Anak Saya Tidak Mau Sekolah dan Tidak Mau Keluar Rumah

dokumen-dokumen yang mirip
Positif Hadapi Kritik, Let's Move on!

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan hasil penelitian dan hasil pembahasan dari ke empat kasus

LEBIH DEKAT & SEHAT DENGAN HYPNOTHERAPY *Oleh : Suci Riadi Prihantanto, CHt (Indigo Hypnosis & Hypnotherapy)

Ditulis oleh Administrator Rabu, 14 Desember :00 - Terakhir Diperbaharui Kamis, 10 November :24

KETERAMPILAN KONSELING : KLARIFIKASI, MEMBUKA DIRI, MEMBERIKAN DORONGAN, MEMBERIKAN DUKUNGAN, PEMECAHAN MASALAH DAN MENUTUP PERCAKAPAN

BAB I PENDAHULUAN. lainserta mau belajar untuk mengembangkan diri dari kekalahan tersebut.

INDONESIAN HYPNOSIS ASSOCIATION (ASOSIASI HIPNOSIS INDONESIA)

Injil Maria Magdalena. (The Gospel of Mary)

BAB I PENDAHULUAN. Jepang merupakan salah satu negara yang terkenal akan ragam

Buat Lima Prosedur Ini Bekerja bagi Anda

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Secara umum, semua aktivitas yang melibatkan psiko-fisik yang menghasilkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Manusia adalah makhluk sosial yang senantiasa ingin berinteraksi dengan

Mempersiapkan Diri Sebelum Berkomunikasi Dengan Anak (Tamat)

Tidak Ada Ajahn Chan. Kelahiran dan Kematian

KARAKTERISTIK GURU SEBAGAI PEMBIMBING DI TAMAN KANAK-KANAK

BAB IV ANALISIS TERAPI RASIONAL EMOTIF DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK KONFRONTASI UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN SOSIAL ANAK KORBAN BULLYING

Kejadian Sehari-hari

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada prinsipnya sebagai makhluk sosial, antara individu yang satu dengan

DIPA TRI WISTAPA MEMBILAS PILU. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com

SEKOLAH IDEAL. Oleh: Damar Kristianto

Apakah Hipnosis/Hipnoterapi Berbahaya?

BAB IV ANALISIS DATA

Adi W. Gunawan Institute of Mind Technology. Hypno-EFT

BAB I PENDAHULIAN. Dalam rangka pembangunan manusia seutuhnya, pembangunan di. bidang pendidikan merupakan sarana dan wahana yang sangat penting dan

SALING TIDAK PERCAYA DALAM HIDUP BERKOMUNITAS Rohani, Februari 2012, hal Paul Suparno, S.J.

PETUNJUK PENELITIAN. Nama : Usia : Pendidikan terakhir :

BAB I PENDAHULUAN. praktikum juga dapat melatih siswa untuk memiliki kemampuan kerjasama dalam kelompok

Rangkuman Kata Mutiara Tentang Waktu

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

: PETUNJUK PENGISIAN SKALA

BAB IV ANALISIS DATA. A. Faktor-Faktor Penyebab Anak Terkena Epilepsi di Gubeng

BAB I PENDAHULUAN. tentang kisah maupun kehidupan sehari-hari. Seseorang dapat menggali,

II. TINJAUAN PUSTAKA

MENGATASI KONFLIK RUMAH TANGGA (STUDI BK KELUARGA)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dalam arti belajar. Perubahan yang terjadi dalam aspek-aspek kematangan, pertumbuhan dan

Kita Punya Banyak Diri

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Giska Nabila Archita,2013

Informasi 107. Bab 10. Informasi

OPTIMALISASI PPR UNTUK PENGEMBANGAN KECERDASAN DAN PEMBINAAN KARAKTER 1

ANGKET UJI COBA PENELITIAN HUBUNGAN KONSEP DIRI DENGAN PERILAKU PROSOSIAL PESERTA DIDIK DI SMP NEGERI 30 PADANG

KETRAMPILAN MENGAJAR (Set Induction & Closure) (A. Suherman)

Angket Strategi Coping

Tips Menangani Pertanyaan Peserta Diklat. Oleh: Wakhyudi. Widyaiswara Madya Pusdiklatwas BPKP. Abstrak

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan aspek yang selalu dan harus ada dalam

Prinsip Prinsip Wirausaha

BAB I PENDAHULUAN. halus). Oleh karena itu untuk menciptakan generasi yang berkualitas, dini disebut juga dengan The Golden Age ( Usia Emas ).

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kurun waktu kurang lebih dua tahun, peneliti berkecimpung dalam

INSTRUMEN PENELITIAN PROFIL PROAKTIVITAS PESERTA DIDIK SMP PETUNJUK PENGISIAN

Metode Bijak Memperbaiki Aib

Pelajaran untuk Murid STUDENT LESSON KEPATUHAN Hanya Percaya Kepadaku 3 November, 2012

Apakah Aku Seorang Manajer yang Baik?

PENDIDIKAN (KEWIRAUSAHAAN) ANAK USIA DINI DALAM AGAMA

Implementasi PFA pada Anak dan Remaja di Satuan Pendidikan

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN SAVI DAN RME PADA POKOK BAHASAN KUBUS DAN BALOK DITINJAU DARI KREATIVITAS BELAJAR SISWA

Buku BI 3 (12 des).indd 1 16/12/ :41:24

Cara Mengatasi Kecemasan

REAL TOOLS FOR REAL LIFE

UNIT KEGIATAN BELAJAR (UKB)

Lesson 11 for December 10, 2016

BAB I PENDAHULUAN. Anak usia dini memiliki kreativitas yang sangat penting untuk dikembangkan.

MATERI 5 PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

Lampiran. Ringkasan Novel KoKoro. Pertemuan seorang mahasiswa dengan seorang laki-laki separuh baya di pantai


Di Unduh dari : Bukupaket.com

SEMUA BERAWAL DARI PIKIRAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pendidikan rakyatnya rendah dan tidak berkualitas. Sebaliknya, suatu negara dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB IV ANALISIS BIMBINGAN DAN KONSELING ISLAM DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA KOMUNIKASI SISTEM ISYARAT BAHASA

BAB III PENYAJIAN DATA. lokasi penelitian, yaitu di YOGA ATMA CONSULTING PEKANBARU. Counsulting Pekanbaru, penulis mendapatkan informasi bahwasanya :

diri sendiri diri sendiri kata tanya data diri kalimat biodata nama lengkap cita cita santun berbahasa nama panggilan kegemaran

PETUNJUK PRAKTIS PEMICUAN

Program Pembangunan Karakter Klinik Abu Albani Centre

BULLYING DALAM PENDIDIKAN. Oleh Ehan Raehan Miskyah

"Jika saya begitu takut maka biarlah saya mati malam ini". Saya takut, tetapi saya tertantang. Bagaimanapun juga toh akhirnya kita harus mati.

Kecemasan Terhadap Kematian

BAB I PENDAHULUAN. perilaku prokrastinasi itu sendiri membawa dampak pro dan kontra terhadap

LUCKY_PP UNTUKMU. Yang Bukan Siapa-Siapa. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com

SKALA MINAT MEMBACA. A. Aspek Kesadaran Aspek yang mengungkap seberapa jauh subyek menyadari, mengetahui dan memahami manfaat membaca buku.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Pikiran untuk menderita

BAB IV ANALISIS HASIL DATA PENELITIAN. dan dapat dirumuskan hipotesis kerja seperti yang disarankan oleh data. 77

TOILET TRAINING. C. Faktor-Faktor Yang Mendukung Toilet Training Pada Anak

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Renni Rohaeni, 2013

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Dalam kehidupan bermasyarakat banyak sekali nilai-nilai dalam

GAGAS TEMA DAN LANGKAH PENULISAN ARTIKEL JURNAL OLEH: HERMANTO SP

3 Faktor Berbahaya Terbesar

METODELOGI PENELITIAN

I. Tayangan serial Upin, Ipin dan Kawan-Kawan Tema Ramadhan (X)

ANAK BATITA: USIA ± 15 BULAN 3 TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. hidup yang dialaminya. Hal ini sesuai dengan pendapat E. Kosasih ( 2012: 2)

BAB I. Kekerasan Dalam Rumah Tangga atau KDRT diartikan setiap perbuatan. terhadap seseorang terutama perempuan yang berakibat timbulnya kesengsaraan

PENGANTAR. Kepada Yth : Siswa / Siswi Kelas I SMK Negeri 6 Yogyakarta

UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN BERNALAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI METODE KONTEKSTUAL POKOK BAHASAN PECAHAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. tergantung pada orangtua dan orang-orang disekitarnya hingga waktu tertentu.

Siap Hadapi Kerugian dalam Trading

2 Untuk Jiwa Yang Merindu TUHAN-NYA

I. PENDAHULUAN. A. Tujuan

A. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT) saat ini, membuat masyarakat tidak

BAB VI PENUTUP. diketahui bahwa ketiga subjek mengalami self blaming. Kemudian. secara mendalam peneliti membahas mengenai self blaming pada

Transkripsi:

Anak Saya Tidak Mau Sekolah dan Tidak Mau Keluar Rumah (Sebuah Aplikasi Hypnoparenting) Seringkali kita sebagai Hypnotherapist maupun sebagai orang tua menghadapi keadaan seperti judul di atas, yaitu sang buah hati tidak mau pergi ke sekolah dan bahkan tidak mau keluar rumah. Nah, apabila kita menemui permasalahan seperti ini, bagaimana penyelesaiannya? Berikut uraian dari para Hypnotherapist Modern menjawabnya, dengan harapan dapat membantu hypnotherapist lain atau orang tua yang memiliki permasalahan yang sama. Sebelum kita masuk kepada penyelesaian masalah, mari kita meninjau terlebih dahulu faktor utama penyebab anak tidak mau keluar rumah dan tidak mau pergi ke sekolah ini. Secara umum, dalam setiap kasus hypnotherapy apapun, memiliki dua faktor penyebab, yakni faktor internal klien dan faktor eksternal diluar diri klien. Untuk mempermudah kita mencari penyebab, dengan tetap berpatokan pada asas praduga tidak bersalah, mari kita urai terlebih dahulu faktor eksternal / lingkungan, kemudian baru menjurus masuk ke faktor internal sang anak. Berikut ini akan dibahas faktor-faktor penyebab sang anak tidak mau sekolah, atau bahkan tidak mau keluar rumah, dimana yang akan diuraikan berikut ini belum menyangkut cara bertanya/berkomunikasi yang efektif terhadap anak, karena memakan waktu dan cukup panjang lebar dalam menjelaskan dan memahaminya. Namun apabila anda ingin mengetahui seluruh teknik/cara berkomunikasi efektif terhadap anak, anda dapat mempelajarinya dalam pelatihan Hypnotherapy yang diadakan oleh Hipnoterapi Modern/N'powerment. Apa yang harus kita persiapkan? Dalam mencari penyebab permasalahan anak, mau tidak mau, kita suatu saat, harus bertanya langsung kepada anak. Sebagai seorang hypnotherapist maupun orang tua diharapkan dapat bertanya kepada anak dengan cara yang baik, agar sang anak mau terbuka terhadap kita, dan kita juga diharapkan untuk bisa membaca sikap anak dan menyimpulkannya secara tepat, tidak berlebih, dengan tetap objektif dan menegakkan asas praduga tidak bersalah. Kebanyakan hypnoterapist maupun orang tua gagal untuk meyimpulkan permasalahan 1 / 5

sebenarnya dengan tepat, disebabkan oleh ego yang menutupi objektifitasnya sebagai pengamat dan pengambil kesimpulan. Satu hal yang sangat penting ketika berkomunikasi kepada anak disini adalah, siapkan diri anda untuk segala hal yang tidak terduga yang akan anda dapatkan dari cerita anak. Usahakan tetap tenang dalam mendengarkan cerita anak dan hindari untuk menuduh atau melakukan penilaian yang terlalu cepat yang dapat merugikan diri kita sebagai seorang terapis maupun orang tua, yang juga dapat berdampak langsung terhadap kejiwaan sang anak. Berhati-hatilah dalam berkomunikasi kepada anak dan menyimpulkan masalahnya. Perilaku anak yang tidak mau sekolah dan tidak mau keluar rumah, dapat dikatakan merupakan gejala yang tampak, atau sudah menjadi simptom yang telah terbentuk melalui suatu proses. Proses yang dimaksud adalah suatu rangkaian-rangkaian kejadian yang pernah dialami oleh anak, beserta unsur-unsur pembentuknya. Hipnoterapis maupun orang tua harus pandai mencari tahu, kejadian yang manakah dalam hidupnya yang menghasilkan gejala tidak mau sekolah dan tidak mau keluar rumah tersebut. Untuk mempermudah pencarian ini, mari kita amati faktor-faktor pembentuk kejadian yang dialami anak, baik internal maupun eksternalnya. Faktor Eksternal Rangkaian kejadian yang dialami oleh seorang anak melibatkan lingkungan tempat sang anak berinteraksi dalam kehidupan sehari-hari, yang menjadikan lingkungan sebagai faktor eksternal (dari luar diri anak) yang mempengaruhi internal/kejiwaan anak. Lingkungan yang dialami anak dapat kita pecah lagi, terbagi menjadi lingkungan sekolah, lingkungan menuju sekolah, dan lingkungan rumah. Dan lingkungan tersebut dapat dipecah lagi menjadi unsur-unsur pembentuk interaksi dalam lingkungan yang dapat kita gunakan untuk mencari sumber permasalahan sang anak. A. Lingkungan Sekolah: Unsur-unsur interaksi dari lingkungan sekolah yang berpotensial menjadi penyebab anak takut ke sekolah, dan takut keluar rumah adalah: guru, teman, pelajaran, penjaga sekolah, makan siang, tempat duduk, dll. Mari kita jabarkan, unsur apa sajakah yang menjadikan anak tidak nyaman disekolah. Apakah gurunya? Temannya? Satpamnya? Ataukah hal lainnya? Carilah unsur penyebab ini sedetil mungkin. B. Lingkungan Menuju Sekolah: Unsur-unsurnya adalah: Jalan, orang-orang dijalan, dsb. 2 / 5

C. Lingkungan Rumah: Orang tua, kakak, adik, anggota keluarga lain, dsb... Kemungkinan tertekan karena diperintah oleh orang tua, bisa juga sebagai penyebab. Faktor Internal: Faktor internal anak lebih kepada kesiapan jiwa sang anak itu sendiri menghadapi faktor eksternal. Penyelesaian: Interaksi dari kedua faktor eksternal dan internal itulah yang menyebabkan terjadinya simptom yang ditunjukkan anak, berupa tidak mau sekolah dan tidak mau keluar rumah. Dari pertanyaan-pertanyaan yang kita ajukan kepada anak, baik secara explisit maupun implisit secara terstruktur dan mengerucut, tentunya kita dapat menyimpulkan penyebab utama dari permasalahan anak. Di sini kita bisa melihat tingkat kesiapan kejiwaan anak ketika sedang menghadapi situasi tertentu. Setelah kita mengetahui penyebab terjadinya masalah anak, maka jalan yang terbaik untuk menyelesaikan ketidaknyamannya, adalah dengan bertanya kepada anak, apa keinginannya terhadap kondisi tidak nyaman yang sedang dialaminya itu, apa yang seharusnya dia lakukan seandainya kejadian itu terulang kembali, atau apa yang dia inginkan dan seharusnya dia lakukan seandainya waktu dapat diputar mundur ke waktu sebelum kejadian yang membuatnya tidak nyaman. Dari jawaban anak, ada baiknya kita memfasilitasi keinginan anak secara bijak agar kondisi kejiwaan anak dapat pulih kembali secara cepat. Contoh: Misalkan ternyata penyebab anak tidak mau sekolah dan tidak mau keluar rumah adalah dikarenakan ada temannya yang mengganggu, dan ternyata untuk keluar dari masalah itu sang anak menginginkan untuk menjadi berani, maka tidak ada salahnya sang anak diberikan kemampuan bela diri. Atau apabila ternyata sang anak menginginkan agar dia puas membalas dendam, maka bisa juga dibuat suatu permainan pikiran, seolah-olah kejadian yang membuatnya tidak nyaman diputar ulang dan dibuat secara imajinasi, dimana hasil akhirnya sang anak yang menang secara telak. 3 / 5

Masih banyak teknik-teknik lainnya yang dapat digunakan untuk mengganti ketidaknyamanan anak menjadi kenyamanan psikologisnya secara kreatif. Namun intinya adalah, bagaimana kita sebagai hipnoterapis, atau orang tua, dapat mengajak anak bermain imajinasi secara positif, yang dapat mengubah perasaannya, dari perasaan yang tidak enak menjadi perasaan yang menyenangkan. Apabila anda ingin mengetahui teknik-teknik ini secara lebih lengkap, anda dapat mempelajarinya pada pelatihan Hypnotherapy Modern N'Powerment. Orang tua harus jujur mengakui dan memperbaiki kesalahannya kalau memang kesalahan itu disebabkan oleh mereka. Seorang Hipnoterapis sebaiknya mampu memberikan penyadaran kepada orang tua secara bijaksana dan hati-hati. Kejadian yang telah terjadi memang tidak dapat diubah, namun hipnoterapis, dan terutama orang tua, dapat membantu sang anak menemukan hikmah dari kejadian yang pernah dialaminya sebagai landasan baru baginya untuk melangkah menuju masa depan. Kesimpulan: Masih banyak contoh penyebab-penyebab lain yang membuat anak tidak mau sekolah dan tidak mau keluar rumah, beserta penyelesaiannya, yang tidak dapat dituliskan disini, namun kita dapat menarik kesimpulan, bahwa apapun penyebab ketidaknyamanan anak sebaiknya kita cermati dengan kesungguhan untuk kebaikan sang anak, dan menyelesaikannya secara berhati-hati secara objektif dan lapang dada. Tidak ada yang salah dalam memecahkan permasalahan anak, namun perlu bagi kita agar senantiasa mencari penyelesaiannya dengan cara yang jauh lebih baik. Wallahu A'lam Bishawaab... Penulis: Rully Rachmansyah, Administrator. 4 / 5

{youtube}0okndnaifzo 420 315 1{/youtube} 5 / 5