BAB 1 PENDAHULUAN. pasca krisis tahun 1997, dengan kebijakan tersebut pemerintah berusaha

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. alternatif pembiayaan mana yang paling menguntungkan agar dapat

BAB I PENDAHULUAN. Dalam pembelian aset tetap, perusahaan harus mempertimbangkan alternatif

Modul ke: Manajemen Perpajakan 06FEB. Samsuri, SH, MM. Fakultas. Program Studi Akuntansi

BAB I PENDAHULUAN. Pajak merupakan iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan undang

BAB I PENDAHULUAN. dikeluarkan oleh perusahaan untuk mendukung kegiatan operasional agar

BAB I PENDAHULUAN. investasi jangka panjang bagi perusahaan. Mengingat bahwa tujuan dari pengadaan

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. melalui penanaman barang modal. Dana yang diterima oleh perusahaan digunakan

ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI BERDASARKAN SAK ETAP DAN SAK IFRS ATAS PEROLEHAN ASET TETAP DAN KAITANNYA DENGAN ASPEK PERPAJAKAN.

BAB I PENDAHULUAN. canggih sehingga tanpa disadari juga berpengaruh kedalam dunia usaha.

BAB II LANDASAN TEORI

ABSTRAK. Keywords: peranan, sewa guna usaha (leasing), penerimaan pajak. vii. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. Sewa guna usaha (leasing) adalah suatu kontrak antara lessor (pemilik barang

Pembelanjaan Jangka Panjang 1 BAB 14 PEMBELANJAAN JANGKA PANJANG

Aspek Perpajakan atas Aktiva Tetap

BAB I PENDAHULUAN. Dalam menghadapi perkembangan usaha yang semakin maju, sebuah

PENGAMBILAN KEPUTUSAN INVESTASI AKTIVA TETAP MELALUI LEASING ATAU PEMBELIAN LANGSUNG SERTA MANAJEMEN PAJAKNYA PADA PT X

PENDAHULUAN. untuk mencari laba / memaksimalkan profit. Selain itu, tujuan lain juga

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha dewasa ini, perusahaan dituntut untuk selalu

BAB II LANDASAN TEORI. suatu kontrak antara lessor (pemilik barang modal) dengan lessee (pengguna

ABSTRAK. Kata kunci : Leasing, kredit dari bank. Universitas Kristen Maranatha

BAB II LANDASAN TEORITIS. Leasing berasal dari kata lease yang berarti sewa atau lebih umum sebagai

ANALISIS PERENCANAAN PAJAK ATAS PEROLEHAN ALAT BERAT SERTA PENGARUHNYA TERHADAP LABA KENA PAJAK DAN PPh TERUTANG (STUDI KASUS PADA PT APMS)


BAB I PENDAHULUAN. Di Indonesia, industri konstruksi merupakan industri yang paling diwarnai

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Dalam rangka mempertahankan kelangsungan dan tujuan perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan informasi keuangan yang relevan

Aktiva tetap yang ada di perusahaan haruslah benar-benar diperhatikan karena itu bila

NERACA ASSET TETAP (LEASING) ASSET TIDAK BERWUJUD

Leasing. Bahan Ajar : Manajemen Keuangan Bisnis II Digunakan untuk melengkapi buku wajib Disusun oleh: Nila Firdausi Nuzula

DAFTAR ISI ABSTRAK.. KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL.. DAFTAR GAMBAR. DAFTAR LAMPIRAN.

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

Tinjauan Perencanaan Pajak Sehubungan Pembelian Aktiva Tetap Berwujud Secara Tunai, Kredit dan Leasing

AKUNTANSI PAJAK ATAS SEWA GUNA USAHA DAN JASA KUNSTRUKSI

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan dalam melakukan kegunaan operasionalnya tidak akan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN. alternatif pembiayaan mana yang paling menguntungkan agar dapat. meminimalkan pengeluaran perusahaan dan dengan demikian keuntungan

KEPUTUSAN PEMBIAYAAN AKTIVA TETAP MELALUI LEASING DAN BANK KAITANNYA DENGAN PENGHEMATAN PAJAK

MAKALAH LEASING. Diajukan dan dipersentasikan. pada mata kuliah Seminar Manajemen Keuangan. Di bawah bimbingan : Wahyu Indah Mursalini, SE, MM

MAKALAH HUKUM PERIKATAN

BAB I PENDAHULUAN. ditahan, modal saham, dan lain-lain yang berasal dari sumber internal

BAB I PENDAHULUAN. pada khususnya, maka kebutuhan akan pendanaan menjadi hal yang utama bagi

KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1169/KMK.01/1991 TENTANG KEGIATAN SEWA GUNA USAHA (LEASING) MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. menuntut perusahaan untuk dapat menggunakannya secara efektif dan optimal.

SUMBER-SUMBER PEMBELANJAAN

BAB II BAHAN RUJUKAN

PINJAMAN BERJANGKA DAN SEWA GUNA USAHA

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

1 BAB I PENDAHULUAN. Pajak merupakan salah satu komponen dari perusahaan yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. dengan pihak lain yang berkepentingan dengan perusahaan. Melalui proses

MENTERI KEUANGAN S A L I N A N KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 1169/KMK.01/1991 T E N T A N G KEGIATAN SEWA-GUNA-USAHA(LEASING)

BAB I PENDAHULUAN. Suatu negara harus menjalankan pemerintahan dan pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. jangka panjang, artinya perusahaan harus terus mempertahankan kelangsungan operasinya melalui

pajak. Data dari Departemen Keuangan Republik Indonesia juga menunjukkan adanya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Sejak tahun 1999 Indonesia mulai menggalami krisis global disegala

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Setiap negara harus melakukan kegiatan pembangunan demi kemajuan

BAB I PENDAHULUAN. Masuknya era globalisasi atau era dimana tidak adanya pembatasan antar

BAB II LANDASAN TEORI. Upaya dalam melakukan penghematan pajak secara legal dapat dilakukan melalui

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 AKUNTANSI untuk SEWA GUNA USAA (LEASING)

BAB I PENDAHULUAN. sedikit dari masyarakat Indonesia yang dapat dikategorikan termasuk dalam

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

(lessee). Penyewa mempunyai hak untuk menggunakan aset

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Suatu perusahaan perlu menyusun dan menyajikan laporan keuangan

Tujuan Akuntansi Pajak a. Dasar menghitung PKP b. Menghitung harga perolehan c. Menghitung penyerahan barang kena pajak d. Menghitung besarnya pajak y

LEASING (SEWA-GUNA-USAHA) Pengertian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai jumlah aset tetap yang cukup signifikan dalam laporan keuangannya, yaitu

BAB I PENDAHULUAN. akan mempengaruhi daya beli (purchasing power) atau kemampuan belanja

SKRIPSI PERENCANAAN PAJAK PENGHASILAN YANG EFEKTIF PADA PT PRIMA KARYA MANUNGGAL DI KABUPATEN PANGKEP REZKI AMALYAH KAMARUDDIN

AKUNTANSI UNTUK LEASING

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Setiap perusahaan membutuhkan aktiva tetap, baik aktiva tetap berwujud

PERUSAHAAN SEWAGUNAUSAHA (PerlakuanAkuntansi dan Pajak)

BAB I PENDAHULUAN. memerlukan aktiva tetap seperti peralatan, mesin, tanah, gedung, kendaraan dan

BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN LAIN 75

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN HASIL PENELITIAN. perusahaan perlu mendapat perhatian khusus dalam penetapan kebijakan baik

BAB 5. KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. sendiri. Agar tujuan perusahaan dapat tercapai, maka semua faktor-faktor

Oleh : Tita Safitriawati. Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Islam Syekh Yusuf Tangerang ABSTRAK

Analisis Aktivitas Pendanaan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan seperti mesin Photo Copy merupakan hal yang harus

Tabel 5.1. Daftar Jenis Kendaraan CV. METROPOLITAN HOME. Umur Manfaat. B. Perbandingan Perolehan Kendaraan melalui Pembelian Tunai, Kredit

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia pada zaman orde baru mengandalkan penerimaan negara pada sektor

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu cara perolehan aktiva operasi adalah dengan Sewa Guna Usaha (SGU) atau

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas

BAB II BAHAN RUJUKAN

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

Transkripsi:

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Investasi merupakan salah satu prioritas utama kebijakan dibidang ekonomi pasca krisis tahun 1997, dengan kebijakan tersebut pemerintah berusaha menggerakan semua sektor (Riil dan Finansial) untuk mengembalikkan roda perekonomian bangsa yang sempat terpuruk karena krisis moneter. Salah satu kegiatan investasi yang dilakukan adalah investasi terhadap pengadaan barangbarang modal atau aktiva tetap. Persaingan usaha yang semakin kuat pasca krisis membuat perusahaan berlomba-lomba untuk meningkatkan mutu dan kualitas serta pelayanan yang cepat terhadap customer, dengan adanya investasi terhadap aktiva tetap diharapkan dapat membantu perusahaan dalam proses kelancaran produksi dan distribusi kegiatan usahanya. Invstasi terhadap aktiva tetap tersebut juga membutuhkan analisis keputusan yang tidak mudah, perusahaan harus membuat pertimbangan matang apakah keputusan investasi aktiva tetap tersebut layak dilakukan atau tidak, maka dari itu seorang decision maker harus menatap kedepan apa cost and benefit yang didapat oleh perusahaan dari investasi aktiva tetap tersebut. Sebenarnya ada banyak cara yang dapat dilakukan dalam perolehan aktiva tetap, misalnya dengan pembelian 1

2 langsung, leasing, membangun sendiri (bangunan/gedung), pertukaran dengan aktiva tetap lain, hadiah/donasi, dan lain-lain. Perusahaan dalam memperoleh aktiva tetapnya selain melakukan analisis kelayakan investasi, tetapi juga harus melakukan perhitungan perencanaan pajak yang tepat agar beban terutang pajak perusahaan tidak semakin besar. Perencanaan pajak bisa dikenakan pada biaya-biaya yang dapat dikurangi, misalnya : penilaian persediaan, penyusutan aktiva tetap, transfer pricing, perjanjian sewa guna usaha, dan lain-lain. Metode yang biasanya banyak digunakan oleh perusahaan dalam memperoleh aktiva tetapnya adalah metode leasing atau pembelian langsung, kedua metode ini dianggap sebagai cara yang paling mudah oleh perusahaan dalam memperoleh aktiva tetapnya. Maka dari itu, manajemen perusahaan harus mengambil keputusan dengan metode apa yang digunakan perusahaan dalam perolehan aktiva tetapnya. Leasing terdiri dari 2 jenis yaitu Financial Lease/Capital Lease dan juga Operating Lease. Financial lease adalah jenis sewa guna usaha antara lessor dan lessee dimana pada akhir masa kontrak lessee memiliki hak untuk membeli barang yang disewanya serta lessee akan melakukan penyusutan atas barang yang telah disewanya sesuai dengan umur ekonomis barang tersebut dan atas penyerahan barang dan jasa tersebut tidak dikenakan PPN dan tidak dikenakan

3 PPh Pasal 23. Operating lease adalah jenis sewa guna usaha dimana pada akhir masa kontrak lessee tidak memiliki hak untuk membeli barang modal yang disewanya. Jenis sewa menyewa ini merupakan jenis sewa menyewa biasa dimana lessee tidak memotong PPh Pasal 23 atas pembayaran sewa guna usaha tanpa hak opsi yang dibayar atau terutang pada lessor termasuk didalamnya PPN. Dasar pertimbangan utama mengapa PT AJN Solusindo memutuskan perolehan aktiva tetap melalui sale and lease back adalah persaingan di industri sejenis. Industri-industri sejenis yang produk utamanya sama dengan PT AJN Solusindo hampir semuanya melakukan sale and lease back terhadap perolehan aktiva tetapnya dan aktiva yang telah diperoleh akan disewakan kembali oleh perusahaan kepada para customernya, selain alasan tersebut PT AJN melakukan sale and lease back adalah untuk menambah kebutuhan arus kas perusahaan dalam jangka pendek yang nantinya dana tersebut digunakan oleh perusahaan untuk melakukan pengembangan dan inovasi terhadap produk-produk tertentu. Selain pertimbangan diatas, perusahaan dalam mengambil keputusan investasi aktiva tetap adalah memilih metode mana yang menghasilkan kontribusi terbaik bagi perusahaan yang tercermin dalam arus kas dan laba optimal yang diperoleh perusahaan. Berdasarkan pertimbangan tersebut, jika perolehan aktiva tetap melalui pembelian langsung maka akan timbul biaya penyusutan yang akan menambah arus kas perusahaan, namun juga akan mengurangi kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba. Pengadaan aktiva tetap melalui pembelian

4 langsung juga akan mengganggu arus kas perusahaan dalam jangka pendek karena dibutuhkan modal yang cukup besar dalam penganggarannya. Perolehan aktiva tetap melalui leasing (financial lease) juga akan menimbulkan biaya penyusutan yang akan menambah arus kas perusahaan dan juga akan mengurangi kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba, namun perlu diingat bahwa pengadaan aktiva tetap secara leasing juga akan menimbulkan biaya bunga yang akan mengurangi laba perusahaan. Berbeda halnya dengan pembelian langsung, pengadaan aktiva tetap melalui leasing tidak akan menggangggu arus kas perusahaan dalam jangka pendek karena hanya dibutuhkan dana yang tidak cukup besar dalam pembayaran leasing tersebut, perusahaan tidak perlu menyediakan modal yang besar untuk pengadaan aktiva leasing tersebut. Metode penyusutan aktiva tetap yang umumnya digunakan oleh perusahaan yaitu Straight Line Method dan Double Declining Balance, namun sebenarnya masih banyak metode penyusutan yang berlaku seperti Production Unit dan Sum of The Year Digit Method. Namun dalam peraturan perpajakan metode yang diperbolehkan yaitu hanya metode straight line dan double declining balance untuk penyusutan aktiva tetap. Sehingga, manajemen pajak harus cerdas dalam memilih metode yang cocok dalam proses pembuatan perencanaan pajak dengan tujuan meminimalkan pajak agar beban pajak terutang perusahaan menjadi kecil.

5 Berdasarkan uraian diatas maka peneliti ingin mengambil judul tentang Analisis Pengambilan Keputusan Investasi Aktiva Tetap Melalui Leasing Atau Pembelian Langsung Serta Manajemen Pajaknya Pada PT Altekindo Jejaring Nusantara. B. Identifikasi dan Batasan Masalah 1. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang penelitian diatas dapat diidentifikasikan masalah sebagai berikut : a. Perusahaan belum memahami benar pengambilan keputusan investasi aktiva tetap melalui leasing atau pembelian langsung. b. Perusahaan belum memahami benar manfaat leasing atau pembelian langsung dari sisi penghematan pajak yang diperoleh perusahaan. c. Perusahaan belum mampu untuk menetapkan status metode penetuan leasing. d. Perusahaan belum dapat mengambil keputusan yang tepat atas investasi aktiva tetap. 2. Pembatasan Masalah Adapun dalam penelitian ini, mengingat terbatasnya data dan informasi yang diperoleh, maka peneliti akan membatasi masalah-masalah berikut ini :

6 a. Penulis hanya meneliti perolehan aktiva tetap dengan cara leasing atau pembelian langsung secara tunai dan jika ada perolehan aktiva tetap dengan cara lain yang dilakukan oleh perusahaan maka penulis akan mengabaikannya. b. Penulis juga hanya meneliti penggunaan leasing dari sisi financial lease saja. Penggunaan operating lease pada perusahaan akan diabaikan oleh penulis dalam penelitian ini. C. Rumusan Masalah Berdasarkan identifikasi dan batasan masalah diatas, maka peneliti ingin melihat peranan leasing atau pembelian langsung bagi kelayakan investasi aktiva tetap yang dilakukan perusahaan serta penerapan diantara kedua metode tersebut jika dilihat dari sisi penghematan pajak yang diperoleh perusahaan. Maka rumusan masalahnya adalah sebagai berikut : 1. Bagaimana peranan leasing dan pembelian langsung bagi kelayakan investasi aktiva tetap yang dilakukan perusahaan? 2. Bagaimana peranan metode straight line dan double declining balance terhadap penghematan pajak yang diperoleh perusahaan? D. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan penelitiannya adalah untuk mengkaji dan melakukan analisis pada:

7 1. Pengambilan keputusan perusahaan dalam memperoleh aktiva tetapnya. 2. Peranan leasing atau pembelian langsung terhadap penghematan pajak yang diperoleh perusahaan. E. Manfaat Penelitian 1. Bagi perusahaan Penelitian ini dapat digunakan sebagai strategi bagaimana cara perusahaan melakukan pengambilan keputusan terhadap investasi aktiva tetapnya, metode mana yang memberikan benefit terbaik dimasa yang akan datang, selain itu dalam meminimalkan beban pajak yang terutang, manajemen pajak harus mengatur sedemikian rupa agar laba yang dihasilkan oleh perusahaan semakin kecil dan pajak yang dikenakan juga akan semakin kecil. Salah satu diantaranya yaitu dengan memilih cara mana yang dipilih dalam perolehan dan penyusutan aktiva tetap yang paling tepat digunakan untuk meminimalkan beban pajak dan tentunya sesuai dengan peraturan perundang-undangan pajak yang berlaku. 2. Bagi peneliti Penelitian ini berguna untuk menambah wawasan dan ilmu pengetahuan tentang bagaimana cara pengambilan keputusan investasi terhadap aktiva tetap melalui leasing atau pembelian langsung dan manajemen pajaknya diantara kedua metode tersebut. Hal ini merupakan aplikasi dari teori yang didapat dari pembelajaran perkuliahan.

8 3. Bagi pembaca Penelitian ini dapat berguna untuk memberikan gambaran tentang bagaimana cara pengambilan keputusan terhadap investasi aktiva tetap serta perlakuan manajemen pajak dalam perolehan aktiva tetap tersebut. F. Sistematika Penulisan Sistematika penulisan proposal penelitian ini merupakan uraian garis besar tentang hal-hal pokok yang melengkapi penulisan ini dan dapat memberikan gambaran yang jelas tentang isi proposal yang penulis kemukakan. Berikut adalah sistematika penulisannya: BAB I PENDAHULUAN Bab ini yang mengemukakan latar belakang masalah, identifikasi dan pembatasan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penulisan. BAB II LANDASAN TEORI Bab ini mengemukakan teori tentang laporan keuangan, teori aktiva tetap, teori analisis keputusan investasi, tax planning, leasing, tax planning untuk leasing, serta kerangka pikir penelitian.

9 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab ini mengemukakan tempat dan waktu penelitian, jenis dan sumber data, studi kasus pada laporan keuangan PT Altekindo, metode pengumpulan data, metode analisis data serta definisi operasionalisasi variabel. BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN Bab ini mengemukakan tentang profil perusahaan, sejarah singkat berdirinya perusahaan, visi dan misi perusahaan, struktur organisasi perusahaan dan kegiatan ekonomi perusahaan. BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab ini mengemukakan tentang analisis perbandingan investasi aktiva tetap melalui leasing atau pembelian langsung serta manajemen pajaknya dengan menggunakan metode analisis tertentu untuk menjawab rumusan masalah yang telah dikemukakan. BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini mengemukakan tentang akhir dari serangkaian penelitian yang memberikan kesimpulan atas jawaban permasalahan yang ada dan juga disertai saran-saran yang bermanfaat untuk perusahaan dalam pengambilan keputusan.