BAB III METODOLOGI PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sesuai dengan permasalahan yang akan diteliti, maka jenis penelitian

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA MATERI POLA BILANGAN

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS INQUIRY DENGAN PENDEKATAN ATI UNTUK MENFASILITASI PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS MAHASISWA

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian dan pengembangan (Research and Development).

III. METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini metode penelitian yang digunakan yaitu penelitian dan

PRAKTIKALITAS LEMBAR KERJA MAHASISWA (LKM) STRUKTUR ALJABAR DI STKIP PGRI SUMATERA BARAT

T-1 PENGEMBANGAN MATERI INTEGRAL BERBASIS MODUL DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dikembangkan adalah LKPD (Lembar Kerja Peserta Didik) berbasis

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pythagoras pada materi menggunakan rumus pythagoras dalam memecahkan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian pada skripsi ini adalah penelitian pengembangan, model yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan, penelitian ini

III. METODE PENELITIAN. Metode pengembangan penelitian ini mengacu pada penelitian dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 1994:132), dengan desain static group pretes-postes design (Fraenkel & Wallen,

MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA MENYELESAIKAN SOAL KONTEKSTUAL MELALUI COOPERATIVE LEARNING DI KELAS VIII 1 SMP NEGERI 2 PEDAMARAN OKI

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang dipergunakan dalam penelitian adalah Research and

PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS KONSTRUKTIVISME PADA MATERI HIMPUNAN UNTUK SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 LUBUK ALUNG

BAB III METODE PENELITIAN. berdasarkan teori pembelajaran yang telah ada. Oleh karena itu, jenis penelitian ini

BAB V PEMBAHASAN. pythagoras dalam memecahkan masalah mengacu pada model pengembangan

BAB III METODE PENELITIAN. Research and Development dengan menggunakan model pengembangan Dick and

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL SETTING KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian dan pengembangan (Research & Development). Menurut Gall, dkk.

BAB III METODE PENELITIAN. Development). Penelitian Research and Development (R&D) merupakan suatu

BAB III METODE PENELITIAN. berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), buku siswa, dan Lembar

PENYUSUNAN MODUL EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH BERBASIS AUTHENTIC ASSESSMENT PORTOFOLIO

BAB III METODE PENELITIAN

Key Words: Developmental Research, Characteristics of deaf students, 4-D model.

PRAKTIKALITAS PERANGKAT PEMBELAJARAN BERORIENTASI CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) DALAM MATERI SUHU DAN KALOR DI KELAS X SMA ADABIAH 2 PADANG

PENGEMBANGAN MODUL EVALUASI PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN TEORI BELAJAR KONSTRUKTIVISME

Siti Masruha 21, Sunardi 22, Arika Indah K 23

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian Research and Development (R&D).

BAB III METODE PENGEMBANGAN. Penelitian ini tergolong ke dalam penelitian dan pengembangan (Research &

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. eksperimen. Pada penelitian ini peneliti melakukan satu macam perlakuan yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode deskriptif. Metode

Key Words: Development, Student Worksheet (LKS), Contructivism, Ratio.

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini adalah research and development atau penelitian

PENGEMBANGAN MODUL GEOMETRI ANALITIK BIDANG BERBASIS CONTEXTUAL TEACHING LEARNING

BAB III METODE PENELITIAN. Keterampilan laboratorium dan kemampuan generik sains sangat penting

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini tergolong jenis penelitian pengembangan (Development. dengan model integrated learning berbasis masalah.

PF-42: PERANGKAT PEMBELAJARAN FISIKA MATERI LISTRIK DINAMIS DENGAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) UNTUK MEMFASILITASI PENCAPAIAN KOMPETENSI SISWA

BAB III METODE PENGEMBANGAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan. Pada pengembangan ini

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dihasilkan berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan Lembar Kegiatan

BAB III. METODE PENELITIAN. Penelitian dan pengembangan merupakan konsep yang telah ada di bidang

PENGEMBANGAN PENUNTUN TUGAS KINERJA PRAKTIKUM MAHASISWA DI LABORATORIUM BIOLOGI

BAB III METODE PENELITIAN

Pengembangan LKM Dengan Pendekatan Quantum Learning untuk Meningkatkan Kompetensi Profesional Calon Guru

BAB. III METODOLOGI PENELITIAN. program pembelajaran berbasis masalah disertai pelaksanaan praktikum yang juga

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS GUIDED DISCOVERY PADA MATERI PERSAMAAN DAN INDENTITAS TRIGONOMETRI KELAS X MIA DI SMAN 1 RAMBATAN KABUPATEN TANAH DATAR

BAB 3 METODE PENELITIAN

METODE PENGEMBANGAN. Metode penelitian yang digunakan yaitu research and development atau

PENGEMBANGAN MEDIA WEBSITE PADA MATA KULIAH KOMPUTASI II DI PERGURUAN TINGGI.

Pengembangan Modul Elektronik Berbasis 3D Pageflip Professional

PENGEMBANGAN HANDOUT FISIKA DASAR BERBASIS KONSTRUKTIVITAS PADA MATERI DINAMIKA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian dan pengembangan atau Research &

PENGEMBANGAN WEBSITE BAHAN AJAR TURUNAN UNTUK MENINGKATKAN MINAT BELAJAR PESERTA DIDIK

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS KONSTRUKTIVISME PADA MATERI KAIDAH PENCACAHAN UNTUK SISWA KELAS XI IS SMAN 3 LENGAYANG

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA MODEL STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING SETTING CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING

BAB III METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN. model pengembangan model ADDIE (Analyze, Design, Development,

Pengembangan Media E-Learning Pada Mata Kuliah Komputasi I Di Perguruan Tinggi.

PENGEMBANGAN SOAL-SOAL OPEN-ENDED

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan, yaitu suatu jenis

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK POKOK BAHASAN KUBUS DAN BALOK

Yulia Fanrista Vera*), Zulfaneti ** ), Melisa ** ) ABSTRACT

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS WEB UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI MAHASISWA DALAM MEMBUAT ANIMASI MATERI PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS ICT

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

PENGEMBANGAN INSTRUMENT AUTHENTIC ASSESSMENT UNTUK MATAKULIAH TEACHING AND LEARNING MATHEMATICS

BAB III METODE PENELITIAN. didik pada pembelajaran IPA. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan

BAB III METODOLOGI. Bab ini menguraikan metode penelitian yang digunakan, subyek penelitian,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. B. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. perangkat pembelajaran matematika realistik dengan langkah heuristik

BAB III METODE PENELITIAN. Realistik (PMR) bagi siswa SMP kelas VIII sesuai Kurikulum 2013.

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan ( research and

PENGEMBANGAN MEDIA E-LEARNING PADA MATA KULIAH KOMPUTASI I DI PERGURUAN TINGGI.

4Tabel 3.1 Pedoman Penskoran Rubrik Tes Kemampuan Koneksi Matematis Tabel 3.2 Pedoman Penskoran Rubrik... 46

BAB III METODE PENELITIAN

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS PENEMUAN TERBIMBING PADA MATERI EKSPONEN DAN LOGARITMA UNTUK SISWA KELAS X SMA KARTIKA 1-5 PADANG

BAB III METODE PENELITIAN

Ellan 1, Hobri 2, Nurcholif 3

TAHAP DESIGN PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS MASALAH PADA PERKULIAHAN GEOMETRI ANALITIK BIDANG DI FKIP UMMY SOLOK. Roza Zaimil 1, Rosmiyati 2

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini tergolong penelitian dan pengembangan atau Research and

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dapat terjadi, untuk menghindari hal tersebut maka diberikan penjelasan beberapa

BAB III METODE PENELITIAN

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS MODEL PEMBELAJARAN PROYEK MATERI ALAT-ALAT OPTIK UNTUK KELAS X SMA

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan metode Research and Development (R&D). Sugiyono

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MATEMATIKA (MATERI STATISTIK) DENGAN MENGGUNAKAN MODEL ACTIVE LEARNING SISTEM 5 M UNTUK SISWA KELAS VII

BAB III METODE PENELITIAN A. MODEL PENGEMBANGAN Penelitian ini termasuk penelitian pengembangan inovasi pembelajaran yang menggunakan metode

Transkripsi:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Subjek Penelitian Penelitian dilakukan pada semester genap tahun akademik 2008/2009. Subjek penelitian adalah mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Universitas PGRI Palembang yang mengambil mata kuliah struktur aljabar pada semester VI (enam). B. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini menggunakan metode riset pengembangan atau development research (Akker, 1999). Penelitian ini akan mengembangkan bahan ajar berbasis website pada mata kuliah struktur aljabar. Seels (1994) mengemukakan bahwa pengembangan adalah proses penterjemahan spesifikasi desain ke dalam bentuk fisik. C. Model Pengembangan Model pengembangan bahan ajar struktur aljabar berbasis website oleh peneliti dalam penelitian ini adalah menggunakan model Instruksional Development Institute (IDI). IDI menerapkan prinsi-prinsip pendekatan sistem. Ada tiga tahapan besar pendekatan sistem, yaitu penemuan (define) atau analisis kebutuhan, pengembangan (develop), dan evaluasi (evaluate). Ketiga tahapan tersebut dihubungkan dengan umpan balik (feedback) untuk mengadakan revisi (Syukur, 2008). Selanjutnya tiap tahapan tersebut terbagi lagi kedalam tiga fungsi/langkah, sehingga terdapat 9 langkah yang harus dilakukan seperti pada gambar berikut ini. 28

29 DEFINE Identify Problem Analyze Setting Organize Management Asses needs Establish priorities State problem Audience Conditions Relevant Resources Task Responsibilities TimeLines DEVELOP Identify Objectives Terminal (TO) Enabling (EO) Spesity Methods Learning instruction media Construct Prototypes Instructional Materials Evaluation Materials EVALUTE Tes Tryout Analyze Results Implement/recycle Conduct tryout Collect evaluation data Objektives methods Evaluation techniques Review Decide Acr Gambar 1. Model Pengembangan IDI (Syukur, 2008) Tahap pertama yaitu define yang berisikan langkah-langkah identifikasi masalah, analisis latar dan pengelolaan organisasi. Tahap kedua adalah tahap pengembangan yang berisikan langkah-langkah identifikasi tujuan, menentukan metode yang digunakan dan penyusunan prototipe. Sedangkan langkah tahap ketiga yaitu tahap evaluasi/penilaian yang berisikan langkah-langkah uji coba dan analisis hasil uji coba. Peneliti memilih model IDI karena peneliti memandang bahwa model dengan pendekatan sistem ini sesuai dengan masalah yang melatar belakangi penelitian ini. Dengan adanya analisis kebutuhan, melihat karakteristik mahasiswa, dan dengan kondisi/ sistemsistem yang ada maka peneliti berharap dengan model ini dapat dikembangan bahan ajar struktur aljabar berbasis website yang valid, praktis dan efektif dalam meningkatkan hasil, aktivitas, serta motivasi belajar struktur aljabar mahasiswa.

30 D. Prosedur Penelitian Sejalan dengan model pengembangan IDI, peneliti membuat rancangan prosedur pengembangan ini terdiri dari 3 tahap, yaitu: 1. Analisis muka-belakang (Front-end analysis). 2. Tahap Prototipe (Prototype) 3. Tahap Penilaian (Assessment) Secara umum, rancangan penelitian dapat dilihat dari bagan berikut: Analisis mukabelakang (Front-end analysis) Tahap Prototype Tahap Penilaian Gambar 2. Rancangan Penelitian (Fauzan, 2002) Rancangan penelitian dapat diuraikan pada tahap prosedur berikut ini: 1. Tahap Analisis Muka-Belakang (Front-End Analysis) Tahap analisis muka-belakang dilakukan untuk mendapatkan gambaran kondisi di lapangan. Pada tahap ini dilakukan langkah-langkah sebagai berikut: a) Melakukan wawancara dengan teman sejawat Wawancara dengan teman sejawat ini bertujuan untuk mengetahui masalah/hambatan/fenomena apa saja yang dihadapi di lapangan sehubungan dengan perkuliahan struktur aljabar. Masalah/hambatan ini dapat berasal dari mahasiswa maupun dari dosen yang mengajar struktur aljabar.

31 b) Menganalisis silabus mata kuliah struktur aljabar Hal ini bertujuan untuk mengetahui apakah materi yang diajarkan sudah sesuai dengan kompetensi yang diharapkan. Selain itu, juga melihat kegiatan perkuliahan yang telah direncanakan, apakah bersifat teacher centered atau student centered. c) Menganalisis dan mereviuw buku referensi struktur aljabar Sebelum merancang bahan ajar struktur aljabar berbasis website, buku referensi struktur aljabar sudah ditelaah terlebih dahulu. Hal ini bertujuan untuk melihat isi buku, cara penyajian, soal-soal latihan dan tugas-tugas, apakah sudah sesuai dengan silabus mata kuliah yang berlaku. d) Mempelajari karakteristik mahasiswa Karakteristik mahasiswa perlu menjadi dasar dalam pengembangan bahan ajar struktur aljabar berbasis website. Hal ini untuk memudahkan menyusun tingkat bahasa dalam bahan ajar dan kesukaran soal. 2. Tahap Prototype Hasil dari analisis muka-belakang digunakan untuk merancang prototype bahan ajar struktur aljabar berbasis website. Pembuatan prototype ini dilakukan melalui 2 tahap, yaitu: a) Tahap Validasi Validasi yang digunakan adalah validitas isi. Validasi isi untuk melihat apakah bahan ajar struktur aljabar berbasis website yang telah dirancang sesuai dengan silabus mata kuliah. Bahan ajar struktur aljabar berbasis website yang sudah dirancang dikonsultasikan dan didiskusikan dengan pakar. Kegiatan validasi dilakukan dalam bentuk mengisi lembar

32 validasi dan diskusi sampai diperoleh bahan ajar struktur aljabar berbasis website yang valid dan layak untuk digunakan. b) Tahap Praktikalitas Pada tahap ini dilakukan ujicoba terbatas di satu kelas. Ujicoba dilakukan untuk melihat praktikalitas atau keterpakaian bahan ajar stuktur aljabar berbasis website yang sudah dirancang. 3. Tahap Penilaian (Assesment) Pada tahap penilaian, kegiatan dipusatkan untuk mengevaluasi apakah prototype (versi ujicoba) dapat digunakan sesuai dengan harapan dan efektif untuk meningkatkan kualitas dan hasil belajar mahasiswa. Aspek efektifitas yang diamati dalam proses perkuliahan yang menggunakan bahan ajar struktur aljabar berbasis website di kelas ujicoba adalah aktivitas mahasiswa. berikut ini: Langkah-langkah penelitian tersebut dapat disajikan dalam diagram

33 Analisis Kebutuhan wawancara dengan teman sejawat menganalisis silabus menganalisis buku refernsi mereviu literatur mempelajari karakteristik mahasiswa Merancang Prototype Bahan Ajar Strktur Aljabar Berbasis Website (Rancangan awal) Saran Pakar (isi dan konstruk) Revisi Validasi akhir Pakar (isi dan konstruk) Valid tidak Revisi Ya Uji coba pada kelompok kecil, yaitu 5 orang mahasiswa dengan tingkat kemampuan rendah, sedang dan tinggi perlu perbaikan? Ya Revisi tidak Eksperimen terbatas di program studi pendidikan matematika FKIP Universitas PGRI Palembang (mahasiswa kemampuan rendah, sedang, tinggi) Praktikal? Efektif? tidak Revisi Ya Perangkat bahan ajar struktur aljabar berbasis website yang valid, praktikal dan efektif Gambar 3. Diagram Alir Prosedur Penelitian

34 E. Teknik Pengumpulan Data Untuk mendapatkan data yang diperlukan dalam penelitian ini digunakan teknik pengumpulan data berupa angket, observasi dan tes hasil belajar terhadap respon mahasiswa pada media pembelajaran berupa bahan ajar struktur aljabar berbasis website. 1. Angket Menurut Sudijono (2005) bahwa pada umumnya tujuan penggunaan angket dalam proses pembelajaran terutama adalah untuk memperoleh data mengenai latar belakang peserta didik (dalam hal ini mahasiswa) sebagai salah satu bahan dalam menganalisis tingkah laku dan proses belajar mereka. Angket sering digunakan untuk menilai hasil belajar ranah afektif. Angket tersebut dapat berupa bentuk kuesioner bentuk pilihan ganda dan dapat pula berbentuk skala sikap. Angket pada penelitian ini digunakan untuk mengukur sikap mahasiswa dan tingkat motivasi mahasiswa terhadap pembelajaran struktur aljabar berbasis website. Dalam penelitian ini, angket tertutup digunakan untuk mengukur motivasi dan sikap mahasiswa yang diberikan pada akhir pembelajaran. Angket tertutup adalah angket yang disusun dengan menyediakan pilihan jawaban lengkap sehingga responden hanya tinggal memberi tanda pada jawaban yang dipilih. 2. Observasi Secara umum pengertian observasi adalah cara menghimpun bahan-bahan keterangan yang dilakukan dengan mengadakan pengamatan dan pencatatan secara sistematis terhadap fenomena-fenomena yang dijadikan obyek pengamatan (Djaali dan Muljono, 2004). Pada penelitian ini, observasi digunakan untuk melihat motivasi

35 mahasiswa selama pembelajaran menggunakan bahan ajar struktur aljabar berbasis website. Observasi terhadap subjek penelitian dilakukan selama proses pembelajaran. 3. Test Hasil Belajar Secara umum, tes diartikan sebagai alat yang digunakan untuk mengukur pengetahuan atau penguasaan objek ukur terhadap seperangkat konten atau materi tertentu. Bruce (dalam Djaali dan Muljono, 2004), mengatakan tes dapat digunakan untuk mengukur banyaknya pengetahuan yang diperoleh individu dari suatu bahan pelajaran yang terbatas pada tingkat tertentu. Dalam penelitian ini, tes hasil belajar digunakan untuk mengukur hasil belajar mahasiswa terhadap mata kuliah Struktur Aljabar setelah pembelajaran menggunakan bahan ajar struktur aljabar berbasis website. F. Teknik Analisis Data 1. Analisis Data Angket Pada penelitian ini, untuk mengukur sikap mahasiswa dan tingkat motivasi mahasiswa terhadap pembelajaran struktur aljabar berbasis website digunakan angket tertutup yang dianalisis menggunakan skala Linkert. Dalam skala Linkert, pernyataanpernyataan yang diajukan, baik pernyataan positif maupun negatif dinilai oleh responden dengan sangat setuju, setuju, ragu-ragu (netral), tidak setuju, dan sangat tidak setuju. Penetapan skor untuk pernyataan positif dan pernyataan negatif adalah kebalikannya seperti tampak pada tabel berikut :

36 Tabel 2 Format Pernyataan Sikap dan Tingkat Motivasi Mahasiswa Pernyataan Sikap Pernyataan Positif Pernyataan Negatif Sangat Setuju Setuju Netral Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju 5 4 3 2 1 1 2 3 4 5 Dengan demikian, skor maksimal skala sikap bagi suatu unit analisis adalah jumlah item dalam skala sikap dikalikan 5 diberi simbol 5k, sedangkan skor minimalnya adalah jumlah item dalam skala sikap dikalikan 1 diberi simbol k. Jadi, rentang skor teoritik skala sikap adalah k 5k (Djaali dan Muljono, 2004). Dalam penelitian ini, angket sikap mahasiswa terhadap pembelajaran struktur aljabar berbasis website diberikan pada akhir proses pembelajaran struktur aljabar dengan 16 pernyataan untuk sikap mahasiswa. Penilaian skala sikap mahasiswa terhadap pembelajaran struktur aljabar berbasis website tersebut dengan kriteria sebagai berikut : Skor minimum : 1 x 16 (aspek yang dinilai) = 16 Skor maksimum : 5 x 16 (aspek yang dinilai) = 80 Kategori kriteria : 5 Rentangan Nilai Penentuan Kriteria : : 12,8 Skor 68 80 dapat ditetapkan sangat tertarik Skor 55 67 dapat ditetapkan tertarik Skor 42 54 dapat ditetapkan cukup tertarik Skor 29 41 dapat ditetapkan kurang tertarik Skor 16 28 dapat ditetapkan tidak tertarik Angket tingkat motivasi mahasiswa terhadap pembelajaran struktur aljabar berbasis website diberikan pada akhir proses pembelajaran struktur aljabar dengan 20 pertanyaan untuk

37 tingkat motivasi mahasiswa. Penilaian skala tingkat motivasi mahasiswa terhadap pembelajaran struktur aljabar berbasis website tersebut dengan kriteria sebagai berikut : Skor minimum : 1 x 20 (aspek yang dinilai) = 20 Skor maksimum : 5 x 20 (aspek yang dinilai) = 100 Kategori kriteria : 5 Rentangan Nilai Penentuan Kriteria : : 16 Skor 85 100 dapat ditetapkan sangat termotivasi Skor 67 84 dapat ditetapkan termotivasi Skor 53 68 dapat ditetapkan cukup termotivasi Skor 37 52 dapat ditetapkan kurang termotivasi Skor 20 36 dapat ditetapkan tidak termotivasi 2. Analisis Data Observasi Data observasi dianalisis dengan cara memberikan skor pada setiap deskriptor yang terlihat pada siswa. Adapun format lembar observasi adalah sebagai berikut : Tabel 3 Format Lembar Observasi Aspek yang diamati Kehadiran mahasiswa Mengekspresikan perasaan gembira Mempelajari materi dengan tenang Mempelajari materi secara sistematis Mencatat atau meng-copy materi Mahasiswa mengerjakan latihan di website Mahasiswa berkosentrasi Mahasiswa bermenung Bertanya bila memerlukan Membantu teman yang membutuhkan Banyak mahasiswa yang melakukan aktivitas

38 Skor yang diberikan, yaitu : 1 untuk deskriptor yang terlihat, dan 0 untuk sebaliknya. Data hasil observasi yang diperoleh dari hasil penelitian ini juga akan dianalisis secara deskriftif kualitatif. Data hasil angket yang diperoleh akan di hitung per-indikator, dengan cara menghitung berapa banyak mahasiswa (dalam persen) dari masing-masing indikator dan kemudian deskriftifkanya secara kualitatif. Skor hasil observasi terhadap mahasiswa akan dikelompokkan dalam kategori sebagai berikut: Tabel 4 Kategori Tingkat Motivasi Mahasiswa Skor (%) Tingkat Motivasi Mahasiswa 81-100 Sangat termotivasi 61-80 Termotivasi 41-60 Cukup termotivasi 21-40 Kurang termotivasi < 20 Tidak termotivasi (Modifikasi Nasoetion, 2007) 3. Analisis Data Hasil Belajar Data hasil belajar diperoleh dari hasil tugas pekerjaan rumah, jawaban latihan soal, dan tes, diolah untuk menghasilkan nilai akhir yang kemudian dianalisis untuk mengetahui kategori hasil belajar mahasiswa. Nilai akhir tersebut diperoleh dengan jalan menjumlahkan nilai tugas pekerjaan rumah (T), nilai latihan (L), dan nilai tes/ujian (U), yang masing-masing diberi bobot 20, 30, dan 50, lalu dibagi 100. jika dituangkan dalam bentuk rumus, yaitu sebagai berikut :

39 20 30 50 100 Keterangan: N A = Nilai Akhir T = Nilai Tugas Pekerjaan Rumah L = Nilai Latihan U = Nilai Tes/Ujian (Modifikasi dari Sudijono, 2005) Data hasil belajar yang diperoleh dari hasil penelitian ini juga akan dianalisis secara deskriptif kualitatif. Skor hasil tes mahasiswa akan dikelompokkan dalam kategori sebagai berikut: Tabel 5 Kategori Hasil Belajar Skor (%) Kategori 80 100 Sangat baik 66 79 Baik 56 65 Cukup 40 55 Kurang 0 39 Gagal (Modifikasi Nasoetion, 2007)