HUKUM TERMODINAMIKA I

dokumen-dokumen yang mirip
Disampaikan oleh : Dr. Sri Handayani 2013

Sulistyani, M.Si.

TERMODINAMIKA (II) Dr. Ifa Puspasari

MODUL 1 TERMOKIMIA. A. Hukum Pertama Termodinamika. B. Kalor Reaksi

TERMOKIMIA PENGERTIAN HAL-HAL YANG DIPELAJARI

TERMODINAMIKA (I) Dr. Ifa Puspasari

Hubungan entalpi dengan energi yang dipindahkan sebagai kalor pada tekanan tetap kepada sistem yang tidak dapat melakukan kerja lain

BAB 6. (lihat diktat kuliah KIMIA : Bab 6 dan 7)

BAB IV TERMOKIMIA A. PENGERTIAN KALOR REAKSI

I. Beberapa Pengertian Dasar dan Konsep

TERMOKIMIA. Sistem terbagi atas: 1. Sistem tersekat: Antara sistem dan lingkungan tidak dapat terjadi pertukaran energi maupun materi

DEPARTEMEN KEMENTRIAN PENDIDIKAN NASIONAL JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS PALANGKA RAYA

kimia KTSP & K-13 TERMOKIMIA I K e l a s A. HUKUM KEKEKALAN ENERGI TUJUAN PEMBELAJARAN

STOIKIOMETRI I. HUKUM DASAR ILMU KIMIA

NAMA : FAHMI YAHYA NIM : DBD TEKNIK PERTAMBANGAN TERMODINAMIKA DALAM KIMIA TERMODINAMIKA 1 FISIKA TERMODINAMIKA 2 FISIKA

KIMIA FISIKA TERMOKIMIA

HUBUNGAN ENERGI DALAM REAKSI KIMIA

PAPER FISIKA DASAR MODUL 8 KALORIMETER

KALORIMETER PF. 8 A. Tujuan Percobaan 1. Mempelajari cara kerja kalorimeter 2. Menentukan kalor lebur es 3. Menentukan panas jenis berbagai logam B.

-Ibnu Fariz A -Akhmad Rivaldi C -Ghanang Samanata Y -Fadlan Izra -Raihan Aldo -Dimas Nur. Kelompok 6 Termokimia, Arah dan Proses

Termodinamika Usaha Luar Energi Dalam

WEEK 8,9 & 10 (Energi & Perubahan Energi) TERMOKIMIA

Kekekalan Energi energi tidak dapat diciptakan maupun dimusnahkan

LEMBARAN SOAL 5. Pilih satu jawaban yang benar!

Bab 4 Termodinamika Kimia

Dengan mengalikan kedua sisi persamaan dengan T akan dihasilkan

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA MENENTUKAN PERUBAHAN ENTALPI DENGAN KALORIMETER

1 Energi. Energi kinetic; energy yang dihasilkan oleh benda bergerak. Energi radiasi : energy matahari.

LKS XI MIA KELOMPOK :... ANGGOTA :

TERMOKIMIA. STANDART KOMPETENSI; 2. Memahami perubahan energi dalam kimia dan cara pengukuran. ENTALPI DAN PERUBAHANNYA

TERMOKIMIA. VURI AYU SETYOWATI, S.T., M.Sc TEKNIK MESIN - ITATS

Bab III Termokimia TUJUAN PEMBELAJARAN. Termokimia 47. Ketika batang korek api dinyalakan terjadi reaksi kimia dan pelepasan energi.

Q = ΔU + W.. (9 9) Perjanjian tanda yang berlaku untuk Persamaan (9-9) tersebut adalah sebagai berikut.

Contoh Soal & Pembahasan Reaksi Kesetimbangan

H 2 O (l) H 2 O (g) Kesetimbangan kimia. N 2 O 4 (g) 2NO 2 (g)

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

FIsika KTSP & K-13 TERMODINAMIKA. K e l a s. A. Pengertian Termodinamika

H = H hasil reaksi H pereaksi. Larutan HCl

KONSEP KESETIMBANGAN KIMIA

W = p V= p(v2 V1) Secara umum, usaha dapat dinyatakan sebagai integral tekanan terhadap perubahan volume yang ditulis sebagai

Sebutkan data pada kalor yang diserap atau dikeluarkan pada sistem reaksi!

Kesetimbangan dinamis adalah keadaan dimana dua proses yang berlawanan terjadi dengan laju yang sama, akibatnya tidak terjadi perubahan bersih dalam

Hukum-hukumdalam Termokimia

Laporan Praktikum Kimia Fisika. PENENTUAN PERUBAHAN ENTALPI ( Hc) DENGAN MENGGUNAKAN KALORIMETER BOM

OAL TES SEMESTER I. I. Pilihlah jawaban yang paling tepat! a. 2d d. 3p b. 2p e. 3s c. 3d 6. Unsur X dengan nomor atom

KELOMPOK 3: Alfiyyah Azhar Ulfah Baby Putri Azahra Dede Fansuri Enggar triyasto pambudi Umi zulia.b Waisul kurni

AMALDO FIRJARAHADI TANE

Diktat Kimia Fisika SIFAT-SIFAT GAS

BAB TERMODINAMIKA. dw = F dx = P A dx = P dv. Untuk proses dari V1 ke V2, kerja (usaha) yang dilakukan oleh gas adalah W =

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FISIK I PERCOBAAN IX ENTALPI DAN ENTROPI PELEBURAN

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan permasalahan yang ada, maka tujuan dari percobaan ini adalah untuk menentukan kesetaraan kalor lebur es.

kecuali . kecuali . kecuali

TERMOKIMIA. Hukum Hess Perubahan entalpi reaksi tetap sama, baik berlangsung dalam satu tahap maupun beberapa tahap.

H 2 O (L) H 2 O (G) KESETIMBANGAN KIMIA. N 2 O 4 (G) 2NO 2 (G)

Kesetimbangan Kimia KIM 2 A. PENDAHULUAN B. REAKSI KESETIMBANGAN. α = KESETIMBANGAN KIMIA. materi78.co.nr. setimbang

KESETIMBANGAN FASA. Sistem Satu Komponen. Aturan Fasa Gibbs

KESETIMBANGAN FASA. Komponen sistem

SOAL KIMIA 2 KELAS : XI IPA

Kesetimbangan Fasa Bab 17

BANK SOAL SELEKSI MASUK PERGURUAN TINGGI BIDANG KIMIA

MODUL 5 PENENTUAN ENTALPI REAKSI dengan KALORIMETRI

LEMBARAN SOAL 7. Mata Pelajaran : KIMIA Sat. Pendidikan : SMA Kelas / Program : XI IPA ( SEBELAS IPA )

FISIKA DASAR HUKUM-HUKUM TERMODINAMIKA

TERMOKIMIA. Kalor reaksi pada pembakaran 1 mol metanol menurut reaksi adalah... CH 3 OH + O 2 CO H 2 O. Penyelesaian : H

Termokimia. Abdul Wahid Surhim 2014

KESETIMBANGAN KIMIA SOAL DAN PEMBAHASAN

BAB 4. WUJUD ZAT 1. WUJUD GAS 2. HUKUM GAS 3. HUKUM GAS IDEAL 4. GAS NYATA 5. CAIRAN DAN PADATAN 6. GAYA ANTARMOLEKUL 7. TRANSISI FASA 8.

1. Perhatikan struktur senyawa berikut!

Kesetimbangan Kimia. A b d u l W a h i d S u r h i m

STORY BOARD Perubahan Entalpi, Sistem dan Lingkungan Diajukan untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Pengembangan Bahan Ajar Kimia Berbasis WEB (KI 461)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

SIFAT KOLIGATIF LARUTAN

kimia KTSP & K-13 KESETIMBANGAN KIMIA 1 K e l a s A. Reaksi Kimia Reversible dan Irreversible Tujuan Pembelajaran

Hukum Dasar Kimia Dan Konsep Mol

LEMBAR AKTIVITAS SISWA ( LAS )_ 1

SOAL LATIHAN CHEMISTRY OLYMPIAD CAMP 2016 (COC 2016)

10/18/2012. James Prescoutt Joule. Konsep dasar : Kerja. Kerja. Konsep dasar : Kerja. TERMODINAMIKA KIMIA (KIMIA FISIK 1 ) Hukum Termodinamika Pertama

1. Tragedi Minamata di Jepang disebabkan pencemaran logam berat... A. Hg B. Ag C. Pb Kunci : A. D. Cu E. Zn

HUKUM I TERMODINAMIKA

Merupakan cabang ilmu fisika yang membahas hubungan panas/kalor dan usaha yang dilakukan oleh panas/kalor tersebut

Kesetimbangan Kimia. Bab 4

MODUL III KESETIMBANGAN KIMIA

Bab 4 Analisis Energi dalam Sistem Tertutup

MODUL KIMIA XI IPA BAB II TERMOKIMIA

2. Konfigurasi elektron dua buah unsur tidak sebenarnya:

BAB III METODE PENELITIAN

Siswa diingatkan tentang struktur atom, bilangan kuantum, bentuk-bentuk orbital, dan konfigurasi elektron

Bab I Thermodinamika untuk Teknik Lingkungan

Hukum Termodinamika 1. Adhi Harmoko S,M.Kom

BAB VI KINETIKA REAKSI KIMIA

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FISIKA KELARUTAN SEBAGAI FUNGSI SUHU

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PROSES ADIABATIK PADA REAKSI PEMBAKARAN MOTOR ROKET PROPELAN

1. Isilah Biodata anda dengan lengkap (di lembar Jawaban) Tulis dengan huruf cetak dan jangan disingkat!

SOAL SELEKSI NASIONAL TAHUN 2006

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

STOIKIOMETRI Konsep mol

STOIKIOMETRI. Massa molekul relatif suatu zat sama dengan jumlah massa atom relatif atomatom penyusun molekul zat tersebut.

wanibesak.wordpress.com 1

4. Hukum-hukum Termodinamika dan Proses

Transkripsi:

HUKUM TERMODINAMIKA I Pertemuan 3 Sistem Isotermal: Suhu-nya tetap Adiabatik: Tidak terjadi perpindahan panas antara sistem dan lingkungan Tertutup: Tidak terjadi pertukaran materi dengan lingkungan Terisolasi: Tidak memungkinkan terjadi pertukaran panas, materi dan kerja dengan lingkungan Hukum Termodinamika I: Dalam suatu sistem yang terisolasi, jumlah energinya selalu tetap, atau apabila sistem memungkinkan terjadi perpindahan panas dan kerja dengan lingkungan total energi sistem dan lingkungan selalu tetap HUKUM TERMODINAMIKA I Hukum Termodinamika I: ΔE = q + W - q bertanda + bila energi terserap sistem - q bertanda bila energi dilepas sistem - W bertanda + bila sistem dikenai kerja - W bertanda bila sistem melakukan kerja - ΔE = Perubahan energi dalam sistem - q = Kuantitas panas Hukum Termodinamika I = Hukum kekekalan energi energi itidak kdapat diciptakan ataupun dimusnahkan -W dapat mempunyai banyak nilai, tetapi harus memenuhi persamaan q + W = konstan. ΔE tidak bergantung pada jalannya proses tetapi bergantung pada keadaan awal dan keadaan akhir (fungsi keadaan) 1

KALORIMETER BOM Nilai ΔE dapat diukur dengan menggunakan kalorimeter bom. Kalorimeter bom terdiri dari tabung baja tebal dengan tutup kedap udara. CARA KERJA KALORIMETER BOM - Sejumlah tertentu zat yang akan diuji ditempatkan dalam cawan platina dan sebuah "kumparan besi yang diketahui beratnya (yang juga akan dibakar) ditempatkan pula pada cawan platina sedemikian sehingga menempel pada zat yang akan diuji. - Kalorimeter bom kemudian ditutup dan tutupnya lalu dikencangkan. - Setelah itu "bom" diisi dengan O 2 hingga tekanannya mencapai 25 atm. - Kemudian "bom" dimasukkan ke dalam kalorimeter yang diisi air. - Setelah semuanya tersusun, sejumlah tertentu aliran listrik dialirkan ke kawat besi dan setelah terjadi pambakaran, kenaikan suhu diukur. - Kapasitas panas (atau harga air) bom, kalorimeter, pengaduk, dan termometer ditentukan dengan percobaan terpisah dengan menggunakan zat yang diketahui panas pembakarannya dengan tepat (Biasanya asam benzoat) 2

PERHITUNGAN KALORIMETER BOM Kuantitas yang diukur dalam percobaan: PERHITUNGAN Panas pembakaran zat + Panas pembakaran kawat besi + Panas yang diserap air + Panas yang diserap bom = 0 q v + am + ch (T 2 -T 1) + cw (T 2 -T 1) = 0 Panas pembakaran pada volume tetap: q v = - [c.(t 2 -T 1 ) (H + W) + am] Di mana q v = panas reaksi pada volume tetap Menurut hukum termodinamika I: ΔE = q v + W ΔE = qv - P ekst ΔV AV = 0 (karena tidak terjadi perubahan volume), jadi: ΔE = q v Dalam percobaan diatas: ΔE = (BM/S)q v J mol -1 3

PERHITUNGAN Pembakaran 1 mol asam benzoat menghasilkan gas CO 2 dan air : C 7 H 6 O 2 (s)+ 15/2 0 2 (g) 7 CO 2 (g) + 3 H 2 O(l) ΔE = - 3223 kj/mol - Tanda garis di atas E menunjukkan bahwa jumlah produk dan reaktan dinyatakan dalam mol. - Tanda negatif berarti reaksi bersifat eksotermik (yaitu). panas dilepaskan ke lingkungan dan akibatnya energi dalam akan turun - Karena ΔE negatif maka q v juga akan negatif. - Nilai ΔE harus selalu dihubungkan dengan reaksi tertentu. ENTALPI Sebelumnya, reaksi terjadi pada volume konstan tetapi kebanyakan persamaan reaksi terjadi pada tekanan konstan. maka Panas Reaksi pada tekanan tetap (q p ) yaitu: hukum termodinamika I: ΔE = q p + W = q p -P ekst ΔV Dengan menyusun kembali persamaan di atas E 2 -E 1 = q p -P ekst (V 2 V 1 ) atau: q P = (E 2 + PV 2 ) - (E 1 + PV 1 ) Bila didefinisikan suatu fungsi baru entalpi sebagai: H=E+PV Maka setelah disubstitusikan akan diperoleh q p = H 2 H 1 = ΔH Terlihat bahwa kenaikan entalpi sama dengan panas yang diserap apabila tidak ada kerja lain kecuali kerja PΔV. 4

CONTOH SOAL Hitung ΔH untuk reaksi berikut (T = 298 K) C 3 H 7 OH(l) + 9/2 0 2 (g) 3 CO 2 (g) + 4 H 2 O(l); ΔE = - 2 X 10 3 kj/mol Jawab: ΔH = ΔE + PΔV Jika gas O 2 dan CO 2 pada reaksi di atas dianggap sebagai gas ideal, maka pada suhu dan tekanan tetap, akan didapat: PΔV = ΔnRT Δn = perbedaan jumlah mol gas Δn= n produk n reaktan Pada reaksi di atas: Δn = 3-9/2 = - 3/2 Jadi: ΔH = -2000 + (-3/2 mol) (8.314 X 10-3 kj.mol K -1 ) (298 K) = -2000-3.72 kj/mol ΔH = -2003.72 kj/mol CONTOH SOAL Lima puluh gram air dimasukkan ke dalam sebuah kalorimeter. Kemudian suhunya diukur dan ternyata besarnya 30.5 o C. Lima puluh gram air pada wadah lain dipanaskan, kemudian sesaat sebelum dimasukkan ke dalam kalorimeter suhunya diukur dan ternyata besarnya 70.5 o C. Setelah air panas tadi dimasukkan ke dalam kalorimeter, kalorimeter ditutup dan air didalamnya diaduk. Suhu kalorimeter tertinggi yang dapat dicapai adalah 42.2 o C. Hitung kapasitas panas dan atau harga air kaiorimeter tersebut (panas jenis air adalah 4.184 J g -1 o C). 5

CONTOH SOAL Panas yang diserap air dingin = 4.184 X 50 X (42.2-30.5) J = 2447.6 J Panas yang dilepas air panas = 4.184 X 50 (70.5-42.2) J = 5920.4 J Panas yang dilepas air panas = panas yang diserap air dingin + panas yang diserap kalorimeter (q) 5920.4 = 2447.6+ q q = 5920.4-2447.6 = 3472.8 J Jadi kapasitas panas kalorimeter = 3472.8 / (42.2-30.5) J o C -1 = 297 J o C -1 Harga air kalorimeter= Kapasitas panas kalorimeter / Panas jenis air =297/4.184 g = 70.9 g Panas yang diserap kalorimeter dapat dihitung: Panas yang diterima kalorimeter = kapasitas panas X (T 2 -T 1 ), atau Panasyangdiserapkalorimeter =harga air kalorimeter X 4.184X(T 2 -T 1 ). Di mana: T 2 = suhu akhir, T 1 = suhu awal. KAPASITAS PANAS Kapasitas panas didefinisikan sebagai banyaknya panas yang diperlukan untuk menaikkan suhu suatu zat sebanyak 1 o C (atau 1 K). Kapasitas panas pada volume tetap, C v, adalah: Kapasitas panas pada tekanan tetap,c p, adalah: Bila kedua persamaan diatas diintegralkan: 6

Selisih antara C p dan C v : KAPASITAS PANAS H = E + PV, maka: Energi merupakan fungsi suhu dan volume, maka: Diturunkan terhadap suhu pada tekanan tetap, maka: Disubstitusikan, diperoleh: KAPASITAS PANAS Akhirnya akan diperoleh: Untuk gas ideal, dapat disederhanakan mjd: Menurut gas ideal, PV = nrt, maka: Shg: 7

CONTOH Hitung jumlah panas yang diperlukan untuk menaikkan 8 gram helium dari 298K ke 398 K pada tekanan tetap. Jawab: 8 g helium = 2 mol Cp = Cv + R = 3/2 R + R = 5/2 R = 20.8 J K -1 mol -1 q p = ΔH = ncp ΔT = 2 x 20.8 x (398-298)J = 4160J TERMOKIMIA Reaksi kimia penyerapan atau pelepasan panas. - Reaksi eksotermik adalah suatu reaksi yang melepaskan panas (ΔH akan bernilai negatif). - Reaksi endotermik yaitu reaksi yang membutuhkan panas (ΔH akan bernilai positif). Panas reaksi adalah banyaknya panas yang dilepaskan atau diserap ketika reaksi kimia berlangsung (bila tidak dicantumkan keterangan lain berarti berlangsung pada tekanan tetap). Misal: N 2(g) + 3 H 2(g) 2 NH 3(g) ΔH = -100 kj berarti bahwa apabila 1mol gas N 2 bereaksi dengan 3 mol gas H 2 membentuk 2 mol gas NH 3 akan membebaskan panas sebesar 100 kj. 8

TERMOKIMIA - Dalam menuliskan persamaan reaksi sebaiknya selalu mencantumkan keadaan fisik zat yang bereaksi, terutama apabila bersangkutan dengan perubahan energi. - Keadaan fisik biasanya ditulis sebagai subskrip singkatansingkatan berikut: (s) = padatan (solid), kadang-kadang digunakan (c) bila berbentuk kristal (l) = cairan (liquid) (g) = gas (gas) PANAS PEMBENTUKAN Entalpi pembentukan molar standar (ΔH f0 ) adalah banyaknya panas yang diserap atau dilepaskan ketika 1 mol senyawa tersebut dibentuk dari unsur-unsurnya unsurnya dalam keadaan standar. Keadaan standar adalah bentuk yang paling stabil dari suatu unsur pada tekanan 1 atm dan suhu yang tertentu (biasanya 298.15 K). Pada keadaan standar, entalpi suatu zat adalah nol. Contoh: panas pembentukan molar standar (ΔH 0 f ) air dapat ditulis sebagai berikut: H 2 (g) + 1/2 O 2(g) H 2 O (l) ΔH 0 f = -285,85 kj/mol 9

PANAS PEMBENTUKAN Berdasarkan hukum kekekalan energi, apabila arah reaksi dibalik, akan diserap panas dengan jumlah yang sama dengan panas yang dilepas pada reaksi di atas hukum Lavoisier Laplace. Jadi: H 2 O (l) H 2 (g) + 1/2 O 2(g) ΔH = +285,85 kj/mol Dengan menggunakan tabel ΔH f0, panas reaksi suatu reaksi kimia dapat dihitung dengan menggunakan rumus umum: CONTOH 10

PANAS PEMBAKARAN Panas pembakaran suatu unsur atau senyawa adalah banyaknya panas yang dilepaskan ketika 1 mol unsur atau senyawa tersebut terbakar sempurna dalam oksigen. Sebagai contoh panas pembakaran molar (ditandai dengan overbar H) standar (ditandai dengan superskrip O ) intan dan grafit dapat ditulis sebagai berikut: PANAS NETRALISASI Panas netralisasi dapat didefinisikan sebagai jumlah panas yang dilepas ketika 1 mol air terbentuk akibat reaksi netralisasi asam oleh basa atau sebaliknya. Netralisasi asam kuat oleh basa kuat nilai ΔH 0 selalu tetap yaitu - 57 kj / mol dengan reaksi: H + (aq) + OH - (aq) H 2 O (l) ΔH 0 = -57 kj/mol Tetapi, jika basa lemah atau asam lemah dinetralisasi,panas netralisasinya selalu akan lebih kecil dari -57 kj/mol. Misalkan: HCN (aq) + KOH (aq) -> KCN (aq) + H 2 O (l) ΔH 0 = -12 kj/mal Pada reaksi diatas, reaksi ionisasi juga terlibat: HCN(aq) -> H+(q) + CN-(aq) ΔH = +45 kj/mol, shg: (+ 45-57) kj/mol = -12 kj/mol. 11

PANAS PELARUTAN Panas pelarutan adalah panas yang dilepas atau diserap ketika 1 mol senyawa dilarutkan dalam pelarut berlebih yaitu sampai suatu keadaan di mana pada penambahan pelarut selanjutnya tidak ada panas yang diserap atau dilepaskan lagi. Karena air biasanya digunakan sebagai pelarut, maka reaksinya dapat ditulis: X(s) + aq -> X(aq) X(s) adalah senyawa yang panas pelarutnya hendak ditentukan. Contoh: NaCl(s) + aq -> NaCl(aq) ΔH = +4 kj/mol PANAS PENGENCERAN Panas pengenceran adalah banyaknya panas yang dilepaskan atau diserap ketika suatu zat atau larutan diencerkan dalam batas konsentrasi tertentu. Contoh: HCl(g) + 25 H2O -> HCl(aq) ΔH = -72.4 kj/mol 12

HUKUM HESS Hukum penjumlahan panas Hess bentuk lain hukum kekekalan energi. Hukum ini menyatakan bahwa banyaknya panasyang dilepas ataupun diserap dalam suatu reaksi kimia akan selalu sama, tidak tergantung pada jalannya reaksi. Syarat: keadaan awal reaktan dan keadaan akhir produk pada berbagai proses tersebut adalah sama. CONTOH Larutan NH 4 Cl dapat dibuat dari NH 3(g) dan HCl (g) dengan dua cara yang berbeda, yaitu Cara A: Kedua gas direaksikan ik menjadi padatan NH 4 Cl: NH 3 (g) + HCl(g) NH 4 Cl(s) ΔH 1 = -176 kj Kemudian padatannh 4 Cl dilarutkan dalam air berlebih: NH 4 Cl(s) + aq NH 4 Cl(aq) ΔH 2 = + 16 kj panas total adalah: ΔH 1 + ΔH 2 = -176 + 16 = -160 kj Cara B: Kedua gas pertama kali dilarutkan dalam air berlebih: NH 3 (g) + aq NH 3 (aq) ΔH 3 = -35 kj HCI(g) + aq HCI(aq) ΔH 4 = -73 kj Kedua larutan yang diperoleh dicampurkan menghasilkan: NH 3 (aq) + HCI(aq) NH 4 CI(aq) ΔH 5 = -52 kj Panas reaksi total: ΔH 3 + ΔH 4 + ΔH 5 = -160 kj 13

ENERGI IKATAN Energi ikatan disosiasi (D) adalah energi yang dibutuhkan untuk memecahkan ikatan sehingga dihasilkan spesies netral (homolytic fission). Nilai D biasanya ditetapkan pada suhu 298.15 K. H 2 (g) 2 H(g) ΔH 298 = + 435.9 kj/mol Energi Ikatan (El) menyatakan besarnya kekuatan suatu ikatanikatan tertentu dalam molekul. Molekul diatomik: EI = D Melekul poliatomik: EI D CH 4 (g) CH 3 (g) + H(g) ΔH = 434.7 kj/mol CH 3 (g) CH 2 (g) + H(g) ΔH = 443.9 kj/mol Pada kedua reaksi di atas ikatan yang dipecah adalah sama yaitu ikatan C- H, tetapi energi yang dibutuhkan masing-masing berbeda. ENERGI IKATAN Tabel energi ikatan beberapa spesies gas 14

CONTOH VARIASI ΔH r DENGAN SUHU Bila didifferensiasikan terhadap pada tekanan tetap akan diperoleh: 15

CONTOH PERHITUNGAN PERUBAHAN SPONTAN DAN ENTROPI Perubahan spontan adalah suatu perubahan yang terjadi tanpa perlu bantuan dari luar sistem. (berlangsung sampai terjadi keadaan seimbang) Perubahan non spontan adalah perubahan yang hanya terjadi bila ada masukan energi dari luar sistem. Reaksi kimia spontan atau non spontan (ΔH tidak dapat digunakan sebagai satu-satunya kriteria) Jadi perlu kriteria lain???? 16

PERUBAHAN SPONTAN DAN ENTROPI P = sama; ΔE = 0; ΔH = 0. Penyebab gas bercampur spontan adalah derajat keteraturan Derajat ketidakteraturan disebut dengan entropi (S) Proses spontan pada gambar dapat ditulis sbb: A(g) + B(g) (A + B)(g) Campuran PERUBAHAN SPONTAN DAN ENTROPI Jika S A (g)adalah entropi gas A, S B (g)adalah entropi gas B, dan S campuran adalah entropi campuran A dan B, maka: ΔS = S campuran - [S A (g) + S B (g)] dan karena S campuran > [SA(g)+ SB(g)],maka AS akan bernilai positif. Jadi bila ΔS positip reaksi akan berlangsung spontan.(tetapi ΔS bukan satu-satunya kriteria) Ada empat proses yang dapat yang menyebabkan ΔS > 0 (1) Padatan menjadi cairan atau larutan, (2) Cairan menjadi gas. (3) Jumlah molekul gas dalam suatu reaksi kimia meningkat. (4) Suhu zat bertambah. 17

HUKUM TERMODINAMIKA II "Setiap proses spontan dalam suatu sistem yang terisolasi akan meningkat entropinya". Hukum termodinamika II meramalkan bahwa derajat ketidakteraturan dalam alam semesta akan selalu meningkat. PROSES REVERSIBEL DAN IRREVERSIBEL proses reversibel adalah suatu proses yang beriangsung sedemikian sehingga setiap bagian sistem yang mengalami perubahan dikembalikan pada keadaan semula tanpa menyebabkan suatu perubahan lain. Bila keadaan 2 dapat dikembalikan kembali ke keadaan 1 Bila keadaan 2 dapat dikembalikan kembali ke keadaan 1 tanpa menyebabkan perubahan lain baik di dalam maupun di luar sistem, maka dikatakan bahwa proses bersifat reversibel sejati. Misalkan: keadaan 1 adalah es, sedangkan keadaan 2 adalah air. 18

PROSES REVERSIBEL DAN IRREVERSIBEL Bila proses keadaan 1 menjadi keadaan 2 dapat beriangsung tanpa menimbulkan perubahan entropi alam semesta (S alam semesta = 0), maka proses di atas merupakan proses reversibel sejati. Secara termodinamika entropi dapat didefinisikan sebagai: ΔS = q reversibel / T Yaitu perubahan entropi suatu sistem adalah jumlah pertukaran panas antara sistem dengan lingkungan yang bersifat reversibel bagi dengan suhu (dalam Kelvin) HUKUM TERMODINAMIKA III Hukum termodinamika III menyatakan bahwa entropi suatu kristal sempurna pada suhu nol mutlak adalah nol. Jadi, entropi absolut dapat ditentukan (nilainya selalu positif). Hubungan entropi dengan kapasitas panas adalah: Pada suhu sangat rendah, nilai entropi ditentukan dengan ekstrapolasi 19

HUKUM TERMODINAMIKA III ENERGI BEBAS GIBBS Menurut hukum termodinamika II, jika setiap proses yang terjadi dalam alam semesta baik peristiwa fisika ataupun kimia berlangsung spontan, maka total entropi alam semesta akan meningkat. Secara matematik hal di atas dapat ditulis: ΔS alam semesta > 0 Bila perubahan entropi lingkungan diperhatikan, maka ΔS alam semesta = ΔS sistem + ΔS Lingkungan Untuk reaksi spontan berlaku: ΔS sistem + ΔS Lingkungan > 0 Perubahan entropi lingkungan 20

ENERGI BEBAS GIBBS Untuk suhu dan tekanan tetap: Disubstitusi diperoleh: Bila T lingkungan dan sistem sama: Energi bebas Gibbs: G = H -TS Maka, reaksi spontan bila: ΔG sistem < 0 ENERGI BEBAS GIBBS 21

ENERGI BEBAS STANDAR (ΔG 0 ) Kondisi standar pengukuran energi bebas adalah -Padatan: Zat murni pada P= 1 atm -Cairan: Zat murni pada P=1 atm -Gas: Gas ideal pada P parsial = 1 atm -Larutan: Larutan ideal konsentrasi 1 mol Pahami contoh perhitungan hal 146!!!!! KETERGANTUNGAN G PADA T DAN P Energi bebas karena perubahan suhu dan tekanan: Didiferensiasi Proses reversibel, kerja berupa kerja kompresi / ekspansi: Disubstitusi 1 mol gas ideal pada suhu tetap 22

KETERGANTUNGAN G PADA T DAN P Diberi batas dan diintegralkan menjadi ENERGI BEBAS DAN KESETIMBANGAN FASE Diagram fasa suatu zat adalah penggambaran secara grafik fasa (atau keadaan: padat, cair, dan gas) zat pada berbagai suhu dan tekanan. 23

ENERGI BEBAS DAN KESETIMBANGAN FASE Pada titik a, energi bebas 1 mol cairan sama dengan energi bebas 1 mol gas Bentuk deferensialnya maka ENERGI BEBAS DAN KESETIMBANGAN FASE Persamaan Clausius-Clapeyron Kesetimbangan cair-padatan Kesetimbangan padatan gas 24

HUKUM FASA Hukum fasa: f = c- p + 2 c = jumlah komponen, dalam sistem p = jumlah fasa dalam sistem f = jumlah variabel (tekanan, suhu, dan komposisi) Sebagai contoh: Suatu gas murni, hanya ada satu komponen sehingga c = 1. Juga hanya ada satu fasa dalam sistem, sehingga p = 1 Jadi f = 2 yang berarti diperlukan dua variabel untuk dapat mendefinisikan secara sempurna keadaan sistem gas murni tersebut. Kedua variabel tersebut misalnya adalah tekanan dan suhu ENERGI BEBAS DAN KESETIMBANGAN KIMIA Hubungan antara ΔG 0 dan konstanta kesetimbangan K Perubahan energi bebas: Disubstitusi 25

ENERGI BEBAS DAN KESETIMBANGAN KIMIA Pada keadaan seimbang: K p = Hubungan K p dengan K c Ketergantungan Konstanta Keseimbangan Terhadap Suhu Persamaan van t Hoff adalah persamaan yang dapat digunakan untuk menentukan perubahan konstanta keseimbangan akibat perubahan suhu 26

TUGAS Soal 6.11 6.15 27