kritis karena bayi akan mengalami adaptasi terhadap

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. menempuh, menemui, mengarungi, menyebrangi, menanggung, mendapat,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Makanan pertama dan utama bagi bayi adalah air susu ibu (ASI). Air susu ibu sangat cocok untuk memenuhi kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kebutuhan zat gizi bagi bayi usia sampai 2 tahun merupakan hal yang

BAB I PENDAHULUAN. Setiap 25 tahun negara dengan angka pertambahan penduduk 2,5%

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan bayi baik fisik maupun psikologi sosial. ASI mengandung nutrisi,

BAB I PENDAHULUAN. Sejak dahulu Air Susu Ibu merupakan makanan yang terbaik untuk bayi, karena

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

GASTER Vol. 11 No. 2 Februari Wahyuningsih Akademi Giri Husada Wonogiri. Abstrak

BAB I PENDAHULUAN. makanan bayi yang ideal dan alami serta merupakan basis biologis dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi orang

BAB I PENDAHULUAN. ini terjadi terutama di negara berkembang. Diantara kematian pada anak-anak

BAB I PENDAHULUAN. Air Susu Ibu (ASI) sangat bermanfaat untuk imunitas, pertumbuhan dan

PERBEDAAN BERAT BADAN BAYI PENGGUNA ASI EKSLUSIF DENGAN ASI TIDAK EKSLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TERMINAL BANJARMASIN

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan nasional yang berwawasan kesehatan perlu ditunjang. dengan meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. berusia 6 bulan tanpa diberikan makanan dan minuman (Depkes, 2004). ASI

HUBUNGAN ANTARA UMUR PERTAMA PEMBERIAN MP ASI DENGAN STATUS GIZI BAYI USIA 6 12 BULAN DI DESA JATIMULYO KECAMATAN PEDAN KABUPATEN KLATEN

BAB I PENDAHULUAN. Kementerian Kesehatan RI, World Health Organization (WHO) dan

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit diare masih sering menimbulkan KLB (Kejadian Luar Biasa)

BAB I PENDAHULUAN. dan negara Indonesia yang ditandai penduduknya hidup dalam lingkungan dan

BAB I PENDAHULUAN. ikatan kasih sayang (bonding) antara ibu dan anak. Proses menyusui secara alami

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Keluarga Sadar Gizi (Kadarzi) Keluarga sadar gizi (Kadarzi) adalalah suatu keluarga yang mampu

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. Indonesia masih tergolong tinggi jika dibandingkan dengan negara-negara

BAB I PENDAHULUAN. obstetri di Indonesia adalah sebesar 23 per Kelahiran Hidup (KH)

BAB 1 PENDAHULUAN. sempurna bagi bayi selama bulan-bulan pertama kehidupannya (Margaret

BAB I PENDAHULUAN. melalui perbaikan perilaku masyarakat dalam pemberian makanan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masalah kesehatan ibu dan anak di Indonesia merupakan masalah kesehatan masyarakat yang perlu mendapat perhatian yang lebih, karena mempunyai dampak yang besar terhadap pembangunan di bidang kesehatan. Salah satu tujuan pembangunan nasional adalah membangun Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas agar mereka dapat melanjutkan perjuangan pembangunan nasional untuk menuju keluarga sejahtera, adil dan makmur. Dalam rangka mempersiapkan sumber daya manusia yang handal pemerintah Indonesia melaksanakan berbagai program diantaranya adalah pemenuhan gizi bagi bayi baru lahir dengan program pemberian Air Susu Ibu (ASI) sampai usia 2 tahun dan secara eksklusif selama 6 bulan. Pada umumnya seorang ibu menghasilkan air susu, yang kita sebut Air Susu Ibu (ASI) sebagai makanan alami yang disediakan untuk bayi. Air Susu ibu (ASI) sebagai makanan alamiah adalah makanan yang terbaik yang dapat diberikan oleh seorang ibu terhadap anak yang baru dilahirkannya. Komposisi ASI sesuai untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi serta sesuai dengan kebutuhan bayi pada setiap saat, karena ASI juga mengandung zat pelindung yang dapat menghindari bayi dari berbagai penyakit. Diperjelas oleh pendapat Suradi (2004: 21) bahwa Pemberian ASI juga mempunyai pengaruh emosional yang luar biasa yang mempengaruhi hubungan batin ibu dan anak serta perkembangan jiwa si anak. Kegiatan atau aktivitas menyusui adalah suatu proses alamiah yang dilakukan oleh seorang ibu terhadap bayi pada masa 0 sampai 6 bulan. Banyak ibu berhasil menyusui bayinya tanpa pernah memperdalam pengetahuan tentang ASI. Roesli (2000: 3) memaparkan bahwa Kurangnya pengetahuan ibu tentang menyusui akan berdampak buruk pada bayinya, karena menyusui adalah pengetahuan yang selama berjuta-juta tahun mempunyai peran penting dalam mempertahankan kehidupan manusia. Ibu laktasi yang kurang memperdalam pengetahuan tentang 1

2 ASI akan kehilangan kepercayaan diri untuk dapat memberikan perawatan terbaik pada bayinya. Banyak ibu yang menikah muda dan masih kurang pengetahuan akan pentingnya ASI eksklusif, maka menyebabkan banyak ibu yang lebih memilih susu formula dibandingkan dengan ASI eksklusif. Dalam kehidupan kota besar, banyak ibu yang lebih sering memberikan susu formula daripada disusui oleh ibunya. Sementara di daerah pedesaan, banyak ibu pada bayinya yang berusia satu bulan sudah diberi pisang atau nasi lembut sebagai tambahan ASI. Kurangnya pengetahuan ibu tentang pentinganya pemberian ASI eksklusif berdamapk buruk pada kemampuan penyusunan menu bagi ibu laktasi. Roesli (2000: 2) berpendapat bahwa fakta yang dapat memberi ASI eksklusif selama 4 bulan hanya sekitar 5%, padahal 98% ibu-ibu tersebut menyusui. Dari penelitian tersebut juga didapatkan bahwa 37,9% dari ibu-ibu tersebut tak pernah mendapatkan informasi khusus tentang ASI, sedangkan 70,4% ibu tidak pernah mendengar informasi tentang ASI eksklusif. Kenyataan di lapangan banyak ibu laktasi memilih susu formula dibanding ASI ekslusif, karena sebagian besar ibu bekerja untuk membantu perekonomian keluarga, maka ibu lebih beralih pada susu formula dibanding ASI disebabkan susu formula mudah di dapatkan di toko-toko terdekat namun kandungan dari susu formula tidak sebanding dengan kandungan gizi yang terdapat pada ASI. untuk itu perlu dilakukan penyuluhan ASI eksklusif, sebagai upaya promosi kesehatan yang akan memberikan pengaruh bagi ibu laktasi. Pemberian ASI eksklusif dengan cara menyusui merupakan suatu proses alamiah yang dapat memberikan dampak yang baik bagi bayi, yaitu untuk nutrisi, kecerdasan, meningkatkan daya tahan tubuh, jalinan kasih sayang antara ibu dan anak semakin erat karena adanya perasaan terlindungi, disayangi yang akan menjadi dasar perkembangan emosi bayi, membentuk kepribadian yang percaya diri dan dasar spritual yang baik.

3 Penyuluhan merupakan proses atau kegiatan inti dan alat yang paling penting dalam memberikan bimbingan dan pembinaan. Rochman dalam Sukardi (1993: 5) memaparkan bahwa: Penyuluhan merupakan saat jenis layanan yang merupakan bagian terpadu dari bimbingan. Penyuluhan dapat diartikan sebagai hubungan timbal balik antara dua orang individu, dimana yang seorang yaitu penyuluh berusaha membantu yang lain yaitu klien untuk mencapai pengertian tentang dirinya sendiri dalam hubungan dengan masalahmasalah yang dihadapinya pada waktu yang akan datang. Penyuluhan ASI eksklusif merupakan cara yang tepat untuk memberikan kesadaran bagi ibu laktasi agar mengetahui pentingnya ASI eksklusif bagi tumbuh kembang bayi. Ibu yang belum memiliki kesadaran tentang pentingnya ASI maka akan berdampak tidak baik pada kualitas ASI yang dihasilkan. Kualitas ASI yang baik dan kurang baik dipengaruhi oleh faktor makanan yang dikonsumsi oleh ibu laktasi, oleh karena itu diperlukan kemampuan ibu dalam menyusun menu yang baik, sesuai untuk dikonsumsi oleh ibu dan sekaligus mampu memperhatikan mulai dari bahan makanan, kandungan gizi makanan, teknik pengolahan makanan, jenis hidangan serta susunan menu ibu laktasi agar terpenuhinya status gizi yang diperlukan ibu agar ASI yang dihasilkan baik untuk bayi. Uraian latar belakang masalah penelitian diatas, penulis merasa tertarik untuk melakukan penelitian Pengaruh Hasil Penyuluhan Asi Eksklusif Terhadap Kemampuan Penyusunan Menu Ibu Laktasi Di Kelurahan Negeri Kidul Kecamatan Purwakarta Kabupaten Purwakarta. Pemilihan masalah ini terkait dengan pengetahuan dan pemahaman peneliti tentang bimbingan perawatan anak melalui perkuliahan di Prodi Pendidikan Kesejahteraan Keluarga. B. Identifikasi dan Perumusan Masalah Uraian latar belakang di atas menjadi dasar untuk mengidentifikasi beberapa masalah yang memperkuat alasan mengapa permasalahan tersebut diangkat. Uraiannya meliputi identifikasi masalah, batasan masalah dan rumusan masalah. 1. Identifikasi Masalah

4 Uraian latar belakang yang telah diuraikan di atas, penulis memiliki identifikasi masalah sebagai berikut. a. Banyak ibu yang menikah muda dan masih kurang pengetahuan akan pentingnya ASI eksklusif. b. Banyak ibu yang lebih memilih susu formula dibandingkan ASI eksklusif. c. Banyak ibu yang memberikan makanan tambahan ASI kepada bayi belum sesuai pada waktunya. Uraian pembatasan masalah penelitian, penulis membatasi masalah penelitian pada hal-hal berikut ini. a. Penyuluhan ASI eksklusif sebagai upaya promosi kesehatan memberikan pengaruh dalam meningkatkan kemampuan penyusunan menu bagi ibu laktasi. b. Lingkup penyuluhan ASI eksklusif yaitu penguasaan pengetahuan ibu laktasi tentang ASI eksklusif, pemahaman tentang manfaat pemberian ASI eksklusif, pemahaman kemampuan komposisi makanan untuk menu ibu laktasi dan penerapan pengetahuan teknik-teknik pemberian ASI eksklusif. c. Lingkup penyusunan menu ibu laktasi yaitu bahan makanan, kandungan gizi makanan, teknik pengolahan makanan, jenis hidangan dan susunan menu ibu laktasi. Uraian masalah penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut. a. Bagaimana gambaran hasil penyuluhan ASI eksklusif di Puskesmas Negeri Kidul Kecamatan Purwakarta? b. Bagaimana gambaran kemampuan penyusunan menu Ibu laktasi di Puskesmas Negeri Kidul Kecamatan Purwakarta? c. Seberapa besar pengaruh hasil penyuluhan ASI eksklusif terhadap kemampuan penyusunn menu Ibu laktasi di Puskesmas Negeri Kidul Kecamatan Purwakarta? C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum

5 Tujuan umum dari penelitian ini, untuk mengetahui pengaruh hasil penyuluhan ASI eksklusif terhadap kemampuan penyusunan menu ibu laktasi di Kelurahan Negeri Kidul Kecamatan Purwakarta. 2. Tujuan Khusus Gambaran yang lebih spesifik dari tujuan umum penelitian ini dapat dirumuskan dalam bentuk tujuan khusus, yaitu untuk memperoleh data mengeanai: a. Hasil penyuluhan ASI eksklusif yang berkaitan dengan : 1) Penguasaan pengetahuan Ibu laktasi tentang ASI eksklusif. 2) Pemahaman tentang manfaat pemberian ASI eksklusif. 3) Pemahaman kemampuan menyusun komposisi makanan untuk menu Ibu laktasi. 4) Penerapan pengetahuan teknik teknik pemeberian ASI eksklusif. b. Kemampuan penyusunan menu ibu laktasi yang berkaitan dengan keterampilan dalam pemilihan aspek sebagai berikut: 1) Bahan makanan 2) Kandungan gizi makanan 3) Teknik pengolahan makanan 4) Jenis hidangan 5) Susunan menu ibu laktasi c. Pengaruh hasil penyuluhan ASI eksklusif terhadap kemampuan penyusunan menu ibu laktasi. d. Besarnya pengaruh hasil penyuluhan ASI eksklusif terhadap kemampuan penyusunan menu ibu laktasi. D. Manfaat Penelitian

6 Manfaat penelitian dapat di bagi dua yaitu manfaat teoritis dan manfaat praktis. Manfaat teoritis dalam penelitian ini memperkuat dan mengembangkan teori berupa konsep pengertian ASI Eksklusif, pentingnya ASI Eksklusif, proses pemberian ASI Eksklusif dan keuntungan memberikan ASI Eksklusif. Manfaat praktis dalam penelitian ini adalah: 1. Bagi Ibu Perlu ada program peningkatan pemberian ASI pada Ibu. 2. Bagi Ibu Laktasi Perlu ada program peningkatan pemberian ASI pada Ibu Laktasi. 3. Bagi Calon Ibu dan Ayah Perlu ada program peningkatan pemahaman untuk calon Ibu dan Ayah tentang pentingnya ASI Eksklusif. 4. Bagi Puskesmas Dapat mengoptimalkan program penyuluhan ASI Eksklusif yang dapat diterapkan untuk Ibu Laktasi dalam peningkatan kemampuan penyusunan menu Ibu Laktasi. 5. Bagi Penulis Dapat memberikan pengalaman dan penegtahuan yang sangat berharga tentang program ASI Eksklusif terhadap kemampuan penyusunan menu Ibu Laktasi. E. Stuktur Organisasi Skripsi 1. Bab I Pendahuluan Pendahuluan merupakan bagian awal penulisan skripsi yang berisi: Latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan struktur organisasi skripsi. 2. Bab II Kajian Pustaka Kajian Pustaka memiliki peranan penting yang dimaksudkan sebagai landasan teoritik dalam menganalisis temuan penelitian. Melalui kajian pustaka peneliti

7 membandingkan dan memposisikan kedudukan masing-masing penelitian yang dikaji terkait dengan masalah yang sedang diteliti. 3. Bab III Metode Penelitian Dalam metode penelitian menjelaskan tentang metodologi yang digunakan peneliti, meliputi : populasi, sampel, dan teknik pengumpulan data yaitu dengan teknik test hasil penyuluhan dan test kinerja kemampuan penyusunan menu serta metode yang digunakan yaitu metode deskriptif analistik. 4. Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan Pada bab ini memuat dua hal utama yaitu pengolahan atau analisis data dan pembahasan atau analisis temuan. Pengolahan data dilakukan berdasarkan prosedur penelitian kuantitatif. Bagian pembahasan atau analisis temuan yaitu mendiskusikan penelitian tersebut dikaitkan dengan dasar teoritik yang telah dibahas pada Bab II 5. Bab V Kesimpulan dan Saran Dalam Bab V disajikan penafsiran dan pemaknaan peneliti terhadap hasil analisis temuan penelitian, yang disajikan dalam bentuk kesimpulan penelitian dan saran yang dapat ditujukan kepada para pembuat kebijakan, kepada para pengguna hasil penelitian yang bersangkutan dan kepada peneliti berikutnya yang berminat untuk melakukan penelitian selanjutnya.