1
TARGET PEMBANGUNAN TPT Tk. Kemiskinan Kondisi Terkini 2015 NAWACITA 2016 RPJMN 2019 6,18 % 5,2 % 4,0-5,0 % 12,22% 10,0 % 7-8 % Target Pembangunan akan tercapai bila ditopang oleh pertumbuhan ekonomi dan investasi yang tinggi serta inflasi terkendali 8 7 6 5 4 3 2 1 0 Gini Rasio Kondisi Terkini 2015 Laju Pertumbuhan Pengeluaran Per Kapita 2008-2014 Rata-rata pertumbuhan nasional = 3,41% NAWACITA 2016 RPJMN 2019 Perkira an 0,40 0,39 0,36 0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 Pendapatan penduduk 40% terbawah Sumber: Susenas 2008-2014, diolah Strategi Kebijakan RPJMN 2015-2019: Pemerataan Pendapatan antar kelompok masyarakat (satu dari 3 Dimensi Pembangunan Nasional)
3
PERKIRAAN PENDUDUK 40 PERSEN TERENDAH Empat kelompok rumah tangga yang diperkirakan berada pada 40 persen penduduk berpendapatan terbawah adalah : Angkatan kerja yang bekerja tidak penuh terdiri dari penduduk yang bekerja paruh waktu rumah tangga nelayan, rumah tangga petani berlahan sempit, rumah tangga sektor informal perkotaan, rumah tangga buruh perkotaan (buruh industri dsb) Nelayan 0,9 Juta Rumah tangga buruh perkotaan 9,73 Juta Petani Gurem 14,25 Juta Pekerja Informal Perkotaan 22,39 Juta Usaha mikro kecil termasuk rumah tangga yang bekerja sebagai pekerja keluarga, Penduduk miskin yang tidak memiliki aset termasuk pekerjaan. Sumber : diolah dari Sensus Pertanian BPS, 2013 Pekerja Rentan 47,3 juta Miskin tanpa aset 17 juta Total Perkiraan 64,3 juta 4
INDIKASI PENYEBAB MENINGKATNYA KESENJANGAN 1 Keterbatasan Rumah Tangga 2 Miskin untuk terlibat dalam proses pembangunan Aktivitas ekonomi dan Pasar Tenaga Kerja Kesempatan RTM untuk meningkatkan penghidupannya rendah Sisi akses: Kurangnya jangkauan pelayanan dasar Rendahnya akses kredit usaha bagi RTM Rendahnya kepemilikan aset RTM terutama lahan produktif Perkembangan ekonomi cenderung ke sektor nonproduksi. Investasi padat modal dan padat skilled labor, dinikmati oleh golongan menengah ke atas. 5
REVIEW: KETERBATASAN KESEMPATAN Akses terhadap pelayanan dasar bagi 40% MASYARAKAT TERMISKIN di Indonesia pada tahun 2014 Identitas hukum Kesehatan Pendidikan Air, sanitasi, p erumahan Perlindungan sosial 61% Akte Lahir 60% Imunisasi Lengkap 69% SD Ber-akreditasi B 56% Air Minum Layak Keterbatasan SJSN Pekerja informal 69% Persalinan di Faskes 63% SMP Ber-akreditasi B 20% Sanitasi Layak 62% Pemakaian Kontrasepsi 74% SMA Ber-akreditasi B RT Memiliki Hunian Layak 6
7
STRATEGI PEMBANGUNAN 2015-2019 (1) Pembangunan Manusia (2) Sektor Unggulan (3) Pemerataan Pendidikan Kesehatan Perumahan Infrastruktur Revolusi Mental Kedaulatan Pangan Kedaulatan Energi Kemaritiman dan Kelautan Pariwisata dan Industri Antar Kelompok Masyarakat Antar Wilayah Norma Pemba ngunan Membangun untuk manusia dan masyarakat Pembangunan tidak boleh menciptakan ketimpangan Perhatian khusus diberikan kepada lapisan masyarakat bawah tanpa menghalangi, menghambat dan mengurangi keleluasaan pelaku usaha besar Aktivitas Pembangunan tidak boleh merusak atau menurunkan daya dukung lingkungan 8
Strategi Pembangunan Nasional: DIMENSI PEMBANGUNAN UNTUK PEMERATAAN PERTUMBUHAN INKLUSIF (memaksimalkan potensi ekonomi, menyertakan sebanyak-banyaknya angkatan kerja, dan ramah keluarga miskin) Memberi Perhatian khusus kepada usaha mikro dan kecil Memperbesar investasi padat karya untuk menyerap tenaga kerja lebih luas Mengurangi beban penduduk miskin/rentan Menjangkau pelayanan dasar masyarakat terbawah PEMERATAAN PENDAPATAN -------------- Meningkatkan Standar hidup 40% penduduk terbawah Memperkuat Basis Perekonomian Perdesaan Memperbanyak wirausaha muda Berkurangnya pengangguran dan kemiskinan 9
PRIORITAS NASIONAL 10
MEMPERBESAR INVESTASI PADAT KARYA UNTUK MENYERAP TENAGA KERJA LEBIH LUAS Pembangunan infrastruktur sederhana untuk memberikan kesempatan kerja tanpa mengurangi kualitas pekerjaan IKLIM KETENAGA- KERJAAN DAN HUBUNGAN INDUSTRIAL Memperkuat kapasitas pemerintah daerah dan pemangku kepentingan lainnya dalam melaksanakan peraturan terkait ketenagakerjaan INFRA- STRUKTUR PADAT PEKERJA PENCIPTAAN LAPANGAN KERJA BARU KEAHLIAN PEKERJA Pelatihan komptensi, pemagangan, Kebijakan yang mengatur mobilitas, kualitas penduduk, dan kebijakan yang mendukung penyiapan menjelang bonus demografi Memperkuat sistem administrasi penduduk IKLIM USAHA LAYANAN INFORMASI PASAR KERJA Sistem sertifikasi keahlian 11
Harmonisasi dan sinkronisasi regulasi Ijin usaha mikro kecil Antisipasi penanganan dampak bencana Penataan manajemen usaha MEMBERI PERHATIAN KHUSUS BAGI UMK DENGAN MENINGKATKAN DAYA SAING UMKM DAN KOPERASI Kualitas SDM KUMKM Kewirausahaan Upgrading keterampilan (pemula dan madya): manajemen, teknis, dan perkoperasian Konsultasi dan pendampingan (PLUT) Kompetensi SDM berbasis standar Kemudahan, Kepastian, dan Perlindungan Usaha Daya Saing UMK dan Koperasi Akses Pembiayaan Bagi UMKM KUR Start up capital Dana bergulir Koperasi simpan pinjam Lembaga keuangan mikro Sistem resi gudang Penguatan sentra UMK Pengorganisasian koperasi/klaster Kemitraan investasi Kelembagaan Usaha Bagi UMKM dan Koperasi Nilai Tambah Produk dan Pemasaran Pasar rakyat Penguatan akses pasar dalam negeri: penataan PKL, koperasi distribusi, fasilitasi promosi Diversifikasi Modernisasi bisnis Green business: energi terbarukan, eco tourism Standardisasi/sertifikasi Penguatan akses pasar luar negeri: konsolidasi kargo ekspor, trading house, e-commerce, fasilitasi promosi
PENGEMBANGAN POTENSI EKONOMI LOKAL Pelibatan masyarakat dalam berorganisasi dan pengambilan keputusan PENDAMPIN GAN Pendampingan Rumah Tangga Miskin (RTM), secara berkelompok Penciptaan lingkungan yang kondusif, termasuk peran Pemda dan dunia usaha Pengembangan aktifitas ekonomi masyarakat kurang mampu berbasis potensi lokal.partisipasi MASYARAKA T LIVELIHOOD SUPPORT SYSTEM IMPELENTASI UU DESA: PENGEMBANGAN POTENSI EKONOMI LOKAL ------------------------- KEWIRA- USAHAAN FINANCIAL INSTITUTION BERBASIS KOMUNITAS KETERAMPILA N TENIS UNTUK DAPAT BEKERJA Pendampingan yang intensif sebelum dan selama masyarakat menjalankan usaha/kerja Penguatan akses kredit mikro bagi masyarakat kurang mampu Pembekalan keterampilan kerja/usaha 13
MENJANGKAU PELAYANAN DASAR MASYARAKAT TERBAWAH PENINGKATA N KAPASITAS PEMDA dan PENYEDIA LAYANAN Peningkatankualitas penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah Peningkatantata kelola pelayanan dasar (pendidikan, kesehatan, pencatatan kependukan, dll) (?) Pemberdayaan Masyarakat dalam mengakses layanan pendidikan & kesehatan Pemberdayaan ekonomi keluarga PEMBERDAY AAN MASYARAKA T Peningkatan pembinaan dan kesertaan KB melalui faskes Peningkatanjangkauan pelayanan dasar (pendidikan, kesehatan, pencatatan kependukan, dll) (?) JANGKAUAN LAYANAN Akses Pelayanan Dasar Masyarakat Miskin -----------------30% Masyarakat Miskin Mendapat Pelayanan Dasar PENCAPAI AN SPM PENYEDIA SARANA DAN PRASARANA Pemenuhan hak terhadap pelayanan pendidikan yang berkualitas & Inklusif Pembangunan infrastruktur yang inklusif Peningakatan mutu dan akses layanan pendidikan, permukiman 14
PENGURANGAN BEBAN PENDUDUK MISKIN/RENTAN Penyaluran bantuan tunai Pemenuhan kondisionalitas pendidikan dan kesehatan Peningkatan kapasitas keluarga Pelatihan pendamping Peningkatan inklusi keuangan Pengurangan pekerja anak Pelaksanaan bantuan tunai bersyarat PELAK- SANAAN BANTUAN SOSIAL Subsidi Pangan Masyarakat Berpenghasila n Rendah (RASKIN/ RASTRA) Monitoring dan Evaluasi Perbaikan ketepatan sasaran, kuantitas dan kualitas beras Perbaikan tata kelola pengadaan dan penyaluran beras Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Penyaluran bantuan tunai Penjangkauan anak diluar sistem sekolah formal Bantuan Tunai Pendidikan bagi Anak Usia Sekolah melalui Kartu Indonesia Pintar (KIP) Bantuan Jaminan Kesehatan melalui Kartu Indonesia Sehat (KIS) Pemberian subsidi premi kesehatan Peningkatan derajat kesehatan Verifikasi-validasi data penerima bantuan iuran secara berkala 15