4. MENTORING DAN PENGEMBANGAN MAHASISWA

dokumen-dokumen yang mirip
4. MENTORING DAN PENGEMBANGAN MAHASISWA

PANDUAN MAHASISWA S-1 AKUNTANSI UNIVERSITAS PRASETIYA MULYA Kebijakan - Prosedur Studi - Kode Etik

STANDAR KEMAHASISWAAN

STANDAR KEMAHASISWAAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL

Pedoman Organisasi Mahasiswa FOR/SPMI-UIB/PED

STANDAR 1. VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, SERTA STRATEGI PENCAPAIAN. 1.1 Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran serta Strategi Pencapaian

3. ATURAN DAN KEBIJAKAN

ORGANISASI KEMAHASISWAAN

STANDAR KEMAHASISWAAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL SEKOLAH TINGGI MULTI MEDIA

ANGGARAN DASAR (AD) DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA (ART) KELUARGA MAHASISWA MAGISTER ILMU HUKUM FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS GADJAH MADA PEMBUKAAN

Pengambilan di bagian akademik

PEDOMAN PEMBINAAN KEMAHASISWAAN DAN PENGEMBANGAN PERANAN ALUMNI

SATUAN KREDIT KEGIATAN KEMAHASISWAAN (SKKK)

STANDAR KEMAHASISWAAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG

IKATAN MAHASISWA ELEKTRO PERIODE 2011

PROSEDUR PEMBINAAN & PENDANAAN ORGANISASI KEMAHASISWAAN SPMI - UBD

Standar Mahasiswa & Pengelolaan Alumni STIKES HARAPAN IBU

D I S A M P A I K A N P A D A O K K T A H U N

OPEN RECRUITMENT MAGANG BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA 2014 Fakultas Kedokteran Universitas Udayana

Rencana Strategis Organisasi Penelitian Studi Internasional Malang (OPSIM)

Pedoman Sistem Kredit Prestasi (SKP) KATA PENGANTAR

VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, SERTA STRATEGI PENCAPAIAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN Gambaran Umum Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Surabaya

RENCANA OPERASIONAL PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

MUKADDIMAH. Forum Pimpinan Fakultas Bidang Ilmu Pertanian PTM se Indonesia (FPF-BIP PTM) mempunyai:

Panduan Penggunaan Integrated Recruitment System

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS BUNG HATTA NOMOR 1 TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN PENILAIAN KEGIATAN EKSTRA KURIKULER MAHASISWA

softskill yang dapat menunjang keberhasilan di masa depan;

FINAL PROJECT SEKOLAH PASCASARJANA PERBANAS INSTITUTE

PENGEMBANGAN KEMAHASISWAAN UNIVERSITAS MERCU BUANA YOGYAKARTA

PERATURAN DIREKTUR POLITEKNIK INDRAMAYU NOMOR : 001/DIR/PER/III/2013 TENTANG ORGANISASI KEMAHASISWAAN DI LINGKUNGAN POLITEKNIK INDRAMAYU

KATA PENGANTAR. Bandarlampung, 11 Januari 2017 Direktur, Prof. Dr. Sudjarwo. M.S

BUKU SATUAN KREDIT KEGIATAN (SKK) MAHASISWA IAIN ANTASARI

PEDOMAN PEMBIMBINGAN AKADEMIK

BAB II SISTEM PENYELENGGARAAN KEGIATAN KEMAHASISWAAN

Borang Kinerja Jurusan UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2010

BAB I PENDAHULUAN. ini berpengaruh terhadap berbagai aspek. Salah satunya terhadap kegiatan

STANDAR 1. VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, SERTA STRATEGI PENCAPAIAN

PENYUSUNAN PANDUAN KEGIATAN ORGANISASI KEMAHASISWAAN BERBASIS SOFT SKILL (Materi IV)

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS PADJADJARAN NOMOR 70 TAHUN 2015 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA PENGELOLA UNIVERSITAS PADJADJARAN

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAAN, DAN ANALISIS HASIL

BAB I PENDAHULUAN. sasaran, sehingga untuk bisa bermain sepakbola diperlukan teknik-teknik

RENCANA STRATEGIS PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FKIP UNIVERSITAS SRIWIJAYA

KOMPONEN G PENELITIAN, PELAYANAN/PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT, DAN KERJASAMA

SELAMAT DATANG MAHASISWA BARU AKUNTANSI 2011

BAB II DESKRIPSI BPSDM HUKUM DAN HAM

STANDAR 1. VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, SERTA STRATEGI PENCAPAIAN

MENCIPTAKAN LEMBAGA KEMAHASISWAAN : POLA PEMBINAAN KEMAHASISWAAN DI PERGURUAN TINGGI

1. PEMBINAAN MAHASISWA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 1994 TENTANG PENDIDIKAN DAN PELATIHAN JABATAN PEGAWAI NEGERI SIPIL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 1994 TENTANG PENDIDIKAN DAN PELATIHAN JABATAN PEGAWAI NEGERI SIPIL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

STANDAR MUTU PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

STANDAR PENILAIAN PEMBELAJARAN

PEDOMAN KREDIT POIN KEAKTIFAN MAHASISWA

Bagan Kurikulum Advertising

IKA FIA UB GARIS BESAR ATURAN ORGANISASI IKATAN ALUMNI FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI UNIVERSITAS BRAWIJAYA

2. INFORMASI AKADEMIK

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS BUNG HATTA NOMOR 1 TAHUN Tentang PEDOMAN PENILAIAN KEGIATAN EKSTRA KURIKULER MAHASISWA

Rerata IPK mahasiswa Jurusan/Program Studi Akuntansi selama empat semester ( ) sebesar 2,97 persen, atau masuk kriteria baik.

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS PADJADJARAN NOMOR 40 TAHUN 2016 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA PENGELOLA UNIVERSITAS PADJADJARAN

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha yang disingkat dengan MCU, sejak beberapa

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BUDI LUHUR

Lampiran Keputusan Rektor Nomor : 219 Tahun 2017 PEDOMAN PELAKSANAAN SATUAN KEGIATAN PRESTASI MAHASISWA (SKPM)

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. 2.1 Gambaran Umum Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Surabaya

STANDAR 1. VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, SERTA STRATEGI PENCAPAIAN

Pemilihan Akademisi Berprestasi Politeknik Negeri Sriwijaya tahun 2010

UNIVERSITAS AIRLANGGA

STANDAR 3 KEMAHASISWAAN DAN LULUSAN

KURIKULUM MAGISTER PSIKOLOGI PROFESI UNIVERSITAS SURABAYA

BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA (BEM) AKADEMI KEBIDANAN BINA SEHAT NUSANTARA KABUPATEN BONE ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA PEMBUKAAN

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS MATARAM NOMOR 01 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN ORGANISASI KEMAHASISWAAN UNIVERSITAS MATARAM

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMA NEGERI 2 KENDAL

PANDUAN ORGANISASI KEMAHASISWAAN (ORMAWA) UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO

PEDOMAN PENILAIAN KEGIATAN EKSTRA KURIKULER MAHASISWA SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) PGRI SUMATERA BARAT

UNDANG-UNDANG UNIT KEGIATAN MAHASISWA BAB I KETENTUAN UMUM

KEPUTUSAN DEKAN FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG NOMOR : 25-A /H7.1.18/SK/2010 TENTANG

Standard Operating Procedure Prodi Teknik Industri. [Type the author name] [Type the company name] [Pick the date]

ORGANISASI KEMAHASISWAAN. Universitas Dian Nuswantoro

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA

PEDOMAN PENASEHAT AKADEMIK

BAB I PENDAHULUAN. dan review atau peninjauan ulang terhadap kinerja sumber daya manusia. Melalui

Nomor: 10071/STKIP-AK/PGRI/SB/2012 TENTANG PEDOMAN MANAJEMEN ORGANISASI KEMAHASISWAAN DI STKIP PGRI SUMATERA BARAT KETUA STKIP PGRI SUMATERA BARAT

BAB I TUJUAN, VISI DAN MISI. Membentuk sumber daya mahasiswa jurusan yang kreatif dan produktif di bidang keteknikan dan bersifat religius.

PROSEDUR PERSIAPAN PELAKSANAAN AKADEMIK

J. Suasana Akademik 1. Sarana yang Tersedia untuk Memelihara Interaksi Dosen-Mahasiswa

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Mahasiswa adalah status yang disandang oleh seseorang karena

PEDOMAN PELAKSANAAN SISTEM KREDIT PARTISIPASI (SKP)

Program Kerja Kesiswaan MTs. Wachid Hasyim Surabaya Tahun Pelajaran 2017/2018

INFORNASI AKADEMIK SMA NEGERI 78 TAHUN PELAJARAN 2014/2015

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB V KESIMPULAN, KETERBATAN DAN SARAN

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN UNIVERSITAS DAYANU IKHSANUDDIN BAU BAU

2. INFORMASI AKADEMIK

BUKU PEDOMAN SELEKSI MAHASISWA BERPRESTASI ASRAMA TPB IPB TAHUN 2015

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN IMMI PROGRAM STUDI PASCASARJANA MAGISTER MANAJEMEN

PROGRAM STUDI SARJANA TEKNIK PERTAMBANGAN PERIODE JANUARI DESEMBER 2016

FAKULTAS OLAHRAGA DAN KESEHATAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA (UNIVERSITAS NEGERI)

MERCEDES-BENZ W201 CLUB INDONESIA ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA (AD DAN ART)

KERJA PRAKTIK. 2. ACUAN NORMATIF Panduan ini disusun dengan mengacu pada : 1. Kurikulum Program Studi Fakultas MIPA Unlam tahun 2007.

Transkripsi:

4. MENTORING DAN PENGEMBANGAN MAHASISWA 4.1 Mentoring 4.1.1 Definisi Mentoring adalah program pendampingan dan bimbingan mahasiswa oleh staf akademik selama proses pembelajaran di S1 Prasetiya Mulya. Mentor adalah FM (Faculty Member) dan staf akademik S1 Prasetiya Mulya yang diberi tanggung jawab untuk membimbing satu kelas atau lebih @ 40-50 mahasiswa, satu konsentrasi tertentu atau seluruh mahasiswa tingkat akhir. Mentee adalah setiap mahasiswa S1 Prasetiya Mulya yang dibimbing oleh mentor. 4.1.2 Tujuan Mentoring Program mentoring dilakukan untuk membentuk karakter mentee dan memberi pengarahan akademik kepada mentee selama berkuliah di S1 Prasetiya Mulya. Secara garis besar program mentoring bertujuan: 1. membantu mentee untuk mendefinisikan tujuan karier dan hidupnya; 2. membantu mentee dengan dukungan dan saran belajar secara umum; 3. membantu mentee memahami kekuatan dan kelemahannya serta mengenali potensinya; 4. membantu mentee menjadi lulusan yang matang, percaya diri, bermotivasi tinggi, tangguh, siap bekerja dalam kelompok, mampu melihat akar masalah, dan tertantang untuk melakukan sesuatu yang baru. 4-1

4.1.3 Peran Mentor Buku Panduan Mahasiswa S1 Manajemen STIE Prasetiya Mulya, 11 th edition, 2015 Mentor adalah pembimbing kemahasiswaan yang menjalankan peranperan sebagai berikut. 1. Coaching mentor membantu dan mendorong mentee (mahasiswa) untuk menjalani kehidupan perkuliahan dan membantu mentee untuk mengembangkan keterampilan dan kemampuannya. Selain itu mentor juga mengembangkan entrepreneurial behavior para mentee, yaitu keterampilan analisis, komunikasi, interpersonal, kematangan diri, dan persistensi mentee. 2. Facilitating mentor akan berusaha memahami tujuan hidup dan impian tiap mentee dan berusaha membantu mentee untuk mencapainya. 3. Networking dalam program mentoring terdapat suatu kerangka kerja yang memungkinkan para mentee bersosialisasi dengan pihak dari luar kampus. Dalam hal ini mentor bertugas membantu mengembangkan network dari para mentee tersebut. 4. Counselling and supporting pada saat mentee mengalami masalah dengan perkuliahannya, prestasi akademiknya, maupun hubungan dengan rekan-rekan kuliahnya, mentor berperan memberikan saran dan dukungan. 5. Assessing pada akhirnya mentor juga harus memberikan penilaian terhadap program mentoring yang ada serta memberikan laporan serta rencana kerja di setiap semester. Mentor memantau perkembangan entrepreneurial behavior dari tiap mentee. Umpan balik diberikan kepada mentee dalam bentuk laporan tertulis dan juga verbal. 4-2

4.1.4 Prinsip-prinsip Mentoring Mentoring dijalankan antara mentor dan mentee dengan memperhatikan beberapa prinsip, yaitu: 1. didasari saling percaya dan kerja sama positif antara mentor dan mentee, 2. mentee berhak untuk mendapatkan dukungan dan saran dari mentor, 3. dilakukan selama masa pendidikan melalui pertemuan kelas atau non-kelas untuk menjalankan misi akademik maupun konseling atau diskusi perorangan untuk membahas tantangan pribadi, 4. proses ketika mentor membagikan pengetahuan, pengalaman, dan keahlian kepada mentee, 5. komunikasi dan kerja sama dua arah untuk memperoleh solusi yang terbaik. 4.1.5 Tahapan Mentoring Fokus mentoring berbeda di tiap tingkat akademik. Tingkat awal lebih menekankan pengembangan karakter sedangkan tingkat berikutnya menekankan aspek akademik dan keterampilan profesional. Tingkat 1: Pengembangan karakter. Tingkat 2: Pengelolaan potensi akademik. Tingkat 3: Pengembangan integrasi antar bidang ilmu Tingkat 4: Pelaksanaan tugas akhir dan pengembangan karier. 4.1.6 Pelaksanaan Mentoring Mentoring dapat dilakukan secara terjadwal maupun tidak. Mentoring terjadwal dilakukan dengan pertemuan di kelas maupun perorangan pada saat pengisian kartu rencana studi. Mentoring tidak terjadwal dapat dilakukan dalam bentuk diskusi kelompok bila ada permasalahan atau hal penting yang terkait dengan kelompok tertentu atau melalui konsultasi pribadi. 4-3

Mentor maupun mentee diharapkan dapat mengoptimalkan proses mentoring dengan berperan aktif dan berinisiatif dalam melaksanakannya. Jadwal pelaksanaan dapat berasal dari mentor melalui pengumuman, pemanggilan kelompok atau perorangan. Di samping itu mentee dapat berinisiatif untuk meminta waktu konsultasi dengan membuat perjanjian terlebih dahulu dengan mentornya. 4.2 Pengembangan Mahasiswa Kegiatan kemahasiswaan berorientasi pada pengembangan mahasiswa S1 Prasetiya Mulya. Strategi pengembangan kemahasiswaan ditujukan untuk mendampingi mahasiswa melalui kegiatan-kegiatan ekstrakurikuler. Kegiatan-kegiatan tersebut dikemas dalam bentuk diskusi, seminar, pelatihan, dan pemberian kesempatan pada mahasiswa untuk terlibat dalam organisasi kemahasiswaan. Organisasi kemahasiswaan yang dapat memberikan wadah pengembangan kemampuan organisasi di S1 Prasetiya Mulya bernama Student Board. Di bawah koordinasi Student Board terdapat beberapa klub kegiatan mahasiswa. Setiap mahasiswa sangat disarankan untuk aktif dalam salah satu klub kegiatan tersebut. 4.2.1 Student Board Organisasi kemahasiswaan yang mengayomi seluruh kegiatan kemahasiswaan di S1 Prasetiya Mulya adalah Student Board. Organisasi ini berfungsi sebagai wadah mahasiswa S1 Prasetiya Mulya untuk mengembangkan hobi, penampung dan penyalur aspirasi mahasiswa dalam meningkatkan wawasan dan kepribadian positif serta wadah pengabdian pada masyarakat di bidang bisnis dan manajemen. Seluruh mahasiswa S1 Prasetiya Mulya merupakan anggota Student Board. Ketua dan wakil Student Board dipilih oleh mahasiswa melalui proses voting, sedangkan kepengurusan lengkap diseleksi oleh ketua dan wakil yang terpilih, Board of Advisor (Kepengurusan Student Board Sebelumnya), serta mentor bagian kemahasiswaan. 4-4

4.2.2 Student Activity Club Student Activity Club (SAC) merupakan unit kegiatan terkecil dalam Student Board. SAC merupakan wadah kegiatan kemahasiswaan yang pembentukan, kedudukan, tugas, dan fungsinya adalah untuk memenuhi kebutuhan mahasiswa di bidang ekstrakurikuler yang meliputi bidang penalaran dan keilmuan, bidang minat dan kegemaran, serta bidang pengabdian kepada masyarakat. SAC beranggotakan mahasiswa S1 Prasetiya Mulya yang berminat dan secara resmi mendaftarkan diri sebagai anggota serta memenuhi syaratsyarat umum yang ditetapkan untuk menjadi anggota organisasi kemahasiswaan dan syarat-syarat khusus keanggotaan yang ditetapkan sendiri oleh masing-masing SAC. SAC di S1 Prasetiya Mulya saat ini adalah sebagai berikut. 1. Futsal Club 2. Basket Ball Club 3. Traditional Indonesian Martial Art (TIMA) Club 4. Taekwondo Club 5. Volley Club 6. Modern Dance Club 7. Traditional Dance Club 8. Paduan Suara 9. Cooking Club 10. Photography Club 11. Integrated Communication Club 12. Mandarin Club 13. Music Club 14. AIESEC 15. Teater Secara umum satu hari dalam seminggu akan digunakan untuk guest lecture, company visit dan perkuliahan yang sifatnya tidak rutin. Dengan 4-5

demikian mahasiswa memiliki waktu untuk melakukan kegiatan sesuai dengan minatnya. Beberapa Student Activity Club memilih jadwal latihan setelah perkuliahan usai. 4.2.3 Kompetisi Mahasiswa memperoleh dukungan untuk mengikuti kompetisi baik di dalam maupun di luar kampus. Kompetisi akademik diharapkan dapat mendorong pencapaian akademik dan menjadi sarana latihan mahasiswa untuk menghadapi persaingan nyata di dunia bisnis. Kegiatan ini diharapkan menjadi pengalaman yang baik dalam mengasah kemampuan pengetahuan, mengembangkan pola pikir yang kritis dan kreatif, serta kemampuan untuk mengungkapkan ide dengan benar dan meyakinkan. Prestasi yang baik juga diharapkan dapat membangun citra positif bagi S1 Prasetiya Mulya dan sarana komunikasi dengan pihak di luar kampus. 4.2.4 Kegiatan Lain Kegiatan-kegiatan lainnya yang dapat dilakukan oleh mahasiswa adalah event organizer kegiatan-kegiatan seminar, workshop, konferensi berskala lokal, nasional, maupun internasional. Mahasiswa juga dapat terlibat dalam kepanitiaan-kepanitiaan maupun aktivitas akademik kampus lainnya. 4.2.5 point adalah nilai untuk kegiatan non-akademik mahasiswa, di antaranya kegiatan-kegiatan ekstrakurikuler, kepanitiaan, organisasi, kompetisi, magang, dan seminar-seminar. Transkrip kegiatan yang berisi career point akan diberikan saat kelulusan, bersamaan dengan transkrip nilai akademik tiap mahasiswa. Selain itu, untuk penilaian Beasiswa Prestasi tahunan, career point menjadi salah satu persyaratan untuk mendaftar sebagai peserta seleksi beasiswa. 4-6

Adanya career point diharapkan menjadi sarana untuk menunjang pengembangan diri mahasiswa dalam bidang-bidang non-akademik. Ketentuan umum tentang career point. 1. Periode pengumpulan career point adalah setiap akhir semester genap. Kegiatan yang direkap adalah kegiatan-kegiatan yang dilakukan di 2 semester terakhir. 2. Kegiatan akan dianggap sah dan mendapatkan career point adalah kegiatan yang mendapatkan approve dari mentor. 3. Syarat kegiatan yang disetujui oleh mentor: Ada lampiran bukti-bukti fisik keikutsertaan dalam kegiatan tersebut. Bukti yang dianggap sah adalah sebagai berikut. a. Sertifikat/ijazah keikutsertaan kegiatan/kepanitiaan. b. Form Kegiatan Mahasiswa yang ditandatangani oleh penanggung jawab kegiatan (misalnya: untuk Kepanitiaan ketua Panitia, untuk kepengurusan Ketua, untuk perlombaan FM/Mentor terkait). c. Bukti publikasi/artikel yang dikeluarkan oleh media tentang keikutsertaan mahasiswa di kegiatan, misalnya untuk kegiatan seminar. Penentuan nilai untuk tiap-tiap jenis kegiatan adalah sebagai berikut. a. Kegiatan Perlombaan Tingkat Kegiatan Prestasi Nilai Wilayah (DKI Jakarta) Nasional asional Juara 1 Juara 2/3 10 besar Partisipan (1) (2) (3) (4) (8) (6) (4) (2) (Tingkat Kegiatan x Prestasi) 4-7

b. Kegiatan Kepengurusan Kelas Unit Kegiatan, Angkatan Tingkat Kegiatan Peran/Posisi Nilai Staf (SB)/ tingkat wilayah tertentu Nasional asional Anggota (khusus SAC) Ketua Divisi, Sekretariat Ketua / wakil ketua (0.5) (1) (2) (3) (4) (1) (2) (3) (4) (Tingkat Kegiatan x Peran / Posisi) c. Kegiatan Kepanitiaan Kelas Unit Kegiatan, Angkatan Tingkat Kegiatan Peran / Posisi Nilai (SB) Nasional asional Anggota KaDiv Sekretariat / Bendahara Ketua / wakil ketua (0.5) (0.5) (1) (1.5) (2) (1) (2) (2) (3) (Tingkat Kegiatan x Peran / Posisi) d. Keikutsertaan Seminar/Kegiatan Ilmiah Tingkat Kegiatan Peran / Posisi Nilai Wilayah Nasional asional Partisipan Pemakalah/Pembicara (DKI Jakarta) (1) (2) (3) (4) (1) (4) (Tingkat Kegiatan x Peran/Posisi) e. Keikutsertaan Magang (di luar kegiatan magang wajib BS) atau Kegiatan Usaha Mandiri Lain (1) Tingkat Kegiatan Peran Nilai Wilayah Nasional asional Anggota/peserta/staf Pemilik/decision (DKI maker Jakarta) (2) (3) (4) (1) (2) (Tingkat Kegiatan x Peran/Posisi) 4-8