BAB V PENUTUP. 1. Ruang Lingkup Konsep Kepatuhan (complincce) dalam Konteks. a. Konsep kepatuhan (compliance) yang diadopsi dalam Basel II oleh Basel

dokumen-dokumen yang mirip
Konsep Dasar Kegiatan Bank

PIAGAM KOMITE AUDIT. CS L3 Rincian Administratif dari Kebijakan. Piagam Komite Audit CS L3. RAHASIA Hal 1/11

KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO

PIAGAM AUDIT INTERNAL

Self Assessment GCG. Hasil Penilaian Sendiri Pelaksanaan GCG

PIAGAM KOMITE AUDIT. CS L3 Rincian Administratif dari Kebijakan. Piagam Komite Audit CS L3

LAPORAN TAHUNAN PELAKSANAAN TATA KELOLA TERINTEGRASI KONGLOMERASI KEUANGAN GRUP SUMITOMO MITSUI BANKING CORPORATION 2016

LAMPIRAN I SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 15/SEOJK.03/2015 TENTANG PENERAPAN TATA KELOLA TERINTEGRASI BAGI KONGLOMERASI KEUANGAN

I. PENDAHULUAN. 1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan;

PENJELASAN ATAS PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 13/2/PBI/2011 TENTANG PELAKSANAAN FUNGSI KEPATUHAN BANK UMUM

PIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER)

PIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER) PT BANK MASPION INDONESIA Tbk

Untuk mewujudkan perbankan Indonesia yang lebih

BAB I PENDAHULUAN. adalah bahwa bank itu sebagai intermediator dana yang ada di dalam masyarakat

INTERNAL AUDIT CHARTER

-2- II. PASAL DEMI PASAL Pasal 1 Pasal 2 Ayat (3) Khusus bagi kantor cabang dari bank yang berkedudukan di luar negeri, pelaksanaan pengawasan terhada

PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA KOMITE AUDIT PT.BANK RIAU KEPRI

2 Dalam rangka penerapan tata kelola terintegrasi yang baik, Konglomerasi Keuangan perlu memiliki Pedoman Tata Kelola Terintegrasi dengan mengacu pada

PIAGAM INTERNAL AUDIT

MENGAPA PERLU ARSITEKTUR PERBANKAN INDONESIA? Oleh: Tumpak Silalahi SE AK,MBA. Pada awal Januari 2004 ini, siaran pers Bank Indonesia secara resmi

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA KOMITE PEMANTAU RISIKO PT.BANK RIAU KEPRI

BAB IV PEDOMAN KERJA KOMITE-KOMITE

STIE DEWANTARA GCG Bank

FAKTOR PENILAIAN: PELAKSANAAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB DEWAN KOMISARIS

PT DANAREKSA (PERSERO) PIAGAM KOMITE AUDIT 2017

PT. BANK CENTRAL ASIA, Tbk. PIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTE CHARTER)

FAKTOR PENILAIAN: PELAKSANAAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB DEWAN KOMISARIS

PIAGAM (CHARTER) AUDIT SATUAN PENGAWASAN INTERN PT VIRAMA KARYA (Persero)

SURAT PERNYATAAN. Nama :... No. Kartu Identitas :... Tempat/ Tanggal Lahir :... Alamat :...

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

Guna mewujudkan visi API dan sasaran yang ditetapkan,

PT Asuransi Chubb Syariah Indonesia. Laporan Tahunan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Tahun 2016

Brink s Modern Internal Auditing

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Indonesia. Analisa pengaruh..., Wendy Endrianto, FE UI, 2010.

PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PIAGAM KOMITE AUDIT 2015

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA,

PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DIREKSI

KEBIJAKAN MANAJEMEN Bidang: Kepatuhan (Compliance) Perihal : Pedoman Tata Kelola Terintegrasi BAB I. No. COM/002/00/0116

Internal Audit Charter

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 13/ 2 /PBI/2011 TENTANG PELAKSANAAN FUNGSI KEPATUHAN BANK UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LAMPIRAN IV SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 10/SEOJK.03/2014 TENTANG PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK UMUM SYARIAH DAN UNIT USAHA SYARIAH

TENTANG PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO BAGI BANK UMUM

KERTAS KERJA SELF ASSESSMENT GOOD CORPORATE COVERNANCE FAKTOR PENILAIAN: PELAKSANAAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB DEWAN KOMISARIS

BAB II LANDASAN TEORI. menurut para ahli. Adapun pengertian audit internal menurut The Institute of

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA R.I

BAB 1 PENDAHULUAN. pada sektor riil. Karakteristik industri perbankan berbeda jika dibandingkan

Laporan Tahunan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan Yang Baik

PEDOMAN PELAKSANAAN KERJA PIAGAM KOMITE AUDIT TELKOM GROUP

BAB I PENDAHULUAN. berupa risiko finansial, risiko operasional maupun risiko pasar. Oleh karena itu,

REVISI LAPORAN SELF ASESSMENT PELAKSANAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE PT. BANK NTB PERIODE DESEMBER TAHUN 2012

KEBIJAKAN MANAJEMEN Bidang: Kepatuhan (Compliance) Perihal : Pedoman Pelaksanaan Good Corporate Governance (GCG) No.

BAB I PENDAHULUAN. yang melaksanakan Corporate Governance (CG) dengan baik akan

LAPORAN TAHUNAN PELAKSANAAN TATA KELOLA TERINTEGRASI KONGLOMERASI KEUANGAN GRUP SUMITOMO MITSUI BANKING CORPORATION 2015

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 46 /POJK.03/2017 TENTANG PELAKSANAAN FUNGSI KEPATUHAN BANK UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Nama Jabatan Periode Jabatan. Ilham Ikhsan Anggota (Pihak Independen) Tjen Lestari Anggota (Pihak Independen)

SURAT KEPUTUSAN BERSAMA DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI NO.SKB.003/SKB/I/2013

Kodifikasi Peraturan Bank Indonesia. Manajemen. Sertifikasi Manajemen Risiko

PT Chubb General Insurance Indonesia. Laporan Tahunan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan Yang Baik

PIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER) PT SINAR MAS AGRO RESOURCES & TECHNOLOGY Tbk.

Pedoman dan Tata Tertib Kerja Direksi

PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DEWAN KOMISARIS PT. BPR KANAYA

LAPORAN PENILAIAN SENDIRI (SELF ASSESSMENT) PELAKSANAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) Hasil Penilaian Sendiri ( Self Assessment) Pelaksanaan GCG

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 11/ 19 /PBI/2009 TENTANG SERTIFIKASI MANAJEMEN RISIKO BAGI PENGURUS DAN PEJABAT BANK UMUM

PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA KOMITE PEMANTAU RISIKO

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA R.I

-2- persyaratan agar divestasi yang dilakukan atas inisiatif sendiri tidak dimanfaatkan Bank untuk melakukan kegiatan investment banking. Dalam rangka

PERATURAN BANK INDONESIA Nomor: 7/25/PBI/2005 TENTANG SERTIFIKASI MANAJEMEN RISIKO BAGI PENGURUS DAN PEJABAT BANK UMUM GUBERNUR BANK INDONESIA,

KOMITE KOMITE DEWAN KOMISARIS KOMITE AUDIT

DAFTAR ISI CHARTER KOMITE AUDIT. I Pendahuluan 1. II Tujuan Pembentukan Komite Audit 1. III Kedudukan 2. IV Keanggotaan 2. V Hak dan Kewenangan 3

PIAGAM KOMITE AUDIT DAN RISIKO USAHA (BUSINESS RISK AND AUDIT COMMITTEES CHARTER) PT WIJAYA KARYA BETON Tbk. BAGIAN I

Laporan Tahunan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan Yang Baik

Piagam Unit Audit Internal ( Internal Audit Charter ) PT Catur Sentosa Adiprana, Tbk

PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA KOMITE AUDIT

KEBIJAKAN PELAPORAN PELANGGARAN

PENJELASAN ATAS PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 11/19/PBI/2009 TENTANG SERTIFIKASI MANAJEMEN RISIKO BAGI PENGURUS DAN PEJABAT BANK UMUM

PEDOMAN DAN TATA KERJA DEWAN KOMISARIS

2 d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a, huruf b, dan huruf c perlu menetapkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan tentang

Kesimpulan Umum hasil Self Assessment atas Penerapan Tata Kelola BPR

PROSEDUR PENETAPAN CALON ANGGOTA DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI DAN KOMITE LEVEL KOMISARIS

PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DIREKSI

PT. MALINDO FEEDMILL, Tbk. No. Dokumen = 067/CS/XI/13 PIAGAM KOMITE AUDIT. Halaman = 1 dari 10. PIAGAM Komite Audit. PT Malindo Feedmill Tbk.

Disusun oleh : Irwan Budhi Setiawan B

DAFTAR ISI CHARTER KOMITE AUDIT PT INDOFARMA (Persero) Tbk

PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA KOMITE AUDIT

PT. BUANA FINANCE, TBK PIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER)

PT Wintermar Offshore Marine Tbk

BANK BUKOPIN. Dewan Komisaris serta sebagai upaya untuk mendorong terselenggaranya pelaksanaan Good Corporate Governance (GCG)

Laporan Penilaian Sendiri (Self Assessment) Pelaksanaan Good Corporate Governance (GCG)

- 2 - PASAL DEMI PASAL Pasal 1 Angka 1 sampai dengan angka 13 Cukup jelas.

II. TINJAUAN PUSTAKA. Kata Bank dalam kehidupan sehari-hari bukanlah merupakan hal yang asing lagi.

PT. BUANA FINANCE, TBK PIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER)

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

Tugas Manajemen Risiko NAMA KELOMPOK : 1. Aditya Bangun Subagja Heru Setyawan Ella Rizky Aisah

Piagam Komite Audit. PT Astra International Tbk

Audit Committee Charter- SSI. PT SURYA SEMESTA INTERNUSA Tbk. PIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER)

Piagam Audit Internal. PT Astra International Tbk

Transkripsi:

213 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan 1. Ruang Lingkup Konsep Kepatuhan (complincce) dalam Konteks Perbankan di Indonesia a. Konsep kepatuhan (compliance) yang diadopsi dalam Basel II oleh Basel Committee on Banking Supervision (BCBS) dilatarbelakangi oleh suatu upaya yang bertujuan untuk memperbaiki proses pengawasan bank dalam rangka meningkatkan kesehatan (safety and soudness) bank. Oleh karena itu pada tahun 2005 The Basel Committee on Banking Supervision kemudian menggunakan pendekatan kepatuahan (compliance) yang secara konkrit diwujudkan dalam pedoman compliance risk dan compliance function. b. Kepatuhan (compliance) akan senantiasa terkait dengan materi hukum, konsep audit dan juga risiko serta manajemennya. Kejelasan dari hubungan-hubungan tersebut belum tampak dalam pengaturan perbankan di Indonesia. c. Sisi penting dari kepatuhan (compliance) dalam perbankan adalah untuk mencegah terhadap runtuhnya integritas dan risiko reputasi perbankan yang dalam hal ini akan bermuara pada tingkat kepercayaan dari masyarakat terhadap perbankan. Untuk mengelola dua hal tadi yaitu

214 integritas dan reputasi maka bank harus memiliki suatu fungsi kepatuhan yang mandiri (independent compliance function) konsep ini juga belum nampak dalam pengaturan mengenai kepatuhan perbankan di Indonesia. Selain itu dalam tataran teknis sisi penting dari kepatuhan (compliance) adalah dalam rangka mendukung proses pengawasan baik internal maupun eksternal, sebagai kontrol atas manajemen risiko, dan sebagai sarana dalam mewujudkan good corporate governance. d. Belum ada aturan yang memisahkan secara tegas antara struktur bagian hukum dan bagian kepatuhan kendati keduanya memiliki fokus yang berbeda yaitu terhadap kewajiban hukum (legal liability) dan risiko hukum serta kewajiban kepatuhan (compliance liability) dan risiko kepatuhan. Inilah yang mengakibatkan keduanya tidak bisa melaksanakan fungsi check and balances. e. Berkaitan dengan prinsip kemandirian dari fungsi kepatuhan (compliance function) maka dalam Pasal 7 ayat (1) PBI No. 13/2/PBI/2011 diatur bahwa direktur yang membawahkan fungsi kepatuhan wajib memenuhi persyaratan independensi. Peraturan ini hanya menekankan pada independesi personal yang duduk dalam fungsi kepatuhan bank. Namun peraturan ini tidak mengatur independsi secara kelembagaan yaitu kemandirian dari fungsi kepatuhan itu sendiri.

215 2. Pengaturan Konsep Kepatuhan (compliance) dalam Sistem Pengawasan Perbankan di Indonesia a. Pengaturan konsep kepatuhan dalam konteks kelembagaan diwujudkan dalam bentuk fungsi kepatuhan yang berada pada manajemen intern bank yang berperan dalam memonitor jalannya kepatuhan serta sebagai fungsi check and balances terhaap pelaksanaan manajemen risiko, hal inilah yang belum ada dalam pengaturan di Indonesia. Sedangkan pengaturan kepatuhan (compliance) dalam pengawasan eksternal adalah digunakannya pendekatan pengawasan berdasarkan kepatuhan (compliance based supervision) oleh otoritas pengawas. Namun pendekatan ini belum fokus terhadap kepatuhan bank melainkan masih senantiasa dikaitkan dengan manajemen risiko. b. Terdapat kesan pengenyampingan terhadap pengaturan megenai kepatuhan (compliance) dalam suatu bank. Hal ini terlihat ketika ditemui sangat minimnya peraturan yang mengatur mengenai kepatuhan dan fungsi kepatuhan bank. Hal ini tentu saja tidak seimbang jika kita melihat apa yang telah digariskan oleh komite basel mengenai penting dan strategisnya kepatuhan dan fungsi kepatuhan bank dalam menjaga integritas dan kepercayaan masyarakat terhadap bank. c. Konsep kepatuhan yang harusnya di kembangkan adalah bukan hanya dalam konteks compliance with regulate tetapi juga harus meliputi compliance with law sebagaimana pandangan Basel Committee on

217 peraturan, standar, maupun kode etik perusahaan. Artinya risiko kepatuhan harus dimaknai secara lebih luas dari yang sekarang. Oleh karenanya otoritas pengawas harus memberikan ruang yang lebih terhadap pendekatan kepatuhan yang digunakan dalam pengawasan perbankan. Pengawasan berdasarkan kepatuhan harus berdiri sendiri dalam struktur organisasi pengawas eksternal dan fokus pada risiko kepatuhan bank, tidak lagi dicampur adukan dengan pendekatan risiko lainnya. 4. Dengan diberlakukannya sistem pengawasan yang terintgrasi oleh OJK maka kunci suksesnya adalah efektifitas koordinasi antar lembaga. Oleh karenanya meskipun pengawasan perbankan akan beralih ke tangan OJK tetap saja Bank Indonesia memiliki kepentingan terhadap kondisi aktual perbankan paling tidak dalam kedudukannya sebagai lender of the last resort. Untuk itu perlu dibangun sistem koordinasi dan komunikasi yang efektif agar pengawasan perbankan dapat berjalan dengan baik.

218