KANTOR JASA PENILAI PUBLIK (KJPP) O, P, Q DAN REKAN. LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) KOMPARATIF 31 DESEMBER 2013 DAN 2014 (Dinyatakan dalam Rupiah)

dokumen-dokumen yang mirip
1 Januari 2010/ 31 Desember 31 Desember 31 Desember (Disajikan kembali)

PT JAYA REAL PROPERTY TBK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN Per 30 Juni 2011 dan 31 Desember 2010 (Dalam Ribuan Rupiah) 31 Desember 2010

30 Juni 31 Desember

Catatan 31 Maret Maret 2010

PT MUSTIKA RATU Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI PT INDO EVERGREEN. UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 dan 2010

Neraca 1. Perhitungan Hasil Usaha 2. Laporan Perubahan Ekuitas 3. Laporan Arus Kas 4. Catatan Atas Laporan Keuangan 5

JUMLAH ASET LANCAR

30 September 31 Desember Catatan

PEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN BADAN LAYANAN UMUM DAERAH PUSKESMAS SAMBILEGI

PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk NERACA 31 Desember 2003 dan 2002 (dalam Ribuan Rupiah, kecuali di nyatakan lain)

BAB IV PEMBAHASAN. IV.1. Analisis Pengakuan, Pengukuran, dan Penyajian Pajak Tangguhan. beserta Akun-akun Lainnya pada Laporan Keuangan PT UG

PT Argo Pantes Tbk dan Anak Perusahaan Neraca Konsolidasi Per tanggal 31 Desember 2007, 2006, dan

PT ASTRA GRAPHIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN. Catatan 2009*) Kas dan setara kas 2d,

1,111,984, ,724,096 Persediaan 12 8,546,596, f, ,137, ,402,286 2h, 9 3,134,250,000 24,564,101,900


P.T. SURYA SEMESTA INTERNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 30 JUNI 2008 DAN 2007

BADAN MEDIASI PEMBIAYAAN, PEGADAIAN DAN VENTURA INDONESIA (BMPPVI)

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

PT ASTRA GRAPHIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN. Catatan 2009*) Kas dan setara kas 2d,

PEDOMAN PELAPORAN KEUANGAN PEMANFAATAN HUTAN PRODUKSI DAN PENGELOLAAN HUTAN (DOLAPKEU PHP2H)

BAB IV HASIL PENELITIAN

PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI 31 Maret 2010 dan 2009 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

JAWABAN AKUNTANSI BISNIS PENGANTAR 1

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi yang merupakan Bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan ini

PT. BPRS PUDUARTA INSANI NERACA 31 DESEMBER 2014 dan 2013

ASET Catatan Januari 2014 Disajikan Kembali- Catatan 6 Rp Rp Rp

JUMLAH AKTIVA

BAB 11 MATEMATIKA LAPORAN KEUANGAN

SIKLUS AKUNTANSI PERUSAHAAN JASA

PT INDOSAT Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI 30 September 2010 dan 2009 (Tidak Diaudit) (Disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali data saham)

ANALISIS PROSPEKTIF LAPORAN KEUANGAN PT. GUDANG GARAM Tbk. Tugas Mata Kuliah Analisis Laporan Keuangan

PT SARASA NUGRAHA Tbk NERACA Per 31 Desember 2004 dan 2003 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Data Saham)

TOTAL ASET 72,968,991

TOTAL ASET 80,467,881

TOTAL ASET 80,369,848

LAMPIRAN. Laporan Keuangan PT Astra Graphia Tbk

PT RICKY PUTRA GLOBALINDO Tbk dan ANAK PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI. Pada tanggal 30 Maret 2012 dan 2011 (Tidak Diaudit)

AKTIVA LANCAR Kas dan setara kas 2c,2e,4, Penyertaan sementara 2c,2f,

TOTAL ASET 81,322,388

TUGAS PRAKTIK AUDITING MODUL 1 DISUSUN OLEH : DAULAT HASIBUAN AKBAR ANWARI LUBIS MUCHTI WIRAHADINATA

PT GARUDA METALINDO Tbk

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Penerapan Perencanaan Pajak Penghasilan Pada PT Multi Indocitra Tbk

Daftar Isi. Laporan Posisi Keuangan 1. Laporan Aktivitas 2 3. Laporan Arus Kas 4. A. Informasi Umum 5. B. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi Penting 6-7

4. PPh TERUTANG (Pilih salah satu sesuai dengan kriteria Wajib Pajak. Untuk lebih jelasnya, lihat Buku Petunjuk Pengisian SPT) 10a. 10b.

JURNAL PENYESUAIAN. Armini Ningsih Politeknik Negeri Samarinda

ASET Catatan 31 Maret Desember 2012

L2

BAB 7 PENYESUAIAN DAN KOREKSI AKUN

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN BANK : PT BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO). Tbk TANGGAL LAPORAN : Per 31 Maret 2017

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN BANK : PT BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO). Tbk TANGGAL LAPORAN : Per 28 Februari 2017

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN BANK : PT BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO). Tbk TANGGAL LAPORAN : Per 30 September 2016

d1/march 28, sign: Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan

BAB IV PEMBAHASAN. CV Scala Mandiri akan memperoleh beberapa manfaat, antara lain: 1. Dapat menyusun laporan keuangannya sendiri.

NPM : ANALISIS REVALUASI AKTIVA TETAP UNTUK MEMINIMALKAN BEBAN PAJAK PT BHAKTI TRANS CARGO. Nama : Sri Mulyani

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN Per 31 Maret 2017

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN BANK : PT BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO). Tbk TANGGAL LAPORAN : Per 31 Desember 2016

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN BANK : PT BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO). Tbk TANGGAL LAPORAN : Per 31 Oktober 2016

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN BANK : PT BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO). Tbk TANGGAL LAPORAN : Per 31 Januari 2017

LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITAS 1. Giro 126,249, Tabungan 150,395, Simpanan berjangka 176,843, Dana investasi revenue sharing

LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITAS 1. Giro 140,517, Tabungan 169,907, Simpanan berjangka 177,035, Dana investasi revenue sharing

LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITAS 1. Giro 127,892, Tabungan 151,961, Simpanan berjangka 171,717, Dana investasi revenue sharing

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN

ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI

PT BANK DBS INDONESIA LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN 31 JANUARI (dalam jutaan rupiah) POS - POS 31 JANUARI 2017

PT BANK DBS INDONESIA LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN 31 MARET (dalam jutaan rupiah) POS - POS 31 MARET 2017

PT BANK DBS INDONESIA LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN 28 FEBRUARI (dalam jutaan rupiah) POS - POS 28 FEBRUARI 2017

PT BANK DBS INDONESIA LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN 30 APRIL (dalam jutaan rupiah) POS - POS 30 APRIL 2017

PT BANK DBS INDONESIA LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN 31 MEI (dalam jutaan rupiah) POS - POS 31 MEI 2017

PT BANK DBS INDONESIA LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN 30 JUNI (dalam jutaan rupiah) POS - POS 30 JUNI 2017

PT BANK DBS INDONESIA LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN 31 JANUARI (dalam jutaan rupiah) POS - POS 31 JANUARI 2018

PT BANK DBS INDONESIA LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN 28 FEBRUARI (dalam jutaan rupiah) POS - POS 28 FEBRUARI 2018

PT BANK DBS INDONESIA LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN 31 MARET (dalam jutaan rupiah) POS - POS 31 MARET 2018

PT BANK DBS INDONESIA LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN 31 DESEMBER (dalam jutaan rupiah) POS - POS 31 DESEMBER 2016

PT BANK DBS INDONESIA LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN 31 DESEMBER (dalam jutaan rupiah) POS - POS 31 DESEMBER 2017

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN

ASET ASET LANCAR Kas dan setara kas Rp Penyertaan sementara Rp Piutang usaha

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN

PRAKTIKUM PENGAUDITAN & PDE MODUL 1: KERTAS KERJA NERACA, KERTAS KERJA LABA RUGI, SURAT PERIKATAN, RENCANA PEMERIKSAAN

PT BANK DBS INDONESIA LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN 31 JULI (dalam jutaan rupiah) POS - POS 31 JULI 2017

PT BANK DBS INDONESIA LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN 31 AGUSTUS (dalam jutaan rupiah) POS - POS 31 AGUSTUS 2017

PT BANK DBS INDONESIA LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN 31 OKTOBER (dalam jutaan rupiah) POS - POS 31 OKTOBER 2016

PT BANK DBS INDONESIA LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN 31 OKTOBER (dalam jutaan rupiah) POS - POS 31 OKTOBER 2017

PT BANK DBS INDONESIA LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN 30 SEPTEMBER (dalam jutaan rupiah) POS - POS 30 SEPTEMBER 2016

PT BANK DBS INDONESIA LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN 30 SEPTEMBER (dalam jutaan rupiah) POS - POS 30 SEPTEMBER 2017

PT BANK DBS INDONESIA LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN 30 NOVEMBER (dalam jutaan rupiah) POS - POS 30 NOVEMBER 2016

PT BANK DBS INDONESIA LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN 30 NOVEMBER (dalam jutaan rupiah) POS - POS 30 NOVEMBER 2017

PT BANK DBS INDONESIA LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN 30 APRIL (dalam jutaan rupiah) POS - POS 30 APRIL 2015

PT BANK DBS INDONESIA LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN 31 MEI (dalam jutaan rupiah) POS - POS. 31 Mei 2015

PT ASTRA GRAPHIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN

Transkripsi:

Berikut di bawah ini merupakan (contoh) ilustrasi sederhana penyajian laporan keuangan yang terdiri atas: 1. Laporan Posisi Keuangan (Neraca) Komparatif; 2. Laporan Laba Rugi Komparatif; 3. Catatan Atas Laporan Keuangan. Laporan keuangan yang tersaji di bawah ini merupakan ilustrasi, bukan merupakan laporan keuangan yang sebenarnya. Untuk kebijakan dan penerapan prinsip akuntansi dalam penyusunan laporan keuangan dimaksud di atas, KJPP diharapkan menyesuaikan penempatan pos-pos transaksi atau akun-akun dalam laporan keuangan sesuai dengan transaksi sebenarnya yang terjadi di KJPP dan kebijakan yang diterapkan oleh manajemen KJPP, dengan menyajikan secara akurat, lengkap, dan jelas. A. LAPORAN KEUANGAN ALTERNATIF 1 Lampiran XVII.D.11 KANTOR JASA PENILAI PUBLIK (KJPP) O, P, Q DAN REKAN LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) KOMPARATIF 31 DESEMBER 2013 DAN 2014 (Dinyatakan dalam Rupiah) Catatan ASET LANCAR Kas dan Setara kas 1 687.500 85.983.333 Piutang Usaha: c - Pihak Ketiga 2, 17 4.000.000 6.500.000 - Piutang Hubungan Istimewa d, 2, 16-2.500.000 Pajak Dibayar di Muka g, 3 59.125.000 89.833.333 Biaya Dibayar di Muka 4 80.000.000 85.000.000 Jumlah Aset Lancar 143.812.500 269.816.666 ASET TIDAK LANCAR Aset Tetap 5 79.500.000 154.500.000 Akumulasi depresiasi 5 (7.950.000) (23.400.000) Jumlah Aset Tidak Lancar 71.550.000 131.100.000 Jumlah Aset 215.362.500 400.916.666 LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITAS LANCAR Biaya yang masih harus dibayar 6 39.500.000 49.000.000 Utang pajak g, 7 29.075.000 37.566.667 Utang lain-lain 8 7.712.500 - Jumlah - Liabilitas lancar 76.287.500 86.566.667 LIABILITAS TIDAK LANCAR Liabilitas imbalan kerja 9 11.850.000 26.550.000 Jumlah - Liabilitas tidak lancar 11.850.000 26.550.000 Jumlah Liabilitas 88.137.500 113.116.667 EKUITAS Modal 10 100.000.000 100.000.000 Saldo Laba 10-27.225.000 Laba (rugi) tahun berjalan 10 27.225.000 160.575.000 Jumlah Ekuitas 127.225.000 287.800.000 JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 215.362.500 400.916.667 Catatan : Dalam hal KJPP mempunyai cabang, maka Laporan Keuangannya dikonsolidasikan dalam Laporan Keuangan KJPP. 1 P a g e

Lampiran XVII.D.12 KANTOR JASA PENILAI PUBLIK (KJPP) O, P, Q DAN REKAN LAPORAN LABA RUGI KOMPARATIF UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2014 (Dinyatakan dalam Rupiah) Catatan Pendapatan Pendapatan Jasa Penilaian f, 11 495.000.000 762.500.000 Pendapatan Jasa Non Penilaian f, 11 150.000.000 217.500.000 Jumlah Pendapatan 645.000.000 980.000.000 BEBAN POKOK PENDAPATAN Biaya Langsung f, 12 465.000.000 574.750.000 Biaya Tidak Langsung f, 12 - - Jumlah Beban Pokok Pendapatan 465.000.000 574.750.000 LABA KOTOR 180.000.000 405.250.000 BEBAN ADMINISTRASI DAN UMUM Beban Administrasi f, 13 51.000.000 82.700.000 Beban Umum f, 13 95.450.000 112.950.000 Jumlah Beban Administrasi dan Umum 146.450.000 195.650.000 PENDAPATAN/(BEBAN) LAIN-LAIN Pendapatan lain-lain f, 14 Pendapatan Bunga 2.750.000 4.500.000 Beban lain-lain f, 14 Beban Bunga - - Jumlah Pendapatan dan Beban Lain-lain 2.750.000 4.500.000 LABA (RUGI) SEBELUM PAJAK 36.300.000 214.100.000 Beban pajak Penghasilan g, 15 9.075.000 53.525.000 LABA (RUGI) - BERSIH SETELAH PAJAK 27.225.000 160.575.000 Catatan : Dalam hal KJPP mempunyai cabang, maka Laporan Keuangannya dikonsolidasikan dalam Laporan Keuangan KJPP. 2 P a g e

Lampiran XVII.D.13 A KANTOR JASA PENILAI PUBLIK (KJPP) O, P, Q DAN REKAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Per Tanggal 31 Desember 2014 A. Umum KJPP O, P, Q DAN REKAN didirikan berdasarkan akta notaris dan/atau izin Menteri Keuangan nomor 0001/KM.1/2013 tanggal 1 Januari 2013 dengan bidang jasa penilaian properti dan jasa lainnya yang meliputi konsultasi pengembangan properti, desain sistem informasi aset, manajemen properti, studi kelayakan usaha, jasa agen properti, pengawasan pembiayaan proyek, studi penentuan sisa umur ekonomi, studi penggunaan tertinggi dan terbaik (highest and best use), dan studi optimalisasi aset sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan (PMK) nomor 101/PMK.01/2014. B. Kebijakan Akuntansi Ikhtisar kebijakan akuntansi dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan yang diterapkan oleh KJPP O, P, Q DAN REKAN adalah sebagai berikut : a. Dasar Penyajian Laporan Keuangan Dasar penyajian laporan keuangan disusun sesuai standar minimum yang dipersyaratkan oleh Peraturan Menteri Keuangan (PMK) nomor 101/PMK.01/2014 dengan basis akrual dan harga perolehan. b. Periode Akuntansi Periode penyusunan laporan keuangan adalah per tanggal 31 Januari 2014 sampai dengan 31 Desember 2014. c. Piutang Usaha dan Penyisihan Piutang Tak Tertagih KJPP tidak menetapkan penyisihan untuk kemungkinan adanya piutang usaha yang tidak tertagih. Piutang usaha dihapuskan pada saat piutang tersebut dipastikan tidak dapat tertagih dan dibebankan pada laporan laba rugi tahun berjalan (kebijakan pilihan KJPP). d. Transaksi dengan Pihak Yang Mempunyai Hubungan Istimewa KJPP mempunyai transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa yaitu pihak yang memiliki kepentingan secara langsung maupun tidak langsung dalam kegiatan usaha KJPP. Seluruh transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa dalam jumlah signifikan, baik yang dilakukan dengan persyaratan dan kondisi yang sama atau tidak dengan persyaratan dan kondisi yang sama atau tidak dengan persyaratan dan kondisi yang sama dengan pihak yang tidak mempunyai hubungan istimewa, telah diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan ini. e. Aset Tetap Aset tetap dinyatakan berdasarkan harga perolehan dikurangi dengan akumulasi penyusutan. Metode penyusutan berdasarkan metode garis lurus (Staight Line Method) sesuai dengan taksiran masa manfaat ekonomis dan tarif penyusutan, sebagai berikut: 1) Bangunan masa manfaat 20 tahun dengan penyusutan 5% tiap tahun; 2) Kendaraan masa manfaat 10 tahun dengan penyusutan 10% tiap tahun; 3) Peralatan masa manfaat 10 tahun dengan penyusutan 10% tiap tahun. f. Pengakuan Pendapatan dan Beban Pendapatan diakui pada saat penyerahan jasa penilaian dan/atau jasa lainnya kepada pemberi tugas, sesuai bidang jasa berdasarkan klasifikasi izin Penilai Publik di KJPP sebagaimana diatur dalam PMK nomor 101/PMK.01/2014. Sedangkan beban diakui sesuai dengan masa manfaatnya (dasar akrual). 3 P a g e

g. Pembayaran Pajak-pajak Perusahaan mengakui liabiliatas atas seluruh pajak penghasilan periode berjalan dan periode sebelumnya yang belum dibayar. Jika jumlah yang telah dibayar untuk periode berjalan dan periode sebelumnya melebihi jumlah yang terutang untuk periode tersebut. Perusahaan harus mengakui kelebihan tersebut sebagai aset. Perusahaan mengakui / tidak mengakui adanya pajak tangguhan. 4 P a g e C. Penjelasan Catatan Laporan Keuangan 1. Kas dan Setara Kas, terdiri dari: a. Kas kecil sebesar Rp. 115.000 b. Kas besar sebesar Rp. 2.885.000 c. Bank 1 sebesar Rp. 34.701.250 d. Bank 2 sebesar Rp. 18.750.000 e. Bank 3 sebesar Rp. 29.532.083 2. Piutang Usaha, terdiri dari: a. Pihak ketiga sebesar Rp. 6.500.000 b. Pihak yang mempunyai hubungan istimewa sebesar Rp. 2.500.000 3. Pajak dibayar di muka, terdiri dari: a. PPN sebesar Rp. 89.833.333 b. PPh Pasal 21 sebesar Rp. 0 4. Biaya dibayar di muka merupakan pembayaran sewa gedung kantor yang dibayar pada awal tahun 2014 sebesar Rp. 85.000.000 5. Aset Tetap terdiri dari: Rincian aset tetap dan penyusutannya untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 adalah sebagai berikut (dalam Rupiah): Aset Tetap Harga Perolehan Beban Penyusutan Akumulasi Penyusutan Nilai Buku Kendaraan 43.500.000 4.350.000 8.700.000 34.800.000 Peralatan 111.000.000 11.100.000 14.700.000 96.300.000 Jumlah 154.500.000 15.450.000 23.400.000 131.100.000 6. Biaya yang masih harus dibayar merupakan biaya insentif atau bonus akhir tahun yang belum dibayar oleh KJPP kepada Rekan dan tenaga kerja dengan besaran satu kali gaji sebesar Rp. 49.000.000. 7. Utang pajak, terdiri dari: a. Pajak PPN sebesar Rp. 8.166.667 b. Pajak PPh Pasal 21 sebesar Rp. 29.400.000 8. Utang lain-lain merupakan utang pembelian peralatan kantor sebesar Rp. 7.712.500. 9. Liabilitas imbalan kerja, terdiri dari: a. Tunjangan Hari Tua sebesar Rp. 8.820.000 b. Tunjangan Kesehatan sebesar Rp. 5.880.000 10. Ekuitas Ekuitas terdiri dari: a. Modal persekutuan seluruh Rekan sebesar Rp. 100.000.000 b. Saldo laba tahun sebelumnya sebesar Rp. 27.225.000 c. Laba tahun berjalan sebesar Rp. 160.575.000 11. Pendapatan Jasa Pendapatan Kantor Jasa Penilai Publik (KJPP) merupakan gabungan antara Kantor Pusat, Cabang dan Perwakilan. Pendapatan Kantor Jasa Penilai Publik diperoleh dari : a. Pendapatan Jasa Penilaian (sesuaikan dengan klasifikasi izin Penilai Publik di KJPP) yang terdiri dari: 1) Pendapatan properti sederhana sebesar Rp. 190.625.000; 2) pendapatan jasa penilaian properti sebesar Rp. 571.875.000. b. Pendapatan Jasa Non Penilaian yang terdiri dari 1) konsultasi pengembangan properti sebesar Rp. 7.500.000; 2) desain sistem informasi aset sebesar Rp. 25.000.000; 3) studi penentuan sisa umur ekonomi sebesar Rp. 2.500.000;

5 P a g e 4) studi optimalisasi aset sebesar Rp. 22.500.000 5) studi kelayakan usaha sebesar Rp. 160.000.000 12. Beban Pokok Pendapatan, terdiri dari: a. Beban Langsung, meliputi: 1) Beban Gaji Rekan sebesar Rp. 282.000.000 2) Beban Gaji Tenaga Penilai sebesar Rp. 210.000.000 3) Beban Gaji Tenaga Pemasaran sebesar Rp. 36.000.000 4) Biaya Perjalanan Dinas Penugasan Penilaian dan Jasa Lain sebesar Rp. 33.737.500. 5) Biaya Transportasi Survey Penilaian sebesar Rp. 13.012.500. b. Beban Tidak Langsung, meliputi: 1) Biaya Pendidikan Penilaian sebesar Rp. 0 2) Biaya Pendidikan Profesional Lanjutan (PPL/CPD) sebesar Rp. 0 13. Beban administrasi dan umum terdiri dari: a. Beban Administrasi, meliputi: 1) Beban Gaji Tenaga Administrasi sebesar Rp. 60.000.000. 2) Beban perlengkapan kantor sebesar Rp. 10.200.000. 3) Beban Telekomunikasi dan internet sebesar Rp. 12.500.000 b. Beban Umum, meliputi: 1) Beban Sewa Gedung sebesar Rp. 85.000.000 2) Beban Penyusutan aset tetap sebesar Rp. 15.450.000 3) Beban Listrik sebesar Rp. 6.304.200 4) Beban Air sebesar Rp. 1.800.000 5) Biaya konsumsi rapat sebesar Rp. 4.395.800 14. Pendapatan dan Beban Lainnya a. Pendapatan lainnya, meliputi: 1) Pendapatan Bunga sebesar Rp. 4.500.000 2) Pendapatan... sebesar Rp. 0 b. Beban Lainnya, meliputi: 1) Beban Bunga sebesar Rp. 0 2) Beban... sebesar Rp. 0 15. Beban Pajak Penghasilan Sebesar Rp. 53.525.000 merupakan taksiran pajak yang harus dibayar pada tahun berjalan yang dihasilkan dari pendapatan pemberian jasa penilaian dan jasa lainnya setelah dikurangi beban operasional (beban pokok pendapatan, dan beban administrasi dan umum) dan non operasional (beban lainnya). 16. Saldo Dan Transaksi Dengan Pihak Yang Memiliki Hubungan Istimewa Piutang Usaha Pihak yang mempunyai hubungan istimewa sebesar Rp. 2.500.000 merupakan piutang atas kelebihan biaya perjalanan dinas oleh tenaga penilai yang belum dikembalikan kepada KJPP. 17. Peristiwa Setelah Tanggal Laporan Posisi Keuangan (Neraca) a. Piutang usaha pihak ketiga sebesar Rp. 6.500.000 akan ditransfer setelah tanggal neraca oleh pemberi tugas. b. Utang Pajak PPN yang belum disetor sebesar Rp. 8.166.667 dan Utang Pajak PPh pasal 21 sebesar Rp. 29.400.000 akan dibebankan pada tahun 2015.

Lampiran XVII.D.13 B KANTOR JASA PENILAI PUBLIK (KJPP) O, P, Q DAN REKAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Per Tanggal 31 Desember 2014 (Dalam Rupiah) 6 P a g e A. Umum KJPP O, P, Q DAN REKAN didirikan berdasarkan akta notaris dan/atau izin Menteri Keuangan nomor 0001/KM.1/2013 tanggal 1 Januari 2013 dengan bidang jasa penilaian properti dan jasa lainnya yang meliputi konsultasi pengembangan properti, desain sistem informasi aset, manajemen properti, studi kelayakan usaha, jasa agen properti, pengawasan pembiayaan proyek, studi penentuan sisa umur ekonomi, studi penggunaan tertinggi dan terbaik (highest and best use), dan studi optimalisasi aset sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan (PMK) nomor 101/PMK.01/2014. B. Kebijakan Akuntansi Ikhtisar kebijakan akuntansi dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan yang diterapkan oleh KJPP O, P, Q DAN REKAN adalah sebagai berikut : a. Dasar Penyajian Laporan Keuangan Dasar penyajian laporan keuangan disusun sesuai standar minimum yang dipersyaratkan oleh Peraturan Menteri Keuangan (PMK) nomor 101/PMK.01/2014 dengan basis akrual dan harga perolehan. b. Periode Akuntansi Periode penyusunan laporan keuangan adalah per tanggal 31 Januari 2014 sampai dengan 31 Desember 2014. c. Piutang Usaha dan Penyisihan Piutang Tak Tertagih KJPP tidak menetapkan penyisihan untuk kemungkinan adanya piutang usaha yang tidak tertagih. Piutang usaha dihapuskan pada saat piutang tersebut dipastikan tidak dapat tertagih dan dibebankan pada laporan laba rugi tahun berjalan (kebijakan pilihan KJPP). d. Transaksi dengan Pihak Yang Mempunyai Hubungan Istimewa KJPP mempunyai transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa yaitu pihak yang memiliki kepentingan secara langsung maupun tidak langsung dalam kegiatan usaha KJPP. Seluruh transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa dalam jumlah signifikan, baik yang dilakukan dengan persyaratan dan kondisi yang sama atau tidak dengan persyaratan dan kondisi yang sama atau tidak dengan persyaratan dan kondisi yang sama dengan pihak yang tidak mempunyai hubungan istimewa, telah diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan ini. e. Aset Tetap Aset tetap dinyatakan berdasarkan harga perolehan dikurangi dengan akumulasi penyusutan. Metode penyusutan berdasarkan metode garis lurus (Staight Line Method) sesuai dengan taksiran masa manfaat ekonomis dan tarif penyusutan, sebagai berikut: 1) Bangunan masa manfaat 20 tahun dengan penyusutan 5% tiap tahun; 2) Kendaraan masa manfaat 10 tahun dengan penyusutan 10% tiap tahun; 3) Peralatan masa manfaat 10 tahun dengan penyusutan 10% tiap tahun. f. Pengakuan Pendapatan dan Beban Pendapatan diakui pada saat penyerahan jasa penilaian dan/atau jasa lainnya kepada pemberi tugas, sesuai bidang jasa berdasarkan klasifikasi izin Penilai Publik di KJPP sebagaimana diatur dalam PMK nomor 101/PMK.01/2014. Sedangkan beban diakui sesuai dengan masa manfaatnya (dasar akrual).

g. Pembayaran Pajak-pajak Perusahaan mengakui liabiliatas atas seluruh pajak penghasilan periode berjalan dan periode sebelumnya yang belum dibayar. Jika jumlah yang telah dibayar untuk periode berjalan dan periode sebelumnya melebihi jumlah yang terutang untuk periode tersebut. Perusahaan harus mengakui kelebihan tersebut sebagai aset. Perusahaan mengakui / tidak mengakui adanya pajak tangguhan. C. Penjelasan Catatan Laporan Keuangan 1. Kas dan Setara Kas, terdiri dari: Kas kecil 17.500 115.000 Kas besar 170.000 2.885.000 Bank 1 250.000 34.701.250 Bank 2 100.000 18.750.000 Bank 3 150.000 29.532.083 Jumlah 687.500 85.983.333 2. Piutang Usaha, terdiri dari: Pihak Ketiga 4.000.000 6.500.000 Hubungan Istimewa - 2.500.000 Jumlah 4.000.000 9.000.000 3. Pajak dibayar di muka, terdiri dari: PPN 59.125.000 89.833.333 Jumlah 59.125.000 89.833.333 4. Biaya dibayar di muka merupakan pembayaran sewa gedung kantor yaitu: Biaya dibayar di muka Sewa Gedung 80.000.000 85.000.000 Jumlah 80.000.000 85.000.000 5. Aset Tetap terdiri dari: Rincian aset tetap dan penyusutannya untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 adalah sebagai berikut: Aset Tetap Harga Perolehan Beban Penyusutan Akumulasi Penyusutan Nilai Buku Kendaraan 43.500.000 4.350.000 8.700.000 34.800.000 Peralatan 111.000.000 11.100.000 14.700.000 96.300.000 Jumlah 154.500.000 15.450.000 23.400.000 131.100.000 6. Biaya yang masih harus dibayar merupakan biaya insentif atau bonus akhir tahun yang belum dibayar oleh KJPP kepada Rekan dan tenaga kerja dengan besaran satu kali gaji, yaitu: Biaya yang masih harus dibayar - Insentif 39.500.000 49.000.000 Jumlah 39.500.000 49.000.000 7 P a g e

7. Utang pajak, terdiri dari: PPN 5.375.000 8.166.667 PPh Pasal 21 23.700.000 29.400.000 Jumlah 29.075.000 37.566.667 8. Utang lain-lain yaitu: Utang lain-lain - Peralatan 7.712.500 - Jumlah 7.712.500-9. Liabilitas imbalan kerja, terdiri dari: Tunjangan Hari Tua 4.740.000 8.820.000 Tunjangan Kesehatan 7.110.000 5.880.000 Jumlah 11.850.000 14.700.000 10. Ekuitas terdiri dari: Modal Rekan Persekutuan 100.000.000 100.000.000 Saldo laba - 27.225.000 Laba tahun berjalan 27.225.000 160.575.000 Jumlah 127.225.000 287.800.000 11. Pendapatan Jasa Pendapatan Kantor Jasa Penilai Publik (KJPP) merupakan gabungan antara Kantor Pusat, Cabang dan Perwakilan. Pendapatan KJPP diperoleh dari : Pendapatan Jasa Penilaian - Properti Sederhana - 190.625.000 - Properti 495.000.00 571.875.000 Jumlah pendapatan penilaian 127.225.000 287.800.000 Pendapatan Jasa Lain - konsultasi pengembangan properti 10.000.000 7.500.000 - desain sistem informasi aset 35.000.000 25.000.000 - studi penentuan sisa umur ekonomi - 2.500.000 - studi optimalisasi aset 15.000.000 22.500.000 - studi kelayakan usaha 90.000.000 160.000.000 Jumlah pendapatan jasa lain 150.000.000 217.500.000 Jumlah Pendapatan 645.000.000 980.000.000 8 P a g e

12. Beban Pokok Pendapatan, terdiri dari: Beban Langsung - Gaji Rekan 282.000.000 282.000.000 - Gaji Tenaga Penilai 126.000.000 210.000.000 - Biaya Perjalanan Dinas 17.000.000 33.737.500 - Biaya Transportasi 4.000.000 13.012.500 Survey - Biaya Pemasaran 36.000.000 36.000.000 Jumlah Beban Langsung 465.000.000 574.750.000 Beban Tidak Langsung - Biaya PPL - - - Biaya Pendidikan Penilai - - Jumlah Beban Tidak langsung - - Jumlah Beban Pokok Pendapatan 465.000.000 574.750.000 13. Beban administrasi dan umum terdiri dari: Beban Administrasi - Gaji Tenaga Administrasi 30.000.000 60.000.000 - Beban perlengkapan 12.000.000 10.200.000 kantor - Beban Telekomunikasi 9.000.000 12.500.000 dan Internet Jumlah Beban Administrasi 51.000.000 82.700.000 Beban Umum - Beban Sewa Gedung 80.000.000 85.000.000 - Beban Penyusutan aset 7.950.000 tetap 15.450.000 - Beban Listrik 4.875.000 6.304.200 - Beban Air 1.500.000 1.800.000 - Biaya konsumsi rapat 1.125.000 4.395.800 Jumlah Beban Umum 95.450.000 112.950.000 Jumlah Beban Administrasi dan Umum 146.450.000 195.650.000 14. Pendapatan dan Beban Lainnya Pendapatan Lainnya Pendapatan Bunga 2.750.000 4.500.000 Beban Lainnya - - Jumlah 2.750.000 4.500.000 15. Beban Pajak Penghasilan Sebesar Rp. 53.525.000 merupakan taksiran pajak yang harus dibayar pada tahun berjalan yang dihasilkan dari pendapatan pemberian jasa penilaian dan jasa lainnya setelah dikurangi beban operasional (beban pokok pendapatan, dan beban administrasi dan umum) dan non operasional (beban lainnya). Bila ada perhitungan pajak secara komersial dan fiskal lebih baik disajikan dalam catatan laporan keuangan. 9 P a g e

16. Saldo Dan Transaksi Dengan Pihak Yang Memiliki Hubungan Istimewa Hubungan Istimewa - 2.500.000 Jumlah - 2.500.000 Piutang Usaha Pihak yang mempunyai hubungan istimewa sebesar Rp. 2.500.000 merupakan piutang atas kelebihan biaya perjalanan dinas oleh tenaga penilai yang belum dikembalikan kepada KJPP. 17. Peristiwa Setelah Tanggal Laporan Posisi Keuangan (Neraca) a. Piutang usaha pihak ketiga sebesar Rp. 6.500.000 akan ditransfer setelah tanggal neraca oleh pemberi tugas. b. Utang Pajak PPN yang belum disetor sebesar Rp. 8.166.667 dan Utang Pajak PPh pasal 21 sebesar Rp. 29.400.000 akan dibebankan pada tahun 2015. 10 P a g e

B. LAPORAN KEUANGAN ALTERNATIF 2 Lampiran XVII.D.11 KANTOR JASA PENILAI PUBLIK (KJPP) O, P, Q DAN REKAN LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) KOMPARATIF 31 DESEMBER 2013 DAN 2014 (Dinyatakan dalam Rupiah) Catatan ASET LANCAR Kas dan Setara kas 1 687.500 85.983.333 Piutang Usaha: c - Pihak Ketiga 2, 17 4.000.000 6.500.000 - Piutang Hubungan Istimewa d, 2, 16-2.500.000 Pajak Dibayar di Muka g, 3 59.125.000 89.833.333 Biaya Dibayar di Muka 4 80.000.000 85.000.000 Jumlah Aset Lancar 143.812.500 269.816.666 ASET TIDAK LANCAR Aset Tetap 5 79.500.000 154.500.000 Akumulasi depresiasi 5 (7.950.000) (23.400.000) Jumlah Aset Tidak Lancar 71.550.000 131.100.000 Jumlah Aset 215.362.500 400.916.666 LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITAS LANCAR Biaya yang masih harus dibayar 6 39.500.000 49.000.000 Utang pajak g, 7 29.075.000 37.566.667 Utang lain-lain 8 7.712.500 - Jumlah - Liabilitas lancar 76.287.500 86.566.667 LIABILITAS TIDAK LANCAR Liabilitas imbalan kerja 9 11.850.000 26.550.000 Jumlah - Liabilitas tidak lancar 11.850.000 26.550.000 Jumlah Liabilitas 88.137.500 113.116.667 EKUITAS Modal 10 100.000.000 100.000.000 Saldo Laba 10-27.225.000 Laba (rugi) tahun berjalan 10 27.225.000 160.575.000 Jumlah Ekuitas 127.225.000 287.800.000 JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 215.362.500 400.916.667 Catatan : Dalam hal KJPP mempunyai cabang, maka Laporan Keuangannya dikonsolidasikan dalam Laporan Keuangan KJPP. 11 P a g e

Lampiran XVII.D.12 KANTOR JASA PENILAI PUBLIK (KJPP) O, P, Q DAN REKAN LAPORAN LABA RUGI KOMPARATIF UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2014 (Dinyatakan dalam Rupiah) Catatan Pendapatan Pendapatan Jasa Penilaian f, 11 495.000.000 762.500.000 Pendapatan Jasa Non Penilaian f, 11 150.000.000 217.500.000 Jumlah Pendapatan 645.000.000 980.000.000 BEBAN ADMINISTRASI DAN UMUM Beban Administrasi f, 12 516.000.000 657.450.000 Beban Umum f, 12 87.500.000 97.500.000 Jumlah Beban Administrasi dan Umum 603.500.000 754.950.000 LABA OPERASI 41.500.000 225.050.000 PENDAPATAN/(BEBAN) LAIN-LAIN Pendapatan lain-lain f, 13 Pendapatan Bunga f, 13 2.750.000 4.500.000 Beban lain-lain f, 13 Beban Bunga f, 13 - - Jumlah Pendapatan dan Beban Lain-lain 2.750.000 4.500.000 LABA (RUGI) SEBELUM PAJAK 36.300.000 214.100.000 Beban pajak Penghasilan g, 14 9.075.000 53.525.000 LABA (RUGI) - BERSIH SETELAH PAJAK 27.225.000 160.575.000 Catatan : Dalam hal KJPP mempunyai cabang, maka Laporan Keuangannya dikonsolidasikan dalam Laporan Keuangan KJPP. 12 P a g e

Lampiran XVII.D.13 A KANTOR JASA PENILAI PUBLIK (KJPP) O, P, Q DAN REKAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Per Tanggal 31 Desember 2014 A. Umum KJPP O, P, Q DAN REKAN didirikan berdasarkan akta notaris dan/atau izin Menteri Keuangan nomor 0001/KM.1/2013 tanggal 1 Januari 2013 dengan bidang jasa penilaian properti dan jasa lainnya yang meliputi konsultasi pengembangan properti, desain sistem informasi aset, manajemen properti, studi kelayakan usaha, jasa agen properti, pengawasan pembiayaan proyek, studi penentuan sisa umur ekonomi, studi penggunaan tertinggi dan terbaik (highest and best use), dan studi optimalisasi aset sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan (PMK) nomor 101/PMK.01/2014. B. Kebijakan Akuntansi Ikhtisar kebijakan akuntansi dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan yang diterapkan oleh KJPP O, P, Q DAN REKAN adalah sebagai berikut : a. Dasar Penyajian Laporan Keuangan Dasar penyajian laporan keuangan disusun sesuai standar minimum yang dipersyaratkan oleh Peraturan Menteri Keuangan (PMK) nomor 101/PMK.01/2014 dengan basis akrual dan harga perolehan. b. Periode Akuntansi Periode penyusunan laporan keuangan adalah per tanggal 31 Januari 2014 sampai dengan 31 Desember 2014. c. Piutang Usaha dan Penyisihan Piutang Tak Tertagih KJPP tidak menetapkan penyisihan untuk kemungkinan adanya piutang usaha yang tidak tertagih. Piutang usaha dihapuskan pada saat piutang tersebut dipastikan tidak dapat tertagih dan dibebankan pada laporan laba rugi tahun berjalan (kebijakan pilihan KJPP). d. Transaksi dengan Pihak Yang Mempunyai Hubungan Istimewa KJPP mempunyai transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa yaitu pihak yang memiliki kepentingan secara langsung maupun tidak langsung dalam kegiatan usaha KJPP. Seluruh transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa dalam jumlah signifikan, baik yang dilakukan dengan persyaratan dan kondisi yang sama atau tidak dengan persyaratan dan kondisi yang sama atau tidak dengan persyaratan dan kondisi yang sama dengan pihak yang tidak mempunyai hubungan istimewa, telah diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan ini. e. Aset Tetap Aset tetap dinyatakan berdasarkan harga perolehan dikurangi dengan akumulasi penyusutan. Metode penyusutan berdasarkan metode garis lurus (Staight Line Method) sesuai dengan taksiran masa manfaat ekonomis dan tarif penyusutan, sebagai berikut: 1) Bangunan masa manfaat 20 tahun dengan penyusutan 5% tiap tahun; 2) Kendaraan masa manfaat 10 tahun dengan penyusutan 10% tiap tahun; 3) Peralatan masa manfaat 10 tahun dengan penyusutan 10% tiap tahun. f. Pengakuan Pendapatan dan Beban Pendapatan diakui pada saat penyerahan jasa penilaian dan/atau jasa lainnya kepada pemberi tugas, sesuai bidang jasa berdasarkan klasifikasi izin Penilai Publik di KJPP sebagaimana diatur dalam PMK nomor 101/PMK.01/2014. Sedangkan beban diakui sesuai dengan masa manfaatnya (dasar akrual). 13 P a g e

g. Pembayaran Pajak-pajak Perusahaan mengakui liabiliatas atas seluruh pajak penghasilan periode berjalan dan periode sebelumnya yang belum dibayar. Jika jumlah yang telah dibayar untuk periode berjalan dan periode sebelumnya melebihi jumlah yang terutang untuk periode tersebut. Perusahaan harus mengakui kelebihan tersebut sebagai aset. Perusahaan mengakui / tidak mengakui adanya pajak tangguhan. 14 P a g e C. Penjelasan Catatan Laporan Keuangan 1. Kas dan Setara Kas, terdiri dari: a. Kas kecil sebesar Rp. 115.000 b. Kas besar sebesar Rp. 2.885.000 c. Bank 1 sebesar Rp. 34.701.250 d. Bank 2 sebesar Rp. 18.750.000 e. Bank 3 sebesar Rp. 29.532.083 2. Piutang Usaha, terdiri dari: a. Pihak ketiga sebesar Rp. 6.500.000 b. Pihak yang mempunyai hubungan istimewa sebesar Rp. 2.500.000 3. Pajak dibayar di muka, terdiri dari: a. PPN sebesar Rp. 89.833.333 b. PPh Pasal 21 sebesar Rp. 0 4. Biaya dibayar di muka merupakan pembayaran sewa gedung kantor yang dibayar pada awal tahun 2014 sebesar Rp. 85.000.000 5. Aset Tetap terdiri dari: Rincian aset tetap dan penyusutannya untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 adalah sebagai berikut (dalam Rupiah): Aset Tetap Harga Perolehan Beban Penyusutan Akumulasi Penyusutan Nilai Buku Kendaraan 43.500.000 4.350.000 8.700.000 34.800.000 Peralatan 111.000.000 11.100.000 14.700.000 96.300.000 Jumlah 154.500.000 15.450.000 23.400.000 131.100.000 6. Biaya yang masih harus dibayar merupakan biaya insentif atau bonus akhir tahun yang belum dibayar oleh KJPP kepada Rekan dan tenaga kerja dengan besaran satu kali gaji sebesar Rp. 49.000.000. 7. Utang pajak, terdiri dari: a. Pajak PPN sebesar Rp. 8.166.667 b. Pajak PPh Pasal 21 sebesar Rp. 29.400.000 8. Utang lain-lain merupakan utang pembelian peralatan kantor sebesar Rp. 7.712.500. 9. Liabilitas imbalan kerja, terdiri dari: a. Tunjangan Hari Tua sebesar Rp. 8.820.000 b. Tunjangan Kesehatan sebesar Rp. 5.880.000 10. Ekuitas Ekuitas terdiri dari: a. Modal persekutuan seluruh Rekan sebesar Rp. 100.000.000 b. Saldo laba tahun sebelumnya sebesar Rp. 27.225.000 c. Laba tahun berjalan sebesar Rp. 160.575.000 11. Pendapatan Jasa Pendapatan Kantor Jasa Penilai Publik (KJPP) merupakan gabungan antara Kantor Pusat, Cabang dan Perwakilan. Pendapatan Kantor Jasa Penilai Publik diperoleh dari : a. Pendapatan Jasa Penilaian (sesuaikan dengan klasifikasi izin Penilai Publik di KJPP) yang terdiri dari: 1) Pendapatan properti sederhana sebesar Rp. 190.625.000; 2) pendapatan jasa penilaian properti sebesar Rp. 571.875.000. b. Pendapatan Jasa Non Penilaian yang terdiri dari 1) konsultasi pengembangan properti sebesar Rp. 7.500.000; 2) desain sistem informasi aset sebesar Rp. 25.000.000; 3) studi penentuan sisa umur ekonomi sebesar Rp. 2.500.000;

15 P a g e 4) studi optimalisasi aset sebesar Rp. 22.500.000 5) studi kelayakan usaha sebesar Rp. 160.000.000 12. Beban administrasi dan umum terdiri dari: a. Beban Administrasi, meliputi: 1) Beban Gaji Rekan sebesar Rp. 282.000.000 2) Beban Gaji Tenaga Penilai sebesar Rp. 210.000.000 3) Beban Gaji Tenaga Pemasaran sebesar Rp. 36.000.000 4) Beban Gaji Tenaga Administrasi sebesar Rp. 60.000.000. 5) Biaya Perjalanan Dinas Penugasan Penilaian dan Jasa Lain sebesar Rp. 33.737.500. 6) Biaya Transportasi Survey Penilaian sebesar Rp. 13.012.500. 7) Beban perlengkapan kantor sebesar Rp. 10.200.000. 8) Beban Telekomunikasi dan internet sebesar Rp. 12.500.000 b. Beban Umum, meliputi: 1) Beban Sewa Gedung sebesar Rp. 85.000.000 2) Beban Penyusutan aset tetap sebesar Rp. 15.450.000 3) Beban Listrik sebesar Rp. 6.304.200 4) Beban Air sebesar Rp. 1.800.000 5) Biaya konsumsi rapat sebesar Rp. 4.395.800 13. Pendapatan dan Beban Lainnya a. Pendapatan lainnya, meliputi: 1) Pendapatan Bunga sebesar Rp. 4.500.000 2) Pendapatan... sebesar Rp. 0 b. Beban Lainnya, meliputi: 1) Beban Bunga sebesar Rp. 0 2) Beban... sebesar Rp. 0 14. Beban Pajak Penghasilan Sebesar Rp. 53.525.000 merupakan taksiran pajak yang harus dibayar pada tahun berjalan yang dihasilkan dari pendapatan pemberian jasa penilaian dan jasa lainnya setelah dikurangi beban operasional (beban pokok pendapatan, dan beban administrasi dan umum) dan non operasional (beban lainnya). 15. Saldo Dan Transaksi Dengan Pihak Yang Memiliki Hubungan Istimewa Piutang Usaha Pihak yang mempunyai hubungan istimewa sebesar Rp. 2.500.000 merupakan piutang atas kelebihan biaya perjalanan dinas oleh tenaga penilai yang belum dikembalikan kepada KJPP. 16. Peristiwa Setelah Tanggal Laporan Posisi Keuangan (Neraca) a. Piutang usaha pihak ketiga sebesar Rp. 6.500.000 akan ditransfer setelah tanggal neraca oleh pemberi tugas. b. Utang Pajak PPN yang belum disetor sebesar Rp. 8.166.667 dan Utang Pajak PPh pasal 21 sebesar Rp. 29.400.000 akan dibebankan pada tahun 2015.

Lampiran XVII.D.13 B KANTOR JASA PENILAI PUBLIK (KJPP) O, P, Q DAN REKAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Per Tanggal 31 Desember 2014 (Dalam Rupiah) 16 P a g e A. Umum KJPP O, P, Q DAN REKAN didirikan berdasarkan akta notaris dan/atau izin Menteri Keuangan nomor 0001/KM.1/2013 tanggal 1 Januari 2013 dengan bidang jasa penilaian properti dan jasa lainnya yang meliputi konsultasi pengembangan properti, desain sistem informasi aset, manajemen properti, studi kelayakan usaha, jasa agen properti, pengawasan pembiayaan proyek, studi penentuan sisa umur ekonomi, studi penggunaan tertinggi dan terbaik (highest and best use), dan studi optimalisasi aset sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan (PMK) nomor 101/PMK.01/2014. B. Kebijakan Akuntansi Ikhtisar kebijakan akuntansi dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan yang diterapkan oleh KJPP O, P, Q DAN REKAN adalah sebagai berikut : a. Dasar Penyajian Laporan Keuangan Dasar penyajian laporan keuangan disusun sesuai standar minimum yang dipersyaratkan oleh Peraturan Menteri Keuangan (PMK) nomor 101/PMK.01/2014 dengan basis akrual dan harga perolehan. b. Periode Akuntansi Periode penyusunan laporan keuangan adalah per tanggal 31 Januari 2014 sampai dengan 31 Desember 2014. c. Piutang Usaha dan Penyisihan Piutang Tak Tertagih KJPP tidak menetapkan penyisihan untuk kemungkinan adanya piutang usaha yang tidak tertagih. Piutang usaha dihapuskan pada saat piutang tersebut dipastikan tidak dapat tertagih dan dibebankan pada laporan laba rugi tahun berjalan (kebijakan pilihan KJPP). d. Transaksi dengan Pihak Yang Mempunyai Hubungan Istimewa KJPP mempunyai transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa yaitu pihak yang memiliki kepentingan secara langsung maupun tidak langsung dalam kegiatan usaha KJPP. Seluruh transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa dalam jumlah signifikan, baik yang dilakukan dengan persyaratan dan kondisi yang sama atau tidak dengan persyaratan dan kondisi yang sama atau tidak dengan persyaratan dan kondisi yang sama dengan pihak yang tidak mempunyai hubungan istimewa, telah diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan ini. e. Aset Tetap Aset tetap dinyatakan berdasarkan harga perolehan dikurangi dengan akumulasi penyusutan. Metode penyusutan berdasarkan metode garis lurus (Staight Line Method) sesuai dengan taksiran masa manfaat ekonomis dan tarif penyusutan, sebagai berikut: 4) Bangunan masa manfaat 20 tahun dengan penyusutan 5% tiap tahun; 5) Kendaraan masa manfaat 10 tahun dengan penyusutan 10% tiap tahun; 6) Peralatan masa manfaat 10 tahun dengan penyusutan 10% tiap tahun. f. Pengakuan Pendapatan dan Beban Pendapatan diakui pada saat penyerahan jasa penilaian dan/atau jasa lainnya kepada pemberi tugas, sesuai bidang jasa berdasarkan klasifikasi izin Penilai Publik di KJPP sebagaimana diatur dalam PMK nomor 101/PMK.01/2014. Sedangkan beban diakui sesuai dengan masa manfaatnya (dasar akrual).

g. Pembayaran Pajak-pajak Perusahaan mengakui liabiliatas atas seluruh pajak penghasilan periode berjalan dan periode sebelumnya yang belum dibayar. Jika jumlah yang telah dibayar untuk periode berjalan dan periode sebelumnya melebihi jumlah yang terutang untuk periode tersebut. Perusahaan harus mengakui kelebihan tersebut sebagai aset. Perusahaan mengakui / tidak mengakui adanya pajak tangguhan. C. Penjelasan Catatan Laporan Keuangan 1. Kas dan Setara Kas, terdiri dari: Kas kecil 17.500 115.000 Kas besar 170.000 2.885.000 Bank 1 250.000 34.701.250 Bank 2 100.000 18.750.000 Bank 3 150.000 29.532.083 Jumlah 687.500 85.983.333 2. Piutang Usaha, terdiri dari: Pihak Ketiga 4.000.000 6.500.000 Hubungan Istimewa - 2.500.000 Jumlah 4.000.000 9.000.000 3. Pajak dibayar di muka, terdiri dari: PPN 59.125.000 89.833.333 Jumlah 59.125.000 89.833.333 4. Biaya dibayar di muka merupakan pembayaran sewa gedung kantor yaitu: Biaya dibayar di muka Sewa Gedung 80.000.000 85.000.000 Jumlah 80.000.000 85.000.000 5. Aset Tetap terdiri dari: Rincian aset tetap dan penyusutannya untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 adalah sebagai berikut: Aset Tetap Harga Perolehan Beban Penyusutan Akumulasi Penyusutan Nilai Buku Kendaraan 43.500.000 4.350.000 8.700.000 34.800.000 Peralatan 111.000.000 11.100.000 14.700.000 96.300.000 Jumlah 154.500.000 15.450.000 23.400.000 131.100.000 6. Biaya yang masih harus dibayar merupakan biaya insentif atau bonus akhir tahun yang belum dibayar oleh KJPP kepada Rekan dan tenaga kerja dengan besaran satu kali gaji, yaitu: Biaya yang masih harus dibayar - Insentif 39.500.000 49.000.000 Jumlah 39.500.000 49.000.000 17 P a g e

7. Utang pajak, terdiri dari: PPN 5.375.000 8.166.667 PPh Pasal 21 23.700.000 29.400.000 Jumlah 29.075.000 37.566.667 8. Utang lain-lain yaitu: Utang lain-lain - Peralatan 7.712.500 - Jumlah 7.712.500-9. Liabilitas imbalan kerja, terdiri dari: Tunjangan Hari Tua 4.740.000 8.820.000 Tunjangan Kesehatan 7.110.000 5.880.000 Jumlah 11.850.000 14.700.000 10. Ekuitas terdiri dari: Modal Rekan Persekutuan 100.000.000 100.000.000 Saldo laba - 27.225.000 Laba tahun berjalan 27.225.000 160.575.000 Jumlah 127.225.000 287.800.000 11. Pendapatan Jasa Pendapatan Kantor Jasa Penilai Publik (KJPP) merupakan gabungan antara Kantor Pusat, Cabang dan Perwakilan. Pendapatan KJPP diperoleh dari : Pendapatan Jasa Penilaian - Properti Sederhana - 190.625.000 - Properti 495.000.00 571.875.000 Jumlah pendapatan penilaian 127.225.000 287.800.000 Pendapatan Jasa Lain - konsultasi pengembangan properti 10.000.000 7.500.000 - desain sistem informasi aset 35.000.000 25.000.000 - studi penentuan sisa umur ekonomi - 2.500.000 - studi optimalisasi aset 15.000.000 22.500.000 - studi kelayakan usaha 90.000.000 160.000.000 Jumlah pendapatan jasa lain 150.000.000 217.500.000 Jumlah Pendapatan 645.000.000 980.000.000 18 P a g e

12. Beban administrasi dan umum terdiri dari: Beban Administrasi - Gaji Rekan 282.000.000 282.000.000 - Gaji Tenaga Penilai 126.000.000 210.000.000 - Biaya Perjalanan Dinas 17.000.000 33.737.500 - Gaji Tenaga Administrasi 30.000.000 60.000.000 - Biaya Transportasi 4.000.000 13.012.500 Survey - Biaya Pemasaran 36.000.000 36.000.000 - Beban perlengkapan 12.000.000 10.200.000 kantor - Beban Telekomunikasi 9.000.000 12.500.000 dan Internet Jumlah Beban Administrasi 516.000.000 657.450.000 Beban Umum - Beban Sewa Gedung 80.000.000 85.000.000 - Beban Penyusutan aset 7.950.000 tetap 15.450.000 - Beban Listrik 4.875.000 6.304.200 - Beban Air 1.500.000 1.800.000 - Biaya konsumsi rapat 1.125.000 4.395.800 Jumlah Beban Umum 95.450.000 112.950.000 Jumlah Beban Administrasi dan Umum 603.500.000 754.950.000 13. Pendapatan dan Beban Lainnya Pendapatan Lainnya Pendapatan Bunga 2.750.000 4.500.000 Beban Lainnya - - Jumlah 2.750.000 4.500.000 14. Beban Pajak Penghasilan Sebesar Rp. 53.525.000 merupakan taksiran pajak yang harus dibayar pada tahun berjalan yang dihasilkan dari pendapatan pemberian jasa penilaian dan jasa lainnya setelah dikurangi beban operasional (beban pokok pendapatan, dan beban administrasi dan umum) dan non operasional (beban lainnya). Bila ada perhitungan pajak secara komersial dan fiskal lebih baik disajikan dalam catatan laporan keuangan. 19 P a g e 15. Saldo Dan Transaksi Dengan Pihak Yang Memiliki Hubungan Istimewa Hubungan Istimewa - 2.500.000 Jumlah - 2.500.000 Piutang Usaha Pihak yang mempunyai hubungan istimewa sebesar Rp. 2.500.000 merupakan piutang atas kelebihan biaya perjalanan dinas oleh tenaga penilai yang belum dikembalikan kepada KJPP. 16. Peristiwa Setelah Tanggal Laporan Posisi Keuangan (Neraca) a. Piutang usaha pihak ketiga sebesar Rp. 6.500.000 akan ditransfer setelah tanggal neraca oleh pemberi tugas. b. Utang Pajak PPN yang belum disetor sebesar Rp. 8.166.667 dan Utang Pajak PPh pasal 21 sebesar Rp. 29.400.000 akan dibebankan pada tahun 2015.