PEMUPUKAN KELAPA SAWIT

dokumen-dokumen yang mirip
TINJAUAN PUSTAKA. sangat diperlukan untuk memprediksi produktivitas kelapa sawit tersebut dalam

PEMBAHASAN Konsep Pemupukan Tepat Jenis

TINJAUAN PUSTAKA Pemupukan

HASIL DAN PEMBAHASAN Konsep Pemupukan (4T) BPE Jenis Pupuk

HASIL DAN PEMBAHASAN

PUPUK DAN PEMUPUKAN PADA BUDIDAYA CABAI PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HORTIKULTURA

PEMBAHASAN. Keefektifan Pemupukan dengan Prinsip Empat Tepat

JENIS PUPUK ORGANIK DARI MILL WASTE. 1. Janjangan kosong (EFB). 2. Abu Janjang (bunch ash). 3. Decanter solid. 4. POME. 5. Compost EFB.

PEMBAHASAN. Pengelolaan Pupuk

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. SOCIATE FINANCIARE DES CHACILUS MEDANSA oleh bangsa belgia. Pada tahun 1996-

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

LEAF SAMPLING UNIT (LSU) SOIL SAMPLING UNIT (SSU) & MANFAATNYA. ILHAM, S.Si ASOSIASI SAMADE SAWITKU MASA DEPANKU

TUGAS I. MANAJEMEN PEMELIHARAAN KELAPA SAWIT

PUPUK DAN PEMUPUKAN PADA BUDIDAYA BAWANG MERAH PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HORTIKULTURA

PEMBAHASAN Prosedur Gudang

percobaan pemupukan, berdasarkan jumlah dan macam unsur hara yang diangkut hasil panen, berdasarkan ketersediaan unsur hara dalam tanah (analisis

II. TINJAUAN PUSTAKA. Mentimun dapat diklasifikasikan kedalam Kingdom: Plantae; Divisio:

PEMBAHASAN. Aspek Teknis

REKOMENDASI PEMUPUKAN UMUM KARET, KELAPA SAWIT, KOPI DAN KAKAO. Pendahuluan

Perencanaan Pemupukan. Pengelolaan Pemupukan

Gambar 8. Citra ALOS AVNIR-2 dengan Citra Komposit RGB 321

TINJAUAN PUSTAKA Akar Tanaman Kelapa Sawit Ekologi Kelapa Sawit

TINJAUAN PUSTAKA. Faktor Lingkungan Tumbuh Kelapa Sawit

VII. KEHARAAN DAN PEMUPUKAN

TINJAUAN PUSTAKA Agronomis Kelapa Sawit

4. Jenis pupuk. Out line. 1. Definisi pupuk 2. Nutrien pada tanaman dan implikasinya 3. Proses penyerapan unsur hara pada tanaman

HASIL DAN PEMBAHASAN

SYARAT TUMBUH TANAMAN KAKAO

TINJAUAN PUSTAKA. A. Kompos Limbah Pertanian. menjadi material baru seperti humus yang relatif stabil dan lazim disebut kompos.

TINJAUAN PUSTAKA Klasifikasi dan Botani Kelapa Sawit

SYEKHFANI Fakultas Pertanian Universitas Brawijyaa

MATERI-10 Evaluasi Kesuburan Tanah

Agro inovasi. Inovasi Praktis Atasi Masalah Perkebunan Rakyat

TINJAUAN PUSTAKA. Di Indonesia umumnya jahe ditanam pada ketinggian meter di

LEAF SAMPLING UNIT ( L S U )

PT. BANGKITGIAT USAHA MANDIRI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

MENINGKATKAN KUALITAS BUAH DURIAN DENGAN PEMUPUKAN TEPAT DAN BERIMBANG

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacq.)

PELAKSANAAN KEGIATAN MAGANG. Pelaksanaan Teknis

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN

Oleh RIDWAN HARYONO NIM

I. PENDAHULUAN. Tanaman jagung merupakan salah satu komoditas strategis yang bernilai

I. PENDAHULUAN. Bawang merah (Allium ascalonicum L.) adalah tanaman semusim yang tumbuh

Produktivitas Optimal PENDAHULUAN 13/07/2017 PT PADASA ENAM UTAMA. Bahan Tanaman. Manajemen Kebun. Oleh: Lambok Siahaan.

Pertumbuhan tanaman dan produksi yang tinggi dapat dicapai dengan. Pemupukan dilakukan untuk menyuplai unsur hara yang dibutuhkan oleh

2015 KAJIAN PENGARUH APLIKASI BIONUTRIEN S267 TERHADAP PRODUKTIVITAS TANAMAN KELAPA SAWIT TM-08

PENANAMAN KELAPA SAWIT

Manajemen Pemupukan Tanaman Kelapa Sawit (Elaeis Guineensis Jacq.) Di Pelantaran Agro Estate, Kalimantan Tengah

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

II. TINJAUAN PUSTAKA. Panjang akarnya dapat mencapai 2 m. Daun kacang tanah merupakan daun

MENINGKATKAN KUALITAS BUAH DURIAN DENGAN PEMUPUKAN TEPAT DAN BERIMBANG

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

TINJAUAN PUSTAKA Deskripsi Kacang Tanah

Aplikasi Pemupukan dengan Sistem BMS. Disampaikan Pada Materi Kelas PAMA

AGRIBISNIS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA

PETUNJUK LAPANGAN (PETLAP) PEMUPUKAN KEDELAI

PETUNJUK LAPANGAN ( PETLAP ) PEMUPUKAN TEPAT JENIS dan DOSIS UNTUK MENINGKATKAN PRODUKTIFITAS PADI. Oleh :

LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI TUMBUHAN NUTRISI TANAMAN

TATA CARA PENELITIN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. B. Bahan dan Alat Penelitian

TINJAUAN PUSTAKA. produksi dan mutu kelapa sawit mengingat tanaman kelapa sawit baru akan

Disampaikan oleh : Edison P. Sihombing dan Dimas H. Pamungkas

PEMUPUKAN TANAMAN CABAI Oleh : Isnawan BP3K Nglegok

TINJAUAN PUSTAKA. Sistematika tanaman tebu adalah sebagai berikut : kingdom : Plantae ;

I. PENDAHULUAN. Kedelai (Glycine max [L.] Merr.) merupakan tanaman pangan terpenting ketiga

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

HASIL DAN PEMBAHASAN

I. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Politeknik Negeri Lampung, Bandar Lampung.

Percobaan 3. Pertumbuhan dan Produksi Dua Varietas Kacang Tanah pada Populasi Tanaman yang Berbeda

HASIL DAN PEMBAHASAN

BUDIDAYA CENGKEH SECARA MUDAH OLEH HARI SUBAGYO BP3K DOKO

2015 KAJIAN PENGARUH PENAMBAHAN BIONUTRIEN S267 TERHADAP PRODUKTIVITAS TANAMAN KELAPA SAWIT TM-03

Imam Purwanto, Eti Suhaeti, dan Edi Sumantri Teknisi Litkaysa Penyelia Balitbangtan di Balai Penelitian Tanah

Lampiran 1 Curahan Tenaga Kerja (HK) Tanaman Tebu Per Ha Per Musim

SEKUENS PUPUK DAN PEMUPUKAN. Kompetensi yang ingin dicapai. Pertemuan 6 dan 7 1. PUPUK

II. TINJAUAN PUSTAKA

Manajemen Pemupukan Tanaman Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq.) pada Area Marjinal di Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah

Tabel 6. Hasil Pendugaaan Faktor Penentu Produktivitas Kelapa Sawit

PENDAHULUAN Latar Belakang

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman. Sistem perakaran tanaman bawang merah adalah akar serabut dengan

NERACA HARA PUSAT PENELITIAN KOPI DAN KAKAO

II. TINJAUAN PUSTAKA. didunia. Bawang merah (Allium ascalonicum L.) merupakan tanaman semusim

TINJAUAN PUSTAKA. perkebunan. Karena Mucuna bracteata memiliki kelebihan dibandingkan dengan

Ketersediaan pakan khususnya pakan hijauan masih merupakan kendala. yang dihadapi oleh para peternak khususnya pada musim kemarau.

TINJAUAN PUSTAKA. A. Limbah Cair Industri Tempe. pada suatu saat dan tempat tertentu tidak dikehendaki lingkungan karna tidak

PT. BANGKITGIAT USAHA MANDIRI

TINJAUAN PUSTAKA. saat ini adalah pembibitan dua tahap. Yang dimaksud pembibitan dua tahap

I. PENDAHULUAN. Cabai (Capsicum annuum L.) merupakan komoditas sayuran yang mempunyai

PUPUK DALAM PENINGKATAN PRODUKSI TANAMAN. Lenny Sri Npriani

Pengaruh Nutrisi Terhadap Pertumbuhan Tanaman

BAB I PENDAHULUAN. tanaman kedelai, namun hasilnya masih kurang optimal. Perlu diketahui bahwa kebutuhan

I. PENDAHULUAN. Kacang tanah (Arachis hypogaea L.) merupakan salah satu komoditi tanaman

TINJAUAN PUSTAKA. yang baik yaitu : sebagai tempat unsur hara, harus dapat memegang air yang

I. PENDAHULUAN. Pisang merupakan komoditas buah-buahan yang populer di masyarakat karena

I. PENDAHULUAN. Radish (Raphanus sativus L) merupakan salah satu tanaman perdu semusim yang

II. TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Botani, Klasifikasi, dan Syarat Tumbuh Tanaman Cabai

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman jagung manis (Zea mays sacharata Sturt.) dapat diklasifikasikan

Transkripsi:

PEMUPUKAN KELAPA SAWIT MANAGEMENT TRAINEE PT Bangkitgiat Usaha Mandiri Palm Oil Plantation & Mill

Kultur Teknis Pemel Tanaman, Pemupukan, Pemupukan, Drainase, Pengendalian HPT, Homogenitas Tanaman, SPH. Infrastruktur Jln/Jbtn, Panen. Genetis Umur /Thn Tnm Produktivitas Lingkungan Iklim Tanah SDM Management Karyawan 2

3

PEMUPUKAN Pupuk adalah setiap material, baik organik maupun anorganik, alami atau sintetis, yang memberikan satu atau lebih unsur kimia yang dibutuhkan untuk pertumbuhan tanaman (Jain, et. al, 1992) Pupuk diperlukan karena : Mengganti kehilangan unsur hara yang digunakan oleh tanaman membentuk buah dan bagian tanaman Tercuci & Erosi Terikat oleh tanah Kehilangan terbesar dari Pemupukan adalah karena dipanen dalam bentuk TBS 4

PEMUPUKAN Tujuan Pemupukan : Menyediakan kebutuhan hara yang cukup guna mendorong pertumbuhan vegetatif tanaman (akar, batang dan daun) yang sehat dan produksi TBS secara maksimum dan ekonomis, serta meningkatkan ketahanan terhadap hama dan penyakit 5

PRINSIP UTAMA PEMUPUKAN : setiap pokok yang menerima pupuk harus sesuai dengan jenis & dosis (Kg per Pokok) yang telah ditentukan di program pemupukan Sasaran Pemupukan : Menggantikan dan mempertahankan Keseimbangan Hara yang dibutuhkan tanaman untuk memperoleh produksi Ton TBS per Hektar per Tahun yang maksimal. 6

PENURUNAN EFISIENSI PUPUK HARA TIDAK SEIMBANG (20-50%) PENEMPATAN PUPUK TIDAK TEPAT (5-10%) WAKTU APLIKASI TIDAK TEPAT (10-20%) PENURUNAN EFISIENSI PUPUK GULMA (15 50%) Sumber : Nazeeb (1997) POPULASI TANAMAN TDK CUKUP (10 25%) SERANGAN HAMA (5 50%) 7

Balanced Nutrition Liebig s law of the minimum N P K Mg 8

UNSUR HARA YANG DIBUTUHKAN OLEH TANAMAN K. SAWIT Unsur Hara Makro Unsur yang diperlukan tanaman dalam jumlah yang banyak Contoh : N, P, K, Ca, Mg, S Unsur Hara Mikro Unsur yang diperlukan tanaman dalam jumlah yang sedikit Contoh : B, Fe, Mn, Zn 9

Pemupukan Output : FFB : 25 ton/ ha = 25.000 kg/ ha Input : Pupuk : 8 10 kg/ pokok = 1.080 1.350 kg/ ha 10

JENIS DAN SIFAT PUPUK Asal Pembentukannya 1. Pupuk Anorganik : berasal dari senyawa non organik contoh : Urea, ZA, RP, MOP, Kieserite, Dolomite, HGFB dll 2. Pupuk Organik berasal dari senyawa organik seperti jaringan atau limbah mahluk hidup contoh : Janjangan kosong, Kompos, Pelepah K Sawit dll Proses Produksi 1. Pupuk Tunggal : terdiri dari satu jenis unsur hara dominan contoh : Urea, ZA, RP, MOP, Kieserite, Dolomite, HGFB dll 2. Pupuk Majemuk : terdiri dari beberapa unsur hara dalam rasio perbandingan tertentu contoh : NPK 12.12.17.2 dan NPK 15.15.6.4 11

JENIS DAN SIFAT PUPUK. Sifat Pupuk Mudah menguap : Urea, ZA Mudah tercuci : Urea, ZA, MOP, HGFB Ketersediaan di dalam tanah : RP, Ca, Mg, Mn Mobile dalam tanah : Urea, ZA (N), MOP Mobile dalam tanaman : Urea, ZA (N), RP, MOP Sinergis : Urea dan MOP, RP dan Kieserite Antagonis : Urea dan RP, MOP dan Kieserite atau Dolomite dan HGFB 12

1. Menguap 4. Terikat PUPUK 3. Tercuci 2. Run off 5. Efisiensi (%) N: 20-60 P: 10-30 K: >50 6. Non-teknis 13

KANDUNGAN HARA DAN JENIS PUPUK Kandungan Hara` Jenis pupuk Keterangan Nitrogen (N) Urea (46%N) TBM & TM, semua jenis tanah Fosfor (P) TSP (45% P2O5) TBM & TM, semua jenis tanah Fosfor (P) Rock Posphat (28% P2O5) TBM & TM, semua jenis tanah. Lebih reaktif pada Tanah gambut Kalium (K) MOP (60% K2O) TBM & TM, semua jenis tanah Magnesium (Mg) Kiserit e (27% MgO) Defisiensi/memperbaiki Mg pada Tanah mineral Magnesium (Mg) Dolomit (18-22% MgO) Mempertahankan status Mg padatanah gambut Kapur (Ca & Mg) Kaptan (55-56% CaO) Menurunkan Kemasaman Tanah gambut Boron (B) HGFB (48% B2O5) TBM (semua), TM (defisiensi) Tembaga (Cu) Terusi (25% Cu) Tanah gambut & mineral tertentu Seng (Zn) Zn.SO4 (35% Zn) Tanah gambut 14

KESEIMBANGAN UNSUR HARA Pupuk harus diberikan secara seimbang. Pemupukan yang minimum adalah sebagai pembatas pertumbuhan tanaman Pupuk penentu keberhasilan produksi, selain faktor iklim dan praktek di lapangan Pemupukan yang BENAR : meningkatkan produksi lebih besar dibanding dengan biaya, menjamin produksi tinggi yang berkesinambungan dan menjadikan biaya yang dikeluarkan efektif (Biaya Pemupukan = 40-45 % dari Biaya Produksi TBS) 15

KETIDAK SEIMBANGAN N : K Ketidakseimbangan N dan K (White Stripe) 1. Adanya garis berwarna putih memanjang searah tulang daun sepanjang helaian daun, terjadi di kedua sisi helai. Penyebab 1. Rasion N:K di daun tidak seimbang (>2.5) 2. Pempukuan N yang berat 3. Kandungan N tanah yang tinggi 3. Terjadinya defisiensi B 16

White Stripe (garis putih) 17

GEJALA DEFISIENSI HARA NITROGEN (N) Gejala Defisiensi Nitrogen 1. Daun pucat atau kekuningan 2. Gejala dimulai dari daun bawah (daun tua) 3. Ujung daun berwarna coklat keunguan 4. Pelepah dan tulang daun menguning Penyebab 1. Drainase tanah buruk 2. ph tanah sangat rendah (< 4) sehingga menghambat kerja mikroorganisme pengurai N 3. Kompetisi berat dengan lalang 4. Lapisan tanah yang dangkal 5. Tanah miskin hara, tanah berpasir 6. Aplikasi N kurang 18

Defisiensi Nitrogen 19

GEJALA DEFISIENSI HARA POSPAT (P) Gejala Defisiensi Pospat 1. Tanaman kerdil dan pelepah memendek 2. Diameter batang mengecil dengan bertambah tingginya batang (bentuk batang seperti piramid) 3. Daun kacangan yang hidup disekeliling pokok sawit mengecil 4. Daun lalang di sekeliling pokok sawit berwarna ungu Penyebab 1. Erosi top soil 2. Fiksasi P oleh tanah dengan kandungan Al tinggi 20

Defisiensi Pospat 21

GEJALA DEFISIENSI HARA KALIUM (K) Gejala Defisiensi K Bercak Orange atau Kuning/ COS : Confluent Orange Spot 1. Bercak kuning/orange dapat meneruskan cahaya dan dapat menyebabkan kematian jaringan (nekrosis) 2. Terjadi di helaian anak daun pada pelepah daun tua mengarah ke pelepah daun muda Menguning pada Tengah Tajuk/ MCY : Mid-Crown Yellowing 1. Daun memucat berwarna coklat kekuningan pada tajuk tengah 2. Selanjutnya terbentuk pita yang jelas dari sekitar pinggiran helaian daun yang telah berwarna kuning Penyebab 1. Tanah gambut atau tanah dengan ph rendah 2. Tanah berpasir 3. Tanah dengan solum dangkal dengan struktur yang padat (compact) 22

Defisiensi Kalium 23

GEJALA DEFISIENSI HARA MAGNESIUM (MG) Gejala Defisiensi Magnesium/ Orange Frond 1. Timbulnya warna hijau kekuningan yang berubah menjadi warna kuning terang di bagian ujung daun yang berumur lebih tua terutama yang langsung terkena cahaya matahari, daun ternaungi tetap berwarna hijau 2. Daun yang berubah menjadi kekuningan akhirnya mengalami kekeringan dan kematian jaringan Penyebab 1. Tanah berpasir, tanah yang dangkal dan tanah gambut 2. Pemupukan berat yang menyebabkan ketidakseimbangan unsur lain terhadap Mg 3. Pemupukan Mg kurang. 24

Defisiensi Magnesium 25

GEJALA DEFISIENSI HARA BORON (B) Gejala Defisiensi Boron 1. Pemendekan ukuran daun muda sehingga membentuk tajuk atas rata (flat top) 2. Daun berwarna hijau gelap dan rapuh 3. Daun berbentuk aneh seperti menutup (blind leaf, gbr A), keriput (crinkled leaf, gbr B), ujung daun mengait seperti pancing (hooked leaf, gbr C dan D) Penyebab 1. Tanah berpasir atau atau tanah yang dangkal 2. Tanah dengan ph rendah (< 4.5) atau tanah dengan ph tinggi (> 7.5) 3. Terjadi setelah aplikasi berat N, K dan Ca 26

Defisiensi Boron 27

GEJALA DEFISIENSI HARA CUPRUM (CU) Defisiensi Cuprum (Tembaga)/ Mid-Crown Chlorosis 1. Gejala awal ditandai dengan adanya perubahan warna hijau pucat ke kuning keputihan pada lembaran anak daun yang telah menunjukkan garis-garis klorosis, pada daun muda yang sudah terbuka penuh 2. Pada kasus berat, daun terkena defisiensi memendek dan berwarna kuning pucat. Daun mengering dan mati Penyebab 1. Tanah berpasir dan tanah gambut 2. Kandungan N di tanah yang tinggi akibat perbaikan drainase dan pemupukan N 3. Terjadi setelah pemupukan berat P dan N tanpa aplikasi K yang cukup 28

Defisiensi Cu (tembaga) 29

Algae (bukan defisiensi) 30

Crown Disease (bukan defisiensi) 31

MANAGEMENT TRAINEE FERTILIZER MANAGEMENT 32

MANAJEMEN PEMUPUKAN 6 (Enam) T : Tepat Jenis Tepat Mutu/Kualitas Tepat Dosis (sesuai Rekomendasi Analisa Tanah dan Daun) Tepat Waktu (pada musim hujan ringan) Tepat Cara Aplikasi (sesuai SOP Pemupukan yang Profesional dan Supervisi yang melekat) Tepat Administrasi (Jujur, Teliti dan Ontime) 33

TEPAT DOSIS Dosis Pupuk disusun atas dasar : Hasil analisa daun (menentukan status unsur/kadar hara tanaman) Hasil analisa tanah (menentukan status unsur/kadar hara tanah) Riwayat dan proyeksi produksi Kondisi tanah dan penutupan LCC Rekomendasi pemupukan dikeluarkan pada akhir tahun untuk rekomendasi tahun berikutnya Rekomendasi membutuhkan biaya yang sangat mahal dalam menentukannya 34

TEPAT WAKTU MANAGEMENT TRAINEE PRINSIP : pemupukan selesai per blok untuk semua jenis pupuk (apabila stok pupuk memungkinkan) Pemupukan di TBM 1.Di TBM mengacu kepada rekomendasi sesuai umur bulan tanam 2.Di TM, diusahakan menjelang akhir musim hujan (APL-I) dan awal musim hujan (APL-II). Target selesai 100% bulan pada bln Oktober Strategi Pemupukan 1.Pada periode hujan, aplikasikan Jenis pupuk yang praktis tidak mudah tercuci seperti RP, Kieserite, Dolomite 2.Periode kemarau (kering), hindarkan aplikasi UREA/ZA 3.Dahulukan memupuk blok-blok TB/TBM, kemudian baru TM. Prioritaskan penaburan RP atau TSP, Kiesrite atau Dolomit, kemudian menyusul Urea/ZA, MOP dan HGFB (disusun terkait sifat antagonis pupuk) 35

TEPAT CARA APLIKASI Persiapan Sarana 1. Takaran pupuk harus seragam. Takaran dikalibrasi sesuai jenis pupuk dan dosis pupuk (kg/pokok) 2. Persiapkan ember anti pecah ukuran 20 Ltr atau jerigen herbisida yang dipotong permukaan atas dan diberi tali pegangan sebagai wadah pupuk yang dibawa tenaga penabur 3. Persiapkan cangkul/sekop untuk mengorek pupuk yang tumpah. Juga untuk mencangkul pocket penguburan pupuk di areal miring 36

TEPAT CARA APLIKASI Pelaksanaan 1. TK pemupuk diorganisasikan beregu kecil 3 orang/tim, terdiri dari 2 penabur (perempuan) dan 1 pengecer (laki-laki) 2. Output 1 tim adalah 1.350 Kg atau 450 Kg/HK 3. Penaburan pupuk selesai keseluruhan pokok demi pokok pada hari itu dengan TUNTAS 4. Penaburan pupuk harus dimulai arah tengah blok ke arah CR per barisan tanaman 37

TEPAT CARA APLIKASI Keamanan 1. Security afdeling wajib menjaga keamanan pupuk yang diecer Transport sampai selesai pemupukan dan memastikan tidak ada yang hilang/tercuri 2. Mengawasi pupuk tidak ditabur/dibuang ke luar blok, semak belukar, atau parit dll 38

TEPAT CARA APLIKASI Pengawasan 1. Asisten dan Mandor Pupuk harus mengatur ancak awal oleh tim pemupuk, menyelesaikan dari tengah blok ke CR arah selatan (timur ke barat) sampai tuntas dan dilanjutkan dari tengah blok ke CR arah utara (barat ke timur) 2. Pengawasan pelaksanaan pemupukan di blok harus INTENSIF/KETAT maka Mandor Pupuk harus dibantu oleh 1 orang Pembantu Mandor Pupuk 3. Mandor 1, Mandor Pupuk mengawasi sepanjang hari mulai dari pengeceran, penaburan dan memeriksa barisan pokok yang ditabur secara zigzag sampai blok selesai terpupuk dan memastikan pokok terpupuk tepat dosis dan tepat cara 4. Asisten mengatur awal pengancakan sampai pemupukan berjalan (awal), dan memeriksa kembali hasil pemupukan di akhir pekerjaan 5. Askep dan EM memeriksa dan mengawasi semua Afdeling pada hari itu secara spot check 6. Karung goni bekas pupuk dikumpulkan dan dikembalikan ke Logistik sebagai SYARAT MUTLAK pengambilan pupuk esok hari 39

TEPAT CARA APLIKASI Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam kegiatan pemupukan : Pupuk ditabur disekeliling piringan merata, tidak terputus-putus apalagi menumpuk-numpuk. Pokok pada areal miring tidak ada tapak kuda dipupuk dengan cara dibenam/dikubur 5 lubang keliling piringan dan lubang pemupukan ditutup kembali Jarak penaburan di piringan tergantung kepada perkembangan pokok, tepatnya lingkar terluar penebaran pupuk maksimal di bawah proyeksi ujung tajuk atau pelepah terbawah menuju kedalam arah pokok. 40

LETAK PENABURAN PUPUK DI PIRINGAN : TBM < 1 Tahun TBM 2-3 Tahun 41

LETAK PENABURAN PUPUK DI PIRINGAN : TM 4-5 Tahun TM > 5 Tahun 1,5 3 m 42

TEPAT ADMINISTRASI Administrasi 1. Asisten membuat Rencana Pemupukan Harian yang disetujui EM dan Askep yang dilampirkan di RKH 2. Asisten membuat SPMB ditandatangai EM dan Askep yang berisi informasi Afdeling, Blok, Jenis Pupuk, Dosis dan Jumlah pupuk 3. Pupuk dari logistik harus sesuai SPMB, telah siap dimuat di Transport pada pukul 05.15 WIB, sedangkan pemupuk harus sudah sampai di blok pukul 06.00 WIB dan pemupukan sudah harus dimulai pukul 06.30 WIB 4. Administrasi Laporan Pemupukan diselesaikan pada hari itu juga. 43

APLIKASI JANJANGAN KOSONG Janjangan kosong adalah salah satu limbah pabrik (Mill by Product) Rendemen Janjangan kosong adalah 20-25 % dari TBS diolah Kegunaan Janjangan Kosong diaplikasikan di kebun : 1. Sumber hara bagi kelapa sawit 2. Sebagai mulsa, menurunkan temperatur tanah dan menjaga kelembaban tanah pada musim kemarau serta mengurangi losses nutrisi akibat pencucian dan mengurangi erosi tanah 3. Memperbaiki sifat fisik dan kimia tanah, terutama areal berpasir 4. Mengatasi pertumbuhan gulma Aplikasi Janjangan Kosong diprioritaskan pada areal mineral berpasir Rata-rata 1 (satu) ton janjangan kosong mengandung unsur hara utama sebanding dengan 8,0 kg Urea, 2,9 kg RP, 18,3 kg MOP dan 5,0 kg Kieserit, dan unsur hara lainnya (B, Cu, Zn, Fe dan Mn) Janjang kosong segar harus segera diaplikasi, karena unsur Kalium (K) paling cepat terurai dibandingkan unsur yang lain Unsur N, P dan Mg dalam janjangan kosong bersifat slow release (lambat tersedia) 44

APLIKASI JANJANGAN KOSONG Rotasi Aplikasi Janjangan Kosong adalah 1-2 kali setahun Dosis Tanaman Belum Menghasilkan Tanaman Menghasilkan : 25 30 Ton/Ha/Tahun : 40 60 Ton/Ha/Tahun Tempat - Tanaman Belum Menghasilkan, ditabur di piringan mulai dari pangkal batang mengarah ke luar piringan dengan jari-jari 1 meter - Tanaman Menghasilkan, ditabur di gawangan, di antara pokok kelapa sawit Cara aplikasi terkait dengan - Organisasi transport janjangan kosong. Merupakan komponen biaya yang paling mahal dalam aplikasi janjangan kosong - Lokasi aplikasi ditandai (dipancang) sehingga memudahkan peletakan tumpukan janjangan kosong oleh transport - Organisasi gang janjangan kosong - Sistem tabur 1 lapis 45

EFB (janjangan kosong): 20-25% of FFB 46

POME (palm oil mill effluent) 47

Terima Kasih MANAGEMENT TRAINE Palm Oil Plantation & Mill HEAD OFFICE: Cempaka Putih Timur Raya No. 5 & 7, Jakarta Pusat 10510 - INDONESIA Phone: 62-21-4252142, Fax: 62-21-4243092 BRANCH OFFICE: Palangkaraya Jl. Pangrango No. 46, Palangkaraya, Kalimantan Tengah Telp. 0536-3238917 Sampit Jl. Kapuas No. 43, Sampit Kalimantan Tengah Telp. 0531-31508 PLANTATION SITE OFFICE: Tumbang Kalang Estate, Kec. Antang Kalang, Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah