METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Jumlah dan Cara Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

dokumen-dokumen yang mirip
METODE PENELITIAN. Desain, Waktu, dan Tempat

METODE PENELITIAN Desain, Waktu, dan Tempat Penelitian Cara Pengambilan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

METODE PENELITIAN. Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian

METODE PENELITIAN Desain, Waktu, dan Tempat Penelitian Cara Pengambilan Sampel Jenis dan Cara Pengumpulan Data

METODOLOGI Desain, Tempat, dan Waktu Jumlah dan Cara Penarikan Sampel Jenis dan Cara Pengumpulan Data

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Jumlah dan Cara Pemilihan Contoh

METODE Desain, Waktu, dan Tempat Penelitian Cara Pengambilan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Jumlah dan Cara Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

METODE PENELITIAN Desain, Waktu, dan Tempat Penelitian Cara Pengambilan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

METODE PENELITIAN. Kelas Populasi (N) Contoh (n) Kelas Kelas Total 81 40

METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Jumlah dan Teknik Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

METODE Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Teknik Penarikan Contoh

METODE PENELITIAN. Gambar 2 Sistematika pengambilan contoh. Pemilihan SDN Kebon Kopi 2 Bogor. Purposive. siswa kelas 5 & 6. Siswa laki-laki (n=27)

METODE PENELITIAN Desain, Waktu dan Tempat Penelitian Jumlah dan Cara Pengambilan Contoh

METODOLOGI Desain, Tempat dan Waktu Jumlah dan Cara Penarikan Sampel Jenis dan Cara Pengumpulan Data

METODE PENELITIAN. n = N 1+ N (d 2 ) keterangan : N = besar populasi n = besar sampel d = tingkat kepercayaan/ketepatan yang diinginkan

METODE. PAUD Cikal Mandiri. PAUD Dukuh. Gambar 2 Kerangka pemilihan contoh. Kls B 1 :25. Kls A:20. Kls B 2 :30. Kls B:25. Kls A:11

METODE PENELITIAN Desain, Waktu, dan Tempat Penelitian Jumlah dan Cara Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

METODE. n = Z 2 P (1- P)

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Jumlah dan Teknik Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

METODE Desain, Tempat dan Waktu Cara Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

METODE PENELITIAN. n1 = = 35. n2 = = 32. n3 =

Karakteristik Sampel: Usia Jenis Kelamin Berat Badan Tinggi Badan. Kebutuhan Energi dan Zat Gizi. Status Gizi

METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Jumlah dan Cara PenarikanSampel Jenis dan Cara Pengambilan Data

METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Jumlah dan Cara Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

Gambar 1. Kerangka pemikiran tingkat kecukupan energi zat gizi anak usia sekolah Keterangan : = Variabel yang diteliti = Hubungan yang diteliti

METODE PENELITIAN. n [(1.96) 2 x (0.188 x 0.812)] (0.1) 2. n 59 Keterangan: = jumlah contoh

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Jumlah dan Cara Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

METODOLOGI PENELITIAN

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Jumlah dan Teknik Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

METODE PENELITIAN. penelitian. Kota Medan. 21 Kecamatan. 2 Kecamatan. Kec. Medan Kota Kelurahan Sitirejo (60 RT)

METODE PENELITIAN. n = n/n(d) 2 + 1

METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Jumlah dan Cara Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

Bagan Kerangka Pemikiran "##

METODE PENELITIAN. n = z 2 α/2.p(1-p) = (1,96) 2. 0,15 (1-0,15) = 48,9 49 d 2 0,1 2

METODE Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Jumlah dan Cara Penarikan Contoh

METODE PENELITIAN. Yayasan Yasmina Bogor (Purposive) N= 65. Kabupaten Bogor (N = 54) Populasi sumber (N=50) Contoh penelitian (n= 30)

METODE PENELITIAN Waktu, Tempat, dan Desain Penelitian Jumlah dan Cara Penarikan Contoh

METODE PENELITIAN. Gambar 2Cara Penarikan Contoh

METODE Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Jumlah dan Cara Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

METODE. Zα 2 x p x (1-p)

METODE Desain, Tempat, dan Waktu Jumlah dan Cara Penarikan Contoh

METODE PENELITIAN Desain, Waktu dan Tempat Cara Pemilihan Contoh

METODE Desain, Tempat, dan Waktu Jumlah dan Cara Penarikan Subjek

METODOLOGI Desain, Tempat, dan Waktu Jumlah dan Cara Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

BAB III METODE PENELITIAN A.

METODOLOGI. n = Z 2 (1-α/2) x σ 2 ε 2 x φ 2 n = x x n = 79 mahasiswi

METODE PENELITIAN. =(1.96) (0.9) (0.2) =77.8=78 (orang)

Gambar 3 Hubungan ketahanan pangan rumahtangga, kondisi lingkungan, morbidity, konsumsi pangan dan status gizi Balita

Konsumsi Pangan (makanan dan minuman) Intake energi. Persentase tingkat konsumsi cairan. Kecenderungan dehidrasi

METODE PENELITIAN Desain, Waktu, dan Tempat Jumlah dan Cara Pemilihan Contoh Jenis dan Cara Pengambilan Data

Pola Konsumsi Pangan Rumah Tangga Perubahan konsumsi pangan sebelum dan sesudah mengikuti program pemberdayaan Tingkat Kecukupan energi dan zat gizi

KERANGKA PEMIKIRAN. Karakteristik sosial ekonomi keluarga contoh: Karakteristik contoh: Pengetahuan gizi seimbang. Jenis kelamin Umur Uang saku

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Jumlah dan Cara Pengambilan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

METODE Desain, Tempat, dan Waktu Jumlah dan Cara Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Jumlah dan Cara Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

METODE Desain, Tempat, dan Waktu Jumlah dan Cara Pengambilan Sampel

METODE PENELITIAN. Desain, Tempat dan Waktu

HUBUNGAN JENIS TRANSPORTASI KE SEKOLAH DENGAN STATUS GIZI, TINGKAT KECUKUPAN ZAT GIZI DAN KEBUGARAN JASMANI REMAJA PUTRI AKSOVA MASTURINA

METODE PENELITIAN. Disain dan Tempat Penelitian. Teknik Penarikan Contoh. di = di/d x 100

METODE Disain, Tempat dan Waktu Jumlah dan Cara Penarikan Subyek

METODOLOGI. n = (Z /2) 2 X σ 2. n = X n = 54 siswa

METODE PENELITIAN. Kabupaten Sukabumi. Puskesmas Kadudampit Puskesmas Cikidang Puskesmas Citarik. Peserta program pemberian makanan biskuit fungsional

METODOLOGI PENELITIAN

METODE Desain, Tempat, dan Waktu Jumlah dan Cara Pengambilan Sampel

BAB III METODE PENELITIAN

Karakteristik Sosial Ekonomi - Jenis kelamin - Umur - Besar keluarga - Pendidikan - Pekerjaan - Pendapatan

HUBUNGAN TINGKAT KECUKUPAN GIZI DAN AKTIVITAS FISIK TERHADAP KEBUGARAN FISIK PADA SISWA SMAN 1 SUNGAI APIT YESSY NIARTY

BAB III METODE PENELITIAN

LAMPIRAN. Universitas Indonesia

METODE PENELITIAN. Desain, Waktu dan Tempat. Desain penelitian yang digunakan adalah cross-sectional study dan

METODE Desain, Tempat, dan Waktu Jumlah dan Cara Penarikan Subyek

METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Jumlah dan Cara Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

METODE PENELITIAN. n =

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Populasi dan Sampel Penelitian n = (zα² PQ) / d²

Gambar 1 Bagan kerangka pemikiran analisis kontribusi konsumsi ikan terhadap kecukupan zat gizi ibu hamil

METODE Desain, Waktu, dan Tempat Jumlah dan Cara Pengambilan Sampel

BAB III METODE PENELITIAN

HUBUNGAN KONSUMSI PANGAN, TINGKAT KECUKUPAN GIZI DAN STATUS GIZI DENGAN TINGKAT KEBUGARAN ATLET FUTSAL PUTRI TITA NIA FANINA

Gambar 1 Hubungan pola asuh makan dan kesehatan dengan status gizi anak balita

METODE PENELITIAN. Desain Penelitan

METODE PENELITIAN. Desain, Tempat dan Waktu Penelitian

III. METODE PENELITIAN. atau resiko dan variabel terikat atau variabel akibat, akan dikumpulkan

HUBUNGAN ASUPAN GIZI MAKAN PAGI DAN MAKAN SIANG DENGAN STATUS GIZI DAN KESEGARAN JASMANI PADA ANAK SEKOLAH DASAR NEGERI TEMBALANG SEMARANG TAHUN 2012

METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Jumlah dan Cara Pengambilan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

METODE Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Teknik Penarikan Contoh

METODE PENELITIAN. n= z 2 1-α/2.p(1-p) d 2

III. METODOLOGI PENELITIAN. Konsep dasar dan definisi operasional ini mencakup pengertian yang

ASUPAN ENERGI-PROTEIN DAN KEBIASAAN OLAHRAGA KAITANNYA DENGAN MASSA OTOT DAN DAYA TAHAN KARDIORESPIRASI PADA MAHASISWA UKM DAN NON-UKM SEPAKBOLA IPB

METODE PENELITIAN. Gambar 3 Teknik penarikan contoh. Bogor (Purposive) Kota Bogor (n = 11) Kabupaten Bogor (n = 54)

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan

METODE PENELITIAN. Populasi penelitian = 51 orang. 21 orang keluar. Kriteria inklusi. 30 orang responden. Gambar 2 Cara penarikan contoh

HUBUNGAN KESEIMBANGAN ASUPAN GIZI DAN AKTIVITAS FISIK DENGAN KONDISI FISIK ANAK SD DI KECAMATAN KOTANOPAN

BAB III METODE PENELITIAN

STATUS GIZI, ANGKA KECUKUPAN GIZI, DAN PENILAIAN KONSUMSI PANGAN

METODE PENELITIAN. Lokasi dan Waktu Penelitian

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Jumlah dan Cara Penarikan Contoh

METODE. Tempat dan Waktu Penelitian

Transkripsi:

18 METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian ini menggunakan desain Case Study.Penelitian ini dilakukan di SDN Pasanggrahan 2, Desa Cilangohar, Kecamatan Tegalwaru Kabupaten Purwakarta.Pengambilan data dilakukan pada bulan September sampai bulan November tahun 2012. Jumlah dan Cara Penarikan Contoh Pemilihan sampel di SDN Pasanggrahan 2 Kecamatan Tegalwaru Kabupaten Purwakarta secara purposive berdasarkan rekomendasi dari BAZNAS dan LSM Nurani Dunia dengan kriteria sekolah yang berhak menerima zakat. Pada penelitian ini, diambil 2 kelas, yaitu kelas 4 sebanyak 26 sampel dan kelas 5 sebanyak 28 sampel dengan total jumlah sampel 54 anak. Kriteria inklusi contoh adalah yang bersedia dijadikan sampel, tidak sakit dan tidak mendapat pengobatan. Jenis dan Cara Pengumpulan Data Jenis data yang dikumpulkan adalah data primer dan data sekunder.data primer diperoleh melalui wawancara langsung dengan contoh dan penyebaran kuesioner.data primer ini meliputi data karakteristik sosial ekonomi keluarga contoh, data pengetahuan gizi dan keamanan pangan, antropometri (tinggi badan, berat badan), aktivitas contoh, tingkat morbiditas, konsumsi pangan dan data kebugaran contoh.sedangkan data sekunder sebagai data pendukung yang diambil meliputi gambaran umum lokasi penelitian (jumlah murid dan guru, lama belajar, serta sarana dan prasarana) diperoleh dari lokasi penelitian.berbagai jenis variabel dan indikator penelitian dapat dilihat pada Tabel 4. Data karakteristik contoh dikumpulkan melalui wawancara menggunakan kuesioner kepada contoh.data konsumsi pangan diperoleh dengan recall konsumsi pangan dengan bantuan kuesioner yang dilakukan selama dua kali, yaitu satu kali pada hari sekolah dan satu hari pada hari libur. Data aktivitas fisik diperoleh dengan cararecall aktivitas fisik satu hari. Data status gizi diperoleh dengan pengukuran antropometri dan perhitungan Indeks Massa Tubuh (IMT/U) perhitungan Z-score.Berat badan contoh diukur menggunakan timbangan dengan kapasitas maksimum 200 kg dan ketelitian0.1 kg.tinggi badan contoh diukur menggunakan microtoise dengan kapasitas maksimum 200 cm dengan ketelitian 0.1 cm.

19 Tabel 4 Jenis variabel dan indikator penelitian No Variabel Jenis Data Indikator Cara Pengumpulan Data 1. Karakteristik contoh Primer 2. Konsumsi pangan - Usia - Jenis kelamin - Uang saku Usia, jenis kelamin, dan uang saku dengan wawancara dan kuesioner Primer Konsumsi Wawancara langsung dengan responden dengan menggunakan metode recall 2x 24 jam dan kuesioner kebiasaan makan 3. Aktivitas fisik Primer Skor PAL Wawancara dan kuesioner 4. Status gizi Primer IMT/U BB ditimbang menggunakan timbangan injak, TB diukur menggunakan microtoise 5. Tingkat kebugaran Primer Kategori kebugaran dilihat dari nilai VO 2 max hasil pengukuran Bleep Test 6. Profil Sekolah Sekunder Laporan sekolah Wawancara Pengolahan dan Analisis Data Proses pengolahan data meliputi editing, coding, entry, dan analisis data. Proses editing adalah pemeriksaan seluruh kuesioner setelah data terkumpul dari responden.coding adalah pemberian angka atau kode tertentu yang telah disepakati terhadap jawaban-jawaban pertanyaan dalam kuesioner.entry merupakan tahapan memasukkan data jawaban kuesioner sesuai kode yang telah ditentukan untuk masing-masing variabel sehingga menjadi data dasar untuk dianalisis. Data-data yang diperoleh dari kuesioner diolah menggunakan program Microsoft Excel 2007. Data status gizi ditentukan berdasarkan data yang diperoleh yaitu usia contoh, berat badan, dan tinggi badan dengan parameter Indeks Massa Tubuh menurut umur (IMT/U) dengan menggunakan software WHO anthroplus 2007. Nilai indeks massa tubuh menurut IMT/U dibagi menjadi 5 kategori berdasarkan WHO (2007) yaitu sangat gemuk (>+3 SD), gemuk ( +2 SD sampai dengan +3 SD), normal ( -2 SD sampai dengan 2 SD), kurus ( -3 sd sampai -2 sd), sangat kurus (<-3 SD). Dari limakategori, dibagi kembali menjadi 2 kategori kurus (<-3 SD sampai -2 SD) dan normal. Data konsumsi pangan yang diperoleh dari hasil recall selama 2x24 jam, kemudian dikonversikan untuk menentukan zat gizi contoh yatu energi, protein,

20 vitamin A, vitamin C, kalsium, zat besi, dan zinc. Data konsumsi pangan dihitung dengan menggunakan Daftar Komposisi Bahan Makanan (DKBM) dengan rumus sebagai berikut (Hardinsyah & Briawan 2004). Keterangan: KGij Bj Gij BDDj Kgij = (Bj/100) x Gij x (BDDj/100) = Kandungan zat gizi ke-i dalam bahan makanan ke-j = Berat makanan ke-j yang dikonsumsi = Kandungan zat gizi ke-i dalam 100 gram BDD bahan makanan ke-j = Bagian yang dapat dimakan dalam bahan makanan ke-j Untuk menentukan Angka Kecukupan Gizi (AKG) contoh digunakan rumus: Keterangan: AKGI Ba Bs AKG = Angka kecukupan gizi contoh = Berat badan aktual sehat (kg) = Berat badan standar (kg) = Angka kecukupan energi dan protein yang dianjurkan Widya Karya Nasional Pangan dan Gizi (WKNPG 2004). Kecukupan vitamin dan mineral dihitung langsung dengan menggunakan angka kecukupan tanpa menggunakan AKGI. Selanjutnya tingkat kecukupan energi dan protein diperoleh dengan cara membandingkan jumlah konsumsi zat gizi tersebut dengan menggunakan rumus. TKG K AKGI = Tingkat kecukupan zat gizi = Konsumsi zat gizi = Angka kecukupan gizi contoh AKGI = (Ba/Bs) x AKG TKG = (K/AKGI) x 100 Tingkat kecukupan energi dan zat gizi contoh dinyatakan dalam persen.klasifikasi tingkat kecukupan energi dan zat gizi disajikan pada Tabel 5. Tabel 5 Klasifikasi tingkat kecukupan energi dan zat gizi Energi dan Zat Gizi Klasifikasi Tingkat Kecukupan Energi dan protein a. Defisit tingkat berat (< 70% angka kebutuhan) b. Defisit tingkat sedang (70 79% angka kebutuhan) c. Defisit tingkat ringan (80 89% angka kebutuhan) d. Normal (90 119% angka kebutuhan) e. Di atas angka kebutuhan ( 120% angka kebutuhan) Vitamin dan mineral a. Kurang (< 77% angka kebutuhan) b. Cukup ( 77% angka kebutuhan) Sumber : Depkes (1996), Gibson (2005)

21 Data aktivitas fisik didapatkan dengan metode wawancara langsung dan hasilnya akan diolah dengan cara mengalikan bobot nilai per aktivitas dikalikan dengan lamanya waktu yang digunakan untuk beraktivitas. Menurut FAO/WHO/UNU (2001) besarnya aktivitas fisik yang dilakukan seseorang dalam 24 jam dinyatakan dalam PAL (Physical activity level) atau tingkat aktivitas fisik. PAL ditentukan dengan rumus berikut: Keterangan : PAL PAR PAL = ( ) 24 = Physical activity level (tingkat aktivitas fisik) = Physical activity ratio (jumlah energi yang dikeluarkan untuk jenis aktivitas per satuan waktu tertentu) Jenis aktivitas yang dapat dilakukan dikategorikan menjadi 18 jenis kategori berdasarkan PAR seperti yang dapat dilihat pada Tabel 6. Tabel 6 Kategori aktivitas fisik berdasarkan nilai PAR Kategori Keterangan PAR PAL1 Tidur (tidur siang dan malam) 1 PAL2 Tidur-tiduran (tidak tidur), duduk diam, dan membaca 1.2 PAL3 Duduk sambil menonton TV 1.72 PAL4 Berdiri diam, beribadah, menunggu (berdiri), berhias 1.5 PAL5 Makan dan minum 1.6 PAL6 Jalan santai 2.5 PAL7 Berbelanja (membawa beban) 5 PAL8 Mengendarai kendaraan 2.4 PAL9 Menjaga anak 2.5 PAL10 Melakukan pekerjaan rumah (bersih-bersih) 2.75 PAL11 Setrika pakaian (duduk) 1.7 PAL12 Kegiatan berkebun 2.7 PAL13 Office worker (duduk di depan meja, menulis, dan mengetik) 1.3 PAL14 Office worker (berjalan-jalan mondar-mandirmembawa arsip) 1.6 PAL15 Olahraga (badminton) 4.85 PAL16 Olahraga (jogging, lari jarak jauh) 6.5 PAL17 Olahraga (bersepeda) 3.6 PAL18 Olahraga (aerobic, berenang, sepak bola, dan lain-lain) 7.5 Sumber : FAO/WHO/UNU (2001) Selanjutnya PALakan dikategorikan menjadi empat kategori menurut FAO/WHO/UNU (2001), seperti yang disajikan dalam Tabel 7. Tabel 7 Kategori tingkat aktivitas fisik berdasarkan nilai PAL Kategori Nilai PAL Aktivitas Sangat Ringan < 1,40 Aktivitas Ringan 1,40-1,69 Aktivitas Sedang 1,70-1,99 Aktivitas Berat 2,00-2,40 Sumber : FAO/WHO/UNU (2001) Data status kebugaran contoh diukur dengan melakukan bleep test yang bertujuan mengukur fungsi jantung yang merupakan salah satu indikator

22 kebugaran seseorang.bleep test atau tes lari multi tahap merupakan jenis tes kebugaran cardiovascular yang dilakukan dengan cara berlari secara bertahap dengan isntruksi dari kaset yang diputar dengan jarak lintasan lari sepanjang 20 meter. Setelah melakukan tes, dapat dicatat jumlah oksigen maksimum yang digunakan selama berlari sesuai dengan nomor tahapan dan nomor balikan (Nurhasan & Cholil 2007).Formulir catatan lari multi tahap dapat dilihat pada Tabel 8 di bawah ini, sedangkan prediksi nilai penggunaan oksigen maksimum dengan tes lari multi tahap dapat dilihat pada Lampiran. Tabel 8 Formulir catatan lari multi tahap Nomor Tahap Nomor Balikan 1 1 2 3 4 5 6 7 2 1 2 3 4 5 6 7 8 3 1 2 3 4 5 6 7 8 4 1 2 3 4 5 6 7 8 9 5 1 2 3 4 5 6 7 8 9 6 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 7 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 8 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 9 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 10 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 11 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 15 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 16 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 17 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 18 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 19 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 20 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 21 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 Untuk menentukan tingkat kebugaran jasmani, maka nilai VO 2 max yang diperoleh dari bleep test tersebut kemudian dicocokan dengan kategori VO 2 max pada hasil bleep test pada Tabel 9 di bawah ini Tabel 9 Kategori VO 2 max pada hasil bleep test Jenis Kelamin Kategori VO2 maks Putra Kurang sekali < 25 Kurang 25-33 Cukup 34-42 Baik 43-52 Baik sekali > 53 Putri Kurang sekali <24 Kurang 24-30 Cukup 31-37 Baik 38-48 Baik sekali >49 Sumber: American of Heart Asociation

23 Data-data yang telah diolah kemudian dianalisis menggunakan Statistical Program for Social Science (SPSS) 16 for Windows.Analisis data yang dilakukan adalah sebagai berikut: 1) Analisis deskriptif (persentase dan rata-rata) meliputi data karakteristik contoh, aktivitas fisik contoh, tingkat konsumsi zat gizi contoh, status gizi contoh, dan tingkat kebugaran jasmani contoh. 2) Uji bedat-test digunakan untuk menguji perbedaan karakteristik contoh, status gizi, konsumsi pangan, aktivitas fisik dengan tingkat kebugaran contoh. 3) Uji bedamann Whitney digunakan untuk menguji perbedaan kebiasaan makan dan kebiasaan minum contoh dengan tingkat kebugaran contoh. 4) Uji korelasi Pearson dan Spearman digunakan untuk melihat variabel hubungan, yaitu menganalisis hubungan usia, konsumsi, tingkat kecukupan zat gizi, aktivitas fisik, dan status gizi pada contoh dengan tingkat kebugaran. 5) Variabel-variabel yang berpengaruh terhadap kebugaran contoh dianalisis dengan menggunakan uji regresi linier berganda. Definisi Operasional Aktivitas fisik adalah kegiatan yang dilakukan seseorang mulai dari bangun sampai tidur kembali dan lamanya seseorang melakukan kegiatan fisik tersebut, seperti bersekolah, menonton tv, tidur, aktivitas ringan (duduk dan berdiri), aktivitas sedang (bersepeda dan jogging), dan aktivitas berat (bermain basket dan berenang) Antropometri adalah metode yang digunakan dalam melakukan penilaian status gizi secara langsung yaitu tinggi badan, berat badan. Asupan zat giziadalah rata-rata konsumsi setiap jenis pangan per hari yang dinyatakan dalam satuan berat (gram) dan ukuran rumah tangga, yang diperoleh dari hasil recall 2 x 24 jam. Kebugaranadalah kemampuan tubuh untuk melakukan kegiatan sehari-hari tanpa mengalami kelelahan yang berarti baik fisik maupun mental. Contohadalah siswa kelas 4 dan 5 SDN 2 Pasanggrahan, Desa Pasanggrahan, Kecamatan Tegal Waru, Kabupaten Purwakarta. Karakterisitik contohadalah data-data contoh yang meliputi usia, jenis kelamin, uang saku, berat badan, dan tinggi badan. Status giziadalah keadaan tubuh yang diakibatkan oleh keseimbangan antara jumlah asupan (intake) zat gizi dan jumlah yang dibutuhkan (requirement) untuk digunakan (utilization) berbagai fungsi biologis.yang ditentukan melalui Indek Massa Tubuh menurut umur (IMT/U) dan dikelompokkan

24 menjadi 5 kategori: sangat kurus <-3SD, kurus -3 SD s/d <-2 SD, normal -2 SD s/d 1 SD, gemuk >1 SD s/d 2 SD, sangat gemuk > 2 SD. Tingkat kebugaran adalah keadaan seseorang yang melakukan aktivitas fisik tanpa merasakan kelelahan yang nilainya diperoleh berdasarkan tes keolahragaan. Tingkat kecukupan gizi adalah perbandingan konsumsi zat gizi actual terhadap angka kecukupan yang dianjurkan menurut umur berdasarkan WKNPG (2004) yang dinyatakan dalam persen. VO 2 max adalah kapasitas maksimum tubuh seseorang untuk menyalurkan dan menggunakan oksigen selama melakukan tes lari multi tahap (bleep test).