ANALISIS PENGARUH DIMENSI KUALITAS PELAYAN JASA RUMAH SAKIT SELASIH TERHADAP KEPUASAN PASIEN

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS PENGARUH DIMENSI KUALITAS PELAYAN JASA RUMAH SAKIT SELASIH TERHADAP KEPUASAN PASIEN. Rizky Natassia

IMPORTANCE PERFORMANCE ANALYSIS (IPA) DIMENSI KUALITAS PELAYAN JASA RUMAH SAKIT SELASIH TERHADAP KEPUASAN PASIEN. Oleh Rizky Natassia, SE,MM 1

ECONOMICA Journal of Economic and Economic Education Vol.1 No.1 (78-85 )

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PASIEN DI RUMAH SAKIT ISLAM KOTA MAGELANG

NASKAH PUBLIKASI PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN YANG MENGUNJUNGI SOLO GRAND MALL SURAKARTA

KUALITAS LAYANAN DAN KEPUASAN PASIEN RAWAT INAP PADA BALAI PENGOBATAN SANTA FAMILIA DI BARONG TONGKOK KAB. KUTAI BARAT

BAB I PENDAHULUAN. karena konsumen terdiri dari beberapa segmen, gaya hidup dan kepribadian yang

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PASIEN YANG BEROBAT DIINSTALASI GAWAT DARURAT RUMAH SAKIT UMUM SANGATTA

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN LABORATORIUM KLINIK (Studi Kasus Laboratorium Klinik X Jakarta)

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PENGUNJUNG HOTEL DI KOTA MAKASSAR (Studi pada Hotel TM Makassar) H A D I D U STIE-YPUP Makassar

ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PASIEN RAWAT INAP PADA RSUD KABUPATEN KARANGANYAR. Tutik Nuryanti 1),Slamet Djauhari 2) 1)

ANALISIS PENGARUH DIMENSI KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN AMIK CIPTA DARMA SURAKARTA

ANALISIS TINGKAT KEPENTINGAN DAN KINERJA LAYANAN: STUDI KASUS PADA BANK MANDIRI DAN BANK BCA

BAB III METODE PENELITIAN. verifikatif. Model analisis deskriptif merupakan metode yang memberikan

BAB III METODE PENELITIAN. yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SURAKARTA. Juni Trisnowati Fakultas Ekonomi Universitas Surakarta

Penelitian ini menganalisa tentang pengaruh dimensi kualitas layanan dalam. menciptakan Word of Mouth (WOM) pada Klinik Kecantikan Kusuma di Bandar

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan di bidang bisnis merupakan kegiatan yang komplek dan beresiko

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN PADA PT. POS INDONESIA (PERSERO) SANGATTA

METODE PENELITIAN. Sumber data yang dipergunakan dalam penelitian ini meliputi : Merupakan data yang langsung didapatkan melalui penyebaran kuisioner

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN NASABAH (STUDI KASUS PADA PD. BPR BKK BOJA CABANG PATEBON KENDAL)

Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Pelanggan (Studi Kasus Pada IGD RSUD Larantuka)

JUDUL SKRIPSI : ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN DAN TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP LOYALITAS KONSUMEN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan selama lima bulan yaitu pada kurun waktu Bulan

BAB I PENDAHULUAN. yang dijual di pasar tetapi juga berlaku bagi perusahaan jasa.

BAB III METODE PENELITIAN. dalam jenis penelitian lapangan (field research). Agar penelitian ini lebih

yang akan datang (Anderson et al.,1994). Menurut Hoffman dan Bateson (1997) kepuasan pelanggan dipengaruhi oleh kualitas layanan dari suatu

Nama : Rika Mandasari NPM : Kelas : 3EA11

BAB III METODE PENELITIAN. Obyek dari penelitian ini adalah Produk Tabungan Mudharabah Bank Syariah

Analisis Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Konsumen Pada Metro Futsal Renon Denpasar. Oleh

PENGARUH KUALITAS LAYANAN TERHADAP KEPUASAN PASIEN MEDICAL CHECK UP (MCU) PADA RUMAH SAKIT DR. AK. GANI PALEMBANG

tetapi hanya diambil beberapa unit sampel yang dipilih.

PENGARUH KUALITAS LAYANAN TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN KOPERASI KARYAWAN SEJAHTERA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO

ANALISIS KUALITAS PELAYANAN PEMBAYARAN PAJAK DI SAMSAT KOTA MALANG Yosta Yoserizal, Sony Haryanto 8

Pengaruh Kualitas Pelayanan terhadap Kepuasan Pelanggan Usaha Perjalanan Wisata

PRIMA NAOMI. Kata kunci : Kepuasan Pelanggan, jasa pelayanan kesehatan, performance importance analysis

FAKTOR KUALITAS LAYANAN TERHADAP LOYALITAS NASABAH KREDIT PADA PT. BANK PANIN TBK SURABAYA

HUBUNGAN ANTARA MUTU PELAYANAN DENGAN PEMANFAATAN APOTEK RUMAH SAKIT PANCARAN KASIH GMIM MANADO Margreit I. Musak*

ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PENUMPANG KERETA API SRIWEDARI DI STASIUN SOLO BALAPAN JURUSAN SOLO-YOGYAKARTA

ANALISIS PENGARUH DIMENSI KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN PADA PT. CENTRAL SENTOSA FINANCE SURAKARTA

BAB 1 PENDAHULUAN. kesehatan yang diberikan oleh pihak rumah sakit dengan harapan sebelum pasien

BAB I PENDAHULUAN. identifikasi kebutuhan dan keinginan pasar dengan mempertimbangkan aspek orang sebagai

Analisis Pengaruh Kualitas Layanan Terhadap Kepuasan Nasabah PT. Mandala Multi Finance Cabang Banjarmasin

Jl. Prof. Sudarto SH, Tembalang, Semarang (2) Jurusan Teknik Industri ITATS Surabaya. Jl. AR Hakim 100, Surabaya *

PENGARUH KUALITAS LAYANAN TERHADAP KEPUASAN MAHASISWA SEBAGAI PENGGUNA JASA KESEHATAN DI POLIKLINIK UKM BANDUNG. Florence Megawati NRP:

BAB III METODELOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di LBPP LIA Bandar Lampung yang bealamat di Jl.

ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN DAN FASILITAS TERHADAP KEPUTUSAN BELI MASYARAKAT DI SFA TOSERBA KAMPUNG SEWU SURAKARTA

Seminar Nasional IENACO 2016 ISSN:

Analisis kualitas pelayanan (service quality) terhadap kepuasan konsumen pada rumah makan sop ayam Pak Min Klaten di Malang

Sandriana Marina Andi Darmawati Indra Setiawan STMT Trisakti STMT Trisakti STMT Trisakti

BAB I PENDAHULUAN. bagi perusahaan. Hal ini disebabkan karena kualitas jasa dapat digunakan

BAB I PENDAHULUAN. nasional, mengakibatkan suatu perusahaan yang ingin berkembang atau paling tidak

HUBUNGAN KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN DENGAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN DI BP.GIGI PUSKESMAS KELAYAN DALAM KOTA BANJARMASIN

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN HARGA DAN FASILITAS TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN WATERPARK DANAU TANAH MAS PALEMBANG

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Syarat yang harus dipenuhi oleh suatu perusahaan agar dapat mencapai

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PASIEN DI KLINIK SPESIALIS GRAHA AMANAH

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. gambaran dari kualitas layanan dari dimensi tangible, reliabity, responsiveness,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Kualitas Layanan Kesehatan

BAB III METODE PENELITIAN Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sumber data yang dimaksud adalah menyangkut sumber-sumber informasi

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN ANGGOTA KP-RI UNIVERSITAS JEMBER UNIT KERJA FKIP TAHUN 2013

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Utara No. 9A, Tol Tomang, Kebon Jeruk, Jakarta 11510

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP TINGKAT KEPUASAN WAJIB PAJAK PADA KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA SAMARINDA : YUDIANTO

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode survey

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada PT. Putra Sulawesi Sejati Perkasa

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

Kata kunci : Persepsi, pasien, pelayanan, kesehatan

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN DAN HARGA TERHADAP KEPUASAN PASIEN RAWAT INAP DI RSU BUNTOK

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif dan verifikatif. Penelitian

ANALISIS KUALITAS PELAYANAN DAN PENGARUHNYA TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN (Studi Kasus pada PT. Pos Indonesia (Persero) Kantor Pos Daya)

BAB III METODE PENELITIAN. menginterpretasikan data dan akhirnya pada kesimpulan yang didasarkan pada

III. METODE PENELITIAN

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN ADMINISTRASI TERHADAP TINGKAT KEPUASAN MAHASISWA JURUSAN ADMINISTRASI BISNIS POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan ialah penelitian kausalitas, yang mana digunakan

TINGKAT KEPUASAN NASABAH TERHADAP PELAYANAN PT ASURANSI SEQUISLIFE CABANG BEKASI. Mira Rosita. Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma ABSTRAK

BAB III METODOLOGI. (primary data), yaitu data yang diperoleh dari nasabah yang pernah menggunakan

ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN PADA RUMAH MAKAN SARI RAHAYU DI BANJARNEGARA

ANALISIS PENGARUH KUALITAS PRODUK, KUALITAS PELAYANAN DAN KEPUASAN PELANGGAN TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN. (Studi pada Konsumen Assalam Hypermarket)

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN KOPERASI KARYAWAN PALYJA Justira Adhesa Secilia dan Tuti Hartati

ANALISIS KUALITAS PELAYANAN (SERVICE QUALITY) TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN PADA SOP AYAM PAK MIN KLATEN DI MALANG ABSTRACT

BAB III METEDOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini menggunakan dua jenis variabel yaitu variabel bebas

METODELOGI PENELITIAN. Jenis dan sumber data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah sebagai

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksplanatori (eksplanatory

BAB7 KESIMPULAN DAN SARAN

ANALISIS KUALITAS PELAYANAN JASA KESEHATAN (STUDI PASIEN RAWAT INAP RUMAH SAKIT UMUM YARSI PONTIANAK)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kesehatan merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia untuk dapat

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan dapat ditarik kesimpulan bahwa

PENGARUH DIMENSI KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN J.CO CABANG PADANG

BAB III METODE PENELITIAN. subjek dalam penelitian ini adalah pelanggan/konsumenyang mengetahui dan

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISIS TINGKAT KEPUASAN PELANGGAN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN JASA PADA SPA ISTANA PERMATA NGESONG SURABAYA

PENGUKURAN TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN DAN KUALITAS PELAYANAN SWALAYAN

BAB I PENDAHULUAN UKDW. tersebut mempengaruhi kondisi perkembangan dunia bisnis. Setiap

Nanik Zuliana B ABSTRAK

Transkripsi:

ANALISIS PENGARUH DIMENSI KUALITAS PELAYAN JASA RUMAH SAKIT SELASIH TERHADAP KEPUASAN PASIEN RIZKY NATASSIA,S.E,MM * ABSTRACT This research is intended to measure hospitalized patients' satisfaction toward dimension of Selasih Hospital service quality. It covers realibility, reponsiveness, assurance, emphaty, and tangibility. The researcher used close questions in collecting the primary data. She collected the data by using non probability sampling through convenience sampling. There were 170 patients taken as samples, they were divided into three classes; I, II and III. The used method of analysis is; multiple linier regression. The multiple linier regresion analysis on service quality variable which covers reability dimension, responsiveness, assurance, emphaty and tangibility has resulted in positive and significance influence on hospitalized patients satisfaction. Keywords : service quality dimension, patient satisfaction, multiple linier regression *Staf Pengajar STKIP PGRI Sumbar

I. PENDAHULUAN Memenuhi dan memuaskan kebutuhan pelanggan secara umum adalah salah satu upaya untuk menarik pelanggan. Pelanggan yang merasa sangat puas lebih sukar untuk merubah pilihannya. Situasi konsumsi dan kepuasan pelanggan yang tinggi akan tercipta apabila penyedia jasa mampu menciptakan pengalaman yang tak terlupakan bagi pelanggan ( Stanton, 1998). Pada dasarnya pengertian kepuasan merupakan perbedaan antara jasa yang diharapkan (expected service) dan jasa yang dipersepsikan (perceived service). Dengan kata lain kepuasan adalah tingkat dimana seseorang setelah membandingkan kinerja pelayanan atau hasil yang ia rasakan dibandingkan dengan harapan. Misalnya seorang pasien yang mengharapkan pelayanan pemeriksaan, pengobatan, dan perawatan yang cepat dan tepat dari rumah sakit (Supranto, 2002) Pelanggan yang puas adalah pelanggan yang akan berbagi kepuasan dengan penyedia jasa yaitu, dengan menceritakan pengalaman yang dirasakan kepada pelanggan lain berkenaan dengan jasa yang diberikan oleh penyedia jasa. Sehingga hal ini akan menjadi referensi bagi penyedia jasa untuk pelanggan yang lain. Oleh karena itu, baik pelanggan maupun penyedia jasa akan sama-sama diuntungkan apabila kepuasan terjadi. Dengan melihat hubungan ini, jelaslah bahwa kepuasan pelanggan harus menjadi salah satu tujuan dari setiap perusahaan. Untuk meningkatkan kepuasan pelanggan penyedia jasa harus memperhatikan kinerja pelayanan yang dipengaruhi oleh lima dimensi kualitas pelayanan (Parasuraman, Zeithaml,dan Bery ; 1991) yaitu : Kehandalan ( reliability) Daya tanggap (responsiveness) Jaminan (assurance) Empati (emphaty) Bukti fisik (tangibles) Bisnis industri rumah sakit cukup marak di kota Padang, hal ini dibuktikan dengan banyaknya bermunculan rumah sakit swasta diantaranya adalah Rumah Sakit Selaguri, Rumah Sakit BMC, Rumah Sakit Ibnu Sina, Rumah Sakit Yosudarso, dan Rumah Sakit Siti Rahmah, disamping maraknya pendirian rumah sakit terdapat pula poliklinik serta laboratorium swasta yang menyediakan berbagai fasilitas dengan pelayanan prima, ramah dan nyaman. Rumah sakit Selasih merupakan salah satu bentuk organisasi yang bergerak dibidang pelayanan jasa medis yang tidak luput dari persaingan bisnis. Sebagai unit pelayanan kesehatan

banyak hal yang perlu dilakukan pihak Rumah sakit Selasih agar mampu berkompetisi dengan rumah sakit-rumah sakit lain di kota Padang pada khususnya. Sebagaimana layaknya sebuah organisasi jasa, pemberian layanan yang baik dan memuaskan akan memberikan sesuatu yang berarti bagi pelanggan dalam rangka menciptakan kepuasan pelanggan. Berdasarkan uraian dari latar belakang diatas, maka permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini adalah, bagaimana pengaruh dimensi-dimensi kualitas jasa (reliability, responsiveness, assurance, emphaty,dan tangibles) terhadap kepuasan pasien Rumah Sakit Selasih? II. LANDASAN TEORI A. Pengertian Jasa Menurut Rangkuty (2003) jasa merupakan pemberian suatu kinerja atau tindakan tidak kasat mata dari satu pihak kepada pihak lain. Pada umumnya jasa diproduksi dan dikonsumsi secara bersamaan, dimana interaksi antara pemberi jasa dan pemerima jasa mempengaruhi hasil jasa tersebut. Berdasarkan uraian diatas dapat dijelaskan bahwa jasa pada dasarnya merupakan suatu yang tidak berwujud, yang dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumennya. Dan dalam memproduksi suatu jasa, dapat digunakan produk fisik sebagai pendukung penjualan jasa tersebut. Selain itu pada jasa pembeliannya tidak menyebabkan perpindahan kepemilikan. B. Konsep Kualitas Jasa Lewis dan Booms (1983) dalam Tjiptono (2005) mendefenisikan kualitas jasa sebagai ukuran seberapa bagus tingkat layanan yang diberikan mampu sesuai dengan ekspektasi pelanggan. Berdasarkan defenisi ini kualitas jasa bisa diwujudkan melalui pemenuhan kebutuhan dan keinginan pelanggan serta ketepatan penyampaiannya untuk mengimbangi harapan pelanggan. C. Dimensi Kualitas Jasa Melalui serangkaian penelitian terhadap berbagai macam industri jasa, Parasuraman, Zeithaml,dan Bery (1991) berhasil mengidentifikasi lima dimensi kualitas jasa : a. Reliabilitas (reliability), berkaitan dengan kemampuan perusahaan untuk memberikan layanan yang akurat sejak pertama kali tanpa membuat kesalahan apapun dan menyampaikan jasanya sesuai dengan waktu yang disepakati.

b. Daya tanggap (responssiveness), berkenaan dengan kesediaan dan kemampuan para karyawan untuk membantu para pelanggan dan merespons permintaan mereka, serta menginformasikan kapan jasa akan diberikan dan kemudian memberikan jasa secara cepat. c. Jaminan (assurance), yakni perilaku para karyawan mampu menumbuhkan kepercayaan pelanggan terhadap perusahaan dan perusahaan bisa menciptkan rasa aman bagi para pelanggannya. Jaminan juga berarti bahwa para karyawan selalu bersikap sopan dan menguasai pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan untuk menangani setiap pertanyaan atau masalah pelanggan. d. Empati (empathy), berarti perusahaan memahami masalah para pelanggannya dan bertindak demi kepentingan pelanggan, serta memberikan perhatian personal kepada para pelanggan dan memiliki jam operasi yang nyaman. e. Bukti fisik (tangibles), berkenaan dengan daya tarik fasilitas fisik, perlengkapan, dan material yang digunakan perusahaan, serta penampilan karyawan. D. Konsep Kepuasan Pelanggan Kata kepuasan (satisfaction) berasal dari bahasa latin satis artinya cukup baik, memadai, dan facio artinya melakukan atau membuat. Kepuasan bisa diartikan sebagai upaya pemenuhan sesuatu atau membuat sesuatu memadai. Menurut Kotler dalam Widiyanto (2003), hanya perusahaan yang berwawasan pelanggan yang akan bertahan, karena mereka bisa memberikan nilai yang lebih baik dari pada pesaingnya kepada pelanggan sasaran. Sehingga kepuasan pelanggan dapat didefenisikan sebagai berikut : Kepuasan pelanggan adalah tingkat perasaan seseorang setelah membandingkan kinerja atau hasil yang dirasakan dibandingkan dengan harapan. E. Pengembangan Hipotesis H 1 : Kehandalan (realibility) mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan pasien. H 2 : Daya tanggap (responsiveness) mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan pasien. H 3 : Jaminan (assurance) mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan pasien. H 4 :Empati (emphaty) mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan pasien. H 5 : Bukti fisik (tangible) mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan pasien.

III. METODE PENELITIAN Populasi yang diambil dalam penelitian ini adalah pasien rawat inap kelas Rumah Sakit Selasih yang dirawat minimal 1 x 24 jam. Adapun rawat inap kelas yang dijadikan sebagai populasi terdiri dari pasien rawat inap kelas 1, pasien rawat inap kelas 2 dan pasien rawat inap kelas 3. Ukuran sampel ditetapkan berdasarkan atas alat analisis yang digunakan. Maka jumlah sampel yang diisyaratkan adalah paling sedikit lima kali jumlah variabel bebas, penelitian ini menggunakan lima variabel bebas dengan 34 item pertanyaan sehingga jumlah sampel yang diambil adalah sebesar 170 responden (Hair, 1998). Pengambilan sampel dilakukan dengan cara non-probability dengan pendekatan convenience sample. Data dalam penelitian ini menggunakan data primer yang dikumpulkan dengan field survey yaitu dengan mengajukan daftar pertanyaan berupa kuisioner kepada responden. Adapun variabel yang dipakai dalam penelitian ini adalah variabel independen (variabel bebas) yaitu dimensi kualitas pelayanan yang meliputi reliability, responsiveness, assurance, emphaty, dan tangibels yang disimbolkan dengan X 1, X 2, X 3, X 4, dan X 5. Variabel dependen (variabel terikat) yaitu tingkat kepuasan pasien yang disimbolkan dengan Y. Metoda analisis yang digunakan adalah regresi linier berganda metoda ini digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh antara variabel independen dengan variabel dependen. Analisis regresi berganda dilakukan dengan menggunakan komputer. Perangkat lunak yang digunakan adalah SPSS for windows Release 12 (Singgih, 2005). Maka dapat dirumuskan persamaan regresi berganda yang dikemukakan oleh Gujarati (1997) sebagai berikut Y= a + b 1 X 1 + b 2 X 2 + b 3 X 3 + b 4 X 4 + b 5 X 5 Dimana : Y = Kepuasan pasien a = Konstanta X 1 = Kehandalan (reliability) X 2 = Daya tanggap(responsiveness) X 3 = Jaminan (assurance) X 4 = Empati (emphaty) X 5 = Bukti fisik (tangibels)

Uji t-statistik Bertujuan untuk menguji pengaruh secara parsial antara variabel independen terhadap varaibel dependen dengan variabel lain dianggap konstan, dengan asumsi jika signifikan nilai t hitung yang dapat dilihat dari hasil analisa regresi berganda menujukkan besar dari α = 5 % berarti terdapat pengaruh antara variabel independen terhadap variabel dependen ( Sugiyono, 2005) : t hitung = βn Sβn Dimana : t = mengikuti fungsi t dengan derajat kebebasan (df), n= k-1 βn = koefisien regersi masing-masing variabel Sβn = standar error masing-masing variabel Uji F-stastistik Bertujuan untuk menentukan signifikansi pengaruh variabel independen bersama-sama terhadap variable dependen ( Sugiyono, 2005) dengan rumus : F = R 2 / (K-1) (1-R 2 ) (n-k) Dimana : R 2 = Koefisien determinan n = Jumlah baris k = Banyak variabel IV. HASIL PENELITIAN A.. Regresi Linier Berganda Adapun hasil dari pengujian dengan menggunakan regersi linear berganda adalah sebagai berikut : Y = 2,277 + 0,098 X1 + 0,030 X2 + 0,058 X3 + 0,029 X4 + 0,016 X5

Dimana : Y = Kepuasan Pasien X1= Dimensi Kehandalan (reliability) X2=Dimensi Daya Tanggap (responsiveness) X3=Dimensi Jaminan (assurance) X4=Dimensi Empati (emphaty) X5=Dimensi Bukti Fisik (tangibles) B. Uji F-Statistik Uji F Statistik dilakukan untuk melihat apakah variable independent secara bersama-sama mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen dengan pengujian hipotesis sebagai berikut (Singgih, 2005) : Ho : Variabel independen secara bersama-sama tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap variable dependen. H1 : Variabel independent secara bersama-sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap variable dependen. Apabila F hitung < F table maka Ho diterima artinya variable independent secara bersama-sama tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap variable dependen, begitu sebaliknya apabila F hitung > F table maka Ho ditolak artinya variable dependen secara bersamasama berpengaruh positif dan signifikan terhadap variable dependen. Berdasarkan hasil perhitungan maka terlihat bahwa F hitung adalah sebesar 7,604 Dengan tingkat signifikansi 0,000. Sedangkan F table adalah 2,27. Hal ini menunjukkan bahwa F hitung > F table sehingga Ho ditolak artinya, secara bersama-sama variabel reliability, responsiveness, assurance, emphaty,dan tangible mempengaruhi variabel kepuasan pasien. C. Uji t- Statistik a. Dimensi Reliability Dalam melakukan pengujian hipotesis variabel reliability dengan uji t, maka hipotesa yang dibuat adalah : H1 : Kehandalan (reliability) mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan pasien Dasar pengambilan keputusan adalah t hitung < t table maka Ho diterima, artinya variable independent secara bersama-sama tidak berpengaruh signifikan terhadap variable

dependen, begitu sebaliknya apabila t hitung > t table maka Ho ditolak, artinya variable dependen secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap variable dependen. Berdasarkan analisis maka diperoleh bahwa t hitung adalah sebesar 2,523 sedangkan nilai t table adalah sebesar 1,960. Dengan demikian t hitung > dari t table sehingga Ho ditolak, artinya reliability bepengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan pasien rawat inap pada Rumah Sakit Selasih. b. Dimensi Responsiveness Pengujian hipotesa dengan uji t pada variabel responsiveness adalah sebagai berikut : H2 : Daya tanggap (responsiveness) mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan pasien. Dasar pengambilan keputusan adalah t hitung < t table maka Ho diterima, artinya variable independent secara bersama-sama tidak berpengaruh signifikan terhadap variable dependen, begitu sebaliknya apabila t hitung > t table maka Ho ditolak, artinya variable dependen secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap variable dependen. Nilai t hitung yang diperoleh adalah sebesar 2,354 sedangkan nilai t table adalah sebesar 1,960. Dengan demikian t hitung > t table sehingga hal ini mengindikasikan bahwa Ho ditolak, artinya responsiveness berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan pasien rawat inap pada Rumah Sakit Selasih. c. Dimensi Assurance Pada variabel assurance pengujian hipotesa dengan uji t adalah sebagai berikut : H3 : Jaminan (assurance) mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan pasien. Dasar pengambilan keputusan adalah t hitung < t table maka Ho diterima, artinya variable independent secara bersama-sama tidak berpengaruh signifikan terhadap variable dependen, begitu sebaliknya apabila t hitung > t table maka Ho ditolak, artinya variable dependen secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap variable dependen. Pengambilan keputusan didasarkan pada nilai t hitung 2,399 dan nilai t tabel yaitu 1,960 sehingga t hitung > t tabel maka dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak, artinya assurance berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan pasien rawat inap Rumah Sakit Selasih.

d. Dimensi Emphaty Pengujian hipotesa dengan uji t pada variabel empathy adalah sebagai berikut : H4 : Empati (emphaty ) mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan pasien. Dasar pengambilan keputusan adalah t hitung < t table maka Ho diterima, artinya variable independent secara bersama-sama tidak berpengaruh signifikan terhadap variable dependen, begitu sebaliknya apabila t hitung > t table maka Ho ditolak, artinya variable dependen secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap variable dependen. Berdasarkan hasil analisis maka diperoleh nilai t hitung sebesar 2,313 sedangkan nilai t tabel adalah sebesar 1,960 sehingga t hitung > t table. Dengan demikian maka Ho ditolak, artinya emphaty berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan pasien rawat inap Rumah Sakit Selasih. e. Dimensi Tangibles Dalam melakukan pengujian hipotesis variabel tangibles dengan uji t, maka hipotesa yang dibuat adalah : H5 : Bukti fisik (tangibles) mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan pasien. Dasar pengambilan keputusan adalah t hitung < t table maka Ho diterima, artinya variable independent secara bersama-sama tidak berpengaruh signifikan terhadap variable dependen, begitu sebaliknya apabila t hitung > t table maka Ho ditolak, artinya variable dependen secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap variable dependen. Adapun nilai t hitung yang diperoleh dari hasil analisis adalah sebesar 2,284 sedangkan nilai t tabel adalah sebesar 1,960 sehingga t hitung > t tabel berarti Ho ditolak, artinya tangibles berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan pasien rawat inap Rumah Sakit Selasih. V. KESIMPULAN Dimensi reliability (kehandalan) memiliki pengaruh positif (ß = 0,098) dan signifikan (α = 0,018) terhadap kepuasan pasien rawat inap di Rumah Sakit Selasih. Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi dimensi reliability (kehandalan) yang diberikan oleh pihak rumah sakit maka pasien akan semakin tinggi kepuasannya. Adapun atribut-atribut dari dimensi ini adalah sebagai berikut:

Pelayanan penerimaan pasien yang cepat Prosedur pengadministrasian serta pembayaran yang praktis Tindakan yang cepat dan tepat terhadap pemeriksaan dan pengobatan Pemeriksaan laboratorium, kunjungan dokter, serta perawatan yang dijalankan dengan cepat Penerimaan hasil pemeriksaan secara tepat dan cepat Dimensi responsiveness (daya tanggap) memiliki pengaruh positif (ß = 0,030) dan signifikan (α = 0,024) terhadap kepuasan pasien rawat inap di Rumah Sakit Selasih. Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi dimensi responsiveness (daya tanggap) yang diberikan oleh pihak rumah sakit maka pasien akan semakin tinggi kepuasannya. Atribut-atribut dari dimensi ini adalah sebagai berikut : Kesigapan petugas untuk membantu pasien Pemberian informasi secara jelas dan mudah dimengerti Sistem pelayanan yang tidak berbelit-belit Memberikan reaksi yang cepat tanggap terhadap keluhan pasien Dimensi assurance (jaminan) memiliki pengaruh positif (ß = 0,058) dan signifikan (α = 0,021) terhadap kepuasan pasien rawat inap di Rumah Sakit Selasih. Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi dimensi assurance (jaminan) yang diberikan oleh pihak rumah sakit maka pasien akan semakin tinggi kepuasannya. Atribut-atribut yang termasuk dalam dimensi ini adalah sebagai berikut : Keahlian dokter dalam menetapkan diagnosis Keterampilan dan pengetahuan personel medis Jaminan keamanan dan kepercayaan terhadap pelayanan Dimensi emphaty (empati) memiliki pengaruh positif (ß = 0,029) dan signifikan (α = 0,034) terhadap kepuasan pasien rawat inap di Rumah Sakit Selasih. Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi dimensi emphaty (empati) yang diberikan oleh pihak rumah sakit maka pasien akan semakin tinggi kepuasannya. Atribut-atribut yang termasuk dalam dimensi ini adalah sebagai berikut : Peduli terhadap keluhan pasien Kepedulian terhadap kebutuhan dan keinginan pasien Memberikan pelayanan terhadap semua pasien tanpa pilih-pilih

Kesimpatikan dokter dan petugas Dimensi tangibles (bukti fisik) memiliki pengaruh positif (ß = 0,016) dan signifikan (α = 0,035) terhadap kepuasan pasien rawat inap di Rumah Sakit Selasih. Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi dimensi tangibles (bukti fisik) yang diberikan oleh pihak rumah sakit maka pasien akan semakin tinggi kepuasannya. Adapun atribut-atribut yang termasuk dalam dimensi ini adalah sebagai berikut : Desain interior dan eksterior ruangan Kebersihan dan kenyamanan gedung Kerapihan dan kebersihan petugas Kecanggihan peralatan yang ada

DAFTAR PUSTAKA Gujarati, Damador.1997.Dasar-dasar Ekonometrika. Penerbit: PT Gramedia, Jakarta. Hair, Anderson, Tatham, dan Blac. 1998. Multi Variate Data Analysis. Fifth Edition, International Inc, Prentice Hall. Rangkuty, Fredy. 2003. Measuring Customer Satisfaction: Gaining Customer Relationship Strategy, Penerbit: PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. Singgih, Santoso. 2005. Menguasai Statistik di Era Informasi dengan SPSS 12, Penerbit: PT. Elex Media Komputindo, Jakarta. Sugiyono. 2005. Metode Penelitian Bisinis. Penerbit : CV Alfabeta, Bandung. Stanton, J. William. 1998. Prinsip Pemasaran, Edisi Kelima, Jakarta, Erlangga. Supranto, J. 2002. Pengukuran Tingkat Kepuasan Pelanggan, Edisi Revisi 7 Penerbit: Rineka Pustaka, Jakarta. Tjiptono, Fandy. 2005. Service, Quality, and Satisfaction, Penerbit: Andi, Yogyakarta. Widiyanto, A. 2003. Pengukuran Kesenjangan Harapan Pelanggan dan Kinerja Jasa Perawatan Perlatan PT. X. Palembang : Jurnal Manajemen dan Bisnis No. 1 Juli 2003. Zeithaml, Parasuraman dan Bery, 1991, Delivering Quality Service, The Free Press, Macmilland, Inc. New York.