Menerapkan ilmu kesehatan Masyarakat HILMA HENDRAYANTI S.Si., Apt

dokumen-dokumen yang mirip
EPIDEMIOLOGI PENYAKIT MENULAR

ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

EPIDEMIOLOGI PENYAKIT MENULAR. Hafni Bachtiar FK UNAND

PENYAKIT-PENYAKIT DITULARKAN VEKTOR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. bersifat sangat dinamis. Mikroba sebagai makhluk hidup memiliki cara

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

BIOSFIR. Lingkungan Biosfir. Niche Ekologis. Suksesi Ekologis. Terdiri dari: Fauna. Flora Organisme Populasi Komunitas Ekosistem

BAB 1 PENDAHULUAN. hidup bersih dan sehat, mampu menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu, adil

PENYELIDIKAN KEJADIAN LUAR BIASA DI GIANYAR. Oleh I MADE SUTARGA PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA 2015

Sehat merupakan kondisi yang ideal secara fisik, psikis & sosial, tidak terbatas pada keadaan bebas dari penyakit dan cacad (definisi WHO)

MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT MODUL - 2 PENILAIAN DAN KLASIFIKASI ANAK SAKIT UMUR 2 BULAN SAMPAI 5 TAHUN

KONSEP HOST-AGENT-ENVIRONMENT

BUPATI TRENGGALEK PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN TRENGGALEK NOMOR 5 TAHUN 2017 TENTANG PENANGGULANGAN PENYAKIT MENULAR

BAB 1 PENDAHULUAN. Mewujudkan misi Indonesia sehat 2010 maka ditetapkan empat misi

Menjadi sehat adalah impian seluruh manusia. Baik

I. PENDAHULUAN. serta merupakan cermin kesehatan dan kehidupan (Siregar, 2004). Penyakit

BAB 1 RANGKUMAN Judul Penelitian yang Diusulkan Penelitian yang akan diusulkan ini berjudul Model Penyebaran Penyakit Kaki Gajah.

NYAMUK SI PEMBAWA PENYAKIT Selasa,

12/12/2010. Organisme. Komunitas Ekosistem

Proses Penularan Penyakit

BAB I PENDAHULUAN. dan gangguan kesehatan (Kepmenkes 1204 tahun 2004). sosial ekonomi yang masih rendah. Keadaan ini dapat menyebabkan

BAB 1 : PENDAHULUAN. Dalam hal ini sarana pelayanan kesehatan harus pula memperhatikan keterkaitan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

NOMOR 4 TAHUN 1984 TENTANG WABAH PENYAKIT MENULAR

Materi Penyuluhan Konsep Tuberkulosis Paru

Soal Pilihan Ganda. ' e. Gigitan

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 82 TAHUN 2014 TENTANG PENANGGULANGAN PENYAKIT MENULAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

MEMBANGUN KEKEBALAN TUBUH, MENGHAPUS SERATUS PENYAKIT

RSCM KEWASPADAAN. Oleh : KOMITE PPIRS RSCM

WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT

TERJADINYA WABAH PENYAKIT

BAB 1 PENDAHULUAN. Gambaran epidemiologi..., Lila Kesuma Hairani, FKM UI, 2009 Universitas Indonesia

BATASAN EPIDEMIOLOGI

KUESIONER PENELITIAN

PENGANTAR KBM MATA KULIAH BIOMEDIK I. (Bagian Parasitologi) didik.dosen.unimus.ac.id

W A L I K O T A B A N J A R M A S I N

Rekayasa Lingkungan???

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Untuk menjamin makanan aman

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KESEHATAN. Wabah. Penyakit. Penanggulangannya.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. (Thomas, 2004). Ada beberapa klasifikasi utama patogen yang dapat

4 Materi Pokok Pelatihan Dokter Kecil Tanggal : 18 June 2010 Oleh : Putu Sudayasa Skip ke Komentar Sebagai bagian dari kegiatan rutin

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 1991 TENTANG PENANGGULANGAN WABAH PENYAKIT MENULAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

MACAM-MACAM PENYAKIT. Nama : Ardian Nugraheni ( C) Nifariani ( C)

GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU MASYARAKAT TERHADAP PENYAKIT AVIAN

BAB I PENDAHULUAN. daya manusia yang produktif secara sosial dan ekonomis. Pencapaian tujuan

KEJADIAN LUAR BIASA. Sri Handayani

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 1962 TENTANG WABAH PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB 1 PENDAHULUAN. penyebarannya melalui media tanah masih menjadi masalah di dalam dunia kesehatan

S T O P T U B E R K U L O S I S

LAMPIRAN KUESIONER GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU MASYARAKAT TERHADAP PENCEGAHAN PENYAKIT AVIAN INFLUENZA

BAB 1 PENDAHULUAN. kesadaran (Rampengan, 2007). Demam tifoid disebabkan oleh bakteri Salmonella

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 1984 TENTANG WABAH PENYAKIT MENULAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB 1 PENDAHULUAN. derajat kesehatan masyarakat yang optimal. Upaya perbaikan kesehatan masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. negara berkembang termasuk Indonesia (Depkes RI, 2007). dan balita. Di negara berkembang termasuk Indonesia anak-anak menderita

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DEFINISI KASUS MALARIA

HIGIENE DAN SANITASI SARANA PP - IRT

BAB 1 PENDAHULUAN. Bencana dalam UU No. 24 tahun 2007 didefinisikan sebagai peristiwa atau

Kampanye EN WALHI 2003

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. masalah kesehatan manusia, yaitu sebagai vektor penular penyakit. Lalat berperan

BAB I PENDAHULUAN. menentukan kualitas sumber daya manusia. Oleh karena itu, kesehatan perlu dijaga dari hal-hal

BAB I PENDAHULUAN. miliar atau 42% penduduk bumi memiliki risiko terkena malaria. WHO mencatat setiap tahunnya

Penyakit Endemis di Kalbar

KUESIONER PENGARUH PROMOSI KESEHATAN TERHADAP PERILAKU PENCEGAHAN TUBERKULOSIS PARU DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS 1 DAN RUMAH TAHANAN KELAS 1 MEDAN

BAB I PENDAHULUAN. agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya. Pembangunan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PERATURAN DAERAH KOTA PONTIANAK NOMOR 13 TAHUN 2012 TENTANG PENANGGULANGAN PENYAKIT MENULAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PONTIANAK,

Pengendalian infeksi

YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN DEMAM BERDARAH DI DESA BANTAR WILAYAH KERJA PUSKESMAS JATILAWANG KABUPATEN BANYUMAS

BAB II TINJAUAN TEORI. kecil dan hanya dapat dilihat di bawah mikroskop atau mikroskop elektron.

PARASTOLOGI. Tugas 1. Disusun untuk memenuhi tugas praktik komputer 1. Editor : Vivi Pratika NIM : G0C PROGRAM DIPLOMA III ANALIS KESEHATAN

Bagian XIII Infeksi Nosokomial

BAB I PENDAHULUAN. Ternak babi merupakan salah satu jenis ternak yang memiliki banyak

Swine influenza (flu babi / A H1N1) adalah penyakit saluran pernapasan yang disebabkan oleh virus Orthomyxoviridae.

Anjing Anda Demam, Malas Bergerak dan Cepat Haus? Waspadai Leptospirosis

KONSEP TERJADINYA PENYAKIT

KUESIONER PENELITIAN

BAB 1 : PENDAHULUAN. yang akan memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial ekonomis.

BAB 1 PENDAHULUAN. yang paling utama untuk mempertahankan kehidupan (Volk dan Wheeler, 1990).

Sumber penularan penyakit. Penerima. Diagram Penularan Penyakit

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 1962 TENTANG KARANTINA UDARA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB II TINJAUAN TEORI. sehat, baik itu pasien, pengunjung, maupun tenaga medis. Hal tersebut

BAB I PENDAHULUAN. makanan dan minuman yang cukup, kehidupan manusia akan terganggu sehingga

KONSEP DASAR EPIDEMIOLOGI. Putri Ayu Utami S. Kep, Ns.

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 1991 TENTANG PENANGGULANGAN WABAH PENYAKIT MENULAR

PENILAIAN DAN KLASIFIKASI ANAK SAKIT UMUR 2 BULAN SAMPAI 5 TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan yang saat ini terjadi di negara Indonesia. Derajat kesehatan anak

PB 9 LINGKUNGAN DAN KESEHATAN TEAM

BAB VIII INFEKSI NOSOKOMIAL

ARTIKEL PENELITIAN HUBUNGAN KONDISI SANITASI DASAR RUMAH DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS REMBANG 2

Mengapa disebut sebagai flu babi?

FAKTOR DAN AGEN YANG MEMPENGARUHI PENYAKIT & CARA PENULARAN PENYAKIT

Tema Lomba Infografis Community TB HIV Care Aisyiyah 2016

Pengantar Epidemiologi Penyakit Menular. Jakarta, 5 Maret 2016 Universitas Esa Unggul Jakarta Kelas 11 Paralel

BAB 1 PENDAHULUAN. dibutuhkan zat gizi yang lebih banyak, sistem imun masih lemah sehingga lebih mudah terkena

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Ancaman penyakit yang berkaitan dengan higiene dan sanitasi khususnya

BAB I. Leptospirosis adalah penyakit zoonosis, disebabkan oleh

Transkripsi:

STANDAR KOMPETENSI : Menerapkan ilmu kesehatan Masyarakat HILMA HENDRAYANTI S.Si., Apt

Menjelaskan ilmu kesehatan masyarakat Pengertian Kesehatan Masyarakat Menurut Winslow yang dimaksud dengan ilmu kesehatan masyarakat adalah suatu ilmu dan seni yang bertujuan untuk mencegah timbulnya penyakit, memperpanjang masa hidup dan mempertinggi nilai kesehatan. Untuk mencapai hal tersebut dilakukan dengan jalan mengkoordinir usaha usaha di dalam masyarakat kearah terlaksananya usaha usaha: memperbaiki kesehatan lingkungan mencegah dan memberantas penyakit infeksi yang berkembang dalam masyarakat mendidik masyarakat dalam prinsip-prinsip kesehatan perorangan mengkoordinir tenaga kesehatan agar mereka dapat melakukan pengobatan dan perawatan dengan sebaik baiknya. mengembangkan usaha usaha masyarakat agar mereka dapat mencapai derajat kesehatan yang setinggi tingginya. Kesehatan

Menjelaskan ilmu kesehatan masyarakat Dalam mempelajari kesehatan masyarakat perlu kita pahami tentang pengertian yang terkait, yaitu : Kesehatan menurut UU No. 23 tahun 1992 pasal 1 ayat 1 adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis. Masyarakat menurut Linton adalah setiap kelompok manusia yang telah lama hidup dan bekerja sama sehingga mereka dapat mengorganisasikan dirinya dan berpikir tentang dirinya sebagai satu kesatuan sosial dengan batas-batas tertentu. Jadi kesehatan masyarakat adalah suatu usaha suatu kelompok masyarakat untuk selalu berada dalam keadaan sejahtera baik badan, jiwa dan sosial serta hidup produktif dilihat dari segi sosial dan ekonomis.

Menjelaskan ilmu kesehatan masyarakat Tujuan Usaha Kesehatan Masyarakat Dari pengertian Ilmu Kesehatan Masyarakat tersebut diatas maka didalamnya terdapat tujuan yang ingin dicapai,yaitu : 1. Tujuan umum - Terciptanya keadaan lingkungan yang sehat - Terberantasnya penyakit menular - Meningkatnya pengetahuan seseorang tentang prinsip prinsip kesehatan perseorangan, - Mersedianya berbagai usaha kesehatan yang dibutuhkan masyarakat yang terorganisir dan terlibatnya badan-badan kemasyarakatan dalam usaha kesehatan. 2. Tujuan akhir Terciptanya jaminan bagi setiap orang dalam masyarakat suatu derajat hidup yang cukup guna mempertahankan kesehatan.

Menjelaskan ilmu kesehatan masyarakat Prinsip - Prinsip Kesehatan Masyarakat. Agar usaha kesehatan masyarakat dapat terlaksana dengan baik maka ada beberapa prinsip pokok yang harus terpenuhi, yaitu : Lebih mengutamakan tindakan pencegahan (preventif) daripada pengobatan (kuratif). Dalam melaksanakan tindakan pencegahan selalu menggunakan cara-cara yang ringan biaya dan berhasil baik. Menitikberatkan pada masyarakat, baik sebagai pelaku (subyek) dan sasaran (obyek) Sasaran yang diutamakan adalah masyarakat yang terorganisir. Mengutamakan masalah-masalah kesehatan kemasyarakatan dari pada kesehatan perorangan

Menjelaskan ilmu kesehatan masyarakat Usaha-Usaha Kesehatan Masyarakat Usaha kesehatan pokok yang dianjurkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sebagai dasar pelayanan kesehatan kepada masyarakat adalah sebagai berikut : 1. Pencegahan dan pemberantasan penyakit menular. 2. Kesehatan ibu dan anak. 3. Hygiene dan sanitasi lingkungan. 4. Pendidikan kesehatan pada masyarakat. 5. Pengumpulan data data untuk perencanaan dan penilaian (statistik kesehatan) 6. Perawatan kesehatan masyarakat. 7. Pemeriksaan, pengobatan dan perawatan.

Menjelaskan ilmu kesehatan masyarakat Dalam program kesehatan nasional tercantum 17 macam usaha / kegiatan kesehatan masyarakat, yaitu : 1. Pencegahan dan pemberantasan penyakit menular 2. Kesehatan ibu dan anak 3. Hygiene dan sanitasi lingkungan. 4. Usaha kesehatan sekolah 5. Usaha kesehatan gigi 6. Usaha kesehatan mata 7. Usaha kesehatan jiwa 8. Pendidikan kesehatan kepada masyarakat 9. Usaha gizi 10. Pemeriksaan, pengobatan dan perawatan 11. Perawatan kesehatan masyarakat 12. Keluarga berencana 13. Rehabilitasi 14. Usaha usaha farmasi 13. Laboratorium 14. Statistik kesehatan 15. Administrasi usaha kesehatan masyarakat

Pengertian Epidemiologi Epidemiologi berasal dari bahasa latin, yaitu : epos atau epi pada demos atau demi banyak orang logos atau logi ilmu. Jadi secara harfiah epidemilogi adalah ilmu yang mempelajari hal yang menimpa orang atau masyarakat. Dalam hubungan dengan penyakit, khususnya penyakit menular, epidemiologi diartikan sebagai ilmu yang mempelajari frekuensi dan penyebaran penyakit menular pada sekelompok manusia serta faktor faktor yang mempengaruhinya

Dengan adanya pengertian bahwa penyakit menular itu bukan merupakan satu satunya masalah kesehatan yang mungkin dialami oleh sekelompok manusia atau masyarakat, dalam pengertian modern epidemiologi saat ini diartikan sebagai : ilmu yang mempelajari frekuensi dan penyebaran masalah kesehatan pada sekelompok manusia serta faktor faktor yang mempengaruhinya

Ruang Lingkup Epidemiologi Dengan pengertian modern ini maka ruang lingkup epidemiologi menjadi semakin luas. Tidak hanya terbatas pada masalah penyakit menular saja melainkan meliputi juga penyakit tidak menular serta masalah masalah kesehatan lainnya. Namun titik berat perhatian epidemiologi tetap ditujukan pada masalah masalah penyakit, karena berbagai masalah kesehatan diluar penyakit itu hanya mempunyai arti bila ada hubungannya dengan penyakit.

Manfaat Epidemiologi Dalam rangka penanggulangan masalah kesehatan khususnya penyakit menular, secara umum manfaat epidemiologi adalah : Dapat menerangkan sebab sebab timbulnya peristiwa penyakit serta perkembangan alamiahnya. Dapat memberikan data yang diperlukan untuk menyusun rencana rencana kegiatan yang akan dilaksanakan. Dapat memberikan data untuk menilai / mengevaluasi kegiatan kegiatan yang sedang dilaksanakan.

Ada tiga faktor yang berperan pada setiap kejadian penyakit, yaitu : 1. Manusia sebagai tuan rumah ( host ) 2. Penyebab / hama penyakit ( agent ) 3. Lingkungan yang mempengaruhi (enviroment )

Dalam gambaran yang sederhana, hubungan antara ketiga faktor tersebut di atas adalah sebagai berikut : 1. Orang berada dalam keadaan sehat, berarti ketiga faktor itu dalam keadaan seimbang. 2. Orang menderita sakit apabila daya tahannya sebagai host menurun. 3. Orang menderita sakit apabila kemampuan hama penyakit meningkat. 4. Orang menderita sakit karena lingkungan berubah ke arah yang merugikan host (negatif).

Riwayat Perjalanan Penyakit Riwayat alamiah perjalan penyakit dapat dibedakan atas 4 tahap, yaitu : 1. Tahap infeksi adalah suatu tahapan dimana hama penyakit (agent) sudah masuk ke dalam tubuh tuan rumah (host) tetapi gejala gejala penyakit ini belum tampak. Tahap inkubasi yang disebut juga masa tunas, untuk beberapa jenis penyakit, lamanya berbeda beda. 2. Tahap penyakit dini yaitu tahap dimana gejala gejala penyakit mulai tampak. Disini tuan rumah sudah sakit tetapi sifatnya masih ringan sehingga masih dapat menjalankan aktifitas sehari hari dan apabila berobat juga cukup dengan berobat jalan.

3. Tahap penyakit lanjut pada tahap ini penyakit bertambah hebat, sehingga tuan rumah tidak dapat lagi beraktifitas secara normal, dan jika berobat juga sudah memerlukan perawatan. 4. Tahap akhir penyakit, yaitu tahapan dimana perjalanan penyakit ini dapat berupa 5 macam keadaan, yaitu : Sembuh sempurna artinya penyakit berakhir dan bentuk maupun fungsi tubuh tuan rumah kembali seperti keadaan sebelum sakit. Sembuh dengan cacat disini penyakit berakhir tetapi tuan rumah mengalami cacat. Cacat ini dapat berbentuk cacat mikroskopik, cacat fisik, cacat fungsional, cacat mental ataupun cacat sosial.

Karier / carrier, berati perjalanan penyakit berhenti, tetapi tubuh tuan rumah tetap mengandung hama penyakit yang bersangkutan, yang sewaktu waktu dapat menimbulkan sakit lagi serta dapat menulari orang orang yang ada disekitarnya. Kronis disini perjalanan penyakit tampaknya berhenti tetapi sebetulnya tuan rumah tersebut belum sembuh. Gejala gejala penyakitnya tidak bertambah berat juga tidak bertambah ringan, disebut juga menahun. Meninggal dunia perjalanan penyakit terhenti, tetapi keadaan ini merupakan hal yang tidak dikehendaki oleh setiap tindakan kedokteran.

Rantai Penularan Penyakit Rantai penularan penyakit adalah rangkaian sejumlah faktor yang memungkinkan proses penularan suatu penyakit dapat berlangsung. Faktor yang merupakan mata rantai itu ada 6, yaitu : 1. Adanya sumber penularan 2. Adanya hama penyakit 3. Adanya pintu keluar 4. Adanya cara penularan 5. Adanya pintu masuk 6. Adanya kerentanan

1. Sumber Penularan Adalah tempat dimana hama penyakit hidup dan berkembang biak secara alamiah. Dari sumber infeksi inilah kemudian penyakit itu menular kepada orang lain. Sumber penularan penyakit dapat dibedakan atas 3 macam, yaitu : Manusia ( Human Reservoir ) Human reservoir dapat berupa : - Orang sakit dengan gejala gejala yang jelas (kasus klinis) - Orang sakit dengan gejala gejala yang tidak jelas (kasus sub klinis) - Karier, yaitu orang yang tidak sakit tetapi tubuhnya mengandung dan mengeluarkan hama penyakit.

Hewan ( Animal Reservoir ) Beberapa jenis hewan dapat menjadi sumber penularan beberapa macam penyakit, seperti misalnya lembu dan biri- biri (penyakit anthrax), anjing (penyakit rabies), tikus (penyakit pes) dan babi (cacing pita). Lain Lain Sumber Penularan Misalnya tanah dan udara. Di tanah terdapat berbagai bibit penyakit seperti misalnya spora dari basil tetanus (Clostridium tetani), telur dari cacing cacing (cacing ankylostoma, ascaris dan lain lain), yang dapat menimbulkan penyakit pada manusia. Di udara bebas berterbangan bermacam macam mikro organisme yang juga dapat menimbulkan penyakit penyakit seperti streptococcus, staphylococcus dan lain lain.

2. Hama Penyakit Yang dimaksud dengan hama penyakit adalah mikro organisme yang merupakan penyebab penyakit pada tuan rumah. Hama penyakit dapat dibedakan atas 4 golongan sebagai berikut, yaitu : Golongan hewan Golongan hewan a. Protozoa, contohnya Amoeba dysentri, Trypanosoma gambiense, Plasmodium malariae b. Cacing cacing, misalnya Filaria bancrofti, Ancylostoma duodenale, Taenia solium. c. Serangga, contohnya Saarcoptes scabii penyebab penyakit scabies.

Golongan tumbuh tumbuhan. a. Bakteri, misalnya bermacam macam coccus, basil dan spirillium. b. Jamur, contohnya Ptyriasis versicolor penyebab penyakit panu. Golongan virus misalnya virus DHF, AIDS dan Campak. Golongan Rickettsia misalnya Rickettsia rickettsi penyebab penyakit thypus bercak wabahi.

3. Pintu Keluar Adalah jalan yang dilalui oleh hama penyakit sewaktu keluar / dikeluarkan dari tubuh tuan rumah. Beberapa jenis penyakit infeksi memiliki pintu keluar yang berbeda beda. Pintu keluar dapat berupa : Alat Pernafasan Yaitu hidung dan mulut, pada waktu penderita bernafas, berbicara, batuk, bersin, mengesang dan atau mendahak. Ini terjadi misalnya pada penyakit TBC paru, influensa dan difteria.

Alat Pencernaan Makanan Dalam hal ini adalah mulut dan anus pada waktu penderita muntah dan atau berak, misalnya pada penyakit kolera. Alat Kencing dan Kelamin Ini terjadi pada beberapa jenis penyakit kelamin, misalnya gonorhoea, syphilis, AIDS dan lain lainnya.

Luka pada Kulit Luka pada kulit dapat dibedakan atas 3 macam, yaitu: a. Luka akibat terjadinya infeksi dan radang pada kulit Pada luka (ulcus) akibat penyakit syphilis atau penyakit framboesia hama penyakit dikeluarkan bersama cairan luka (exudat). b. Luka akibat gigitan binatang Melalui gigitan nyamuk, kutu dan pinjal dapat terisap keluar hama penyakit yang ada dalam darah penderita, misalnya pada penyakit malaria, typhus bercak pes c. Luka yang dibuat dengan sengaja Misalnya luka bekas jarum suntik.melalui jarum suntik hama beberapa jenis penyakit dapat juga terbawa keluar, seperti misalnya pada penyakit hepatitis infectiosa dan AIDS.

4. Cara Cara Penularan Adalah proses proses yang dialami oleh hama penyakit tersebut sehingga dapat masuk ke dalam tubuh calon penderita. Cara cara penularan tersebut adalah sebagai berikut : A. Melalui hubungan orang dengan orang (personal contact) Personal contact dapat dibedakan atas 5 cara, yaitu : (1) Kontak fisik, contohnya penularan penyakit syphilis melalui hubungan seksual. (2) Melalui tangan yang terkontaminasi, ini dapat terjadi misalnya pada penyakit kolera, seseorang yang tangannya terkontaminasi dengan produk si penderita, kemudian makan tanpa terlebih dahulu membersihkan tangannya.

(3) Melalui benda benda yang terkontaminasi. misalnya saputangan, handuk, piring, sendok, gelas dan sebagainya yang terkontaminasi (4) Melalui titik ludah (Droplet Infection) Pada saat penderita bersin, batuk atau berbicara, secara tidak disadari akan disemprotkan butir butir yang amat halus dari ludah dan ingusnya yang mengandung hama penyakit ke udara. (5) Melalui udara (Air Borne Infection) Dengan perantaraan udara / angin baik itu droplet nuclei maupun debu yang terkontaminasi itu akan dapat tersebar sampai jauh, dan akan dapat menimbulkan penularan pada orang banyak melalui pernafasan.

B. Melaui Air ( Water Borne Infection ) Penularan umumnya terjadi akibat orang mengkonsumsi air yang telah tercemar oleh faeces manusia, tanpa direbus atau diproses terlebih dahulu (faecal-oral infection). C. Melalui Makanan (Food Borne Infection) Penularan dapat terjadi karena - Makanan telah tercemar dengan hama penyakit akibat diproses oleh orang yang sedang menderita sakit atupun carrier. - Makanan tercemar oleh hama penyakit tersebut dengan perantaraan lalat. - Bahan makanan yang dimakan mentah tidak dicuci terlebih dahulu dengan sempurna sebelum dikonsumsi.

D. Melalui Serangga (Insect Borne Infection = Arthropod Borne Infection) Beberapa jenis serangga dapat menjadi vektor beberapa macam penyakit seperti di tabel berikut : Jenis Serangga Nama Penyakit Penyebab Penyakit Lalat rumah Kolera Vibrio cholerae Nyamuk Anopheles Nyamuk Aides aegypti Nyamuk Culex fatigan. Typhus perut Malaria Dengue Haemorrhagic Fever Elephantiasis Salmonella typhosa Plasmodium malariae sp. Virus DHF Cacing Filaria sp

E. Melalui Alat Alat Kedokteran Yang Tidak Steril Penularan terjadi misalnya karena jarum bekas menyuntik orang lain yang tidak steril, digunakan kembali tanpa disterilkan. Penyakit penyakit yang dapat menular dengan cara demikian misalnya penyakit hepatitis infectiosa dan AIDS. Untuk menghindarkan terjadinya penularan penyakit dengan cara demikian, dewasa ini telah banyak digunakan disposable syringe atau disposable needela, yaitu jarum suntik dan pengisapnya yang sekali pakai harus dibuang.

5. Pintu Masuk Adalah bagian bagian badan yang dilalui oleh hama penyakit sewaktu masuk ke dalam tubuh calon penderita. Pintu masuk itu umumnya sama dengan pintu keluar, yaitu ; 1. Alat Pernafasan 2. Alat Pencernaan Makanan 3. Alat Kencing dan Kelamin 4. Luka pada Kulit

6. Kerentanan Adalah kesediaan dari tubuh calon tuan rumah untuk menjadi sakit. Tanpa adanya kerentanan maka calon tuan rumah tersebut akan tetap sehat meskipun mendapat penularan hama penyakit. Dalam kenyataan hidup sehari hari meskipun kita dikelilingi dan diserang oleh hama penyakit yang tidak terhitung jumlahnya, kita tidak selalu jatuh sakit. Hal ini disebabkan oleh adanya mekanisme pertahanan tubuh yang dapat dibedakan atas 2 macam, yaitu : A. Pertahanan Tubuh Umum : 1. Pertahanan tingkat pertama : kulit yang utuh mukosa yang utuh kuku rambut bulu hidung ekskresi tubuh

2. Pertahanan tingkat kedua : tonsil hati limpa kelenjar lymphe B. Pertahanan Tubuh Khusus : 1. Yang bersifat seluler : antibodi leukositosis pagositosis 2. Yang berifat hormonal : (a) Bawaan yaitu konstitusi tubuh dan genetik tubuh (b) Didapat : Bersifat aktif Buatan : immunisasi Alamiah : sembuh dari sakit Bersifat pasif : Buatan : pemberian serum Alamiah : diperoleh dari ibu

Menjelaskan penularan dan pencegahan penyakit Kegiatan Kegiatan Dalam Pemberantasan Penyakit Menular Kegiatan yang dilaksanakan dalam rangka pemberantasan penyakit menular baik yang termasuk golongan penyakit wabah maupun tidak dapat dibedakan atas tiga macam, yaitu : Kegiatan yang ditujukan untuk pencegahan : Upaya menemukan kasus ( case finding ), baik secara aktif maupun pasif. Melaksanakan imbunisasi untuk penyakit penyakit menular tertentu. Upaya pemberantasan vector termasuk tikus, Upaya perbaikan kesehatan lingkungan : pembuangan faeces, sampah danlimbah serta penyediaan air bersih. Pemberian penyuluhan kesehatan kepada masyarakat.

Menjelaskan penularan dan pencegahan penyakit Kegiatan yang ditujukan untuk penderita ( case holding ) : Isolasi penderita : diangkut dan dirawat ditempat perawatan khusus ( di puskesmas atau rumah sakit ) Upaya pengobatan penderita semenjak dini. Desinfeksi atau pemusnahan produk penderita dan barang barang yang dapat menjadi sarana penularan. Mengambil dan mengirim bahan / sample untuk diperiksa di laboratorium. Penangan khusus terhadap jenazah akibat wabah ( perawatan, pengangkutan dan pemakamannya ) Melaksanakan penyelidikan epidemiologis ( asal / sumber infeksi, cara dan luasnya penularan dan sebagainya ) Upaya surveillance, yaitu pengamatan dalam rangka nemenukan mengobati penderita baru, kontak person dan carrier. Upaya karantina jika kasusnya termasuk penyakit karantina.

Menjelaskan penularan dan pencegahan penyakit Kegiatan Pencatatan dan Pelaporan Mencatat semua kasus penyakit menular yang terjadi. Menyusun dan mengirimkan laporan kepada instansi atasannya. Dalam kasus penyakit wabah, laporan berbentuk : Laporan berkala mingguan Laporan berkala bulanan Laporan khusus apabila ada kejadian luar biasa atau wabah Laporan khusus apabila ada kematian akibat penyakit wabah Menyajikan hasil kerja yang telah dicapa dalam bentuk grafik untuk memudahkan pemantauan.