EVALUASI ON TIME PERFORMANCE PESAWAT UDARA DI BANDAR UDARA HUSEIN SASTRANEGARA MENGGUNAKAN APLIKASI FLIGHTRADAR24

dokumen-dokumen yang mirip
EVALUASI ON TIME PERFORMANCE PESAWAT UDARA DI BANDAR UDARA HUSEIN SASTRANEGARA MENGGUNAKAN APLIKASI FLIGHTRADAR24

MODEL SISTEM ANTRIAN PESAWAT TERBANG DI BANDARA INTERNASIONAL ADISUTJIPTO YOGYAKARTA

Evaluasi dan Perencanaan Posisi Parkir Pesawat pada Apron Bandara Husein Sastranegara Bandung

HAK PENUMPANG JIKA PESAWAT DELAY

BAB I PENDAHULUAN. memperlancar perekonomian sebagai pendorong, penggerak kemajuan suatu wilayah.

PENDAHULUAN. lainnya (Peraturan Menteri Nomor: PM.66 Tahun 2015). (kini bernama Bandara Internasional Jakarta Soekarno Hatta) dan Bandara

BAB I PENDAHULUAN. cukup pesat dengan banyaknya permintaan penumpang untuk melakukan. suatu perjalanan dengan tujuan bisnis maupun berlibur.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Evaluasi Kinerja Gate Assignment pada Terminal 1 Keberangkatan Domestik Bandar Udara Internasional Juanda Surabaya

Standar dan Regulasi terkait Perencanaan, Perancangan, Pembangunan, dan Pengoperasian Bandar Udara Juli 28, 2011

2 sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Presiden Nomor 13 Tahun 2014; 3. Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010 tentang Kedudukan, Tugas, dan Fung

Selain digunakan untuk operasional penerbangan

BAB I PENDAHULUAN. kedaulatan yang ditetapkan oleh Undang-Undang. Berdasarkan letak

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

ANALISIS SISTEM ANTRIAN PESAWAT TERBANG DI BANDARA INTERNASIONAL AHMAD YANI SEMARANG

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan kondisi ekonomi, sosial dan pertumbuhan penduduk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

KELAYAKAN FINANSIAL PENGEMBANGAN TERMINAL PENUMPANG BANDAR UDARA INTERNASIONAL HUSEIN SASTRANEGARA

PENGARUH JUMLAH KETERBATASAN PARKING STAND AREA TERHADAP KETERLAMBATAN KEDATANGAN PESAWAT KOMERSIAL DI BANDAR UDARA HUSEIN SASTRANEGARA BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. efisien, sehingga pesawat udara adalah pilihan yang tepat dalam transportasi.

BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Terbentuknya Provinsi Gorontalo berdasarkan Undang-Undang No. 38 tahun 2000 maka

PENDEKATAN SIMULASI UNTUK MENGOPTIMALKAN PARKING STAND DI BANDARA ADISUTJIPTO YOGYAKARTA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Bandar Udara dan Sistem Lapangan Terbang. Menurut Annex 14 dari ICAO (International Civil Aviation Organization):

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Spesifikasi Bandara Radin Inten II

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perkembangan teknologi yang terjadi saat ini telah menciptakan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut PP RI No.70 Tahun 2001 tentang Kebandar udaraan, Pasal 1 Ayat

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Lalu Fahmi Yasin 1) Sekolah Tinggi Teknologi Kedirgantaraan. Abstrak

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Peningkatan keselamatan penerbangan merupakan hal yang menjadi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 33 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA PERHUBUNGAN UDARA NOMOR KP 112 TAHUN 2017 TENTANG

Sri Sutarwati 1), Hardiyana 2), Novita Karolina 3) Program Studi D1 Ground Handling Sekolah Tinggi Teknologi Kedirgantaraan 3)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Profil Bandara Internasional Adisucipto Yogyakarta

BAB I PENDAHULUAN. strategis sehingga memiliki pengaruh positif dalam berbagai bidang. Moda

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pembangunan akan bersifat melanjutkan, meningkatkan dan memperluas

Tingkat Pelayanan Check-In Counter Lion Air Di Bandara Internasional Husein Sastranegara Kota Bandung Menggunakan Metode Antrian

Yune Andryani Pinem 1), Made Yukta Dewanti 2) Program Studi D3 Manajemen Transportasi Sekolah Tinggi Teknologi Kedirgantaraan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penumpang menunggu. Berikut adalah beberapa bagian penting bandar udara.

ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA BAB I PENDAHULUAN. Indonesia mengacu pada regulasi penerbangan yang terdiri atas Annex dan Dokumen

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Annex 14 dari ICAO (International Civil Aviation

EVALUASI KAPASITAS APRON DI BANDAR UDARA INTERNASIONAL AHMAD YANI SEMARANG

Pengaruh Fasilitas Bandar Udara Terhadap Kinerja Ketepatan Waktu Maskapai Penerbangan

2 3. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2009 tentang Jenis dan Tarif atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahu

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 6, No. 1, (2017) ISSN: ( Print) E-1

BAB I PENDAHULUAN. Dalam zaman modern ini segala sesuatu memerlukan kecepatan dan

BAB V ANALISA KEBUTUHAN RUANG BANDARA PADA TAHUN RENCANA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1986), Bandar Udara adalah. operator pelayanan penerbangan maupun bagi penggunanya.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III SLOT TIME DAN IDSC (INDONESIA SLOT COORDINATOR) tersibuk nomor tiga setelah Bandara Internasional Soekarno Hatta Jakarta

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

MANAJEMEN TRANSPORTASI UDARA DAN LAUT

BAB I PENDAHULUAN. secara global akan meningkatkan perjalanan udara sebesar 1 2.5%

Jurnal Penelitian Perhubungan Udara WARTA ARDHIA

ANALISA FAKTOR PENYEBAB KETERLAMBATAN KEDATANGAN DAN PEMBERANGKATAN PESAWAT UDARA (STUDI KASUS PADA BANDARA HANG NADIM BATAM)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. (Airport) berfungsi sebagai simpul pergerakan penumpang atau barang dari

BAB I PENDAHULUAN. terhadap tingkat pelayanan (level of service) terminal dan apron Bandara. Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang.

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. 19,45 km dari kota Jakarta yang memiliki koordinat 06 o Lintang

2 Ke Dan Dari Wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan (Lembaran Negara Republi

BAB III METODE PENELITIAN

MODEL SIMULASI DISKRIT UNTUK MENGUKUR EFEK KETERLAMBATAN JADWAL PENERBANGAN TERHADAP ANTRIAN PRA TINGGAL LANDAS DAN PASCA PENDARATAN

: Jl. Soekarno Hatta, Kel. Eka Jaya, Kec. Jambi Selatan, Kota Jambi, Jambi, Telephone : Fax: Telex : - -

NOMOR: PM 17 TAHUN 2014

Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman (Sepinggan)

STUDI PENGEMBANGAN BANDAR UDARA TAMBOLAKA SUMBA BARAT

Perhitungan panjang landasan menurut petunjuk dari. persyaratan yang ditetapkan FAA, dengan pesawat rencana:

BAB II RUANG LINGKUP PERUSAHAAN

PERENCANAAN SISTEM PENANGANAN BAGASI PADA TERMINAL 1B DI BANDAR UDARA INTERNASIONAL JUANDA SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. diantara 96 buah pulau tersebut, telah diberi nama pada tahun. - sebelah Timur berbatasan dengan Laut Sabu,

Bandara Sultan Hasanuddin

Jurusan Teknik Sipil dan Lingkungan - Universitas Gadjah Mada. Pertemuan Kesembilan TRANSPORTASI UDARA

ICAO (International Civil Aviation Organization)

1 BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Direktur Jenderal Perhubungan Udara tentang Penataan

[[PERANCANGAN INTERIOR BANDARA INTERNASIONAL KERTAJATI MAJALENGKA]] BAB I PENDAHULUAN

ANALISIS SISTEM ANTRIAN PESAWAT TERBANG BANDARA INTERNASIONAL ADI SUMARMO SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Tahun Berangkat Transit Total % Pertumbuhan

Menimbang: a. bahwa dalam rangka mendukung kegiatan Layanan Tunggal

BAB I PENDAHULUAN. bagi pemenuhan kebutuhan transportasi yang cepat dan aman. Perkembangan

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

ANALISIS KELAYAKAN TERMINAL PENUMPANG 1A BANDAR UDARA INTERNASIONAL SOEKARNO HATTA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. Total Penumpang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Encyclopedia, 8 Oktober Artikel: Wikipedia Thre Free

KELAYAKAN FINANSIAL PENGEMBANGAN TERMINAL PENUMPANG BANDAR UDARA INTERNASIONAL HUSEIN SASTRANEGARA

KAJIAN WAKTU TEMPUH PERGERAKAN PENUMPANG DAN BAGASI DI TERMINAL KEDATANGAN BANDAR UDARA INTERNASIONAL SULTAN HASANUDDIN MAKASSAR

Pemodelan Jadwal Keberangkatan Pesawat Transit di Bandara Dengan Menggunakan Aljabar Maxplus

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

OPTIMALISASI PARKING STAND DI TERMINAL 2F BANDARA SOEKARNO-HATTA TAHUN 2015

Tanggung Jawab Pengangkut di Beberapa Moda Transportasi

: KALIMANTAN SELATAN : Jl. Angkasa, Kel. Landasan Ulin Timur, Kec. Landasan Ulin, Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan, 70724

Transkripsi:

EVALUASI ON TIME PERFORMANCE PESAWAT UDARA DI BANDAR UDARA HUSEIN SASTRANEGARA MENGGUNAKAN APLIKASI FLIGHTRADAR24 Ganayu Girasyitia Universitas Katolik Parahyangan Jln. Ciumbuleuit 94, Bandung Telp: (022) 545675 gannayugira@yahoo.com Wimpy Santosa Universitas Katolik Parahyangan Jln. Ciumbuleuit 94, Bandung Telp: (022) 545675 wimpy.santosa@yahoo.com Abstract On-time performance is a condition when the departure and arrival time is punctual. An airplane is useful when it is flying in the air. The longer it flies, the more advantage will be gained. Thus the accuracy time of flight or on-time performance must be considered. The on-time performance evaluation of domestic flights and international flights at Husein Sastranegara Airport is being analyzed in this study. Actual aircraft data is being observed from the Flightradar24 application, while daily flight schedules are obtained from PT Angkasa Pura II. The evaluation is makes use of the data of time performance of domestic flights and international flights in February, 2015. Based on the evaluation result time delays for international flights is smaller than domestic flights punctual departure time as well as arrival time. Keyword: on time performance, flight schedule, on-time, flight arrival, flight departure, flightradar24 application Abstrak On time performance adalah suatu keadaan ketika waktu keberangkatan dan waktu kedatangan pesawat udara sesuai dengan yang telah ditetapkan. Suatu pesawat udara memiliki nilai guna saat pesawat udara tersebut berada di udara. Semakin lama pesawat udara mengudara semakin banyak keuntungan yang dihasilkan. Oleh karena itu ketepatan waktu penerbangan atau on time performance sangat diperhitungkan. Pada studi ini dilakukan evaluasi on time performance terhadap maskapai penerbangan domestik dan penerbangan internasional di Bandar Udara Husein Sastranegara. Data aktual pesawat udara dilakukan dengan menggunakan aplikasi Flightradar24 sedangkan jadwal penerbangan harian pesawat udara dari PT Angkasa Pura II. Evaluasi dilakukan dengan mengolah data time performance pesawat udara penerbangan domestik dan penerbangan internasional pada bulan Februari 2015. Dari hasil evaluasi didapat bahwa penerbangan internasional memiliki waktu keterlambatan lebih kecil dibandingkan dengan penerbangan domestik baik waktu kedatangan maupun waktu keberangkatan. Kata Kunci: on time performance, jadwal penerbangan, tepat waktu, kedatangan penerbangan, keberangkatan penerbangan, aplikasi flightradar24 PENDAHULUAN Latar Belakang Pada saat ini pesawat udara merupakan salah satu moda transportasi yang sudah banyak digunakan oleh masyarakat. Kebutuhan manusia sekarangpun sudah merujuk pada penggunaan pesawat udara yang dapat beroperasi dalam jangka waktu yang singkat yang mampu mengantarkan mereka ke tempat tujuan dengan cepat dan efektif.

Semakin banyak maskapai penerbangan semakin ketat persaingan antar maskapai. Untuk itu setiap maskapai harus selalu meningkatkan pelayanan penumpang di darat, di pesawat udara, dan pelayanan operasional seperti penjadwalan yang baik, untuk meminimalkan keterlambatan dan waktu pesawat udara berada di darat (Juliafni, 2009). Ketepatan waktu atau On Time Performance sudah menjadi tolak ukur kepercayaan dari pemakai jasa yang menjadi pilihan untuk melakukan perjalanan. On time performance adalah suatu keadaan ketika waktu keberangkatan dan waktu kedatangan sesuai dengan yang telah ditetapkan. Suatu pesawat udara memiliki nilai guna saat pesawat udara tersebut berada di udara. Semakin lama pesawat udara mengudara, semakin banyak keuntungan yang dihasilkan. Oleh karena itu ketepatan waktu penerbangan atau on time performance sangat diperhitungkan. Pembatasan Masalah Pembatasan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Pengumpulan data primer berupa data aktual dilakukan selama bulan Februari 2015 pada waktu pelayanan penerbangan yaitu pukul 6.00 WIB sampai pukul 20.25 WIB pada kedatangan dan keberangkatan pesawat udara Lion Air dengan menggunakan aplikasi Flightradar24. 2. Pengambilan data sekunder berupa data jadwal penerbangan dari PT Angkasa Pura II selama bulan Februari 2015. 3. Pesawat udara Lion Air yang lepas landas dan mendarat lebih cepat dari waktu yang telah dijadwalkan tidak diperhitungkan. Landasan Teori Menurut Pasal 1 angka 33 UU RI No. 1 Tahun 2009, bandar udara adalah kawasan di daratan dan/atau perairan dengan batas-batas tertentu yang digunakan sebagai tempat pesawat udara mendarat dan lepas landas, naik turun penumpang, bongkar muat barang, dan tempat perpindahan intra dan antarmoda transportasi, yang dilengkapi dengan fasilitas keselamatan dan keamanan penerbangan, serta fasilitas pokok dan fasilitas penunjang lainnya. Fasilitas pokok bandar udara terdiri dari fasilitas sisi udara, fasilitas sisi darat, fasilitas navigasi penerbangan, fasilitas alat bantu pendaratan visual, dan fasilitas komunikasi penerbangan. Pesawat udara adalah mesin atau alat yang dapat terbang di atmosfer karena gaya angkat dari reaksi udara, tetapi bukan karena reaksi udara terhadap permukaan bumi yang digunakan untuk penerbangan. Karakteristik utama dari pesawat udara dinyatakan dalam ukuran, berat, kapasitas, dan kebutuhan panjang landasan pacu. Bentang sayap dan panjang badan pesawat udara sangat mempengaruhi ukuran apron, yang akan berpengaruh terhadap susunan gedung-gedung terminal. Ukuran dan kapasitas pesawat udara juga akan mempengaruhi panjang runway, taxiway, konfigurasi runway-taxiway, dan jumlah kebutuhan pesawat udara terhadap bahan bakar, air, oksigen, dan lain-lain.

Minute schedule merupakan waktu yang telah dijadwalkan kepada suatu pesawat udara agar dapat landing di kota tujuan dan take off di kota asal. Pesawat udara harus beroperasi sesuai dengan waktu yang telah dijadwalkan oleh bandar udara tempat pesawat udara tersebut landing atau take off, agar penerbangan pada bandar udara tersebut dapat berjalan dengan baik. Minute actual merupakan waktu sebenarnya yang dialami pesawat udara pada saat landing di kota tujuan dan take off di kota asal. Ketika pesawat udara mengalami waktu tunda dan waktu keterlambatan yang cukup lama, minute actual-nya akan lebih besar jika dibandingkan dengan minute schedule-nya. Selisih minute actual dan minute schedule di harap kan tidak melebihi waktu tunda yang yang direncanakan oleh maskapai penerbangan untuk dapat dikatakan on time, yaitu sebesar 10 menit. Minute actual suatu suatu pesawat udara dapat lebih lama dan dapat lebih cepat dari pada minute schedule yang telah ditentukan oleh maskapai penerbangan yang bersangkutan. Flightradar24 merupakan aplikasi radar berbasis website yang terkoneksi melalui jaringan internet dan dapat diakses secara bebas di seluruh dunia. Aplikasi ini menampilkan sebagian besar penerbangan komersial yang sedang berlangsung di seluruh muka dunia dalam waktu yang nyata atau realtime. Dengan mengunjungi website www.flightradar24.com melalui layar komputer atau telephone genggam pengguna dapat memonitor dan mengikuti alur terbang setiap penerbangan komersial yang tertangkap antena Flightradar24. Gambar 2.2 Penerbangan Pesawat Udara dari dan menuju Husein Sastranegara (www.flightradar24.com, 2015) Flightradar24 menampilkan informasi Nomor penerbangan (JT941) dan kode panggil pesawat udara (LNI941) maskapai Lion Air. Selanjutnya, Flightradar24 juga menampilkan informasi tentang rute penerbangan dari Balikpapan (BPN) menuju ke Bandung (BDO) disertai informasi tentang waktu keberangkatan (Standard Time Departure, STD atau

Actual Time Departure, ATD) serta waktu kedatangan (Scheduled Time Arrival, STA atau Estimated Time Arrival, ETA). Wilayah Studi Bandar Udara Husein Sastranegara adalah sebuah bandar udara yang terletak di Kota Bandung, Jawa Barat, Indonesia. Bandar Udara Husein Sastranegara, yang beralamat di Jalan Padjajaran Nomor 156, Bandung, terletak pada koordinat 06o 54 07 LS dan 107o 34 34 BT. Bandar udara dengan elevasi 742 meter (2.436 feet) dari permukaan air laut tersebut memiliki kode BDO menurut IATA dan kode WICC menurut ICAO. Berdasarkan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor KM 11 Tahun 2010, tentang Kebandarudaraan Nasional, Bandar Udara Husein Sastranegara merupakan bandar udara internasional regional dan bandar udara pengumpul skala tersier. Oleh karena itu bandar udara ini, yang dikelola PT Angkasa Pura II, melayani penerbangan dengan rute domestik maupun internasional. Bandar Udara Husein Sastranegara melayani penerbangan komersial dan nonkomersial (penerbangan yang dilakukan oleh TNI AU maupun PT Dirgantara Indonesia). Bandar udara ini juga melayani beberapa penerbangan tidak terjadwal baik domestik maupun internasional. Penerbangan tidak berjadwal yang beroperasi di bandar udara ini adalah penerbangan komersil dan penerbangan nonkomersial (penerbangan yang dilakukan oleh TNI-AU maupun PT Dirgantara Indonesia). Penerbangan komersil yang tidak berjadwal merupakan penerbangan sewaan pribadi. Penerbangan lokal merupakan penerbangan latihan yang biasa dilaksanakan oleh TNI AU dan Bandung Pilot Academy. Tabel 3.1 Layanan Penerbangan Komersial Domestik Lion Air Terjadwal di Bandar Udara Husein Sastranegara (PT Angkasa Pura II, 2015) Maskapai Penerbangan Kota Asal/Tujuan Jenis Pesawat Udara Lion Air Surabaya Medan Denpasar Batam Banjarmasin Padang Yogyakarta Makassar Balikpapan B738 B738

DATA DAN ANALISIS Evaluasi On Time Performance Kedatangan Untuk menghitung dan mengevaluasi on time performance pesawat udara di Bandar Udara Husein Sastranegara, dibutuhkan jadwal penerbangan harian pesawat udara (minute schedule) dari PT Angkasa Pura II. Sedangkan untuk mengevaluasi on time performance pesawat udara dibutuhkan data minute actual. Minute actual pesawat udara dilakukan dengan menggunakan aplikasi Flightradar24. Evaluasi ini dilakukan dengan membandingkan selisih antara minute schedule dengan minute actual dengan tundaan yang ditetapkan oleh maskapai penerbangan untuk dapat dikatakan on time, yaitu sebesar 10 menit dengan menggunakan metode one-sample z-test untuk mengetahui on time performance maskapai penerbangan Lion Air. Evaluasi dilakukan dengan uji hipotesis sebagai berikut: H o : µ = µ o Ha : µ > µ o H o ditolak apabila p-value < α dengan: µ o = Tundaan yang ditetapkan oleh maskapai penerbangan untuk dapat dikatakan on time, yaitu sebesar 10 menit µ = Tundaan rata-rata Analisis dilakukan dengan tingkat keterandalan α = 0,05. Perhitungan menggunakan software Minitab. Variable N Mean StDev Lion Air 291 44,31 44,54 Lion Air 95% Lower N Mean SE Mean Bound Z P 291 44,31 2,61 40,02 13,14 0,000 P-value < α H 0 ditolak 0,000 < 0,05 H 0 ditolak Gambar 4.1 Output Minitab untuk Analisis On Time Performance Maskapai Penerbangan Lion Air pada Kedatangan Perhitungan tersebut menghasilkan nilai P pada kedatangan maskapai penerbangan Lion Air. Hal ini berarti maskapai penerbangan Lion Air Bulan Februari 2015 untuk kedatangan tidak dapat dikatakan on time karena menghasilkan nilai p lebih kecil dari nilai α sehingga H o ditolak. Evaluasi On Time Performance Keberangkatan Seperti halnya dengan evaluasi on time performance kedatangan, pada evaluasi on time performance keberangkatan juga membandingkan selisih antara minute schedule dengan minute actual (tundaan) dengan tundaan yang ditetapkan oleh maskapai penerbangan untuk

dapat dikatakan on time, yaitu sebesar 10 menit dengan menggunakan metode one-sample z-test untuk mengetahui on time performance maskapai penerbangan Lion Air. Evaluasi dilakukan dengan uji hipotesis sebagai berikut: H o : µ = µ o Ha : µ > µ o H o ditolak apabila p-value < α dengan: µ o = Tundaan yang ditetapkan oleh maskapai penerbangan untuk dapat dikatakan on time, yaitu sebesar 10 menit µ = Tundaan rata-rata Analisis dilakukan dengan tingkat keterandalan α = 0,05. Perhitungan menggunakan software Minitab. Variable N Mean StDev Lion Air 283 42,09 37,40 Lion Air 95% Lower N Mean SE Mean Bound Z P 281 42,37 2,23 38,70 14,52 0,000 P-value < α H 0 ditolak 0,000 < 0,05 H 0 ditolak Gambar 4.1 Output Minitab untuk Analisis On Time Performance Maskapai Penerbangan Lion Air pada Kedatangan Perhitungan tersebut menghasilkan nilai P pada keberangkatan maskapai penerbangan Lion Air. Hal ini berarti maskapai penerbangan Lion Air Bulan Februari 2015 untuk kedatangan tidak dapat dikatakan on time karena menghasilkan nilai P lebih kecil dari nilai α sehingga H o ditolak. Penyebab Keterlambatan Pesawat Udara Salah satu faktor teknis operasional di Bandar Udara Husein Sastranegara yang dapat terjadinya keterlambatan adalah antrian pesawat udara yang akan lepas landas di Bandar Udara Husein Sastranegara dan Pesawat udara yang akan mendarat di Bandar Udara Husein Sastranegara karena keterbatasan ruang bandara yang mengakibatkan pesawat udara sering mengalami holding (5-10) menit sekali putar.

Gambar 4.2 Holding Pesawat Udara Lion Air pada Aplikasi Flightradar24 Faktor non teknis operasional yang dapat terjadinya keterlambatan pada pesawat udara di Bandar Udara Husein Sastranegara adalah proses pelayanan atau penanganan pesawat udara di apron (ground handling). Faktor cuaca seperti hujan lebat, petir, badai, jarak pandang di bawah standar minimal, yang mengganggu keselamatan penerbangan pesawat udara yang dapat terjadinya keterlambatan pada pesawat udara di Bandar Udara Husein Sastranegara. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan evaluasi yang dilakukan, dapat dibuat simpulan sebagai berikut: 1. Penerbangan domestik pada maskapai penerbangan Air Asia, Citilink, Express Air, Garuda Indonesia, Lion Air, Wings Air, dan penerbangan internasional pada maskapai Air Asia pada waktu kedatangan dan waktu keberangkatan tidak dapat dikatakan tepat waktu pada Bulan Februari 2015. Penerbangan domestik pada maskapai Batik Air dan penerbangan internasional pada maskapai penerbangan Silk Air waktu kedatangan dapat dikatakan tepat waktu sedangkan pada waktu keberangkatan tidak dapat dikatakan tepat waktu Bulan Februari 2015. Penerbangan internasional pada maskapai penerbangan Malindo Air pada waktu kedatangan dan waktu keberangkatan dapat dikatakan tepat waktu pada Bulan Februari 2015. 2. Penerbangan internasional memiliki waktu keterlambatan lebih kecil dibandingkan dengan penerbangan domestik pada waktu kedatangan dan waktu keberangkatan Bulan Februari 2015.

Saran Saran yang dapat diberikan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Perlu dilakukan analisis oleh maskapai penerbangan agar rata-rata keterlambatan pesawat udara yang beroperasi lebih kecil dengan tundaan yang ditetapkan oleh maskapai penerbangan untuk dapat dikatakan on time, yaitu sebesar 10 menit. 2. Perlu dilakukan perhitungan pada maskapai penerbangan yang holding pada jam sibuk di Bandar Udara Husein Sastranegara. DAFTAR PUSTAKA Angkasa Pura II (PT, Persero). (2015). Profil Bandara Husein Sastranegara Bandung. Bandung. Aplikasi Flightradar24. (2006), Informasi Penggunaan Aplikasi Flightradar24 (http://www.flightradar24.com/, diakses 30 Mei 2015) Juliafni. (2009). Evaluasi Turnaround Time Pesawat terbang untuk Penerbangan Internasional di Bandar Udara Soekarno-Hatta, Skripsi (tidak dipublikasikan). Universitas Katolik Parahyangan. Bandung. Pemerintah Republik Indonesia. (2009). Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2009, tentang penerbangan. Jakarta.