VI. PROGRAM DAN STRATEGI PENANGANAN

dokumen-dokumen yang mirip
METODE KAJIAN Sifat dan Tipe Kajian Komunitas Lokasi dan Waktu

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

GUBERNUR PAPUA PERATURAN DAERAH KHUSUS PROVINSI PAPUA NOMOR 8 TAHUN 2014 TENTANG PENANGANAN KHUSUS TERHADAP KOMUNITAS ADAT TERPENCIL

PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 473 TAHUN 2011 TANGGAL PEDOMAN PEMBINAAN KELEMBAGAAN PETANI DAN NELAYAN DI KABUPATEN GARUT

VIII. PENYUSUNAN PROGRAM PENGUATAN KELEMBAGAAN UAB TIRTA KENCANA

VII. STRATEGI DAN PROGRAM PENGUATAN KELOMPOK TANI KARYA AGUNG

VI. RANCANGAN STRATEGI DAN PROGRAM REVITALISASI Identifikasi SWOT pada Revitalisasi Posyandu di Kecamatan Pekanbaru Kota

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 33 TAHUN 2011 TENTANG

PERAN LURAH DALAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MISKIN DI KELURAHAN MALUHU KECAMATAN TENGGARONG KABUPATEN KUTAIKARTANEGARA 1

RINCIAN KERTAS KERJA SATKER T.A 2017

BAB I PENDAHULUAN. tantangan yang lebih terbuka, sehingga sangat dibutuhkan kehadiran setiap

III. METODOLOGI KAJIAN

INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA (INPRES) NOMOR 9 TAHUN 2000 (9/2000)

BAB VIII STRATEGI DAN PROGRAM PEMBERDAYAAN FAKIR MISKIN

RINCIAN KERTAS KERJA SATKER T.A 2015

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang

PANDUAN PELAKSANAAN. Pendampingan Sekolah Model Penjaminan Mutu Pendidikan

III. METODE KAJIAN 3.1. Strategi Kajian Batas-Batas Kajian

BAB V PENUTUP. kemiskinan melalui kelembagaan lokal, sehingga keberdaan lembaga ini tidak murni

PERATURAN WALIKOTA KEDIRI NOMOR 5 TAHUN 2010 TENTANG SISTEM MANAJEMEN PEMBANGUNAN PARTISIPATIF KOTA KEDIRI

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 47 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN UMUM FORUM FOR ECONOMIC DEVELOPMENT AND EMPLOYMENT PROMOTION

MENGAJAR KURSUS TANI, OLEH DARWIN RAUF,S.ST I. PENDAHULUAN

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

BADAN KETAHANAN PANGAN PROPINSI SUMATERA BARAT TAHUN Disampaikan pada : Pertemuan Sinkronisasi Kegiatan dengan Kabupaten/Kota

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 21 TAHUN 2012 TENTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SITUBONDO,

LATAR BELAKANG. Buku Saku Dana Desa

FORM D A. URAIAN KEGIATAN

PETUNJUK PELAKSANAAN BANTUAN SOSIAL PEMBANGUNAN RUMAH TIDAK LAYAK HUNI DI KABUPATEN KARAWANG

VI. STRATEGI PENYEMPURNAAN PEMANFAATAN DANA PINJAMAN BERGULIR P2KP

FASILITASI PELAKSANAAN KEBIJAKAN KOTA LAYAK ANAK (KLA) DI KOTA MALANG - TAHUN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TRENGGALEK,

METODE KAJIAN. Tipe Dan Aras Kajian. Tipe Kajian

VII. PERUMUSAN STRATEGI DAN PROGRAM PROMOSI KESEHATAN DI DESA JEBED SELATAN

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2017 NOMOR 25

I. PENDAHULUAN. pedesaan yang telah lama berperan dalam pengembangan cadangan pangan.

BUPATI TRENGGALEK PROVINSI JAWA TIMUR

PROGRAM DALAM MENGATASI KETIMPANGAN TINGKAT PERKEMBANGAN KUBE

RKAKL AWAL TA PERHITUNGAN TAHUN 2017 PROGRAM/KEGIATAN/OUTPUT/SUBOUTPUT/ KOMPONEN/ SUBKOMP/ AKUN/ DETIL VOLUME HARGA SATUAN JUMLAH BIAYA

VI. KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa implementasi

LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA : 120/Permentan/OT.140/11/2013

sehingga benar-benar dapat diwujudkan tata kepemerintahan yang baik (Good governance)

WALIKOTA SEMARANG PERATURAN DAERAH KOTA SEMARANG NOMOR 7 TAHUN 2015 TENTANG

BAB IV PENUTUP. Berdasarkan gambaran pelaksanaan UU KIP oleh Pemkab Kediri selama

LEMBARAN DAERAH KOTA CILEGON TAHUN : 2012 NOMOR : 10 PERATURAN DAERAH KOTA CILEGON NOMOR 10 TAHUN 2012 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANDUNG BARAT,

LAPORAN AKHIR BANTUAN KEUANGAN FORUM PENDIDIKAN UNTUK SEMUA (PUS) KOTA SURAKARTA TAHUN 2015

METODE KAJIAN Lokasi dan Waktu Kajian

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA NOMOR 11 TAHUN 2011 TENTANG

PENGEMBANGAN INKUBATOR BISNIS: SUATU PEMIKIRAN

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan dalam

I. UMUM PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR 6 TAHUN 2011 TENTANG PEMBERDAYAAN USAHA MIKRO, KECIL, DAN MENENGAH

LAKIP Kabupaten Temanggung Tahun 2013 SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA. Meningkatnya penanaman modal bagi pengembangan potensi unggulan

VII. Pola Hubungan dalam Lembaga APKI di Kecamatan Kahayan Kuala Kabupaten Pulang Pisau Kalimantan Tengah

LEMBARAN DAERAH PROPINSI KALIMANTAN BARAT NOMOR 8 TAHUN 2003 SERI D NOMOR 6

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA NOMOR 8 TAHUN 2004 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL NOMOR 01 TAHUN 2010 T E N T A N G PENYELENGGARAAN KESEJAHTERAAN SOSIAL BAGI PENYANDANG MASALAH KESEJAHTERAAN SOSIAL

PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR

Rehabilitasi Sosial Rumah Tidak Layak Huni dan Sarana Prasarana Lingkungan

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 21 TAHUN 2014 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 45 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN UMUM PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR DASAR BERBASIS MASYARAKAT KABUPATEN TANGERANG TAHUN 2014

PEMERINTAH KABUPATEN LANDAK

TERM of REFERENCE JUMLAH DESA MANDIRI PANGAN YANG DIBERDAYAKAN TAHUN Kementerian Negara/Lembaga : Kementerian Pertanian

RINCIAN KERTAS KERJA SATKER T.A 2017

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

BAB 4 STRATEGI SEKTOR SANITASI KABUPATEN GUNUNGKIDUL

TUGAS DAN FUNGSI BIRO, BAGIAN, DAN SUBBAGIAN KOMISI PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA. No BIRO BAGIAN SUB-BAGIAN

BAB III METODE KAJIAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA NOMOR 17 TAHUN 2007 TENTANG KERJASAMA DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Rencana Umum Pengadaan

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA NOMOR :. 09 TAHUN 2012

Pentingnyaperencanaan strategisdalam meningkatkan keanggotaanserikat pekerjadankualitas anggota

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKAYANG NOMOR 8 TAHUN 2013 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DAN KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Blitar

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 3 TAHUN 2009 TENTANG

BUPATI LAMONGAN PERATURAN BUPATI LAMONGAN NOMOR 5 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN ALOKASI DANA DESA DI KABUPATEN LAMONGAN TAHUN ANGGARAN 2015

IMPLEMENTASI TUGAS DAN FUNGSI KEPALA URUSAN PEMBANGUNAN DESA DALAM MEWUJUDKAN PEMBERDAYAAN MASYAKARAT DESA

PRAKTEK HEARING DENGAN EKSEKUTIF

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa, disahkan pada

INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2001 TENTANG PENERAPAN DAN PENGEMBANGAN TEKNOLOGI TEPAT GUNA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Program Padat Karya Pangan (PKP) MENGATASI SITUASI SULIT DENGAN UPAH BERAS

III. METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. ternyata mendorong meningkatnya permintaan dan kosumsi komoditas-komoditas

RINCIAN KERTAS KERJA SATKER T.A 2016

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA NOMOR 9 TAHUN 2006 TENTANG PEMBENTUKAN, PENGHAPUSAN DAN PENGGABUNGAN KELURAHAN

MEMUTUSKAN: Menetapkan : KEPUTUSAN BUPATI TENTANG TIM KOORDINASI PENANGGULANGAN KEMISKINAN KABUPATEN BANYUWANGI

LAPORAN AKHIR PKM-M. Oleh:

RKAKL AWAL TA PERHITUNGAN TAHUN 2016 PROGRAM/KEGIATAN/OUTPUT/SUBOUTPUT/ KOMPONEN/ SUBKOMP/ AKUN/ DETIL VOLUME HARGA SATUAN JUMLAH BIAYA

Laporan KEGIATAN PILOT PROJECT REFORMA AGRARIA PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

III METODE PENELITIAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA NOMOR 26 TAHUN 2010 TENTANG

BUPATI KUDUS PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN DANA BAGI HASIL CUKAI HASIL TEMBAKAU DI KABUPATEN KUDUS

BAB VIII STRATEGI DAN PERENCANAAN PROGRAM

BAB VI PENUTUP. dijalankan oleh BPBD DIY ini, memakai lima asumsi pokok sebagai landasan

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

KEPUTUSAN KEPALA BADAN KEARSIPAN DAN PERPUSTAKAAN KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA Nomor : / BAP-I/IV/2011 TENTANG

PEDOMAN PELATIHAN MASYARAKAT

Transkripsi:

VI. PROGRAM DAN STRATEGI PENANGANAN A. Landasan Pemikiran Permasalahan keluarga miskin merupakan masalah kompleks sehingga perlu mendapat perhatian secara sungguh-sungguh dari semua pihak yang berkompeten. Penanganan dan pemecahan masalah sesegera mungkin harus dilaksanakan agar permasalahan yang dialami tidak menimbulkan masalah sosial lainnya.pemerintah dengan dukungan masyarakat sudah berupaya untuk mengatasi masalah kemiskinan. Namun demikian, ketersediaan berbagai lembaga pelayanan sosial untuk mengatasi permasalahan tersebut belum dapat mengurangi keluarga miskin yang ada pada tingkat nasional sampai pada tingkat lokal. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti, diketahui bahwa Gerbangdayaku di Desa Manunggal Jaya Kecamatan Tenggarong Seberang belum dimanfaatan secara maksimal oleh keluarga miskin penerima bantuan sehingga bantuan belum memenuhi tujuan yang diharapkan dari Program Gerakan Pengembangan Pemberdayaan Kutai (GerbangDayaku), utamanya program bantuan ekonomi kerakyatan. Beberapa alasan responden belum dapat memanfaatan program Gerbangdayaku karena : 1. Masih minimnya pengetahuan responden terhadap bantuan ekonomi kerakyatan yang mengakibatkan responden tidak mengetahui harus bagaimana dengan bantuan yang diterima. Hal ini akan berdampak pada tidak tercapainya tujuan bantuan diberikan, yaitu pemberdayaan keluarga miskin. 2. Sikap menerima apa adanya responden terhadap bantuan ekonomi kerakyatan dapat mengakibatkan ketidak transparan pelaksana teknis di lapangan dalam memberikan pelayanan terhadap masyarakat karena masyarakat dianggap bodoh dan dapat dimanipulasi data dan laporannya. 3. Tindakan responden yang menyerahkan sepenuhnya urusan bantuan ekonomi kerakyatan kepada pemerintah akan menambah beban kemiskinan yang dialami karena apa yang dilakukan oleh pelaksana teknis di lapangan bisa jadi tidak sesuai dengan kenyataan. Dengan demikian upaya serius pemerintah

Kabupaten Kutai Kartanegara dalam memberdayakan masyarakatnya, terutama keluarga miskin belum tercapai. Berdasarkan sebab akibat di atas diperlukan dukungan pihak terkait atau sumber yang dapat memberikan informasi secara tepat dan benar tentang bagimana bantuan ekonomi mkerakyatan disalurkan sebagai stimulans bagi keluarga miskin agar berdaya baik secara ekonomi, sosial dan politik. Hal ini apabila tidak dilaksanakan, dikhawatirkan dalam satu tahun ke depan keluarga miskin di Desa Manunggal Jaya akan makin terpuruk secara ekonomi, sosial maupun politik, di mana aspek pengetahuan menjadi penting ketika pemberdayaan menjadi kata kunci bagi pembangunan yang berbasiskan kerakyatan. Sehubungan dengan itu, perlu diadakan suatu program pemecahan masalah yang mempunyai tujuan agar responden dapat mengoptimalkan pemanfaatan program bantuan ekonomi kerakyatan sebagaimana tujuan dari program itu sendiri. Program tersebut diharapkan dapat membuat perubahan-perubahan yang berarti menuju terwujudnya peningkatan taraf hidup keluarga miskin yang lebih layak. B. Program Kegiatan Berdasarkan landasan pemikiran dan kebutuhkan serta harapan responden dengan didukung oleh sumber-sumber yang tersedia, maka penulis merumuskan kegiatan dalam rangka pemecahan masalah responden, yaitu PROGRAM PENDAMPINGAN SOSIAL. Program ini diarahkan pada peningkatan pengetahuan, informasi yang benar, rasa keadilan melalui pendampingan sosial yang akan dilaksanakan. Dalam pelaksanaannya diharapkan dapat terjalin kerjasama yang kondusif antara dinas/instansi terkait dengan masyarakat yang peduli terhadap masalah keluarga miskin dan keluarga miskin sebagai sasaran program. 60

C. Tujuan Pelaksanaan Program 1. Tujuan umum Diperoleh pengetahuan dan informasi yang benar serta meningkatkan kemampuan dalam pengembangan potensi yang dimiliki keluarga miskin sehingga dapat berdaya dalam upaya peningkatan kesejahteraan keluarga. 2. Tujuan khusus a. Memperoleh pengetahuan dan informasi secara benar tentang ekonomi kerakyatan. b. Meningkatkan kemampuan dalam pengembangan potensi yang dimiliki dalam upaya pengembangan usaha. c. Meningkatkan kesejahteraan keluarga miskin di Desa Manunggal Jaya Kecamatan Tenggarong Seberang Kabupaten Kutai Kartanegara. d. Terciptanya keberdayaan keluarga miskin secara ekonomi, sosial dan politik. D. Sasaran, Pelaksana, Pemateri dan Materi Program 1. Sasaran Sasaran program adalah keluarga miskin penerima manfaat bantuan ekonomi kerakyatan di Desa Manunggal Jaya Kecamatan Tenggarong Seberang Kabupaten Kutai Kartanegara. 2. Pelaksana Pelaksanaan program pendampingan sosial bagi keluarga miskin di Desa Manunggal Jaya adalah: a. Camat Tenggarong Seberang sebagai penanggung jawab kegiatan pendampingan sosial. b. Kasi. Kesejahteraan Sosial Kantor Camat Tenggarong Seberang sebagai ketua pelaksana pendampingan sosial. c. Pekerja Sosial Kecamatan Tenggarong Seberang sebagai sekretaris pelaksana pendampingan sosial. d. PPL Peternakan sebagai bendahara pelaksana pendampingan sosial. e. Staf Kasi. Kesejahteraan Sosial Kantor Camat Tenggarong Seberang sebagai staf pelaksana pendampingan sosial terpadu dibantu aparat Desa Manunggal Jaya sebanyak 5 orang. 61

3. Pemateri dan Materi Pemateri: 1. Dinas Sosial Kabupaten Kutai Kartanegara 1orang. 2. Dinas Peternakan Kabupaten Kutai Kartanegara 1 orang. 3. Dinas Koperasi Dan UKM Kabupaten Kutai Kartanegara 2 orang. 4. Kantor Pemberdayaan Masyarakat Kabupaten Kutai 3 orang. Materi: a. Pengembangan dan Management Organisasi Lokal. b. Pola ekonomi kerakyatan dan Prosedur Bantuan Dalam Program Gerbang Dayaku. c. Pengembangan dan management usaha. d. Prosedur pembentukan koperasi. e. Out bond: Membangun Kapasitas Diri dan Penguatan Kelompok. E. Metode dan Teknik 1. Metode a. Community Organization/Community Development (CO/CD) Adalah suatu metode yang merupakan bentuk intervensi langsung yang dirancang dalam rangka melakukan perubahan secara terencana pada permasalahan keluarga miskin di Desa Manunggal Jaya. Hal ini digunakan dengan alasan: a. Tujuan dari metode ini adalah memampukan keluarga miskin untuk mendefinisikan dan memenuhi kebutuhan mereka. b. Proses pelaksanaan melibatkan kreatifitas dan kerjasama keluarga miskin dan atau KSM yang ada. c. Pendekatan yang digunakan dalam pengembangan masyarakat lebih bersifat non-direktif karena mereka cenderung bertindak sesuai dengan apa yang mereka pilih, daripada apa yang telah diyakinkan oleh petugas untuk seharusnya mereka lakukan. b. Social Group Work Adalah metode yang digunakan untuk membantu kelompok terutama keluarga miskin agar mereka dapat memecahkan masalahnya secara bersamasama. Dalam kelompok akan terlibat relasi, interaksi, saling mempengaruhi satu 62

sama lain, saling berbagi pengalaman, berbagai tujuan, dan berbagai cara mengatasi suatu masalah yang tidak mungkin dilakukan secara sendiri-sendiri. Selain itu metode ini lebih efisien dilihat dari waktu, tenaga dan dana karena proses pemecahan masalah tidak dilakukan secara perorangan akan tetapi secara bersama-sama. Metode ini juga dapat digunakan mengatasi masalah kemiskinan di Desa Manunggal Jaya. 2. Teknik a. Kolaborasi Keluarga miskin yang tergabung dalam KSM serta masyarakat Desa Manunggal Jaya setuju bahwa perubahan diperlukan dengan ketersediaan alokasi sumber. Dalam teknik ini taktik yang digunakan adalah: 1) Implementasi Seluruh komponen masyarakat bekerja bersama secara kooperatif didukung alokasi sumber yang memadai serta didukung pembuat keputusan sehingga perlu diimplementasikan. 2) Membangun kapasitas Adalah proses penyadaran masyarakat untuk berpartisipasi dan pemberdayaan terhadap keluarga miskin. Partisipasi mengacu kepada aktivitas yang melibatkan masyarakat dalam upaya perubahan. Pemberdayaan bertujuan guna membantu keluarga miskin di Desa Manunggal Jaya memperoleh daya untuk mengambil keputusan dan menentukan tindakan yang akan ia lakukan yang terkait dengan diri mereka, termasuk mengurangi efek hambatan pribadi dan sosial dalam melakukan tindakan. Hal ini dilakukan melalui peningkatan kemampuan dan rasa percaya diri untuk menggunakan daya yang ia miliki, antara lain melalui transfer daya dari lingkungannya. Teknik ini bertujuan untuk memfasilitasi keluarga miskin serta masyarakat dalam memecahkan masalah kemiskinan sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan mereka, dengan memberikan kebebasan untuk bertindak dan berpikir secara jernih, maka mereka dapat melaksanakan pemecahan masalah dengan penuh tanggung jawab. Teknik ini dapat digunakan untuk memfasilitasi keluarga miskin dalam melakukan kegiatan: menemukenali masalah yang ada; menemukenali 63

potensi/sistem sumber yang ada; menganalisa masalah dan potensi yang ada; dan menentukan solusi pemecahan masalah yang mereka hadapi. b. Kampanye Teknik yang menggunakan media dialog langsung secara formal maupun informal dengan keluarga miskin serta masyarakat Desa Manunggal Jaya bahwa perubahan dibutuhkan. Taktik yang digunakan dalam teknik kampanye adalah: 1) Pendidikan Persepsi, sikap, opini, data dan informasi tentang perubahan dengan maksud meyakinkan kepada keluarga miskin serta masyarakat Desa Manunggal Jaya bahwa perubahan penting dalam upaya peningkatan kualitas hidup. Dengan asumsi bahwa informasi yang baik akan menghasilkan perubahan dalam perilaku. 2) Persuasif Adalah upaya meyakinkan keluarga miskin untuk menerima pandangan tentang suatu issu penting menyangkut bantuan ternak itik, pentingnya pengguliran bantuan ternak itik, kemandirian keluarga miskin pasca-bantuan ternak itik dan pentingnya koperasi bagi keluarga miskin serta issu-issu penting penyangkut sistem sumber dan sumber pelayanan sosial yang relevan bagi keluarga miskin. c. Logical discussion Teknik ini dilakukan sebagai upaya pengembangan pengetahuan dan ketrampilan yang dimiliki keluarga miskin. Dengan diskusi dan pertemuan keluarga miskin yang ada di Desa Manunggal Jaya dapat saling mengungkapkan masalahnya serta memecahkan permasalahan yang dihadapi. d. Support Teknik ini digunakan dengan cara memberikan suatu dukungan semangat dan mendorong beberapa aspek dan potensi yang dimiliki oleh keluarga miskin. Dorongan yang diberikan dimaksudkan agar menumbuhkan kepercayaan diri sendiri bahwa keluarga miskin mampu untuk mengatasi dan dapat memecahkan permasalahan yang ada. e. Mengubah Persepsi Teknik ini digunakan untuk mengubah pemahaman dan penilaian keluarga miskin tentang bantuan ekonomi kerakyatan di Desa Manunggal Jaya. Penilaian 64

yang dimiliki oleh keluarga miskin terhadap bantuan ekonomi kerakyatan diubah dan diarahkan pada peningkatan pengetahuan dan informasi dan motivasi akan pentingnya pemanfaatan bantuan bagi keluarga miskin di Desa Manunggal Jaya Kecamatan Tenggarong Seberang. F. Langkah-Langkah Pelaksanaan Program 1. Tahap Persiapan a. Kontak pendahuluan Mengadakan pertemuan dengan aparat desa dan keluarga miskin penerima manfaat bantuan serta calon penerima manfaat yang tergabung dalam KSM di Desa Manunggal Jaya untuk mengetahui masalah-masalah yang dihadapi serta kebutuhan-kebutuhan bagi keluarga miskin dalam pemanfaatan bantuan ekonomi kerakyatan. b. Mengadakan koordinasi Mengadakan koordinasi dengan dinas instansi terkait yang terlibat dalam program pendampingan sosial bagi keluarga miskin untuk mendapat dukungan dalam pelaksanaan program sehingga dapat diharapkan adanya keterpaduan dan kerjasama, seperti dengan Dinas Sosial Kabupaten Kutai Kartanegara, Dinas Peternakan Kabupaten Kutai Kartanagera, Dinas Koperasi dan UKM Kabaupaten Kutai Kartanegara dan Kantor Pemberdayaan Masyarakat Kabupaten Kutai Kartanegara. dan Dinas Koperasi Kabupaten. 2. Tahap Perencanaan Program a. Menganalisa data-data yang berkaitan dengan pemanfaatan program bantuan ekonomi kerakyatan bagi keluarga miskin di Desa Manuggal Jaya. b. Menentukan program yang akan dilaksanakan. c. Menentukan jenis kegiatan yang meliputi tahap persiapan, pelaksanaan, monitoring/evaluasi dan pelaporan kegiatan. d. Menentukan tujuan, yaitu tujuan umum dan tujuan khusus dari program kegiatan pendampingan sosial bagi keluarga miskin. e. Menentukan waktu pelaksanaan dan tempat kegiatan, yaitu kegiatan dilaksanakan selama dua bulan sebagaimana jadwal kegiatan yang telah disusun dan tempat pelaksanaan kegiatan di Balai Pertemuan Desa Manunggal Jaya. 65

f. Menentukan panitia pelaksana, yaitu unsur-unsur yang ada di Kecamatan Tenggarong Seberang disesuaikan dengan kompetensi program yang akan dilaksanakan. g. Menentukan anggaran biaya kegiatan yang diperoleh melalui Kantor Camat Tenggarong Seberang, Dinas Sosial Kabupaten Kutai Kartanegara. 3. Tahap Pelaksanaan Program a. Pendekatan awal Pendekatan awal adalah rangkaian kegiatan untuk mendapatkan pengakuan, dukungan, dan bantuan serta partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan program atau rencana pemecahan masalah, yang meliputi: 1) Orientasi dan konsultasi, bertujuan mempermudah pelaksanaan kegiatan dan mendapatkan gambaran secara menyeluruh tentang pemanfaatan bantuan ekonomi kerakyatan di Desa Manunggal Jaya, seperti Dinas Sosial, Dinas Peternakan, Dinas Koperasi dan UKM, Kantor Pemberdayaan Masyarakat, Kantor Camat Tenggarong Seberang dan Pemerintah Desa Manunggal Jaya. Dari sumber ini dimaksudkan mendapatkan dukungan pemikiran/pemateri kegiatan, finansial ataupun material. 2) Identifikasi, bertujuan untuk memperoleh gambaran yang jelas tentang data atau permasalahan keluarga miskin berkaitan dengan pemanfaatan program ekonomi kerakyatan serta ketepatan program dengan kebutuhan keluarga miskin sebagai penerima bantuan. 3) Motivasi, bertujuan menumbuhkan semangat keluarga miskin di Desa Manunggal Jaya untuk benar-benar memanfaatkan program pendampingan sosial yang sudah ditentukan sehingga mereka dapat memperoleh pengetahuan dan informasi secara benar serta meningkatkan kemampuan dalam mengembangkan potensi yang dimiliki agar dapat meningkatkan kesejahteraan keluarga. b. Pelaksanaan kegiatan program Kegiatan program pendampingan sosial diberikan kepada keluarga miskin penerima bantuan ekonomi kerakyatan dan calon penerima bantuan yang tergabung dalam KSM di Desa Manunggal Jaya yang melibatkan dinas/instansi terkait dengan tujuan agar mereka dapat memahami dan mengetahui model 66

bantuan ternak itik serta permasalahan yang dihadapi sehingga dapat mencari jalan keluar dalam pemecahannya. 4. Tahap Monitoring dan Evaluasi a. Melakukan pengawasan terhadap peserta pada pelaksanaan kegiatan pendampingan sosial. b. Melakukan pengawasan terhadap jalannya pelaksanaan program pendampingan sosial. c. Melakukan evaluasi dan refleksi terhadap kegiatan yang akan, sedang dan telah dilakukan. d. Melakukan evaluasi terhadap hasil-hasil yang telah dicapai serta kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan kegiatan sosial. 5. Tahap Pelaporan Pelaporan dilakukan sebagai bentuk pertanggungjawaban pelaksana program kegiatan pendampingan sosial kepada dinas/instansi terkait, pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara, dan masyarakat dari hasil kegiatan yang sudah dilaksanakan. 6. Tahap Terminasi Merupakan pengakhiran dari seluruh rangkaian kegiatan pendampingan sosial, yaitu pemutusan hubungan kerja antara pelaksana program kegiatan dengan penerima pelayanan sosial yang bertujuan untuk memberikan kepastian bahwa pendampinghan sosial telah berakhir. G. Jadwal Pelaksanaan dan Rencana Anggaran Program Jadwal pelaksanaan kegiatan dan rencana anggaran dibuat sebagai dasar pelaksana program dalam melakukan kegiatan sehingga dapat tercapai maksud dan tujuan kegiatan secara efektif dan efesien. Sedangkan anggaran biaya pelaksanaan Program Pendampingan sosial ini dibebankan kepada APBD Kabupaten Kutai Kartanegara melalui Badan Pemberdayaan Masyarakat (BAPEMMAS) Kutai Kartanegara dan Kantor Camat Tenggarong Seberang sebagaimana telah ditetapkan dalam Program Gerbang Dayaku bahwa seluruh anggaran yang berkaitan dengan kepentingan dinas/instansi yang menjadi tanggungjawabnya, maka biaya kegiatan dibebankan kepada dinas/instansi bersangkutan dan kecamatan yang menjadi tempat pelaksanaan kegiatan. 67

Berikut jadwal pelaksanaan Program pendampingan Sosial Bagi Keluarga Miskin di Desa Manunggal Jaya Kecamatan Tenggarong Seberang Kabupaten Kutai Kartanegara sebagaimana tabel di bawah ini: Tabel 7 JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN PROGRAM PENDAMPINGAN SOSIAL DI DESA MANUNGGAL JAYA KECAMATAN TENGGARONG SEBERANG KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA KALIMANTAN TIMUR TAHUN 2008 No KEGIATAN 1. Tahap Persiapan a. Kontak pendekatan b. Mengadakan koordinasi dengan pihak terkait 2. Tahap Perencanaan: a. Menganalisa data-data yang berkaitan dengan program pemanfaatan bantuan ekonomi kerakyatan. b. Menentukan program yang akan dilaksanakan c. Menentukan tujuan program d. Menentukan waktu pelaksanaan e. Menentukan panitia pelaksana f. Menentukan anggaran biaya 3. Tahap Pelaksanaan Program: a. Pendekatan awal b. Pendampingan sosial 4. Tahap Monitor dan Evaluasi: a. Melakukan pengawasan peserta b. Melakukan pengawasan pelaksanaan c. Melakukan evaluasi kegiatan d. Melakukan evaluasi hasil 5. Tahap Pelaporan 6. Tahap Terminasi BULAN November Desember 1 2 3 4 1 2 3 4 Adapun rencana anggaran biaya pelaksanaan Program Pendampingan Sosial adalah sebagaimana tabel di bawah ini: 68

Tabel 8 RENCANA ANGGARAN BIAYA PENDAMPINGAN SOSIAL DI DESA MANUNGGAL JAYA KECAMATAN TENGGARONG SEBERANG KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA KALIMANTAN TIMUR TAHUN 2008 No URAIAN SATUAN JUMLAH VOLUME KEGIATAN (RP) (Rp) 1. Sekertariat a. Inventaris ATK 1 x keg. 150.000,00 150.000,00 Dokumentasi 1 roll 75.000,00 75.000,00 Spanduk 1 L (2x6m) 80.000,00 80.000,00 ATK peserta 30 buku dan 3.000,00 150.000,00 bolpoint Biaya Outbond - - 750.000,00 b. Honor Penanggung jawab 1 or x 2 bln 180.000,00 360.000,00 Ketua pelaksana 1 or x 2 bln 125.000,00 250.000,00 Sekretaris 1 or x 2 bln 75.000,00 150.000,00 Bendahara 1 or x 2 bln 75.000,00 150.000,00 Staf pelaksana 5 or x 2 bln 50.000,00 500.000,00 d. Snack panitia 9 or x2x3 h 3.000,00 162.000,00 e. Konsumsi panitia 9 or x3x3 h 5.000,00 405.000,00 f. Sewa gedung 3 hari 50.000,00 150.000,00 2. Pelaksanaan a. Honor: Peserta 30 or x 3 h 15.000,00 1.350.000,00 Penceramah 7 or 180.000,00 1.260.000,00 b. Transportasi penceramah 7 or 60.000,00 420.000,00 c. Konsumsi penceramah 7 or x 3 h 5.000,00 105.000,00 d. Konsumsi peserta 30 or x3x3 h 5.000,00 1.350.000,00 e. Snack penceramah 7 or x 3 h 3.000,00 63.000,00 f. Snack peserta 30 or x2x3 h 3.000,00 540.000,00 J u m l ah 8.420.000,00 Keterangan: keg. = kegiatan h = hari or = orang bln = bulan 69

H. Analisis Kelayakan Program Analisis kelayakan programpendampingan sosial bagi keluarga miskin ini digunakan analisis SWOT, yaitu: 1. Kekuatan (Strenghts) a. Adanya komitmen dari dinas/instansi terkait untuk terlibat dan mendukung kegiatan pendampingan sosial bagi keluarga miskin di Desa Manunggal Jaya. b. Adanya dukungan politis dari Camat Tenggarong Seberang, kepala desa dan tokoh masyarakat Desa Manunggal Jaya. c. Program pendampingan sosial bagi keluarga miskin sesuai dengan harapan keluarga miskin, yaitu menambah pengetahuan, informasi secara benar, meningkatkan kemampuan dalam pengembangan potensi diri keluarga miskin. 2. Kelemahan (Weakness) a. Kesibukan kelompok sasaran dalam pekerjaan untuk memenuhi kebutuhan keluarga sehingga sulit untuk mencari waktu luang dalam pelaksanaan kegiatan pendampingan sosial. b. Minimnya ketersediaan anggaran di Kantor Kecamatan Ternggarong Seberang untuk kegiatan pendampingan sosial. 3. Kesempatan (Opportunities) a. Adanya dukungan dana dari dinas/instansi terkait, seperti Dinas Sosial, Dinas Koperasi dan UKM, Dinas Peternakan, dan Kantor Pemberdayaan Masyarakat Kabupaten Kutai Kartanegara yang memungkinkan untuk diakses. b. Adanya komitmen dari Camat dan Kepala Desa Manunggal Jaya untuk mendukung baik materi ataupun non materi agar terlaksananya kegiatan penyuluhan dan bimbingan sosial bagi keluarga miskin. 4. Ancaman (Treats) a. Sulitnya mengadakan koordinasi antara pelaksana program kegiatan dengan dinas/instansi terkait oleh sebab kondisi geografis dan alat komunikasi yang terbatas di Desa Manunggal Jaya. 70

b. Adanya kecemburuan sosial dari keluarga miskin lain yang tidak dilibatkan dalam kegiatan program pendampingan sosial bagi keluarga miskin. c. Masih sulitnya menghapus perlakuan diskriminasi di lapangan sehingga keluarga miskin menyangsikan keseriusan pelaksana program dalam melaksanakan kegiatan. I. Indikator Keberhasilan 1. Keluarga miskin dapat memperoleh pengetahuan dan informasi yang benar terhadap bantuan ternak itik. 2. Keluarga miskin dapat meningkatkan kemampuan mengembangkan potensi diri dalam upaya pengembangan usaha ternak itik. 3. Keluarga miskin dapat meningkatkan kesejahteraan keluarga dari bantuan ternak itik yang diterima. 4. Keluarga miskin dapat berdaya secara ekonomi, sosial dan politik. 71