BAB 5 HASIL PENELITIAN. 5.1 Karakteristik sampel, faktor risiko tumbuh kejar. dijadikan sebagai sampel, terdiri atas 13 bayi KMK dan 13 bayi SMK.



dokumen-dokumen yang mirip
BAB V HASIL PENELITIAN. 2010, didapatkan jumlah keseluruhan neonatus yang memenuhi kriteria inklusi

BAB IV HASIL PENELITIAN. Telah dilakukan penelitian pada 53 pasien dengan polineuropati diabetika DM

BAB IV Hasil dan Pembahasan 4.1 Hasil Penelitian Gambaran umum lokasi penelitian Karakteristik sampel

HASIL PENELITIAN. variabel faktor demografis, faktor risiko vaskuler, dan karakteristik infark Karakteristik Faktor Demografis Subyek

BAB III METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah Ilmu Kesehatan Anak. awal Maret 2016 sampai dengan jumlah sampel terpenuhi.

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB 4 METODE PENELITIAN

LAMPIRAN. Surat Pernyataan Persetujuan untuk Ikut Serta dalam Penelitian (Informed Consent)

ANALISIS FAKTOR RISIKO KEJADIAN BBLR DI RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSAR 2016

BAB III METODE PENELITIAN

BAB V HASIL PENELITIAN. Pengamataan pasca rawat inap dilakukan pada 77 anak yang mengikuti studi

BAB II LANDASAN TEORI

POLA PEMBERIAN ASI DAN STUNTING BAYI USIA ENAM SAMPAI SEBELAS BULAN

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga ABSTRAK. Kata kunci: BBLR, kualitas, kuantitas, antenatal care. viii

BAB 5 HASIL PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. negara berkembang termasuk Indonesia. Masalah gizi menjadi penyebab

Sri Lestari Kartikawati, Endang Sutedja, Dzulfikar DLH ABSTRAK

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian di bidang Ilmu Kesehatan Anak, khususnya

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB 3 KERANGKA PENELITIAN. mendapat ASI Eksklusif dengan bayi yang mendapat ASI non eksklusif.

I. PENDAHULUAN. terpenting dalam pertumbuhan anak dimasa datang (Rodhi, 2011) World Health Organization (WHO) 2008, telah membagi umur kehamilan

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini peneliti menggunakan desain penelitian analitik korelatif

FAKTOR RISIKO PENGASUHAN GIZI ANAK 0-6 BULAN. Langkah Awal Suatu Upaya Pemberdayaan Pengasuhan Ibu akan Gizi Anak

Volume VI Nomor 3, Agustus 2016 ISSN: Latar Belakag

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN. Perinatologi RSUP Dr. Kariadi / FK Undip Semarang.

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB 5 PEMBAHASAN. selama periode 10 Juni-10 Juli 2014 terdapat 96 bayi atau 85,7% Hasil ini masih lebih rendah daripada penelitian yang dilakukan oleh

BAB V HASIL PENELITIAN. Pengambilan sampel dilakukan pada bulan Januari 2010 sampai dengan

Universitas Sumatera Utara. Lampiran 1 PERMOHONAN KESEDIAAN MENJADI RESPONDEN

BAB V HASIL PENELITIAN. Universitas Diponegoro / RSUP Dr. Kariadi Semarang dan RSUD Kota

BAB IV HASIL PENELITIAN. Kejadian Miopia pada Anak di SDN Cemara Dua Surakarta telah dilakukan pada

Hubungan Pengetahuan, Pendidikan, Paritas dengan Pemberian ASI eksklusif di Puskesmas Bahu Kecamatan Malalayang Kota Manado

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan case control retrospektif atau studi kasus - kontrol retrospektif

Hubungan Preeklampsia Berat Pada Ibu Hamil terhadap BBLR di RSUP Dr.Sardjito Yogyakarta Periode Tahun 2005

BAB III METODE PENELITIAN. sectional. Pada penelitian cross sectional, pengumpulan data dilakukan pada

BAB III METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah Ilmu Kesehatan Anak, khususnya

BAB III METODE PENELITIAN. kesehatan) diidentifikasi pada saat ini, kemudian faktor risiko

KUESIONER PENELITIAN HUBUNGAN TINGKAT STRES DENGAN KEJADIAN DISPEPSIA FUNGSIONAL PADA MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

HUBUNGAN PENAMBAHAN BERAT BADAN IBU SELAMA HAMIL DENGAN KEJADIAN BBLR DI RUMAH SAKIT DR. NOESMIR BATURAJA TAHUN 2014

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH KONSELING GIZI PADA IBU KELUARGA MISKIN TERHADAP PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. terjadi sangat pesat. Pada masa ini balita membutuhkan asupan zat gizi yang cukup

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN. Perinatologi RSUP Dr.Kariadi/FK Undip Semarang. (PBRT), Neonatal Intensive Care Unit (NICU) dan ruang rekam medik RSUP

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. sampling, (e) Validitas dan Reliabilitas, (f) Metode analisis data

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Tempat penelitian ini dilakukan adalah RSUP Dr. Kariadi Semarang.

BAB 3 METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian adalah Ilmu Kesehatan Anak

BAB V PEMBAHASAN. kesehatan ibu, yang akhirnya akan memengaruhi perilaku hidup sehat (Rossen et

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian yang di gunakan adalah dengan mengunakan metode

ABSTRAK. Diella Natasha Wijaya, 2016, Pembimbing I: Grace Puspasari,dr.,M.Gizi Pembimbing II: Penny Setyawati M,dr.,SpPK.MKes

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yaitu penelitian untuk mengetahui tentang hubungan keeratan antara

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan di TPA/PAUD dan TK di wilayah kota Semarang pada

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di Departemen Ilmu Kesehatan Anak Divisi Perinatologi

BAB I PENDAHULUAN. selanjutnya. Bayi berat lahir nornal mempunyai potensi tumbuh kembang yang. lebih baik dibandingkan dengan berat lahir rendah.

HUBUNGAN ANTARA SANITASI LINGKUNGAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA

BAB IV METODE PENELITIAN

HUBUNGAN GAYA HIDUP IBU HAMIL DENGAN KEJADIAN PREEKLAMPSIA CORRELATION LIFESTYLE OF PREGNANT WOMEN WITH PREECLAMPSIA

1 DETEKSI DINI PERTUMBUHAN ANAK. Debora S.Liana, dr., Sp.A FK UNDANA 2016

BAB I PENDAHULUAN. berat badan kurang dari 2500 gram pada saat lahir (Hasan & Alatas, 2005).

BAB I PENDAHULUAN. tahun diperkirakan wanita di dunia meninggal sebagai akibat. per kelahiran hidup (Wiknjosastro, 2006).

BAB IV METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian adalah ilmu kesehatan anak khususnya sub bagian

Stevanny Keo, Rahel Rara Woda, Woro Indri Padmosiwi. Kata kunci: Riwayat pemberian ASI Eksklusif, panjang badan lahir, stunting

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB 4 HASIL Universitas Indonesia

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Jumlah dan Cara Penarikan Contoh

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. gambaran umum subjek penelitian, hasil analisa data, uji normalitas, penelitian

BAB I PENDAHULUAN. dalam pembanguan manusia Indonesia (Saputra dan Nurrizka, 2012).

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian yang digunakan adalah observasional analitik dengan

STATUS GliZll ADJAK USlA BULAH DlLlMAT DARB PERSEN MEDIAN DAM Z. SCORE

STATUS GliZll ADJAK USlA BULAH DlLlMAT DARB PERSEN MEDIAN DAM Z. SCORE

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan pendekatan case control yaitu membandingkan antara

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk dalam lingkup Ilmu Kesehatan Anak, khususnya

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Berat badan lahir bayi adalah berat badan bayi yang ditimbang dalam

Stunting berhubungan dengan perkembangan motorik anak di Kecamatan Sedayu, Bantul, Yogyakarta

SUMMARY HUBUNGAN FAKTOR PERILAKU DAN LINGKUNGAN LUAR RUMAH DENGAN KEJADIAN MALARIA DI DESA KAIDUNDU KECAMATAN BULAWA KABUPATEN BONE BOLANGO TAHUN 2013

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Bangsal Firdaus RS PKU Muhammadiyah Gamping Yogyakarta yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB IV HASIL PENELITIAN. Penelitian mengenai hubungan antara jarak kehamilan dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB V HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. kabupaten Bonebolango dengan batas-batas sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan dari pembangunan kesehatan dan gizi masyarakat adalah terwujudnya

Universitas Andalas Padang

BAB V PEMBAHASAN. Penelitian ini memiliki fokus pada kanker payudara usia muda pada wanita

Fator-Faktor yang Berhubungan dengan Kunjungan Pemeriksaan Antenatal Care K4 di Puskesmas Sipatana Kota Gorontalo

ANALISIS BEBERAPA FAKTOR IBU YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN BERAT BAYI LAHIR RENDAH (BBLR) (Studi di Wilayah Kerja Puskesmas Ciamis Tahun 2013)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 1 PENDAHULUAN. sebesar 25 per-1000 kelahiran hidup dengan Bayi Berat Lahir. Rendah (BBLR) penyebab utamanya. 2 Kematian bayi baru lahir di

Transkripsi:

BAB 5 HASIL PENELITIAN 5.1 Karakteristik samel, faktor risiko tumbuh kejar 5.1.1 Karakteristik samel Subyek enelitian sebanyak 26 BBLR yang memenuhi kriteria enelitan dijadikan sebagai samel, terdiri atas 13 bayi dan 13 bayi. Karakteristik samel enelitian ditamilkan ada tabel 5. Tabel 5. Karakteristik samel enelitian Variabel BBLR Jumlah samel (n) 13 13 Usia kehamilan (minggu) (rerata, SB) 38,52 (SD 1,45) 35,77(SD1,01) 0,0001 Jenis kelamin (f, %) Laki-laki 5 (19,2) 9(34,6) 0,116 $ Peremuan 8 (30,8) 4(15,4) Usia ibu (tahun) (rerata, SB) 25,92 (SD5,423) 26,85 (SD4,43) 0,687 Paritas (jumlah) (rerata, SB) 1,38 (SD0,65) 2,08 (SD0,862) 0,039 Berat lahir (g) (rerata, SB) 2226,9(SD187,8) 2288,5(SD150,2) 0,362 Panjang lahir (cm) (rerata, SB) 46,46 (SD1,941) 45,46(SD2,846) 0,418 Lingkar keala lahir (cm) (rerata, SB) 32,69 (SD2,02) 32,46(SD1,56) 0,92 Mann Whitney $ Chi-Square Jenis kelamin terbanyak ada kelomok adalah eremuan. Usia ibu ada 17 samai 37 tahun dan ada 21 samai 34 tahun. Jumlah aritas ada kedua kelomok berkisar antara 1 samai 4 aritas. Berat lahir ada kelomok berkisar antara 1850 gram samai 2450 gram. Berat lahir ada kelomok berkisar antara 2000 gram samai 2400 gram. Berat badan saat usia 6 bulan ada kelomok berkisar antara 3850 gram samai 7500 gram dan ada kelomok berkisar antara 4000 gram 62

samai 7600 gram. Panjang lahir ada kelomok berkisar antara 43 cm samai 49 cm g. Panjang lahir ada kelomok berkisar antara 39 cm samai 49 cm. Panjang badan saat usia 6 bulan ada kelomok berkisar antara 54 cm samai 72 cm dan ada kelomok berkisar antara 52 cm samai 71 cm. Lingkar keala lahir ada kelomok berkisar antara 30 cm samai 37 cm. Lingkar keala lahir ada kelomok berkisar antara 29 cm samai 34 cm. Lingkar keala saat usia 6 bulan ada kelomok berkisar antara 35 cm samai 44 cm dan ada kelomok berkisar antara 34 cm samai 44 cm. 5.2 Kejadian tumbuh kejar ada kedua kelomok Kejadian tumbuh kejar ada kedua kelomok daat dilihat ada tabel 6. Kejadian tumbuh kejar ada kedua kelomok berbeda tidak bermakna di antara kedua kelomok. Tabel 6. Kejadian tumbuh kejar kedua kelomok 95% interval Variabel POR (+) (-) keercayaan (f,%) 8 (30,8) 5 (19,2) 0,711 0,14-3,606 1,000 $ (f,%) 9 (34,6) 4 (15,4) $ Chi-Square 5.3 Berat badan menurut anjang badan ada kedua kelomok kejadian tumbuh kejar Kejadian tumbuh kejar ada kedua kelomok berdasarkan berat badan menurut anjang badan daat dilihat ada tabel 7. 63

Tabel 7. Berat badan menurut anjang badan ada kedua kelomok tumbuh kejar BB/PB Gizi baik 6(46,2) 1(46,2) 5(38,5) 2(15,4) Gizi kurang 2(15.4) 2(15.4) 0,076 3 (23,1) 0 (0) Gizi buruk 0 (0) 2(15.4) 1(7,70 2(15,4) 0,206 Kejadian tumbuh kejar ada kedua kelomok berdasarkan berat badan menurut anjang badan tidak bermakna antara kedua kelomok. 5.4 Panjang badan menurut umur ada kedua kelomok kejadian tumbuh kejar Kejadian tumbuh kejar ada kedua kelomok berdasarkan anjang badan menurut umur daat dilihat ada tabel 8. Kejadian tumbuh kejar ada kedua kelomok berdasarkan anjang badan menurut umur didaatkan tidak ada erbedaan ada kelomok namun dari jumlah samel tamak erawakan normal lebih banyak tumbuh kejar diabandingkan yang tidak tumbuh kejar dan ada kelomok berbeda bermakna secara statistik didaatkan erawakan normal dengan nilai =0,001 (<0,05). Tabel 8. Panjang badan menurut umur ada kedua kelomok tumbuh kejar PB/U Perawakan normal 10 (76,9) 1(7,70) 9(69,2) 0 (0) Perawakan endek 1(7,7) 1(7,7) 0,295 1(7,7) 1(7,7) 0,001 64

5.5 Lingkar keala menurut umur ada kedua kelomok kejadian tumbuh kejar Kejadian tumbuh kejar ada kedua kelomok berdasarkan lingkar keala menurut umur daat dilihat ada table 9. Tabel 9. Lingkar keala menurut umur ada kedua kelomok tumbuh kejar LK/U Mesosefal 7 (53,8) 1 (7,7) 0,005 10(76,9) 0(0) 0,003 Mikrosefal 0(0) 5(38,5) 0(0) 3(23,1) Kejadian tumbuh kejar ada kedua kelomok berdasarkan lingkar keala menurut umur didaatkan =0,005 (<0,05) ada bayi dan =0,003 (<0,05) ada bayi berbeda bermakna antara kedua kelomok didaatkan lingkar keala mesosefal. 5.6 Faktor risiko tumbuh kejar Karakteristik faktor risiko tumbuh kejar dari subyek enelitian daat dilihat ada tabel 10. Faktor risiko yang memengaruhi tumbuh kejar bayi BBLR dianalisa dengan menggunakan uji Chi-Square, karena kedua variable berskala nominal dan berdistribusi tidak normal. Hasil analisis didaatkan bahwa usia kehamilan, emberian ASI, jenis kelamin, sosial ekonomi dan endidikan ibu tidak bermakna antara kedua kelomok. 65

Tabel 10. Faktor risiko tumbuh kejar Faktor risiko Usia kehamilan (f, %) < 37 minggu 37 minggu ASI (f, %) Ekslusif Tidak eksklusif Jenis kelamin (f, %) Laki-laki Peremuan Sosial ekonomi (f, %) Miskin Tidak miskin Pendidikan ibu (f, %) Tidak wajib belajar 9 tahun Wajib belajar 9 tahun $ Chi Square (+) (-) (+) (-) 1 (7,7) 1 (7,7) 1,000 $ 7 (53,8) 2 (15,4) 0,53 $ 7 (53,8) 4 (30,8) 2 (15,4) 2 (15,4) 4 (30,8) 3 (23,1) 1,000 $ 4 (30,8) 3 (23,1) 0,559 $ 4 (30,8) 2 (15,4) 5 (38,5) 1 (7,7) 3 (23,1) 2 (15,4) 1,000 $ 6 (46,2) 3 (23,1) 1,000 $ 5 (38,5) 3 (23,1) 3 (23,1) 1 (7,7) 6 (46,2) 3 (23,1) 1,000 $ 3 (23,1) 3 (23,1) 0,266 $ 2 (15,4) 2 (15,4) 6 (46,2) 1 (7,7) 4 (30,8) 4 (30,8) 0,565 $ 5 (38,5) 2 (15,4) 1,000 $ 4 (30,8) 1 (7,7) 4 (30,8) 2 (15,4) 5.3 Analisis faktor risiko Analisis faktor risiko tumbuh kejar ada bayi BBLR berdasarkan BB/U ditamilkan ada tabel 11. Analisis faktor risiko menunjukkan bahwa tidak ada variabel yang daat dijadikan faktor risiko tumbuh kejar ada bayi BBLR. Tabel 11. Analisis bivariat faktor risiko Tumbuh KejarBayi BBLR Faktor yang daat berengaruh 95% interval POR terhada tumbuh kejar bayi BBLR keercayaan Usia kehamilan < 37 minggu 1,78 0,331-9,554 0,500 Pemberian ASI 2,25 0,419-12,092 0,429 Jenis kelamin laki-laki 0,9 0,177-4,564 1,000 Status ekonomi miskin 0,56 0,105-3,023 0,500 Pendidikan ibu yang tidak wajib belajar 9 tahun 0,56 0,105-3,023 0,500 66