Djoko Prijono Departemen Proteksi Tanaman Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor

dokumen-dokumen yang mirip
Penulisan Usulan Penelitian

Bahasa yang Efisien & Efektif dalam Iptek

Penulisan Laporan Penelitian

BAB I PENDAHULUAN PEDOMAN PENULISAN KARYA ILMIAH ( SKRIPSI, TESIS, DISERTASI, ARTIKEL, MAKALAH, DAN LAPORAN PENELITIAN )

Bahasa dlm KTI menggunakan Bahasa Formal. Keterampilan Menulis yg Kreatif & Inovatif menghasilkan KTI yg Argumentatif.

PENULISAN PROPOSAL PENELITIAN SKRIPSI. Oleh M. Sarjan Fakultas Pertanian UNRAM 2009

A. Konsep Dasar Karya Ilmiah

Bahasa dlm KTI menggunakan Bahasa Formal. Keterampilan Menulis yg Kreatif & Inovatif menghasilkan KTI yg Argumentatif.

Koridor Umum Penulisan Artikel Ilmiah

Makalah disampaikan dalam acara Apresiasi Penulisan Karya Ilmiah bagi Dosen STPP se Indonesia Juli 2006

Pengertian Kalimat Efektif

PEDOMAN UMUM PENULISAN KARYA ILMIAH SATYA WACANA RESEARCH AWARD 2018

PANDUAN PEMILIHAN MAHASISWA BERPRESTASI PROGRAM SARJANA TINGKAT FAKULTAS PERTANIAN TAHUN 2015

Format Skripsi Tujuan instruksional khusus:

TEKNIK PENULISAN KARYA ILMIAH

FORMAT PROPOSAL PENELITIAN REGULER

PANDUAN LOMBA JAJAK PENDAPAT STATISTIKA (LJPS) HIMPUNAN KEPROFESIAN GAMMA SIGMA BETA (GSB) DEPARTEMEN STATISTIKA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2007

29/05/2012 PRESENTASI ILMIAH. Departemen Ilmu Keluarga dan Konsumen Fakultas Ekologi Manusia Institut Pertanian Bogor 2012 K14 MPPI

mengungkapkan gagasan secara tepat, mudah dipahami

Perencanaan Penelitian

Penjelasan tentang Pemilihan Mawapres Tahun 2016 Tingkat Universitas Muhammadiyah Malang

PEDOMAN TEKNIS PELAKSANAAN LKTI FASILKOM UNSRI 2016

Penjelasan tentang Pemilihan Mawapres Tahun 2014 Tingkat Universitas Muhammadiyah Malang

MATERI KULIAH E-LEARNING. PENYUSUNAN PROPOSAL PENELITIAN KUANTITATIF Oleh Dr Triana Noor Edwina DS, M.Si

PANDUAN LOMBA JAJAK PENDAPAT STATISTIKA (LJPS)

KALIMAT EFEKTIF. Karina Jayanti

BAHASA TATA TULIS ILMIAH

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah.

BAB I Pendahuluan A. Kedudukan Karya Tulis di Perguruan Tinggi

ii MATEMATIKA EKONOMI: Fungsi dan Aplikasi

Metode penulisan artikel jurnal ilmiah. Suminar Setiati Achmadi Institut Pertanian Bogor

BAGIAN II DESKRIPSI KOMPONEN PROPOSAL SKRIPSI ATAU TUGAS AKHIR

PEMILIHAN MAHASISWA BERPRESTASI 2016

KARAKTERISTIK PENULISAN ARTIKEL ILMIAH Luluk Sri Agus Prasetyoningsih

I. PENDAHULUAN. Terampil berbahasa Indonesia merupakan salah satu tujuan yang harus dicapai

PANDUAN PROGRAM PENELITIAN INTERNAL DOSEN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONOROGO. Divisi Penelitian. Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat

III. TESIS. c. Tujuan Penelitian d. Manfaat Penelitian 2. Telaah Pustaka 3. Metode Penelitian 4. Hasil dan Pembahasan 5. Simpulan dan Saran/Implikasi

PANDUAN PENULISAN PROPOSAL

1. Paragraf dalam Bahasa Indonesia a. Macam-macam paragraf 1. Berdasarkan sifat dan tujuan (a) Paragraf pembuka (b) Paragraf penghubung

Veterinary Scientific Competition 2016

KOMPONEN PENILAIAN URAIAN KOMPONEN PENILAIAN

SEKOLAH MENULIS DAN KAJIAN MEDIA

PANDUAN PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH

Pengertian Tulisan Ilmiah

I. LATAR BELAKANG. III. WAKTU/TEMPAT Hari/tanggal : Rabu/7 November 2012 Waktu : selesai Tempat : Ruang Rapat Pimpinan FKp Unair

BAB I PENDAHULUAN. E. Latar Belakang. Pembelajaran bahasa Indonesia adalah pembelajaran yang lebih menekankan

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

B i o s a i n s, The spirit of life Mencetak SDM cerdas mandiri, membina SDA lestari

SEKELUMIT TENTANG PENGGUNAAN BAHASA INDONESIA DALAM KARYA TULIS ILMIAH

KEMAMPUAN MENYUSUN KARYA ILMIAH MAHASISWA JURUSAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA. Oleh Selvianingsih Salilama Fatmah AR Umar Supriyadi

PROSEDUR OPERASIONAL BAKU PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO INDUSTRI USULAN KERJA PRAKTEK (KP)

PEDOMAN LOMBA KARYA TULIS ILMIAH

PETUNJUK TEKNIS LOMBA KARYA TULIS ILMIAH

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Dr. I Gusti Bagus Rai Utama, SE., M.MA., MA.

PETUNJUK TEKNIS LOMBA KARYA TULIS ILMIAH

oleh Septia Sugiarsih, M.Pd. Disampaikan dalam Seminar Penelitian di SD Negeri Gedongkiwo Sabtu, 23 Juli 2011

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam Bab 1 ini, penulis menjelaskan hal-hal yang menjadi latar belakang

PANDUAN PENULISAN. Lomba Karya Tulis Imiah makinpintar.com 1

PEDOMAN PENYUSUNAN USULAN PENELITIAN DAN PENULISAN DISERTASI

BAHASA INDONESIA PENULISAN KARYA ILMIAH. Drs. SUMARDI, M. Pd. Modul ke: Fakultas EKONOMI DAN BISNIS. Program Studi MANAJEMEN.

PANDUAN SMART WIDYA ARTHA 2011

BAB I PENDAHULUAN. lisan maupun tulisan. Bahasa menurut Kridalaksana (2001: 21) adalah sistem

PANDUAN SISTEMATIKA & FORMAT PROPOSAL SMART WIDYA ARTHA

BAB I PENDAHULUAN. masalah penelitian yang berisikan pentingnya keterampilan menulis bagi siswa

PEDOMAN UMUM PENULISAN KARYA ILMIAH CAPING TANI 2017

KARYA TULIS ILMIAH DALAM PENGEMBANGAN PROFESI GURU

MATERI MENULIS KARYA ILMIAH

MATA KULIAH BAHASA INDONESIA

PANDUAN PENYUSUNAN PROPOSAL TUGAS AKHIR SEKOLAH TINGGI INFORMATIKA & KOMPUTER INDONESIA

PERSYARATAN KARYA TULIS ILMIAH

PANDUAN PENELITIAN DOSEN UNIVERSITAS BUDI LUHUR

BAB V TEKS ULASAN FILM/DRAMA

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

DRAFT PANDUAN PENELITIAN DOSEN STIKES WIDYA HUSADA TAHUN 2014

Hasil. Pendahuluan Pembahasan,Simpulan,Saran. Metode Ucapan Terima Kasih. Daftar Pustaka

akurat ringkas A.Kesepadanan dan Kesatuan B.Keparalelan C.Ketegasan dan Keutamaan kepenulisan E. Variasi

KARYA TULIS ILMIAH DALAM PILMAPRES 2017

PEMILIHAN MAHASISWA MAHASISWA BERPRESTASI JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS ANDALAS TAHUN 2016

A. HALAMAN JUDUL.

BAB I PENDAHULUAN. dari kehidupan sehari-hari. Tidak terlalu berlebihan jika dikatakan sejak bangun tidur

PANDUAN PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH MUSABAQAH TILAWATIL QURAN SISWA NASIONAL IV TAHUN 2018 UNIVERSITAS NEGERI MALANG

PROSES PENELITIAN PERTEMUAN 4

BAB I PENDAHULUAN. digunakan sebagai bahasa pemersatu bangsa serta memiliki peranan yang penting

SUKSES DALAM MEMBINA & MEMBIMBING KARYA ILMIAH REMAJA (KIR) PENELITIAN ILMIAH REMAJA (PIR) DI SEKOLAH. Oleh: Pujianto

PEDOMAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT UNIVERSITAS LAMPUNG (REVISI)

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA & KOMPUTER JAKARTA STI&K SATUAN ACARA PERKULIAHAN

ASPEK KEBAHASAAAN DALAM PENULISAN ARTIKEL ILMIAH 1) oleh Wahya 2)

Mencermati Kata, Kalimat dan Paragraf dalam Penulisan Ilmiah (part 2) By: Ns. Febi Ratnasari, S.Kep

BAB 14 PENELITIAN DOSEN PEMULA

PEDOMAN PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH

BAB 14 PENELITIAN DOSEN PEMULA

ARTIKEL ILMIAH. Kemampuan Menulis Laporan Pengamatan Siswa Kelas VIII A SMP Negeri 16 Kota Jambi Tahun Pelajaran 2013/2014. Oleh: Pebrina Pakpahan

Universitas Maritim Raja Ali Haji

PEDOMAN PENULISAN MUSABAQAH KARYA TULIS ILMIAH ALQURAN MTQ REGIONAL JAWA TIMUR TINGKAT SLTA 2014 FAKULTAS SASTRA UNIVERSITAS NEGERI MALANG

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai hubungan pengertian antara yang satu dengan yang lain (Rani dkk,

BAB II KAJIAN PUSTAKA. untuk paragraf deduktif dan induktif belum ada. Penelitian yang digunakan

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Keterampilan menulis merupakan suatu keterampilan berbahasa yang memiliki

PROPOSAL PENELITIAN KUANTITATIF (SKRIPSI)

Transkripsi:

Metode Pembuatan Pelaporan Ilmiah Djoko Prijono Departemen Proteksi Tanaman Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor

Disampaikan pada Seminar Hasil Kegiatan Pengembangan Teknologi Pengamatan, Peramalan dan Pengendalian Organisme Pengganggu Tumbuhan, Balai Besar Peramalan Organisme Pengganggu Tumbuhan Jatisari-Karawang, 30 November 2016.

Kemampuan akhir yang diharapkan Setelah mengikuti pemaparan materi ini, peserta akan dapat menulis laporan ilmiah secara efektif dan efisien

Gambaran Umum Penelitian/survei/kajian laporan diseminasi hasil Efektif dan efisien Seminar Jurnal ilmiah Gelar teknologi Efektif: dapat dipahami oleh kelompok sasaran sepeti yang dimaksud oleh pembuatnya. Efisien: menggunakan sarana yang sesedikitsedikitnya.

Penelitian ilmiah didasari oleh kerangka berpikir ilmiah

Kerangka berpikir ilmiah metode ilmiah Metode ilmiah: cara berpikir dan beraktivitas mencari pengetahuan menemukan kebenaran untuk mendapatkan jawaban terhadap suatu permasalahan berdasarkan kaidah-kaidah ilmiah.

Kriteria metode ilmiah: Dapat diuji orang lain dengan hasil yg sama Dapat dipercaya Pasti dan akurat Koheren dan terstruktur secara sistematis Komprehensif

Kriteria metode ilmiah (lanjutan): Dapat diuji orang lain dengan hasil yg sama objektif bebas dari bias pribadi maupun budaya transparan Dapat dipercaya pengetahuan didukung fakta dapat membedakan opini dan pengetahuan Pasti dan akurat definisi yang jelas menggunakan alat yang tepat informasi yang tepat

Kriteria metode ilmiah (lanjutan): Koheren dan terstruktur secara sistematis Ilmu adalah informasi yang terorganisasikan dengan baik bukan hanya koleksi informasi tetapi merupakan fakta yang berhubungan satu sama lain. Komprehensif Ilmu mencakup informasi yang luas (hasil juga dibahas dalam konteks yang lebih luas)

Pelaporan ilmiah tertulis Metode ilmiah Fakta/pustaka Pertanyaan ilmiah/ perumusan masalah Hipotesis Percobaan/kajian Data Penerimaan/penolakan hipotesis Penyebarluasan hasil penelitian penuangan metode ilmiah secara Laporan ilmiah PENDAHULUAN Informasi latar belakang umum Kekinian informasi terkait Perumusan masalah Tujuan Hipotesis BAHAN DAN METODE HASIL PEMBAHASAN KESIMPULAN

Format dan gaya penulisan: Format: ketentuan tentang tampilan laporan Ukuran kertas, batas pengetikan, spasi, jenis dan ukuran huruf, awal, penomoran halaman, jarak antara judul bab dan awal paragraf, dll. disesuaikan dengan ketentuan dari lembaga tempat bekerja atau penyandang dana. Gaya: ketentuan tentang cara penulisan isi laporan Bagian pembuka laporan, batang tubuh laporan, bagian penutup laporan.

Salah satu bekal menulis penguasaan kebahasaan bahasa yang efisien dan efektif

Bahasa yang Efisien & Efektif dalam Iptek Bahasa yg efisien: bhs yg mengikuti kaidah yg dibakukan atau yg dianggap baku, dg mempertimbangkan kehematan kata dan ungkapan. Bahasa yg efektif: bhs yg mencapai sasaran yg dimaksudkan, membuahkan efek atau hasil yg diharapkan pembicaraan.

Karangan yg efektif dan efisien Penggunaan perangkat dasar kebahasaan, pemilihan kata dan penataan kalimat mengikuti kaidah bahasa Indonesia baku. Paragrafnya berpautan dan kalimat di dalam paragrafnya juga bertalian. [berpautan: ada peralihan yg lancar antara bagian karangan yg satu ke bag yg lain dan menunjukkan hub yg logis]. Paragrafnya memiliki kesatuan gagasan; setiap paragraf hanya mengandung satu gagasan pokok yg diungkapkan oleh sebuah kalimat topik yg menjadi inti paragraf. Yang merusak keutuhan paragraf: penyisipan perincian yg tidak bertalian pemasukan gagasan pokok lain

Pemilihan kata Pemilihan kata yg tepat dlm kalimat akan memberikan pengertian yg jelas dan nalar bahasa yg benar. Perbaikan khasanah kosakata dpt dicapai dg banyak membaca, lalu mempelajari kata-kata yg sulit dg pertolongan kamus.

Pemilihan kata (lanjutan) Penggunaan frasa baku Bentuk tidak baku Bentuk baku terdiri dari terdiri atas tergantung pada bergantung pada bertujuan untuk bertujuan... berdasarkan kepada berdasarkan... membahas tentang membahas... antara x dengan y antara x dan y dibanding dibandingkan dengan

Pemilihan kata (lanjutan) Menghindari pemakaian kata yg bersinonim secara bersamaan Bentuk tidak baku Bentuk baku disebabkan karena disebabkan oleh agar supaya agar atau supaya dalam rangka untuk dalam rangka... atau untuk... setelah... kemudian setelah,...... baik... ataupun... baik...maupun... sejak dari... sejak... atau dari... meskipun..., tetapi... meskipun...,... (tanpa kata tetapi)

Pengejaan: mengacu pada Pedoman Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan dan Pedoman Umum Pembentukan Istilah. Penggunaan huruf Sejak 1972 semua huruf dalam abjad Latin secara resmi sudah menjadi huruf bahasa Indonesia. Penulisan kata bentukan Penambahan awalan me- pada kata dasar, huruf awal k, p, s, t luluh me + kail mengail me + keluh mengeluh me + kendali + kan mengendalikan me + kikir mengikir me + kilap mengilap

me + pakai memakai me + pengaruh + i memengaruhi me + perhati + kan memerhatikan (kata dasar 'perhati', bukan 'hati') me + salin menyalin me + sikap + i menyikapi me + tembak menembak me + terjemah + kan menerjemahkan Ketentuan di atas juga berlaku untuk kata serapan. me + konsumsi mengonsumsi me + koordinasi + kan mengoordinasikan me + sintesis menyintesis me + publikasi + kan memublikasikan me + sosialisasi + kan menyosialisasikan me + sukses + kan menyukseskan me + toleransi menoleransi

Ketentuan di atas tidak berlaku bila awalan mediikuti kata bentukan mempelajari (kata dasar ajar) memperbaiki (kata dasar baik) memperbarui (kata dasar baru) mempertimbangkan (kata dasar timbang) Ketentuan di atas juga tidak berlaku bila awalan me- diikuti huruf mati ganda. me + kritik mengkritik me + praktik + kan mempraktikkan me + proklamasi + kan memproklamasikan me + stabil + kan menstabilkan me + transfer mentransfer me + transformasi mentransformasi

Penambahan awalan dgn penambahan huruf/bunyi me + jalin menjalin me + colok mencolok me + ubah mengubah me + ukur mengukur me + sah + kan mengesahkan

Ciri-ciri kalimat bhs Indonesia baku Fungsi tata bahasa selalu dipakai secara tegas dan bertaat asas. Subjek dan predikat harus selalu ada Para mahasiswa pergi ke kebun percobaan bukan Para mahasiswa ke kebun percobaan Konjungsi bahwa Hasil penelitian itu menunjukkan bahwa padi hibrida Rokan rentan terhadap hama wereng cokelat biotipe 3. bukan Hasil penelitian itu menunjukkan padi hibrida Rokan rentan terhadap hama wereng cokelat biotipe 3.

Ciri-ciri kalimat bhs Indonesia baku (lanjutan) Pola aspek + agens + verba Hasil panen padi sudah saya timbang. bukan Hasil panen padi saya sudah timbang. Pemakaian ejaan dan istilah secara bertaat asas Bersih dari unsur dialek daerah dan bahasa asing yg belum dianggap sebagai unsur bahasa Indonesia.

Kalimat yang efektif Secara tepat dapat mewakili gagasan atau perasaan pembicara atau penulis. Sanggup menimbulkan gagasan yang sama tepatnya dalam pikiran pendengar atau pembaca seperti yang dipikirkan oleh pembicara atau penulis. Ciri-ciri: Memiliki kesatuan gagasan atau keutuhan: kesatuan struktur kalimat dan kesatuan logika yg jalin-menjalin.

Ciri-ciri kalimat yg efektif (lanjutan): Hal-hal yg mengaburkan kesatuan gagasan: (a) kedudukan subjek atau predikat tidak jelas Dengan konsentrasi ekstrak srikaya yang meningkat mengakibatkan peningkatan kematian kumbang Callosobruchus sp. Pada hasil penelitian itu menunjukkan bahwa semua insektisida yang diuji efektif menekan serangan hama kubis Plutella xylostella. (b) kalimat terlalu panjang

Ciri-ciri kalimat yg efektif (lanjutan): Memiliki koherensi (kepaduan) yang baik: Hal-hal yang merusak kepaduan kalimat: (a) tempat kata dalam kalimat tidak sesuai dengan pola kalimat Fauzi kemarin sore dengan cermat di laboratorium mengamati perilaku makan lipas. (b) salah menggunakan kata depan, kata penghubung (c) salah merangkaikan dua kata yang bermakna sama (d) salah menempatkan keterangan aspek (sudah, telah, akan, belum, dsb.). Buku itu saya sudah baca hingga tamat.

Ciri-ciri kalimat yg efektif (lanjutan): Perpautan (pertalian) di antara unsur-unsur kalimat nyata: (a) pemakaian kata ganti diperhatikan (b) gagasan yg sejajar dituangkan ke dlm bangun yg sejajar Pekerjaan yang dilaksanakan Hamid meliputi pengolahan lahan, pemupukan, pengairan, dan pengendalian hama. (c) sudut pandang terhadap isi kalimat tetap sama Kehematan kata Pembuangan kata yg mubazir dan penghindaran konstruksi yg berputar-putar.

Paragraf Setiap paragraf mengandung satu gagasan pokok. Kalimat pokok + kalimat-kalimat pendukung. Kalimat pokok: kalimat yg mengandung gagasan pokok; dapat diletakkan di awal, di tengah, atau di akhir paragraf. Kalimat pendukung: kalimat yg mengandung penjelasan untuk mendukung kalimat pokok. Penggunaan insektisida organik sintetik dalam pengendalian hama memiliki beberapa kelemahan. [kalimat topik di awal paragraf] Kalimat-kalimat berikutnya di dalam paragraf tsb menjelaskan kelemahan-kelemahan terkait.

Pola Umum Laporan Bagian Pembuka Halaman sampul Halaman judul Halaman pengesahan Abstrak/abstract Prakata Daftar isi Daftar tabel Daftar gambar Daftar lampiran

Tubuh Tulisan Pendahuluan Tinjauan Pustaka Bahan dan Metode Hasil dan Pembahasan Simpulan dan Saran Bagian Penutup Daftar Pustaka Lampiran Riwayat Hidup

Penulisan Laporan Ilmiah Tahapan dalam penulisan laporan penelitian Kaidah penulisan bagian-bagian laporan

Tahapan dlm Penulisan Laporan Ilmiah Strategi penulisan (untuk penelitian kelompok) Pembagian tugas menulis Salah seorang menulis draft laporan secara lengkap, yg lain membaca draft laporan tsb secara kritis & cermat serta memberi masukan. Setiap anggota tim menulis bagian tertentu lalu saling dipertukarkan dan didiskusikan bersama. Membuat jadwal penulisan laporanpenelitian sejak perencanaan hingga waktu penyerahan laporan sehingga tersedia waktu yg cukup untuk membaca ulang laporan tsb.

Strategi penulisan (lanjutan) Persiapan praktis Tempat dan waktu Cari waktu dan tempat yg bebas gangguan. Saat kondisi paling segar & mudah berkonsentrasi. Pilih tempat duduk yg sesuai. Penyiapan bahan penulisan Siapkan tabel dan gambar. Pendekatan 8 bagian : judul, abstrak, pendahuluan, tinjauan pustaka, bahan & metode, hasil dan pembahasan, kesimpulan, daftar pustaka.

Penyiapan bahan penulisan (lanjutan) Siapkan buku catatan lab, kamus, bahan pustaka. Bila menulis draft pertama dgn word processor, cetak hasilnya & koreksi pada hasil cetakannya (tidak langsung pada layar). Ikuti format yg berlaku. Buat cadangan (back up) pada saat mulai dan setelah selesai mengetik.

Tahapan dlm Penulisan Laporan... (lanjutan) Penyiapan garis besar laporan Penentuan judul sementara: menjelaskan topik utama usulan dan membatasi ruang lingkup usulan. Penentuan bab dan subbab Bab utama: pendahuluan, tinjauan pustaka, bahan & metode, hasil dan pembahasan, kesimpulan. Subbab: - membuat struktur bab lebih jelas sehingga memudahkan pembaca mengikuti alur penulisan. - judul subbab: 1 10 kata.

Penyiapan garis besar laporan (lanjutan) Siapkan garis besar topik dan kalimat: gunakan catatan pada 8 bagian, tabel, dan gambar. Garis besar topik: daftar pokok-pikiran pokok pikiran alinea di dalam setiap bab yg disusun dgn urutan yg logis. Tentukan tingkatan topik-topik tsb sesuai dg bab dan subbabnya. Gunakan indentasi atau penomoran untuk membedakan tingkatan subbab dari topiktopik tsb.

Penyiapan garis besar laporan (lanjutan) Garis besar kalimat: pengembangan dari garis besar topik, berisi kalimat pokok dari setiap alinea dalam usulan Judul bab dan subbab dicantumkan di tempat yg sesuai Gunakan indentasi atau penomoran untuk membedakan tingkatan subbab dari kalimatkalimat pokok tersebut.

Tahapan dlm Penulisan Laporan... (lanjutan) Penulisan draft laporan Menulis dgn segera. Dimulai dari bagian yg paling mudah (biasanya bahan dan metode). Pada draft pertama, tulis dg bahasa sederhana. Gunakan garis besar kalimat yg telah dibuat sebagai panduan. Tambahkan kalimat penjelas pada kalimat pokok dari setiap alinea dalam garis besar kalimat. Alinea lain yg sesuai dapat ditambahkan, dan topik tertentu dapat dihilangkan. Gunakan kaidah bahasa Indonesia baku.

Kaidah Penulisan Bagian-bagian Laporan Ilmiah Judul RIAS: ringkas, informatif, akurat, spesifik Ringkas: menggunakan jumlah kata sesedikitsedikitnya (tidak lebih dari 15 kata). Informatif: menggambarkan subjek laporan dengan jelas. Akurat: menjelaskan isi usulan dengan tepat. Spesifik: menjelaskan subjek usulan secara spesifik.

Judul (lanjutan) Hindari penggunaan singkatan, kecuali yang telah diterima sebagai nama, misal ph, DNA. Hindari penggunaan rumus, lambang, dan nama dagang. Gunakan bentuk pernyataan umum, dan biasanya tidak menggunakan kata kerja. Mudah dimengerti. Mengandung kata kunci.

Abstrak (ditulis paling akhir) Gambaran isi usulan secara ringkas dan tepat, tanpa penafsiran atau kritikan tambahan, serta tanpa membeda-bedakan penulis abstrak. Ringkas, satu alinea berisi sekitar 250 kata. Dapat berdiri sendiri. Isi dan urutan abstrak harus secara tepat dan objektif menggambarkan isi laporan dan mencakup unsurunsur utama laporan, yaitu ruang lingkup, tujuan, metode, hasil utama termasuk temuan baru bila ada, kesimpulan serta maknanya. Mengandung semua kata kunci dalam usulan. Hindari penggunaan singkatan, kecuali yang telah diterima sebagai nama (misal DNA, ph).

Abstrak (lanjutan) Hindari pengacuan pada tabel, gambar, pustaka, atau lampiran. Hindari penyampaian informasi atau kesimpulan yang tidak terdapat di dalam laporan. Pada dasarnya, abstrak laporan menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut: Mengapa penelitian dilakukan? Apa yang dikerjakan dan bagaimana caranya? Apa yang diperoleh? Apa makna hasil yang diperoleh? [latar belakang dan tujuan] [metode] [hasil] [implikasi]

Latar belakang Memicu pembaca untuk terus membaca usulan setelah tertarik pada judul dan abstrak. Menjawab pertanyaan berikut: Mengapa penelitian dilakukan? [latar belakang] Permasalahan apa yang akan diteliti? [perumusan masalah] Apa hipotesis penelitian? Panjang: 2-3 halaman. [hipotesis]

Latar belakang (lanjutan) Organize, highlight, funnel, focus, (+ roadmap) Memposisikan ruang lingkup penelitian dalam konteks permasalahan yg lebih luas. Menjelaskan pentingnya topik yg diteliti. Menjelaskan status/kemajuan penelitian dlm bidang terkait shg dpt menemukenali kesenjangan informasi/pengetahuan yg terkait dgn masalah yg diteliti. Ditunjang dgn pustaka yg memadai, dgn tidak meninggalkan pustaka penting terbaru dlm bidang terkait

Latar belakang (lanjutan) Disertai contoh-contoh yg ditunjang dgn data kuantitatif. Mengidentifikasi/merumuskan permasalahan yg akan diteliti. Untuk pengembangan alat/metode, kemukakan kelebihan dan kekurangan alat/metode yang ada, serta kemukakan perbaikan yang akan dilakukan.

Tujuan penelitian Menunjukkan pekerjaan yg dilakukan atau hasil yg akan diperoleh. Harus ada kaitan dgn judul dan perumusan masalah. Hipotesis Pernyataan yg menunjukkan hubungan antarpeubah yg akan diuji kebenarannya. Dilandasi oleh identifikasi & perumusan masalah. Manfaat Sumbangan bagi pengembangan iptek. Berkaitan dgn perumusan masalah dan tujuan.

Penulisan Tinjauan Pustaka Penjabaran dari isi bab pendahuluan, dibagi dalam beberapa subbab. Mengulas secara kritis hasil-hasil penelitian sebelumnya yg terkait dgn masalah yg diteliti. Menjabarkan pentingnya masalah yg diteliti secara lebih mendalam (ditunjang pustaka dari jurnal dan data kuantitatif secara memadai). Menemukenali kesenjangan informasi/pengetahuan dalam bidang terkait. Ulas juga metodologi bila digunakan metode baru atau beberapa metode yg berbeda.

Tinjauan Pustaka (lanjutan) Pengacuan dlm teks dan pustaka yg digunakan bermutu tinggi: Pengacuan primer, bukan pengacuan sekunder. Pokok pikiran pernyataan yg diacu di dlm teks sesuai dengan tema pustaka yang digunakan. Gunakan pustaka primer (artikel jurnal atau makalah hasil penelitian lain). Gunakan pustaka mutakhir (tidak meninggalkan pustaka penting terbaru dalam bidang terkait).

Tinjauan Pustaka (lanjutan) Pengacuan... bermutu tinggi (lanjutan): Gunakan pustaka bereputasi (pustaka primer yg paling awal atau pustaka yg pertama kali mengemukakan konsep, teori, metode, atau temuan). Untuk pustaka primer, yang diacu hendaknya bagian metode atau hasil, bukan dari bagian pendahuluan atau tinjauan pustakanya yang biasanya mengacu pada tulisan lain.

Penulisan metode Menjawab pertanyaan berikut: Bahan-bahan (dan alat-alat) apa yang digunakan? [spesifikasi bahan/alat] Bagaimana bahan-bahan (dan alat-alat) itu digunakan dan data dikumpulkan? [metode] Bagaimana data yang diperoleh dianalisis? [analisis statistika]

Bahan dan alat Tidak perlu membuat daftar bahan & alat yg sudah dikenal sehari-hari. Bahan & alat yg belum umum dikenal perlu dijelaskan ciri-cirinya (spesifikasi) dgn tepat. Wilayah geografi dijelaskan dgn tepat (ditunjukkan dgn peta atau letak lintang). Bahan kimia disebut dgn nama umumnya (nama dagang ditulis dlm tanda kurung pada waktu pertama kali disebut di dlm teks). Contoh:... imidakloprid (Confidor 200 SL, b.a. 200 g/l).

Bahan dan alat (lanjutan) Ciri-ciri hewan, tumbuhan, dan mikroorganisme diuraikan dgn jelas: - Nama spesies, asal, strain, kultivar/galur * Padi (Oryza sativa L.) Cisadane... * Wereng cokelat, Nilaparvata lugens (Stål) (Homoptera: Delphacidae) biotipe... Ciri-ciri hewan yg perlu dijelaskan a.l. umur & jenis kelamin, ciri genetika & fisiologi, makanan yg digunakan, dan kondisi pemeliharaan. Tumbuhan & mikroorganisme juga harus diuraikan ciri-cirinya (informasi yg setara seperti pada ciri-ciri hewan) Semua nama bahan & singkatan yg digunakan harus jelas maksudnya.

Metode Judul subbab/subsubbab menggambarkan metode (tidak perlu subbab bahan & alat yg hanya memuat daftar bahan dan alat). Kemukakan pendekatan teori dari suatu percobaan (bila belum dikemukakan dlm tinjauan pustaka). Kemukakan alasan menggunakan metode tertentu bila ada banyak pilihan metode. Metode diuraikan secara terperinci langkah demi langkah sesuai urutan pengerjaannya. Metode yg pernah diterbitkan tidak perlu diuraikan terperinci, cukup dikemukakan prinsip metodenya & pustaka acuannya, kecuali ada modifikasi.

Metode (lanjutan) Kode etik yg berlaku perlu diperhatikan bila dlm percobaan digunakan manusia, hewan tingkat tinggi atau organisme hasil rekayasa genetika. Semua besaran dalam satuan SI. Analisis statistika: - Disebutkan di setiap tahap percobaan, tidak perlu subbab tersendiri tentang rancangan percobaan dan analisis statistika kecuali bila rancob dan analisis statistika yg sama berlaku utk berbagai percobaan yg dilakukan. - Metode analisis yg umum cukup disebut jenis dan pustaka acuannya, tdk perlu dijabarkan modelnya.

Metode (lanjutan) Contoh pemaparan: Percobaan disusun dalam rancangan acak lengkap (RAL) dengan empat perlakuan dan enam ulangan. [tidak perlu memaparkan model RAL]. Macam perlakuannya ialah... [disebutkan macam perlakuannya). Data diolah dengan sidik ragam yang dilanjutkan dengan uji selang berganda Duncan (Steel et al. 1997). - Bila digunakan analisis statistika yg rumit dan dikembangkan sendiri, kemukakan landasannya dan uraikan secara terperinci. - Bila digunakan program komputer, sebutkan nama program, versi, prosedur dalam program, dan pustakanya.

Penulisan Hasil dan Pembahasan Hasil Menjawab pertanyaan berikut: * Apa yang ditemukan atau diamati? Bagian hasil harus dapat berdiri sendiri. Sajikan hasil menurut urutan yang logis (misalnya mengikuti urutan prosedur pada metode). Hasil penting (yang menjawab permasalahan yg diteliti) ditonjolkan dgn menempatkannya pada bagian awal alinea. Sertakan hasil dari kontrol (pembanding). Kemukakan hasil sekunder setelah hasil penting. Kemukakan pula hasil yg menyimpang dari hipotesis dan berikan penjelasan.

Hasil (lanjutan) Sajikan hanya data yg betul-betul terkait dgn permasalahan penelitian. Sajikan data dlm bentuk tabel atau gambar, dan kemukakan hasil utama yg dapat diungkapkan dari tabel atau gambar tsb (misal, hasil analisis). Dalam memaparkan hasil, tekankan pada bidang ilmu yg diteliti, bukan segi statistikanya. Contoh penulisan yg lebih menekankan segi statistikanya dan perlu diperbaiki: Populasi wereng daun Empoasca sp. pada varietas A (6,7 ± 0,9 ekor/tanaman) berbeda nyata dengan populasi pada varietas B (9,2 ± 1,5 ekor/tanaman).

Hasil (lanjutan) Penulisan hasil yang lebih lugas: Populasi wereng daun Empoasca sp. pada varietas A (6,7 ± 0,9 ekor/tanaman) lebih rendah daripada populasi pada varietas B (9,2 ± 1,5 ekor/tanaman). Jangan mengulang mengemukakan angka-angka yg telah disajikan pada tabel atau gambar. Jangan mengulang judul tabel/gambar dalam teks. Jangan menggunakan judul tabel/gambar sebagai kalimat pokok pada alinea.

Hasil (lanjutan) Penyajian hasil analisis statistika: * Sajikan data asli pada tabel, bukan hasil transformasi. * Tunjukkan keragaman pengukuran (SB: simpangan baku) atau ketelitian pendugaan (GB: galat baku) serta jumlah contoh. Contoh: x ± SB (n) 4,2 ± 0,5 (30)

Pembahasan Menjawab pertanyaan berikut: *Apa makna temuan penelitian? Pembahasan menguraikan jawaban atas permasalahan yang dikemukakan dalam pendahuluan. Gunakan permasalahan penelitian tsb untuk mengawali pembahasan. Bahas hubungan antara hasil penelitian dan hipotesis yg dikemukakan. Kemukakan hubungan antara temuan penelitian dan pengetahuan yg ada (membandingkan dgn hasil penelitian sebelumnya). Kemukakan hasil-hasil baru dari penelitian Saudara dan jelaskan mengapa hasil itu penting tanpa melebih-lebihkannya.

Pembahasan (lanjutan) Jangan mengulang hasil atau tinjauan pustaka. Bahas keterbatasan dari metode atau asumsi yg digunakan. Jelaskan hasil-hasil negatif atau yg menyimpang dari hipotesis. Kemukakan alasannya. Bedakan antara fakta dan spekulasi (harus hatihati dalam melakukan generalisasi). Kemukakan implikasi teoritis dari penelitian dan relevansi hasil penelitian dengan keadaan atau perkembangan terkini dalam bidang terkait. Kemukakan arah penelitian atau tindakan selanjutnya yg perlu dilakukan.

Kesimpulan dan Saran Kesimpulan menjawab tujuan Kemukakan kesimpulan dgn singkat dan tajam. Kesimpulan bukan sekadar rangkuman hasil. Jangan mengulang hasil atau pembahasan. Kemukakan makna hasil penelitian. Bagian saran: * penelitian atau tindakan lanjutan yg perlu dilakukan dan terkait dgn kesimpulan * harus realisitis

Terima kasih Pertanyaan?