Pujianto, SE DINAS PERINKOP DAN UMKM KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2015

dokumen-dokumen yang mirip
Lampiran 1. Pengukuran tingkat penerapan Good Manufacturing Practice

TEKNIK PENGOLAHAN HASIL PERTANIAN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN. Produksi. Pangan Olahan.

CARA PRODUKSI PANGAN YANG BAIK UNTUK INDUSTRI RUMAH TANGGA

BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA

Sanitasi Penyedia Makanan

BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : HK

PENILAIAN PEMERIKSAAN KESEHATAN LINGKUNGAN HYGIENE SANITASI DI RUMAH MAKAN/RESTORAN

PEMERIKSAAN KELAIKAN HYGIENE SANITASI RUMAH MAKAN DAN RESTORAN 1. Nama rumah makan/restoran :. 2. Alamat :.

KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 965/MENKES/SK/XI/1992 TENTANG

FORMULIR PEMERIKSAAN SARANA PRODUKSI PANGAN INDUSTRI RUMAH TANGGA. Kabupaten / Kota Propinsi Nomor P-IRT. Penanggungjawab :

CHECKLIST PEMBINAAN KANTIN SEKOLAH SEHAT SDN 04 LEBAK BULUS

TATA CARA PEMERIKSAAN SARANA PRODUKSI PANGAN INDUSTRI RUMAH TANGGA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. (CPOB). Hal ini didasarkan oleh Keputusan Menteri Kesehatan RI.

Gambar lampiran 1: Tempat Pencucian Alat masak dan makan hanya satu bak

- 5 - BAB II PERSYARATAN TEKNIS HIGIENE DAN SANITASI

Regulasi sanitasi Industri Pangan

UNTUK KEPALA SEKOLAH SDN KOTA BINJAI

BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA

Lampiran 1. Aspek Penilaian GMP dalam Restoran

SANITASI DAN KEAMANAN

Kuesioner ditujukan kepada karyawan pengolah makanan

Penerapan Good Manufacturing Practices untuk Pemenuhan Manajemen Mutu pada Produksi Air Minum Dalam Kemasan (Studi Kasus di PT.

LAMPIRAN Lampiran 1. Daftar Pertanyaan Keluhan Konsumen

II Observasi. No Objek pengamatan. Total skor masing masing setiap kantin Bobot Nilai Lokasi & Bangunan SMA Lokasi : a.

BAB 1 PENDAHULUAN. termasuk makanan dari jasaboga. Menurut Keputusan Menteri Kesehatan Republik

1 KUISIONER GAMBARAN HYGIENE SANITASI PENGELOLAAN MAKANAN DAN PEMERIKSAAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

CARA PRODUKSI PANGAN Jejaring Promosi Keamanan Pangan dalam Sistem Keamanan Pangan Terpadu Nasional SIAP SAJI YANG BAIK

Lampiran 1 : Uji kelaikan fisik untuk higiene sanitasi makanan jasaboga *

II OBSERVASI. NO OBJEK PENGAMATAN. TOTAL SKOR MASING MASING SETIAP KANTIN BOBOT NILAI LOKASI & BANGUNAN SMA LOKASI : A

KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS ESA UNGGUL FAKULTAS ILMU KESEHATAN PROGRAM STUDI ILMU GIZI

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

I. Data Responden Penjamah Makanan 1. Nama : 2. Umur : 3. Jenis Kelamin : 4. Pendidikan :

HIGIENE SANITASI DI TEMPAT KERJA PERTEMUAN KE-6

PEDOMAN CARA PRODUKSI PANGAN OLAHAN YANG BAIK UNTUK FORMULA BAYI DAN FORMULA LANJUTAN BENTUK BUBUK BAB I PENDAHULUAN

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PENGAWASAN HIGIENE SANITASI MAKANAN DAN MINUMAN DAN PENGERTIAN RESTORAN HOTEL

BAB III METODE PELAKSANAAN

Lampiran 1. Kategori Objek Pengamatan. Keterangan. Prinsip I : Pemilihan Bahan Baku Tahu. 1. Kacang kedelai dalam kondisi segar dan tidak busuk

BAB IX SANITASI PABRIK

B. Bangunan 1. Umum Bangunan harus dibuat sesuai dengan peraturan perundangundangan

Rekomendasi nasional kode praktis - Prinsip umum higiene pangan

HIGIENE PEKERJA DALAM PENENGANAN PANGAN

Perbaikan zona produksi

BAB 5 HASIL PENELITIAN

Untuk menjamin makanan aman

Lembar Kuesioner Hygiene Sanitasi Pada Pedagang Siomay di Jl. Dr. Mansyur. Padang Bulan Di Kota Medan Tahun Nama : No.

BAB II TINJAUAN UMUM. Industri farmasi menurut Surat Keputusan Menteri Kesehatan Republik

GOOD MANUFACTURING PRACTICES GOOD MANUFACTURING PRACTICES. Manajemen Mutu 11/17/2011

CONTOH SSOP PADA PROSES PENGOLAHAN SOSIS AYAM. Potensi Hazard Tujuan Petunjuk SSOP-nya

g. Pemeliharaan dan Program Higiene Sanitasi

Keberadaan mikroorganisme patogen pada makanan umumnya tidak menyebabkan perubahan fisik

LEMBAR KUESIONER UNTUK PENJAMAH MAKANAN LAPAS KELAS IIA BINJAI. Jenis Kelamin : 1.Laki-laki 2. Perempuan

Lampiran 1. Daftar Angka Paling Mungkin Coliform dengan Tiga Tabung

BAB III METODOLOGI PELAKSANAAN A. Tempat dan Waktu Pelaksanaan Kegiatan penyusunan dan penelitian tugas akhir ini dilakukan di Usaha Kecil Menengah

KESEHATAN DAN SANITASI LINGKUNGAN TIM PEMBEKALAN KKN UNDIKSHA 2018

Rumah Sehat. edited by Ratna Farida

MATERI KESEHATAN LINGKUNGAN

a. Pintu masuk pasien pre dan pasca bedah berbeda. b. Pintu masuk pasien dan petugas berbeda. Pintu masuk dan keluar petugas melalui satu pintu.

KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONISIA NOMOR 82/MENKES/SK/I/1996 TENTANG PENCANTUMAN TULISAN HALAL PADA LABEL MAKANAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL BINA HUBUNGAN KETENAGAKERJAAN DAN PENGAWASAN NORMA KERJA NO. : SE.86/BW/1989

PENERAPAN CARA BUDIDAYA IKAN YANG BAIK (CBIB) PADA UNIT USAHA BUDIDAYA

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Sanitasi Dan Higiene Pada Tahap Penerimaan Bahan Baku.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A.

Lampiran 1. Formulir Persetujuan Partisipasi Dalam Penelitian FORMULIR PERSETUJUAN PARTISIPASI DALAM PENELITIAN (INFORMED CONSENT) NASKAH PENJELASAN

LEMBAR OBSERVASI HYGIENE SANITASI KAPAL

PENGEMBANGAN PROSEDUR DAN LEMBAR KERJA

4. GAMBARAN UMUM KOTA BOGOR

BAB II TINJAUAN UMUM INDUSTRI FARMASI. Lembaga Farmasi Direktorat Kesehatan Angkatan Darat (Lafi Ditkesad)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

CARA PRODUKSI PANGAN YANG BAIK UNTUK INDUSTRI RUMAH TANGGA (IRT)

Badan Standardisasi Nasional

From Farm to Fork...

Lampiran 1. Penentuan Pohon Keputusan untuk Bahan Baku Pertanyaan 1 (P1) Apakah ada potensi bahaya yang berkaitan dengan bahan baku ini?

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR : 14/Ka-BAPETEN/VI-99 TENTANG KETENTUAN KESELAMATAN PABRIK KAOS LAMPU

PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.08/MEN/VII/2010 TAHUN 2010 TENTANG ALAT PELINDUNG DIRI

RESUME PENGAWASAN K3 LINGKUNGAN KERJA MATA KULIAH: STANDAR KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA. Ditulis oleh: Yudy Surya Irawan

BAB I PENDAHULUAN. dapat melangsungkan kehidupan selain sandang dan perumahan. Makanan, selain mengandung nilai gizi, juga merupakan media untuk dapat

Jasaboga. Usaha pengelolaan makanan yang disajikan di luar tempat usaha atas dasar pesanan yang dilakukan oleh perseorangan atau Badan Usaha.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Pangan adalah bahan-bahan yang dimakan sehari-hari untuk memenuhi

Lembar Observasi. Hygiene Petugas Kesehatan BP 4 Medan Tahun sesuai dengan Kepmenkes No. 1204/Menkes/Per/X/2004.

KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR KEP. 02/MEN/2007 TENTANG CARA BUDIDAYA IKAN YANG BAIK

KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR KEP. 02/MEN/2007 TENTANG CARA BUDIDAYA IKAN YANG BAIK

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI No.492/Menkes/Per/IV/2010 dalam

Keputusan Menteri Kesehatan No. 261/MENKES/SK/II/1998 Tentang : Persyaratan Kesehatan Lingkungan Kerja

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan lingkungan pada hakikatnya adalah suatu kondisi atau kaadaan

PENGARUH LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KUALITAS PRODUK IKM KERUPUK UDANG DI KABUPATEN INDRAMAYU ABSTRAK

KEAMANAN PANGAN PRODUK PETERNAKAN DITINJAU DARI ASPEK PASCA PANEN: PERMASALAHAN DAN SOLUSI (ULASAN)

1 dari1717 I. PENDAHULUAN. I. Latar Belakang

LAMPIRAN 1. DAFTAR PERTANYAAN

BAB V PRAKTEK PRODUKSI YANG BAIK

LEMBAR OBSERVASI HIGIENE SANITASI PENGOLAHAN BUBUR AYAM DI KECAMATAN MEDAN SUNGGAL TAHUN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Indonesia Nomor 245/Menkes/SK/V/1990 terdiri dari industri obat jadi dan

Bgn-2. Penanganan Mutu Produk

SNI Standar Nasional Indonesia. Udang beku Bagian 3: Penanganan dan pengolahan

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2004 TENTANG KEAMANAN, MUTU DAN GIZI PANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Transkripsi:

Pujianto, SE DINAS PERINKOP DAN UMKM KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2015

APA ITU CPPOB? adalah cara produksi yang memperhatikan aspek keamanan pangan, antara lain dengan cara : a. mencegah tercemarnya pangan olahan oleh cemaran biologis, kimia dan benda lain. b. mematikan atau mencegah hidupnya jasad renik patogen, c. mengendalikan proses produksi.

MAKSUD DAN TUJUAN PEDOMAN CPPOB: MAKSUD : Acuan Umum bagi Industri Pengolahan Pangan. TUJUAN PENERAPAN CPPOB: > Menghasilkan Pangan Olahan Bermutu sesuai Standar; > Industri Bertanggung Jawab thd Mutu dan Keamanan Produk; > Meningkatkan Daya Saing; > Meningkatkan Produktifitas.

RUANG LINGKUP CPPOB (18 ASPEK): 1. Lokasi 2. Bangunan 3. Fasilitas sanitasi 4. Mesin dan peralatan 5. Bahan 6. Pengawasan proses 7. Produk akhir 8. Laboratorium 9. Karyawan

RUANG LINGKUP CPPOB (18 ASPEK): LANJUTAN... 10. Pengemas 11. Label dan Keterangan produk 12. Penyimpanan 13. Pemeliharaan dan Program sanitasi 14. Pengangkutan 15. Dokumentasi dan pencatatan 16. Pelatihan 17. Penarikan produk 18. Pelaksanaan pedoman.

Lingkungan dan lokasi Lingkungan > Lingkungan sarana pengolahan hrs terawat baik, bersih dan bebas sampah. > Sistem pembuangan dan penanganan limbah cukup baik. > Sistem saluran pembuangan air lancar. Lokasi > jauh dari kandang ternak (Jarak minimal 10 meter)

lokasi (lanjutan) >Jauh dari Tempat pembuangan sampah (TPS/TPA) > Bebas banjir, polusi asap, debu, bau, dan kontaminan lain. >Bebas dr sarang hama spt hewan pengerat dan serangga. >Tidak berada dekat industri logam dan kimia, pembuangan sampah atau limbah.

Bangunan dan fasilitas unit usaha Desain Bangunan - Desain, konstruksi dan tata ruang hrs sesuai dengan alur proses. - Bangunan cukup luas dan dpt dilakukan pembersihan secara intensif. - Terpisah antara ruang bersih dan ruang kotor. - Lantai dan dinding dr bhn kedap air, kuat dan mudah dibersihkan, serta sudut pertemuannya berbentuk lengkung.

Bangunan dan Fasilitas Unit Usaha (lanjutan) Fasilitas unit usaha - Penerangan cukup, sesuai spesifikasi proses - Ventilasi baik memungkinkan udara mengalir dr ruang bersih ke ruang kotor. - Sarana pencucian tangan dan kaki dilengkapi sabun dan pengering atau desinfektan. - Gudang mudah dibersihkan, terjaga dr hama, pengaturan suhu dan kelembaban sesuai, penyimpanan sistem FIFO dilengkapi catatan.

Fasilitas Kegiatan Sanitasi Program sanitasi meliputi : > Sarana penyediaan air > Sarana pembuangan air dan limbah > Sarana pembersihan /pencucian > Sarana toilet/jamban > Sarana cuci tangan

Mesin/ Peralatan 1. Sesuai dengan jenis produksi 2. Permukaan yang kontak langsung dengan bahan pangan olahan, halus, tidak berlubang atau bercelah, tidak mengelupas, tidak menyerap air dan tidak berkarat 3. Tidak menimbulkan pencemaran terhadap produk oleh jasad renik, bahan logam yang terlepas dari mesin/ peralatan, minyak pelumas, bahan bakar dan bahan-bahan lain yang menimbulkan bahaya

Mesin/ Peralatan Lanjutan... 4. Mudah dilakukan pembersihan, didesinfeksi dan pemeliharaan untuk mencegah pencemaran terhadap bahan pangan olahan; dan 5. Terbuat dari bahan yang tahan lama, tidak beracun, mudah dipindahkan atau dibongkar pasang, sehingga memudahkan pemeliharaan, pembersihan, desinfeksi, pemantauan dan pengendalian hama.

Bahan 1. bahan yang digunakan seharusnya dituangkan dalam bentuk formula dasar yang menyebutkan jenis dan persyaratan mutu bahan. 2. bahan yang digunakan harus tidak : rusak, busuk atau mengandung bahan-bahan berbahaya 3. bahan yang digunakan harus tidak merugikan atau membahayakan kesehatan dan memenuhi standar mutu atau persyaratan yang ditetapkan. Apabila sesuai dengan pernyataan aspek penilaian lingkari tanda silang 4. penggunaan Bahan tambahan pangan (BTP) yang standar mutu dan persyaratannya yang belum ditetapkan, seharusnya memiliki izin dari otoritas komponen.

AIR 1. air merupakan bagian dari pangan olahan seharusnya memenuhi persyaratan air minum atau air bersih sesuai peraturan perundangundangan. 2. air yang digunakan untuk mencuci/ kontak langsung dengan bahan pangan olahan, seharusnya memenuhi persyaratan air bersih sesuai peraturan perundang-undangan. 3. air, es dan uap panas (steam) harus dijaga jangan sampai tercemar oleh bahan-bahan dari luar 4. air yang digunakan berkali-kali (resirkulasi) seharusnya dilakukan penanganan dan pemeliharaan agar tetap aman terhadap pangan yang diolah.

Pemeliharaan dan Program sanitasi Sistem Pengendalian Hama 1. pangan olahan seharusnya disimpan dan disusun dengan baik, tidak langsung bersentuhan dengan lantai dan jauh dari dinding serta langit-langit 2. ruangan di dalam maupun diluar pabrik/ tempat produksi seharusnya dalam keadaan bersih 3. tempat sampah harus dalam keadaan tertutup dan dibuat dari bahan yang tahan hama

Sistem Pengendalian Hama pabrik/ tempat produksi dan lingkungannya seharusnya diperiksa dan dipantau dari kemungkinan timbulnya sarang hama sarang hama seharusnya segera dimusnahkan Menutup lubang dan saluran yg memungkinkan masuknya hama Memasang kawat kasa pd jendela dan ventilasi Mencegah hewan piaraan berkeliaran di lokasi unit usaha

Hygiene Karyawan Persyaratan dan pemeriksaan rutin kesehatan karyawan Persyaratan kebersihan karyawan -Menjaga kebersihan badan -Mengenakan pakaian kerja dan perlengkapannya -Menutup luka -Selalu mencuci tangan dengan sabun Melatih kebiasaan karyawan

TERIMA KASIH