LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS

dokumen-dokumen yang mirip
LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS

Oleh : MUTHOHIR NIM X

PENINGKATAN KEMAMPUAN commit MENG to user IDENTIFIKASI BANGUN DATAR MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS II SD NEGERI SOKASARI 03,

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Dengan Metode Demonstrasi di Kelas IV SDN 14 Ampana

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS DESKRIPSI

SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Memeproleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga

AHMAD MUZAMIL NIM A54B090016

Pemanfaatan Lingkungan Alam Sekitar Sebagai Sumber Belajar Dalam Meningkatkan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas III SDN 10 Gadung

BAB IV HASILPENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. agar siswa dapat belajar dengan menyenangkan. Guru dapat. informasi, pengetahuan, pengalaman kepada peserta didik. Menurut Krisna,.

ELEKTRONIK TUGAS AKHIR e - TA OLEH MOHAMMAD ABDUL MUN IM

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. hidupnya yang berlangsung sepanjang hayat. Oleh karena itu maka setiap manusia

MOTTO DAN PERSEMBAHAN MOTTO : Komunikasi adalah cara atau fasilitas penting yang wajib kita lakukan kapanpun,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Skripsi OLEH: REDNO KARTIKASARI K

SKRIPSI Untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga. Oleh SRIWATI NIM

SKRIPSI. Oleh : UMARYANI NIM: X FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012 commit to user

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPS DENGAN MODEL COOPERATIVE LEARNING PADA SISWA KELAS VI SD NEGERI 02 WONOGIRI TAHUN 2010

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. atasnya, maka diperlukan pendidikan yang profesional sehingga siswa betul-betul

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam aktivitas kehidupan sehari-hari, manusia hampir tidak pernah dapat

BAB I PENDAHULUAN. Dasar, fungsi, dan tujuan pendidikan nasional di Indonesia telah ditetapkan

ERIK SUPRIANTO K

SKRIPSI. Oleh : SUMINAH NIM: X FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012 commit to user

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk

NASKAH PUBLIKASI. Disusun untuk Memenuhi Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 PSKGJ PGSD UMS

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN CARD SORT

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan di SD adalah memberikan bekal kemampuan dasar kepada siswa

BAB I PENDAHULUAN. yang wajib dipelajari di Sekolah Dasar. Siswa akan dapat mempelajari diri

SKRIPSI. untuk memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga. oleh Kasyati

UPAYA PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR SISWA BIDANG STUDI IPA MEMALUI PENGGUNAAN ALAT PERAGA DI SEKOLAH DASAR

BAB I PENDAHULUAN. observasi, eksperimen, penyimpulan, penyusunan teori dan seterusnya. mengkait antara cara yang satu dengan cara yang lainnya.

BAB 1 PENDAHULUAN 1. Latar Belakang

PENERAPAN MODEL BAMBOO DANCING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS 5 SD PADA PEMEBELAJARAN IPA

Skripsi. Oleh : PURWANTO K

BAB I PENDAHULUAN. perilaku seseorang atau kelompok orang sebagai usaha untuk mendewasakan. negara dan bangsa, sebab pendidikan bisa meningkatkan dan

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING PADA SISWA KELAS 4 SD KRISTEN KARTASURA TAHUN PELAJARAN 2012/ 2013

UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN SAVI

BAB I PENDAHULUAN. dengan siswa dan antara siswa dengan siswa, akan tetapi hingga saat ini pun

PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PENERAPAN PENDEKATAN RME (REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION) PADA SISWA KELAS IV

PENERAPAN PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR IPA PADA SISWA KELAS VIII-B SMPN 4 MADIUN

YANIK SULISTYANI SDN Ngletih Kec.Kandat Kab.Kediri

Disusun Oleh : Yanti Jasni, S.Pd Guru SDN 34 Gantung Ciri ABSTRAK

SKRIPSI. Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga. Oleh Widi Antoro NIM :

SKRIPSI. Oleh DWIJAYA PUTRI IRIANY Untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) adalah ilmu yang berkaitan dengan cara

PJJ S-1 PGSD FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

: DENTA FITRIANA RAHAYU NIM. A54B

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

SKRIPSI untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga. oleh Setyo Nanang Tri Biantoro

SKRIPSI Untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga. Oleh PURMINI NIM

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Nelly Fitriani, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

ISTIQOMAH KURNIAWATI A54B090117

BAB I. PENDAHULUAN. bukan hanya perubahan dari tidak tahu menjadi tahu, tetapi lebih dari itu,

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

SKRIPSI Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga. Oleh : Dina Maharani Arumsari NIM.

PENERAPAN PENDEKATAN BERMAIN LOMBA MEMINDAHKAN BENDA

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA MENULIS PERMULAAN MELALUI LAYANAN PENGUASAAN KONTEN SISWA SDN 1 LAU DAWE KUDUS TAHUN PELAJARAN 2011/2012

SKRIPSI. Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Universitas Kristen Satya Wacana. Oleh Dewi Indrajati

IMPLIKASI MODEL PROBLEM BASED LEARNING

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pendidikan, manusia dapat mengembangkan diri untuk menghadapi tantangan

UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK DENGAN MODEL BERMAIN BOX TO BOX DI KELAS V SD N 2 SOKARAJA KULON

SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 2 ISSN X

PENINGKATAN KEMANDIRIAN DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN CREATIVE PROBLEM SOLVING (CPS)

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPS MELALUI MODEL ROLE PLAYING PADA SISWA KELAS IV SD TERUMAN BANTUL SKRIPSI. Oleh Sartinem NPM

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Di sekolah guru mempunyai peranan yang sangat penting terhadap

SKRIPSI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Universitas Kristen Satya Wacana

PENGARUH PROBLEM BASED INSTRUCTION PADA SISWA DENGAN TINGKAT MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PENGUASAAN KONSEP BIOLOGI SISWA KELAS X SMA BATIK 1 SURAKARTA

SKRIPSI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Pada Universitas Kristen Satya Wacana

(Elektronik Tugas Akhir) Oleh. Heryati

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. denah dan peta lingkungan rumah dan sekolah, materi mata angin

PENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR MELALUI METODE DISKUSI PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS V SEMESTER I SDN.3 KETANDAN, KLATEN UTARA, KLATEN.

P N E D N A D H A U H L U U L A U N

Arnot Pakpahan Surel :

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN MOTIVASI BELAJAR IPA MELALUI PENERAPAN MODEL ACTION LEARNING

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION PADA SISWA KELAS IVB SD NEGERI GAMOL SKRIPSI

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS TENTANG KENAMPAKAN ALAM DAN BUATAN DI INDONESIA DENGAN STRATEGI MAKE A MATCH KELAS V

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWADENGAN MENERAPKAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL PADA MATA PELAJARAN IPA

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN STAD

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Diajukan Oleh Genda Widayati A54B111032

SKRIPSI. untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga. oleh Esa Dhuhur Putra Akbar

NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh: Mulyani SD Negeri 3 Karanggandu, Watulimo, Trenggalek

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR LOMPAT JAUH

pesar baik dari segi materi maupun kegunaannya. Tugas guru adalah membosankan. Jika hal ini dapat diwujudkan maka diharapkan di masa yang

Naskah Publikasi Ilmiah Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 FKIP ANA NURHARYANTI NIM. A54B090072

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Oktober 2015 selama 2 x 35 menit di kelas III MI Muhajirin yang berjumlah 28

PENERAPAN TEKNIK KUPANG LIGITARANG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA SISWA KELAS 4 B SDN SIDOMEKAR 08 KECAMATAN SEMBORO KABUPATEN JEMBER

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR KENAMPAKAN PERMUKAAN BUMI MELALUI PEMBUATAN MINIATUR MUKA BUMI PADA SISWA KELAS 3 SD NEGERI SIDOMULYO 03

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga

PENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE INKUIRI MATA PELAJARAN PKn KELAS IV SD NEGERI KOTA TEBING TINGGI

MENINGKATKAN PEMBELAJARAN IPS MELALUI METODE DISKUSI DAN PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR DI KELAS

Transkripsi:

digilib.uns.ac.id LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS PENINGKATAN MINAT BELAJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS V SD NEGERI SRAGEN 5 KECAMATAN SRAGEN KABUPATEN SRAGEN Oleh : MARYATI NIM. X8806509 PROGRAM PJJ S-1 PGSD FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA commit TAHUN to 2009 user i

digilib.uns.ac.id HALAMAN PENGESAHAN A. Judul Penelitian Peningkatan Minat Belajar Ilmu Pengetahuan Alam Melalui Penerapan Pembelajaran Kontekstual Pada Siswa Kelas V SD Negeri Sragen 5 Kecamatan Sragen, Kabupaten Sragen. 1. Mata Pelajaran : IPA 2. Bidang Kajian : Hakikat Minat Belajar (Pembelajaran Kontekstual) B. Peneliti 1. Nama : Maryati 2. NIM : X 8806509 3. Program Studi : PJJ S-1 PGSD 4. Jurusan : Ilmu Pendidikan 5. Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan 6. Universitas : Universitas Sebelas Maret Surakarta 7. Alamat Rumah : Margorejo, Puro, Karangmalang, Sragen C. Anggota Peneliti : Haryanto, S.Pd NIP. 19500425 197306 1 003 D. Lama Penelitian : 6 bulan dari bulan Juli sampai bulan Desember 2009 E. Biaya yang diperlukan 1. Sumber dari Ditjen Dikti Rp. - 2. Dana Pribadi Rp. 1.170.000,- Jumlah Rp. 1.170.000,- Mengetahui : Sragen, Desember 2009 Kepala Sekolah Peneliti Haryanto, S.Pd NIP. 19500425 197306 1 003 M a r y a t i NIM. X8806509 Mengetahui Dekan FKIP UNS Dr. Rer Nat Sajidan, M.Pd NIP. 19660415 commit 199103 to user 1 002 ii

digilib.uns.ac.id HALAMAN PERSETUJUAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS PENINGKATAN MINAT BELAJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS V SD NEGERI SRAGEN 5 KECAMATAN SRAGEN KABUPATEN SRAGEN Telah disetujui Oleh : Dosen Pembimbing Guru Pendamping / Supervisor Dra. Siti Istiyati, M.Pd NIP. 19610819 198603 2 001 Haryanto, S.Pd NIP. 19500425 197306 1 003 iii

digilib.uns.ac.id ABSTRAK Maryati, PENINGKATAN MINAT BELAJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS V SD NEGERI SRAGEN 5 KECAMATAN SRAGEN KABUPATEN SRAGEN. Penelitian Tindakan Kelas, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sebelas Maret Surakarta, 2009. Kata Kunci : Hakikat Minat Belajar (Pembelajaran Kontekstual) Tujuan penelitian ini adalah : (1) Agar guru dalam mengajar menggunakan media pembelajaran. (2) Agar guru mampu meningkatkan motivasi belajar siswa terhadap pelajaran IPA dengan menggunakan media pembelajaran. (3) Agar guru mengaitkan ada tidaknya peningkatan motivasi belajar siswa terhadap mata pelajaran IPA dengan menggunakan media pembelajaran papan berpaku / gambar. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas. Penelitian dilakukan dua siklus dengan cara (1) Melakukan Identifikasi masalah (2) Melakukan analisis dan perumusan masalah (3) Formulasi solusi dalam bentuk hipotesis. Penelitian dilakukan di SD Negeri Sragen 5 Kecamatan Sragen Kabupaten Sragen. Subyek penelitian adalah siswa kelas V SD Negeri Sragen 5 Kecamatan Sragen Kabupaten Sragen Tahun Pelajaran 2009 / 2010 sejumlah 37 siswa, dengan strategi tindakan berupa : Perencanaan, Pelaksanaan, Observasi dan Refleksi. Berdasarkan hasil penelitian dapat disarankan hal-hal sebagai berikut: (1) Guru jangan memberi informasi materi tentang konsep dengan ceramah terus, tetapi siswa diajak berlatih menyelesaikan masalah dengan pemecahannya menggunakan media pembelajaran. (2) Guru bukan sebagai informan tetapi guru sebagai fasilitator dan motivator (3) Dalam melaksanakan pembelajaran IPA sebaiknya dengan menggunakan media pembelajaran, karena media dapat merangsangnya untuk belajar. (4) Media Pembelajaran dapat memperjelas penyajian materi pelajaran agar tidak terjadi verbalisme. (5) mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan daya indera. (6) Mengatasi sikap pasif, menimbulkan motivasi belajar, serta mengatasi perbedaan latar belakang. (7) Memungkinkan interaksi secara langsung antara anak didik dengan lingkungannya. (8) Dalam proses pembelajaran selalu disarankan agar guru menggunakan media, dengan menggunakan media dapat meningkatkan daya serap siswa sampai 80% dan jika tidak menggunakan media hanya sekitar 15% sampai 40% daya serap siswa. Seandainya persepsi siswa belum sama, maka guru perlu mengulangi kembali bagian konsep/materi yang kurang dipahami oleh siswa dengan menggunakan media pembelajaran yang lebih menarik, sehingga perhatian dan motivasi belajar siswa meningkat, dan selanjutnya guru memberikan pemantapan. iv

digilib.uns.ac.id KATA PENGANTAR Puji syukur dipanjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat dan hidayah-nya laporan Penelitian Tindakan Kelas dalam bentuk E-TA ini dapat terselesaikan, guna memenuhi sebagian persyaratan program akhir PJJ S-1 PGSD Universitas Sebelas Maret Surakarta Tahun 2009/2010. Banyak hambatan yang menimbulkan kesulitan dalam penyelesaian penulisan laporan Penelitian Tindakan Kelas dalam bentuk E-TA ini, namun berkat bantuan dari berbagai pihak akhirnya kesulitan yang timbul dapat teratasi. Untuk itu atas segala bentuk bantuannya, disampaikan terima kasih kepada yang terhormat : 1. Dekan FKIP Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah memberi ijin dan kesempatan belajar. 2. Ketua Program PJJ S-1 PGSD Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah banyak memberikan kesempatan dan pengarahan dalam penulisan laporan Penelitian Tindakan Kelas dalam bentuk E-TA. 3. Dosen Pembimbing yang telah banyak membimbing dan memotivasi dalam penulisan laporan Penelitian Tindakan Kelas dalam bentuk E-TA. 4. Kepala Sekolah SD Negeri Sragen 5 Kecamatan Sragen Kabupaten Sragen yang telah mengijinkan dalam pengambilan data penelitian itu. 5. Berbagai pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu, yang telah membantu dalam penulisan laporan Penelitian Tindakan Kelas dalam bentuk E-TA ini. Semoga amal kebaikan semua pihak tersebut mendapatkan imbalan dari Tuhan Yang Maha Esa. v

digilib.uns.ac.id Walaupun disadari dalam penulisan laporan Penelitian Tindakan Kelas dalam bentuk E-TA ini masih ada kekurangan, namun diharapkan laporan Penelitian Tindakan Kelas dalam bentuk E-TA ini bermanfaat bagi perkembangan ilmu pendidikan. Sragen, 10 Desember 2009 Penulis Maryati NIM. X8806509 vi

digilib.uns.ac.id DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGESAHAN... ii HALAMAN PERSETUJUAN... iii HALAMAN ABSTRAK... iv KATA PENGANTAR... v DAFTAR ISI... vii DAFTAR TABEL... ix DAFTAR GAMBAR (GRAFIK)... x DAFTAR LAMPIRAN... xi BAB I PENDAHULUAN... 1 A. Latar Belakang Masalah... 1 B. Rumusan Masalah dan Pemecahannya... 3 C. Tujuan Penelitian... 3 D. Manfaat Hasil Penelitian... 3 BAB II KAJIAN PUSTAKA... 5 A. Kajian Teori... 5 B. Temuan Hasil Penelitian yang Relevan... 10 C. Kerangka Pikir... 10 D. Hipotesis... 11 BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN... 12 A. Lokasi dan Waktu Penelitian... 12 B. Subyek Penelitian... 13 C. Prosedur Penelitian... 13 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN... 16 A. Hasil Penelitian... 16 B. Pembahasan... 25 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN... 26 A. Kesimpulan... 26 B. Saran... 26 vii

digilib.uns.ac.id DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN A. Contoh Perangkat Pembelajaran B. Instrumen Penelitian C. Personalia Peneliti D. Curriculum Vitae E. Data Penelitian viii

digilib.uns.ac.id DAFTAR TABEL Tabel I Data Nilai Hasil Belajar sebelum diadakan perbaikan... 16 Tabel II Rekap hasil ulangan IPA sebelum perbaikan... 17 Tabel III Data Nilai Hasil Belajar dari Ulangan IPA pada Siklus I... 18 Tabel IV Rekap hasil ulangan IPA pada siklus I... 19 Tabel V Data Nilai Hasil Belajar dari Ulangan IPA pada Siklus II... 20 Tabel VI Rekap hasil ulangan IPA pada siklus II... 21 Tabel VII Rekapitulasi hasil tes dari sebelum perbaikan, Siklus I dan II.. 22 Tabel VIII Rekap hasil ulangan IPA sebelum perbaikan, Siklus I dan II... 23 ix

digilib.uns.ac.id DAFTAR GAMBAR (GRAFIK) Gambar 1 Grafik Sebelum Perbaikan... 17 Gambar 2 Grafik pada Siklus I... 19 Gambar 3 Grafik pada Siklus II... 21 Gambar 4 Grafik Sebelum Siklus I dan Siklus II... 23 x

digilib.uns.ac.id DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 Lampiran 2 Lampiran 2a Lampiran 3 Lampiran 4 Lampiran 4a Lampiran 5 Lampiran 6 : Rencana Perbaikan Pembelajaran Siklus I : Lembar Pengamatan Guru Siklus I : Lembar Pengamatan Siswa Siklus I : Rencana Perbaikan Pembelajaran Siklus II : Lembar Pengamatan Guru Siklus II : Lembar Pengamatan Siswa Siklus II : Personalia Peneliti : Surat Pernyataan Teman Sejawat xi

digilib.uns.ac.id BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan sebagai suatu proses mempunyai dua sisi yang saling berkaitan. Pendidikan bukan sekedar transfer Ilmu Pengetahuan tapi lebih kepada transfer normatif. Di sinilah peran guru sangat penting, selain sebagai pengajar, juga sebagai pembimbing dan pendidik. Namun kenyataannya peran itu dilupakan pendidikan dan pengajaran dilakukan hanya sekedar pemberian informasi. Hal itulah yang membuat merasa bosan, sehingga pembelajaran tidak menarik minat siswa, dan akhirnya berdampak pada rendahnya pemahaman konsep pernapasan. Dalam proses belajar mengajar, penggunaan media sangat membantu suksesnya pembelajaran. Melalui media siswa dapat menggunakan indra yang dimilikinya. Semakin banyak alat indra yang digunakan oleh siswa maka sesuatu yang dipelajari akan makin mudah diterima dan diingat. Kenyataan persoalan ini belum mendapat perhatian oleh para guru. Materi pembelajaran IPA di Sekolah Dasar sangat luas. Jika pembelajaran dikelas masih menggunakan cara-cara konvensional, maka sudah pasti proses pembelajaran hanyalah pemberian informasi-informasi tanpa adanya interaksi antara guru dan siswa. Hal ini jelas bukan merupakan pembelajaran yang ideal karena tujuan pembelajaran adalah membuat tahu dan paham bukanlah hafal. Berkaitan dengan itu pemahaman siswa menjadi rendah karena siswa tidak terlibat dalam proses pembelajaran. Siswa dianggap obyek benda mati. Target yang harus dicapai siswa SD Negeri Sragen 5 kelas V tahun pelajaran 2009 / 2010 dalam mata pelajaran IPA setiap aspeknya adalah perolehan nilai minimal 60. Target tersebut belum tercapai sebab dari 37 siswa, belum semuanya memenuhi batas minimal yang ditentukan. Ketidakberhasilan siswa kelas V SD Negeri Sragen 5 dalam mata pelajaran IPA khususnya aspek penguasaan commit pemahaman to user konsep pernapasan hasilnya 1

digilib.uns.ac.id 2 sebagai berikut nilai 4 = 25%, nilai 5 = 30% nilai 6 = 40%, nilai 7 = 5%. Tindakan yang akan ditempuh peneliti untuk memperbaiki ketidakberhasilan tersebut adalah membangkitkan motivasi belajar siswa dengan penggunaan media alat peraga. Harapan yang ingin dicapai pada akhir pembelajaran ini adalah semua siswa kelas V SD Negeri Sragen 5 mampu mencapai indikator keberhasilan pembelajaran IPA yang telah ditetapkan yaitu mencapai target nilai minimal 7,5. Belajar menggunakan media berarti siswa terlibat langsung dalam proses belajar mengajar, sehingga dapat memperjelas pemahaman materi pembelajaran. Selama ini guru dalam mengajar cenderung tidak menggunakan media secara optimal, padahal penggunaan media ini sangat diperlukan, karena dapat memotivasi belajar siswa untuk lebih kreatif, efektif dan menyenangkan. Berdasarkan fakta diatas, peneliti dengan bantuan teman sejawat, bersama-sama mengidentifikasi masalah terhadap kekurangan-kekurangan dari pembelajara IPA tersebut. Hasil refleksi tersebut terungkap masalahmasalah yang terjadi dalam pembelajaran. Pertama kejenuhan dan kurangnya perhatian siswa terhadap materi pembelajaran saat kegiatan belajar mengajar. Kedua, kurangnya variasi dalam pembelajaran. Ketiga, keterbatasan pada alat bantu yang digunakan. Ruang lingkup pembahasan pada penelitian ini diperlakukan di kelas V SD Negeri Sragen 5, Kecamatan Sragen, Kabupaten Sragen Tahun 2009 / 2010 dengan judul Peningkatan Minat Belajar Ilmu Pengetahuan Alam Melalui Penerapan Pembelajaran Kontekstual Pada Siswa Kelas V SD Negeri Sragen 5 Kecamatan Sragen, Kabupaten Sragen.

digilib.uns.ac.id 3 B. Rumusan Masalah dan Pemecahannya Berdasarkan uraian di atas dan pemecahannya, maka masalah yang diangkat dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dapat dirumuskan sebagai berikut : 1. Bagaimanakah penerapan pembelajaran kontekstual guna peningkatan minat belajar Ilmu Pengetahuan Alam siswa SD Negeri Sragen 5 Kecamatan Sragen, Kabupaten Sragen? 2. Hambatan apakah yang dijumpai dalam penerapan pembelajaran kontekstual dalam meningkatkan minat belajar Ilmu Pengetahuan Alam? 3. Apakah pembelajaran kontekstual dapat meningkatkan minat belajar Ilmu Pengetahuan Alam siswa SD Negeri Sragen 5 Kecamatan Sragen Kabupaten Sragen? Berdasarkan rumusan masalah di atas, rencana tindakan perbaikan pembelajaran di fokuskan pada : Penggunaan alat-alat peraga dapat membantu meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam. C. Tujuan Penelitian Memperhatikan rumusan masalah di atas maka tujuan penelitian tindakan kelas ini secara khusus adalah untuk meningkatkan hasil belajar IPA pada pembelajaran bagi siswa kelas V SD Negeri Sragen 5 serta untuk mengoptimalkan penggunaan pada alat peraga tersebut pada mata pelajaran IPA. 1. Meningkatkan minat belajar ilmu pengetahuan alam siswa SD Negeri Sragen 5 Kecamatan Sragen, Kabupaten Sragen melalui penerapan pembelajaran kontekstual. 2. Penerapan pembelajaran kontekstual dalam meningkatkan minat belajar Ilmu Pengetahuan Alam siswa SD Negeri Sragen 5 Kecamatan Sragen.

digilib.uns.ac.id 4 D. Manfaat Penelitian Dengan dilaksanakan kegiatan penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat baik bagi siswa, bagi peneliti, bagi guru serta bagi sekolah. 1. Manfaat bagi siswa dapat meningkatkan minat dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam menjadi mata pelajaran yang menarik, meningkatnya keaktifan dalam proses pembelajaran, meningkatnya minat Ilmu Pengetahuan Alam. 2. Bagi peneliti dapat dijadikan sebagai pengalaman penelitian tindakan kelas, menambah dalam kenaikan pangkat, menambah wawasan dalam kegiatan pembelajaran yang tepat, dan meningkatkan profesionalisme guru serta meningkatkan penguasaan model pembelajaran yang tepat melalui upaya penelitian yang dilakukan. 3. Bagi guru dapat dijadikan sebagai sarana untuk mengevaluasi terhadap pembelajaran yang sudah langsung, juga berupaya mengembangkan strategi pembelajaran ditingkat kelas serta mengembangkan inovasi belajar. 4. Bagi sekolah, dapat digunakan sebagai pertimbangan dalam memotivasi guru untuk melaksanakan proses pembelajaran yang lebih efektif dan efisien dan meningkatnya kualitas pendidikan dengan menggunakan alat peraga yang tepat, juga sebagai bahan perbandingan bagi peneliti lain.

digilib.uns.ac.id BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Hakikat Minat Belajar Menurut Oemar Hamalik (1983: 21) mengatakan bahwa, Belajar adalah suatu bentuk perubahan dalam diri seseorang yang dinyatakan dalam cara tingkah laku yang baru berkat pengalaman dan latihan. Teori ini mengasah pada teori belajar behaviorisme yang titik beratnya pada tingkah laku manusia. Perubahan tingkah laku akibat stimulan dan respon atau dengan kata lain perubahan yang dialami siswa dalam kemampuan afektif, kognitif, dan psikomotorik. Sejalan dengan pernyataan tersebut menurut Nurhadi (2003), dikatakan minat adalah tenaga penggerak yang terpercaya bagi proses belajar apabila segala sesuatu tersebut membawakan pesan untuk pembelajaran. Salah satu pengertian pembelajaran yang cukup populer adalah alat, metode, dan teknik yang digunakan dalam rangka lebih mengefektifkan komunikasi dan interaksi antara guru dan siswa dalam proses pendidikan dan pembelajaran disekolah dalam kegiatan pembelajaran guru harus dapat melihat siswa dalam proses pembelajaran atau pembelajaran yang pasitipasif siswa dibantu oleh guru dalam melibatkan diri untuk mengembangkan atau memodifikasi perubahan tingkah laku manusia, kemampuan untuk tingkah laku tertentu terjadi setelah pengalaman mereka yang dapat diamati pada situasi tertentu kondisi atau situasi itu mempengaruhi individu sedemikian rupa sehingga terjadi perubahan tingkah laku pada dirinya. Proses yang membuat perubahan itu terjadi disebut belajar. Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa penggunaan alat peraga sebagai alat bentuk dalam proses belajar mengajar harus menyangkut setiap aspek dalam proses belajar mengajar itu sendiri. 5

digilib.uns.ac.id 6 Artinya bagi guru harus mampu mendukung dan mempermudah dalam belajar sehingga dapat dicapai. Faktor yang mempengaruhi belajar melalui beberapa hal antara lain: banyaknya siswa mengalami kesulitan belajar tentang faktor internal siswa adalah yang berasal dari siswa sendiri dan faktor eksternalnya siswa adalah faktor yang berasal dari luar diri siswa lingkungan, sekolah, lingkungan keluarga dan lingkungan sosial masyarakat itu sendiri, kemudian faktor pendekatan belajar. Pada dasarnya minat belajar yang timbul dalam diri siswa datangnya tidak begitu saja, tetapi ada faktorfaktor yang datangnya dari luar maupun faktor yang datangnya dari dalam diri anak. Namun, untuk membantu menguatkan memori siswa atas fakta yang berkenaan dengan alat peraga tetap harus dibantu penggunaannya dengan cara pengertian pendekatan kontektual : Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam membutuhkan metode dan teknik pendekatan yang khas sejalan dengan metode itu sendiri. Kurangnya penguasaan terhadap metode dan teknik pembelajaran mengakibatkan produk pembelajaran tidak memadai, bahkan kecenderungan rendah. Kenyataan bahwa banyak siswa tidak mampu menunjukkan obyek-obyek penting. Hal ini mengakibatkan pemahaman mereka terhadap permasalahan yang berkaitan dengan IPA menjadi lebih rendah. Kemampuan pengetahuan yang ditunjang dengan alat peraga mempunyai fugsi yang sangat penting dan perkembangannya. Guna mengatasi hal tersebut dalam pemahaman tentang alat peraga, seorang guru harus selalu mencoba beberapa metode pembelajaran sesuai dengan pokok bahasan masing-masing serta hubungan kemanfaatannya dalam kehidupan sehari-hari. Dengan demikian seorang guru mengajar Ilmu Pengetahuan Alam harus menggunakan konsep-konsep pembelajaran dengan metode kontekstual. Oleh karena itu alat peraga merupakan media yang sangat penting dalam pembelajaran. Dengan hal commit itu guru to dituntut user menggunakan alat bantu dalam

digilib.uns.ac.id 7 setiap pelajaran. Namun pada kenyataannya, masih banyak guru yang enggan menggunakannya. Cenderung tampil apa adanya secara monoton. Sehingga pembelajaran masih belum berhasil secara optimal. Menurut Kuswanto (2005: 2) menyatakan bahwa Pendekatan pembelajaran kontekstual adalah suatu konsep mengajar dan belajar yang akan membantu guru menghubungkan kegiatan dan bahan ajar mata pelajarannya dengan situasi nyata dan yang memotivasi siswa untuk dapat menghubungkan pengetahuan dan terapannya dengan kehidupan siswa sebagai angota keluarga bahkan anggota masyarakat di masa ia hidup Pembelajaran kontektual membutuhkan metode dan teknik pendekatan yang khas dan sejalan dengan kontekstual itu sendiri. Kurangnya penguasaan terhadap metode dan teknik pembelajaran bisa mengakibatkan hasil pembelajaran tidak memadai bahkan cenderung rendah. Kenyataannya menunjukkan bahwa lulusan sekolah dasar pada umumnya tidak mampu menunjukkan obyek penting pada alat peraga. Hal ini mengakibatkan pemahaman mereka terhadap permasalahan yang berkaitan dengan alat peraga menjadi rendah. Kemampuan mengetahui alat-alat peraga sangat terbatas. Konsep belajar yang mendorong guru untuk menghubungkan antara materi yang diajarkan dan situasi dunia nyata siswa dan juga mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dan penerapan dalam kehidupan mereka sendiri-sendiri. Pengetahuan dan keterampilan siswa diperoleh dari usaha siswa mengontruksi sendiri pengetahuan dan keterampilan baru ketika ia belajar. Dari beberapa pendapat tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa ada beberapa unsur yang termasuk ciri-ciri adanya proses belajar yaitu : a. Usaha untuk memperoleh sejumlah pengetahuan, nilai dan sikap. b. Belajar menghasilkan adanya tingkah laku. c. Belajar yang efektif adalah melalui pengalaman d. Perubahan tingkah laku adalah hasil interaksi aktif dengan lingkungan.

digilib.uns.ac.id 8 Kesimpulan bahwa minat belajar adalah keinginan dan kesadaran seseorang untuk mengadakan perubahan dalam dirinya ke arah yang lebih baik (ada perkembangan) dengan dinyatakan atau dibuktikan dengan adanya perubahan tingkah laku. Pembelajaran kontekstual merupakan konsep pembelajaran yang menekankan pada keterkaitan antara materi pembelajaran dengan dunia kehidupan peserta didik secara nyata, sehingga peserta didik mampu menghubungkan dan menerapkan komperensi hasil belajar dalam kehidupan sehari-hari. Pembelajaran kontekstual merupakan suatu proses pendidikan yang holistik dan bertujuan memotivasi siswa untuk memahami makna materi pelajaran yang dipelajarinya dengan mengaitkan materi tersebut dengan konteks kehidupan mereka sehari-hari sehingga siswa memiliki pengetahuan / keterampilan yang secara fleksibel dapat diterapkan dari satu permasalahan ke permasalahan lainnya. Pembelajaran juga merupakan konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkannya dengan situasi nyata dan mendorong pembelajaran membuat hubungan antara materi yang diajarkannya dengan penerapan dalam kehidupan mereka sebagai anggota keluarga dan masyarakat. Pembelajaran kontekstual adalah konsep belajar dimana guru menghadirkan dunia nyata ke dalam kelas dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sehari-hari, sementara siswa memperoleh pengetahuan dan keterampilan dari konteks yang terbatas, sedikit demi sedikit, dan dari proses mengkontruksi sendiri sebagai bekal untuk memecahkan masalah dalam kehidupan sebagai anggota masyarakat. 2. Hakikat Pembelajaran Istilah model pembelajaran dibedakan dari istilah strategi pembelajaran, metode pembelajaran, atau prinsip pembelajaran. Istilah model pembelajaran mempunyai makna lebih luas dari pada suatu strategi, metode atau prosedur.

digilib.uns.ac.id 9 Istilah model pembelajaran mempunyai empat ciri khusus yang tidak dipunyai oleh penciptanya, tujuan pembelajaran yang akan dicapai, tingkah laku mengajar yang diperlukan agar model tersebut dapat dilaksanakan secara berhasil, dan lingkungan belajar yang diperlukan agar tujuan pembelajaran itu dapat tercapai. Manfaat Media Pembelajaran Dalam proses pembelajaran selalu disarankan agar menggunakan media, hal ini disebabkan karena memang penggunaan media dapat meningkatkan daya serap siswa sampai 80% dan hanya sekitar 15% sampai 40% jika tidak menggunakam media. Adapun manfaat media a. Memperjelas penyajian agar tidak terjadi verbalisme. b. Mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan daya indera. c. Mengatasi sikap pasif anak didik dalam hal ini media akan berfungsi untuk : 1) Menimbulkan kegairahan belajar. 2) Memungkinkan interaksi secara langsung antara anak didik dengan lingkungan. 3. Alat Peraga Alat peraga adalah gambaran dari sesuatu yang dilukiskan dengan garis, gambar, dan kata-kata. Sebuah Alat peraga dimaksudkan untuk meragakan sesuatu pokok pelajaran yang menunjukkan adanya hubungan, atau perbandingan tentang sesuatu. Alat peraga skematik Media sangat diperlukan didalam pembelajaran Alat peraga adalah sesuatu yang menerangkan jalannya sesuatu atau menerangkan bagian-bagian yang penting. Maka hubungan media dan alat peraga sangat penting dan saling berkaitan. Jadi dapat disimpulkan bahwa alat peraga adalah suatu alat yang digunakan dalam proses pembelajaran agar lebih dapat memahami konsep-

digilib.uns.ac.id 10 konsep materi pembelajaran yang dipahami karena alat peraga sangat penting untuk pembelajaran IPA. B. Temuan Hasil Penelitian yang Relevan Ketika proses perbaikan pembelajaran berlangsung hal-hal yang unik diperoleh sebagai berikut : 1. Ketika siswa belajar kelompok, siswa yang bekerja adalah siswa yang menonjol di kelompoknya. Siswa yang kurang mampu tidak mau ikut berpikir, ada yang mengganggu teman lain, tanpa menghiraukan teman yang menyelesaikan lembar kerja. 2. Siswa tampak tenang dan memperhatikan, tetapi pada saat guru bertanya kepada siswa tentang masalah atau kesulitan yang dihadapi. Siswa tidak ada yang bertanya, semua siswa menyatakan sudah paham. Tetapi setelah diadakan latihan atau tes formatif hasilnya belum memuskan bahkan masih banyak yang mendapat nilai dibawah ketuntasan. C. Kerangka Pikir Dalam kegiatan belajar mengajar guru berusaha menyampaikan materi pelajaran IPA dengan media pembelajaran yang tepat, dan mudah dipahami oleh siswa. Sebaliknya dalam kegiatan belajar mengajar siswa juga berusaha memperoleh berbagai ilmu pengetahuan dari guru. Sehingga guru dalam menyampaikan materi pelajaran harus dengan menggunakan strategi yang tepat. Media pembelajaran sebagai alat untuk menyampaikan materi pembelajaran dan membantu siswa dalam memperoleh informasi yang nyata, motivasi belajar siswa akan timbul jika guru dalam menyampaikan materi dengan suasana yang menyenangkan. Guru dalam menyampaikan materi pelajaran IPA terlebih dahulu membuat dan menentukan rencana pembelajaran yang tepat. Dalam uraian pembelajaran direncanakan pembahasan tentang penggunaan media pembelajaran papan berpaku commit untuk to meningkatkan user motivasi belajar siswa,

digilib.uns.ac.id 11 sehingga tidak mengalami kesulitan dalam memahami konsep/materi pelajaran IPA dikelas V. Selanjutnya dilakukan evaluasi untuk mengetahui peningkatan motivasi belajar siswa dalam proses pembelajaran IPA dengan menggunakan media pembelajaran. Dengan demikian diperoleh informasi dengan dasar pertimbangan dalam penggunaan media pembelajaran sangat sesuai dengan pembelajaran IPA khususnya dan mata pelajaran yang lainnya pada sekolah dasar. D. Hipotesis Tindakan Penggunaan Media Alat Peraga untuk Meningkatkan Minat Belajar Siswa pada Mata Pelajaran IPA pada Kelas V SD Negeri Sragen 5 Kecamatan Sragen, Kabupaten Sragen Tahun 2009/2010.

digilib.uns.ac.id BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Di SD Negeri Sragen 5, Kecamatan Sragen, Kabupaten Sragen. 2. Waktu Penelitian JADWAL PENELITIAN (Juli Desember 2009) Bulan No Tahap Juli Agustus September Oktober Nopember Desember 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1. Perencanaan - Proposal X - Perijinan X - Instrumen X X X 2. Pelaksanaan a. Siklus pertama - Perencanaan X - Tindakan X X - Observasi X - Refleksi X X b. Siklus kedua - Perencanaan X - Tindakan X X - Observasi X X - Refleksi X X 3. Pelaksanaan - Draf Kasar X X - Perapatan X X - Revisi X X Hasil laporan X Semester ganjil tahun 2009 / 2010 bulan Juli Sampai Desember 2009. a. Siklus I : Senin, 5 September 2009 b. Siklus II : Rabu, 14 Oktober 2009 3. Lama Penelitian Lama penelitian 6 bulan pada semester ganjil tahun 2009/2010. 12

digilib.uns.ac.id 13 B. Subjek Penelitian Kegiatan pelaksanaan pembelajaran dilaksanakan di kelas V SD Negeri Sragen 5, Kecamatan Sragen, Kabupaten Sragen tahun 2009/2010 sebanyak 37 siswa. Pada mata pelajaran IPA, dengan standar kompetensi pemecahan masalah selama 2 jam pelajaran (2x35 menit). Pelaksanaan kegiatan pembelajaran ini kami laksanakan sebanyak 2 siklus agar mampu memotivasi belajar siswa dan menghasilkan mutu prestasi belajar yang lebih baik seperti yang kita harapkan. C. Prosedur Penelitian Prosedur pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas ini digunakan model siklus atau putaran. Digambarkan dengan alur kegiatan peneliti sebagai berikut : Merencanakan Refleksi Siklus Tindakan Mengamati Dalam proses penelitian ini terdiri dari dua siklus yang masing-masing siklus meliputi : Prosedur pelaksanaan pembelajaran meliputi : 1. Perencanaan 2. Pelaksanaan 3. Observasi 4. Refleksi

digilib.uns.ac.id 14 1. Perencanaan Kegiatan yang dilakukan pada perencanaan pembelajaran IPA dengan penggunaan media bagan pernafasan dengan prosedur sebagai berikut : a. Membuat RPP Skenario Pembelajaran b. Membuat Instrumen Penelitian c. Menyediakan Media 2. Pelaksanaan Menurut Sumarno (1996) dalam konteks Penelitian Tindakan Kela, istilah tindakan kelas dipahami sebagai aktivitas yang dirancang dalam proses pembelajaran dan praktek pendidikan dalam kondisi tertentu melalui gambaran keadaan kelas melalui observasi mengenai aktivitas siswa, kemampuan dan keterampilan maka dilakukan penelitian tindakan kelas yaitu Peningkatan Minat Belajar Ilmu Pengetahuan Alam Melalui Penerapan Pembelajaran Kontekstual pada Siswa Kelas V SD Negeri Sragen 5 Kecamatan Sragen, Kabupaten Sragen. Tindakan yang akan dilakukan adalah a. Melaksanakan proses pembelajaran IPA b. Mengidentifikasi variasi penyampaian materi IPA c. Memperbanyak penggunaan alat peraga 3. Observasi Menurut Sukamto (1196) ada 4 jenis observasi yaitu : a. Observasi terbuka b. Observasi terfokus c. Observasi terstruktur d. Observasi sistematis 4. Refleksi Refleksi adalah menarik kesimpulan dari data observasi. Adapun proses pembelajaran dengan penggunaan media alat peraga dapat meningkatkan minat belajar siswa tentang pernapasan manusia pada mata pelajaran IPA sudah mampu meningkatkan motivasi belajar siswa.

digilib.uns.ac.id 15 Pada tahap refleksi diharapkan dapat menemukan kekurangan pada pelaksanaan proses pembelajaran pada siklus I sehingga proses pembelajaran selanjutnya dapat lebih meningkat.

digilib.uns.ac.id BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Dibawah ini disajikan data yang diperoleh selama dua siklus pembelajaran Mata Pelajaran IPA. Tabel I Data Nilai Hasil Belajar sebelum diadakan perbaikan No Nama Siswa Hasil Siklus I KKM Keterangan 1. Atika Dini Kurniasari 90 60 Tuntas 2. Aisyah Nur Mutmainah 80 60 Tuntas 3. Annisa Putri Utami 70 60 Tuntas 4. Andika Dewangga 60 60 Tuntas 5. Amalia Dhefi Retno Putri 50 60 Belum Tuntas 6. Ahmad Arfi Hamzah 50 60 Belum Tuntas 7. Archodhea Indra Kusuma Dewa 50 60 Belum Tuntas 8. Agha Lusi Junior 40 60 Belum Tuntas 9. Aldo Alvian Nur Cahyanto 50 60 Belum Tuntas 10. Bimo Prakoso 60 60 Tuntas 11. Catur Wulan Apriliyanawati 60 60 Tuntas 12. Dendy Wahyu Pradana 60 60 Tuntas 13. Dhimas Surya Adi 60 60 Tuntas 14. Devi Krisnawati 60 60 Tuntas 15. Djody Aulia Fachtoni 70 60 Tuntas 16. Effendi Yulianto 60 60 Tuntas 17. Elhanindya Wicaksono 70 60 Tuntas 18. Feri Andrian Ariyanto 60 60 Tuntas 19. Frisko Nur Aditya 60 60 Tuntas 20. Fathur Rohman Gilang P 60 60 Tuntas 21. Gashar Nabila Putra 60 60 Tuntas 22. Hana Widiawati 70 60 Tuntas 23. Indurra Azha Rismady 60 60 Tuntas 24. Intan Handayani 60 60 Tuntas 25. Idum Rangga Wijaya 70 60 Tuntas 26. Manggala Yudha Widyan Putra 60 60 Tuntas 27. Margelia Yunita Arum Pratiwi 60 60 Tuntas 28. Muhammad Musslih 60 60 Tuntas 29. Riki Agus Nugroho 60 60 Tuntas 30. Ramadhani Susilo Yudhoyono 70 60 Tuntas 31. Rizky Kurniawan Guritno 70 60 Tuntas 32. Reza Ardian 70 60 Tuntas 33. Shelly Ika Nur Salammah 50 60 Belum Tuntas 16

digilib.uns.ac.id 17 No Nama Siswa Hasil Siklus I KKM Keterangan 34. Setyo Widi Atmoko 70 60 Tuntas 35. Vian Digi Pratama 60 60 Tuntas 36. Wisnu Pratama 40 60 Belum Tuntas 37. Yuliana Krisnawati 50 60 Belum Tuntas Perolehan Nilai 2.260 Rata-rata Nilai 61,08 Tabel II Rekap Hasil Nilai Ulangan sebelum diadakan perbaikan No Nilai Jumlah Siswa Jumlah Nilai 1 100 0 0 2 90 1 90 3 80 1 80 4 70 9 630 5 60 18 1080 6 50 6 300 7 40 2 80 Jumlah 37 2.260 Nilai rata-rata = 2.260 : 37 = 61,08 Melihat hasil siklus I terdapat : - 0 siswa (0%) mendapat nilai 100-1 siswa (2,7%) mendapat nilai 90-1 siswa (2,7%) mendapat nilai 80-9 siswa (24,3%) mendapat nilai 70-18 siswa (48,6%) mendapat nilai 60-6 siswa (16,2%) mendapat nilai 50-2 siswa (5,4%) mendapat nilai 40 Dalam pembelajaran tersebut anak yang tuntas 79,9%, yang belum tuntas 21,1%

digilib.uns.ac.id 18 Tabel III Data Nilai Hasil Belajar dari Ulangan IPA pada Siklus I No Nama Siswa Hasil Siklus I KKM Keterangan 1. Atika Dini Kurniasari 100 60 Tuntas 2. Aisyah Nur Mutmainah 90 60 Tuntas 3. Annisa Putri Utami 80 60 Tuntas 4. Andika Dewangga 70 60 Tuntas 5. Amalia Dhefi Retno Putri 50 60 Belum Tuntas 6. Ahmad Arfi Hamzah 50 60 Belum Tuntas 7. Archodhea Indra Kusuma Dewa 80 60 Tuntas 8. Agha Lusi Junior 40 60 Belum Tuntas 9. Aldo Alvian Nur Cahyanto 50 60 Belum Tuntas 10. Bimo Prakoso 60 60 Tuntas 11. Catur Wulan Apriliyanawati 70 60 Tuntas 12. Dendy Wahyu Pradana 70 60 Tuntas 13. Dhimas Surya Adi 60 60 Tuntas 14. Devi Krisnawati 70 60 Tuntas 15. Djody Aulia Fachtoni 80 60 Tuntas 16. Effendi Yulianto 60 60 Tuntas 17. Elhanindya Wicaksono 70 60 Tuntas 18. Feri Andrian Ariyanto 70 60 Tuntas 19. Frisko Nur Aditya 60 60 Tuntas 20. Fathur Rohman Gilang P 70 60 Tuntas 21. Gashar Nabila Putra 60 60 Tuntas 22. Hana Widiawati 80 60 Tuntas 23. Indurra Azha Rismady 70 60 Tuntas 24. Intan Handayani 60 60 Tuntas 25. Idum Rangga Wijaya 70 60 Tuntas 26. Manggala Yudha Widyan Putra 80 60 Tuntas 27. Margelia Yunita Arum Pratiwi 60 60 Tuntas 28. Muhammad Musslih 60 60 Tuntas 29. Riki Agus Nugroho 70 60 Tuntas 30. Ramadhani Susilo Yudhoyono 70 60 Tuntas 31. Rizky Kurniawan Guritno 70 60 Tuntas 32. Reza Ardian 70 60 Tuntas 33. Shelly Ika Nur Salammah 60 60 Tuntas 34. Setyo Widi Atmoko 70 60 Tuntas 35. Vian Digi Pratama 70 60 Tuntas 36. Wisnu Pratama 50 60 Belum Tuntas 37. Yuliana Krisnawati 50 60 Belum Tuntas Perolehan Nilai 2.470 Rata-rata Nilai 66,76

digilib.uns.ac.id 19 Tabel IV Rekap Nilai Hasil Belajar dari Ulangan IPA pada Siklus I No Nilai Jumlah Siswa Jumlah Nilai 1 100 1 100 2 90 1 90 3 80 5 400 4 70 15 1050 5 60 9 540 6 50 5 250 7 40 1 40 Jumlah 37 2.470 Nilai rata-rata = 2.470 : 37 = 66,76 Melihat hasil siklus I terdapat : - 1 siswa (2,7%) mendapat nilai 100-1 siswa (2,7%) mendapat nilai 90-5 siswa (13,5%) mendapat nilai 80-15 siswa (40,5%) mendapat nilai 70-9 siswa (24,3%) mendapat nilai 60-5 siswa (13,5%) mendapat nilai 50-1 siswa (2,7%) mendapat nilai 40 Dalam pembelajaran tersebut anak yang tuntas 83,7%, yang belum tuntas 16,3% 15 Grafik Ketuntasan Siklus I 15 10 9 5 1 5 5 1 1 0 40 50 60 70 80 90 100

digilib.uns.ac.id 20 Tabel V Data Nilai Hasil Belajar dari Ulangan IPA pada Siklus II No Nama Siswa Hasil Siklus II KKM Keterangan 1. Atika Dini Kurniasari 100 60 Tuntas 2. Aisyah Nur Mutmainah 90 60 Tuntas 3. Annisa Putri Utami 80 60 Tuntas 4. Andika Dewangga 70 60 Tuntas 5. Amalia Dhefi Retno Putri 60 60 Tuntas 6. Ahmad Arfi Hamzah 50 60 Belum Tuntas 7. Archodhea Indra Kusuma Dewa 80 60 Tuntas 8. Agha Lusi Junior 60 60 Tuntas 9. Aldo Alvian Nur Cahyanto 50 60 Belum Tuntas 10. Bimo Prakoso 60 60 Tuntas 11. Catur Wulan Apriliyanawati 70 60 Tuntas 12. Dendy Wahyu Pradana 70 60 Tuntas 13. Dhimas Surya Adi 60 60 Tuntas 14. Devi Krisnawati 70 60 Tuntas 15. Djody Aulia Fachtoni 80 60 Tuntas 16. Effendi Yulianto 60 60 Tuntas 17. Elhanindya Wicaksono 70 60 Tuntas 18. Feri Andrian Ariyanto 70 60 Tuntas 19. Frisko Nur Aditya 60 60 Tuntas 20. Fathur Rohman Gilang P 70 60 Tuntas 21. Gashar Nabila Putra 60 60 Tuntas 22. Hana Widiawati 80 60 Tuntas 23. Indurra Azha Rismady 70 60 Tuntas 24. Intan Handayani 60 60 Tuntas 25. Idum Rangga Wijaya 70 60 Tuntas 26. Manggala Yudha Widyan Putra 80 60 Tuntas 27. Margelia Yunita Arum Pratiwi 60 60 Tuntas 28. Muhammad Musslih 60 60 Tuntas 29. Riki Agus Nugroho 70 60 Tuntas 30. Ramadhani Susilo Yudhoyono 70 60 Tuntas 31. Rizky Kurniawan Guritno 70 60 Tuntas 32. Reza Ardian 70 60 Tuntas 33. Shelly Ika Nur Salammah 60 60 Tuntas 34. Setyo Widi Atmoko 70 60 Tuntas 35. Vian Digi Pratama 70 60 Tuntas 36. Wisnu Pratama 50 60 Belum Tuntas 37. Yuliana Krisnawati 60 60 Tuntas Perolehan Nilai 2.510 Rata-rata Nilai 67,83

digilib.uns.ac.id 21 Tabel VI Rekap Nilai Hasil Belajar dari Ulangan IPA pada Siklus II No Nilai Jumlah Siswa Jumlah Nilai 1 100 1 100 2 90 1 90 3 80 5 400 4 70 15 1050 5 60 12 720 6 50 3 150 7 40 0 0 Jumlah 37 2470 Nilai rata-rata = 2.470 : 37 = 66,76 Melihat hasil siklus I terdapat : - 1 siswa (2,7%) mendapat nilai 100-1 siswa (2,7%) mendapat nilai 90-5 siswa (13,5%) mendapat nilai 80-15 siswa (40,5%) mendapat nilai 70-12 siswa (32,4%) mendapat nilai 60-3 siswa (8,1%) mendapat nilai 50-0 siswa (0%) mendapat nilai 40 Dalam pembelajaran tersebut anak yang tuntas 99,9%, yang belum tuntas 0,1%

digilib.uns.ac.id 22 Tabel VII Rekap Nilai Hasil Belajar dari Ulangan IPA Sebelum perbaikan, Siklus I dan Siklus II No Nama Siswa Sebelum Hasil Hasil Perbaikan Siklus I Siklus II 1. Atika Dini Kurniasari 90 100 100 2. Aisyah Nur Mutmainah 80 90 90 3. Annisa Putri Utami 70 80 80 4. Andika Dewangga 60 70 70 5. Amalia Dhefi Retno Putri 50 50 60 6. Ahmad Arfi Hamzah 50 50 50 7. Archodhea Indra Kusuma Dewa 50 80 80 8. Agha Lusi Junior 40 40 60 9. Aldo Alvian Nur Cahyanto 50 50 50 10. Bimo Prakoso 60 60 60 11. Catur Wulan Apriliyanawati 60 70 70 12. Dendy Wahyu Pradana 60 70 70 13. Dhimas Surya Adi 60 60 60 14. Devi Krisnawati 60 70 70 15. Djody Aulia Fachtoni 70 80 80 16. Effendi Yulianto 60 60 60 17. Elhanindya Wicaksono 70 70 70 18. Feri Andrian Ariyanto 60 70 70 19. Frisko Nur Aditya 60 60 60 20. Fathur Rohman Gilang P 60 70 70 21. Gashar Nabila Putra 60 60 60 22. Hana Widiawati 70 80 80 23. Indurra Azha Rismady 60 70 70 24. Intan Handayani 60 60 60 25. Idum Rangga Wijaya 70 70 70 26. Manggala Yudha Widyan Putra 60 80 80 27. Margelia Yunita Arum Pratiwi 60 60 60 28. Muhammad Musslih 60 60 60 29. Riki Agus Nugroho 60 70 70 30. Ramadhani Susilo Yudhoyono 70 70 70 31. Rizky Kurniawan Guritno 70 70 70 32. Reza Ardian 70 70 70 33. Shelly Ika Nur Salammah 50 60 60 34. Setyo Widi Atmoko 70 70 70 35. Vian Digi Pratama 60 70 70 36. Wisnu Pratama 40 50 50 37. Yuliana Krisnawati 50 50 60 Perolehan Nilai 2.260 2.470 2.510 Rata-rata Nilai commit to 61,08 user 66,76 67,83 Keterangan

digilib.uns.ac.id 23 Tabel VIII Rekap Nilai Hasil Belajar dari Ulangan IPA Sebelum perbaikan, Siklus I dan Siklus II No Nilai Sebelum Perbaikan Siklus I Siklus II 1 100 0 1 1 2 90 1 1 1 3 80 1 5 5 4 70 9 15 15 5 60 18 9 12 6 50 6 5 3 7 40 2 1 0 Rata-Rata Nilai 61,08 66,76 67,83

digilib.uns.ac.id 24 Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa : a. Siswa yang mendapat nilai 100 1) Sebelum diadakan perbaikan pembelajaran adalah kosong 2) Setelah diadakan perbaikan pembelajaran siklus I adalah 1 anak 3) Setelah diadakan perbaikan pembelajaran siklu II adalah 1 anak b. Siswa yang mendapat nilai 90 1) Sebelum diadakan perbaikan pembelajaran adalah 1 anak 2) Setelah diadakan perbaikan pembelajaran siklus I adalah 1 anak 3) Setelah diadakan perbaikan pembelajaran siklu II adalah 1 anak c. Siswa yang mendapat nilai 80 1) Sebelum diadakan perbaikan pembelajaran adalah 1 anak 2) Setelah diadakan perbaikan pembelajaran siklus I adalah 5 anak 3) Setelah diadakan perbaikan pembelajaran siklu II adalah 5 anak d. Siswa yang mendapat nilai 70 1) Sebelum diadakan perbaikan pembelajaran adalah 9 anak 2) Setelah diadakan perbaikan pembelajaran siklus I adalah 15 anak 3) Setelah diadakan perbaikan pembelajaran siklu II adalah 15 anak e. Siswa yang mendapat nilai 60 1) Sebelum diadakan perbaikan pembelajaran adalah 18 anak 2) Setelah diadakan perbaikan pembelajaran siklus I adalah 9 anak 3) Setelah diadakan perbaikan pembelajaran siklu II adalah 12 anak f. Siswa yang mendapat nilai 50 1) Sebelum diadakan perbaikan pembelajaran adalah 6 anak 2) Setelah diadakan perbaikan pembelajaran siklus I adalah 5 anak 3) Setelah diadakan perbaikan pembelajaran siklu II adalah 3 anak g. Siswa yang mendapat nilai 40 1) Sebelum diadakan perbaikan pembelajaran adalah 2 amak 2) Setelah diadakan perbaikan pembelajaran siklus I adalah 1 anak 3) Setelah diadakan perbaikan pembelajaran siklu II adalah 0 anak

digilib.uns.ac.id 25 B. Pembahasan Dengan memperhatikan motivasi belajar siswa pada hasil tes formatif siswa, tingkat ketuntasannya masih kurang baik pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), maka sangat perlu diadakan perbaikan pembelajaran. Demikian pula dalam kegiatan belajar mengajar, seorang anak didik akan berhasil jika mempunyai minat untuk belajar. Pada pembelajaran IPA khususnya dalam materi alat pernafasan pada manusia, timbul masalah bahwa siswa kurang mempunyai minat/motivasi dalam mempelajarinya sehingga hasil belajar kurang memuaskan. Untuk mengatasi hal tersebut langkah yang dilakukan oleh penulis adalah melakukan perbaikan pembelajaran. Melalui perbaikan pembelajaran dapat membantu siswa mengembangkan kemandirian dan kepercayaan diri kemampuan akademis dan termotivasi untuk memahami alat pernafasan pada manusia. Kemudian secara bertahap mengulangi materi sehingga siswa pada akhirnya mampu dan berhasil dalam memahami alat pernafasan pada manusia. Dengan melaksanakan perbaikan pembelajaran ternyata merupakan hasil yang lebih baik. Hal ini dapat kita lihat dari minat/motivasi belajar siswa pada hasil pembelajaran siklus I dan II tingkat ketuntasan belajar siswa mencapai 99% sedangkan dari awal tingkat ketuntasannya hanyak 67% berarti ada peningkatan 32%.

digilib.uns.ac.id BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Mata Pelajaran : IPA Dari hasil penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam proses perbaikan pembelajaran IPA kelas V SD Negeri Sragen 5, Kecamatan Sragen Kabupaten Sragen yang telah dilaksanakan dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Konsep materi tentang alat pernapasan pada manusia betul-betul dikuasai siswa. 2. Penggunaan media alat peraga pernapasan dalam pembelajaran dapat memotivasi belajar siswa. 3. Pemberian tugas dan contoh yang cukup dapat lebih cepat memahami alat pernapasan pada manusia. B. Saran Dari kesimpulan diatas ada beberapa hal yang penulis sarankan untuk dilakukan oleh guru sebagian sebagai professional, utamanya guru dalam menyampaikan pembelajaran mata pelajaran IPA kelas V SD antara lain : 1. Guru selalu menggunakan media pembelajaran dalam proses pembelajaran, memberi motivasi bimbingan belajar pada siswa yang masih mengalami kesulitan. 2. Guru sebaiknya menggunakan strategi pembelajaran yang tepat untuk menanamkan konsep dengan benar. 3. Guru hendaknya banyak memberi latihan dan contoh yang benar. Kesulitan yang dihadapi oleh guru dalam mengajar IPA dikelas V dapat dibawah pada pertemuan Kelompok Kerja Guru (KKG) sehingga kesulitan tersebut dapat teratasi. 26