SISTEM INFORMASI UNIVERSITAS GUNADARMA 2012/2013. Graf Berarah

dokumen-dokumen yang mirip
Sirkuit Euler & Sirkuit Hamilton SISTEM INFORMASI UNIVERSITAS GUNADARMA 2012/2013

Graf Berarah (Digraf)

BAB 2 LANDASAN TEORI

INTRODUCTION TO GRAPH THEORY LECTURE 2

GRAF. V3 e5. V = {v 1, v 2, v 3, v 4 } E = {e 1, e 2, e 3, e 4, e 5 } E = {(v 1,v 2 ), (v 1,v 2 ), (v 1,v 3 ), (v 2,v 3 ), (v 3,v 3 )}

Pertemuan 12. Teori Graf

BAB 2 LANDASAN TEORI

Graf dan Analisa Algoritma. Pertemuan #01 - Dasar-Dasar Teori Graf Universitas Gunadarma 2017

Dasar-Dasar Teori Graf. Sistem Informasi Universitas Gunadarma 2012/2013

BAB II LANDASAN TEORI

Bagaimana merepresentasikan struktur berikut? A E

Struktur dan Organisasi Data 2 G R A P H

UNIVERSITAS GUNADARMA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

Penggunaan Algoritma Dijkstra dalam Penentuan Lintasan Terpendek Graf

NASKAH UJIAN UTAMA. JENJANG/PROG. STUDI : DIPLOMA TIGA / MANAJEMEN INFORMATIKA HARI / TANGGAL : Kamis / 18 FEBRUARI 2016

merupakan himpunan sisi-sisi tidak berarah pada. (Yaoyuenyong et al. 2002)

Kode MK/ Matematika Diskrit

CRITICAL PATH. Menggunakan Graph berbobot dan mempunya arah dari Critical Path: simpul asal : 1 simpul tujuan : 5. Graph G. Alternatif

BAB 2 LANDASAN TEORITIS

Aplikasi Algoritma Dijkstra dalam Pencarian Lintasan Terpendek Graf

LANDASAN TEORI. Bab Konsep Dasar Graf. Definisi Graf

TEORI DASAR GRAF 1. Teori Graf

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA & KOMPUTER JAKARTA STI&K SATUAN ACARA PERKULIAHAN

BAB 2 LANDASAN TEORI. Secara garis besar ilmu statistik dibagi menjadi dua bagian yaitu:

Graf. Program Studi Teknik Informatika FTI-ITP

x 6 x 5 x 3 x 2 x 4 V 3 x 1 V 1

SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH GRAPH & ANALISIS ALGORITMA (SI / S1) KODE / SKS : KK / 3 SKS

2. TINJAUAN PUSTAKA. Chartrand dan Zhang (2005) yaitu sebagai berikut: himpunan tak kosong dan berhingga dari objek-objek yang disebut titik

LOGIKA DAN ALGORITMA

SISTEM INFORMASI DISTRIBUSI BARANG VERSI 2 DENGAN SIRKUIT HAMILTON PADA DIGRAF 2-ARAH BERBOBOT DINAMIK (STUDI KASUS DIGRAF D2K5)

Pertemuan 11 GRAPH, MATRIK PENYAJIAN GRAPH

GRAF. Graph seperti dimaksud diatas, ditulis sebagai G(E,V).

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

LANDASAN TEORI. Pada bab ini akan diberikan beberapa konsep dasar teori graf dan bilangan. kromatik lokasi sebagai landasan teori pada penelitian ini.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pada bab ini akan diberikan definisi dan teorema yang berhubungan dengan

TINJAUAN PUSTAKA. Pada bab ini akan diberikan beberapa definisi, istilah istilah yang berhubungan dengan materi

BAB 2 LANDASAN TEORI

II. LANDASAN TEORI. Ide Leonard Euler di tahun 1736 untuk menyelesaikan masalah jembatan

Mata Kuliah Penelitian Operasional II OPERATIONS RESEARCH AN INTRODUCTION SEVENTH EDITION BY HAMDY A. TAHA BAB 6.

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI. Teori graf dikenal sejak abad ke-18 Masehi. Saat ini teori graf telah

Teori Dasar Graf (Lanjutan)

BAB 2 LANDASAN TEORI

Teori Dasar Graf (Lanjutan)

Graf. Matematika Diskrit. Materi ke-5

Optimasi Jaringan. Masalah Optimasi Jaringan Model Optimasi Jaringan Penyelesaian Optimasi Jaringan dengan Simpleks

Pensejajaran Rantai DNA Menggunakan Algoritma Dijkstra

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

Konsep. Graph adalah suatu diagram yang memuat informasi tertentu. Contoh : Struktur organisasi

PENGEMBANGAN SHORTEST PATH ALGORITHM (SPA) DALAM RANGKA PENCARIAN LINTASAN TERPENDEK PADA GRAF BERSAMBUNG BERARAH BERUNTAI

LATIHAN ALGORITMA-INTEGER

Representasi Graph Isomorfisme. sub-bab 8.3

Algoritma Greedy (lanjutan)

TINJAUAN PUSTAKA. Pada bab ini akan dijelaskan beberapa konsep dasar teori graf dan dimensi partisi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Algoritma Brute-Force dan Greedy dalam Pemrosesan Graf

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. masing-masing tepat satu kali dan kembali lagi ke tempat semula?

BAB 2 DIGRAPH. Representasi dari sebuah digraph D dapat dilihat pada contoh berikut. Contoh 2.1. Representasi dari digraph dengan 5 buah verteks.

Permodelan Pohon Merentang Minimum Dengan Menggunakan Algoritma Prim dan Algoritma Kruskal

Minggu Ke XIV Uraian dan Contoh

BAB 2 LANDASAN TEORI

Graf digunakan untuk merepresentasikan objek-objek diskrit dan hubungan antara objek-objek tersebut. Demak Semarang. Kend al. Salatiga.

Dasar Teori Graf. Dr. Ahmad Sabri Universitas Gunadarma Kuliah Matrikulasi Magister Teknik Elektro, 11 April 2016

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 LANDASAN TEORI. yang tak kosong yang anggotanya disebut vertex, dan E adalah himpunan yang

Diktat Algoritma dan Struktur Data 2

BAB 2 LANDASAN TEORI Graf Definisi Graf

GRAF BERARAH Definisi, Matriks, dan Relasi

BAB 2 LANDASAN TEORI

Komponen Terhubung dan Jalur Terpendek Algoritma Graf Paralel

G r a f. Pendahuluan. Oleh: Panca Mudjirahardjo. Graf digunakan untuk merepresentasikan objek-objek diskrit dan hubungan antara objek-objek tersebut.

Aplikasi Teori Graf dalam Manajemen Sistem Basis Data Tersebar

Penerapan Graf Transisi dalam Mendefinisikan Bahasa Formal

UNIVERSITAS GUNADARMA

BAB 2 LANDASAN TEORI

TEKNIK INFORMATIKA. Teori Dasar Graf

Graph seperti dimaksud diatas, ditulis sebagai G(E,V).

Graf. Bekerjasama dengan. Rinaldi Munir

MATEMATIKA DISKRIT II ( 2 SKS)

PENYELESAIAN MASALAH ALIRAN MAKSIMUM DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA DIJKSTRA DAN ALGORITMA FORD-FULKERSON TUGAS AKHIR

BAB 1 PENDAHULUAN. barang, jaringan jalan raya, atau dalam masalah komputasi yaitu jaringan penjadwalan.

II. KONSEP DASAR GRAF DAN GRAF POHON. Graf G adalah himpunan terurut ( V(G), E(G)), dengan V(G) menyatakan

BAB 2 LANDASAN TEORI

47 Matematika Diskrit BAB IV TEORI GRAF

TEORI GRAF UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER ILHAM SAIFUDIN PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNIK. Selasa, 13 Desember 2016

PENYELESAIAN MASALAH ALIRAN MAKSIMUM MENGGUNAKAN EDMONS KARP ALGORITHM

Relasi. Relasi biner R antara himpunan A dan B adalah himpunan bagian dari A B. Notasi: R (A B).

Pohon (Tree) Universitas Gunadarma Sistem Informasi 2012/2013

Elvira Firdausi Nuzula, Purwanto, dan Lucky Tri Oktoviana Universitas Negeri Malang

Matematik tika Di Disk i r t it 2

APLIKASI PEWARNAAN SIMPUL GRAF UNTUK MENGATASI KONFLIK PENJADWALAN MATA KULIAH DI FMIPA UNY

MATEMATIKA DISKRIT RELASI

Transkripsi:

SISTEM INFORMASI UNIVERSITAS GUNADARMA 2012/2013 Graf Berarah

Graf Berarah Suatu graf berarah (Direct Graf/Digraf) D terdiri atas 2 himpunan : 1. Himpunan V, anggotanya disebut Simpul. 2. Himpunan A, merupakan himpunan pasangan terurut, yang disebut ruas berarah atau arc. Graf berarah ditulis sebagai D(V, A) Apabila arc dan/atau simpul suatu graf berarah menyatakan suatu bobot, naka graf berarah tersebut dinamakan suatu Jaringan atau Network.

Definisi pada Graf Berarah Misalkan D suatu Graf Berarah. Kita menyebut arc a = (u, v) adalah mulai pada titik awal u, dan berakhir pada titik terminal v. Derajat keluar (out degree) suatu simpul adalah banyaknya arc yang mulai/keluar dari simpul tersebut. Derajat kedalam (in degree) suatu simpul adalah banyaknya arc yang berakhir/masuk ke simpul tersebut. Sumber (source) adalah simpul yang mempunyai derajat kedalam = 0. Sink (muara) adalah simpul yang mempunyai derajat keluar = 0.

Graf Berarah G disebut graph berarah atau directed graph/digraph jika setiap ruas merupakan pasangan terurut dari simpul (setiap ruasnya memiliki arah).

Graf Berarah (Digraph) Contoh graf G berikut : v1 e1 v2 v5 e3 v3 e2 e4 v4 Titik v1 adalah titik awal e1, titik v2 adalah titik akhir e1. Arah garis dari v1 ke v2.

Graf Berarah (Digraph) v1 e1 v2 v5 e2 v4 e3 e4 v3 Jumlah garis yang keluar dari titik v1 disebut derajat keluar (out degree), simbol d ( v 1 ) Jumlah garis yang masuk ke titik v1 disebut derajat masuk (in degree), simbol i d ( vi ) d ( vi ) i d ( v 1 )

Graf Berarah (Digraph) Titik terasing adalah titik dalam G di mana derajat keluar dan derajat masuknya adalah 0. Titik pendan adalah titik dalam G di mana jumlah derajat masuk dan derajat keluarnya adalah 1. Dua garis berarah dikatakan paralel jika keduanya mempunyai titik awal dan titik akhir yang sama.

Path Berarah dan Sirkuit Berarah Dalam graf berarah, perjalanan harus mengikuti arah garis. Suatu graf yang tidak memuat sirkuit berarah disebut ASIKLIK. Contoh : v1 v3 v2 v4

Keterhubungan Graf Berarah Walk, path dan sirkuit dalam graf berarah sama dengan walk, path dan sirkuit dalam graf tidak berarah. Dalam graf berarah perjalanan dilakukan dengan mengikuti arah garis. Untuk membedakan dengan graf tidak berarah maka walk, path dan sirkuit dalam graf berarah disebut walk berarah, path berarah dan sikuit berarah. Suatu graf berarah disebut terhubung jika ada walk yang menghubungkan setiap 2 titiknya.

Keterhubungan Graf Berarah Berdasarkan arah garisnya, graf berarah ada 2 keterhubungan yaitu keterhubungan kuat dan keterhubungan lemah. Misalkan G adalah suatu graf berarah dan v, w adalah sembarang 2 titik dalam G. 1. G disebut terhubung kuat, jika ada path berarah dari v ke w. 2. G disebut terhubung lemah, jika G tidak terhubung kuat tetapi graf tidak berarah yang bersesuaian dengan G terhubung.

Matriks dan Graf Berarah Matriks Hubung (Matriks Adjacency) Matriks Biner (Matriks Incidence) Matriks Sirkuit

Matriks Hubung (Matriks Adjacency) Digunakan untuk menyatakan graf dengan cara menyatakannya dalam jumlah garis yang menghubungkan titik-titiknya. Jumlah baris (dan kolom) matriks hubung sama dengan jumlah titik dalam graf. Matriks hubung adalah graf berarah yang terdiri dari n titik tanpa garis paralel berupa matriks bujur sangkar n x n, A = (a ij ) dengan : 1. a ij = 1 ; Jika ada garis dari titik v i ke titik v j 2. a ij = 0 ; Jika tidak ada garis dari titik v i ke titik v j

Matriks Biner (Matriks Incidence) Matriks biner (matriks incidence) disebut juga dengan matriks (0-1) karena diambil dari sifat matriks yang hanya berisi bilangan 0 dan 1 saja. Matriks biner berukuran n x k dengan elemen : 1. A ij = 1 ; Jika titik v i berhubungan dengan garis e j 2. A ij = 0 ; Jika titik v i tidak berhubungan dengan garis e j

Matriks Sirkuit Matriks sirkuit A = (a ij ) adalah matriks yang terdiri dari q baris dan e kolom dengan elemen : 1. A ij = 1 ; Jika sirkuit ke-i memuat garis ke-j 2. A ij = 0 ; Jika sirkuit ke-i tidak memuat garis ke-j

Masalah dengan Graf Berarah Masalah Jalur Terpendek (Shortest Path) Masalah Aliran Maksimal (Flow Maximum)

Jalur Terpendek (Shortest Path) Graph yang digunakan adalah graph bobot. Bobot biasanya merepresentasikan jarak, waktu, atau biaya. Tujuan: Meminimumkan bobot. Algoritma yang digunakan: Algoritma Dijkstra. Algoritma Dijkstra's untuk mencari panjang dari jalur terpendek dari simpul tunggal (awal) ke simpul lainnya pada graph berbobot dan terhubung. Algoritma Dijkstra s memiliki memiliki worst-case run time (n 2 ) untuk graph sederhana, terhubung dan berbobot dengan n simpul.

Algoritma Disjkstra 1. Procedure Dijkstra's(w,a,z,L) 2. L(a) = 0 3. for semua simpul x a do 4. L(x) = ~ 5. T = himp. Semua simpul 6. while z T do 7. begin 8. Pilih v T dengan L(v) minimum 9. T = T {v} 10. for setiap x T adjacent ke v do 11. L(x) = min { L(x), L(v) + w(v,x) } 12.end while 13.end Dijkstra's

Algoritma Disjkstra Misal lintasan terpendek dari A ke setiap simpul yang lain. 1. Buat L(A) = 0, L(v) = d(a,v) "v dengan d(a,v) adalah bobot sisi yang menghubungkan simpul A dengan v. 2. T = V {A} 3. While xît do begin 3.1 Cari semua simpul yang adjacent dengan A, sebut y 3.2 Hitung L(y) = min{l(y), L(A) + d(a,y) } 3.3 Cari simpul dalam T dengan label terendah, sebut p 3.4 T = T {p} 3.5 Anggap p sebagai A end

Mesin State Hingga Mesin State Hingga merupakan suatu struktur abstrak yang didefinisikan terdiri atas : 1. Himpunan hingga A, berisi simbol input. 2. Himpunan hingga S, berisi internal state. 3. Himpunan hingga Z, berisi simbol output. 4. Sebuah fungsi f : S x A S, disebut fungsi next-state. 5. Sebuah fungsi g : S x A Z, disebut fungsi output. M (A, S, Z, f, g) M (A, S, Z, q0, f, g) Input : Untai (Kalimat) ; Output : Untai (Kalimat)

Automata Hingga Automata Hingga merupakan suatu struktur abstrak yang didefinisikan terdiri atas : 1. Himpunan hingga A, berisi simbol input. 2. Himpunan hingga S, berisi internal state. 3. Himpunan T (dimana T є S), elemennya disebut state penerima. 4. State awal (q0), anggota S. 5. Fungsi next-state f : S x A S M(A, S, T, q0, f) Input : Untai (Kalimat) ; Output : Diterima atau Ditolak

TERIMA KASIH