DAFTAR ISI ABSTRAK.. KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL.. DAFTAR GAMBAR. DAFTAR LAMPIRAN.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Sewa guna usaha (leasing) adalah suatu kontrak antara lessor (pemilik barang

ABSTRAK. Kata kunci : Leasing, kredit dari bank. Universitas Kristen Maranatha

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Pajak merupakan iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan undang

BAB I PENDAHULUAN. dikeluarkan oleh perusahaan untuk mendukung kegiatan operasional agar

BAB I PENDAHULUAN. alternatif pembiayaan mana yang paling menguntungkan agar dapat

ABSTRAK. Kata Kunci: Perencanaan Pajak (Tax Planning), Penghematan PPh Terutang. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. i Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR...ii. DAFTAR ISI...v. DAFTAR LAMPIRAN.xii. 1.1 Latar Belakang Masalah Identifikasi Masalah..3

ANALISIS PERENCANAAN PAJAK ATAS PEROLEHAN ALAT BERAT SERTA PENGARUHNYA TERHADAP LABA KENA PAJAK DAN PPh TERUTANG (STUDI KASUS PADA PT APMS)

Abstrak ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

Modul ke: Manajemen Perpajakan 06FEB. Samsuri, SH, MM. Fakultas. Program Studi Akuntansi

Tabel 5.1. Daftar Jenis Kendaraan CV. METROPOLITAN HOME. Umur Manfaat. B. Perbandingan Perolehan Kendaraan melalui Pembelian Tunai, Kredit

BAB I PENDAHULUAN. investasi jangka panjang bagi perusahaan. Mengingat bahwa tujuan dari pengadaan

NERACA ASSET TETAP (LEASING) ASSET TIDAK BERWUJUD

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. melalui penanaman barang modal. Dana yang diterima oleh perusahaan digunakan

KEPUTUSAN PEMBIAYAAN AKTIVA TETAP MELALUI LEASING DAN BANK KAITANNYA DENGAN PENGHEMATAN PAJAK

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAKSI. Universitas Kristen Maranatha

BAB II LANDASAN TEORI. suatu kontrak antara lessor (pemilik barang modal) dengan lessee (pengguna

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. Di Indonesia, industri konstruksi merupakan industri yang paling diwarnai

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan nasional Indonesia, Pajak merupakan sektor terbesar dari penerimaan

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Dalam rangka mempertahankan kelangsungan dan tujuan perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam pembelian aset tetap, perusahaan harus mempertimbangkan alternatif

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Keywords: peranan, sewa guna usaha (leasing), penerimaan pajak. vii. Universitas Kristen Maranatha

Aspek Perpajakan atas Aktiva Tetap

BAB I PENDAHULUAN. dalamnya mempunyai fungsi penting dalam membangun masyarakat adil dan

ABSTRAK UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Tinjauan Perencanaan Pajak Sehubungan Pembelian Aktiva Tetap Berwujud Secara Tunai, Kredit dan Leasing

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha dewasa ini, perusahaan dituntut untuk selalu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ABSTRAK. Kata Kunci: Perencanaan Pajak dan Pajak Penghasilan. Universitas Kristen Maranatha

Daftar Kuesioner. Peranan Perencanaan Pajak. ( Variabel X ) Menerapkan Peraturan Perpajakan. Dengan Benar

Manajemen Perpajakan

Oleh : Tita Safitriawati. Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Islam Syekh Yusuf Tangerang ABSTRAK

KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1169/KMK.01/1991 TENTANG KEGIATAN SEWA GUNA USAHA (LEASING) MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Kata kunci: Pajak Pertambahan Nilai, perencanaan pajak, PPN terutang. Universitas Kristen Maranatha

AKUNTANSI UNTUK LEASING

BAB II LANDASAN TEORI

ABSTRACT. Keywords: tax planning, income tax payable.

EVALUASI DAMPAK PERENCANAAN PAJAK UNTUK MEMINIMALKAN BEBAN PAJAK PADA PT ABS INDUSTRI INDONESIA

ABSTRAK. Kata Kunci: Koreksi Fiskal dan Penghasilan Kena Pajak. vii. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. canggih sehingga tanpa disadari juga berpengaruh kedalam dunia usaha.


BAB I PENDAHULUAN. (perusahaan) ke sektor publik. Pemindahan sumber daya tersebut akan

AKUNTANSI PAJAK ATAS SEWA GUNA USAHA DAN JASA KUNSTRUKSI

PERENCANAAN PAJAK UNTUK EFISIENSI PEMBAYARAN PAJAK PADA PT KALTIM LESTARI UNGGUL

Pembelanjaan Jangka Panjang 1 BAB 14 PEMBELANJAAN JANGKA PANJANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 42 TAHUN 1985 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG PAJAK PENGHASILAN 1984 PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

SKRIPSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB II LANDASAN TEORITIS. Leasing berasal dari kata lease yang berarti sewa atau lebih umum sebagai

BAB II LANDASAN TEORITIS

BAB I PENDAHULUAN. ditahan, modal saham, dan lain-lain yang berasal dari sumber internal

PERENCANAAN PAJAK ATAS KEPEMILIKAN AKTIVA TETAP DENGAN METODE FINANCE LEASE (Studi Kasus Pada CV Berkah Bumi Mandiri).

ABSTRAK. Kata Kunci: Perencanaan Pajak, Penghematan Pajak. vi Universitas Kristen Maranatha

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 42 TAHUN 1985 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG PAJAK PENGHASILAN 1984 PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

ABSTRACT. Key words: tax planning, minimization of tax burden is indebted. Universitas Kristen Maranatha

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 42 TAHUN 1985 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG PAJAK PENGHASILAN 1984 PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

(lessee). Penyewa mempunyai hak untuk menggunakan aset

Dari pembahasan bab-bab didepan dapat disimpulkan. hal-hal penting mengenai ketentuan pengakuan^ penyusutan

BAB I PENDAHULUAN. memerlukan aktiva tetap seperti peralatan, mesin, tanah, gedung, kendaraan dan

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 138 TAHUN 2000 TENTANG

Akuntansi Pajak Atas Liabilitas (Kewajiban)

BAB I PENDAHULUAN. melaksanakan perpajakan terdapat perbedaan antara pemerintah dengan wajib pajak,

BAB I PENDAHULUAN. menuntut perusahaan untuk dapat menggunakannya secara efektif dan optimal.

lebih lanjut dengan atau berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan;

Modul ke: Manajemen Perpajakan

BAB 1 PENDAHULUAN. pasca krisis tahun 1997, dengan kebijakan tersebut pemerintah berusaha

MENTERI KEUANGAN S A L I N A N KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 1169/KMK.01/1991 T E N T A N G KEGIATAN SEWA-GUNA-USAHA(LEASING)

BAB IV PEMBAHASAN. komersial, namun untuk menjadi dasar pelaporan SPT Tahunan, PT. Dipta Adimulia

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

Wiwik Budiarti dan Fadilah Dian Hidayati E-ISSN

BAB I PENDAHULUAN. pada khususnya, maka kebutuhan akan pendanaan menjadi hal yang utama bagi

ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI BERDASARKAN SAK ETAP DAN SAK IFRS ATAS PEROLEHAN ASET TETAP DAN KAITANNYA DENGAN ASPEK PERPAJAKAN.

BAB I PENDAHULUAN. persaingan yang cukup ketat antar perusahaan, meliputi pemanfaatan

ANALISIS PERBANDINGAN ANTARA LEASING DENGAN ANGSURAN (KREDIT) MOBIL PADA USAHA RENTAL MOBIL PT. WAHANA INDONESIA TRANSPORT

AKUNTANSI UNTUK PAJAK PENGHASILAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Bagi negara, pajak adalah salah satu sumber penerimaan penting

pajak. Data dari Departemen Keuangan Republik Indonesia juga menunjukkan adanya

BAB I PENDAHULUAN. Sejak tahun 1999 Indonesia mulai menggalami krisis global disegala

BAB I PENDAHULUAN. Suatu negara harus menjalankan pemerintahan dan pembangunan

PERLAKUAN AKUNTANSI PAJAK ATAS SEWA GUNA USAHA DENGAN METODE CAPITAL LEASE

CENDEKIA AKUNTANSI Vol. 1 No. 2 Mei 2013 ISSN

Modul ke: PERPAJAKAN II BUNGA PINJAMAN. Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Deden Tarmidi, SE., M.Ak., BKP. Program Studi Akuntansi.

Oleh Iwan Sidharta, MM.

JURNAL PENYESUAIAN PERUSAHAAN JASA

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya, manusia adalah makhluk sosial yang saling memiliki

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi yang merupakan Bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan ini

BAB 1 PENDAHULUAN. Pajak merupakan salah satu sumber penerimaan bagi negara untuk

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

Transkripsi:

ABSTRAK Sewa guna usaha (leasing) adalah suatu kontrak antara lessor (pemilik barang modal) dengan lessee (pemakai barang modal). Lessee dapat diberikan hak opsi (option right) untuk membeli barang modal tersebut pada akhir masa kontrak. Pajak merupakan beban bagi perusahaan. Oleh karena itu pajak yang dibayar oleh perusahaan harus dapat seminimal mungkin. Salah satu strategi meminimalkan pajak perusahaan adalah dalam pemilihan sumber pendanaan dalam pengadaan aktiva tetap. Dalam pengadaan aktiva tetap, perusahaan bisa memperolehnya melalui sewa guna usaha dengan hak opsi (leasing), atau dengan membeli secara langsung. Dari kedua alternatif di atas, timbul biaya yang berbeda. Biaya tersebut akan menghasilkan pendapatan kena pajak yang berbeda, yang membuat pajak perusahaan menjadi berbeda. Hal inilah yang membuat penulis melakukan penelitian mengenai pemilihan sumber pendanaan aktiva tetap untuk meminimalkan pajak perusahaan. Penulis menggunakan metode penelitian deskriptif analitis. Metode ini bertujuan untuk memberikan gambaran mengenai keadaan objek penelitian yang sesungguhnya melalui pengumpulan dan penyusunan data, yang selanjutnya dianalisis dan ditarik kesimpulan. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan data tingkat suku bunga leasing, tingkat suku bunga pinjaman, serta tingkat suku bunga deposito, laporan rugi laba PT. X. Melalui pengujian hipotesis diketahui perbedaan pengurangan pajak antara leasing dengan membeli langsung tidak signifikan. Meskipun demikian, penulis tetap memberikan kesimpulan bahwa dengan memilih leasing akan lebih meminimalkan pajak daripada membeli langsung. Total biaya (deductible expense) yang muncul dari alternatif leasing sebesar Rp 910,714,638.18 (nilai nominal) dan sebesar Rp. 619,888,440.53 (present value). Pajak perusahaan yang berkurang akibat alternatif leasing sebesar Rp. 273,214,391.45 (nilai nominal) dan sebesar Rp. 185,966,532.16 (present value). Total biaya (deductible expense) yang muncul dari alternatif membeli langsung sebesar Rp 700,000,000.00 (nilai nominal) dan sebesar Rp. 329,159,687.44 (present value). Pajak perusahaan yang berkurang akibat alternatif membeli langsung sebesar Rp. 210,000,000.00 (nilai nominal) dan sebesar Rp. 98,747,906.23 (present value). Penghematan pajak yang didapat jika memilih leasing sebesar Rp. 63,214,391.45 (nilai nominal) dan sebesar Rp. 87,218,625.93 (present value). Leasing juga memberikan keuntungan lain seperti perusahaan tidak perlu menyediakan dana besar untuk membeli aktiva tetap. Saran dari penulis, walaupun leasing menghemat pajak tetapi leasing menyebabkan timbulnya kewajiban tiap bulan, karena itu perusahaan harus memperhatikan aliran kas perusahaan setiap bulannya, agar tidak terjadi kemacetan dalam pembayaran angsuran leasing. i

DAFTAR ISI ABSTRAK.. KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL.. DAFTAR GAMBAR. DAFTAR LAMPIRAN. i ii v ix x xi BAB I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian 1.2. Identifikasi Masalah. 1.3. Tujuan Penelitian. 1.4. Kegunaan Penelitian. 1.5. Kerangka Pemikiran. 1 4 4 5 6 BAB II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pajak.. 2.1.1. Pengertian Pajak. 2.1.2. Dasar Pemungutan Pajak 2.1.3. Pelaksanaan Pungutan Pajak... 2.1.3.1. Azas yang Digunakan... 2.1.3.2. Sistem yang Digunakan 2.1.3.2.1. Siapa yang Menentukan Pajak yang Terhutang... 2.1.3.2.2. Cara Menentukan Besarnya Pajak... 2.1.3.3. Sistem Tarif.. 2.1.4. Fungsi Pajak 2.2. Pajak Penghasilan.. 2.2.1. Pengertian Pajak Penghasilan. 2.2.2. Pengertian Subjek Pajak. 11 11 12 14 14 15 15 16 17 19 21 21 22 ii

2.2.3. Pengecualian Subjek Pajak. 2.2.4. Objek Pajak. 2.2.5. Pengecualian Objek Pajak.. 2.2.6. Biaya yang Boleh Dikurangkan dari Penghasilan Bruto 2.2.7. Biaya yang Tidak Boleh Dikurangkan dari Penghasilan Bruto... 2.3. Manajemen Pajak.. 2.3.1. Pengertian Manajemen Pajak.. 2.3.1.1. Perencanaan Pajak (Tax Planning)... 2.3.1.2. Pelaksanaan Kewajiban Perpajakan (Tax Implementation)... 2.3.1.3. Pengendalian Pajak (Tax Control) 2.3.2. Tahapan Dalam Membuat Perencanaan Pajak 2.3.2.1. Analisis Informasi yang Ada (Analysis of the Existing Data Base)... 2.3.2.2. Buat Satu Model atau Lebih Rencana Besarnya Pajak (Design of One or More Possible Tax Plans)... 2.3.2.3. Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pajak (Evaluating a Tax Plan)... 2.3.2.4. Mencari Kelemahan dan Kemudian Memperbaiki Kembali Rencana Pajak (Debugging The Tax Plan)... 2.3.2.5. Mutakhirkan Rencana Pajak (Updating The Tax Plan) 2.3.3. Perencanaan Pajak Untuk Pajak Penghasilan. 2.3.3.1. Pemilihan Alternatif Dasar Pembukuan 2.3.3.2. Pengelolaan Transaksi yang Berkaitan dengan Pemberian Kesejahteraan pada Karyawan.. 2.3.3.3. Pemilihan Metode Penilaian Persediaan... 2.3.3.4. Pemilihan Sumber Dana dalam Pengadaan Aktiva Tetap. 2.3.3.5. Pemilihan Metode Penyusutan Aktiva Tetap dan Amortisasi Aktiva Tetap Tidak Berwujud... 23 24 26 28 29 31 31 32 33 33 34 34 35 35 37 37 38 38 39 40 41 41 iii

2.3.3.6. Transaksi yang Berkaitan dengan Withholding Tax. 2.3.3.7. Optimalisasi Pengkreditan Pajak yang Telah Dibayar.. 2.3.3.8. Permohonan Penurunan Pembayaran Lump-sum. 2.4. Aktiva Tetap dan Penyusutan 2.4.1. Aktiva Tetap 2.4.2. Karakteristik Dari Aktiva yang Dapat Disusutkan. 2.4.3. Penyusutan Berdasarkan Peraturan Perpajakan.. 2.4.4. Penyusutan Berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan No. 17... 2.4.4.1. Biaya Perolehan 2.4.4.2. Kriteria Aktiva yang Dapat Disusutkan 2.4.4.3. Masa Manfaat 2.4.4.4. Metode Penyusutan.. 2.4.4.5. Saat Dimulainya Penyusutan 2.5. Sewa Guna Usaha (Leasing).. 2.5.1. Pengertian Sewa Guna Usaha (Leasing). 2.5.2. Keuntungan dan Kelemahan Sewa Guna Usaha (Leasing)... 2.5.2.1. Keuntungan Pembiayaan Sewa Guna Usaha (Leasing). 2.5.2.2. Kelemahan Pembiayaan Sewa Guna Usaha (Leasing).. 2.5.3. Perlakuan Perpajakan Untuk Transaksi Sewa Guna Usaha 2.5.4. Perlakuan Standar Akuntansi terhadap Transaksi Sewa Guna Usaha (Leasing)... 2.6. Nilai Waktu Dari Uang.. 41 42 42 43 43 43 45 46 46 47 47 47 48 51 51 51 58 58 60 61 63 65 BAB III. OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian. 3.1.1. Struktur Organisasi. 3.1.2. Proses Produksi... 3.1.3. Fasilitas Kerja. 3.2. Metode Penelitian... 67 70 80 81 81 iv

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Faktor-faktor yang Mendukung Dalam Perhitungan Biaya Leasing dan Biaya Membeli Langsung 4.2. Perhitungan Alternatif Leasing.. 4.3. Perhitungan Alternatif Membeli Langsung... 4.4. Perbandingan Biaya Leasing dengan Biaya Membeli LangsungSecara Nilai Nominal dan Present Value. 4.5. Uji Hipotesis.. 4.6. Perhitungan Total Keuntungan Dari Alternatif Leasing 4.7. Perkiraan Pajak Perusahaan Untuk Tahun 2006 Baik Dengan Menggunakan Leasing Maupun Membeli Langsung... 4.7.1. Proyeksi Laporan Rugi Laba PT. X Untuk Tahun 2006 Dengan Alternatif Leasing... 4.7.2. Proyeksi Laporan Rugi Laba PT. X Untuk Tahun 2006 Dengan Alternatif Membeli Langsung.. 4.7.3. Proyeksi Penghematan Pajak yang Diperoleh PT. X Untuk Tahun 2007.. 88 88 94 96 99 107 111 113 114 115 BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan 5.1.1 Kelemahan... 5.2. Saran.. 116 117 117 DAFTAR PUSTAKA v

DAFTAR GAMBAR Gambar 1. Struktur organisasi PT. X 72 vi

DAFTAR TABEL Tabel 4.1. Data Leasing.. 89 Tabel 4.2. Perhitungan Angsuran Leasing Selama 3 Tahun (Nilai Nominal dan Present Value) 91 Tabel 4.3. Penyusutan Setelah Masa Leasing (Nilai Nominal dan Present Value). 93 Tabel 4.4. Biaya Penyusutan Membeli Langsung... 95 Tabel 4.5 Perbandingan Alternatif Leasing dengan Membeli Langsung... 97 Tabel 4.6. Data Uji Hipotesis (Nilai Nominal) 100 Tabel 4.7. Data Uji Hipotesis (Present Value) 104 Tabel 4.8. Perhitungan Penghasilan Bunga Deposito. 108 Tabel 4.9. Total Keuntungan Dari Alternatif Leasing. 110 Tabel 4.10. Laporan Rugi Laba PT. X Periode 1 Januari 2005 s/d 31 Desember 2005. 112 Tabel 4.11. Proyeksi Laporan Rugi Laba PT. X Periode 1 Januari 2006 s/d 31 Desember 2006 (Alternatif Leasing).. 113 Tabel 4.12. Proyeksi Laporan Rugi Laba PT. X Periode 1 Januari 2004 s/d 31 Desember 2004 (Alternatif Membeli Langsung).. 114 vii

DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor: 1169/KMK.01/1991 tentang Kegiatan Sewa Guna Usaha (Leasing) Lampiran 2 Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor: 520/KMK.04/2000 tentang Penggolongan Jenis Harta viii