III. BAHAN DAN METODE

dokumen-dokumen yang mirip
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di Screen House, Balai Penelitian Tanaman Sayuran

TINJAUAN PUSTAKA Klasifikasi dan Botani Kelapa Sawit

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu

BAHAN DAN METODE. Y ij = + i + j + ij

Percobaan 3. Pertumbuhan dan Produksi Dua Varietas Kacang Tanah pada Populasi Tanaman yang Berbeda

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Sukabanjar Kecamatan Gedong Tataan

III. TATA CARA PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan mulai 3 Juni Juli 2016 di Green House

Gambar 8. Citra ALOS AVNIR-2 dengan Citra Komposit RGB 321

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas

MATERI DAN METODE Metode penelitian Metode penelitian yang digunakan yaitu deskriptif.

TINJAUAN PUSTAKA Pemupukan

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Rumah Kaca Laboratorium Lapang Terpadu

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di kebun percobaan Universitas Lampung (Unila),

TATA CARA PENELITIN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. B. Bahan dan Alat Penelitian

III. BAHAN DAN METODE. Kecamatan Gadingrejo, Kabupaten Pringsewu Provinsi Lampung. Penelitian ini

III BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Sukabanjar Kecamatan Gedong Tataan. Kabupaten Pesawaran dari Oktober 2011 sampai April 2012.

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. SOCIATE FINANCIARE DES CHACILUS MEDANSA oleh bangsa belgia. Pada tahun 1996-

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Lahan Laboratorium Terpadu dan Laboratorium

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Balai Pengkajian Teknologi

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di rumah kaca dan laboratorium Ilmu Tanah Fakultas

III. BAHAN DAN METODE. laut, dengan topografi datar. Penelitian dilakukan mulai bulan Mei 2015 sampai

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di rumah kaca Ilmu Tanah, Laboratorium Ilmu Tanah dan

KERAGAMANTANAMAN DANPRODUKSI KELAPASAWIT PTPERKEBUNANNUSANTARAV

HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 11. Hasil analisis ragam pengaruh perlakuan terhadap produksi dan BTR kelapa sawit

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di kebun Kota Sepang Jaya, Kecamatan Labuhan Ratu,

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Agustus Analisa laboratorium dilakukan di Laboratorium Penelitian dan

III. BAHAN DAN METODE

= pemanen. Sistem Penunasan

LEAF SAMPLING UNIT ( L S U )

Percobaan 4. Tumpangsari antara Jagung dengan Kacang Tanah

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu penelitian. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2015 sampai Mei 2016

: panjang cm; lebar cm. Warna tangkai daun. Berat rata-rata kailan pertanaman. Daya Simpan pada suhu kamar

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Muhammadiyah Yogyakarta di Desa Tamantirto, Kecamatan Kasihan, Kabupaten

KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacq.)

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Rumah Kaca Fakultas Pertanian Universitas

percobaan pemupukan, berdasarkan jumlah dan macam unsur hara yang diangkut hasil panen, berdasarkan ketersediaan unsur hara dalam tanah (analisis

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu

TINJAUAN PUSTAKA Botani Kelapa Sawit

PELAKSANAAN KEGIATAN MAGANG. Pelaksanaan Teknis

KASTRASI DAN MANAJEMEN KANOPI. Disampaikan Pada Materi Kelas PAM

BAHAN DAN METODE. Metode Penelitian Percobaan I: Pengaruh Tingkat Berbuah Sebelumnya dan Letak Strangulasi Terhadap Pembungaan Jeruk Pamelo Cikoneng

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

Penelitian ini dilaksanakan pada Juni sampai Oktober 2014 di Rumah Kaca. Lapangan Terpadu dan Laboratorium Benih dan Pemuliaan Tanaman

BAB III METODOLOGI DAN PELAKSANAAN PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Penelitian Bahan dan Alat Metode Penelitian

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Februari sampai dengan bulan Mei

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Politeknik Negeri Lampung (POLINELA). Waktu

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Muhammadiyah Yogyakarta pada bulan Mei 2016 sampai bulan Agustus 2016.

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

P u p u k H a y a t i B i o - P O R T A M P a g e 1

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Yogyakarta, GreenHouse di Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah

Lampiran 1. Sertifikat hasil pengujian jenis contoh tanah top soil

III. BAHAN DAN METODE

TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Kelapa Sawit

III. TATA LAKSANA KEGIATAN TUGAS AKHIR

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilaksanakan di lahan Percobaan dan Laboratorium

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Sepang Jaya Kecamatan Labuhan Ratu Bandar

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu

METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Research Station PT Great Giant Pineapple, Kecamatan

BAB 111 BAHAN DAN METODE

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di kebun milik petani di desa Muara Putih, Kecamatan

BAHAN DAN METODE PENELITIAN

TATA CARA PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di Lahan Percobaan Lapang Terpadu dan Laboratorium

PEMBAHASAN Prosedur Gudang

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November 2011 sampai dengan Januari

III. BAHAN DAN METODE

ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI KELAPA SAWIT POLA SWADAYA DI DESA PEMATANG SIKEK KECAMATAN RIMBA MELINTANG KABUPATEN ROKAN HILIR

PT. BANGKITGIAT USAHA MANDIRI

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan di lahan gambut Desa Rimbo Panjang

SEMINAR TUGAS AKHIR DISUSUN OLEH : NAMA :HENRIK FRANSISKUS AMBARITA NIM : : BUDIDAYA PERKEBUNAN PEMBIMBING : Ir. P.

III. BAHAN DAN METODE. Percobaan ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas

BAHAN DAN METODE. Waktu dan Tempat. Bahan dan Alat

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

BAHAN DAN METODE. Waktu dan Tempat

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Istimewa Yogyakarta. Waktu pelaksanaan dimulai pada bulan September 2015

TINJAUAN PUSTAKA Botani Kelapa Sawit

PT. BANGKITGIAT USAHA MANDIRI

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari 2016 sampai dengan Juli 2016

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Sukabanjar Kecamatan Gedong Tataan

II. TINJAUAN PUSTAKA. Kelapa sawit termasuk sebagai tanaman monokotil, mempunyai akar serabut.

III. TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian dilaksanakan pada bulan September November 2016.

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

BAHAN DAN METODE. PBSI Medan Estate Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang.

III. TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Pelaksanaan. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Agrobioteknologi,

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu, Fakultas Pertanian,

TINJAUAN PUSTAKA. Teknis Panen

BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di lahan milik petani di Desa Dolat Rakyat-

I. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Suka Banjar Kecamatan Gedong Tataan

METODE PENELITIAN. Sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Kulon Progo provinsi DIY. Sebelah selatan berbatasan dengan Samudera Indonesia

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Bahan dan Alat Metode Penelitian

BAHAN METODE PENELITIAN

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Percobaan Alat dan Bahan Metode Percobaan

I. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Politeknik Negeri Lampung, Bandar Lampung.

Transkripsi:

12 III. BAHAN DAN METODE 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian dilaksanakan mulai bulan April sampai November 2009 di PTP Nusantara VI pada unit usaha Rimbo Satu Afdeling IV (Gambar Lampiran 5), Rimbo Dua Afdeling III (Gambar Lampiran 6), dan Batang Hari Afdeling II (Gambar Lampiran 7), Jambi. Tahap penyemprotan bahan humat dan pemupukan dilaksanakan mulai bulan April sampai Mei 2009. Studi produksi tandan buah segar dan perkembangan vegetatif kelapa sawit dilaksanakan dari bulan Juni sampai November 2009. Sensus pokok produktif pada blok dilaksanakan dari bulan Oktober sampai Desember 2009. 3.2. Bahan dan Alat Bahan yang digunakan dalam penelitian ini antara lain: bahan humat, plant catalyst 2006, UREA, TSP, KCl, Kaptan, Dolomit, dan boraks (dosis pemupukan berdasarkan hasil analisa tanah laboratorium IPB terdapat pada Tabel Lampiran 55, 56 dan 57 dan dosis pemupukan berdasarkan PPKS terdapat pada Tabel Lampiran 58). Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah knapsack sprayer atau gembor, angkong (kereta sorong), timbangan, egrek, dodos, gancu, bambu dan meteran. 3.3. Metodologi 3.3.1. Penentuan Blok Percobaan Penentuan blok aplikasi bahan humat yaitu berdasarkan keseimbangan hara yang kurang baik. Setiap blok memiliki luas kurang lebih 15 ha yang terdiri atas lima perlakuan (P), sehingga tiap perlakuan memiliki luas kurang lebih dua ha yang dibatasi oleh barrier (tanpa aplikasi bahan humat) sebanyak empat baris sesuai dengan desain percobaan asam humat. Pada baris sebagai barrier tetap dilaksanakan pemupukan konvensional sesuai rekomendasi dari bagian tanaman.

13 Lokasi percobaan bahan humat pada masing-masing kebun dapat dilihat pada Tabel 1. Pada studi kali ini hanya mengamati beberapa Blok sampel, yaitu blok 23, blok 24, dan blok 34 pada Rimbo Satu Afdeling IV. Sedangkan pada Rimbo Dua Afdeling III hanya di blok C35, blok C38, dan Blok C43. Pada Batanghari Afdeling II hanya di blok 51, blok 52, dan blok 66. Tabel 1. Blok Percobaan pada Kebun Rimbo Satu, Rimbo Dua, dan Batanghari. Kebun Afdeling Blok Rimbo Satu I 41 15 13 - - II 20 21 22 23 - III 8 9 15 21 - IV 22 23 24 34 - V 32 33 6 13 - Rimbo Dua I A1 A34 A35 A36 A37 II B04 B05 B08 B09 B10 III C24 C25 C35 C38 C43 V E19 E22 E27 E32 E33 Batanghari I 21 32 33 - - II 66 67 51 52 - III 93 94 90 92 - Model rancangan percobaan yang digunakan adalah rancangan acak kelompok. Pada tiap perlakuan diambil kurang lebih sebanyak 40 pokok sampel dan dinomori (pokok sampel tidak boleh tanaman sisipan, tanaman tergenang dan tanaman yang berada di dekat rumpukan). Dipilih pokok ketiga dari jalan sebagai awal letak sampel bernomor. Penentuan pokok bernomor di lokasi perlakuan pada blok sampel dilakukan secara acak. 3.3.2. Dosis Pemupukan Aplikasi pemupukan dan bahan humat terdiri dari lima perlakuan yaitu : P1, P2, P3, P4, dan P5. Jenis perlakuan dan keterangannya dapat dilihat pada Tabel 2. Sebelum penyemprotan, dilakukan kalibrasi alat semprot (menggunakan nozzle merah) larutan (A.H 2 liter + air 13 liter) sebanyak 15 liter cukup untuk 20 pokok (100 ml A.H/pokok). Kebutuhan plant catalyst 2006 untuk tiap pokok sudah dikemas dalam plastik. Pemberian plant catalyst 2006 dapat dicampur dengan pupuk konvensional

14 lainnya kecuali Urea. Aplikasi plant catalyst 2006 dilakukan dengan menaburkan secara melingkar dan merata di piringan pokok. Aplikasi pupuk konvensional dilakukan dengan cara manual yaitu dengan ember (tempat pupuk) dan ditabur secara merata pada jarak 1.5 meter ke arah luar dalam piringan pohon. Tabel 2. Perlakuan dalam Penelitian. Simbol Keterangan P1 Pemupukan standard PPKS (kontrol) P2 50% dosis pemupukan standard PPKS dan bahan humat 100 ml/pokok P3 pemupukan berdasarkan hasil analisa tanah laboratorium IPB dan bahan humat 100 ml/pokok P4 Pemupukan berdasarkan hasil analisa tanah laboratorium IPB, bahan humat 50 ml/pokok, dan plant catalyst 2006 dengan dosis 50 gr/pokok P5 50% dosis pemupukan berdasarkan hasil analisa tanah laboratorium IPB dan bahan humat 100 ml/pokok 3.3.3. Pengukuran Faktor Produksi dan Faktor Vegetatif Parameter dari faktor produksi yang diukur adalah jumlah produksi tandan buah segar. Pada faktor vegetatif parameter yang diukur yaitu; lebar daun, panjang daun dan panjang pelepah ke-17 kelapa sawit. Parameter lebar daun, panjang daun dan panjang pelepah ke-17 kelapa sawit merupakan parameter untuk mengetahui perkembangan vegetatif pokok kelapa sawit. Pengukuran lebar daun, panjang daun dan panjang pelepah dilakukan pada daun ke-17 pada tiap perlakuan. Selanjutnya contoh daun diambil tiga helai daun di sebelah kanan dan kiri pada bagian pusat ujung permukaan datar. Pengambilan daun ke-17 diambil setiap bulan dan pengambilan contoh daun tersebut diambil bergantian antara pokok pada baris yang sama. Pada setiap perlakuan percobaan agar diberi plakat untuk memudahkan pengamatan.

15 Menurut Chapman dan Gray (1949), daun ke-17 merupakan daun yang paling peka karena menunjukkan perbedaan paling besar dalam tingkat hara N, P, dan K di antara dua percobaan yang mereka lakukan. Selain itu, status hara pada daun ke-17 mempunyai kolerasi terhadap produksi tanaman yang lebih baik bila dibandingkan dengan daun-daun yang lebih muda. Penggunaan daun ke-17 menjadi baku, terutama karena pengunaan jaringan lain sebagai sampel analisis jaringan hanya menunjukkan sedikit kemajuan. Hasil pengukuran panjang daun dan lebar daun digunakan untuk menghitung luas daun, yang digunakan sebagai parameter perkembangan vegetatif. Luas Daun = Panjang Daun x Lebar Daun Parameter jumlah produksi menghasilkan produksi di lapang dengan menggunakan hasil perhitungan produksi dari seluruh pokok yang ada dalam satu area perlakuan, diamati setiap minggu dan dirata-ratakan tiap bulannya. Blok tersebut dilakukan sensus pokok produktif juga pada tiap area perlakuan, yang digunakan untuk perhitungan produksi per pokok produktif. Hasil dari produksi per pokok produktif akan digunakan pada perhitungan potensi produksi pada tiap perlakuan. Produksi di lapang = rata-rata produksi TBS kg/ha/bln Produksi TBS/pokok produktif = rata-rata produksi TBS/bln Jumlah pokok produktif Untuk mendapatkan gambaran mengenai produksi yang akan datang maka perlu dilakukan perhitungan potensi produksi sehingga dapat diketahui produksi optimum dari perlakuan. Potensi produksi diperoleh dari hasil perkalian produksi tandan buah segar per pokok produktif pada tiap perlakuan dengan 130 pokok produktif. Diasumsikan bahwa dalam 1 ha perlakuan terdapat 130 pokok produktif dan dipanen pada tiap bulannya. Hasil potensi produksi dapat dijadikan acuan

16 untuk aplikasi selanjutnya, karena perhitungan potensi produksi hanya memperhitungkan pokok produktif tanpa mengikutsertakan pokok abortus, pokok sisipan, dan pokok jantan. Contoh pokok kelapa sawit tidak produktif dapat dilihat pada Gambar 2. dan Contoh pokok kelapa sawit abortus dapat dilihat pada Gambar 3. Tanaman steril memiliki figur vegetatif yang luar biasa, batangnya lebih besar dan lebih tinggi dibandingkan dengan tetangganya yang normal, mempunyai mahkota yang sangat besar dengan pelepah dan daun yang hijau gelap. Bunga dihasilkan pada setiap ketiak pelepah, tetapi semua aborsi beberapa waktu setelah antesis, sehingga tidak pernah panen. Akibatnya, pohon demikian menjadi sarang tikus dan tempat berkembangnya marasmius. Dianjurkan membongkar pohon bergejala demikian (Purba et al, 2005) Potensi Produksi = Produksi TBS/pokok produktif x 130 pokok Dalam membahas potensi produksi, tanaman mampu memenuhi semua asumsi-asumsi agronomi dan fisiologi; di mana tanaman mampu beradaptasi terhadap lingkungan sebagai tempat tumbuhnya serta mendapat cukup pasokan hara dan air tanpa ada gangguan hama dan penyakit. Salah satu faktor pembatas produksi yaitu radiasi sinar matahari yang merupakan fungsi dari luas daun (Pahan, 2008). Gambar 2. Contoh Pokok Kelapa Sawit Tidak Produktif.

Gambar 3. Contoh Tanaman Kelapa Sawit Abortus. 17