EVALUASI SIKAP DAN PERILAKU SISWA TERHADAP LINGKUNGAN HIDUP DAN PEMBANGUNAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Manusia sangat bergantung pada lingkungan hidupnya, manusia akan

PENANAMAN ETIKA LINGKUNGAN MELALUI SEKOLAH PERDULI DAN BERBUDAYA LINGKUNGAN

PARTISIPASI GURU DALAM MENUMBUHKAN RASA PEDULI TERHADAP LINGKUNGAN HIDUP DI SMP NEGERI 2 PAPAR KABUPATEN KEDIRI ARTIKEL SKRIPSI

Korelasi Kualitas Pembelajaran Geografi dan Hasil Belajar terhadap Sikap Peduli Lingkungan Siswa Kelas XII IPS SMAN 1 Ponorogo

BAB I PENDAHULUAN. serta mendukung pembangunan berkelanjutan. Menanamkan kesadaran dan. keluarga, sekolah, dan masyarakat (Sumaatmadja, 2001:56).

Azhar, M. Djahir Basyir, Alfitri

HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN ORANG TUA TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS VII SMPN I PASAMAN KABUPATEN PASAMAN BARAT ABSTRACT

HUBUNGAN GAYA BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI SISWA KELAS X DI SMA NEGERI 4 PADANG JURNAL

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. bahwa lingkungan hidup yang baik dan sehat merupakan hak asasi dan hak

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan lingkungan hidup adalah suatu proses dimana terdapat

HUBUNGAN PARTISIPASI ORANG TUA DENGAN HASIL BELAJAR IPA TERPADU SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 LEMBAH GUMANTI ARTIKEL

HUBUNGAN PERANAN GURU SEKOLAH DASAR DENGAN SIKAP TANGGUNG JAWAB SISWA (JURNAL) Oleh DEDI SUPARMAN ROCHMIYATI SUGIYANTO

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KREATIF SISWA PADA MATERI PENCEMARAN LINGKUNGAN

PEMBELAJARAN LUAR KELAS (OUT DOOR STUDY) DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DI SMA NEGERI 1 SUNGAI KAKAP

KESADARAN MAHASISWA FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA TERHADAP KESEHATAN LINGKUNGAN KAMPUS

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN BIOLOGI BERWAWASAN LINGKUNGAN DALAM MENINGKATKAN SIKAP RAMAH LINGKUNGAN

BAB III METODE PENELITIAN

PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA. Bab II

BAB I PENDAHULUAN. ini ada pada sikap manusia dalam melestarikan lingkungan hidup tersebut.

Edu Geography 3 (6) (2015) Edu Geography.

PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN GEOGRAFI DI SMA NEGERI 1 MARAWOLA

TINGKAT KEPUASAN LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL DAN KONSELING INDIVIDUAL PADA SISWA SMP NEGERI 8 YOGYAKARTA

JPG (Jurnal Pendidikan Geografi) Volume 1, No 1, JULI 2014 Halaman e-issn :

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

III. METODE PENELITIAN

BAB I. PENDAHULUAN. ditengarai dengan perilaku guru dan murid sekolah yang tidak berwawasan

HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN ORANG TUA TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS XI SMA KARTIKA 1-5 PADANG ABSTRACT

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS TADULAKO 2016

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode deskriptif,

HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG BAHAN AJAR DENGAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI (JURNAL) Oleh : RENI NOVIANTI

JURNAL PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Ekonomi Akuntansi

PERANAN PEMBELAJARAN GEOGRAFI TERHADAP SIKAP PEDULI LINGKUNGAN SISWA KELAS XI IPS. Nur Khusnul Khotimah ¹, Sumadi ², I Gede Sugiyanta ³

ANGKET RESPONDEN. 1. Identitas Responden Nama :.. Kelas :.. Jenis Kelamin : Usia :..

MINAT SISWA KELAS XII SMA NEGERI 1 BOLANO LAMBUNU UNTUK MELANJUTKAN STUDI KE JENJANG PERGURUAN TINGGI

BAB I PENDAHULUAN. Lingkungan hidup merupakan semua benda, dan kondisi yang terdapat

Economic Education Analysis Journal

Abstrak. Universitas Kristen Maranatha

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kuantitatif dengan metode deskriptif. Penelitian deskriptif merupakan. obyek sesuai dengan apa adanya.

THE EFFECT OF LEARNING FACILITIES TOWARD STUDENTS S LEARNING OUTCOMES OF CLASS X AND XI SOCIAL ON ECONOMICS OF SMA 3 PEKANBARU ABSTRACT

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN GURU TAMAN KANAK-KANAK TENTANG ALAT PERMAINAN EDUKATIF

Mitra Dhani Pinem*, Cicik Suriani

The Study of Attitude Students of Attended Learning Geography in XI Social Studies Class of Senior High School Bunda Padang. By:

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. PBB tentang lingkungan hidup pada bulan Juni Pemerintah Indonesia

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Erie Syaadah, 2013

Oleh: Iponofita Yani. Fitria Kasih Rahma Wira Nita. Mahasiswa Bimbingan dan Konseling STKIP PGRI Sumatera Barat ABSTRACT

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB IV HASIL PENELITIAN

Moh. Ja far. Fakultas Psikologi Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang

PERSEPSI SISWA TENTANG KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN PROFESIONAL GURU MATA PELAJARAN IPS SMP SE-KECAMATAN KUTOWINANGUN KABUPATEN KEBUMEN JURNAL

PENGARUH PERKEMBANGAN SOSIAL TERHADAP HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK (STUDI DESKRIPTIF KUANTITATIF) DI SMP N 1 PASAMAN KABUPATEN PASAMAN BARAT ABSTRACT

PENGARUH PELATIHAN PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN (P3K) TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN SISWI KELAS X TENTANG PERTOLOGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN

BioEdu Berkala Ilmiah Pendidikan Biologi

BAB I PENDAHULUAN. membentang dari Sabang sampai Merauke yang kesemuanya itu memiliki potensi

BAB I PENDAHULUAN. Pasal 4 menjelaskan bahwa kedudukan guru sebagai tenaga profesional

PENINGKATAN PERILAKU PEDULI LINGKUNGAN DAN TANGGUNG JAWAB SISWA MELALUI MODEL EJAS DENGAN PENDEKATAN SCIENCE EDUTAINMENT ABSTRAK

BAB III METODE PENELITIAN

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE SCRIPT DALAM PEMBELAJARAN TIK PADA SISWA KELAS VIII SMPN 27 PADANG

ABSTRACT

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono,2013;3). Penelitian pendidikan merupakan suatu kegiatan yang diarahkan kepada

USAHA GURU BK UNTUK MEMBANTU MEMENUHI KEBUTUHAN SOSIAL REMAJA DALAM BELAJAR DI SMP N 2 PULAU PUNJUNG KABUPATEN DHARMASRAYA. Oleh: Fauziah Latif *)

E-JURNAL. Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (STRATA 1) Oleh : WENI YUNIARTI

Peni Putri Ninda Sari * Dra. Hj. Fitria Kasih, M.Pd., Kons ** Yasrial Chandra, M.Pd **

BAB III METODE PENELITIAN. rinci (Nana Syaodih, 2007:287). Penelitian ini menggunakan pendekatan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Mempelajari geografi sebagai ilmu pengetahuan tidak lepas dari fenomenafenomena

SIKAP KERJA SISWA PROGRAM STUDI KONSTRUKSI KAYU JURUSAN BANGUNAN SMK N 1 PADANG SETELAH MELAKSANAKAN PRAKERIN

BAB III METODE PENELITIAN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SNOWBALL THROWING TERHADAP PEMEHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA KELAS VIII SMPN 17 PADANG

BAB I PENDAHULUAN. pengelolaan lingkungan hidup. Afandi (2013) mengatakan bahwa pendidikan

BAB III METODE PENELITIAN. untuk menggambarkan tingkat kemandirian dan faktor-faktor yang mempengaruhi

KEPEDULIAN LINGKUNGAN PADA SISWA SEKOLAH ADIWIYATA (STUDI DI SMP NEGERI 7 YOGYAKARTA) JURNAL. Disusun Oleh: Sri Widi Astuti

PENGARUH LAYANAN INFORMASI KARIR TERHADAP MINAT STUDI LANJUT PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 16 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2015/2016

TINGKAT PENGETAHUAN SISWA KELAS VII DALAM MITIGASI NON STRUKTURAL BENCANA BANJIR DI SMP NEGERI 12 KECAMATAN LAWEYAN KOTA SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI

MINAT BELAJAR SISWA KELAS XI PADA MATA PELAJARAN MENGHIAS BUSANA DI SMK NEGERI 3 SUNGAI PENUH PERA WETTI

TINJAUAN KESULITAN GURU DALAM KEGIATAN LABORATORIUM PADA PEMBELAJARAN IPA TERPADU DI SMPN SE-KECAMATAN TIGO NAGARI KABUPATEN PASAMAN

Yunita 56, Sunardi 57, Dafik 58

Edu Geography 3 (4) (2015) Edu Geography.

Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika (JIPF) Vol. 05 No. 02, Mei 2016, ISSN:

HUBUNGAN PENGUATAN GURU TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS TERPADU DI SMPN 25 KABUPATEN SOLOK SELATAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan pengetahuan yang

PENGARUH BIMBINGAN KELOMPOK TERHADAP PENINGKATAN EMPATI SISWA KELAS XI SMK FARMASI IKASARI PEKANBARU TP. 2014/2015

Abstract. Keywords: Waste Recycling Relationships, Creativity Utilizing Garbage, Trash Managing Behavior. Abstrak

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan cara atau metode yang benar dalam penelitian tersebut.

Pendidikan Geografi, Universitas Negeri Malang Jl. Semarang 5 Malang. Keywords: model of problem based learning, critical thinking

Edu Geography 5 (1) (2017) Edu Geography.

HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TERHADAP MANAJEMEN PENINGKATAN MUTU BERBASIS SEKOLAH DENGAN PRESTASI BELAJAR

TINGKAT PENGETAHUAN MAHASISWA TINGKAT I PASCA SOSIALISASI CARRATIVE CARING

BAB 5 KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. pengembangan green behavior pada siswa melalui penggunaan media audio

BAB III METODE PENELITIAN. memahami objek yang menjadi sasaran ilmu yang bersangkutan. 1 Sedangkan

Oleh: DWI HARYATI K

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH KEDISIPLINAN BELAJAR DAN PERHATIAN ORANG TUA TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPS SISWA SMP NEGRI 30 PURWOREJO

BAB I. PENDAHULUAN. kebutuhannya namun tidak memikirkan keadaan lingkungan yang menjadi

HUBUNGAN KEBUTUHAN PENGHARGAAN (ESTEEM NEEDS) DENGAN KREATIFITAS BELAJAR FISIKA

Edu Geography 3 (7) (2015) Edu Geography.

The Counselor Role in Developing the Talents of Students Through the Placement Services in the Fields SMP 27 By:

PEMBERIAN PENGUATAN OLEH GURU PEMBIMBING TERHADAP PESERTA DIDIK DALAM LAYANAN INFORMASI DI SMP NEGERI 26 PADANG. Oleh : Ismi Auldra Efendi*

HUBUNGAN PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH DENGAN PRESTASI BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 PAINAN.,, dan

Transkripsi:

EVALUASI SIKAP DAN PERILAKU SISWA TERHADAP LINGKUNGAN HIDUP DAN PEMBANGUNAN BERWAWASAN LINGKUNGAN DI Madrasah Neni Wahyuningtyas 1 Abstract Environmental education is one effort to realize environmental sustainability for present until future. Explicitly, it shows that human effort to save environmental must be done continuously, relay from one generation to the next generation. In fact, there is problem about behavior and attitude of student class XI at MA Nurul Ulum Munjungan Trenggalek towards environmental sustainability. Most of student have less concern towards environmental sustainability, for examples throwing the rubbish everywhere, letting classroom dirty, plant that are not caring well, and excessive use of water. In order to describe the behavior and attitude of students towards environmental and development based on environmental, evaluation about behavior and attitude of student is needed to be done actually and systematically. Keywords: Evaluation, behavior, environmental behavior. A. Pendahuluan Pendidikan lingkungan hidup merupakan bentuk dalam upaya mewujudkan kelestarian lingkungan untuk masa sekarang hingga masa yang akan datang. Secara eksplisit menunjukkan bahwa perjuangan manusia untuk menyelamatkan lingkungan hidup harus dilakukan secara berkesinambungan, dengan jaminan estafet antar generasi yang dapat dipertanggungjawabkan. Kharakteristik pendidikan lingkungan hidup adalah pendidikan yang lebih banyak mengantipasi keadaan yang akan terjadi di masa yang akan datang. Tujuan pendidikan lingkungan hidup adalah untuk membekali generasi masa kini dengan pengetahuan lingkungan hidup, sikap dan kemampuan lain yang sesuai untuk menghindari krisiskrisis yang mungkin terjadi, memecahkan masalah lingkungan yang sedang dihadapi dan meralat ketimpangan-ketimpangan lingkungan 1 Dosen Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang Jl. Gajayana No. 50 Malang 65144 69

berpedoman pada baku mutu lingkungan yang sudah diundangkan. Penanaman pondasi pendidikan lingkungan sejak dini menjadi solusi utama yang harus dilakukan agar generasi muda memiliki bekal pemahaman tentang lingkungan hidup yang kokoh. Pendidikan lingkungan hidup diharapkan mampu menjembatani dan mendidik manusia agar bersikap dan berperilaku bijak. Dengan demikan sangatlah strategis pembekalan pengetahuan dasar tentang lingkungan hidup melalui anak-anak secara terprogram dan berkelanjutan hingga pada saatnya akan tercipta insan insan pribadi bangsa yang utuh. Informasi yang diperoleh seseorang mengenai suatu objek berpengaruh terhadap pembentukan sikap mengenai objek tersebut. Semakin jelas informasi mengenai suatu objek diperoleh seseorang, semakin besar kemungkinan terbentuknya sikap terhadap objek itu. Pelestarian lingkungan tidak terlepas dari sikap dan perilaku seseorang. Oleh karena itu untuk menghindari terjadinya perusakan terhadap lingkungan diperlukan sikap dan perilaku positif terhadap lingkungan sehingga tercipta keseimbangan lingkungan yang dapat menunjang pembangunan. Sikap dan perilaku terhadap pelestarian lingkungan sangat penting bagi setiap individu. Sikap tersebut akan berbeda antar individu, karena banyak sekali faktor yang ikut mempengaruhi sikap individu terhadap lingkungan antara lain adalah jenis kelamin, umur, pendidikan, status sosial, taraf penguasaan terhadap obyek tertentu dan orientasi pada norma sosial (Margono,1995:3). Faktor-faktor tersebut mempengaruhi proses sosialisasi yang berbeda sehingga menimbulkan ciri psikologis yang berbeda-beda dan akhirnya akan terbentuk sikap yang khas terhadap berbagai hal termasuk masalah pelestarian lingkungan. Sikap yang khas dari seseorang ini akan mempengaruhi kecenderungan untuk berperilaku atau bertindak terhadap suatu obyek. Demi terwujudnya pelestarian lingkungan hidup, pendidikan sangat memegang peranan penting dalam masyarakat karena pendidikan menanam pengetahuan, memberi ketrampilan yang diperlukan dan menolong dalam pembentukan sikap tertentu. Melalui pendidikan lingkungan hidup yang dilakukan sejak dini merupakan langkah strategi dalam upaya mengubah sikap dan perilaku para peserta didik agar lebih peduli terhadap pentingnya lingkungan hidup serta memiliki ketrampilan untuk mencegah dan menanggulangi terjadinya pencemaran maupun 70, Vol. 6, No. 1, Juli Desember 2013

perusakan lingkungan. Oleh karena itu, pada sektor pendidikan perlu disertakan secara aktif terutama dalam membenahi sikap dan perilaku siswa dari sikap perusak lingkungan menjadi ramah lingkungan atau insan pecinta lingkungan. Di satu pihak sikap bertanggung jawab siswa terhadap lingkungan merupakan salah satu tujuan dari pendidikan, karena sikap tersebut harus terbentuk demi kesejahteraan manusia, akan tetapi di lain pihak kurang memperhatikan evaluasi terhadap pencapaian siswa pada aspek sikap (Supardi, 1994:5). Kepedulian terhadap lingkungan merupakan peran dari setiap orang dan dituangkan dalam Undang-Undang No. 23 tahun 1997 pasal 5 ayat 3 tentang ketentuan pokok pengelolaan lingkungan hidup, yang isinya adalah setiap orang mempunyai hak dan peran serta dalam pengelolaan lingkungan hidup (Erawati, 2000,9). Dengan demikian, setiap orang bertanggung jawab terhadap pelestarian lingkungannya. Pendidikan dipandang tepat dan strategis dalam mempersiapkan pendidikan lingkungan hidup bagi generasi mendatang. Pendidikan lingkungan hidup dilakukan melalui pendidikan formal maupun non formal. Pendidikan formal dilakukan dari tingkat Sekolah dasar sampai dengan perguruan tinggi atau melalui pendekatan integratif. Salah satu materi yang berkaitan dengan lingkungan hidup pada pelajaran geografi adalah pemberian materi lingkungan hidup dan pembangunan berwawasan lingkungan yang telah diajarkan kepada siswa kelas XI MA Nurul Ulum Munjungan Trenggalek, sehingga dengan materi yang diajarkan tersebut diharapkan dapat menumbuhkan sikap dan perilaku yang positif terhadap pelestarian lingkungan hidup pada siswa. Siswa MA Nurul Ulum Munjungan Trenggalek merupakan salah satu generasi penerus yang mempunyai hak dan kewajiban yang sama untuk memelihara kelestarian lingkungan hidup. Dari hasil observasi di lapangan diketahui bahwa terdapat masalah mengenai sikap dan perilaku siswa terhadap pelestarian lingkungan. Dimana diketahui jika sebagian besar siswa kurang memiliki kepedulian terhadap lingkungan, misalnya membuang sampah di sembarang tempat, kebersihan kelas yang kurang terjaga, tidak terawatnya tanaman di taman sekolah dan penggunaan air yang berlebihan. Paparan di atas membawa peneliti pada masalah penelitian yaitu: bagaimanakah sikap siswa terhadap lingkungan hidup dan pembangunan, Vol. 6, No. 1, Juli-Desember 2013 71

berwawasan lingkungan siswa kelas XI MA Nurul Ulum Munjungan Trenggalek pada pelestarian lingkungan dan bagaimanakah perilaku siswa terhadap lingkungan hidup dan pembangunan berwawasan lingkungan siswa kelas XI MA Nurul Ulum Munjungan Trenggalek pada pelestarian lingkungan. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah: untuk mengetahui sikap dan perilaku siswa terhadap lingkungan hidup dan pembangunan berwawasan lingkungan siswa kelas XI MA Nurul Ulum Munjungan Trenggalek pada pelestarian lingkungan. B. METODE Penelitian ini merupakan explainatory research. Penelitian ini apabila ditinjau dari jenis variabelnya, maka penelitian ini berbentuk penelitian deskriptif yang di dalamnya mendeskripsikan sikap dan perilaku siswa terhadap lingkungan hidup dan pembangunan berwawasan lingkungan. Penelitian deskriptif yaitu penelitian yang bertujuan untuk membuat pencandraan secara aktual dan sistematis tentang sifat-sifat objek (individu, masyarakat, lembaga dan lain-lain) (Arikunto; 2002:9). Penelitian ini berbentuk deskriptif dengan menggunakan metode survey. Sampel dalam penelitian ini menggunakan sampel kelas, karena keseluruhan kelas di MA Nurul Ulum Munjungan Trenggalek bersifat homogen dan diambil dua kelas sebagai sampel dengan menggunakan teknik random sampling yaitu dengan cara diundi antara kelas XI IPS 1, XI IPS 2, dan XI IPS 3. Sample yang didapat dari cara undian ini adalah kelas XI IPS 1 dan XI IPS 2 dan diambil 74 siswa sebagai sampel. Instrumen penelitian merupakan alat bantu dalam pengumpulan data (Arikunto,2002:126). Dalam penelitian ini yang dipakai sebagai instrumennya adalah angket yang digunakan untuk mengukur sikap dan perilaku siswa terhadap pelestarian lingkungan. Dari hasil jawaban angket responden, masing-masing akan diberikan skor. Jumlah skor responden ditentukan oleh banyaknya skor responden yang menjawab sesuai dengan sikap dan perilakunya terhadap pelestarian lingkungan. Untuk memperoleh penjelasan mengenai sikap dan perilaku siswa terhadap lingkungan hidup dan pembangunan berwawasan lingkungan digunakan teknik analisa persentase. Adapun rumusnya sebagai berikut: jumlah siswa per kategori Persentase sikap dan perilaku = x100% jumlah semua siswa 72, Vol. 6, No. 1, Juli Desember 2013

C. HASIL PENELITIAN 1) Sikap Siswa Terhadap Pelestarian Lingkungan Variabel sikap siswa diukur dengan 23 item pertanyaan. Hasil dari pengukuran data tersebut disajikan dalam table 1.1 sebagai berikut: Tabel 1.1 Distribusi Frekuensi Sikap terhadap pelestarian lingkungan No Interval kelas Kategori Frekuensi Absolut Frekuensi Relatif 1 60-69 Kurang positif 48 65 2 70-79 Cukup positif 25 34 3 80-89 Positif 1 1 4 90-99 Sangat Positif 0 0 Berdasarkan tabel 1.1 dapat diketahui siswa yang mempunyai sikap kurang positif terhadap pelestarian lingkungan sebanyak 48 siswa (65%), siswa yang mempunyai sikap cukup positif terhadap pelestarian lingkungan sebanyak 25 siswa (34%), siswa yang mempunyai sikap positif terhadap pelestarian lingkungan sebanyak 1 siswa (1%), sedangkan siswa yang mempunyai sikap sangat positif terhadap pelestarian lingkungan sebanyak 0 siswa (0%). Dengan demikian dapat dikatakan bahwa sebagian besar siswa belum mempunyai sikap yang positif terhadap pelestarian lingkungan hidup. 2) Perilaku Siswa Terhadap Pelestarian Lingkungan Variabel perilaku siswa diukur dengan 7 item pertanyaan. Hasil dari perhitungan data disajikan dalam tabel 1.2 sebagai berikut : Tabel 1.2 Distribusi Frekuensi Perilaku terhadap pelestarian lingkungan No Interval kelas Kategori Frekuensi Absolut 1 19-22 Kurang positif 40 54 2 23-26 Cukup positif 33 45 3 27-30 Positif 1 1 4 31-34 Sangat Positif 0 0 Frekuensi Relatif Berdasarkan tabel 1.2 dapat diketahui siswa yang mempunyai perilaku kurang positif terhadap pelestarian lingkungan sebanyak 40, Vol. 6, No. 1, Juli-Desember 2013 73

siswa (54%), siswa yang mempunyai perilaku cukup positif terhadap pelestarian lingkungan sebanyak 33 siswa (45%), siswa yang mempunyai perilaku positif terhadap pelestarian lingkungan sebanyak 1 siswa (1%), sedangkan siswa yang mempunyai perilaku sangat positif terhadap pelestarian lingkungan sebanyak 0 siswa (0%). Dengan demikian dapat dikatakan bahwa sebagian besar siswa beum mempunyai perilaku yang positif terhadap pelestarian lingkungan hidup. D. PEMBAHASAN 1. Sikap dan Perilaku Siswa Terhadap Lingkungan Hidup Dan Pembangunan Berwawasan Lingkungan Pada Pelestarian Lingkungan Azwar dalam Sarwono (1997:13) mengatakan bahwa interaksi antara suatu lingkungan dengan sikap, dengan berbagai faktor di dalam dan di luar diri individu akan membentuk suatu proses kompleks yang akhirnya menentukan bentuk perilaku seseorang. Pengetahuan tentang lingkungan hidup dan pembangunan berwawasan lingkungan dapat mempengaruhi perilaku seseorang terhadap pelestarian lingkungan. Dengan memiliki kesadaran dan keyakinan yang kuat maka manusia akan cenderung untuk berperilaku sesuai dengan apa yang dipahami dan diyakininya, termasuk dalam hal menguasai materi lingkungan hidup dan pembangunan berwawasan lingkungan. Dengan memiliki pengetahuan yang luas, maka siswa akan cenderung untuk berperilaku yang positif terhadap lingkungannya. Dari hasil penelitian ini membuktikan bahwa sikap dan perilaku siswa terhadap lingkungan hidup dan pembangunan berwawasan lingkungan, siswa kelas XI IPS 1 dan IPS 2 MA Nurul Ulum Munjungan Trenggalek kurang positif. Artinya siswa-siswi pada kelas tersebut masih kurang peduli terhadap lingkungan dan pembangunan berwawasan lingkungan. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi yaitu adanya sikap acuh tak acuh terhadap lingkungan dan kurangnya perhatian, pemahaman siswa terhadap materi yang diberikan oleh guru terutama materi tentang lingkungan hidup serta pembangunan berwawasan lingkungan. Sebenarnya upaya untuk penumbuhan sikap dan perilaku yang positif terhadap lingkungan hidup dapat ditempuh melalui jalur pendidikan. Tetapi karena adanya faktor-faktor tersebut di atas 74, Vol. 6, No. 1, Juli Desember 2013

menyebabkan upaya tersebut kurang terlaksana dengan baik. Penumbuhan perilaku yang positif terhadap lingkungan dapat diperkenalkan atau disosialisasikan oleh pihak sekolah maupun terkait kepada siswa dengan berbagai cara. Perilaku yang positif terhadap lingkungan dapat diaplikasikan melalui keikutsertaan dan partisipasi siswa dalam menjaga dan melestarikan lingkungan sekolah, membuang sampah pada tempatnya, mengadakan kerja bakti dan mengikuti kegiatan ekstrakulikuler yang berkaitan dengan lingkungan hidup. Dengan demikian menjadikan siswa secara aktif ikut melestarikan lingkungan sekitarnya. Selain itu pihak sekolah bersama siswa secara aktif saling menjaga lingkungan dengan cara mengadakan kerjabakti tiap minggu, mengadakan kegiatan yang berkaitan dengan masalah pelestarian lingkungan hidup. Kegiatan pelestarian lingkungan hidup ini dapat dilakukan seperti mengadakan kegiatan penanaman pohon disekolah, merawat lingkungan sekolah, sehingga siswa dapat menumbuhkan tindakan positif tersebut sesuai dengan pengetahuan ilmu yang telah diperoleh. Berdasarkan penelitan ini sebagian besar siswa belum dapat melaksanakan atau menjaga lingkungan dengan baik. Hal ini dapat dibuktikan dengan lingkungan sekitar yang masih kurang terawatt. Berarti dalam penyampaian materi lingkungan hidup dan pembangunan berwawasan lingkungan kurang dipahami oleh siswa. Selain itu dalam penerimaan materi ini, siswa kurang siap dimungkinkan karena kurang adanya minat siswa dalam pelajaran geografi terutama dalam materi lingkungan hidup dan pembangunan berwawasan lingkungan. E. KESIMPULAN Sikap dan perilaku siswa XI IPS 1 dan IPS 2 MA Nurul Ulum Munjungan Trenggalek terhadap lingkungan hidup dan pembangunan berwawasan lingkungan ternyata kurang positif. Artinya siswa-siswi pada kelas tersebut masih kurang peduli terhadap lingkungan dan pembangunan berwawasan lingkungan. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi yaitu adanya sikap acuh tak acuh terhadap lingkungan dan kurangnya perhatian, pemahaman siswa terhadap materi yang diberikan oleh guru terutama materi tentang lingkungan hidup serta pembangunan berwawasan lingkungan., Vol. 6, No. 1, Juli-Desember 2013 75

DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta. Erawati. 2000. Penurunan Materi SDA Dalam Pernumbuhan Sikap Dan Perilaku Siswa Kelas 2 SLTPN 22 Samarinda Pada Pengelolaan Lingkungan. Malang: Program Pendidikan Geografi Universitas Negeri Malang. Mularsono. 1988. Pendidikan Lingkungan Sebagai Sarana Untuk Menunjang Pelestarian Hutan. Duta Rimba, 1998-1996/XIV. Sarwono, dkk. 1997. Pengintegrasian Materi Pelestarian Lingkungan Hidup Ke Dalam Bidang Studi Biologi, Ekonomi, Dan Geografi di SMP Malang. Lemlit IKIP Malang. Supardi, I. 1994. Lingkungan Hidup dan Kelestariannya. Bandung: Penerbit Alumni. 76, Vol. 6, No. 1, Juli Desember 2013