KONSEP MBB-ISBD DALAM KERANGKA GENERAL EDUCATION DI PERGURUAN TINGGI UMUM

dokumen-dokumen yang mirip
Materi ilmu alamiah dasar bersifat dasar, umum dan pengantar yang berkenaan dengan fenomena alam dan daya fikir manusia. Ilmu alamiah dasar bukan

A. DASAR PEMIKIRAN. Pengantar ISBD-D4 Terapi Wicara-Ig. Dodiet Aditya S, SKM, MPH. Page 1

Dosen Program Studi Pendidikan Sejarah FKIP Universitas Muhammadiyah Metro

MATAKULIAH BERKEHIDUPAN BERMASYARAKAT (MBB)

ILMU SOSIAL BUDAYA DASAR (ISBD)

KEWARGANEGARAAN SEBAGAI MATAKULIAH PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN DAN PENDIDIKAN KARAKTER DI PERGURUAN TINGGI

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN Pendidikan Kewarganegaraan Sebagai Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian

SILABUS MATA KULIAH. Program Studi : Kode Mata Kuliah : Nama Mata Kuliah : Ilmu Sosial dan Budaya Dasar

PEDOMAN PEMBELAJARAN MATA KULIAH DASAR UMUM (MKDU)

BAB I LANDASAN DAN TUJUAN PENDIDIKAN PANCASILA

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) PROGRAM STUDI S1 SISTIM INFORMASI STMIK PRABUMULIH

DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 38/DIKTI/Kep/2002 TENTANG

KEBIJAKAN PENGEMBANGAN MATA KULIAH UMUM PLSBT

BAB I PENDAHULUAN. Penyelenggaraan pendidikan tinggi pada dasarnya bertujuan untuk

Pengantar ISBD: ISBD dalam Perspektif Pendidikan Umum, serta Latar Belakang dan Arah Pengembangan MBB-ISBD

POSISI MATA KULIAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) DALAM KURIKULUM PERGURUAN TINGGI UMUM MENURUT SK DIRJEN DIKTI NO

Modul ke: PANCASILA 1FEB PENGANTAR PANCASILA. Fakultas. Melisa Arisanty. S.I.Kom, M.Si. Program Studi MANAJEMEN

Kumpulan Makalah Pembekalan KKN UNY 2011, hal PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI KULIAH KERJA NYATA. Oleh: Wawan S. Suherman *)

ISD Sebagai Salah Satu MKDU

Pertemuan ke-1 IBD sebagai bagian dari MKDU:

PENDIDIKAN PANCASILA

Pengantar ISBD: ISBD dalam Perspektif Pendidikan Umum, serta Latar Belakang dan Arah Pengembangan MBB-ISBD

KEWARGANEGARAAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN SEBAGAI MATA KULIAH PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN. Syahlan A. Sume. Modul ke: Fakultas FEB

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA UNIT MATA KULIAH UMUM

LANDASAN PENDIDIKAN PANCASILA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

LANDASAN DAN TUJUAN PENDIDIKAN PANCASILA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I Pengantar PLSBT. Dosen : Elly M. Setiadi

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan di seluruh dunia kini sedang mengkaji kembali perlunya

KONTRIBUSI PENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA

Prosiding SNaPP2015Sosial, Ekonomi, dan Humaniora ISSN EISSN Sarah Rouli Tambunan

TUGAS INI UNTUK MEMENUHI MATA KULIAH PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN MENGENAI BAB I PENGANTAR MEMAHAMI PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DIPERGURUAN TINGGI

SILABUS MATA KULIAH DAN RENCANA MUTU PEMBELAJARAN ILMU SOSIAL DAN BUDAYA DASAR (ISBD)

STANDAR KOMPETENSI LULUSAN

ILMU SOSIAL DASAR DALAM PERGURUAN TINGGI. Disusun Oleh : NPM : Mata Kuliah : Ilmu Budaya Dasar

I. PENDAHULUAN. pemerintah melalui lingkungan keluarga, lingkungan sekolah dan lingkungan

INTERAKSI SOSIAL PADA AKTIVIS IMM DAN KAMMI. Skripsi

Manfaat Belajar Pendidikan Pancasila bagi Mahasiswa

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

ARTIKEL. Penelitian ini berlatarbelakangkan: (1) Penetapan Mata Kuliah Pendidikan

Landasan dan Tujuan Pendidikan Pancasila

Aji Wicaksono S.H., M.Hum. Modul ke: Fakultas DESAIN SENI KREATIF. Program Studi DESAIN PRODUK

No Profil Lulusan Deskripsi Profil

KANTOR PENJAMINAN MUTU INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER

MODUL 1 PANCASILA. PENDAHULUAN (Landasan Pendidikan Pancasila) Dr. Dadan Anugrah, M.Si. Modul ke: Fakultas Ekonomi. Program Studi Akuntansi

SALINAN KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 44/DIKTI/Kep/2006 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. mencerdaskan kehidupan bangsa, yaitu melalui pendidikan dimana dengan pendidikan akan

BAB I LANDASAN KURIKULUM AL-ISLAM, KEMUHAMMADIYAHAN DAN BAHASA ARAB DENGAN PARADIGMA INTEGRATIF-HOLISTIK

SILABUS MATA KULIAH PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

Pergeseran Paradigma Pendidikan Tinggi. PAU-PPI, Universitas Terbuka 2008

BAB I PENDAHULUAN. hanya manusia yang berkualitas saja yang mampu hidup di masa depan

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI

ANALISIS KEMAMPUAN LITERASI SAINS DAN SIKAP CALON GURU NON IPA TERHADAP LINGKUNGAN PADA KERANGKA SAINS SEBAGAI PENDIDIKAN UMUM

ILMU SOSIAL DAN BUDAYA DASAR

Rasional. Visi, Misi, dan Tujuan

SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL (SPMI) AKMI BATURAJA

BAB I PENDAHULUAN. baik oleh pembaca dan hendak disampaikan melalui media kata-kata/bahasa tulis.

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dampak globalisasi saat ini sangat berpengaruh bagi perkembangan IPTEK dan

Pendidikan Kewarganegaraan

KODE ETIK DOSEN STIKOM DINAMIKA BANGSA

TUGAS AKHIR KULIAH PENDIDIKAN PANCASILA SEMESTER GANJIL T.A. 2011/2012. Hilangnya Rasa Nasionalisme Remaja Berimbas Kehancuran Bangsa

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

A. Program Magister Pendidikan Agama Islam (S2 PAI) 1. Standar Kompetensi Lulusan Jenjang Strata Dua (S2) Progam Magister

policy? pedoman? metoda? model belajar? ?...?...?

PETA KURIKULUM PROGRAM MAGISTER SOSIOLOGI FISIP UNIVERSITAS ANDALAS

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN. Materi Kuliah. Latar Belakang Pendidikan kewarganegaraan. Modul 1

Kewarganegaraan. Pengembangan dan Pemeliharaan sikap dan nilai-nilai kewarganegaraan. Uly Amrina ST, MM. Kode : Semester 1 2 SKS.

Mata Kuliah Kewarganegaraan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang masalah

SILABUS MATA KULIAH PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

Yusri. ialah STANDAR KOMPETENSI:

A. PROFILE Program Studi D-III Bahasa Inggris diarahkan untuk menghasilkan sarjana diploma D-III yang memiliki keahlian sebagai:

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan sebagai upaya dasar yang dilakukan oleh keluarga, masyarakat

KEWARGANEGARAAN. Ruang Lingkup Mata Kuliah Kewarganegaraan di Perguruan Tinggi : Etika Berkewarganegaraan. Rizky Dwi Pradana, M.Si PSIKOLOGI PSIKOLOGI

Pendidikan Pancasila. PENDAHULUAN (Dasar-Dasar, Tujuan Penyelenggaraan, Capaian Dan Metode Pembelajaran Pendidikan Pancasila) Dr. Saepudin S.Ag. M.Si.

TANTANGAN FILSAFAT ILMU DALAM PERKEMBANGAN GEOGRAFI YULI IFANA SARI

PENGAMALAN PANCASILA DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI DAN REFORMASI

KURIKULUM PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA

BAB I PENDAHULUAN. bangsa. Pendidikan karakter menjadi fokus pendidikan diseluruh jenjang

BAB I PENGANTAR. mencerdaskan kehidupan bangsa. Tujuan pendidikan menengah kejuruan yaitu

BAB I PENDAHULUAN. disebabkan oleh berbagai krisis yang melanda, maka tantangan dalam

BAB I PENDAHULUAN. kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan kualitas sumber daya manusia merupakan prasyarat mutlak

STANDAR KOMPETENSI LULUSAN YANG MENGACU PADA KERANGKA KUALIFIKASI NASIONAL INDODNESIA (KKNI)

tip.ub.ac.id Rumusan Hasil Workshop Peningkatan Daya Saing Global Lulusan PS Industri Pertanian Departemen Teknologi Industri Pertanian Fakultas Tekno

Ekonomi dan Bisnis Akuntansi

MATERI KULIAH ETIKA BISNIS. Pokok Bahasan: Pancasila sebagai Landasan Etika Bisnis

BAB I PENDAHULUAN. manusia atau the study of the group behavior of human beings (Calhoun dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) telah

TUGAS AKHIR KULIAH PENDIDIKAN PANCASILA SEMESTER GANJIL T.A. 2011/2012 STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Dalam menghadapi tantangan globalisasi sekarang ini sangat sekali diperlukan sumber

MUKADIMAH. Untuk mewujudkan keluhuran profesi dosen maka diperlukan suatu pedoman yang berupa Kode Etik Dosen seperti dirumuskan berikut ini.

ALIRAN-ALIRAN FILSAFAT PENDIDIKAN DI AS

PENDIDIKAN PANCASILA

om KOMPETENSI INTI 13. Menguasai materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan yang mendukung mata pelajaran yang diampu.

BAB 1 PENDAHULUAN. menjalani hidup dan kehidupan, sebab pendidikan bertujuan untuk memberikan

II. TINJAUAN PUSTAKA. kepribadian individunya dan kegunaan masyarakatnya, yang diarahkan demi

MATA KULIAH : KEWARGANEGARAAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN SEBAGAI MATA KULIAH PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN

Transkripsi:

KONSEP MBB-ISBD DALAM KERANGKA GENERAL EDUCATION DI PERGURUAN TINGGI UMUM

A. Konsep General Education Kemajuan iptek di era globalisasi telah menuntut masyarakat untuk memiliki kemampuan spesialisasi yang matang. Tuntutan tersebut sangat berpengaruh pada pola pikir, pola hidup dan perilaku masyarakat yang cenderung mengarah pada pola pikir sekuler, materialistis, sikap hidup hedonis, perilaku egois yang akhirnya akan hilangnya jati diri sebagai bangsa beradab, bahkan lupa bahwa dirinya sebagai makhluk sosial bagian dari masyarakat.

Pada pertengahan abad ke 20 timbul suatu kegelisahan yang serius dikalangan para pengamat pendidikan di Amerika dan Eropa tentang bagaimana nasib-nasib kehidupan umat manusia di masa depan, karena melihat kenyataan bahwa sistem pendidikan modern nampaknya kurang peduli lagi terhadap pengembangan kepribadian peserta didik.

Ada enam pola makna esensial yang harus dipahami dan dialami oleh segenap mahasiswa, yaitu : (a) makna symbolic yakni kemampuan berbahasa dan berhitung, (b) makna empirics yakni kemampuan untuk memaknai benda-benda melalui proses penjelajahan dan penyelidikan empiris, (c) makna esthetics yaitu kemampuan memaknai keindahan seni dan fenomena alam, (d) makna ethics yaitu kemampuan memaknai baik dan buruk, (e) makna synoetics yaitu kemampuan berfikir logis, rasional sehingga dapat memaknai benar dan dalah dan (f) makna synoptics yakni kemampuan untuk beragama atau berfilsafat (Philip H.Phenix, 1964:6), Keenam pola makna di atas dikemas menjadi suatu program studi yang diberi nama General Education (pendidikan

Pendidikan Umum merupakan bidang studi yang komprehensif yaitu pendidikan kepala, hati dan tangan secara terintegrasi. Ia melihat sasaran yang disentuh dalam Pendidikan Umum adalah potensi-potensi yang dimiliki manusia yaitu rasio, rasa/hati, dan tingkah laku. Ketiga hal tersebut dibina secara bersama-sama dalam rangka mewujudkan keutuhan pribadi, bukan menyentuh satu aspek secara terpisah-pisah (Wolfgang Klafki, 1968 : 20), oleh sebab itu bidang studi Pendidikan Umum perlu diberikan kepada setiap peserta didik disetiap jenjang dan program studi.

Dalam laporan lima puluh tahunan Nation Socienty for the study of education tahun 1958, munculnya Program Studi General Education dilatarbelakangi oleh empat hal, yaitu : 1) sebagai reaksi terhadap spesialisasi keilmuan yang berlebihan, 2) sebagai reaksi terhadap kepincangan penguasaan minat-minat khusus dengan perolehan peradaban yang lebih luas, 3) sebagai reaksi terhadap pengkotak-kotakan kurikulum dan perpecahan pengalaman belajar siswa, dan 4) sebagai reaksi terhadap formalisme dalam pendidikan liberal (McConnel, 1960).

Tujuan Pendidikan Umum itu sangat luas yaitu mewujudkan manusia yang memiliki kehidupan pribadi yang memuaskan, keluarga yang bahagia dimana komunikasi soal dapat berjalan secara dinamis harmonis, memiliki tanggung jawab sebagai warga negara yang berperan aktif dalam memecahkan prolematika yang dihadapi oleh dirinya maupun dalam kontek kemasyarakatan. Maka dari itu, rumusan tujuan Pendidikan Umum dari Paul dan Margareth menyiratkan pengertian yang lebih komprehensif untuk ukuran budaya dan filsafat hidup di negara barat. Rumusan tujuan diatas, mengandung empat pola hubungan seseorang dalam melaksanakan kehidupannya, yaitu : 1) hubungan individu dengan dirimya, 2) hubungan individu dengan keluarganya, 3) hubungan individu dengan masyarakatnya, 4) hubungan individu dengan negaranya.

Matakuliah Pengembangan Kepribadian (MPK) dan Matakuliah Berkehidupan Bermasyarakat (MBB ISBD) merupakan salah satu bentuk pembelajaran mahasiswa perguruan tinggi Indonesia dalam pencapaian tujuan utama pendidikan Nasional yaitu membentuk kepribadian utuh proses pembelajaran secara terintegrasi menggunakan pendekatan multidisipliner atau inerdisipliner.

B. Implementasi Konsep General Education di PTU Secara histories, program studi General Education atau pendidikan umum yang ada di Amerika telah dielaborasi oleh para ahli pendidikan di Indonesia menjadi sebuah studi atau matakuliah-matakuliah yang disebut Matakuliah Dasar Umum (MKDU) sebagaimana dapat kita lihat dalam kurikulum 1983 tentang kurikulum inti MKDU di Perguruan Tinggi Umum (PTU). MKDU pada mulanya dikelompokkan ke dalam dua kelompok matakuliah yaitu kelompok pertama memuat matakuliah Pendidikan Pancasila, Pendidikan Agama dan Pendidikan Kewiraan Nasional, sedangkan kelompok kedua memuat mata kuliah Ilmu Sosial Dasar, Ilmu Budaya Dasar dan Ilmu Alamiah Dasar. Kedua kelompok tersebut kini menjadi MPK (Matakuliah Pengembangan Kepribadian) dan MBB (Matakuliah Berkehidupan Bermasyarakat).

C. Visi, Misi dan Tujuan MBB ISBD Berangkat dari konsep General Education yang telah dielaborasi dan dikembangkan sesuai dengan kontak keindonesiaan, maka disusunlah visi, misi dan tujuan Matakuliah Berkehidupan Bermasyarakat (MBB), sebagaimana yang tertuang dalam SK Dirjen Dikti No. 232 tentang Rambu-rambu pengembangan matakuliah MBB-ISBD dan IAD. Dalam SK Dirjen Dikti dan surat Edaran tentang penyusunan rambu-rambu matakuliah MPK dan MBB, Visi, misi dan tujuan MBB ISBD dirumuskan sebagai berikut : Visi MBB ISBD adalah berkembangnya mahasiswa sebagai manusia terpelajar yang kritis, peka dam arif dalam memahami keragaman dan kesetaraan manusia yang dilandasi nilai-nilai estetika, etika dan moral agama dalam kehidupan bermasyarakat

Misi MBB ISD adalah memberikan landasan dan wawasan yang luas, serta menumbuhkan sikap kritis, peka dan arif pada mahasiswa untuk memahami keragaman dan kesetaraan manusia dalam kehidupan bermasyarakat selaku individu dan makhluk sosial yang beradab serta bertanggung jawab terhadap sumber daya dan lingkungannya. Tujuan MBB ISBD Mengembangkan kesadaran mahasiswa menguasai pengetahuan tentang keanekaragaman dan kesederajatan manusai sebagai individu dan makhluk sosial dalam kehidupan bermasyarakat. Menumbuhkan sikap kritis, peka dan arif dalam memahami keragaman dan kesetaraan manusia dengan landasan nilai estetika. Etika dan moral dalam kehidupan bermasyarakat. Memberikan landasan ilmu pengetahuan dan wawasan yang luas serta keyakinan kepada mahasiswa sebagai bekal bagi hidup bermasyarakat, selaku individu dan makhluk sosial yang beradab dalam mempraktikkan pengetahuan akademik dan keahliannya.