Laporan Praktikum Fisika Dasar 43 Jurusan D3 Teknik Sipil Infrastruktur 2008 BAB V MODULUS YOUNG. Menentukan Modulus Young dari beberapa logam.

dokumen-dokumen yang mirip
P F M P IPA P A U P U I

SELAMAT DATANG. Laboratorium Fisika Dasar Jurusan Pendidikan Fisika FPMIPA UPI Bandung

P F M P IPA P A U P U I

P F M P IPA P A U P U I

LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR MODUL 4 MODULUS ELASTISITAS

LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR. Modulus Elastisitas. Disusun Oleh :

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG

ANTIREMED KELAS 10 FISIKA

UN SMP 2017 Fisika. Soal UN SMP Fisika. 03. Perhatikan gambar percobaan berikut ini!

LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR I PENGUKURAN KONSTANTA PEGAS DENGAN METODE PEGAS DINAMIK

Kompetensi Dasar: 3.6 Menganalisis sifat elastisitas bahan dalam kehidupan sehari-hari. Tujuan Pembelajaran:

BAB II PENGUKURAN DASAR

PENDAHULUAN TEGANGAN (STRESS) r (1)

Uji Kompetensi Semester 1

ANTIREMED KELAS 10 FISIKA

PENDAHULUAN. berkaitan dengan Modulus Young adalah elastisitas. tersebut berubah.untuk pegas dan karet, yang dimaksudkan dengan perubahan

K13 Antiremed Kelas 10 Fisika

LAPORAN PRAKTIKUM MENGHITUNG KONSTANTA PEGAS. A. TUJUAN Tujuan diadakannya percobaan ini adalah menentukan konstanta pegas.

Menguasai Konsep Elastisitas Bahan. 1. Konsep massa jenis, berat jenis dideskripsikan dan dirumuskan ke dalam bentuk persamaan matematis.

Xpedia Fisika DP SNMPTN 02

VII ELASTISITAS Benda Elastis dan Benda Plastis

PERANCANGAN POROS DIGESTER UNTUK PABRIK KELAPA SAWIT DENGAN KAPASITAS OLAH 12 TON TBS/JAM DENGAN PROSES PENGECORAN LOGAM

BAB 11 ELASTISITAS DAN HUKUM HOOKE

DINAMIKA (HKM GRK NEWTON) Fisika Dasar / Fisika Terapan Program Studi Teknik Sipil Salmani, ST., MS., MT.

BAB III LANDASAN TEORI Klasifikasi Kayu Kayu Bangunan dibagi dalam 3 (tiga) golongan pemakaian yaitu :

P F M P IPA P A U P U I

1. PERUBAHAN BENTUK 1.1. Regangan :

1. Hasil pengukuran yang ditunjukkan oleh jangka sorong berikut adalah... Jawab:

d b = Diameter nominal batang tulangan, kawat atau strand prategang D = Beban mati atau momen dan gaya dalam yang berhubungan dengan beban mati e = Ek

SOAL SIAP UN SMP TAHUN PELAJARAN 2008 / 2009

TUGAS AKHIR PERENCANAAN STRUKTUR KONSTRUKSI BAJA GEDUNG DENGAN PERBESARAN KOLOM

DINAS PENDIDIKAN KOTA PADANG SMA NEGERI 10 PADANG Besaran dan Satuan

itu menunjukan keadaan obyek sebagaimana adanya, tidak dipengaruhi oleh perasaan pengukur atau suasana sekitar tempat mengukur pada saat itu.

TUJUAN PERCOBAAN II. DASAR TEORI

Bab III Elastisitas. Sumber : Fisika SMA/MA XI

Jurnal Teknika Atw 1

BAB 6 SIFAT MEKANIK BAHAN

TEGANGAN DAN REGANGAN

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Pengertian rangka

ANALISIS DAN DESAIN STRUKTUR TAHAN GEMPA DENGAN SISTEM BALOK ANAK DAN BALOK INDUK MENGGUNAKAN PELAT SEARAH

SMP kelas 9 - FISIKA BAB 10. PESAWAT SEDERHANALATIHAN SOAL BAB 10

K13 Revisi Antiremed Kelas 11 Fisika

Antiremed Kelas 10 Fisika

KARAKTERISASI SENSOR STRAIN GAUGE. Kurriawan Budi Pranata, Wignyo Winarko Universitas Kanjuruhan Malang

TES STANDARISASI MUTU KELAS XI

PENGARUH VARIASI MODEL TERHADAP RESPONS BEBAN DAN LENDUTAN PADA RANGKA KUDA-KUDA BETON KOMPOSIT TULANGAN BAMBU

Perancangan Batang Desak Tampang Ganda Yang Ideal Pada Struktur Kayu

PREDIKSI UAS 1 FISIKA KELAS X TAHUN 2013/ Besaran-besaran berikut yang merupakan besaran pokok adalah a. Panjang, lebar,luas,volume

K13 Revisi Antiremed Kelas 10 Fisika

SIMAK UI 2017 Fisika. Soal SIMAK UI Fisika

BAB 1 PENDAHULUAN. Secara umum, prosedur perencanaan suatu struktur harus menjamin bahwa

L p. L r. L x L y L n. M c. M p. M g. M pr. M n M nc. M nx M ny M lx M ly M tx. xxi

Antiremed Kelas 11 FISIKA

BAHAN DAN METODE. Waktu dan Tempat

MEKANIKA BAHAN (TKS 1304) GATI ANNISA HAYU PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS JEMBER

bermanfaat. sifat. berubah juga pembebanan siklis,

LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR Modulus Young

BAB 3. Metodologi Penelitian. 3.1 Rencana Penelitian Waktu dan Tempat Penelitian

Susana Endah Sri Hartati, 2016 Penerapan Model Pembelajaran Learning Cycle 5E Dengan Menyisipkan Predict-Observe-Explain (POE) Pada Tahap Explore

BAB 2. PENGUJIAN TARIK

Mengukur Modulus Elastisitas Batang Logam dengan Pelengkungan. Dwi Handayani Yulfi FKIP, Universitas Muhammadiyah Prof.Dr.

Mekanika Bahan TEGANGAN DAN REGANGAN

OPTIMALISASI DESAIN JEMBATAN LENGKUNG (ARCH BRIDGE) TERHADAP BERAT DAN LENDUTAN

Pelatihan Ulangan Semester Gasal

PENGARUH VARIASI WAKTU PENAHANAN TERHADAP KEKERASAN PERMUKAAN, STRUKTUR MIKRO DAN LAJU KOROSI PADA ALUMINIUM 6061 DENGAN METODE UJI JOMINY

BAB VI KONSTRUKSI KOLOM

STUDI PEMBUATAN BEKISTING DITINJAU DARI SEGI KEKUATAN, KEKAKUAN DAN KESTABILAN PADA SUATU PROYEK KONSTRUKSI

sejauh mungkin dari sumbu netral. Ini berarti bahwa momen inersianya

Jurnal Flywheel, Volume 1, Nomor 2, Desember 2008 ISSN :

BUKU AJAR UNTUK SMA/MA

1. Sambungan tampang satu 2. Sambungan tampang dua

USAHA, ENERGI DAN MOMENTUM. Fisika Dasar / Fisika Terapan Program Studi Teknik Sipil Salmani, ST., MS., MT.

FISIKA IPA SMA/MA 1 D Suatu pipa diukur diameter dalamnya menggunakan jangka sorong diperlihatkan pada gambar di bawah.

DESAIN TAHAN GEMPA BETON BERTULANG PENAHAN MOMEN MENENGAH BERDASARKAN SNI BETON DAN SNI GEMPA

STUDI DESAIN STRUKTUR BETON BERTULANG TAHAN GEMPA UNTUK BENTANG PANJANG DENGAN PROGRAM KOMPUTER

2- ELEMEN STRUKTUR KOMPOSIT

Jika massa jenis benda yang tercelup tersebut kg/m³, maka massanya adalah... A. 237 gram B. 395 gram C. 632 gram D.

Pembebanan Batang Secara Aksial. Bahan Ajar Mekanika Bahan Mulyati, MT

MASSA JENIS MATERI POKOK

PERANCANGAN STRUKTUR ATAS GEDUNG APARTEMEN MEDITERANIAN GARDEN JAKARTA

DINAS PENDIDIKAN KOTA PADANG SMA NEGERI 10 PADANG ELASTISITAS DAN HUKUM HOOKE (Pegas)

DASAR PERCOBAAN-PERCOBAAN PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA JURUSAN PENDIDIKAN MIPA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA

Jembatan Komposit dan Penghubung Geser (Composite Bridge and Shear Connector)

SOAL TRY OUT UJIAN NASIONAL FISIKA SMA N 1 SINGARAJA. 1. Hasil pengukuran yang ditunjukkan oleh gambar di atas adalah.. mm

PERENCANAAN BATANG MENAHAN TEGANGAN TEKAN

FISIKA. Kelas X PENGUKURAN K-13. A. BESARAN, SATUAN, DAN DIMENSI a. Besaran

BAB III LANDASAN TEORI

Model Modul Program Keahlian : Semua Kelompok Teknologi KATA PENGANTAR

DASAR PENGUKURAN FISIKA

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR

HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS

PERENCANAAN GEDUNG BETON BERTULANG BERATURAN BERDASARKAN SNI DAN FEMA 450

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

STUDI KEKUATAN RANGKA ATAP TRUSS MENGGUNAKAN PIPA BAJA DENGAN SAMBUNGAN LAS DENGAN PELAT SAMBUNG

PERENCANAAN STRUKTUR DAN RENCANA ANGGARAN BIAYA BANGUNAN GEDUNG TOKO BUKU 2 LANTAI

DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN... 1 BAB II TINJAUAN PUSTAKA... 5

TUGAS MAHASISWA TENTANG

PERENCANAAN JEMBATAN KALI TUNTANG DESA PILANGWETAN KABUPATEN GROBOGAN

SPMB/Fisika/UMPTN Tahun 1992

- - WUJUD ZAT DAN PEMUAIAN

Transkripsi:

Laporan Praktikum Fisika Dasar 4 Jurusan D Teknik Sipil Infrastruktur 008 BAB V MODULUS YOUNG 5.1. MAKSUD DAN TUJUAN Menentukan Modulus Young dari rapa logam. 5.. DASAR TORI Suatu balok dengan panjang L dan tebal a serta lebar b diri gaya di tengah balok maka dalam kondisi ini deformasi atau perpanjangan nda ke arah x. Tentu saja perpanjangan nda sangat kecil karena batang yang digunakan adalah logam keras. Dalam hal ini batang mengalami tegangan sekaligus regangan sehingga kita dapat menghitung sarnya Modulus Young dari nda dengan rumus L Mg dengan: Jarak antara skala dengan kaca = x Ketebalan batang tes (rata-rata) = a Lebar batang tes (rata-rata) = b Jarak antara pendukung batang tes = L Jarak tegak lurus antara kaki-kaki tripod kaca = z Kemelencengan per massa =e Massa =M Gravitasi =g

Laporan Praktikum Fisika Dasar 44 Jurusan D Teknik Sipil Infrastruktur 008 cermin Papan skala penumpu Batang uji ban Gambar 5.1. Susunan alat percobaan Modulus Young Masalah utama dalam percobaan ini adalah perubahan skala yang sangat kecil. Untuk mengatasinya digunakan alat yang memakai prinsip pantulan dari cermin, dimana perubahan posisi cermin yang sangat kecil ( akibat perpanjangan batang) menyebabkan skala yang dipantulkannya juga rubah. Untuk ini digunakan teropong sebagai alat pemsar penglihatan. 5.. ALAT DAN BAHAN 5..1 Alat 1. Penyangga batang uji,. Mistar,. Kaca cermin, 4. Teropong, 5. Mistar rskala, 6. Beban 5 buah masing-masing 00gram, 7. Batang pembantu. 5.. Bahan 1. tembaga,. kuningan,. si.

Laporan Praktikum Fisika Dasar 45 Jurusan D Teknik Sipil Infrastruktur 008 5.4. GAMBAR ALAT DAN BAHAN SATU ST ALAT MODULUS YOUNG PNGGARIS Batang tembaga Batang kuningan Batang si GAMBAR BAHAN Gambar 5.. Alat dan Bahan 5.5. PROSDUR PRCOBAAN 1. Mencatat panjang, lebar dan ketebalan batang uji.. Mengukur jarak antara penyangga batang uji dan kaca tripod dengan teropong.. Menempatkan batang uji (tembaga) di atas penyangga dan meletakkan batang yang lain di lakangnya sebagai batang pembantu. 4. Mengatur teropong sehingga skala yang ditunjukkan oleh mistar terlihat jelas. 5. Meneropong ke arah cermin sehingga skala terlihat jelas, keadaan tanpa ban ini dicatat sebagai keadaan awal. 6. Menggantungkan ban 00 gram di tengah-tengah batang uji.

Laporan Praktikum Fisika Dasar 46 Jurusan D Teknik Sipil Infrastruktur 008 7. Mengukur perubahan skala yang ditimbulkan oleh gaya dari ban melalui teropong. 8. Mencatat perubahan skala yang terjadi. 9. Menambah ban yang digantungkan rturut-turut hingga mencapai 1 kg.. Setelah penambahan mencapai 1 kg, mengurangi ban yang digantungkan satu-persatu hingga tidak ada ban yang tergantung. 11. Mencatat perubahan skala yang terjadi saat pengurangan ban. 1. Melakukan prosedur percobaan yang sama untuk batang uji kuningan dan si. 5.6. ALUR KRJA Mulai Mencatat dimensi batang uji Mengukur jarak antar teropong dan kaca tripot dengan kaca penyokong Meletakkan batang uji diatas penyangga Mengatur Teropong Meneropong kearah cermin Menggantungkan ban Mengukur perubahan sekala Mencatat perubahan skala Menambah ban X

Laporan Praktikum Fisika Dasar 47 Jurusan D Teknik Sipil Infrastruktur 008 X Mencatat perubahan skala Mengurangi ban Mencatat Perubahan skala Mengulangi percobaan Selesai Gambar 5.1. Diagram alur kerja 5.7. DATA PRCOBAAN 5.7.1 Tembaga Tal 5.1. Pembacaan Skala Batang Uji Tembaga Beban (gram) Pembaca Skala (Beban Bertambah) Pembaca Skala (Beban Berkurang) Rata-rata Pembacaan Skala 0 y 0 180 y 0 178 O 0 179 00 y 1 171 y 1 169 O 1 170 400 y 160 y 160 O 160 600 y 151 y 151 O 151 800 y 4 14 y 4 14 O 4 14 00 y 5 15 y 5 15 O 5 15

Laporan Praktikum Fisika Dasar 48 Jurusan D Teknik Sipil Infrastruktur 008 5.7. Kuningan Tal 5.. Pembacaan Skala Batang Uji Kuningan Beban (gram) Pembaca Skala (Beban Bertambah) Pembaca Skala (Beban Berkurang) Rata-rata Pembacaan Skala 0 y 0 185 y 0 185 O 0 185 00 y 1 17 y 1 17 O 1 17 400 y 161 y 161 O 161 600 y 149 y 149 O 149 800 y 4 17 y 4 17 O 4 17 00 y 5 15 y 5 15 O 5 15 5.7. Besi Tal 5.. Pembacaan Skala Batang Uji Besi Beban (gram) Pembaca Skala (Beban Bertambah) Pembaca Skala (Beban Berkurang) Rata-rata Pembacaan Skala 0 y 0 195 y 0 197 O 0 196 00 y 1 185 y 1 185 O 1 185 400 y 178 y 179 O 178,5 600 y 174 y 17 O 17,5 800 y 4 166 y 4 166 O 4 166 00 y 5 159 y 5 159 O 5 159 5.8. ANALISIS DATA I. Tembaga Jarak antara skala dan kaca : x = 0,0 cm Ketebalan batang tes (rata-rata) : a = 0,500 cm Lebar batang tes (rata-rata) : b = 1,5459 cm Jarak antara pendukung batang tes : L = 40,0 cm Jarak tegak lurus antara kaki-kaki tripod kaca (rata-rata) : Z =,09 cm

Laporan Praktikum Fisika Dasar 49 Jurusan D Teknik Sipil Infrastruktur 008 Pada ban 600 gram a.kemelencengan per 600 gram ban yang rda : O O 0 = 8 mm O 4 O 1 = 7 mm O 5 O = 5 mm b.rata-rata kemelencengan per 600 gram ban yang rda : 8 7 5 y 6,67mm,667cm c.salah penempatan titik tengah per 600 gram Zy e1 X,09,667 0,0 0,041cm 0,00041m d.modulus young : L Mg 1 0,4 0,6 9,8 4 0,00500 0,015459 0,00041 11,9 x Pada ban 400 gram a.kemelencengan per 400 gram ban yang rda : O O 0 = 19mm O O 1 = 19 mm O 4 O = 17 mm O 5 O = 16 mm

Laporan Praktikum Fisika Dasar 50 Jurusan D Teknik Sipil Infrastruktur 008 b.rata-rata kemelencengan per 400 gram ban yang rda : 16 17 19 19 y 4 17,75mm 1,775cm c.salah penempatan titik tengah per 400 gram W : Zy e X,09 1,775 0,0 0,07cm 0,0007m d.modulus young L Mg 0,4 0,4 9,8 4 0,00500 0,015459 0,0007 1, Pada ban 00 gram a.kemelencengan skala per 00 gram ban yang rda : O 1 O 0 = 9 mm O O 1 = mm O O = 9 mm O 4 O = 8 mm O 5 O 4 = 8 mm b.rata-rata kemelencengan per 00 gram ban yang rda : 8 8 9 9 y 5 8,8mm 0,88cm

Laporan Praktikum Fisika Dasar 51 Jurusan D Teknik Sipil Infrastruktur 008 c.salah penempatan titik tengah per 00 gram W : Zy e X,09 0,88 0,0 0,014cm 0,00014m d.modulus young L Mg 0,4 0, 9,8 4 0,00500 0,015456 0,00014 11,6 rata rata 1 ratarata 11,9 1, 11,6 11,8 i n( n 1) (0,07 ) (0,17 ) (0, ) 0,94 Kesalahan Relatif 0% 0,49 11,8,49% 0% Ketelitian 0 % KR 0%,49% 97,51%

Laporan Praktikum Fisika Dasar 5 Jurusan D Teknik Sipil Infrastruktur 008 II. Besi Ketebalan batang tes (rata-rata) Jarak antara skala dan kaca Lebar batang tes (rata-rata) Jarak antara pendukung batang tes Jarak tegak lurus antara kaki-kaki tripod kaca (rata-rata) : a = 0,500 cm : x = 0,0 cm : b = 1,5459 cm : L = 40,0 cm : Z=,09 cm Pada ban 600 gram a. Kemelencengan per- 600 ban yang rda O O 0 =,5 mm O 4 O 1 = 19 mm O 5 O = 19,5 mm b. Rata-rata kemelencengan per600 gram ban yang rda :,5 19 19,5 y 0,mm,0cm c. Salah penempatan titik tengah per600 gram Zy e1 X,09,0 0,0 0,01cm 0,0001m

Laporan Praktikum Fisika Dasar 5 Jurusan D Teknik Sipil Infrastruktur 008 d. Modulus young : L Mg 1 0,4 0,6 9,8 4 0,00500 0,015459 0,0001 15,7 Pada ban 400 gram a. Kemelencengan per400 gram ban yang rda : O O 0 = 14,5 mm O O 1 = 1,5 mm O 4 O = 11,5 mm O 5 O = 17,5 mm b. Rata-rata kemelencengan per400 gram ban yang rda : 14,5 1,5 11,5 17,5 y 4 14mm 1,4cm c. Salah penempatan titik tengah per400 gram W : Zy e X,09 1,4 0,0 0,0cm 0,000m d. Modulus young L Mg 0,4 0,4 9,8 4 0,00500 0,015459 0,000 14,8

Laporan Praktikum Fisika Dasar 54 Jurusan D Teknik Sipil Infrastruktur 008 Pada ban 00 gram a. Kemelencengan skala per00 gram ban yang rda : O 1 O 0 = 11 mm O O 1 = 6,5 mm O O = 5 mm O 4 O = 7,5 mm O 5 O 4 = 7 mm b. Rata-rata kemelencengan per00 gram ban yang rda : 7 7,5 5 6,5 11 y 5 7,4mm 0,74cm c. Salah penempatan titik tengah per00 gram W : Zy e X,09 0,74 0,0 0,011cm 0,00011m d. Modulus young L Mg 0,4 0, 9,8 4 0,00500 0,015459 0,00011 14,7 rata rata 1 ratarata 15,7 14,8 14,7 15,07

Laporan Praktikum Fisika Dasar 55 Jurusan D Teknik Sipil Infrastruktur 008 i n( n 1) (0,6 ) (0,7 ) (0,7 ) 0, Kesalahan Relatif 0% 0, 15,07,1% 0% Ketelitian 0 % 97,88% KR 0%,1% III. Kuningan Ketebalan batang tes (rata-rata) : Jarak antara skala dan kaca : Lebar batang tes (rata-rata) : Jarak antara pendukung batang tes : Jarak tegak lurus antara kaki-kaki tripod kaca (rata-rata) : a = 0,500 cm x = 0,0 cm b = 1,5459 cm L = 40,0 cm Z =,09 cm Pada ban 600 gram a. Kemelencengan per600 gram ban yang rda O O 0 = 6 mm O 4 O 1 = 6 mm O 5 O = 6 mm

Laporan Praktikum Fisika Dasar 56 Jurusan D Teknik Sipil Infrastruktur 008 b. Rata-rata kemelencengan per600 gram ban yang rda : 6 6 6 y 6mm,6cm c. Salah penempatan titik tengah per600 gram Zy e1 X,09,6 0,0 0,0557cm 0,000557 d. Modulus young L Mg 1 0,4 0,6 9,8 4 0,00500 0,015459 0,00056 8,8 Pada ban 400 gram a. Kemelencengan per400 gram ban yang rda : O O 0 = 4 mm O O 1 = 4 mm O 4 O = 4 mm O 5 O = 4 mm b. Rata-rata kemelencengan per400 gram ban yang rda : 4 4 4 4 y 4 4mm,4cm

Laporan Praktikum Fisika Dasar 57 Jurusan D Teknik Sipil Infrastruktur 008 c. Salah penempatan titik tengah per400 gram W : Zy e X,09,4 0,0 0,07cm 0,0007m d. Modulus young L Mg 0.4 0,4 9,8 4 0,00500 0,015459 0,0007,04 Pada ban 00 gram a. Kemelencengan skala per00 gram ban yang rda O 1 O 0 = 1 mm O O 1 = 1 mm O O = 1 mm O 4 O = 1 mm O 5 O 4 = 1 mm b. Rata-rata kemelencengan per00 gram ban yang rda : 1 1 1 1 1 y 5 1mm 1,cm c. Salah penempatan titik tengah per00 gram W : Zy e X,09 1, 0,0 0,00185cm 0,000185m

Laporan Praktikum Fisika Dasar 58 Jurusan D Teknik Sipil Infrastruktur 008 d. Modulus young L Mg 0,4 0, 9,8 4 0,00500 0,015459 0,000185 15,1 ` rata rata 1 ratarata 8,8,04 15, 15,1 i n( n 1) (0,1 ) (0,1 ) (0,0 ) 0,077 Kesalahan Relatif 0% 0,77 15, 0,474% 0% Ketelitian 0 % KR 0% 0,474% 99,558%

Pergeseran Skala (mm) Pergeseran Skala(mm) Laporan Praktikum Fisika Dasar 59 Jurusan D Teknik Sipil Infrastruktur 008 Grafik pergeseran skala dan ban pada uji batang tembaga 40 00, 5 0 800, 1 0 600, 400, 15 00, 8 0 0 500 00 1500 ban (gram) Grafik 5.1 Pergeseran skala dan ban pada uji tembaga Grafik Pergeseran Skala Dan Beban pada Uji Besi 0 0 0 00, 6 800,.5 600, 16.5 400,.5 00, 6.5 0 500 00 1500 Beban (gram) Grafik 5. Pergeseran skala dan ban pada uji si

Pergeseran Skala (mm) Laporan Praktikum Fisika Dasar 60 Jurusan D Teknik Sipil Infrastruktur 008 Grafik Hubungan Pergeseran Skala Dan Beban Pada Uji Kuningan 60 50 40 0 0 0 00, 11.5 00, 55 800, 44.5 600, 5.5 400, 5.5 0 500 00 1500 Beban (gram ) Grafik 5. Pergeseran skala dan ban pada uji kuningan 5.9. PMBAHASAN Hasil perhitungan Modulus Young 1. Modulus Young batang tembaga 0,46 0,17. Modulus Young batang Kuningan 0,46 0,17.Modulus Young Batang Besi 15, 0,77 Faktor yang penyebab kesalahan: 1. Faktor dari peralatan yaitu ketepatan fokus teropong.. Kesalahan paralaks atau penglihatan yaitu kekurangtelitian dalam melihat skala.. Kesalahan dalam pengukuran data awal. 4. Faktor keadaan ruang seperti getaran.

Laporan Praktikum Fisika Dasar 61 Jurusan D Teknik Sipil Infrastruktur 008 5.. KSIMPULAN Dari percobaan yang telah dilakukan dan hasil yang telah dicapai maka diperolah kesimpulan: 1. Semakin sar simpangan skala maka sarnya Modulus Young semakin kecil atau dengan kata lain sarnya simpangan rbanding terbalik dengan harga.. Harga Modulus Young rbanding lurus dengan ban. Aplikasi dalam bidang Teknik Sipil: a. Untuk mengetahui kualitas baja dan kayu. b. Untuk mengetahui kekuatan tegangan baja dalam menyangga ban. c. Untuk mengetahui rapa sar ban yang disangga oleh kayu pada kuda-kuda bangunan.