7 Habits of Highly Effective People & The 8 th Habit

dokumen-dokumen yang mirip
TUJUH (7) KEBIASAAN MANUSIA YANG SANGAT EFEKTIF

MENJADI GURU AGAMA KATOLIK YANG EFEKTIF DALAM PERSPEKTIF DELAPAN HABITUS MENURUT STEPHEN R. COVEY Oleh: Lastiko Runtuwene

The 7 Habits of Highly Effective People

Berorientasi pada tindakan

KREATIVITAS DAN INOVASI

The 7 Habits of Highly Effective People

Bab 4 Berorientasi Pada Tindakan

Kepemimpinan: MENGENALI POTENSI DIRI

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan

MENJADI GURU EFEKTIF Oleh Mansur HR Widyaiswara LPMP Sulawesi Selatan

Bab 4 Berorientasi Pada Tindakan

Bab 4 Berorientasi Pada Tindakan

BAB I PENDAHULUAN. tertib, teratur, dan efisien dapat menghasilkan sesuatu yang mampu mempercepat

ASAHLAH GERGAJI PRINSIP PEMBARUAN DIRI YANG SEIMBANG DARI BUKU THE 7 HABITS OF HIGHLY EFFECTIVE PEOPLE KARYA STEPHEN R. COVEY

Penerapan Konsep 7 Habits of Highly Effective People dalam Profesi Dosen

BAB VI GURU DAN PROSES PEMBELAJARAN

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan sesuatu yang tak terhindarkan. Dengan komposisi penduduk

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. terhadap Perubahan sikap dalam belajar siswa. Berdasarkan hasil penelitian yang

Bab 4 Berorientasi Pada Tindakan

7 - Habits. Ringkasan Padat

KONSEP PEMBENTUKAN KARAKTER (STUDI KOMPARASI PEMIKIRAN STEPHEN R. COVEY DAN KH. IMAM ZARKASYI) SKRIPSI

MEMBANGUN KERJASAMA TIM (Team Building)

PENGARUH KEBIASAAN YANG EFEKTIF TERHADAP KEMAMPUAN MENGELOLA WAKTU PRIBADI PADA MAHASISWA. Hj. Shofiyanti Nur Zuama, Muraeni Mursanib

KEPEMIMPINAN. OLEH: Drs. Yunyun Yudiana, M.Pd

BAB I PENDAHULUAN. Masa sekarang masyarakat dihadapkan pada masalah-masalah kehidupan

An Introduction. prepared by jimmy hasugian Kontinum Kematangan

MEMBANGUN KERJASAMA TIM (Team Building) Hardini ariningrum 09/07/2016 1

MATAKULIAH: KEPEMIMPINAN

KEPEMIMPINAN DAN KERJASAMA TIM

PERKEMBANGAN TEORI KEPEMIMPINAN: SUATU TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV KONSEP PEMIKIRAN STEPHEN R. COVEY DAN KH. IMAM ZARKASYI TENTANG PEMBENTUKAN KARAKTER. A. Konsep Pemikiran Stephen R. Covey Tentang Karakter

7 Prinsip Manajemen Mutu - ISO (versi lengkap)

Risk Leadership Kepemimpinan yang berani mengambil risiko

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. memberikan contoh hal-hal yang baik dan positif. Penanaman karakter yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. kehidupan dan tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan.

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang

PENTINGNYA SOSOK DHARMADUTA YANG BERINTEGRITAS DAN BERKARAKTER DALAM PEMBINAAN UMAT BUDDHA. Oleh: Yuriani. Abtract

KEPEMIMPINAN & KERJASAMA TIM

Tidak ada yang kekal dalam dunia ini kecuali Tuhan dan janji- janji- Nya. Perubahan selalu ada dalam kehidupan ini Sebagai gembala / pemimpin, harus

BUDAYA KERJA DALAM KEPEMIMPINAN YANG EFEKTIF

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan di sekolah yakni: input, proses, dan out put (Rivai dan Murni, 2009).

7 - Habits. Ringkasan Padat

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan sangat diperlukan untuk mencerdaskan kehidupan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pendidikan anak usia dini merupakan penjabaran dari sebuah pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. persaingan. Seseorang akan berkompetisi untuk mendapatkan sesuatu yang lebih,

Siaran Pers Kemendikbud: Penguatan Pendidikan Karakter, Pintu Masuk Pembenahan Pendidikan Nasional Senin, 17 Juli 2017

BAB I PENDAHULUAN. Berdasar data rangking Human Development Index beberapa negara,

BAB I PENDAHULUAN. bahkan manusia tidak akan bertahan hidup. Demikian juga dalam sebuah

BAB 8 MANAJEMEN SDM PROYEK. Beberapa permasalahan yang berkaitan dengan SDM IT :

KARAKTERISTIK WIRAUSAHA

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat serta

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

PENGUATAN PERAN PEKERJA SOSIAL UNTUK EFEKTIVITAS PELAYANAN PEKERJAAN SOSIAL:

Kiat Menjadi Pemimpin Yang Baik Bagi Diri Sendiri

Sikap Mental Wirausaha (Inovatif, Kreatifitas, Motivasi, Efektif dan Efisien) Kuliah 3

TERWUJUDNYA MASYARAKAT MADANI DAN SEJAHTERA YANG MENERAPKAN NILAI-NILAI DINUL ISLAM

GAMBARAN UMUM KEWIRAUSAHAAN. PERTEMUAN KEDUA UNIVERSITAS IGM BY. MUHAMMAD WADUD, SE., M.Si.

C A R E E R H O G A N D E V E L O P TIPS- TIPS PENGEMBANGAN UNTUK MANAJEMEN KARIR. Laporan untuk: John Doe ID: HC Tanggal: 29 Juli 2015

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan hak bagi semua warga Negara Indonesia.

KISI UJI KOMPETENSI 2013 MATA PELAJARAN SENI BUDAYA

BAB V KESIMPULAN IMPLIKASI DAN REKOMENDASI

GAPAILAH MIMPIMU! Membangun mahasiswa yang berkarakter

- 1 - MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA

KEPEMIMPINAN 360-DERAJAT (360-Degree Leadership) Petunjuk Praktek

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. suatu kebijakan dan tercapainya kebijakan tersebut. Impelementasi juga

BAB I PENDAHULUAN. semua aspek perkembangan anak, meliputi perkembangan kognitif, bahasa,

BAB V PENYAJIAN VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB II LANDASAN TEORI

PENERAPAN KURIKULUM BERBASIS KARAKTER UNTUK PENGEMBANGAN SOFT SKILL SISWA SMK

PERANCANGAN SERIAL ANIMASI 3D STEVEN S HABITS SEBAGAI MEDIA PENDIDIKAN KARAKTER YANG EFEKTIF UNTUK ANAK MELALUI PRINSIP 7 HABITS

TRAINING SYLABUS: BUSINESS SIMULATION

PERAN MUSEUM SEBAGAI SUMBER BELAJAR DAN SARANA PENDIDIKAN KARAKTER BANGSA

Rencana Jangka panjang untuk menuju Impian anda

LEMBAR KONFIRMASI KOMPETENSI

PENDIDIKAN KARAKTER SEBAGAI PEMBENTUK KARAKTER BANGSA

BAB IV ANALISIS KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN KINERJA GURU DI SMP ISLAM SULTAN AGUNG 1 SEMARANG

2015 PENGGUNAAN METODE SHOW AND TELL UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS V SEKOLAH DASAR

PROFESSIONAL IMAGE. Modul ke: Fakultas FIKOM. Program Studi Public Relations.

PENINGKATAN KEPEMIMPINAN YANG EFEKTIF

Lantas, bagaimanakah mencari sosok-sosok pemimpin terbaik yang akan berkumpul. DPR, Para Pemimpin Terbaik Untuk Kemajuan Indonesia (322/S)

ETIKA KEPEMIMPINAN. Etika adalah perilaku berstandar normatif berupa nilai-nilai moral, norma-norma dan halhal

PERATURAN OMBUDSMAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2011 TENTANG KODE ETIK INSAN OMBUDSMAN KETUA OMBUDSMAN REPUBLIK INDONESIA,

HP : Bisa diunduh di: teguhfp.wordpress.com

Temuan temuan penting dari Penelitian xq FranklinCovey

BAB III PENYAJIAN DATA. Transformasional Pada Pegawai Kementerian Agama Kota Pekanbaru.

Materi Minggu 2. Kelompok Kerja (Teamwork)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Asep Rohiman Lesmana, 2013

KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Ketamansiswaan merupakan kekhususan pendidikan di lingkungan

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia (human resources) secara unggul. Sumber daya manusia yang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Tujuan pembangunan Indonesia adalah mewujudkan visi pembangunan

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PERKULIAHAN SEMESTER (RPKPS)

Hubungan Interpersonal Antara Petugas Pajak dan Wajib Pajak. Sumber: Djamaludin Ancok, Psikologi Terapan, Yogyakarta, Darussalam, 2004

1. Panutan (hati nurani) : Menjadi Contoh yg baik 2. Perintis (Visi) : Bersama-sama menentukan arah yg dituju 3. Penyelaras (disiplin): Menyusun dan

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 3 TAHUN 2016 TENTANG BUDAYA KERJA PADA PEMERINTAH PROVINSI BALI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Mubarak Ahmad, 2014

Standar Kompetensi Profesi Humas

IMPLEMENTASI SEPULUH HUKUM KEPEMIMPINAN DALAM ORGANISASI

Transkripsi:

7 Habits of Highly Effective People & The 8 th Habit (Stephen R. Covey) Tujuh kebiasaan pembangun kemenangan dijabarkan oleh Stephen R. Covey dalam bukunnya 7 Habits of Highly Effective People, merupakan esensi perwujudan dari upaya kita untuk menjadi seseorang yang seimbang, utuh, dan kuat, serta menciptakan sebuah tim yang saling melengkapi berdasarkan rasa saling menghormati. Hal ini adalah merupakan prinsip-prinsip dari karakter pribadi. 7 Habits of Highly Effective People (Stephen R. Covey) 1

Habit 1 - Proactive Menjadi proaktif adalah sesuatu yang lebih dari sekedar mengambil inisiatif. Proaktif berarti menyadari bahwa kita bertanggung jawab terhadap pilihanpilihan kita dan memiliki kebebasan untuk memilih berdasarkan prinsip dan nilai, dan bukan berdasarkan suasana hati atau kondisi di sekitar kita. Orang-orang yang proaktif adalah agen-agen perubahan, dan memilih untuk tidak menjadi korban, untuk tidak menjadi reaktif; mereka memilih untuk tidak menyalahkan orang lain. Habit 2 Start from the End Individu, keluarga, tim dan organisasi membentuk masa depan mereka dengan terlebih dahulu menciptakan sebuah visi mental untuk segala proyek, baik besar maupun kecil, pribadi atau antarpribadi. Mereka tidak sekedar hidup dari hari ke hari tanpa tujuan yang jelas dalam pikiran mereka. Mereka mengidentifikasi diri dan memberikan komitmen terhadap prinsip, hubungan, dan tujuan yang paling berarti bagi mereka. Habit 3 Put First thing first Mendahulukan yang utama berarti mengatur aktivitas dan melaksanakannya berdasarkan prioritas-prioritas yang paling penting. Apa pun situasinya, hal itu berarti menjalani kehidupan dengan didasarkan pada prinsip-prinsip yang dirasakan paling berharga, bukan oleh agenda dan kekuatan sekitar yang mendesak saja. Habit 4 Think Win Win Berpikir menang-menang adalah kerangka pikiran dan hati yang berusaha mencari manfaat bersama dan saling menghormati di dalam segala jenis interaksi. Berpikir menang-menang adalah berpikir dengan dasar-dasar Mentalitas 2

Berkelimpahan yang melihat banyak peluang, dan bukan berpikir dengan Mentalitas Berkekurangan dan persaingan yang saling mematikan. Karakter ini bukanlah berpikir secara egois (menang-kalah) atau seperti martir (kalahmenang). Karakter ini adalah berpikir dengan mengacu kepada kepentingan kita, bukan aku. Habit 5 Effective Communication Effective Communication yang dimaksud adalah berkomunikasi dengan empathy; berusaha memahami dulu, baru kemudian berusaha dipahami. Jika kita mendengar dengan maksud untuk memahami orang lain, dan bukan sekedar untuk mencai celah untuk menjawab, kita bisa memulai komunikasi dan pembentukan hubungan yang sejati. Peluang-peluang untuk berbicara secara terbuka dan untuk dipahami kemudian akan datang secara lebih alamiah dan mudah. Berusaha untuk memahami memerlukan pertimbangan matang; berusaha untuk dipahami memerlukan keberanian. Efektivitas terletak pada menyeimbangkan atau menggabungkan keduanya. Habit 6 Synergy Sinergi adalah alternatif ketiga bukan cara saya, cara Anda, tetapi sebuah cara ketiga yang lebih baik daripada apa yang bisa kita capai sendiri-sendiri. Sinergi merupakan buah dari sikap menghormati, menghargai, dan bahkan merayakan adanya perbedaan di antara orang-orang. Sinergi bersangkut paut dengan upaya untuk memecahkan masalah, meraih peluang dan menyelesaikan perbedaan. Ini seperti kerja sama kreatif di mana 1 + 1 = 3, 11, 111, atau lebih banyak lagi. Sinergi juga merupakan kunci keberhasilan dari tim atau hubungan efektif mana pun. Sebuah tim yang bersinergi adalah sebuah tim yang saling melengkapi, di mana tim itu diatur sedemikian rupa sehingga kekuatan dari para anggotanya bisa saling menutupi kelemahan-kelemahannya. Dengan cara ini kita mengoptimalkan kekuatan, bekerja dengan kekuatan tersebut, dan membuat kelemahan dari masing-masing orang menjadi tidak relevan. 3

Habit 7 Sharpen the Saw Mengasah gergaji berkenaan dengan upaya kita untuk memperbarui diri secara terus-menerus pada empat bidang dasar kehidupan: fisik, sosial/emosional, mental, dan spiritual. Ini adalah karakter yang meningkatkan kapasitas kita untuk menjalankan semua kebiasaan lain yang akan meningkatkan efektivitas kita. Tiga kebiasaan pertama (Proactive, Start form the End, Put First thing First) akan meningkatkan rasa percaya diri secara signifikan yang berujung kepada kemenangan pribadi (Private Victory). Ketiga karakter berikutnya (Think Win-win, Effective Communication, Sinergy) akan memperbaiki dan membina kembali hubungan tim menjadi lebih solid, lebih kreatif dan mencapai kemenangan publik (Public Victory). Kebiasaan ketujuh, jika dihayati secara mendalam, akan memperbarui enam kebiasaan yang pertama dan akan membuat kita benar-benar mandiri dan mampu untuk saling tergantung secara efektif. Karakter ini memperbarui integritas dan rasa aman seseorang yang berasal dari kedalaman dirinya sendiri (Karakter 1, 2 dan 3) dan memperbarui semangat maupun karakter untuk membentuk tim yang saling melengkapi (Karakter 4, 5 dan 6). The 8th Habit Tahun 2005, Stephen R. Covey menambah karakter ke delapan sebagai dimensi baru dalam mewujudkan pemahaman mengenai pribadi yang utuh. Karakter kedelapan memberi pola pikir dan perangkat keahlian untuk secara terus menerus menggali potensi yang ada di dalam diri manusia melalui semua peran dalam 4 Peran Kepemimpinan : Pertama, Panutan atau menyajikan keteladanan (individu, tim). Menjadi panutan mengilhami timbulnya kepercayaan tanpa memintanya. Jika orang hidup dengan prinsip-prinsip yang diwujudkan dalam karakter ke-8, kepercayaan, pengikat kehidupan ini, akan tumbuh dengan subur. Kepercayaan akan muncul kalau kita memang layak dipercaya. Secara singkat, mejadi panutan menghasilkan kewibawaan moral pribadi. 4

Kedua, Perintis. Merintis jalan menciptakan keteraturan tanpa perlu memaksakannya. Hal ini berarti bahwa jika orang mengaitkan identitas mereka dan terlibat dalam pembuata keputusan-keputusan strategis, khususnya mengenai nilai-nilai yang dipegang serta tujuan-tujuan prioritas tertinggi, mereka akan mengalami keterkaitan emosional. Manajemen dan motivasi merupakan urusan di dalam diri. Orang tidak perlu lagi diatur-atur dan dimotivasi dari luar. Merintis jalan menghasilkan kewibawaan moral visioner. Ketiga, Penyelaras. Menyelaraskan struktur, sistem, dan proses merupakan perwujudan dari upaya untuk memupuk organisasi dan semangat kepercayaan, visi, dan pemberdayaan. Menyeleraskan menghasilkan kewibawaan moral yang dilembagakan. Keempat, Pemberdaya. Memberdayakan adalah buah dari ketiga peran yang lain menjadi panutan, merintis jalan, dan menyelaraskan. Peran ini membebaskan potensi manusia tanpa memerlukan motivasi eksternal. Memberdayakan akan menghasilkan kewibawaan moral budaya. --- end --- Visi Pramudia FUNtastic Enthusiasms to you () 5